BAB IV METODE PENELITAN

advertisement
BAB IV
METODE PENELITAN
Jenis/Disain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei, sedangkan metode yang digunakan yaitu
deskriptif analitis. Metode survei adalah suatu metode penelitian yang mengambil
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan kuesioner. Setelah data diperoleh, kemudian hasilnya akan
dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk
menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ( Sugiyono, 2012:48).
Metode penelitian survei adalah usaha pengamatan untuk mendapatkan
keterangan-keterangan yang jelas terhadap suatu masalah tertentu dalam suatu
penelitian. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang
segera dapat dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif yaitu
melukiskan hal-hal yang mengandung fakta-fakta klasifikasi dan pengukuran yang
akan diukur adalah fakta yang fungsinya merumuskan dan melukiskan apa yang
terjadi (Sugiyono, 2012:75).
Apabila ditinjau dari tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
mengungkap dan mendeskripsikan secara komprehensif karakteristik variabelvariabel penelitian yaitu kualitas produk, promosi dan harga sebagai variabel
bebas yang diduga berpengaruh terhadap variabel penjualan sebagai variabel
terikat. Penelitian verifikatif bertujuan menguji hipotesis penelitian yaitu pengaruh
variabel bebas yang terdiri dari produk, promosi dan harga di PT. Mitra Toyotaka
Indonesia yang merupakan variabel terikat, dengan menggunakan perhitungan
statistik dengan bantuan software SPSS 20.0.
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Variabel Penelitian
Definisi Konsep
Menurut Sugiyono (2012:2). Variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudia di
Tarik ksimpulannya. Variabel yang akan diungkap dalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel Bebas
a. Produk (X1), Menurut Vincent Gaspersz (2005 dalam Alma, 2011)
dimensi-dimensi kualitas produk terdiri dari:
1) Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari
produk inti.
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features),
yaitu
karakteristik sekunder atau pelengkap.
3) Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan
mengalami kerusakan atau gagal pakai.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification),
yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Daya tahan (durability), yaitu berkaitan dengan berapa lama
produk tersebut dapat terus digunakan.
6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,
mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
b. Promosi (X2), Menurut Julian Cummins dan Robby Mullin dikutip
dari Alma Bukhari (2011:112) mendefenisikan bahwa bauran
promosi biasanya dipilih menjadi 4 elemen yaitu:
1) Iklan merupakan ruang pada media cetak, web dan outdoor,
serta waktu pada media siaran seperti radio dan televisi.
2) Promosi penjualan merupakan insentif dan penawaran yang
mendorong konsumen berprilaku tertentu pada waktu tertentu.
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Publikasi, Publikasi merupakan informasi atau opini mengenai
produk anda yang sampai oleh pihak ketiga.
4) Pemasaran langsung adalah “kehadiran” (kehadiran bisa dalam
bentuk telepon, surat e-mail atau kehadiran tenaga penjual)
langsung kepada pelanggan atau prospek dimana pelanggan
bisa langsung memberi respon dengan misalnya mengisi
formulir pembelian, menghubungi call center, mengirim email dan sebagainya. Media baru TV interaktif, e-mail juga
merupakan bagian pemasaran langsung.
c. Harga (X3), Menurut Rangkuti (2009:105) ada dua dimensi harga,
yaitu:
1) Harga yang dipersepsikan, yaitu persepsi pelanggan terhadap
harga yang diterima, apakah tinggi rendah atau adil.
2) Harga yang direferensikan, yaitu referensi dari pelanggan
sebagai dasar perbandingan untuk menilai harga.
2. Variabel Terikat, Penjualan ( Y ),
Menurut Moekijat dalam buku Kamus istilah ekonomi (2011:488),
menyatakan bahwa Selling melakukan penjualan adalah suatu
kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan
memberikan petunjuk agar pembeli dapaet menyesuaikan kebutuhan
dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian
mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Definisi Operasional
Pengukuran operasional merupakan penjelasan pengertian teoritis
variabel sehingga dapat diamati dan diukur dalam menganalisa data yang
telah dikumpulkan oleh penulis. Dalam melakukan analisis dibutuhkan
beberapa variabel penelitian. Variabel merupakan segala sesuatu yang
menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang merupakan suatu konsep
yang mempunyai variasi nilai.
Operasionalisasi Variabel
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
NO.
VARIABEL
1
X1
KUALITAS
PRODUK
(Menurut
Gaspersz 2005
dalam Alma
2011)
2
X2
PROMOSI
(Menurut
Cummins dan
Mullin dikutip
dari Alma
2011)
DIMENSI
INDIKATOR
1. Kinerja
( X1.1)
1. Produk wing box memiliki daya
tahan yang kuat
2. Produk wing box memiliki bentuk
yang berbeda
2. Ciri-ciri
3. Produk wing box memiliki alarm
tambahan
membuka wing
(X1.2)
4. Produk wing box mempunyai
lampu plafon yang kurang baik
3. Kehandalan
5. Produk wing box tidak perlu
(X1.3)
memerlukan kontruksi yang kuat
6. Produk wing box tidak memerlukan
bentuk atau desain yang berbeda
4. Kesesuaian
7. Produk wing box tidak diperlukan
(X1.4)
ukuran yang besar
5. Daya tahan
8. Produk wing box membutuhkan
(X1.5)
masa pakai tidak terbatas
6. Serviceability 9. Produk wing box diperlukan
(X1.6)
operasional yang mudah
7. Estetika (X1.7) 10. Produk wing box tidak memerlukan
estetika
1. Iklan (X2.1)
1. Produk wing box tidak perlu
diiklankan
2. Produk wing box menggunakan
iklan brosur
2. Promosi
3. Produk wing box diberikan
penjualan
discount hanya waktu tertentu
(X2.2)
4. Produk wing box diberikan
potongan harga, jika pembayaran
cash
3. Publikasi
5. Produk wing box, dipublikasikan
(X2.3)
dengan cara presentasi ke customer
6. Pengenalan produk wing box
dilakukan dengan program training
4. Promo
7. Promo produk wing box dilakukan
langsung
dengan discount
(X2.4)
8. Promo produk wing box dilakukan
pada saat pembayaran cash
9. Penjualan produk wing box dengan
cara kredit
10. Promo produk wing box dilanching
pada saat kegiatan pameran
dilaksanakan
Sumber : data diolah sendiri, 2016
Lanjutan Operasionalisasi Variabel
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
NO.
VARIABEL
3
X3
HARGA
Menurut
Rangkuti
(2009)
DIMENSI
INDIKATOR
1. Harga yang
dipersepsikan
(X3.1)
2. Harga yang
direferensikan
(X3.2)
4
Y
PENJUALAN
Menurut
Sunyoto
(2012)
1. Mencari
pembeli (Y.1)
2. Mempengaruhi
(Y.2)
3. Memberikan
petunjuk (Y.3)
4. Menyesuaikan
kebutuhan
dengan produk
(Y.4)
5. Perjanjian
dengan harga
penjualan (Y.5)
Sumber : data diolah sendiri, 2016
1. Harga produk wing box tidak
sesuai dengan kondisi produk
2. Harga produk wing box terlalu
mahal
3. Harga produk wing box terlalu
murah dengan kualitas seadanya
4. Harga produk wing box kualitas
sesuai harga
5. Harga
produk
wing
box
terjangkau oleh konsumen
6. Harga produk wing box sesuai
dengan harga pasar
7. Harga produk wing box lebih
murah dari harga pesaing
8. Harga produk wing box lebih
mahal dari harga pesaing
9. Harga produk wing box tidak
sesuai dengan harga pasar
10. Harga produk wing box tidak
terjangkau oleh konsumen
1. Produk wing box memperkenalkan
pembeli dengan cara referensi
2. Memperkenalkan produk wing box
melalui ATPM ( dealer)
3. Menyampaikan produk wing box
dengan cara presentasi keunggulan
produk
4. Menyampaikan produk wing box
melalui garansi produk
5. Produk wing box dilayani dengan
SDM yang berpengalaman
6. Produk wing box diberikan
pelatihan cara memakai
7. Desain
produk
wingbox
disesuaikan dengan keinginan
konsumen
8. Fungsi produk wing box sesuai
dengan kebutuhan
9. Harga penjualan produk wing box
sesuai dengan kontrak
10. Penjualan produk wing box
diberikan toleransi pembayaran
Populasi dan Sampel Penelitian
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Populasi
Menurut Sudarmanto (2013:26) Populasi pada dasarnya merupakan
wilayah yang akan dikenai generalisasi dari suatu hasil penelitian. Populasi
merupakan totalitas dari suatu karakteristik tertentu yang ditentukan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Oleh karena itu seorang
peneliti perlu memahami bagaiman karakteristik dari populasi penelitian
tersebut. Hal penting yang harus diperhatikan adalah kondisi homogenitas
atau heterogenitas suatu populasi. Anggota populasi dalam penelitian ini
adalah Pelanggan PT. Mitra Toyotaka Indonesia yang berjumlah 95
perusahaan.
Sampel
Menurut Sudarmanto (2013:30) sampel penelitian merupakan bagian
dari populasi yang akan diteliti. Sampel merupakan bagian dari suatu
populasi yang diambil dengan cara tertentu sebagaimana yang ditetapkan
oleh peneliti. Dalam menentukan besarnya sampel penulis menggunakan
teknik pengambilan sampel jenuh yang berarti cara pengambilan sampel,
apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan
istilah sensus. Dalam hal ini populasi yang diteliti kurang dari 100, maka
seluruh populasi dijadikan sampel.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam analisis ini menggunakan data primer yang
artinya data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian. Data ini diperoleh
dengan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai
sumber informasi yang dicari. Data primer ini disebut juga dengan Data Tangan
Pertama.
Teknik Pengumpulan Data
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Sudarmanto (2013:34) sampel penelitian tidaklah harus besar,
kalau tidak besar maka sampel penelitian tersebut tidak representatif, pernyataan
tersebut tidaklah benar dan tidak menjamin bahwa sampel yang besar akan
representatif. Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data
dalam suatu penelitian sangat membutuhkan ketelitian, kecermatan serta
penyusunan program yang terinci. Hal ini mempunyai maksud agar diperoleh data
yang benar-benar relevan dengan tujuan penelitian itu sendiri. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut.
1. Metode Angket atau Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam peneitian ini adalah kuesioner tertutup
yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih. Penggunaan angket diharapkan akan memudahkan bagi
responden dalam memberikan jawaban karena alternative jawaban telah
tersedia, sehingga untuk menjawabnya hanya perlu waktu singkat.
Metode angket digunakan untuk memperoleh data mengenai produk,
promosi dan harga, serta penjualan di PT. Mitra Toyotaka Indonesia.
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list dengan
skala likert, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (v) pada
kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
2. Skala Likert
Penggunaan check list ini diharapkan dapat memudahkan responden dalam
memberikan jawaban pada setiap item pernyataan. Setiap item pernyataan
disediakan 5 kolom ketentuan sebagai berikut :
a. Kolom 5 dengan kriteria sangat setuju dengan skor 5
b. Kolom 4 dengan kriteria setuju dengan dengan skor 4
c. Kolom 3 dengan kriteria kurang setuju dengan skor 3
d. Kolom 2 dengan kriteria tidak setuju dengan skor 2
e. Kolom 1 dengan kriteria sangat tidak setuju dengan skor 1
Nilai tersebut kemudian diinterprestasikan menjadi lima criteria dengan
menggunakan Skala Interval (Sugiyono 2012:83) sebagai berikut :
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Interval = Jumlah nilai tertinggi – nilai terendah = 5-1 = 4 = 0,80
Jumlah alternatif jawaban
5
5
Sehingga diperoleh kriteria skala interval sebagai berikut :
a. Jika nilai antara 1,00 – 1,80 berarti kriteria Sangat Tidak Baik (STB)
b. Jika nilai antara 1,81 – 2,60 berarti kriteria Kurang Baik (KB)
c. Jika nilai antara 2,61 – 3,40 berarti kriteria Cukup Baik (CB)
d. Jika nilai antara 3,41 – 4,20 berarti kriteria Baik (B)
e. Jika nilai antara 4,21 – 5,00 berarti kriteria Sangat Baik (SB)
Kuesioner/angkat yang akan diajukan kepada responden terdiri dari 80
(delapan puluh) pernyataan yang dapat dilihat pada lampiran 1 dengan
perincian sebagai berikut :
1. 20 (dua puluh) pernyataan untuk variabel kualitas produk
2. 20 (dua puluh) pernyataan untuk variabel promosi
3. 20 (dua puluh) pernyataan untuk variabel harga
4. 20 (dua puluh) pernyataan untuk variabel penjualan
Rancangan Uji Hipotesis dan Analisis Data
Rancangan Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
kevaliditasan dan kesahihan suatu instrument. Instrumen dikatakan
valid jika dapat mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Adapun
pengujian validitas tiap butir dengan skor total yang merupakan
jumlah tiap skor butir menggunakan rumus produk moment:
∑
√[ ∑
∑
∑
][ ∑
Keterangan :
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
∑
∑
]
rxy = koefisien korelasi product moment
n
= jumlah data
x
= variabel x
y
= variabel y
x2 = kuadrat jumlah skor x
y2 = kuadrat jumlah skor y
Instrumen dinyatakan valid apabila nilai r ≥ 0,30. Validitas data
diukur dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r
kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka
item instrument tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk menggunakan sebagai alat pengumpulan data.
Pengujian
reliabilitas
instrument
dilakukan
dengan
“internal
consistency” dengan teknik belah dua kelompok (Split half), yaitu
kelompok ganjil dan kelompok genap. Kemudian skor data tiap
kelompok tersebut dikolerasikan, hasil dari koefisien kolerasi tersebut
dimasukan kedalam rumus Spearmen Brown (Sugiyono 2012:149)
sebagai berikut:
Keterangan:
ri = Realibilitas Internal Seluruh Instrumen
rb = Kolerasi Antara kelompok pertama (ganjil) dan kedua (genap).
Sebelum menentukan nilai realibilitas (ri) terlebih dahulu mencari
kolerasi product moment (rb) antara item ganjil dan item genap
dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2012:153) sebagai berikut:
rb = (
 xy )
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
( x2 )( y2)
Keterangan:
rb
= Kolerasi product moment antara item ganjil dan item genap
∑xy
= Jumlah perkalian antara skor x dan y
∑x2
= Jumlah kuadrat nilai x
∑y2
= Jumlah kuadrat nilai
Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang
baik jika memenuhi syarat asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik
ini sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Model regresi
linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut
memenuhi asumsi normalitas data, terbebas dari multikolinearitas dan
heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah
berdasarkan model-model penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi
normal. Menurut Moore (1983) dalam Sudarmanto (2013:101)
menyatakan bahwa asumsi normalitas konsen pada tingkat persebaran
data atau skor berkisar pada distribusi standar baku atau standar
normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, antara
lain : (1) nilai skewness
digunakan untuk mengetahui bagaimana
distribusi normal data dalam variabel histogram display normal curve,
normalitas data bila dilihat dengan cara ini dapat ditentukan
berdasarkan bentuk gambar kurva. (2) output kurva normal p-plot of
regression Standardiazed Residual, suatu variabel dikatakan normal
jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar
garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Sudarmanto (2013:224) Uji Multikolinearitas dimaksudkan
untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier
antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas
(independen) lainnya. Cara untuk mengetahui gejala, antara lain :
a. Nilai F test yang sangat tinggi, serta tidak atau hanya sedikit nilai t
test yang dsignifikan.
b. Meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar
variabel dependen dengan menggunakan Variance Inflating Factor
(VIF) dan Tolerance Value. Batasan VIF adalah 10 dan Tolerance
Value adalah 0.1, jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance
Value lebih kecil dari 0.1 maka terjadi multikolinearitas dan harus
dikelompokkan dari model.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sudarmanto (2013:224) uji asumsi heteroskedastisitas ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolute sama
atau tidak sama untuk semua pengamatan. Cara yang dapat dilakukan
untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas yaitu, jika ada pola
tertentu seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola
tertentu
yang
beraturan
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar ke atas dan ke bawah 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Teknik Analisis Data
1.
Uji Korelasi
Menurut Sugiyono (2012:155) korelasi dapat dikatakan sebagai suatu
hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua buah kejadian.
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Korelasi bermanfaat untuk mengukur hubungan antara dua variabel
(kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu. Keeratan
hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Nilai koefisien
korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan
(keeratan) suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi memiliki
antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah positif (+)
atau negatif (-). Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat
korelasi sebagai berikut.
a.
Korelasi Positif (+) berarti jika variabel X1 mengalami kenaikan,
maka variabel X2 juga akan mengalami kenaikan.
b.
Korelasi Negatif (-) berarti jika variabel X1 mengalami kenaikan,
variabel X2 akan mengalami penurunan.
Sifat dari korelasi tersebut akan menentukan arah dari korelasi.
Keeratan atau kekuatan korelasi dapat dikelompokkan. Menurut
Sugiyono (2012:155), keeratan korelasi dapat di lihat pada tabel di
bawah ini :
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
1
Sempurna
> 0,75 – 0,99
Sangat Kuat
> 0,50 – 0,75
Kuat
> 0,25 – 0,50
Cukup
> 0,00 – 0,25
Sangat Lemah
0,00
Tidak Ada Korelasi
Sumber : Sugiyono, 2012
Signifikasi hubungan antar variabel yang diteliti dapat dianalisis
dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Jika probabilitas atau signifikan < 0,05, hubungan antar variabel
signifikan.
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Jika probabilitas atau signifikan > 0,05, hubungan antar variabel
tidak signifikan.
2.
Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan varian variabel dependen
atau terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
atau bebas dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutukan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Karena kelemahan
mendasar penggunaan R2 adalah bias terhadap jumlah variabel
independen maka R2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Sedangkan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan ke dalam model, maka dalam hal
ini peneliti akan menggunakan nilai Adjusted R2 untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan varian
variabel dependen.
Menurut Sugiyono (2012:158), untuk menyatakan besar kecilnya
hubungan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan
rumus koefisien determinan. Koefisien determinan adalah kuadrat
dari koefisien korelasi PPM yang dikaitkan dengan 100%. Nilai R2
dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0
sampai 1. Koefisien determinan dicari dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
KD
= Nilai Koefisien Determinasi
r
= Nilai Koefisien Korelasi
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Uji Simultan
Menurut Sudarmanto (2013:236) uji simultan ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap
variabel dependen. Hasilnya menunjukkan variabel independen
secara bersama-sama pengaruhnya terhadap variabel dependen jika
p-value (pada kolom sig) di tabel Anova lebih kecil dari 0,05 (level
of significant) yang ditentukan, artinya signifikan atau F-hitung
(pada kolom F) lebih besar dari F-tabel. F-tabel dihitung dengan cara
df = k, dan df2 = n-k-1, k adalah jumlah variabel independen.
Selanjutnya
untuk
mengetahui
signifikansi
analisis
jalur
dibandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas
signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.
a. Jika nilai sig < 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima (α)
b. Jika nilai sig > 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak (α)
4.
Uji Parsial
Menurut Sudarmanto (2013:232) uji hipotesis secara parsial ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen. Hasil uji ini pada output SPSS 20.0 dapat dilihat pada
tabel Coefficients. Nilai dari uji ini dapat dilihat dari P-value (pada
kolom Sig.) pada masing-masing variabel independen, jika p-value
lebih kecil dari 0,05 (level of significant) yang ditentukan, artinya
signifikan atau t-hitung (pada kolom t) lebih besar dari t –tabel
(dihitung dari two-tailed = 5% df = n – 1).
a. Jika nilai sig < 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima
b. Jika nilai sig > 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak
5.
Regresi Berganda
Untuk mengukur sejauh mana hubungan variabel kualitas produk (X1),
promosi (X2) dan harga (X3) terhadap penjualan (Y), maka digunakan
metode pengujian regresi berganda. Regresi berganda didasarkan pada
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan
variabel dependen. Persamaan umum regresi berganda dikutip dari
Sudarmanto (2013:233) adalah :
+β1X1 + β2X2 + β3X3
Y=
Dimana:
Y:
:
Penjualan
parameter konstanta
X1 :
variabel kualitas produk
X2 :
variabel promosi
X3 :
variabel harga
β1 :
koefisien variabel X1 (kualitas produk)
β2:
koefisien variabel X2 (promosi)
β3:
koefisien variabel X3 (harga)
Pendapat Peneliti Mengenai Regeresi Linier Berganda
Asumsi
Klasik
1. Normalitas
2. Heterokedastisitas
3. Multikolinearitas
1. Model Simultan
Pengujian
Regresi
2. Model Parsial

Sig. > 0,05

F Hitung > F tabel

Sig. > 0,05

F Hitung > F tabel
Sumber : Di olah sendiri, 2016
Korelasi Antar Dimensi
Korelasi
(r)
Penjualan
Y_1
Y_2
Y_3
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Y_4
Y_5
Kualitas
Produk
Promosi
Harga
X1_1
rX1_1,Y1 rX1_1,Y2 rX1_1,Y3 rX1_1,Y4 rX1_1,Y5
X1_2
rX1_2,Y1 rX1_2,Y2 rX1_2,Y3 rX1_2,Y4 rX1_2,Y5
X1_3
rX1_3,Y1 rX1_3,Y2 rX1_3,Y3 rX1_3,Y4 rX1_3,Y5
X1_4
rX1_4,Y1 rX1_4,Y2 rX1_4,Y3 rX1_4,Y4 rX1_4,Y5
X1_5
rX1_5,Y1 rX1_5,Y2 rX1_5,Y3 rX1_5,Y4 rX1_5,Y5
X1_6
rX1_6,Y1 rX1_6,Y2 rX1_6,Y3 rX1_6,Y4 rX1_6,Y5
X1_7
rX1_7,Y1 rX1_7,Y2 rX1_7,Y3 rX1_7,Y4 rX1_7,Y5
X2_1
rX2_1,Y1 rX2_1,Y2 rX2_1,Y3 rX2_1,Y4 rX2_1,Y5
X2_2
rX2_2,Y1 rX2_2,Y2 rX2_2,Y3 rX2_2,Y4 rX2_2,Y5
X2_3
rX2_3,Y1 rX2_3,Y2 rX2_3,Y3 rX2_3,Y4 rX2_3,Y5
X2_4
rX2_4,Y1 rX2_4,Y2 rX2_4,Y3 rX2_4,Y4 rX2_4,Y5
X3_1
rX3_1,Y1 rX3_1,Y2 rX3_1,Y3 rX3_1,Y4 rX3_1,Y5
X3_2
rX3_2,Y1 rX3_2,Y2 rX3_2,Y3 rX3_2,Y4 rX3_2,Y5
Sumber : Data diolah sendiri, 2016
Pada tabel 4.5 menunjukkan nilai hubungan korelasi antar dimensi dari setiap
variabel bebas yang terdiri dari kualitas produk, promosi dan harga dengan
variabel terikat yaitu penjualan. Nilai korelasi tersebut memberikan arti besar
hubungan antara masing-masing dimensi dari variabel bebas dengan variabel
terikat. Selain itu, nilai korelasi di atas juga dapat melihat arah hubungan yang
terjadi diantara keduanya yaitu positif atau negatif.
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download