BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Referensi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Referensi-referensi Penunjang dan Jurnal
Teori Struktur Modal
Dalam struktur modal, terdapat beberapa teori (Firnanti, 2011), yaitu:
a. Agency Theory
Agency theory atau teori keagenan merupakan teori mengenai struktur
kepemilikan perusahaan yang dikelola oleh manajer bukan pemilik.
Manajemen merupakan agen dari pemegang saham. Para pemegang saham
mendelegasikan
wewenang
kepada
agen
supaya
bertindak
atas
kepentingan para pemegang saham tersebut (Horne dan Wachowicz, 1998
dalam Hapsari, 2007).
Manajer profesional bukan agen yang sempurna dari pemilik
perusahaan, sehingga belum tentu bertindak untuk kepentingan pemilik,
atau dengan kata lain setiap pengambilan keputusan, manajer akan
memaksimalkan kepuasan dirinya sendiri.
Teori keagenan menjelaskan bahwa perusahaan yang memisahkan
fungsi kepemilikan akan rentan terhadap konflik keagenan. Penyebab
konflik antara manajer dengan pemegang saham berkaitan dengan
aktivitas pencarian dan bagaimana dana tersebut diinvestasikan.
11
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
12
b. Asymmetric Information Theory
Brealey dan Myers (2003:511) menyatakan bahwa Asymmetric
Information adalah “a fancy term indicating that managers know about
their companies prospect, risk, and values than do outside”. Brealey dan
Myers menyatakan bahwa manajer mempunyai pengetahuan lebih luas
daripada investor. Hal ini dibuktikan dengan perubahan harga saham
akibat suatu keputusan yang diambil manajer. Dalam asymmetric
information theory dijelaskan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap lebih tertutup atau terbukanya perusahaan untuk membagi
informasi kepada pihak luar.
c. Static Trade-off Theory
Adanya trade off theory pada struktur modal dapat menjelaskan
perbedaan struktur modal yang ditargetkan antara perusahaan.
Perusahaan dapat melakukan perhitungan mengenai struktur modal
optimal dengan mempertimbangkan peningkatan nilai perusahaan dan
biaya yang akan muncul. Teori ini menyatakan bahwa tingkat profitabilitas
mengimplikasikan hutang yang lebih besar karena lebih tidak beresiko
bagi para pemberi hutang.
d. Pecking Order Theory
Teori ini menjelaskan mengenai pemilihan sumber pendanaan yang
membandingkan antara sumber pendanaan internal dan eksternal, namun
teori ini tidak menjelaskan mengenai kombinasi pendanaan perusahaan,
melalui hutang atau ekuitas. Pecking order theory menyatakan bahwa
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
13
perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak
mengandalkan pada modal eksternal. Dengan demikian perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan
hutang.
Struktur Modal
Pengertian struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana
struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Martono dan Harjito,
2004:240). Sedangkan struktur keuangan mencerminkan perimbangan seluruh
hutang (baik jangka panjang maupun jangka pendek) dengan modal sendiri
(Hidayati. dkk, 2001).
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan yang
mencerminkan perimbangan antara keseluruhan modal eksternal (baik jangka
pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri (Riyanto,
1999).
Weston dan Copeland (1997), struktur modal merupakan suatu
pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang
saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan
akumulasi laba ditahan. Apabila perusahaan memiliki saham preferen, maka
saham tersebut akan ditambahkan pada modal pemegang saham.
Windraesti (2012), struktur modal merupakan suatu pembiayaan
permanen yang terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana modal
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
14
sendiri terdiri dari berbagai jenis saham dan laba ditahan. Penggunaan modal
asing akan menimbulkan beban yang tetap dan besarnya penggunaan modal
asing ini menentukan besarnya leverage keuangan yang digunakan
perusahaan.
Teori struktur modal sangatlah penting karena (1) setiap ada perubahan
struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini
disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendirisendiri (2) besarnya biaya modal keseluruhan ini, nantinya akan digunakan
sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi.
Penggunaan dari masing-masing jenis modal mempunyai pengaruh
berbeda terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Penggunaan modal asing
akan menurunkan keuntungan perusahaan sebab harus membayar bunga dan
bunga sebagai pengurang laba. Bunga juga dimanfaatkan sebagai pengurang
pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan modal sendiri yang
kompensasinya berupa pembayaran dividen diambilkan dari keuntungan
setelah pajak, sehingga tidak mengurangi pembayaran pajak.
Struktur modal dapat diukur dengan menggunakan beberapa rasio (Agus
Sartono: 2001) yaitu:
a) Debt Ratio (Rasio Hutang)
Debt ratio merupakan rasio antara total hutang (total debt) dengan
total asset (total assets) yang digunakan untuk mengukur besarnya
dana yang berasal dari hutang. Yang dimaksud dengan hutang adalah
semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
15
pendek maupun yang berjangka panjang. Kreditor lebih menyukai debt
ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin
baik. Semakin tinggi debt ratio ini menunjukkan perusahaan semakin
berisiko. Semakin berisiko, kreditor meminta imbalan semakin tinggi.
Rumus yang digunakan yaitu:
‫= ݋݅ݐܴܽݐܾ݁ܦ‬
ܶ‫݃݊ܽݐܷ݈ܽݐ݋‬
ܶ‫ܽݒ݅ݐ݇ܣ݈ܽݐ݋‬
b) Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang dengan Modal Sendiri)
Debt to equity ratio merupakan imbangan antara hutang yang
dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini
berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya.
Bagi perusahaan, sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi
modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Rumus yang
digunakan yaitu:
‫= ݋݅ݐܴܽݕݐ݅ݑݍܧ݋ݐݐܾ݁ܦ‬
ܶ‫݃݊ܽݐܷ݈ܽݐ݋‬
ܶ‫݅ݎ݈݅݀݊݁ܵܽ݀݋ ܯ݈ܽݐ݋‬
c) Time Interest Earned Ratio
Time interest earned ratio sering disebut juga sebagai coverage
ratio yaitu rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban
bunga. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba
yang
diperolehnya atau mengukur seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa
perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena tidak mampu
membayar bunga. Rumus yang digunakan yaitu:
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
16
ܶ݅݉ ݁‫= ݋݅ݐܴܽ݀݁݊ݎܽܧݐݏ݁ݎ݁ݐ݊ܫ‬
d) Fixed Charge Coverage Ratio
Fix
charge
coverage
‫݆݇ܽܽ݌݊ܽ݀ܽ݃݊ݑܾ ݉ݑ݈ܾ݁݁ݏܾܽܽܮ‬
‫ܽ݃݊ݑܤܾ݊ܽ݁ܤ‬
ratio
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk
pembayaran dividen saham preferen, bunga, angsuran pinjaman dan
sewa. Karena mungkin saja perusahaan menggunakan aktiva tetap
dengan cara leasing, sehingga harus membayar angsuran tertentu.
Rumus yang digunakan yaitu:
‫ܥ݀݁ݔ݅ܨ‬ℎܽ‫= ݁݃ܽݎ݁ݒ݋ܥ݁݃ݎ‬
e) Debt Service Coverage
‫ ܶܫܤܧ‬+ ‫ ܽ݃݊ݑܤ‬+ ܲ݁݉ ܾܽ‫ܽݓ݁ܵ݊ܽݎܽݕ‬
‫ ܽ݃݊ݑܤ‬+ ܲ݁݉ ܾܽ‫ܽݓ݁ܵ݊ܽݎܽݕ‬
Debt service coverage digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok
pinjaman. Jadi sama dengan leverage yang lain, hanya dengan
memasukkan angsuran pokok pinjaman. Rumus yang digunakan yaitu;
‫= ݁݃ܽݎ݁ݒ݋ܥ݁ܿ݅ݒݎ݁ܵݐܾ݁ܦ‬
‫݆݇ܽܽ݌݊ܽ݀ܽ݃݊ݑܾ ݉ݑ݈ܾ݁݁ݏܾܽܽܮ‬
‫݊ܽ ݆݉ܽ݊݅݌݇݋݇݋݌݊ܽݎݑݏ݃݊ܣ‬
‫ ܽ݃݊ݑܤ‬+ ܵ݁‫ ܽݓ‬+
(1 − ‫)݆݇ܽܽ݌݂݅ݎܽݐ‬
Terdapat beberapa komponen struktur modal suatu perusahaan (Husnan
dan Pudjiastuti, 1998), yaitu:
1. Hutang jangka panjang (long term debt), yaitu hutang yang masa jatuh
tempo pelunasannya lebih dari sepuluh tahun. Komponen ini terdiri dari:
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
17
a. Hutang hipotik (mortgage), yaitu bentuk hutang jangka panjang yang
dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah dan bangunan) dengan
bunga, jangka waktu dan cara pembayaran tertentu.
b. Obligasi (bond), yaitu sertifikat yang menunjukkan pengakuan bahwa
perusahaan meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya
kembali dalam jangka waktu tertentu.
2. Modal sendiri (equity), yang terdiri dari:
a. Saham preferen (preferred stock), yaitu bentuk komponen modal
jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri
dengan hutang jangka panjang
b. Saham biasa (common stock), yaitu bentuk komponen modal jangka
panjang yang ditanamkan oleh investor, dimana pemilik saham ini,
dengan memiliki saham berarti dia membeli prospek dan siap
menanggung segala resiko sebesar dana yang ditanamkannya
Menurut Windraesti (2012), penggunaan leverage mempunyai implikasi
penting dan memberikan manfaat, yaitu: pembayaran bunga adalah tax
deductable, yang menurunkan biaya efektif hutang, debtholder memperoleh
return yang pasti, melalui financial leverage dimungkinkan laba per lembar
saham atau eraning per share (EPS) akan meningkat, dan kendali terhadap
operasi perusahaan oleh pemegang saham yang ada tidak berubah.
Disamping manfaat, penggunaan leverage juga memiliki kelemahan,
yaitu: semakin tinggi debt ratio semakin berisiko perusahaan karena semakin
tinggi beban tetap, dan jika sewaktu-waktu perusahaan kesulitan keuangan dan
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
18
operating income tidak cukup untuk menutup beban bunga, maka akan
menyebabkan kebangkrutan.
Menurut Myers (1984) pecking order theory menyatakan bahwa: (a)
Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi
perusahaan berwujud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (external
financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang
paling aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi,
kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi
konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru
diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to equity ratio,
karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan external. Modal sendiri
yang berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri yang
berasal dari luar perusahaan. Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan
mengacu pada pecking order theory adalah: internal fund (dana internal), debt
(hutang), dan equity (modal sendiri) (Santika dan Sudiyatno, 2011).
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun struktur
modal perusahaan menurut Brigham dan Houston (2011: 188), yaitu:
1. Risiko bisnis atau tingkat risiko yang terkandung dalam operasi
perusahaan apabila ia tidak menggunakan hutang. Makin besar risiko
bisnis perusahaan, makin rendah pula rasio hutang yang optimal.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
19
2. Fleksibiltas finansial, atau kemampuan perusahaan untuk memperoleh
modal dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan dalam kondisikondisi yang buruk sekalipun.
3. Sikap manajemen. Semakin agresif manajer akan semakin terdorong untuk
menggunakan hutang yang lebih banyak dalam usaha mereka untuk
mendapatkan laba yang lebih tinggi.
4. Stabilitas penjualan. Perusahaan dengan penjualan stabil akan lebih
mampu dan aman melakukan hutang alam jumlah yang lebih besar serta
mengeluarkan beban tetap lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan
penjualan tidak stabil.
5. Struktur aset. Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai
jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan hutang.
6. Profitabilitas. Perusahaan dengan return on investment (ROI) yang tinggi
biasanya menggunakan relatif hutang yang sedikit.
7. Pajak. Bunga merupakan suatu beban pengurang pajak dan pengurangan
ini lebih bernilai bagi perusahaan dengan tariff pajak yang tinggi. Jadi,
makin tinggi tarif pajak suatu perusahaan maka makin besar pula
keunggulan dari hutang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Ukuran Perusahaan
Ukuran
perusahaan
merupakan
gambaran
kemampuan
finansial
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Semakin besar ukuran perusahaan
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
20
yang diindikatori oleh total asset, maka perusahaan akan menggunakan hutang
dalam jumlah yang besar pula. Semakin besar ukuran perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki jumlah aktiva yang
semakin tinggi pula (Sari dan Haryanto, 2013:3).
Ketika ukuran perusahaan diproksikan dengan total asset yang dimiliki
semakin besar, perusahaan dapat dengan mudah mendapatkan jaminan dengan
asumsi pemberi pinjaman percaya bahwa perusahaan mempunyai tingkat
likuiditas yang cukup.
Struktur Aktiva
Struktur aktiva adalah komposisi relatif aktiva tetap yang dimiliki oleh
perusahaan. Menurut Joni dan Lina (2010: 87) struktur aktiva merupakan rasio
yang menggambarkan proporsi total aktiva tetap yang dimiliki perusahaan
dengan total aktiva perusahaan (tangibility).
Apabila struktur aktiva (kepemilikan) semakin tersebar, para pemegang
saham akan semakin kehilangan kekuatan untuk melakukan kontrol terhadap
manajer (Kartini dan Arianto, 2008:12). Semakin besar kepemilikan oleh
manajemen, maka semakin berkurang kecenderungan manajemen untuk tidak
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Tindakan manajemen akan berdampak terhadap keputusan
pendanaan, apakah perusahaan tersebut meningkatkan nilai perusahaan
dengan mengambil dana dari luar perusahaan atau dana dari dalam
perusahaan. Dengan kata lain, keputusan pendanaan (struktur modal)
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
21
melibatkan para pemilik saham perusahaan atau pemilik perusahaan yang
merupakan bagian-bagian dari struktur kepemilikan.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001:122). Peningkatan profitabilitas akan meningkatkan laba ditahan, sesuai
dengan pecking order theory yang mempunyai preferensi pendanaan pertama
dengan dana internal berupa laba ditahan, sehingga komponen modal sendiri
semakin meningkat.
Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan
menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang
selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan. Dengan
kata lain, keputusan pendanaan atau struktur modal sangat berpengaruh
terhadap tinggi atau rendahnya profitabilitas suatu perusahaan.
Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa rasio (Sartono:
2001), yaitu:
a) Gross Profit Margin
Gross profit margin merupakan perbandingan penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara
laba kotor dengan penjualan bersih. Gross profit margin sangat
dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan
meningkat maka gross profit margin akan menurun dan begitu pula
sebaliknya. Rumus yang digunakan yaitu:
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
22
‫= ݊݅݃ݎܽ ݉ݐ݂݅݋ݎ݌ݏݏ݋ݎܩ‬
b) Net Profit Margin
݆ܲ݁݊‫ ݈݊ܽܽݑ‬− ‫݈݊ܽܽݑ݆݊݁݌݇݋݇݋݌ܽ݃ݎܽܪ‬
݆ܲ݁݊‫݈݊ܽܽݑ‬
Net profit margin atau marjin laba bersih merupakan keuntungan
penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Net
profit margin ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak
dengan penjualan. Rumus yang digunakan yaitu:
ܰ݁‫= ݊݅݃ݎܽ ݉ݐ݂݅݋ݎ݌ݐ‬
‫݈ܽ݁ݐ݁ݏܾܽܽܮ‬ℎ‫݆݇ܽܽ݌‬
݆ܲ݁݊‫݈݊ܽܽݑ‬
c) Return on Investment (ROI)
Return on investment atau return on assets menunjukkan kemapuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Rasio ini
membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva. Rumus yang
digunakan yaitu:
ܴ݁‫=ݐ݊݁ ݉ݐݏ݁ݒ݊݅݊݋݊ݎݑݐ‬
d) Return on Equity (ROE)
‫݈ܽ݁ݐ݁ݏܾܽܽܮ‬ℎ‫݆݇ܽܽ݌‬
ܶ‫ܽݒ݅ݐ݈݇ܽܽݐ݋‬
Return on equity digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki,
sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri.
Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih setlah dipotong pajak atau
EAT. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar-kecilnya utang perusahaan
dimana semakin besar utang yang dimiliki perusahaan maka rasio ini juga
akan semakin besar. Rumus yang digunakan yaitu:
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
23
ܴ݁‫= ݕݐ݅ݑݍ݁݊݋݊ݎݑݐ‬
e) Profit Margin
Profit
margin
‫݈ܽ݁ݐ݁ݏܾܽܽܮ‬ℎ‫݆݇ܽܽ݌‬
‫݅ݎ݅݀݊݁ݏ݈ܽ݀݋ ܯ‬
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Rumus yang digunakan yaitu:
ܲ‫= ݊݅݃ݎܽ ݉ݐ݂݅݋ݎ‬
f) Earning Power
‫ܶܫܤܧ‬
݆ܲ݁݊‫݈݊ܽܽݑ‬
Earning power merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan
tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva.
Jika perputaran aktiva meningkat dan net profit margin tetap maka earning
power juga akan meningkat. Rumus yang digunakan yaitu:
‫= ݎ݁ݓ݋݌݃݊݅݊ݎܽܧ‬
‫݈ܽ݁ݐ݁ݏܾܽܽܮ‬ℎ‫݆݇ܽܽ݌‬
݆ܲ݁݊‫݈݊ܽܽݑ‬
×
݆ܲ݁݊‫݈݊ܽܽݑ‬
ܶ‫ܽݒ݅ݐ݇ܣ݈ܽݐ݋‬
Risiko Bisnis
Terdapat dua aspek yang harus dipertimbangkan oleh manajemen
perusahaan
dalam
pengambilan
keputusan
keuangan,
yaitu
tingkat
pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan tersebut. Tingkat
pengembalian adalah imbalan yang diharapkan akan diperoleh di masa depan.
Sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang
diharapkan.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
24
Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atas
aktiva suatu perusahaan di masa mendatang, yang mengacu pada variabilitas
keuntungan yang diharapkan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Risiko bisnis
merupakan akibat langsung dari keputusan investasi perusahaan, yang
tercermin dalam struktur aktivanya.
Risiko bisnis dipengaruhi oleh beberpa faktor, yaitu:
(a) Variabilitas permintaan terhadap produk perusahaan
Semakin stabil penjualan produk perusahaan, dengan asumsi hal-hal lain
tetap (ceteris paribus), semakin kecil risiko bisnis.
(b) Variabilitas harga jual
Semakin mudah harga jual berubah, semakin besar risiko bisnis.
(c) Variabilitas biaya input
Semakin tidak menentu biaya input, semakin besar risiko bisnis.
(d) Kemampuan menyesuaikan harga jual bila ada perubahan biaya input
Semakin besar kemampuan perusahaan menyesuaikan harga jual dengan
perubahan biaya, semakin kecil risiko bisnis.
(e) Tingkat penggunaan biaya tetap (leverage operasi)
Semakin tinggi tingkat penggunaan biaya tetap, semakin besar risiko
bisnis.
Mengacu pada beberapa penelitian terdahulu, terdapat empat faktor yang
mempengaruhi struktur modal, yaitu: ukuran perusahaan, struktur aktiva,
profitabilitas dan risiko bisnis.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
25
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Farah
Margaretha
dan Rizky
Ramadhan
(2010)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Struktur
Modal pada
Industri
Manufaktur di
BEI
Capital
structure, size,
tangibility of
assets,
profitability,
liquidity,
growth, nondebt tax shield,
age, investment
Friska
Firnanti
(2011)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Struktur
Modal
Perusahaan
Manufaktur di
BEI
Capital
structure, firm
size,
profitability,
business risk,
time interest
earned, asset
growth
No.
Peneliti
1.
2.
Alat
Analisis
Hasil
Regresi
Size, tangibility of
Berganda assets,
profitability,
liquidity, growth of
assets, age
berpengaruh
signifikan terhadap
capital structure.
Sedangkan
variabel non-debt
tax shield dan
investment tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
capital structure
Regresi
Profitability
Berganda mempunyai
pengaruh negatif
yang signifikan
terhadap capital
structure. Variabel
time interest
earned dan asset
growth
mempunyai
pengaruh positif
yang signifikan
terhadap capital
structure.
Sedangkan
variabel size dan
business risk tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
capital structure
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
26
3.
Nina
Febriyani
dan
Ceacilia
Srimindarti
(2010)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Struktur
Modal pada
Perusahaan
LQ-45 di BEI
Periode 20062008
Capital
structure,
tangibility of
assets, the
chance of
growth,
profitability,
size
Regresi
Tangibility of
Berganda assets,
profitability, size
berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
capital structure,
the chance of
growth
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
capital structure
4.
Sugeng
Haryanto
(2012)
Karakteristik
Perusahaan
dan Risiko
Bisnis
Terhadap
Struktur
Modal pada
Perusahaan
Otomotif
Regresi
The intensity of
Berganda assets, size, DOL,
sales growth
structure, ROA,
growth
opportunity,
business risk
berpengaruh
signifikan terhadap
capital structure
5.
Kartini dan
Tulus
Arianto
(2008)
Struktur
Kepemilikan,
Profitabilitas,
Pertumbuhan
Aktiva dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Struktur
Modal pada
Perusahaan
Manufaktur
Capital
structure, the
intensity of
assets, size,
degree of
operating
leverage
(DOL), sales
growth
structure,
profitability,
growth
opportunity,
business risk
Capital
structure,
profitability,
ownership
structure, size,
growth of asset
Regresi
Profitability,
Berganda ownership
structure, size,
growth of asset
berpengaruh
secara signifikan
terhadap capital
structure
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
27
Regresi
Assets growth dan
Berganda assets structure
memiliki pengaruh
positif terhadap
leverage. Variabel
firm size, businees
risk dan dividend
tidak memiliki
pengaruh terhadap
leverage,
profitability
memiliki pengaruh
negatif terhadap
leverage
7. Jaladri
Pengaruh
Leverage,
Regresi
Dividend, earnings
Angleng
Karakteristik
dividend,
Berganda volatility dan age
Windraesti Perusahaan
growth sales,
tidak berpengaruh
(2012)
Terhadap
tangibility of
signifikan terhadap
Struktur
assets, earnings
leverage. Variabel
Modal: Studi
volatility, age
growth sales,
Empiris di BEI
tangibility of
assets
berpengaruh
positif terhadap
leverage
Sumber: Jurnal yang telah di publikasikan
6.
Joni dan
Lina
(2010)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Struktur
Modal
Leverage,
profitability,
firm size, assets
growth,
dividend, assets
structure,
business risk
2.3 Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan
memerlukan modal
untuk melaksanakan
dan
mengembangkan usahanya. Secara umum, ada dua bentuk dasar pembiayaan
pada perusahaan yaitu modal sendiri dan modal ekstern. Modal sendiri berarti
modal yang bersumber dari internal yaitu dana yang dibentuk atau dihasilkan
sendiri di dalam perusahaan seperti laba ditahan dan penyusutan. Metode
pendanaan ini disebut dengan pendanaan intern (internal financing). Modal
ekstern adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yaitu dana yang
berasal dari para kreditur, pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
28
perusahaan. Metode ini sering disebut sebagai pendanaan ekstern (external
financing).
Terdapat dua macam pemenuhan kebutuhan dana yang bersumber dari
luar perusahaan yaitu pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari para
kreditur dan pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari para pemilik,
peserta atau pengambil bagian di dalam perusahaan. Pendanaan dengan hutang
(debt financing) merupakan metode pendanaan yang berasal dari kreditur.
Manajer
keuangan
perlu
mempertimbangkan
faktor-faktor
yang
berpengaruh terhadap struktur modal dalam pemenuhan komposisi hutang dan
modal yang optimal. Struktur modal optimal adalah gabungan dari hutang dan
ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan (Weston dan
Copeland, 1997:19). Sedangkan Husnan (2000:299) menyatakan bahwa
semua struktur modal adalah baik, tetapi kalau mengubah struktur modal
ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang
terbaik.
Menurut Riyanto (1990:226), dengan mendasarkan pada konsep biaya
modal, maka struktur modal yang optimum adalah struktur modal yang dapat
menimbulkan biaya penggunaan modal rata-rata (average cost of capital).
Struktur modal dalam penelitian ini dinyatakan dengan leverage
ratio/debt ratio. Leverage ratio merupakan perbandingan yang bertujuan
untuk mengukur seberapa besar suatu perusahaan dibiayai oleh hutang.
Penelitian ini menggunakan rasio leverage antara total kewajiban dengan total
aset (debt ratio) sebagai indikator variabel dependen struktur modal.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
29
Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal karena ukuran
perusahaan mempengaruhi jumlah dana yang dibutuhkan perusahaan dan
bagaimana cara perusahaan memperoleh pendanaan tersebut. Ukuran
perusahaan dapat diukur dari nilai penjualan (Febriyani dan Srimindarti:
2010), nilai logaritma dari total aktiva (Margaretha dan Ramadhan: 2010).
Struktur aktiva diukur dengan FATA ratio berpengaruh positif terhadap
leverage keuangan (Hapsari, 2007). Perusahaan yang memiliki aset tetap
dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar. Karena
dari skalanya, perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke
sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Besarnya aset tetap juga
dapat digunakan sebagai jaminan hutang perusahaan. Struktur aktiva dapat
diukur dengan membandingkan antara aktiva tetap dan total aktiva. Semakin
besar struktur aset maka aset tetap tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan
hutang.
Profitabilitas yang tinggi merupakan daya tarik bagi penanam modal di
perusahaan. Tingkat profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk mendanai kegiatan operasionalnya sendiri. Selain itu, profitabilitas juga
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka
panjang dan bunganya.
Risiko bisnis perusahaan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. Tingkat
risiko bisnis perusahaan juga mempengaruhi minat pemodal untuk
menanamkan modalnya pada suatu perusahaan dan mempengaruhi perusahaan
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
30
untuk mendapatkan dana. Perusahaan yang memiliki banyak hutang akan
mengakibatkan meningkatnya risiko kebangkrutan yang dihadapi perusahaan,
karena semakin banyak pula kewajiban yang harus dipenuhinya. Oleh karena
itu, perusahaan yang mempunyai risiko bisnis yang tinggi akan berusaha
menjaga porsi hutang mereka agar tidak membahayakan going concern
perusahaan. Risiko bisnis dapat diukur dengan natural logaritma dari standar
deviasi laba operasional perusahaan. Selain itu juga dapat menggunakan rasio
perubahan EBIT terhadap perubahan sales dan standar deviasi dari
perbandingan laba bersih dan total ekuitas.
UKURAN
PERUSAHAAN
STRUKTUR
AKTIVA
STRUKTUR
MODAL
PROFITABILITAS
RISIKO BISNIS
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
31
2.4 Hipotesis Penelitian
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Risiko
Bisnis terhadap Struktur Modal
Menurut
Margaretha
dan
Ramadhan
(2010),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi struktur modal yaitu size, tangibility of assets, profitability,
liquidity, growth, non-debt tax shield, age, investment.
Menurut Haryanto (2012), struktur modal dipengaruhi oleh stabilitas
penjualan, stabilitas aktiva, intensitas aktiva, ukuran perusahaan, Degree of
Operating Leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, Return on Assets (ROA),
pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis.
Pada penelitian Margaretha dan Ramadhan (2010) menyimpulkan bahwa
size, tangibility of assets, profitability, liquidity, growth of assets, age
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal sedangkan variabel non-debt
tax shield dan investment tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal. Sedangakn pada penelitian Haryanto (2012) menyimpulkan bahwa
stabilitas penjualan, stabilitas aktiva, intensitas aktiva, ukuran perusahaan,
Degree of Operating Leverage (DOL), pertumbuhan penjualan, Return on
Assets (ROA), pertumbuhan perusahaan dan risiko bisnis berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut:
H1 : Ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan risiko bisnis secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
32
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan.
Ukuran perusahaan juga bisa menjadi ukuran mengenai kemungkinan
terjadinya kegagalan perusahaan mengembalikan hutang. Perusahaan yang
lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan
perusahaan kecil karena perusahaan besar dapat memberikan jaminan dalam
hal pelunasan hutang yang lebih besar dan memiliki accessibility perusahaan
ke pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Pada penelitian Margaretha dan Ramadhan (2010) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal pada industry manufaktur di BEI
menyimpulkan bahwa size (ukuran perusahaan) berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dibuat
hipotesis sebagai berikut:
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Struktur aktiva adalah komposisi relatif aktiva tetap yang dimiliki oleh
perusahaan (Febriyani dan Srimindarti: 2010). Perusahaan yang memiliki
struktur aktiva dengan porsi aktiva tetap yang lebih tinggi lebih mudah dalam
melakukan pinjaman terhadap pihak eksternal karena dinilai memiliki
securable assets (aktiva jaminan) yang lebih baik. Apabila struktur aktiva
(kepemilikan) semakin tersebar, para pemegang saham akan semakin
kehilangan kekuatan untuk melakukan kontrol terhadap manajer (Kartini dan
Arianto, 2008:12). Hal ini karena kepentingan pemilik (principal) dan manajer
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
33
(agent) tidak selalu sejalan, sumber daya perusahaan akan dipergunakan
secara tidak efisien oleh manajer. Semakin besar kepemilikan oleh
manajemen, maka semakin berkurang kecenderungan manajemen untuk tidak
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
Pada penelitian Margaretha dan Ramadhan (2010) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal pada industry manufaktur di BEI
menyimpulkan bahwa tangibility of assets (struktur aktiva) berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
dibuat hipotesis sebagai berikut:
H3 : Struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001: 122). Perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung
menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil. Hal ini disebabkan return
yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana internal yang relatif besar yang
diakumulasikan sebagai laba ditahan. Hal ini sesuai dengan pecking order
theory yang menyatakan bahwa pendanaan internal lebih disukai oleh
perusahaan.
Pada penelitian Umar Mai (2006) dan Suwarto dan Ediningsih (2002)
dalam Febriyani dan Srimindarti (2010), profitability (profitabilitas)
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
34
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil tersebut,
maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H4 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal
Joni dan Lina (2010) menyatakan bahwa suatu perusahaan dinilai
menghadapi risiko bisnis jika ia menghasilkan laba yang berfluktuasi antara
satu periode dengan periode yang lain. Level risiko bisnis suatu perusahaan
dipengaruhi oleh stabilitas pendapatan dan struktur biaya operasionalnya.
Risiko bisnis juga dapat terjadi apabila perusahaan memiliki hutang yang
terlalu tinggi porsinya. Perusahaan dinilai perlu menyediakan dana dalam
jumlah yang memadai guna persiapan pelunasan hutangnya serta adanya
beban bunga yang ditanggung perusahaan.
Pada penelitian Haryanto (2012) menunjukkan bahwa business risk (risiko
bisnis)
berpengaruh
signifikan
terhadap
struktur
modal
perusahaan.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
H5 : Risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
35
Dari kerangka pemikiran tersebut maka ringkasan hipotesis dalam
penelitian yaitu:
H1 : Ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan risiko bisnis secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
H2 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
H3 : Struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
H4 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
H5 : Risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Analisis Faktor-Faktor…,Endah Pamungkas, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
Download