LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS

advertisement
Dosen : Christian Ramos Kurniawan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS
Slide
4-1
Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan, atau sering disebut neraca:
1. Melaporkan aset, liabilitas dan modal entitas pada
tanggal tertentu.
2. Memberikan informasi tentang sumber daya, kewajiban
kepada kreditur dan ekuitas dalam sumber daya bersih.
3. Membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan
ketidakpastian arus kas masa depan.
Slide
4-2
Laporan Posisi Keuangan
Kegunaan
•
•
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum
adalah untuk menilai risiko-risiko entitas dan arus
kas masa depan.
Kegunaan laporan posisi keuangan bagi pengguna
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Mengevaluasi struktur pendanaan
Menganalisis likuiditas
Menilai solvabilitas
Menilai fleksibilitas keuangan
Slide
4-3
Laporan Posisi Keuangan
Keterbatasan
Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan
biaya perolehan (historical cost) atau biaya perolehan
terdepresiasi, bukan pada nilai kininya, sehingga tidak
mencerminkan nilai wajar dari aset.
Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di
laporan posisi keuangan melibatkan pertimbangan dan
estimasi.
Slide
4-4
Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan
dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off-balance
sheet.
Laporan Posisi Keuangan
Elemen laporan posisi keuangan terdiri atas1:
1.
Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh entitas sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di
masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
2.
Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
3.
Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
semua liabilitas.
Slide
4-5
1: SAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan)
Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan
Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang
dapat memfasilitasi pengguna untuk dapat mengevaluasi
struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas dan fleksibiltas
keuangan, sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik operasi perusahaan.
Slide
4-6
Klasifikasi
Aset Lancar
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan,
entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:
Slide
4-7
1.
Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau
digunakan dalam siklus operasi normal;
2.
Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan;
3.
Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka
waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
4.
Berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi
pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan
liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah
periode pelaporan.
Klasifikasi
Aset Lancar
Disajikan dalam laporan posisi keuangan menurut
urutan likuiditas.
Item
Slide
4-8
Dasar Penilaian
Kas dan ekuivalen kas
Nilai wajar
Investasi jangka pendek
Pada umumnya, nilai wajar
Beban dibayar dimuka
Harga perolehan
Piutang
Estimasi jumlah yang tertagih
Persediaan
Harga perolehan atau nilai realisasi bersih
Klasifikasi
Kas
Pada umumnya terdiri atas mata uang dan giro atau
“demand deposit”.
Ekuivalen Kas- investasi jagka pendek yang sangat
likuid dan akan jatuh tempo dalam jangka tiga bulan atau
kurang.
Restriksi atau komitmen yang terkait dengan ketersediaan
kas harus diungkapkan.
Slide
4-9
Klasifikasi
Investasi Jangka Pendek
Portfolio
Tipe
Penilaian
Kalsifikasi
Dimiliki hingga
jatuh tempo
Utang
Harga Perolehan
yang
diamortisasi
Lancar dan
Tidak Lancar
Diperdagangkan
Utang dan
Ekuitas
Nilai wajar
Lancar
Tersedia untuk
dijual
Utang dan
Ekuitas
Nilai wajar
Lancar dan
Tidak Lancar
Slide
4-10
Klasifikasi
Beban Dibayar Dimuka
Pembayaran kas yang dicatat sebagai aset karena jasa
atau manfaat akan diterima pada masa yang akan datang.
Kas dibayar
Sebelum
Beban dicatat
Pembayaran dimuka sering berhubungan dengan:
asuransi
perlengkapan
iklan
Slide
4-11
sewa
pemeliharaan peralatan
KLasifikasi
Piutang
Tagihan kepada pelanggan atau lainnya atas:
 uang
 barang, atau
 jasa.
Slide
4-12
Klasifkasi
Persediaan
Pengungkapan:
Dasar penilaian (seperti; lower-of-cost-or-market).
Metode penetapan harga(seperti; FIFO atau
average cost).
Slide
4-13
Klasifikasi
Aset Lancar dan Tidak Lancar
Pada umumnya terdiri atas:
Investasi jangka panjang
Aset tetap
Aset tidak berwujud
Aset lain yang bersifat tidak lancar
Slide
4-14
Klasifikasi
Aset Tidak Lancar
Investasi Jangka Panjang
1. Investasi dalam sekuritas (obligasi, saham biasa, or wesel
jangka panjang).
2. Investasi dalam aset tetap berwujud yang tidak
digunakan dalam operasi (tanah yang ditahan untuk
spekulasi).
3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus (dana
pelunasan, dana pensiun, atau dana ekspansi pabrik).
Slide
4-15
4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak
dikonsolidasi.
Klasifikasi
Investasi Dalam Sekuritas Utang dan Ekuitas
Portfolio
Tipe
Penilaian
Kalsifikasi
Dimiliki hingga
jatuh tempo
Utang
Harga Perolehan
yang
diamortisasi
Lancar dan
Tidak Lancar
Diperdagangkan
Utang dan
Ekuitas
Nilai wajar
Lancar
Tersedia untuk
dijual
Utang dan
Ekuitas
Nilai wajar
Lancar dan
Tidak Lancar
Ekuitas-Tidak
diperdagangkan
Slide
Ekuitas
Nilai wajar
Lancar dan
Tidak Lancar
4-16
Klasifikasi
Aset Tetap (Properti, Pabrik dan Peralatan)
Aset yang bersifat tahan lama dan digunakan dalam
operasi reguler perusahaan.
Properti (kekayaan) fisik seperti tanah, bangunan,
mesin, furnitur, perlatan, sumber daya yang tidak dapat
perbaharui (hutan, mineral).
Kecuali tanah, sebagian besar aset tersebut dapat
disusutkan (ex; gedung) atau dideplesikan (ex; cadangan
minyak).
Slide
4-17
Klasifikasi
Aset Tak Berwujud
Aset yang tidak memiliki substansi fisik (tanpa wujud
fisik) dan bukan merupakan instrumen keuangan.
Hak paten, hak cipta, waralaba (franchise), goodwill,
merek dagang, nama dagang, dan daftar pelanggan.
Diamortisasi selama masa manfaatnya yang terbatas.
Secara periodik umur aset tak berwujud dinilai
berdasarkan penurunan nilai (impairment) yang terjadi.
Slide
4-18
Klasifikasi
Aset lainnya
Item-item yang sangat bervariasi dalam praktek. Meliputi:
 Beban dibayar dimuka-jangka panjang
 Piutang tidak lancar
 Aset dalam dana khusus
 Properti yang dimiliki untuk dijual
 Kas atau sekuritas yang dibatasi
Slide
4-19
Klasifikasi
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas yang diperkiraan secara memadai akan dilunasi
melalui penggunaan aset lancar atau penciptaan kewajiban
lancar lainnya:
1. Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa: utang usaha,
utang gaji, utang pajak, dan lain-lain.
2. Penagihan yang diterima dimuka sebelum barang dikirimkan
atau jasa diberikan: pendapatan sewa yang belum dihasilkan
atau pendapatan dari pelanggan yang belum dihasilkan.
Slide
4-20
3. Kewajiban lainnya yang pelunasannya akan dilakukan dalam
siklus operasi seperti bagian obligasi jangka panjang yang
harus dibayarkan dalam periode berjalan atau kewajiban jangka
pendek yang berasal dari pembelian peralatan.
Klasifikasi
Liabilitas Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka
pendek jika [PSAK 1(revisi 2009)]:
1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi
normalnya;
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan
(misalnya instrumen derivatif);
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam
jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan;
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas
bulan setelah periode pelaporan.
Slide
4-21
Klasifikasi
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan
dilunasi dalam siklus operasi yang normal, melainkan akan
dibayar pada suatu tanggal di luar waktu tersebut. Terdiri dari
tiga jenis:
1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan
obligasi, utang sewa guna usaha, dan utang bank jangka
panjang.
2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas. Seperti
kewajiban pensiun, dan kewajiban pajak tangguhan.
Slide
4-22
3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu
peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
Klasifikasi
Ekuitas
BAGIAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM
MODAL SAHAM. Nilai pari (nominal) atau ditetapkan atas saham yang
diterbitkan.
PREMIUM SAHAM. Kelebihan jumlah yang dibayarkan di atas nilai pari atau
yang ditetapkan.
LABA DITAHAN. Laba perusahaan yang tidak didistribusikan.
SAHAM TREASURY. Jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan.
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (HAK MINORITAS). Bagian dari ekuitas
perusahaan anak yang tidak dimiliki.
Slide
4-23
Klasifikasi
Ekuitas
 Saham biasa dan saham preferen- harus diungkapkan
mengenai nilai pari, diotorisasi, diterbitkan dan jumlah
beredar.
 Premium saham- biasanya disajikan satu jumlah untuk
saham biasa dan saham preferen.
 Laba ditahan- jumlah biasanya dibagi antara jumlah
unappropriated dan restricted.
 Saham Treasury- disajikan sebagai pengurang dari
ekuitas.
Slide
4-24
Laporan Posisi Keuangan
Format
PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk
menyajikan laporan posisi keuangan.
Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi
keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu
bentuk akun (account form) dan bentuk laporan
(report form).
Slide
4-25
Laporan Posisi Keuangan
Bentuk Akun (account form)
Bentuk akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri
adalah aset dan bagian kanan adalah liabiltas dan
ekuitas.
Slide
4-26
Laporan Posisi Keuangan
Bentuk Laporan (report form)
Bentuk laporan menyajikan secara berurutan ke bawah
mulai dari aset, libilitas, dan ekuitas.
Slide
4-27
Laporan Posisi Keuangan
Format yang diilustrasikan oleh IFRS
Slide
4-28
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan
Entitas mgengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau
dalam catatan atas laporan posisi keuangan, subklasifikasi
dari pos-pos yang disajikan. Perincian subklasifikasi
bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya:
1. Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha
dengan pihak terelasi;
2. Persediaan, disubklasifikasi antara persediaan bahan baku,
barang dalam proses dan barang jadi;
3. Aset tetap, disubklasifikasi terpisah menurut kelompok aset
tetap, misalnya tanah, bangunan dan peralatan.
Slide
4-29
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan
Pengungkapan juga dapat disajikan pada laporan posisi
keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas
atau catatan atas laporan keuangan), misalnya:
•
Slide
4-30
Informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham
modal dasar dan jumlah saham diterbitkan dan disetor
penuh, dan nilai nominal saham.
LAPORAN POSISI
KEUANGAN/ NERACA
Slide
4-31
Slide
4-32
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan
yang menyajikan informasi tentang arus
kas masuk dan arus kas keluar dan setara
kas suatu entitas untuk suatu periode
tertentu. Melalui laporan arus kas,
pengguna laporan keuangan dapat
mengetahui bagaimana entitas
menghasilkan dan menggunakan kas dan
setara kas.
Slide
4-33
Laporan Arus Kas
Tujuan utama: menyajikan informasi tentang
perubahan arus kas dan setara kas yang berasal dari
penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu entitas
untuk suatu periode tertentu.
Laporan arus kas menyediakan jawaban dari
beberapa pertanyaan berikut:
1. Dari mana kas berasal?
2. Digunakan untuk apa saja kas?
3. Bagaimana perubahan dari saldo kas?
Slide
4-34
Laporan Arus Kas
Kegunaan
1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas
dan setara kas, waktu dan kepastian dalam
menghasilkannya.
2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi
kewajiban dan membayar deviden.
Slide
4-35
Laporan Arus Kas
Kegunaan
3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode
berjalan dengan arus kas netto dari kegiatan operasi (akrual).
Analisis perbedaan in seringkali dapat membantu dalam
mengevaluasi kulaitas laba entitas.
4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda,
karena arus kas netto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi
oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan
manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
5. Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan
nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.
Slide
4-36
Laporan Arus Kas
Kas dan Setara Kas
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposit).
Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid
(dapat segera dikonversi menjadi kas) berjangka pendek
dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai
yang tidak signifikan. Misalnya, deposito jangka pendek
(<3bln) dan tidak termasuk investasi dalam bentuk saham.
Slide
4-37
Isi dan Format
Format dasar laporan arus kas
Slide
4-38
Isi dan Format
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
1.
Slide
4-39
Operasi
Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas, meliputi
pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih.
Arus kas masuk: penjualan barang dan jasa,
penerimaan royalti atau komisi, pendapatan bunga (dapat
juga masuk di aktivitas investasi), dan deviden yang
diterima (dapat juga masuk di aktivitas investasi).
Arus kas keluar: pembayaran kepada pemasok,
pegawai, pajak, dan bunga pinjaman (dapat juga masuk
di aktivitas pendanaan.
Isi dan Format
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
2.
Slide
4-40
Investasi
Aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Arus kas masuk: penjualan aset tetap, penjualan aset tak
berwujud, penjualan saham atau instrumen utang entitas
lain, penerimaan dan pembayaran pinjaman yang diberikan
kepada entitas lain.
Arus kas keluar: pembelian aset tetap, pembelian aset tak
berwujud, pembelian investasi saham atau instrumen utang
lain, pengeluaran untuk pemberian pinjaman kepada
entitas lain.
Isi dan Format
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
3.
Slide
4-41
Pendanaan
Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas,
meliputi: a) perolehan sumber daya dari pemilik dan
komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas
investasinya; b) peminjaman uang dari kreditor serta
pelunasannya.
Arus kas masuk: menerbitkan saham, menerbitkan
instrumen utang.
Arus kas keluar: membeli kembali saham (saham treasuri),
membayar utang atau pinjaman, membayar deviden kepada
pemegang saham (dapat juga masuk di aktivitas operasi).
Isi dan Format
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan
menurut aktivitas:
Slide
4-42
Penyusunan Laporan Arus Kas
Sumber Informasi
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya
berasal dari:
(1) Laporan posisi keuangan komparatif,
(2) Laporan laba rugi komprehensif periode berjalan,
(3) Data transaksi terpilih.
Slide
4-43
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua
metode, yaitu:
1. Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama
penerimaan kas bruto (gross) dan pembayaran kas bruto;
atau
2. Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi
periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut
dengan transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari pos
penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi
dan pendanaan.
Slide
4-44
Penyusunan Laporan Arus Kas
Metode Langsung
Metode langsung memperinci arus kas aktual dari kegiatan
operasi entitas. Ketika metode ini digunakan, informasi
dapat diperoleh dari catatan akuntansi entitas atau
dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok
penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Slide
4-45
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode
langsung:
Slide
4-46
Penyusunan Laporan Arus Kas
Metode Tidak Langsung
Dengan metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari
pengaruh:
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha
selama periode berjalan;
2. Pos non kas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan,
keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum
direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum
didistribusikan;
3. Pos lain yang berkaitan dengan aktivitas investasi pendanaan,
misalnya laba dari penjualan aset tetap.
Slide
4-47
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode
tidak langsung:
Slide
4-48
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perub
ahan aset-aset jangka panjang memberikan informasi
tentang kapasitas operasi dan potensi laba yang
dihasilkan dan arus kas masa depan.
Bagian ini juga membantu pengguna dalam menilai apakah
entitas hanya mempertahankan kapsitas atau
meningkatkan kapasitas, dan apakah entitas hanya
secara pasif melakukan investasi pada instrumen ekuitas
dan utang.
Slide
4-49
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas
investasi:
Slide
4-50
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi arus kas
dari aktivitas pendanaan untuk mengetahui informasi
tentang perubahan struktur modal entitas.
Informasi ini penting untuk mengetahui pihak-pihak yang
berkepentingan atas klaim terhadap arus kas entitas di
masa depan.
Slide
4-51
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas
pendanaan:
Slide
4-52
Pembuatan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas: Telemarketing Inc. dalam tahun
pertama operasinya pada tanggal 1 Januari 2011
menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nilai pari
$1 seharga $50.000 tunai. Perusahaan menyewakan ruang
kantor, furnitur, dan peralatan komunikasi serta
melaksanakan survei dan jasa pemasaran sepanjang tahun
pertama. Pada bulan juni 2011, perusahaan membeli tanah
seharga $15.000. Laporan posisi keuangan komparatif pada
awal dan akhir tahun 2007 ditunjukkan dalam ilustrasi sbb:
Slide
4-53
Penyusunan Laporan Arus Kas
Slide
4-54
Pembuatan Laporan Arus Kas
Penentuan:
1. Kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan
dalam operasi.
2. Kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam
aktivitas investasi dan pembiayaan.
3. Perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama
periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal
dan saldo kas akhir.
Slide
4-55
Preparation of the Statement of Cash
Flows
Cash provided by operating activities
Slide
4-56
Laporan Arus
Kas
Selanjutnya, perusahaan
menentukan bagian dari
aktivitas investasi dan
pendanaan.
Slide
4-57
Penyusunan Laporan Posisi Keuangan
Aktivitas Signifikan Non-Kas
Tidak semua aktivitas signifikan perusahaan melibatkan
kas. Contoh dari aktivitas nonkas yang signifikan adalah:
Penerbitan saham biasa untuk membeli aset.
Konversi obligasi menjadi saham biasa.
Penerbitan surat utang untuk membeli aset.
Pertukaran aset jangka panjang.
Slide
4-58
Kegunaan Laporan Arus Kas
Tanpa kas, perusahaan tidak akan dapat bertahan.
Arus kas dari operasi:
Jumlah tinggi- perusahaan dapat menghasilkan
kas yang cukup untuk membayar tagihan.
Jumlah rendah- perusahaan mungkin harus
melakukan peminjaman atau menerbitkan sekuritas
ekuitas untuk membayar tagihan.
Slide
4-59
Kegunaan Laporan Arus Kas
Likuiditas Keuangan
Rasio
Cakupan
Utang Tunai
Lancar
Slide
4-60
Kas bersih yang disediakan
oleh aktivitas operasi
=
Liabilitas lancar rata-rata
Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan dapat
melunasi liabilitas lancarnya dalam tahun tertentu dari
operasi. Rasio yang mendekati 1:1 adalah bagus karena
mengindikasikan bahwa perusahaan dapat memenuhi
semua liabilitas lancarnya dari arus kas yang dihasilkan
secara internal.
Kegunaan Laporan Arus Kas
Fleksibiltas Keuangan
Rasio
Cakupan
Utang Tunai
Slide
4-61
Kas bersih yang disediakan
oleh aktivitas operasi
=
Total Liabilitas rata-rata
Semakin tinggin rasio ini, semakin kecil kemungkinan
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio ini
menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutanghutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal
terbatas atau terlalu mahal.
Kegunaan Laporan Arus Kas
Arus Kas Bebas
Jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli
investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasuri,
atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.
Slide
4-62
Download