MARKET BRIEF Consumer Goods— Non Food Agustus 2015 Ringkasan Ekskutif Perekonomian Chile adalah salah satu yang terdepan diantara Negara Amerika Latin dengan konsistensi peningkatan GDP pertahunnya serta pendapatan perkapitanya (PPP) yang secara konsisten juga meningkat setiap tahunnya. Jumlah rumah tangga berpenghasilan diatas US$ 25,000 akan meningkat. Dari 41% di 2013 diperkirakan menjadi 47% sampai dengan 2019. Peningkatan pendapatan ini, mendukung permintaan consumer goods baik itu elektronik, furniture dan peralatan rumah tangga dimana Indonesia memiliki kekuatan untuk dapat memanfaatkannya. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago sebagai kepanjangan tangan dari Pemerintah Republik Indonesia bersedia mendukung upaya penetrasi pasar yang akan dilakukan eksportir Indonesia. 1 MARKET BRIEF CONSUMER GOODS—NON FOOD I. PENDAHULUAN Produk Consumer Goods yang dimaksud dalam market brief ini adalah makanan, jasa makanan, minuman, tembakau, elektronik, apparel/alaskaki, kosmetik/toiletries dan barang rumah tangga. A. Perekonomian Chile Perekonomian Chile adalah salah satu negara Amerika Latin yang konsistensi peningkatan GDP pertahunnya. Pendapatan perkapitanya (PPP) penduduknya juga salah satu yang tertinggi di Amerika Latin. Luasnya jejaring FTA menjadikan ritel di Chile sebagai faktor yang cukup menyumbang andil di perekonomian Chile B. Ritel di Chile Chile memiliki sektor ritel yang paling kompleks di Amerika Selatan, selain juga memiliki pasar e-commerce cukup maju di dalam wilayah tersebut. Jejaring FTA dengan ekonomi besar seperti US, Jepang dan China menjadikan pasar Chile 2 terbuka untuk partisipasi asing dan menjaga biaya barang impor tetap rendah. Walaupun pasar dengan populasi yang relative kecil (17.8m di 2014), pengeluaran konsumen per kepala termasuk tinggi pada US$ 9,325 diatas perekonomian besar lain di wilayah amerika latin. Keunggulan Chile terletak domestic ritel yang besar dan menguntungkan serta food/food processing yang ditujukan untuk ekspor. Namun demikian konsumen Chile sangat bergantung kepada impor segmen tertentu seperti elektronik, pakaian, alaskaki dan barang rumah tangga. II. Potensi Pasar Negara Chile A. Proyeksi 5 Tahun Mendatang Pertumbuhan ritel melambat pada tahun 2014 dan makin melambat pada tahun 2015. Hal ini dipengaruhi penurunan pengeluaran dan confidence konsumen terhadap perekonomian, pelemahan nilai tukar serta dinamika pasar tenaga kerja dan penurunan investasi. Diproyeksikan akan terjadi kontraksi volume 0.5% selama 2015 dan pemulihan pada 2016 sejalan dengan peningkatan bunga pinjaman bank serta peningkatan konsumsi pribadi. 3 Penjualan ritel tersebut banyak dipengaruhi oleh penerasi impor yang tinggi (kecuali untuk makanan, minuman dan wine) serta fluktuasi nilai tukar. Depresiasi mata uang sejak 2013 seakan-akan menghapus apresiasi peso tahun sebelumnya (yang menguatkan daya beli dan permintaan barang impor). Peso yang lemah juga memberikan dampak harga barang impor yang lebih mahal serta erosi permintaan barang impor. Dan kontraksi penjualan ritel tampak secara kasat mata pada 2014 dan 2015. Namun untuk periode 2015-19 diproyeksikan tekanan depresiasi akan menurun. Jejaring FTA Chile yang luas, dimana 90% barang impor masuk dengan free duty, menolong harga tetap terjaga sehingga daya beli terhadap ritel juga terjaga. Jumlah rumah tangga berpenghasilan diatas US$ 25,000 akan meningkat. Dari 41% di 2014 diperkirakan menjadi 47% sampai dengan 2019. Peningkatan pendapatan ini, mendukung permintaan barang high-end. B. Potensi Pasar Ekspor Produk 1. Elektronik Merek asal Taiwan mendominasi lower-end dari produk elektronik. Sementara 3 (tiga) perusahaan Korea Selatan (Samsung, LG, Daewoo), Philips (Belanda) dan Sony (Jepang) bersaing untuk posisi utama di high-end. Pasar mobile phone dan tablet tumbuh dengan cepat. Sementara itu, PC yang terdapat di Chile sebagian besar di Impor. Produksi lokal hanya sebatas assembly tanpa merek. Market share terbesar untuk 2013 dimiliki oleh Samsung (20% secara volume), diikuti Hewlett-Packard (8%). Penjualan tersebut mulai beralih dari desktop ke tablet, walaupun jenis laptop masih diminati. 4 2. Aparel dan Alaskaki Harga yang murah serta kondisi ekonomi yang kuat telah mendorong konsumen untuk menghabiskan uangnya pada pakaian dan alaskaki, menjadikan Chile Negara dengan pengeluaran per kepala yang tertinggi di Amerika Latin. Retailer besar meningkatkan penjualan private brand yang di produksi diluar Chile untuk menekan biaya. Namun, semakin besar penghasilan, semakin tinggi permintaan terhadap merek tradisional asal US dan Eropa seperti Nike dan Adidas untuk sportwear, The North Face, Tommy Hilfiger dan Zara untuk clothing. Toko high fashion seperti H&M juga mulai memasuki pasar. 3. Kosmetik dan Toiletris Chile memiliki pengeluaran kedua terbesar di Amerika Latin untuk produk kecantikan dan personal care, yaitu US$168 per orang pada 2014. Dari 85% kosmetik yang terjual berasal dari 50 perusahaan lokal yang 2/3 nya dimiliki asing. Produk yang sebelumnya diimpor diproduksi under-licence. Pemain utamanya adalah L'Oréal (France), Unilever, Procter & Gamble (US), Beiersdorf (Germany), Avon (US), Natura (Brazil) and Oriflame (Sweden). Penjualan kosmetik meningkat 3.6% pada semester pertama 2014, dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut data Kamar Dagang Kosmetik Chile. Segmen terbesar adalah personal hygiene (37%) dan haircare (22%), diikuti oleh fragrance (15%), skincare (14%) dan colour cometics (9%). 5 4. Barang Rumah Tangga Barang rumah tangga penjualannya mencapai US$533m pada 2010, menjadikan Chile pasar ke 4 terbesar di Amerika Latin dengan konsumsi per orang kedua terbesar dibawah Argentina. Samsung, LG dan Daewoo mempunyai market share yang besar di peralatan elektronik dapur untuk segmen menengah. Sementara General Electric (US) mendominasi kulkas untuk top-end. Sementara perusahaan lokal yaitu Compañía Tecno Industrial (CTI), mempertahankan share yang besar melalui merek Fensa dan Mademsa. Produk-produk hemat energi memiliki keuntungan lebih besar dimana pemerintah berusaha mengurangi pertumbuhan konsumsi energi untuk beberapa tahun mendatang. 6 III. Strategi Mengingat kebijakan pemerintahnya yang mengacu pada perdagangan bebas, makanan utama tidak menggunakan mekanisme control harga. Kompetisi justru menekan harga konsumsi. Namun sejak melemahnya peso pada 2014 dan 2015 harga menjadi lebih mahal. 7 IV. Informasi Penting A. TPO dan Kedutaan Chile di Indonesia Kedutaan Besar Republik Chile, dan ProChile (Kantor Promosi Dagang Chile): Alamat: The City Tower Building (TCT), 27th floor Jl M.H. Thamrin 81, Jakarta 10310 Telepon : (021) 3199 7201/2 Fax : (021) 3199 7204 Web: chileabroad.gov.cl/indonesia/ B. Kamar Dagang Negara Chile Indonesia dapat melakukan kerjasama B to B dalam rangka meningkatkan ekspor dengan asosiasi atau lembaga seperti: Camara de Comercio de Santiago (CCS) Monjitas 392, piso 18 – Santiago, Chile Telp. (56-2) 630-7013 Ketua Umum : Peter T. Hill Email : [email protected] Website : www.ccs.cl Camara de Comercio de Asia Pacifico Fidel Oteiza 1916, of.700, Providencia-Santiago-Chile Telpon/Fax (56-2) 244 3942 – 244 4911 Ketua Umum : Octavio Errazuriz Email : [email protected] Website : www.asiapacific.cl C. Perwakilan Indonesia di Negara Chile KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA SANTIAGO-CHILE Av. Nueva Costanera 3318, Vitacura – Santiago, Chile Telepon : (+56-2) 207 6266 Fax : (+56-2) 207 9901 http://www.deplu.go.id/santiago/Pages/default.aspx 8