PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Ahmad Roziq Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember Herdian Nisar Danurwenda Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember ABSTRACT This study aims to examine the influence of Good Corporate Governance (GCG) of Corporate Social Responsibility (CSR) with the financial performance and business risk as intervening variable in Indonesian Islamic Bank. The study uses secondary data from GCG report, financial report, and annual report of Indonesian Islamic Bank in the period 2007-2010. The sample in this study is 15 Islamic Banks in Indonesia. The Hypothesis are tested by the Partial Least Square (PLS) approach. The results suggest that the GCG significantly has positive effect on CSR Islamic Bank. GCG significantly has positive effect on the financial performance of Islamic Bank. GCG significantly has positive effect on the business risk of Islamic Bank. However, the financial performance has no effect on the CSR of Islamic Bank and business risk has no effect on the financial performance of Islamic Bank. This suggests that financial performance is not an intervening variable of the effect GCG on the CSR of Islamic Bank and business risk is not an intervening variable of the effect GCG on the financial performance of Islamic Bank. Keywords: Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, financialperformance, business risk, Islamic Bank 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Asytuti (2010), mekanisme Corporate Governance dalam lembaga keuangan syariah dapat dilihat dalam pelaksanaan masing-masing bagian mulai dari pemegang saham hingga deposan sesuai dengan perannya masingmasing. Pelaksanaan Good Corporate Governance bukan hanya kewajiban bank syariah sebagai lembaga keuangan yang berkembang dengan asas kepercayaan, akan tetapi Lembaga Keuangan Mikro Syariah seperti koperasi, BMT (Baitul Maal wat Tamwil) yang memiliki core bisnis yang sama, juga seharusnya melaksanakaan Corporate Governance dengan baik. Menurut Erwin (2007), bank syariah sebagai suatu lembaga keuangan syariah dapat dikatakan telah 90 91 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA menjalankan CSR apabila telah melakukan pembayaran pajak dan pengelolaan zakat (baik zakat perusahaan, karyawan maupun nasabah). CSR yang dilakukan oleh bank syariah memiliki keunikan karena sesungguhnya masyarakat tidak mengalami eksternalitas akibat keberadaan bank syariah, namun justru mendapatkan manfaat dari CSR ini. Alihozi (2009) menjelaskan bahwa bank syariah memang sudah seharusnya melakukan kegiatan CSR seperti yang tercantum pada UU No.40/2007 sebagai bagian dari kegiatan bisnis utamanya yang berarti dilaksanakan sebaikbaiknya dengan tujuan sustainability bank syariah, lingkungan dan komunitas di sekitarnya. Alihozi (2009) menjelaskan bahwa pelaksanaan CSR akan menjadi strategi bisnis yang bagus bagi bank syariah untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merk produk (loyalitas) atau citra bank syariah. Strategi pelaksanaan CSR yang paling bagus bagi bank syariah adalah tentu saja dengan membentuk lembaga Baitul Maal (Alihozi, 2009). Dengan lembaga Baitul Maal ini, bank syariah akan tetap fokus pada kegiatan fungsi bisnisnya tanpa mengabaikan fungsi sosialnya. Namun yang terpenting dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan Baitul Maal bank syariah adalah tidak terjebak kepada hanya kegiatan amal (philanthropy) saja karena kegiatan CSR berbeda dengan kegiatan amal. Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring dan Sulastini dalam Waryanto (2010) yang menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara karakteristik Corporate Governance khususnya ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Said, et al. dalam Aini (2011) menjelaskan bahwa kepemilikan pemerintah dan independensi komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas pengungkapan CSR. Beberapa penelitian lain juga telah membuktikan secara empiris bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara struktur kepemimpinan dewan dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan return on investment (Kang dan Asghar dalam Sam’ani, 2008). Penelitian yang dilakukan Faccio dan Ameziane dalam Sam’ani (2008) menjelaskan bahwa kepemilikan manajerial dan struktur dewan dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang diukur dengan menggunakan return on equity. Infrastruktur dan risiko lembaga keuangan syariah yang berbeda dengan lembaga keuangan konvensional, membuat pengawasan, tangggung jawab, dan akuntabilitas lembaga keuangan syariah menjadi lebih kompleks (Asytuti, 2010). Selain pelaksanaan prudential banking, lembaga keuangan syariah dituntut untuk terus menerus memantau syariah compliance dalam tubuh organisasi dan produknya. Risiko di lembaga keuangan syariah yang lebih kompleks daripada lembaga keuangan konvensional yaitu, fiduciary money, fluktuasi suku bunga, piutang gagal bayar, kesalahan operasional dan lain-lain, juga menuntut para pelaku bisnis keuangan syariah lebih pruden termasuk di dalamnya pengawasan dan kontrol yang berfungsi baik. Disinilah perlunya peningkatan pelaksanaan Corporate Governance dalam institusi (Asytuti, 2010). Endri dalam Purba (2011) menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari penerapan GCG pada Bank Umum Syariah adalah untuk meningkatkan nilai bank yang dihasilkan dari beban modal Jurnal Akuntansi Universitas Jember 92 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA yang lebih rendah, meningkatkan kinerja keuangan dan persepsi yang lebih baik dari para stakeholder atas kinerja bank di masa depan. Menurut The ASX Corporate Governance dalam Lestariningsih (2008), salah satu prinsip GCG di antara prinsip-prinsip lain yang biasa disebut dengan The Principles of Good Corporate Governance adalah mendasari adanya risiko bisnis dan mengelolanya secara profesional. CSR dalam Bank Umum Syariah merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam penilaian kinerja sosial Bank Umum Syariah dimana penilaian tersebut dilakukan atas Kontribusi Kepada Masyarakat (KKM) (Setiawan, 2009). Selain itu, Nursatyani (2011) menjelaskan bahwa semakin tinggi NPL (Non Performing Loan), maka semakin besar risiko kredit yang ditanggung pihak bank yang berarti kinerja keuangan bank semakin menurun. Berdasarkan penjelasan tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Corporate Social Responsibility Melalui Risiko Bisnis dan Kinerja Keuangan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah; 1. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah? 2. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah? 3. Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah? 4. Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah? 5. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. 2. Mengetahui dan menganisis pengaruh Good Corporate Governance terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah. 3. Mengetahui dan menganisis pengaruh kinerja keuangan terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah. 4. Mengetahui dan menganisis pengaruh risiko bisnis terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. 5. Mengetahui dan menganisis pengaruh Good Corporate Governance terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah Jurnal Akuntansi Universitas Jember 93 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan latabelakan, rumusan maslaha dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka manfaat penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu akuntansi syariah terutama yang berkaitan dengan Good Corporate Governance terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah 2. Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi manajemen dalam mengelola Bank Umum Syariah dengan baik sekaligus juga melaksanakan pertanggungjawaban sosial dengan baik 3. Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai sumber referensi bagi peneliti berikutnya sehingga hasil penelitian ini menjadi semakin lebih baik 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa peneliti terdahulu yang pernah meneliti hubungan antara Good Corporate Governance kinerja keuangan dan corporate social responsibility adalah Wulandari (2006), Lestariningsih (2008), Setiawan (2009) dan Cahya (2010). Hasil penelitian Wulandari (2006) menemukan bahwa hanya debt to equity yang secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Lestariningsih (2008) menemukan bahwa kesuksesan perusahaan dalam penerapan GCG akan memudahkan sistem pengendalian perusahaan dalam mengukur semua risiko dengan baik yang kemudian berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Cahya (2010) mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan perbankan menunjukkan pengaruh dari rasio size, leverage, dan ROA terhadap CSR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2009) menyimpulkan bahwa risiko kredit atau risiko pembebanan dengan rasio Non Performing Finance sebagai salah satu pengukur dalam karakteristik bank syariah secara signifikan berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. 2.2 Tinjauan Teoritis 2.2.1 Good Corporate Governance Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dalam Muliati (2011) menyatakan Good Corporate Governance adalah : “Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal, dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan.” Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (2000), manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Good Corporate Governance adalah sebagai berikut: a. Lebih mudah memperoleh modal b. Biaya modal (cost of capital) yang lebih rendah c. Memperbaiki kinerja bisnis dan kinerja ekonomi d. Mempengaruhi harga saham Jurnal Akuntansi Universitas Jember 94 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum Syariah tidak hanya dimaksudkan untuk memperoleh pengelolaan bank yang sesuai dengan lima prinsip dasar dan sesuai dengan prinsip syariah, akan tetapi juga ditujukan untuk kepentingan yang lebih luas (Agustiono, 2011). Kepentingan ini antara lain adalah untuk melindungi kepentingan stakeholder dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku secara umum pada industri Bank Umum Syariah 2.2.2 Corporate Social Responsibility Corporate Social Resposibility adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum (Darwin dalam Kurnianto, 2011). Corporate Social Responsiblity dalam perspektif Islam merupakan konsekuensi inhern dari ajaran Islam itu sendiri (Anto dan Astuti, 2008). Tujuan dari syariat Islam (maqashid al syariah) adalah maslahah sehingga bisnis adalah upaya untuk menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan. CSR dalam Bank Umum Syariah merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam penilaian kinerja sosial Bank Umum Syariah (Setiawan, 2009). Penilaian tersebut adalah penilaian atas Kontribusi Kepada Masyarakat (KKM) dimaksudkan untuk menilai kontribusi langsung Bank Umum Syariah kepada masyarakat, diantaranya untuk nasabah yang sedang membutuhkan dan masyarakat miskin. Penilaian ini penting mengingat Bank Umum Syariah juga diharuskan untuk menjalankan peran sosialnya terutama berkaitan dengan distribusi zakat, memberikan pembiayaan kebajikan (qard) dan bahkan juga pendidikan publik. 2.2.3 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan diartikan sebagai penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2003). Kinerja keuangan Bank Umum Syariah dinilai secara kualitatif dan kuantitatif dari rasio CAMELS khususnya dalam faktor Earning atau rentabilitas (Bank Indonesia, 2007). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9 Tahun 2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, penilaian terhadap faktor rentabilitas mencakup penilaian terhadap: 1. Kemampuan dalam menghasilkan laba, kemampuan laba mendukung ekspansi dan menutup risiko, serta tingkat efisiensi; dan 2. Diversifikasi pendapatan termasuk kemampuan bank untuk mendapatkan fee based income, dan diversifikasi penanaman dana, serta penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan beban 2.2.4 Risiko Bisnis Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu potensi terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian (Slamet dan Hascaryo, 2008). Menurut Workbook level 1 Global Association of Risk Professionals dalam Slamet Jurnal Akuntansi Universitas Jember 95 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA dan Hascaryo (2008), risiko didefinisikan sebagai “Chance of bad outcome”. Artinya, risiko adalah suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya. Risiko bisnis dapat juga disebut sebagai risiko spekulatif, yaitu suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan dapat juga memberikan kerugian (Wikipedia, 2011). Menurut Slamet dan Hascaryo (2008), risiko dalam bidang perbankan merupakan suatu kejadian potensial baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif pada pendapatan maupun permodalan bank. Risiko-risiko tersebut tidak dapat dihindari namun dapat dikelola dan dikendalikan. Risiko ini haruslah dikelola sedemikian rupa untuk dapat diminimalisir potensi terjadinya. Seperti juga perbankan pada umumnya, maka bank syariah juga memerlukan prosedur dan tata kelola yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha yang dilakukannya, yang disebut sebagai manajemen risiko. 2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu seperti yang telah dijelaskan di atas, maka kerangka kerangka konseptual penelitian ini disajikan sebagai berikut: Y22 Y21 Y23 X11 Y2 Kinerja Keuangan X12 H1 H3 Y31 X13 H4 X14 X1 Good Corporate Governance H5 Y3 Corporate Social Responsibility X15 H2 X16 X17 X18 Y12 Y13 Y14 Y15 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Jurnal Akuntansi Universitas Jember Y33 Y34 Y1 Risiko Bisnis Y11 Y32 96 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Penelitian ini akan menganalisis pengaruh dari Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan dan risiko bisnis Bank Umum Syariah, pengaruh risiko bisnis terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah, dan pengaruh GoodCorporate Governance dan kinerja keuangan Bank Umum Syariah terhadap Corporate Social Responsibility. Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, kajian teoritis dan kerangka konseptual penelitian maka disusunlah rumusan hipotesis sebagai berikut; H1: Good Corporate Governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah H2: Good Corporate Governance berpengaruh terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah H3: Kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah H4: Risiko bisnis berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. H5: Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan. 3. 2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data tersebut diperoleh dari laporan Good Corporate Governance,laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan Bank Umum Syariah antara periode 20072010. Laporan-laporan tersebut diperoleh dari Direktori Perbankan Indonesia dan situs resmi masing-masing Bank Umum Syariah. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini berupa seluruh Bank Umum Syariah yang telah terdaftar dalam Direktori Perbankan Indonesia. Sampel penelitian diambil dengan metode purposive sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak karena adanya tujuan atau target tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2009). Sampel penelitian berupa seluruh Bank Umum Syariah yang telah terdaftar dalam Direktori Perbankan Indonesia dan telah mempublikasikan laporan Good Corporate Governance, laporan tahunan (annual report), dan laporan keuangan antara periode 2007-2010. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 97 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA 3.4 Jenis dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Jenis Variabel Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel penelitian, yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel eksogen adalah variabel yang dianggap memiliki pengaruh terhadap variabel lain, namun tidak dipengaruhi oleh variabel lain dalam penelitian. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance Bank Umum Syariah. Variabel endogen adalah variabel yang dianggap dipengaruhi oleh variabel lain dalam penelitian (Hasmy, 2008). Variabel endogen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility, kinerja keuangan dan risiko bisnis Bank Umum Syariah. Berikut klasifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian: a) Good Corporate Governance (X1) merupakan variabel eksogen yang mempengaruhi variabel endogen, yaitu Corporate Social Responsibility (Y3), kinerja keuangan (Y2), dan risiko bisnis (Y1) Bank Umum Syariah. b) Corporate Social Responsibility (Y3) merupakan variabel endogen 1 yang dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (X1) dan kinerja keuangan (Y2) Bank Umum Syariah. c) Kinerja keuangan (Y2) merupakan variabel endogen 2 yang dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (X1) dan risiko bisnis (Y1) serta mempengaruhi Corporate Social Responsibility (Y3) Bank Umum Syariah, sehingga kinerja keuangan (Y2) juga merupakan variabel intervening. d) Risiko bisnis (Y1) merupakan variabel endogen 3 yang dipengaruhi oleh Good Corporate Governance (X1) dan mempengaruhi kinerja keuangan (Y2) Bank Umum Syariah, sehingga risiko bisnis (Y1) juga merupakan variabel intervening. 3.4.2 Definisi Operasional Variabel a. Good Corporate Governance (X1) Good Corporate Governance merupakan suatu mekanisme yang dilakukan berdasarkan struktur dan peraturan dalam perusahaan untuk mencapai tujuan demi memenuhi tanggung jawab dan kepentingan pihak internal maupun eksternal perusahaan. GCG Bank Umum Syariah adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan kewajaran (fairness). Penelitian ini menggunakan indikator pengukuran GCG berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 19/12/DPNP/2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum yang disesuaikan dengan pengukuran GCG berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/13/DPbS/2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pengukuran ini berdasarkan peringkat masing-masing faktor GCG yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dari self assessment yang telah dilakukan oleh setiap Bank Umum Syariah. Variabel Good Corporate Governance diukur dengan delapan (8) indikator yaitu; pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris (X11), pelaksanaan tugas dan Jurnal Akuntansi Universitas Jember 98 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA tanggung jawab direksi (X12), kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite (X13), penanganan benturan kepentingan (X14), penerapan fungsi kepatuhan bank (X15), penerapan fungsi audit intern (X16), penerapan fungsi audit ekstern (X17) dan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal (X18). b. Risiko Bisnis Bank Umum Syariah (Y1) Risiko bisnis dalam bidang perbankan merupakan suatu kejadian potensial baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif pada pendapatan maupun permodalan bank (Slamet dan Hascaryo, 2008). Penelitian ini menggunakan pengukuran terhadap 5 dari 10 risiko bisnis berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Pengukuran dilakukan hanya pada 5 risiko bisnis bank syariah yaitu; Risiko Pembiayaan (Y11), Risiko Likuiditas (Y12), Risiko Operasional (Y13) Risiko Hukum (Y14) dan Risiko Reputasi (Y15) c. Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (Y2) Kinerja keuangan diartikan sebagai penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba (Sucipto, 2003). Kinerja keuangan Bank Umum Syariah dinilai secara kualitatif dan kuantitatif dari rasio CAMELS. Dalam penelitian ini, variabel kinerja keuangan diukur dengan tiga (3) indikator yaitu Net Operating Margin (Y21), Return On Assets (Y22) dan Return On Equity (Y23) d. Corporate Social Responsibility (Y3) Corporate Social Resposibility adalah mekanisme bagi suatu perusahaan untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum (Darwin dalam Kurnianto, 2011). CSR dalam Bank Umum Syariah merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam penilaian kinerja sosial Bank Umum Syariah (Setiawan, 2009). Variabel Corporate Social Resposibility diukur dengan empat (4) indikator yaitu; jumlah penggunaan dana Qardh (Y31), perbandingan sumber dana zakat dari bank dengan penggunaan dana zakat(Y32),, rasio pelaksanaan fungsi sosial (Y33),, dan rasio pelaksanaan fungsi edukasi (Y34). 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan sebuah pengujian yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari frekuensi, tendensi sentral (mean,median, modus), dispersi (deviasi standar dan varian), dan koefisien korelasi antar variabel penelitian Jurnal Akuntansi Universitas Jember 99 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA 3.5.2 Uji Hipotesis Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software SmartPLS. PLS adalah analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model struktural. PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis yang powerfull karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi normal dan sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis construct yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh SEM yang berbasis kovarian karena akan menjadi unidentified model. Pendekatan PLS adalah distribution free (tidak mengasumsikan data berdistribusi tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval maupun rasio). PLS tepat untuk model prediksi, dasar teori lemah (membangun teori baru), mengabaikan asumsi klasik sehingga PLS lebih kuat secara praktikal karena lebih efisien dalam proses eksekusi. 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Hipotesis Ada dua pengujian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan PLS, yaitu uji outer model (uji indikator) dan inner model (uji struktural). a. Uji Outer Model (Uji Indikator) Uji outer model laten atau dengan kata lain mengukur seberapa jauh indikator itu dapat menjelaskan variabel latennya. Untuk indikator reflektif seperti yang digunakan dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan melihat hasil outer loadings (convergent validity), discriminant validity, dan composite reliability 1) Convergent validity Convergent validity dari uji outer model dapat dilihat dari hasil outer loadings model penelitian dengan indikator reflektif yang menunjukkan korelasi antara nilai indikator dengan constructnya. Indikator individu dianggap valid jika memiliki nilaikorelasi di atas 0,70 dan signifikansi t-statistic > 1,96 untuk hipotesis two tailed Namun pada riset tahap pengembangan skala, nilai loading antara 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima. Hasil outer loadings dapat diperoleh setelah melakukan boostraping dalam prosedur PLS terhadap model penelitian. Berdasarkan hasil outer loadings 2 pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa semua indikator telah valid karena memiliki nilai loading di atas 0,5. Selain itu, semua indikator telah memiliki pengaruh signifikan terhadap constructnya masing-masing karena memiliki nilai t-statistics lebih dari 1,96. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 100 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Tabel 4.1 Hasil Outer Loadings 2 2) Discriminant validity Discriminant validity diukur dengan melihat nilai AVE yang digunakan untuk mengetahui validitas construct yang digunakan dalam penelitian. Construct model penelitian dianggap valid jika nilai AVE lebih besar dari 0,5. Hasil AVE dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Average Variance Extracted (AVE) Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai AVE construct Good Corporate Governance (X1) sebesar 0,521473. Nilai AVE construct risiko bisnis (Y1) sebesar 0,711214. Nilai AVE construct kinerja keuangan (Y2) sebesar 0,818845. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki discriminant validity yang cukup karena memiliki nilai di atas 0,5. Namun, nilai AVE construct Corporate Social Responsibility (Y3) lebih rendah dari 0,5, yaitu sebesar 0,491078. Akan tetapi, nilai AVE CSR tersebut telah mendekati 0,5, sehingga telah dianggap valid. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 101 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA 3) Composite Reliability Uji outer model juga dilakukan dengan melihat hasil composite reliability. Nilai composite reliability yang baik apabila memiliki nilai ≥ 0,70. Hasil composite reliability dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Composite Reliability Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil composite reliability semua construct menunjukkan nilai di atas 0,7, yaitu 0,882447 untuk GCG (X1), 0,879194 untuk risiko bisnis (Y1), 0,931035 untuk kinerja keuangan (Y2), dan 0,788300 untuk CSR (Y3). Hal ini menunjukkan bahwa semua construct layak untuk dilakukan uji inner model. b. Uji Inner Model (Uji Struktural) Uji inner model pada prinsipnya adalah menguji pengaruh antara satu variabel lain dengan variabel laten lainnya baik eksogen maupun endogen. Dapat dikatakan juga menguji hipotesis antara variabel laten yang satu dengan variabel laten lainnya. Pengujian dilakukan dengan melihat hasil path analysis dan goodness of fit. Stabilitas dari estimasi ini diuji dengan menggunakan uji t-statistic yang diperoleh lewat prosedur bootstraping. 1) Analisis jalur (Path analysis) Path analysis menunjukkan pengaruh dan signifikansi antarvariabel laten dalam penelitian. Hasil path analysis dilihat dari besarnya koefisien jalur struktural (path coefficients) dan nilai t-values untuk signifikansi model prediksi. Hasil path coefficients dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Path Coefficients Jurnal Akuntansi Universitas Jember 102 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Berdasarkan tabel4.4 path coefficients, Koefisien jalur Good Corporate Governance (X1) terhadap risiko bisnis (Y1) memiliki nilai parameter sebesar 0,678001. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari GCG terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah sebesar 0,678001. Sedangkan nilai t-statistic > t-tabel atau 20,742610 > 1,96 yang artinya GCG berpengaruh positif secara signifikan terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah, sehingga hipotesis penelitian diterima. Koefisien jalur Good Corporate Governance (X1) terhadap kinerja keuangan (Y2) memiliki nilai parameter sebesar 0,353704. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari GCG terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah sebesar 0,353704. Sedangkan nilai t-statistic > t-tabel atau 2,464703 > 1,96 yang artinya GCG berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah, sehingga hipotesis penelitian diterima. Koefisien jalur Good Corporate Governance (X1) terhadap Corporate Social Responsibility (Y3) memiliki nilai parameter sebesar 0,808065. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif dari GCG terhadap CSR Bank Umum Syariah sebesar 0,808065. Sedangkan nilai t-statistic > t-tabel atau 18,890300 > 1,96 yang artinya GCG berpengaruh positif secara signifikan terhadap CSR Bank Umum Syariah, sehingga hipotesis penelitian diterima. Koefisien jalur risiko bisnis (Y1) terhadap kinerja keuangan (Y2) memiliki nilai parameter sebesar 0,108660. Sedangkan nilai t-statistic < t-tabel atau 0,640051 < 1,96 yang artinya risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah, sehingga hipotesis penelitian ditolak. Koefisien jalur kinerja keuangan (Y2) terhadap Corporate Social Responsibility (Y3) memiliki nilai parameter sebesar 0,044715. Sedangkan nilai t statistic < t-tabel atau 0,447625 < 1,96 yang artinya kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap CSR Bank Umum Syariah, sehingga hipotesis penelitian ditolak. 2) Goodness of fit Goodness of fit menunjukkan variabilitas dari variabel laten dalam model penelitian. Nilai goodness of fit diperoleh dari koefisien R2 (R square). Hasil R square dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Hasil R Square Berdasarkan tabel R square di atas, dapat diketahui bahwa variabilitas risiko bisnis (Y1) dapat dijelaskan oleh variabilitas Good Corporate Governance (X1) Bank umum Syariah sebesar 45,9686%, sisanya sebesar 54,0314% merupakan variabilitas lain yang tidak terdapat dalam model penelitian. Selain itu, variabilitas kinerja keuangan (Y2) dapat dijelaskan oleh variabilitas Good Jurnal Akuntansi Universitas Jember 103 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Corporate Governance (X1) dan risiko bisnis (Y1) Bank Umum Syariah sebesar 18,9029%, sisanya sebesar 81,0971% merupakan variabilitas lain yang tidak terdapat dalam model penelitian. Sedangkan variabilitas Corporate Social Responsibility (Y3) dapat dijelaskan oleh variabilitas Good Corporate Governance (X1) dan kinerja keuangan (Y2) Bank Umum Syariah sebesar 68,5853%, sisanya sebesar 31,4147% merupakan variabilitas lain yang tidak terdapat dalam model penelitian. 4. PEMBAHASAN 4.2.1 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Berdasarkan hasil analisis jalur menggunakan pendekatan PLS, diperoleh hasil bahwa koefisien jalur Good Corporate Governance (X1) terhadap kinerja keuangan (Y2) memiliki nilai parameter sebesar 0,353704 dengan nilai t-statistic > t tabel atau 2,464703 > 1,96. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah, sehingga dapat diambil keputusan bahwa H1 penelitian diterima. Hal ini menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori tentang hubungan GCG dengan kinerja keuangan. Juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2006). 4.2.2.Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Risiko Bisnis Bank Umum Syariah Berdasarkan hasil analisis jalur menggunakan pendekatan PLS, diperoleh hasil bahwa koefisien jalur Good Corporate Governance (X1) terhadap risiko bisnis (Y1) memiliki nilai parameter sebesar 0,678001. Sedangkan nilai t-statistic > t-tabel atau 20,742610 > 1,96. Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah GCG berpengaruh terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah, sehingga dapat diambil keputusan bahwa H2 penelitian diterima. Hal ini menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif secara signifikan terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah. Belum ada penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh GCG terhadap risiko bisnis. Hal ini sesuai penjelasan The ASX Corporate Governance dalam Lestariningsih, 2008), bahwa suatu tata kelola perusahaan yang baik akan mendasari adanya risiko bisnis dan mengelolanya secara profesional. Selain itu, praktik tata kelola yang sehat dibutuhkan untuk dapat melakukan pengendalian risiko bank (Bank Indonesia, 2003). 4.2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah Berdasarkan hasil analisis jalur menggunakan pendekatan PLS, diperoleh hasil bahwa koefisien jalur kinerja keuangan (Y2) terhadap Corporate Social Responsibility (Y3) memiliki nilai parameter sebesar 0,044715. Sedangkan nilai tstatistic < t-tabel atau 0,447625 < 1,96. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan berpengaruh terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah, sehingga dapat diambil keputusan bahwa H3 penelitian ditolak. Hal ini Jurnal Akuntansi Universitas Jember 104 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap CSR Bank Umum Syariah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Heinze dalam Cahya (2010) bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Selain itu, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahya (2010). 4.2.4 Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Berdasarkan hasil analisis jalur menggunakan pendekatan PLS, diperoleh hasil bahwa koefisien jalur risiko bisnis (Y1) terhadap kinerja keuangan (Y2) memiliki nilai parameter sebesar 0,108660. Sedangkan nilai t-statistic < t-tabel atau 0,640051 < 1,96. Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah risiko bisnis berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah, sehingga dapat diambil keputusan bahwa H4 penelitian ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Nugraheni dan Hapsoro dalam Nursatyani (2011) bahwa meningkatnya Non Performing Loan (NPL) sebagai rasio yang digunakan dalam menghitung risiko kredit bank mengindikasikan kinerjak perbankan yang semakin buruk. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mawardi dalam Nurstayani (2011). 4.2.5 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah Berdasarkan hasil analisis jalur menggunakan pendekatan PLS, diperoleh hasil bahwa koefisien jalur Good Corporate Governance (X1) terhadap Corporate Social Responsibility (Y3) memiliki nilai parameter sebesar 0,808065. Sedangkan nilai t-statistic > t-tabel atau 18,890300 > 1,96. Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah GCG berpengaruh terhadap CSR Bank Umum Syariah, sehingga dapat diambil keputusan bahwa H5 penelitian diterima. Hal ini menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif secara signifikan terhadap CSR Bank Umum Syariah. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang yang menjelaskan bahwa implementasi dari Corporate Social Responsibility tidaklah terlepas dari penerapan konsep Good Corporate Governance di dalam perusahaan itu sendiri. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Murwaningsari (2009) 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Good Corporate Governance berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa H1penelitian, yaitu Good Corporate Governance berpengaruh Jurnal Akuntansi Universitas Jember 105 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah diterima. Secara teoritis, temuan ini mengandung makna bahwa semakin baik tata kelola perusahaan yang dilakukan Bank Umum Syariah, maka semakin tinggi pula kinerja keuangannya. 2. Good Corporate Governance berpengaruh positif secara signifikan terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa H2 penelitian, yaitu Good Corporate Governance berpengaruh terhadap risiko bisnis Bank Umum Syariah diterima. Secara teoritis, temuan ini mengandung makna bahwa semakin baik tata kelola perusahaan yang dilakukan Bank Umum Syariah, maka semakin tinggi pula risiko bisnisnya. Namun, hal tersebut bertentangan dengan teori yang menjelaskan bahwa semakin baik tata kelola perusahaan, maka semakin rendah risiko bisnis. Ketidaksesuaian ini disebabkan adanya peningkatan risiko bisnis yang dialami Bank Umum Syariah dari tahun ke tahun. 3. Kinerja keuangan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa H3 penelitian, yaitu kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah ditolak. Hal ini disebabkan variabilitas kinerja keuangan Bank Umum Syariah yang rendah, sehingga tidak dapat menjelaskan variabilitas CSR Bank Umum Syariah. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan bukan merupakan variabel intervening dari pengaruh GCG terhadap CSR Bank Umum Syariah 4. Risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa H4 penelitian, yaitu risiko bisnis berpengaruh terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah ditolak. Hal ini disebabkan variabilitas risiko bisnis Bank Umum Syariah yang rendah, sehingga tidak dapat menjelaskan variabilitas kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Hasil ini menunjukkan bahwa risiko bisnis bukan merupakan variabel intervening dari pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah. 5. Good Corporate Governance berpengaruh positif secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa H5 penelitian, yaitu Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Bank Umum Syariah diterima. Secara teoritis, temuan ini mengandung makna bahwa semakin baik tata kelola perusahaan yang dilakukan Bank Umum Syariah, maka semakin tinggi pula CSR bank tersebut. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 106 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Bank Umum Syariah perlu memperhatikan dan melaksanakan tata kelola perusahaan dengan baik sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia agar dapat meningkatkan kinerja keuangan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility. Selain itu, Bank Umum Syariah perlu memperhatikan tata kelola perusahaannya agar dapat mengelola dan mengendalikan risiko dengan baik, sehingga dapat meminimalkan risiko yang dialami oleh setiap bank. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menguji pengaruh risiko bisnis terhadap CSR Bank Umum Syariah. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memisahkan beban edukasi yang ada dalam beban promosi, sehingga dapat diketahui jumlah beban edukasi yang dikeluarkan oleh masing-masing Bank Umum Syariah. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pergantian atau penambahan indikator sebagai pengukur variabel dalam penelitian ini agar setiap variabel dapat diukur dengan lengkap. Indikator yang dapat ditambahkan untuk penelitian selanjutnya adalah indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Good Corporate Governance pada Bank Umum Syariah, seperti pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah, pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan jasa, serta batas maksimum penyaluran dana. Indikator yang dapat ditambahkan untuk mengukurvariabel Corporate Social Responsibility adalah rasio kinerja zakat dengan membandingkan penyaluran zakat dengan laba sebelum pajak. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel kinerja keuangan Bank Umum Syariah adalah rasio efisiensi kegiatan operasional (REO) dan diversifikasi pendapatan (DP). Sedangkan untuk indikator yang dapat ditambahkan untuk variabel risiko bisnis Bank Umum Syariah adalah risiko pasar, risiko kepatuhan, risiko strategis, risiko imbal hasil, dan risiko investasi. 5. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penambahan atau pergantian variabel independen lain agar mampu menjelaskan CSR secara lebih luas. Variabel independen yang dapat ditambahkan adalah variabel fungsi intermediasi dan pembiayaan Bank Umum Syariah. 6. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penambahan Bank Umum Syariah sebagai objek penelitian dengan kriteria lain yang telah ditentukan. Bank Umum Syariah sebagai objek penelitian dapat diperbanyak dengan penambahan periode waktu Bank Umum Syariah sesuai dengan kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 107 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DAFTAR PUSTAKA Aburizal, Ibnu N MS. 2011. Pengaruh Pembiayaan dan Kas Terhadap Corporate Social Responsibility Melalui Laba Sebagai Variabel Intervening (Pada Bank Umum Syariah di Indonesia). Skripsi: Universitas Jember. Agustianto. 2011. GCG Bank Syariah dan Peran DPS. http: //www. Agustianto centre.com/?p=333. [20 November 2011]. Aini, Nike Nur. 2011. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (StudiEmpiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Alihozi. 2009. Strategi Corporate Social Responsibility Bank Syariah.http:// finance. groups.yahoo.com/group/indonesia-online/message/19November 2011 Anto, MB Hendrie dan Astuti, Dwi Retno. 2008. Persepsi Stakeholder Terhadap Pelaksanaan Corporate Social Responsibility: Kasus pada Bank Syariah di DIY. Jurnal Akuntansi: 10 (1): 19-30. Asytuti, Rinda. 2010. Implementasi Good Corporate Governance di Lembaga Keuangan Syariah. http://rindaasytuti.wordpress.com/2010/06/30 /implementasi-good-corporate-governance-di-lembaga-keuangan-syariah/. 19 November 2011. Bank Indonesia. 2003. Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Peraturan Nomor 5/8/PBI/2003. ____________. 2007. Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Surat Edaran Nomor 9/24/DPbS. ____________. 2009. Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Peraturan Nomor 11/33/PBI/2009. ____________. 2010. Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah. Surat Edaran Nomor 12/13/DPbS. ____________. 2010. Laporan Good Corporate Governance. ____________. 2011. Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Peraturan Nomor 13/23/PBI/2011. Cahya, Bramantya Adhi. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) (Studi pada Bank di Indonesia Periode Tahun 2007-2008). Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Cahyono, Budi. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Erwin, FS. 2007. Tanggung Jawab Sosial Bank Syariah. http://erwinfs. multiply.com/journal/item/53?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fit em. 19 November 2011. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 108 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2000. What Is Corporate Governance.http://www.fcgi.or.id/corporate-governance/about-good corporate -governance.html. 20 November 2011. Hasmy, Ali. 2008. Konsep-konsep Dasar Penelitian (Bagian 5).http:// omegahat.blogspot.com/2008/01/konsep-konsep-dasar-penelitianbagian5.html. 28 Maret 2012. Idroes, Ferry N. 2006. Manajemen Risiko Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi Structural Equation Modeling Berbasis Varian dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Kaihatu, Thomas S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 8 (1): 1-9. Kesuma, Sambas Ade. 2005. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan. Tesis: Universitas Sumatera Utara. Kurnianto, Eko Adhy. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008). Skripsi: Universitas Diponegoro. Lestariningsih. 2008. Peranan Penerapan Good Corporate Governance dalam Pengembangan Perusahaan Publik. Spirit Publik, 4 (2): 113-122. Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, Dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ PEriode Juni 2002-Juni 2007). Tesis: Universitas Diponegoro Semarang. Muliati, Agustina. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara). Skripsi: Universitas Sumatera Utara. Murwaningsari, Etty. (Tanpa Tahun). Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Corporate Social Responsibilities, dan Corporate Financila Performance dalam Satu Continuum. Jurnal Akuntansi. Nasir, Mohammad dan Warisi, Darwin. (Tanpa Tahun). Penerapan Good Corporate Governance dalam Mewujudkan Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Perpajakan, 1 (2): 153161. Nursatyani, Anisa. 2011. Analisis Pengaruh Efisiensi Operasi, Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Perbandingan pada Bank Domestik dan Bank Asing di Indonesia Periode 2004-2008). Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Purba, Siti Hadizah. 2011. Good Corporate Governance (GCG) pada Perbankan Syariah di Indonesia Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi bank Umum Syarian dan Unit Usaha Syariah. Skripsi: Universitas Sumatera Utara. Jurnal Akuntansi Universitas Jember 109 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI RISIKO BISNIS DAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Sam’ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004-2007. Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Setiawan, Azis Budi. 2009. Kesehatan Finansial dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di Indonesia. Tesis: Universitas Paramadina Jakarta. Slamet, Ahmad dan Hascaryo. 2008. Manajemen Resiko Bank Syariah. http://shariaeconomy.blogspot.com/2008/11/manajemen-resiko-bank syariah. html. 19 November 201. Stiawan, Adi. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar, dan Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi pada Bank Syariah Periode 2005-2008). Tesis: Universitas Diponegoro Semarang. Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi. Suharto. 2008. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Apa Itu dan Apa Manfaatnya Bagi Perusahaan Jurnal CSR. Wardani, Diah Kusuma. 2008. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan di Indonesia. Skripsi: Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Wardhani, Saskiya Rahma. 2011. Hubungan Antara Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Sektor Finansial (Studi pada Perusahaan Finansial yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010). Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Waryanto. 2010. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia. Skripsi: Universitas Diponegoro Semarang. Wikipedia. 2011. Manajemen Risiko. http://id.wikipedia.org/wiki /Manajemen_risiko. 19 November 2011. ________, 2012. Pengertian Penelitian Eksplanatory Menurut Para Ahli. 15 Mei 2012. Wulandari, Ndaruningpuri. 2006. Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 1 (2): 120-136. Zakya, Ismon HS. 2011. Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman, Komitmen Organisasi dan Kompensasi Terhadap Kepatuhan Pajak Bendaharawan pada Pemerintah Provinsi Riau. Jurnal Teroka 1. Jurnal Akuntansi Universitas Jember