78 KESIMPULAN Sedimen Teluk Kaping memiliki tekstur sedimen yang beragam pada setiap bagiannya. Hal ini disebabkan oleh keberadaan gosong pasir dan kegiatan manusia yang cukup tinggi baik disekitar teluk maupun di dalam teluk. Tekstur sedimen dengan dominasi pasir dekat dengan gosong pasir dan jauh dari daratan utama, sedangkan sedimen dengan dominasi fraksi halus cenderung dekat dengan daratan utama dan pusat kegiatan budidaya. Kontribusi partikel halus masingmasing kegiatan tersebut cukup tinggi, sehingga tekstur sedimennya cenderung halus. Gosong pasir yang didominasi partikel berukuran besar menyebabkan kawasan tersebut memiliki tekstur sedimen yang kasar. Tekstur sedimen mempengaruhi karakteristik kimia sedimen. Tekstur halus menyebabkan sedimen memiliki konsentrasi IW tinggi, konsentrasi karbon organik, dan nitrogen juga tinggi. Tekstur sedimen yang kasar cenderung memiliki pH dan konsentrasi fosfor tinggi. Faktor fisik lain seperti kedalaman menyebabkan ORP sedimen menjadi sangat rendah. Hal ini berkaitan dengan kelarutan oksigen kecil pada sedimen yang lebih dalam. Komposisi bakteri pada setiap stasiun pengamatan berbeda-beda. Pada daerah dengan konsentrasi karbon organik, nitrogen tinggi, dan sedimen yang didominasi oleh partikel halus kecenderungan bakteri kelompok heterotrofik lebih tinggi kelimpahannya, sedangkan bakteri kelompok nitrifikasi kelimpahannya tertekan. Kelimpahan bakteri nitrifikasi relatif tinggi pada daerah yang konsentrasi nitrogennya tinggi, tetapi konsentrasi karbon organik rendah. Hal ini berkaitan dengan persaingan menempati relung habitat, sumber nutrisi, dan toleransi terhadap kondisi lingkungan. Rasio karbon, nitrogen, dan fosfor pengaruhnya kecil terhadap komposisi dan kelimpahan bakteri di sedimen Teluk Kaping. Rasio tersebut tidak serta merta mempengaruhi, karena kelimpahan bakteri lebih terpengaruh oleh masuknya limbah dari kegiatan manusia. Bakteri kelompok heterotrofik kelimpahannya tinggi di sedimen yang mengandung banyak bahan organik dengan redoks potensial tidak rendah dan pH yang tidak tinggi. Bakteri kelompok nitrifikasi kelimpahannya tinggi di sedimen 79 yang banyak mengandung nitrogen, tetapi bahan organik tidak tinggi. Umumnya bakteri teridentifikasi kelimpahannya rendah pada sedimen dalam, kecuali Bacillus spp. Kecerahan menurunkan kelimpahan Enterobacter spp. dan Nitrobacter sp. Hal ini berkaitan dengan kondisi fisiologi kedua bakteri tersebut yang tidak memiliki pigmen. Hasil analisis statistik terhadap hubungan karakteristik fisik-kimia sedimen dengan komposisi dan kelimpahan bakteri memperlihatkan nilai yang tidak nyata. Fenomena ini terjadi karena kemampuan masing-masing bakteri berbeda dalam merespon perubahan kondisi habitatnya. Bakteri dengan kemampuan toleransi tinggi akan bisa bertahan hidup, sedangkan bakteri yang tidak bisa akan tertekan kelimpahannya. SARAN Diperlukan penelitian secara berkala untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada kondisi lingkungan akibat pemanfaatan Teluk Kaping. Pemanfaatan suatu kawasan perlu memperhatikan kemampuan atau daya dukung lingkungannya. UCAPAN TERIMAKASIH Penelitian ini terlaksana atas bantuan Laboratorium Lingkungan Balai Besar Riset Perikanan dan Budidaya Laut Gondol Bali. Terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr. Adi Hanafi, M.Sc., Wawan Adrianto, SPi, Siti Hamdiyah, MSi., Dewi Syahidah, SPi., dan staf Laboratorium Lingkungan Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol-Bali.