Tugas Akhir - 2012 PERANCANGAN DETEKTOR RADIASI NON PENGION DI SEKITAR SALURAN UDARA TEANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) Muthmainnah¹, Bambang Setia Nugroho², Mamat Rokhmat ³ ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Abstrak Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang dibangun di sekitar kawasan perumahan penduduk dapat meciptakan implikasi yang signifikan dalam dampak psikologis bagi masyarakat sekitar. Kemungkinan karena adanya desas desus yang menyatakan bahwa radiasi elektromagnetik nonpengion dapat menyebabkan beberapa masalah dalam hal kesehatan masyarakat yang tinggal di area tersebut. Untuk mengkonfirmasi mengenai dampak radiasi non-pengion tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai pendeteksian kuat medan listrik dan medan magnet yang ada disekitar SUTET, penelitian tersebut dilakukan di daerah Rancaekek, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia. Maka sebuah detektor radiasi nonpengion pun dikembangkan dan digunakan sebagaimana mestinya. Setelah dilakukan penelitian maka hasil simulasi dan hasil pengukuran oleh pihak PLN menunjukkan bahwa intensitas maksimum tingkat medan elektrik adalah 3 kV/m. Tingkat ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Standar Internasional (SI) untuk radiasi nonpengion, yaitu 5 kV/m. Intensitas maksimum tingkat medan magnet adalah 0.00044 mT atau 4.4 mG, yang diperoleh lebih rendah dari tingkat maksimum pada Standar Internasional untuk radiasi nonpengion, yaitu 0,1 mT atau 1000 mG. Untuk melakukan pengujian dalam hal penentuan kuat medan magnet dan medan listrik menggunakan alat detektor radiasi yang dibuat maka ditentukan terlebih dahulu arus dan tegangan minimum yang dapat terbaca oleh alat ukur. Pada alat ukur yang telah dibuat maka dilakukan perhitungan secara matematis dan diperoleh kuat medan listrik yang terukur adalah sebesar 16 kV/m dan kuat medan magnet adalah 15.2 mT atau 152 x 103 mG. Maka alat ini tidak dapat mendeteksi kuat medan magnet dan medan listrik yang terukur di daerah SUTET. Namun alat detektor yang dibuat mampu bekerja dengan baik. Kata Kunci : Radiasi Nonpengion, Gelombang Elektromagnetik, MedanElektrik, Medan Magnet Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 Abstract The Extra High Voltage Transmission Line (EHVTL) which was construction in the populated area creates significant implication in psychological impact to the people. It must be due to the rumor that the non-ionizing electromagnetic radiation causes some problem in the surrounding people’s health. In order to confirm the non-ionizing radiaton impact on the people, the research has been conducted around of EHVTL, which is located in Rancaekek, South Bandung, West Java, Indonesia. A detector for non-ionizing radiation were developed and used accordingly. After doing research the results of simulation and measurement results by the PLN showed that the maximum intensity of electric field levels were 3 kV/m. These levels are significantly lower than the maximum level of the International Standard for Non-Ionizing Radiation Level, i.e., 5 kV/m. Average the maximum intensity of magnetic field levels were 0.00044 mT or 4.4 mG, which are higher than the maximum level of the International Standard for Non-Ionizing Radiation Level, i.e., 0.5 mT or 1000 mG. To perform the test in determining the magnetic field strength and electric field using a radiation detector made the predetermined minimum voltage and current that can be read by the measuring instrument. On measuring instruments that have been made then performed a mathematical calculation and obtained the measured electric field strength is equal to 16 kV/m and magnetic field strength was 15.2 mT or 152 x 103 mG. Then this tool can not detect the strong magnetic field and electric field measured in the SUTET. But the detectors are made able to work well. Keywords : non-ionizing radiation, electromagnetic, electrics field, magnetisms field. Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan daya listrik saat ini semakin besar, sehingga sistem penyaluran daya membutuhkan jaringan yang terintegrasi dan efisien. Untuk itu pemerintah telah membangun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Tegangan ekstra tinggi dan munculnya gelombang elektromagnetik di sekitar saluran udara tersebut menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, terutama pada penduduk yang tinggal di bawah lintasan SUTET. Masalah ini sering menjadi isu yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa kelompok penduduk telah mengangkat isu tersebut menjadi isu nasional dan dampaknya berpengaruh pada perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia. Ketakutan ini berawal pada pernyataan ahli epidemiologi yang menyatakan bahwa SUTET dapat membangkitkan medan elektrik dan medan magnetik yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia. Masyarakat bahkan ada yang mengeluh pusing – pusing walaupun belum dapat dibuktikan penyebabnya. Kehadiran medan elektrik dan medan magnetik di sekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan oleh indera manusia, kecuali jika intensitasnya cukup besar dan terasa hanya bagi orang yang hipersensitif saja. Medan elektrik dan medan magnetik termasuk kelompok radiasi nonpengion (panjang gelombang, 𝜆 ≥ 1 nm). Radiasi nonpengion relatif tidak berbahaya, berbeda sama sekali dengan radiasi pengion, seperti radiasi α, β, γ dan sinar-X (λ < 1 nm). Pengungkapan efek pada tubuh manusia yang dimunculkan dapat saja sebagai akibat adanya faktor kebetulan, atau karena efek radiasi elektromagnetik SUTET tersebut. Untuk itu, diperlukan suatu alat yang mampu mengukur besarnya radiasi nonpengion di daerah SUTET. 1 Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB I Pendahuluan 1.2 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penyusunan Proyek Akhir yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dihadapi dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses terjadinya radiasi gelombang elektromagnetik di sekitar area SUTET? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi radiasi gelombang elektormagnetik di sekitar SUTET? 3. Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan detektor ini? 4. Bagaimana cara mengetahui besar radiasi yang dihasilkan disekitar area SUTET? 5. Bagaimana cara menentukan daerah titik aman radiasi gelombang elektromagnetik di sekitar SUTET? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraiakan, maka dapat dirumuskan tujuan dari Proyek Akhir kali ini adalah: 1. Menentukan daerah titik aman radiasi gelombang elektromagnetik. 2. Mengembangkan detektor yang telah ada sebelumnya. 3. Mengetahui prinsip kerja dari alat pendeteksi radiasi nonpengion yang dibuat. 4. Mengetahui komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan alat pendeteksi radiasi nonpengion. 1.4 Batasan Masalah Untuk mempermudah dan membatasi cakupan pembahasan masalah pada Proyek Akhir kali ini, maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut : 1. Menggunakan alat ukur VU Meter sebagai pendeteksi adanya medan magnet maupun medan listrik di sekitar area SUTET. 2. Menggunakan dioda OA70 sebagai output penyearah dari rangkaian detektor. 3. Tidak membahas cara mencegah dan menanggulangi radiasi gelombang elektromagnetik Institut Teknologi Telkom – 2012 Fakultas Ilmu Terapan 2 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB I Pendahuluan 4. Tidak membahas jenis-jenis detektor selain yang digunakan dalam proyek akhir ini. 5. Menggunakan function generator sebagai pembangkit frekuensi SUTET yaitu 50 Hz. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Pencarian dan pengumpulan literatur – literatur dan kajian – kajian yang berkaitan dengan masalah – masalah yang ada dalam proyek akhir baik berupa artikel, buku referensi, internet dan sumber – sumber lain. 2. Analisis masalah Menganalisis semua permasalah yang ada berdasarkan sumber – sumber dan pengamatan terhadap permasalahan tersebut. 3. Perancangan dan realisasi alat Membuat perancangan terhadap alat berdasarkan parameter – parameter yang diinginkan dan merealisasikannya. 4. Pengukuran alat dan pengujian Melakukan pengukuran dan pengujian alat untuk melihat performansi dari alat yang telah dirancang apakah alat yang dibuat dapat berfungsi dengan baik. 5. Mengambil kesimpulan Setelah alat berfungsi dengan baik, maka langkah terakhir adalah mengambil kesimpulan dari hasil analisis dan dari masalah yang terjadi. Institut Teknologi Telkom – 2012 Fakultas Ilmu Terapan 3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB I Pendahuluan 1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian singkat mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berupa uraian konsep dan teori dasar secara umum yang mendukung dalam pemecahan masalah, baik yang berhubungan dengan sistem maupun perangkat. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Pada bab ini dibahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat sistem. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini menguraikan pengujian dan analisa prinsip kerja sistem yang telah diimplementasikan. Pengujian dan analisa sistem akan mengacu pada spesifikasi yang telah disebutkan untuk mengetahui apakah hasil rancangan sesuai dengan spesifikasi. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan Institut Teknologi Telkom – 2012 Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 4 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB V Kesimpulan dan Saran BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan realisasi proyek akhir ini yang berjudul “Perancangan Detektor Radiasi Nonpengion di Sekitar Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)” maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Detektor radiasi nonpengion yang telah dibuat tidak mampu mendeteksi kuat medan elektrik dan medan magnetik di sekitar SUTET dikarenakan nilai intensitas kuat medan magnet dan medan listrik yang dihasilkan oleh SUTET berada diatas batas ambang batas aman dari jangkauan radiasi. 2. Nilai kuat medan elektrik yang dilakukan berdasarkan hasil pengukuran matematis diperoleh sebesar 16 Kv/m sedangkan untuk kuat medan magnet sebesar 15.2 mT atau 152 x 103 mG. 3. Nilai maksimum hasil pengukuran radiasi nonpengion (medan elektrik) di lokasi jaringan SUTET yang terukur oleh PLN adalah 3 kV/m, maka kuat medan elektrik di lokasi jaringan itu dibawah batas pajanan 4. Nilai maksimum hasil pengukuran radiasi nonpengion (medan magnetik) di lokasi jaringan SUTET yang terukur oleh PLN adalah 0.00044 mT atau 4.4 mG, maka kuat medan magnetik berada dibawah batas pajanan 5. Jarak batas titik aman radiasi gelombang elektromagnetik yaitu pada jarak minimum titik tertinggi bangunan tahan api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 8,5 m; Jarak minimum lapangan terbuka terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 11 m; Jarak minimum titik tertinggi bangunan tidak tahan api terhadap titik terendah kawat penghantar SUTET 500 kV adalah 15 m; 5.2 Saran Berdasarkan hasil yang telah dicapai dengan alat ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada sistem ini, maka saran yang dapat dikembangkan lebih lanjut diantaranya adalah perlunya diadakan penelitian lebih lanjut secara terpadu secara teknis, medis, sosial beserta aspek-aspek ekonominya tentang SUTET, pengukuran radiasinya, dampak yang ditimbulkannya dan solusi perbaikan agar masyarakat dapat 55 Fakultas Ilmu Terapan Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 BAB V Kesimpulan dan Saran memanfaatkan kehadiran dan menerima kehadiran SUTET beserta aspek sosial ekonomisnya. Institut Teknologi Telkom – 2012 Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 56 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Tugas Akhir - 2012 DAFTAR PUSTAKA [1] Jordan, C. E. Balman C.G. 1968. Electromagnetic Waves and Radiation Systems. New Jersey: Prentice Hall, Inc, Engliwood Clieffs. [2] Budhie, Agus W dan Sunarno. 2006. Perancangan Detektor Radiasi Non Pengion di Sekitar Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), Yogyakarta: Media Teknik. [3] Tobing, B. L. 2003. Dasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. [4] Tobing, B. L. 2003. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. [5] http://www.ets-lindgren.com/7603 (diakses pada 28 Maret 2012) [6] http://www.deso-ebook.com/content/view/143/35/ (diakses pada 5 April 2012) [7] http://www.vlf.it/kurt/elf.html (diakses pada 28 Juni 2012) [8] http://electrizer-par17.blogspot.com/2012/05/pengaruh-radiasi gelombang.html (diakses pada 2 Juli 2012) Fakultas Ilmu Terapan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi