ABSTRAK Nama JUDUL : Haninah NPM : 10030196049 : PEMBINAAN WANITA SEBAGAI CALON IBU (ANALISIS PENDIDIKAN TERHADAP 3 : 35-37 , 19 : 16 – 21, 66 : 12) Islam datang menempatkan posisi wanita dalam kedudukan yang mulia sesuai dengan fitrahnya dalam semua aspek kehidupan. Islam mengangkat wanita ke tingkat kejayaan manusia dengan menempatkan surga di bawah telapak kaki ibu. Penghargaan Islam terhadap wanita yang sedemikian ini menunjukkan bahwa wanita adalah bagian dari umat, bahkan posisi wanita tak ubahnya sebagai “jantung” umat. Apabila “jantung” tersebut sehat, maka sehatlah umat dan begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, wanita adalah salah satu agen yang bertanggung jawab dalam kapasitasnya sebagai pendidik untuk membentuk individu muslim yang baik dalam pertumbuhan dan pembangunannya. Maka, untuk menghadirkan sosok wanita shalihah yang mengetahui eksistensi diri akan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu diperlukan pembinaan kepribadian yang baik, agar dapat dijadikan sebagai suri tauladan, baik bagi keluarga maupun masyarakat, karena generasi berkualitas akan lahir dari seorang ibu yang berkualitas. Kisah Maryam dalam Al-Qur’an terhadap QS. 3 : 35-37 ,QS. 19 : 16 – 21 dan QS. 66 : 12 ini menyiratkan bahwa Maryam adalah sosok ideal dalam hal keikhlasan, keimanan, ketaatan ketundukkan dan kesucian. Berkat sifat-sifat ini Allah mengamanahi peran ke dua, yakni sebagai ibu seorang Nabi. Bekal nilai-nilai kebajikan ini merupakan pondasi keimanan dan bekal Pendidikan Islam dalam proses pembinaan, khususnya wanita sebagai calon ibu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang makna dan nilai-nilai pendidikan dari Riwayat Maryam tentang pembinaan wanita sebagai calon ibu yang baik. Secara menyeluruh, penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu usaha pengumpulan data yang tertuju kepada masalah yang ada dan timbul pada masa sekarang. Adapun dalam menafsirkan ayat, digunakan metode maudhu’iy, yaitu metode yang menetapkan suatu topik tertentu dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat dari beberapa surat yang berbicara tentang topik tersebut, disertai latar belakang turunnya kemudian dikaitkan antara satu dengan lainnya. Sehingga pada akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan yang menyeluruh tentang masalah tersebut. Teknik yang digunakan adalah book survey atau studi literatur dengan jalan mengumpulkan sejumlah data dari tafsir dan buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas. Penelitian ini didasarkan kepada beberapa konsep dasar, yaitu terdiri dari: esensi keibuan, pengertian pembinaan, metode pembinaan, proses pembinaan dan langkah-langkah pembinaan. Esensi dari Riwayat Maryam: 1. Sikap berserah diri kepada Allah, bermunajat dan memanjatkan do’a pada-Nya, agar tercipta keluhuran dan kemuliaan pada pribadi putra putrinya. Berkeyakinan penuh bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat memberikan pertolongan dan petunjuk dalam menghadapi perkara yang berat kecuali Allah SWT. 2. Kepekaan keluarga terhadap pola pembinaan generasi muda serta pembekalan nilai-nilai kebajikan dalam pembentukan kepribadian seseorang. 3. Kemuliaan wanita tertanam pada kebajikan, keimanan dan kesucian dirinya. Proses pembinaan wanita sebagai calon ibu yang baik adalah dengan pendidikan iman (aqidah), pendidikan moral (akhlaq), pendidikan ibadah (syari’ah) disertai jalan taqwa, yaitu dengan mu’ahadah, muroqobah, muhasabah, mu’aqobah. Langkah-langkah dalam pembinaan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: membekali dengan karakteristik muslimah yang taat, memberikan pendidikan kepada wanita sebagai calon ibu dan memberikan pendidikan bagi istri. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, maka diharapkan wanita sebagai calon ibu yang baik memiliki kepribadian mulia baik fikriyah, amaliah maupun jasadiyah dengan keimanan yang murni dan kokoh.