JUDUL : PEMBUATAN ALAT PENGUKUR KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PROSES PEMESINAN YANG DIAPLIKASIKAN PADA KOMPUTER BY : 1. Dayang (6306 030 021 ) 2. Didik Eko P Budi (6306 030 057 ) PENDAHULUAN Latar Belakang Pengukuran dalam arti yang luas adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar (Taufiq Rochim, 1997). Dalam hal ini adapun pengukuran yang dimaksud adalah mengenai kehalusan dan tekstur (rupa) permukaan suatu benda kerja. Kehalusan dan tekstur (rupa) perlu diukur, dan merupakan elemen ukur penting bila permukaan berfungsi untuk: -Mengurangi gesekan, -Mempertinggi kekuatan elemen mesin dalam menahan beban dinamik dalam kaitannya dengan umur dan kekuatan karena kelelahan (fatigue), -Mempermudah proses berikutnya seperti pengeleman, atau pelapisan, dan -Memperindah rupa/ tekstur. Untuk mengukur kekasaran digunakan alat ukur kekasaran (surface tester). Sampai saat ini alat ukur kekasaran hanya dapat digunakan untuk mengukur benda kerja dengan panjang ± 10 mm. Dari hasil pengamatan tersebut maka muncul ide untuk membuat alat ukur kekasaran permukaan yang dapat mengukur sepanjang 150 mm, penggunaan sampel yang lebih panjang diharapkan lebih mewakili untuk seluruh permukaan benda. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang digunakan untukmenyelesaikan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : -Bagaimana merancang alat ukur kekasaran. -Bagaimana merancang hubungan antara alat ukur dengan komputer/software visual basic. Tujuan Adapun tujuan dari tugas akhir ini yaitu: 1. Merancang dan membuat alat ukur kekasaran permukaan. 2. Memberikan sarana yang berupa alat untuk mengembangkan ilmu pengukuran kekasaran (rouhgness) yang masih sederhana di kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya-ITS sehingga mendapatkan hasil ketelitian yang lebih akurat. Batasan Masalah Benda kerja yang diamati adalah hasil pengerjaan proses permesinan dengan panjang maksimum 150 mm. Software yang digunakan untuk membuat program adalah Visual Basic. Kecermatan pengukuran alat ini adalah 0,02 mm. Manfaat Manfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan alat pengukuran kekasaran dengan menggunakan dial indicator, sensor dan program visual basic antara lain: Alat ukur kekasaran ini dapat digunakan untuk mengukur benda kerja hasil proses pemesinan freis, gerinda datar, sekrap. Mengembangkan alat pengukur kekasaran (roughness) menjadi bahasa komputer guna mempermudah pembacaan. TINJAUAN PUSTAKA Pengukuran Menurut Taufiq Rochim 1997, Pengukuran dalam arti yang luas adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Besaran standar tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: -Dapat didefinisikan secara fisik. -Jelas dan tidak berubah dengan waktu. -Dapat digunakan sebagai pembanding, dimana saja di dunia ini. Kehalusan Permukaan Seperti halnya dengan elemen geometrik yang lain maka kehalusan dan tekstur (rupa) permukaan biasa merupakan elemen geometrik penting, misalnya bila permukaan berfungsi untuk: 1.Mengurangi gesekan, 2.Mempertinggi kekuatan elemen mesin dalam menahan beban dinamik dalam kaitannya dengan umur dan kerusakan karena kelelahan (fatigue), 3.Mempermudah pemprosesan berikutnya seperti dalam pengelemenan, atau pelapisan, dan 4.Memperindah rupa atau tekstur Standar Ulir dan Definisi Menurut Shigley pemilihan ulir dapat dilihat pada gambar 2.3 dan 2.4, dijelaskan sebagai berikut : jarak puncak (pitch) adalah jarak antara bentuk ulir yang berdekatan diukur sejajar dengan sumbu ulir. Diameter besar d adalah diameter terbesar dari ulir. Diameter kecil dr adalalah diameter terkecil dari ulir, sedangkan jarak maju sama dengan jarak puncak bila mur diputar satu putaran. Dial Indicator Dial indicator atau dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan, end play, back lash, kekasaran, dan sebagainya. Di dalam dial indicator terdapat mekanisme yang dapat memperbesar gerakan yang kecil. Pada saat spindle bergerak sepanjang permukaan yang diukur, gerakan tersebut diperbesar oleh mekanisme pembesar dan selanjutnya ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Motor DC Yang dimaksud dengan motor arus searah (DC) adalah suatu motor yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga mekanik dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari motor. Pada kenyataannya setiap motor mempunyai dua bagian dasar: 1.Bagian yang tetap atau stationer disebut stator. Stator ini menghasilkan medan magnet, yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektromagnet) maupun magnet permanent. 2.Bagian yang berputar disebut rotor atau armature. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai motor arus searah diantaranya motor starter mobil, tape recorder, dan lain sebagainya. Untuk membalik arah putaran motor dc dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : Membalik arah jangkar, arah arus penguat tetap. Membalik arah arus penguat, arah arus jangkar tetap. Apabila arah arus jangkar keduanya dibalik arah putaran motor tidak berubah. Cara kerjanya antara lain: • Mula-mula arah putaran motor berlawanan dengan arah putaran jarum jam. • Kemudian arah arus jangkar diubah, kutub tetap sesuai dengan kaidah tangan kiri. • Sesudah itu kutub-kutub diubah, arah arus jangkar tetap sesuai dengan kaidah tangan kiri, maka putaran motor sekarang juga berubah. Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronikseperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatumekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. METODOLOGI PENELITIAN Waktu Pembuatan alat ini akan dikerjakan kurang lebih selama empat bulan pada semester VI. Tempat Pengerjaan dilaksanakan di kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. dengan rencana tempat yang dipakai yaitu bengkel pemesinan dan bengkel las. Langkah kerja Langkah yang ditempuh dalam perancangan dan pembuatan alat ukur kekasaran (Roughness) yang diaplikasikan pada komputer adalah sebagai berikut : 1. Persiapan 2. Pengumpulan Data 3.Perancangan Alat 4. Perlengkapan Yang Dibutuhkan 5. Fabrikasi Alat 6. Pengujian Alat 7. Analisa 8. pembuatan Laporan PERANCANGAN SISTEM Perancangan dimulai dengan menentukan berapa ukuran bahan yang diperlukan untuk membuat alat tersebut.Setelah itu mendesain alat serta diteruskan dengan cara kerja alat tersebut. Untuk membuat alat ini seperti yang telah direncanakan, maka membutuhkan perhitungan-perhitungan yang dapat membantu dalam proses pembuatan alat ini. PROSES MANUFAKTUR Dalam proses manufaktur terdapat bagianbagian yang perlu dijelaskan mengenai pembuatan alat. Dalam bab ini akan dijelaskan tahapan-tahapan yang perlu dijelaskan dalam proses manufaktur. Adapun tahapan tersebut antara lain: 1. Perancangan Proses Manufaktur 2. Pemilihan, Perhitungan bahan-bahan dan Peralatan yang akan dirangkai. 3. Alat Dan Bahan yang Diperlukan 4. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian pada alat ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.Alat tersebut menghasilkan data kekasaran total (Rt), kekasaran rata-rata (Ra), kekasaran perataan (Rp), dan simpangan rata-rata profil dasar terhadap profil terukur (Rz). 2.Dari hasil pengujian, alat tersebut mampu mengukur kekesaran permukaan rata-rata 1,4 µm. Nilai tersebut bila dikonverikan ke ISO ROUGHNESS NUMBER mendekati N7, adapun nilai N7 = 1,6 µm. SARAN Untuk kesempurnaan alat tersebut maka disarankan untuk : 1.Dilengkapi dengan alat pengikat benda uji agar dapat mengukur kekasaran benda silinder. 2.Untuk meningkatkan kecermatan alat tersebut, sebaiknya menggunakan sensor Rotary Encorder. 3.Jarum pengukur diganti supaya lebih akurat. SEKIAN DAN TERIMA KASIH