BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Munculnya era globalisasi pada abad ke-21 ini menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan manusia. Terutama dalam hal perkembangan teknik komputer yang diikuti dengan perkembangan teknologi informasi. Salah satu bentuk teknologi informasi tersebut adalah internet. Saat ini internet mampu menembus batas-batas interaksi terhadap pihak-pihak lain yang ada di seluruh dunia. Hilangnya batasan ini memungkinkan seseorang berkomunikasi secara lebih efektif dan efisien sehingga saat ini teknologi adalah bagian dari dunia usaha. Perubahan yang besar terjadi dalam berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, kegiatan usaha seperti faktor persaingan, proses produksi, kegiatan pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan atau juga antara perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan teknologi pada tingkat perkembangan yang bahkan telah dirasakan saat ini, manajemen mampu memproduksi produk dengan cara yang lebih canggih dan juga dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan secara mudah. Saat ini kegiatan e-Commerce sudah lumrah dijalankan dimana-mana. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menjalankan bisnis mereka dalam bentuk ini demi kemudahan dan juga kepuasan pelanggan. Definisi e-Commerce sendiri sangat beragam, tergantung dari perspektif kita yang memanfaatkan. Association of E-Commerce mendefinisikan e-Commerce sebagai mekanisme bisnis secara elektronik. CommerceNet mendefinisikannya sebagai penggunaan jaringan komputer sebagai sarana relasi bisnis. Juga ditambahkan bahwa di dalam e-Commerce terjadi proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua pihak melalui internet atau juga pertukaran informasi antara dua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet. Dengan semakin maraknya penggunaan teknologi informasi berbasis jaringan ini dalam berbagai dunia bisnis telah mendorong usaha perbankan sebagai salah satu pihak yang berkepentingan dalam dunia bisnis untuk mengikuti langkah-langkah pendahulu (di luar perbankan) menerapkan teknologi informasi ini dalam berbagai jenis kegiatan usaha. Penerapan teknologi informasi berbasis jaringan digital dalam dunia usaha perbankan lebih dikenal dengan nama e-Banking. Dalam e-Banking, nasabah diberi berbagai kemudahan dalam melakukan berbagai jenis kegiatan transaksi yang ditawarkan oleh perbankan secara digital atau melalui akses dari internet.. Saat ini sudah banyak bank di Indonesia yang telah menyediakan fasilitas e-Banking. Beberapa diantaranya adalah BCA, Lippo Bank, BII, Bank Permata, Bank Niaga, CitiBank, Bank Mandiri, BNI 46, Bank Ekonomi, Bank Haga dan Bank Danamon. Fasilitas ini sudah dalam tahap transaksional bukan lagi informasional (website) yang dimiliki oleh hampir seluruh bank. Sekarang ini pengguna internet sudah menjadi kegiatan utama. Maka semakin banyak bank yang menyelenggarakan e-Banking di Indonesia dan saat ini yang tengah menjadi trend adalah internet banking. Teknologi informasi menjadi unsur utama proses produksi atau pemberian jasa. Termasuk adalah jasa perbankan. E-Banking sebagai bentuk baru pengembangan delivery channel pelayanan bank telah mengubah tenaga manusia menjadi teknologi informasi. e-Banking menjembatani kebutuhan dunia usaha maupun nasabah dalam hal mempercepat pelayanan jasa bank. Peranan e-Banking menjadi berarti. ATM (Auto Teller Machine), credit card, sampai SMS-Banking menjadi keharusan untuk merebut pangsa pasar. Inovasi perbankan berbasis teknologi terus berkembang sesuai dengan keinginan nasabah. Saat ini internet banking-lah yang jadi pusat perhatian dimana nasabah dapat melakukan transaksi perbankan (non-cash) setiap saat dari manapun dengan begitu mudah hanya dengan mengakses internet. Didukung pula oleh kenyataan saat ini teknologi nirkabel (tanpa kabel) sedang marak. Internet dapat diakses dengan laptop, notebook, PDA atau handphone di area Wi-Fi. Juga banyaknya pengguna SMS (Short Messages Services) membuat SMS-Banking juga diminati. Teknologi informasi yang mampu menghilangkan batas-batas baik geografis maupun waktu juga bersifat global atau internasional. Bagi bank sendiri, pelayanan melalui internet banking dapat menekan biaya operasioanal karena menghemat biaya-biaya yang dikeluarkan untuk transaksi dengan nasabah apabila tidak menggunakan i-Banking. Bagi bank, i-Banking adalah strategi untuk bersaing. Diharapkan dapat mencapai efisiensi dan efektifitas dengan memangkas jalur distribusi dan pemasaran dan berbagai pembiayaan sehingga profit bisa meningkat. Dengan dicapai efisiensi dan efektifitas maka akan berpengaruh terhadap kinerja bank sendiri. Apabila kinerja bagus maka prestasi juga akan bagus begitu pula sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas, maka diambil suatu penelitian mengenai : “Analisis Kinerja Perbankan Sebelum dan Setelah Penerapan i-Banking” yang dijadikan judul dari skripsi ini. 1.2 Identifikasi Masalah Maka berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi masalah penelitian ini, yaitu apakah terdapat perbedaan pada kinerja bank antara sebelum dan setelah diterapkannya i-Banking. 1.3 Tujuan Penelitian i-Banking adalah salah satu dari strategi bisnis perbankan. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kinerja perbankan sebelum dan setelah penerapan i-Banking. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang pertama adalah untuk peneliti sendiri sebagai pembelajaran bagaimana realitas ekonomi yang sebenarnya terutama di Indonesia dan perbankan. Kedua adalah untuk universitas sebagai bagian dari tugas akhir yang dapat dimanfaatkan atau berguna bagi yang merasa tertarik dengan masalah i-Banking. Ketiga adalah untuk bank-bank yang berada di Indonesia baik yang telah atau akan menerapkan fasilitas ini. Penelitian ini merupakan sumbangan analisis dan pertimbangan keputusan manajemen untuk ikut serta dalam i-Banking. Terakhir adalah untuk para nasabah baik yang telah ataupun belum menggunakan i-Banking. Agar mengetahui apa saja produk atau jasa yang disediakan oleh i-Banking dan bagaimana hal itu mempermudah mereka. 1.5 1.5.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Kerangka Pemikiran Perkembangan ekonomi saat ini tidak mengenal batas geografis. Maka, semua pelaku bisnis saling bersaing dengan tajam. Mereka menerapkan system dan kebijakan yang akurat untuk meningkatkan daya saing produk. Perkembangan teknologi informasi yang meningkat secara pesat membuat perubahan besar di berbagai bidang bisnis. Misalnya saja persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan SDM, penanganan transaksi pertukaran antara penjual dan pelanggannya dan dengan perusahaan lain. Teknologi informasi berkembang menyebabkan para manajer dapat memproduksi dengan cara yang lebih canggih dan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk bisnis dengan lebih mudah. Misalnya saja bagian akuntansi manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan secara manual. Teknologi terus membentuk tata ekonomi dan mengubah pola bisnis serta perilaku konsumen. Lebih dari e-Commerce (perdagangan yang dielektronikkan), e-Mail (surat yang dielektronikkan) atau e-Files (file-file yang dielektronikkan berupa file server). Semua peluang ekonomi juga dielektronikkan. (Will Daley, Menteri Perdagangan Amerika Serikat) Internet dengan cepat menjadi teknologi pilihan untuk perdagangan elektronik karena menawarkan cara yang mudah untuk saling berhubungan juga dengan biaya yang murah. Baik penjual atau pembeli, perusahaan dengan perusahaan lain dapat langsung berkomunikasi secara langsung. Tidak diperlukan lagi perantara dan prosedur-prosedur yang tidak efisien. Website tersedia 24 jam untuk dikonsumsi. Para penyedia jasa atau produk dapat menggunakan internet untuk mendistribusikan informasi tentang barang-barangnya, seperti harga produk, pilihan, ketersediaan barang, dan waktu pengiriman. Internet bisa digunakan untuk mengurangi biaya transaksi. Perusahaan perlu strategi di bidang ini. Dan memastikan bahwa asset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja melalui penurunan biaya operasional dan meningkatkan profit. Kemudian mencegah terjadinya kelebihan investasi di bidang teknologi informasi. Dan yang terpenting adalah bagaimana perusahaan menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan dan dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah strategi bisnis dunia usaha, termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi informasi sebagai unsur utama dalam proses produksi atau pemberian jasa. Selain itu juga mendorong inovasi di bidang jasa pelayanan termasuk jasa pelayanan perbankan. Electronic transaction dalam bentuk internet banking merupakan salah satu bentuk pengembangan delivery channel. Pelayanan bank yang telah mengubah strategi bisnis perbankan yang semula lebih mengandalkan pada teknologi manusia kini, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas beralih menjadi mengandalkan teknologi informasi. Efisiensi adalah kegiatan meminimalisasi pengeluaran yang menitikberatkan pada pemilihan metode pelaksanaan kegiatan dengan biaya yang rendah. Internet Banking atau i-Banking adalah strategi yang diterapkan oleh bank saat ini diharapkan mampu menekan biaya operasional bank karena penghematan kertas, tenaga manusia, investasi ATM atau kantor cabang. Efektifitas merupakan tingkat pencapaian hasil didasarkan atas tujuan yang telah ditetapkan dimana titik beratnya ada pada hasil operasi. Penerapan iBanking seperti yang telah dipaparkan oleh penulis di atas tidak ingin hanya efisiensi yang meningkat tetapi juga efektifitasnya. Bank tidak ingin menginvestasikan dananya untuk sebuah pengembangan teknologi informasi apabila tidak memberikan keuntungan bagi bank tersebut. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi dapat mendorong profit. Titik beratnya dilihat dari tingkat keuntungan. Profit menurut Anderson & Sollenberger adalah keseluruhan pengukuran dari pelaksanaan organisasi. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan profit dan profitabilitas. Profitabilitas sendiri adalah peran dari sistem pengendalian manajemen. Menurut Horngren, sistem pengendalian manajemen adalah pengumpulan informasi untuk membantu dan mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pengendalian keputusan dalam organisasi. Terdapat beberapa jenis metode analisis dan pengukuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan komponen-komponen dalam laporan keuangan. Diantaranya adalah Return on Investment (ROI), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Economic Value Added (EVA), dan Balance Score Card (BSC). Dalam penelitian ini digunakan ROA dan ROE sebagai alat ukur. ROA dan ROE merupakan analisis profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio keuangan paling signifikan untuk menilai profit untuk memperoleh laba dan sejauh mana keefektifan pengelolaan perusahaan. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Dalam penelitian ini dipilih rasio profitabilitas karena: 1. Sumber-sumber yang digunakan dalam penerapan i-Banking untuk menciptakan nilai tambah membutuhkan pengujian untuk memperhatikan profit dan tingkat risiko yang ada. Tingkat ROA untuk proyek i-Banking mengukur rasio dari biaya dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan yang dihasilkan oleh i-Banking tersebut. 2. Analisis yang digunakan untuk mengukur profitabilitas bank adalah analisis rentabilitas. Return on Asset (ROA) menurut (Van Horne & Wachowicz : 224) merupakan salah satu rasio profitabilitas. ROA adalah hubungan keuntungan dari kegiatan operasional (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (net operating asset). ROA = Laba Bersih Setelah Pajak Jumlah Asset Sedangkan Return on Equity (ROE) menurut (Van Horne & Wachowicz : 226) adalah suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan baik pemegang saham biasa atau saham istimewa atas modal yang mereka investasikan. Semakin tinggi return atas penghasilan yang diperoleh maka semakin baik kedudukan pemilik perusahaan. Tingkat pengembalian modal itu menghasilkan keuntungan bersih bagi penanam modal. ROE adalah salah satu alat ukur yang paling baik untuk mengukur kinerja suatu bank. ROE = Laba Bersih Setelah Pajak Ekuitas Pemegang Saham ROA dipilih sebagai alat ukur kinerja karena i-Banking merupakan investasi bagi perbankan yang diharapkan pengembaliannya. Sedangkan pengukuran ROE dihubungkan dengan i-Banking karena ada kemungkinan bahwa investasi tersebut didanai oleh modal sendiri. Selain itu baik ROA dan ROE telah menjadi rasio yang umum dalam pengukuran kinerja perbankan. 1.5.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang telah penulis uraikan sebelumnya dan ditujukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam identifikasi masalah. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah: “Terdapat perbedaan pada kinerja bank antara sebelum penerapan i-Banking dan setelah penerapan iBanking.” Maka, paradigma penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Perkembangan Teknologi Informasi Strategi Teknologi Informasi Strategi Bisnis I-Banking Efisiensi Efektifitas Kinerja Bank 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metodologi penelitian komparatif dengan pendekatan studi kasus, dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut berdasarkan teori yang telah dipelajari. Metode penelitian komparatif menurut Van Dalen yang dikutip Suharsimi Arikunto (2002 : 236) adalah penelitian yang bertujuan membandingkan dua atau tiga kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Penelitian ini berupa studi kasus pada tujuh bank yang mengaplikasikan ibanking di Indonesia. Enam bank merupakan bank devisa sedangkan satu bank lagi adalah bank pemerintah sebagai pembanding. Bank-bank tersebut terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Prosedur penelitiannya adalah data yang diperoleh diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan berdasarkan teori-teori yang dipelajari. Sedangkan analisis dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dan menggunakan pengujian hipotesis komparatif dengan metode statistik uji selisih rata-rata. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bank-bank pengaplikasi i-Banking yang listing di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan data akan dilakukan di Pojok BEJ Institut Teknologi Bandung. Waktu penelitian direncanakan pada bulan Agustus 2007 sampai dengan bulan November 2007.