BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat dan perinci mengenai kekuatan sosial yang dimiliki oleh komunikasi massa dan hasil yang dapat di capainya dalam menggerakan proses sosial tidaklah mudah. Komunikasi massa juga adalah komunikasi melalui media massa, baik media cetak atau elektronik. Media cetak merupakan media informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, semakin bertambahnya kemajuan teknologi informasi, maka semakin canggih pula media yang dapat menunjang informasi tersebut. Media cetak juga berusaha mengajak khalayak untuk membaca informasi yang dibutuhkan. Menurut Onong Uchjana Effendy, media cetak berusaha menarik minat baca khalayak untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh berita-berita yang dimuatnya, sesuai dengan fungsi media cetak yaitu: Menyebarkan informasi, mendidik, menghibur dan kontrol sosial.1 1 Onong Uchajana Effendy: Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya,Bandung 1992, hal 92 1 2 Donald K. Robert mengungkapkan, efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa. Karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa. Dalam hal ini efek media massa sangat berpengaruh pada perilaku manusia khususnya dalam penggunaan salah satu media cetak yaitu majalah. Menurut Steven M.Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif dan behavioral. Pendekatan ketiga yaitu observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa2. Majalah dikategorikan sebagai media massa, karena majalah menggunakan sarana yaitu media cetak dapat menjangkau khalayak yang luas dan mampu menimbulkan efek dari pesan media itu sendiri. 3Media massa dapat pula diartikan sebagai alat komunikasi yang boleh dimanfaatkan untuk semua orang. Majalah dapat diartikan sebagai kumpulan berita, artikel, cerita, iklan dan sebagainya yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio, dijilid dalam bentuk buku. Majalah biasanya terbit teratur, seminggu sekali,dua minggu 2 Elvinaro Ardianto. Lukiati Komala. Siti Karlinah. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi.Bentuk-bentuk media massa. Simbiosa Rekatama Media 2007. Hlm.49 3 Mochtar Lubis: Pers dan Wartawan, P. N. Balai Pustaka, Jakarta, 1963, Hlm.90 3 sekali, atau satu bulan sekali. 4 Ada pula yang membatasi pengertian majalah sebagai media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan terbit setiap hari. Media cetak itu haruslah bersampul, setidaknya punya wajah dan dirancang secara khusus. Selain itu media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki sejumlah halaman tertentu. Bentuknya harus berformat tabloid atau saku atau format konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal selama ini. Majalah remaja merupakan majalah yang memuat tentang tips, trik atau paduan berfashion, kecantikan, konflik – konflik rumah tangga, pekerjaan, kesehatan, selebriti, resep makanan, pendidikan, cerita pendek dan cinta. Isinya tentang gaya hidup wanita yang berfikiran maju yang bisa menerima kemajuan dalam beberapa hal diatas. Majalah remaja cenderung menyajikan berita tentang fashion. Fashion merupakan mode atau cara berpakaian seseorang yang selalu mengikuti trend dan perkembangan zaman. Fashion adalah suatu gambaran seseorang dari luar. Jika seseorang menggunakan fashion dengan gayanya dan terlihat bagus maka orang itu sudah memahami gaya fashion yang ada. Fashion yang ada dalam majalah wanita dipakai para model – model cantik ataupun artis – artis terkenal. Fashion yang digunakan oleh model ataupun artis nantinya akan menjadi trendsetter (orang yang menciptakan mode yang kemudian dicontoh oleh orang lain). Mode – mode terbaru lengkap disajikan dengan keterangan merk, harga, dan tempat penjualan. Dalam hal 4 Ibid. Hlm. 11 4 ini biasanya seseorang yang menggunakan fashion memiliki sifat yang konsumtif karena mengkonsumsikan barang secara berlanjut. Konsumtif adalah perilaku boros yang mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan.Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan adanya gejala komsumtifisme, sedangkan konsumtifisme untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan5. Gaya hidup yang dimaksud adalah tingkah laku dan kebiasaan sehari – hari seorang wanita aktif yang timbul karena membaca beritanya. Dalam majalah wanita tema yang disampaikan mengikuti masa yang lagi hangat diperbincangkan atau ditiru oleh masyarakat. Dalam hal ini, dapat kita lihat dengan munculnya majalah – majalah khusus remaja seperti Cosmogirl. Dalam penelitian ini, juga peneliti menggunakan majalah Cosmogirl edisi April dan Mei 2012. Cosmo Girl adalah salah satu majalah remaja adopsi dari terbitan luar negeri pertama yang masuk di Indonesia. Dengan berbagai informasi 5 James F Engel; Roger D Blackwell; Paul W Miniard. 1995. Perilaku konsumen jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara. Tri. 2010. Konsumsi, Tabungan, dan Investasi. www.scribd.com, diakses pada tanggal 7/10/2012. Pukul 5:13 WIB. 5 yang ditawarkan melalui rubrik - rubriknya, majalah ini menawarkan suatu yang berbeda dibanding majalah lain. Begitu banyaknya rubrik fashion dan kecantikan yang ditampilkan diimbangi dengan rubrik mengenai karakter remaja ideal yang ditampilkannya lewat rubrik She's So CG!. Majalah remaja Cosmogirl memiliki segmentasi usia yaitu dari usia 17-20 tahun. Dari hasil penjualan majalah Cosmogirl pada tahun 2011 Cosmogirl berhasil mencapai angka penjualan sebesar 99% ini terjadi pada edisi ulang tahum bulan Oktober. Mereka juga pernah mendapatkan angka penjualan sebesar 99% pada tahun 2010. Dari angka penjualan ini majalah Cosmogirl yakin bahwa majalah ini mendapatkan perhatian dari remaja Indonesia dan tetap eksis di Indonesia sebagai majalah favorit remaja. 6 Penelitian ini mengenai Efek Majalah Fashion Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja Di Universitas Mercu Buana( Majalah “COSMOGIRL” Edisi April dan Mei 2012). Akan membahas mengenai sejauh mana tingkat konsumtif remaja yang masih menggunakan majalah sebagai sumber informasi dan masih menggunakan media cetak sebagai sarana media massa. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 6 loonatic.wordpress.com/tag/edisi-ultah/ . Diakses pada tanggal 18-03-2013. Pukul 23.08 WIB 6 “Sejauh mana efek majalah fashion terhadap perilaku konsumtif terhadap remaja?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui efek majalah fashion terhadap perilaku konsumtif remaja. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu : a. Manfaat teoritis/akademik Sebagai sumbangsih keilmuan bagi pembaca yang ingin menjadikan tesis ini sebagai sarana pengembangan teori – teori ilmu komunikasi terutama dibidang Visual and Art Communication. Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan sumbangan ilmu tentang kajian media internal sebagai media informasi bagi pembaca dan nantinya juga dapat digunakan sebagai rujukan bagi peneliti berikutnya. b. Manfaat Praktis Manfaat yang diperoleh peneliti adalah dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu komunikasi dan dunia media cetak dalam dunia kerja serta mengenai perilaku nyata kegiatan komunikasi internal.