BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
LATAR BELAKANG
Kebutuhan manusia akan bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain
sudah ada sejak dahulu kala, dapat dikatakan bahwa transportasi berumur setua
manusia. Namun transportasi pada jaman dahulu sangat berbeda dengan jaman
sekarang dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin lama semakin maju.
Perkembangan transportasi mulai dari masyarakat nomaden (berpindahpindah tempat) yang hanya menggunakan kaki (human power) sebagai alat
transportasi sampai sekarang dengan penemuan pesawat terbang tercepat (concord)
yang melebihi kecepatan cahaya.
Dari segi kenyamanan juga jauh berbeda. Zaman dahulu transportasi sangat
menguras tenaga tetapi di zaman modern, kenyamanan sangat diutamakan. Oleh
karena itu tercipta sarana-sarana transportasi yang sesuai dengan keinginan pasar,
ergonomi, daya beli, dsb guna menunjang keinginan masyarakat dalam
bertransportasi. Bahkan sarana transportasi juga dijadikan sebagai alat penunjuk
keagungan (prestise).
Perkembangan dunia pariwisata juga menjadi daya tarik masyarakat untuk
berpindah dari suatu tempat ke tempat tujuan. Sehingga transportasi sudah menjadi
agenda wajib bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan akan kesenangan, hiburan,
dll.
Dengan semakin berkembangnya sarana transportasi yang sangat pesat dan
semakin banyaknya kebutuhan manusia untuk berpindah tempat, dibutuhkan juga
prasarana yang menampung semua kebutuhan manusia dalam bertransportasi
sehingga terjadi kesinambungan antara sarana dan prasarana transportasi.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar dan
beribu-ribu pulau kecil. Hubungan antar pulau dapat menggunakan jalur transportasi
air dan udara, sedangkan hubungan antar daerah di dalam satu pulau menggunakan
jalur transportasi darat. Seiring perkembangan teknologi yang memudahkan manusia
dalam memperpendek jarak, dapat melalui media fisik (sarana dan prasarana
1
transportasi) dan juga melalui media maya (satelit, telepon dan internet), masyarakat
Indonesia yang memiliki sifat kekeluargaan yang tinggi yang lebih menjunjung
tinggi silaturahmi dalam hal ini berhubungan secara langsung telah mengadopsi
perkembangan teknologi ini.
Sehingga jarak hubungan antar pulau dapat
diperpendek dan waktunya dapat dipercepat dengan adanya media fisik berupa
sarana dan prasarana transportasi.
Dalam hubungan dengan transportasi, manusia membutuhkan lingkungan
binaan yang dapat mengakomodasikan segala aktivitas yang berhubungan dengan
perpindahan tersebut. Dalam perpindahan antar pulau dibutuhkan ruang binaan dapat
berupa terminal bis, terminal udara, stasiun kereta api, dan pelabuhan. Dikarenakan
keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan kebutuhan
masyarakat Indonesia akan kecepatan bergerak maka dibutuhkan sebuah fasilitas
yang berupa bandar udara.
Terminal udara tidak hanya mengakomodasikan fasilitas untuk perpindahan
pergerakan dari moda darat ke moda udara atau sebaliknya tetapi juga sebagai
identitas daerah atau negara karena sebagai salah satu gerbang perpindahan. Selain
itu terminal udara juga harus memberikan rasa aman kepada penumpang dengan
berbagai macam efek psikologis yang timbul akibat perpindahan moda tersebut dan
juga dituntut tersedianya kecepatan, ketepatan, dan kenyamanan bagi penggunanya.
Bandara juga berperan penting dalam perekonomian diantaranya berfungsi
sebagai simpul jaringan transportasi udara, keperluan pertahanan nasional dan pintu
gerbang kegiatan perekonomian nasional dan internasional. Keberadaan bandar udara
memberikan manfaat ekonomi secara langsung kepada pengguna jasa dan secara
tidak langsung kepada kawasan sekitarnya.
Bandar udara juga merupakan suatu gerbang menuju tempat lain, dimana
didalamnya terdapat berbagai misi daerah yang bersangkutan, seperti misi budaya
daerah tersebut yang dapat diterapkan melalui perancangan fisik bangunan maupun
rancangan interiornya.
Di era globalisasi, pengelola bandar udara yang tidak jeli melihat tanda-tanda
jaman, maka bandar udara yang dikelolanya pasti akan kehilangan daya tarik. Saat
ini pengelola bandar udara harus mampu mengembangkan dan memaksimalkan
2
fasilitas yang tersedia sehingga mampu bersaing dengan bandara domestik maupun
internasional lainnya.
Berbagai pertimbangan dan faktor perencanaan yang berkembang dan terus
diperbaiki dari waktu ke waktu merupakan faktor penting yang harus dipenuhi dalam
perencanaan sebuah bandar udara. Keberhasilan perencanaan bandar udara terletak
pada keberhasilan perencanaan bangunan terminal udara yang mampu memenuhi
persyaratan untuk dapat menangani seluruh arus pemakai penerbangan dan fasilitas
penunjangnya.
I.2.
IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam penelitian ini terdapat berbagai macam masalah yang harus
dipecahkan yang berhubungan dengan bidang pekerjaan desain interior yang antara
lain mencakup:
•
Aspek sistem
Kecenderungan seseorang yang sedang melakukan perjalanan adalah untuk
secepat mungkin sampai ketempat tujuan yang ditujunya. Hal ini dapat ditunjang
dengan sistem sirkulasi, sistem petunjuk yang yang baik dan jelas. Aspek sistem
dalam perancangan bandar udara juga diharapkan dikemas secara ringkas dan
tidak berbelit-belit yang memungkinkan aktivitas yang dilakukan para pengguna
gedung bandar udara dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
•
Aspek psikologis
Seeorang yang sedang melakukan perjalanan cenderung memiliki perasaan takut
baik takut akan ketinggian, ataupun takut akan keterlambatan karena proses
penerbangan yang lama atau jarak tempuh ke ruang tunggu yang jauh maka
dibutuhkan solusi yang dapat memecahkan masalah psikologis tersebut.
•
Aspek budaya lokal
Indonesia merupakan negara dengan beragam suku di dalamnya seperti batak,
sunda, jawa, melayu, badui, dayak, asmat dll sehingga terdapat perbedaan
karakteristik, sifat, fisik dan kebudayaan. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan
yang berbeda dalam pemecahan masalah desainnya.
•
Aspek fungsi
3
Tuntutan masyarakat untuk memperoleh kenyamanan pada saat menggunakan
sarana dan prasarana transportasi disaat sedang melakukan perjalanan
mengakibatkan penetapan fungsi ruang yang tepat sesuai dengan fungsinya. Hal
ini sangat diperlukan untuk mengurangi ketegangan dan kelelahan yang
diakibatkan oleh perjalan panjang.
•
Aspek tema
Bandar udara seharusnya memuat muatan misi budaya setempat sebagai alat
untuk mempromosikan daerah khususnya bidang pariwisata.
•
Aspek pengendalian tingkat kebisingan
Bandar udara merupakan suatu fasilitas publik dimana banyak terdapat ruangruang yang memiliki tingkat hubungan sirkulasi yang cukup tinggi, sehingga
suara dari berbagai tempat dapat terdengar dan menjadi bising. Perlu adanya
pengendalian bising dari bagian luar ruangan (hangar) dimana pesawat lepas
landas agar dapat dicegah masuk ke dalam. Pengendalian tingkat kebisingan juga
diperlukan agar suara dari pusat informasi dapat terdengar jelas distribusinya ke
seluruh penjuru ruang.
•
Aspek Keamanan
Pemeriksaan keamanan bagi seluruh penumpang pesawat merupakan faktor yang
sangat penting yang harus dilakukan di terminal udara. Pemeriksan terhadap
penumpang memasuki pesawat tergantung pada konfigurasi terminal dan
kebijaksanaan berbagai maskapai penerbangan. Hal ini dilakukan untuk menjaga
keamanan penumpang dari ancaman terorisme.
I.3.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
•
Mendeskripsikan masalah yang berkenaan dengan manusia dan ruang dalam
sebual fasilitas transportasi, terutama pada fungsi bandar udara yang mempunyai
beberapa fungsi utama yang spesifik didalamnya.
•
Mengetahui dan memahami aktifitas serta fasilitas yang dibutuhkan manusia
dalam ruang, terutama pada fungsi-fungsi yang ada di dalam Bandar Udara.
4
•
Mempelajari aspek psikologis manusia yang beragam, studi perilaku di tempat,
yang berpengaruh terhadap ruang, serta menawarkan konsep yang menjadi solusi
untuk menjawab kebutuhan manusia dalam ruang.
•
Menyusun seperangkat masalah desain untuk dapat dicari pemecahan
masalahnya melalui perencanaan interior, yaitu:
1. Programming (pola sirkulasi, hubungan antar ruang, data akatifitas dan
program fasilitas dll)
2. Konsep Perancangan (image, layout, tema dan gaya, pencahayaan, akustik,
pengendalian udara, material dll)
•
Sebagai penunjang untuk membantu proses penetapan denah yang sesuai dangan
besaran ruang dan syarat-syarat yang dibutuhkan.
•
Sebagai penunjang untuk proses perancangan interior dengan fungsi yang terkait,
dalam hal ini bandar udara.
I.4.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini ialah agar diperoleh bahan acuan bagi penulis
dalam proses perancangan Terminal Bandar Udara Kuala Namu sebagai salah satu
kelengkapan dalam proses pelaksanaan Tugas Akhir. Penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan dalam memecahkan masalah-masalah
desain yang terdapat dalam studi kasus yang dipilih.
I.5.
BATASAN MASALAH
Dikarenakan ruang lingkup bidang pekerjaan bandar udara yang cukup luas,
maka pada penelitian ini dikhususkan pada bidang pekerjaan desain interior dan
dipilih terminal bandar udara sebagai kasus yang akan diteliti dan dicari solusi dari
masalah-masalah yang ada di dalam terminal bandar udara dengan disiplin ilmu
desain.
I.6.
METODE PENELITIAN
1. Metode Studi Literatur
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data sekunder, yaitu data-data
yang didapat melalui studi leteratur dan bersifat umum.
5
•
Kajian teoritis mengenai kasus yang berkaitan dengan manusia dan ruang.
•
Kajian teoritis mengenai kasus yang berkaitan dengan transportasi.
•
Kajian teoritis mengenai kasus yang berkaitan dengan bandar udara dan terminal
bandar udara.
2. Metode Survey Lapangan
Metode ini digunaan untuk mendapatkan data-data primer dimana data-data
didapatkan secara langsung melalui peninjauan ke lapangan dan mewawancarai
orang-orang yang terlibat secara langsung dengan aktifitas bandar udara Polonia dan
bandar udara Soukarno-Hatta sebagai studi kasus.
Cakupan pelaksanaan metode ini yaitu:
•
Interview ke pengantar, penumpang, pegawai bandar udara.
•
Observasi ke bandar udara Polonia sebagai objek acuan sebelum digantikan
dengan bandar udara Kuala Namu, bandar udara Soukarno-Hatta dan bandar
udara Husein Sastranegara sebagai sebagai studi kasus yang relevan dengan
objek kajian.
3. Studi banding ke bandar udara Soukarno-Hatta yang dianggap relevan karena
merupakan bandar udara domestik dan internasional pertama dan terbesar di
Indonesia.
I.7.
SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan, Bab ini berisi latar belakang, tujuan perancangan, identifikasi
masalah, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II Tinjauan Teoritis, Bab ini berisi rangkuman dari teori yang mendasari
penelitian dan studi perancangan dan terkait dengan perancangan.
Bab III Analisa Masalah, Bab ini berisi analisa mengenai kebutuhan ruang, fasilitas
serta kebutuhan dari penggunanya.
Bab IV Identifikasi Masalah, Bab ini berisi penjabaran hasil analisa permasalahan
terhadap studi kasus perancangan bandara udara.
Bab V
Konsep Perancangan, Bab ini berisi tentang penjelasan konsep yang
diterapkan dalam proses perancangan, untuk mengantisipasai masalah ruang yang
timbul berdasarkan permasalahan dan karakter kasus yang dipilih sesuai bab
sebelumnya.
6
Download