ABSTRAKSI Saat ini Indonesia berada pada era pembangunan jangka panjang kedua, yakni kurun waktu 1994-2019. Bagi negara-negara berkembang pada umumnya tahun menjelang 2020 merupakan masa penuh tantangan karena globalisasi perekonomian khususnya perdagangan intemasional. Dalam situasi seperti sekarang ini keunggulan bisnis dan perekonomian bukan lagi berdasarkan pada strategi keunggulan komparatif (comparative advantage) melainkan strategi keunggulan kompetitif (competitive adventage). Usaha untuk memajukan dan memperluas sektor industri haruslah sejajar dengan pembangunan dan pengembangan sektor-sektor lain, terutama sektor pertanian Sedikit sekali negara-negara berkembang yang menyadari bahwa Usaha untuk memajukan dan memperluas sektor industri haruslah sejajar dengan pembangunan dan pengembangan sektor-sektor lain, terutama sektor pertanian. Biro Pusat Statistik membedakan skala industri menjadi 4 (empat) lapisan berdasarkan jumlah tenaga keija per unit usaha, yaitu: industri besar pekerja 100 orang atau lebih, industri sedang pekerja 20 sampai 99 orang, industri kecil pekeija 5 sampai 19 orang, dan industri / kerajinan rumah tangga pekeija 5 orang. Perkembangan sektor industri semakin sangat impresif apabila dilihat dari kinerjanya dalam segi pendapatan baik ditinjau dari nilai produk yang dihasilkan maupun dari sumbangannya membentuk pendapatan nas nal. ii Berdasarkan hasil penelitian perkembangan unit usaha industri kecil dan pendapatan basis yang ada di kota Pekanbaru (5) lima tahun terakhir mengalami fluktuasi sebaiknya kita berharap terjadi peningkatan.Dari kondisi yang ada maka dirumuskan penelitian dengan judul Industri Kecil dan Dampaknya terhadap Pendapatan Kota Pekanbaru. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui dampak industri kecil terhadap pendapatan kota Pekanbaru dan usahausaha yang dilakukan pemerintah kota Pekanbaru dalam mengembangkan industri kecil. Untuk mengetahui dampak industri kecil terhadap pendapatan digunakan analisis multiplier pendapatan jangka pendek dengan persamaaan 1 MS = YN 1- ( ) YN + YB MS = Multiplier pendapatan jangka pendek Y = Total pendapatan wilayah Kota Pekanbaru YN = Pendapatan Non Basis YB = Pendapatan sektor basis Dari hasil analissis diperoleh koefisien multiplier pendapatan jangka pendek sektor industri kecil meningkat dari tahun 2003-2007. Koefisien tertinggi pada tahun 2007 yaitu Rp. 64.515,30. Berdasarkan konsep ekonomi basis angka ini dapat dijabarkan bahwa setiap teijadinya perubahan Rp.l pendapatan sektor basis akan mampu meningkatkan pendapatan wilayah sebesar Rp. 64.515,30. Angka iii Koefisien yang terendati pada tahun 2003 (4,56) dari hasil penemuan ini dapat dikatakan bahwa sektor industri kecil berperan relatif besar terhadap perekonomian wilayah Kota Pekanbaru. Peranan sektor industri kecil dalam perekonomian wilayah Kota Pekanbaru ditunjukan oleh sumbangan sektor tersebut terhadap PDRB Kota Pekanbaru. iv