BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dari sejarah panjangnya, Indonesia memperoleh pengaruh kebudayaan yang beragam karena letak startegisnya yang dilewati jalur pelayaran dan perdagangan sehingga menciptakan kesempatan hubungan perdagangan internasional seluas-luasnya. Bangsa-bangsa asing yang tercatat pernah mengunjungi Indonesia diantaranya adalah Cina, Arab, Persia, Jepang, Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. Di beberapa kota di Indonesia, dalam pengaruhnya terhadap kebudayaan Indonesia, budaya Eropa (terutama Belanda) dan Cina memiliki pengaruh yang kuat dan masih dapat dirasakan hingga sekarang. Kedua bangsa tersebut pada mulanya datang ke Indonesia dengan tujuan yang sama, yaitu berdagang. Etnis Tionghoa kebanyakan datang ke Indonesia pada abad 12 dan abad 15 sehingga membuat Pemukiman Peranakan Tionghoa Indonesia. Penduduk Peranakan yang telah menetap terutama di Jawa dan luar pulau lainnya, seperti pulau-pulau Riau, Kalimantan Barat dan Sumatera, merupakan contoh awal dari asimilasi dalam masyarakat Indonesia. Glodok merupakan salah satu pemukiman etnis Tionghoa di Jakarta yang memiliki nilai historis yang luar biasa. Glodok merupakan kawasan pemukiman Tionghoa yang ikut turut mengembangkan kota Batavia pada masa kolonial. Sejalan dengan perjalanan Kampung Cina Glodok yang panjang, terciptalah juga warisan kebudayaan yang berkembang di dalam Kampung Cina Glodok yang memiliki keunikan dan latar belakang sejarah dan kebudayaan yang berbeda dari kawasan lain di Jakarta. Warisan kebudayaan di Glodok masih dapat dirasakan dengan melakukan jelajah budaya langsung di kawasan Glodok, warisan budaya mencakup beberapa di antaranya; berbagai bangunan tua, sejarah, kuliner, klenteng tua yang menjadi salah satu tempat yang paling ramai saat perayaan tahun baru imlek setiap tahun di Jakarta, aktivitas penduduk yang khas, dan suasana hidup yang hanya bisa ditemukan di Glodok. Namun, belum ada informasi yang memadai dan terpadu mengenai keunikan Pecinan di Jakarta ini, sehingga banyak orang yang tidak mengetahui keistimewaan budaya dan sejarah kawasan tersebut. 1 2 Medium publikasi sebagai salah satu alat yang tepat untuk memperkenalkan sesuatu dan memberikan informasi. Budaya dan sejarah Peranakan Tionghoa di Glodok kurang banyak mendapatkan publikasi, sehingga masyarakat kurang familiar dengan kelebihan dan keunikan yang ada disana. Selain itu buku yang membahas tentang peninggalan-peninggalan budaya Pecinan di Glodok sangat sulit ditemukan, yang ada hanya berupa buku non-fiksi mengenai Peranakan Tionghoa di Indonesia. Hal ini menunjukan kekurangan media promosi dan publikasi yang mengangkat Pecinan di Glodok. Maka penulis mengangkat sebuah topik penulisan mengenai informasi dan rekaman kebudayaan Peranakan Tionghoa di Glodok melalui kemasan wisata/ jelajah budaya yang menarik. Penulisan ini diarahkan sebagai sumber referensi wisata edukatif untuk mempromosikan kebudayaan di Jakarta, sehingga masyarakat dapat lebih mengetahui warisan budaya dan sejarah Kampung Cina Glodok. Namun lebih dari itu buku ini juga ditujukan sebagai alat dokumentasi dari berbagai peninggalan sejarah dan sisa-sisa kebudayaan yang masi terjaga dan terpelihara sampai sekarang. 1.2. Lingkup Proyek Tugas Akhir Dalam kaitannya dengan bidang Desain Komunikasi Visual, maka ruang lingkup proyek Tugas Akhir ini adalah merancang visual media publikasi yang menginformasikan keunikan dan perkembangan mengenai keunikan budaya Tionghoa di Glodok sehingga dapat memberikan gambaran yang yang lebih jelas mengenai hal tersebut kepada target market. Tugas penulis sebagai desainer grafis dalam tugas akhir ini adalah membuat buku publikasi dengan pengaplikasian ilmu desain komunikasi visual dengan teknik atau keahlian visual yang tepat sasaran dan tujuan, sehingga buku ini dapat berkomunikasi melalui desain visual tepat sasaran dan tepat fungsi.