PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 11 Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Psikologi Komunikator Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Pikologi Komunikator Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakan, tetapi juga keadaan dia sendiri. He doesn’t communicate what he says, he communicates what he is. Komunikator tidak dapat menyuruh pendengar hanya memperhatikan apa yang ia katakan, melainkan pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan. Karena kadang-kadang siapa (who) lebih penting dari apa (what). Aristoteles menyebut karakter komunikator sebagai ethous. Ethous terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik (good sense, good moral, character, good will). • Ethos diartikan sebagai sumber kepercayaan (source credibility) yang ditunjukkan oleh seorang orator (komunikator) bahwa ia memang pakar dalam bidangnya, sehingga oleh karena seorang ahli, maka ia dapat dipercaya. • Ethos atau faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikator terdiri dari kredibilitas, atraksi, dan kekuasaan a. Kredibilitas • Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal : • 1. Kredibilitas adalah persepsi komunikate, jadi tidak inheren dalam diri komunikator. • 2. Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponenkomponen kredibilitas. b. Atraksi Atraksi (attractiveness) adalah daya tarik komunikator yang besumber dari fisik. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik (fisik), misalnya, komunikator disenangi atau dikagumi yang memungkinkan komunikate menerima kepuasan. Atraksi fisik menyebabkan komunikator menarik, dan karena menarik ia memiliki daya persuasive c. Kekuasaan Kekuasaan adalah kemampuan menimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitas dan atraksi, ketundukan timbul dari interaksi antara komunikator dan komunikate. Kekuasaan menyebabkan seorang komunikator dapat “memaksakan” kehendaknya kepada orang lain, karena ia memiliki sumber daya yang sangat penting (critical resources). Jenis-Jenis kekuasaan a. Kekuasaan Koersif (coersive power). Kekuasaan koersif menunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatangkan ganjaran atau memberikan hukuman pada komunikate. b. Kekuasaan Keahlian (expert power). Kekuasaan ini berasal dari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, atau kemampuan yang dimiliki komunikator. c. Kekuasaan Informasional (informasional power). • Kekuasaan ini berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuan baru yang dimiliki oleh komunikator. d. Kekuasaan Rujukan (referent power). Disini komunikate menjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaan rujukan bila ia berhasil menanamkan kekaguman pada komunikate, sehingga seluruh perilakunya diteladani. • Kekuasaan Legal (legitimate power). • Kekuasaan ini berasal dari seperangkat peraturan norma yang menyebabkan komunikator berwenang untuk melakukan suatu tindakan. • b. PATHOS • Pathos diartikan sebagai “imbauan emosional (emitional appeals)” yang ditunjukkan oleh seorang rhetor dengan menampilkan gaya dan bahasanya yang membangkitkan kegairahan dengan semangat yang berkobar-kobar pada khalayak (Effendy, 1993:352). • • C. LOGOS • Logos diartikan sebagai “imbauan logis (logical appeals) yang ditunjukkan oleh seorang orator bahwa uraiannya masuk akal sehingga patut diikuti dan dilaksanakan oleh khalayak (Effendy, 1993:352). Terima Kasih