Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak

advertisement
Beberapa Gejala
Pada Penyakit Ginjal Anak
Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A
IKA FK UWK
Anatomi & Fisiologi Ginjal
pada bayi dan anak
• Ginjal terletak retroperitoneal (vert T12/L1-L4)
Neonatus aterm
: 6 cm
24 gram
Dewasa
: 8-12 cm 150 gram
• Nefrogenesis
• Nefron
dari
• Glomerulus
• Tubulus
•
: s/d 35 mg fetal
stop
: unit fungsional terkecil terdiri
fungsi filtrasi
fungsi reabsorbsi & sekresi
• Fungsi ginjal sesuai kepentingan tubuh
1. Ekskresi
: keseimbangan : air,elektrolit,
asam- basa, sisa metabolisme protein
2. Endokrin
: sekresi : renin, eritropoetin,
aktivasi vitamin D
• Fungsi homeostasis ginjal inadekuat
GAGAL GINJAL : “GGA ataupun GGK “
EDEMA
PATOFISIOLOGI
 Edema adalah perluasan abnormal ruang interstisial cairan ekstra
sel. Secara klinis edema tampak bila cairan interstisial bertambah
dengan > 5 % berat badan, akibatnya adalah edema umum selalu
mengakibatkan retensi garam dan air oleh ginjal.
 Kehadiran edema menunjukkan perubahan pada keseimbangan
kekuatan-kekuatan Starling yang meningkatkan filtrasi cairan dari
plasma ke cairan interstisial.
= (Pc – Pi) -  (c - i)
Puf
P


c
i
=
=
=
=
=
tekanan hidrostatik
tekanan onkotik
koefisien dinding kapiler terhadap albumin
kapiler
interstisium
I . Overflow Model
Retensi garam dan air oleh ginjal
Volume plasma bertambah
Kekuatan-kekuatan Starling berubah
Edema
II . Underfill Model
Albumin plasma menurun (c)
Merubah keseimbangan kekuatan-kekuatan Starling
Cairan berpindah dari plasma ke ruang interstisium
Terjadi edema dan volume sirkulasi menyusut
Retensi garam dan air oleh ginjal
Edema makin bertambah
Pitting edema : 1+, 2+, 3+ dan 4+
Diagram kapiler
PENYEBAB EDEMA
1.Gagal Jantung Kongestif
Keadaan kompleks (Pengisian arteri  + pengisian vena  )
Efisiensi memompa jantung menurun
Pengisian arteri terganggu
Tekanan venosa meningkat
Edema
2. Sirosis hati
Kedua hipotesis : overflow + underfill edema.
3. Sindroma nefrotik
Classic underfill edema = hipoalbuminemia
Glomerulosklerosis fokal segmental = tidak hipovolemia
Reabsorbsi natrium tubulus proksimal berkorelasi positif
dengan kadar albumin plasma  tubulus distal merupakan tempat meningkatkan reabsorbsi Natrium pada
sindroma nefrotik
4. Glomerulonefritis akut : overflow edema
5. Malnutrisi energi protein : underfill edema
PENGOBATAN EDEMA
Penyebab edema yang bersifat kompleks dan multifaktorial
tsb. tidak memungkinkan adanya suatu sistem pengelolaan
yang dapat diterapkan pada semua kasus.
EDEMA
Volume Intravaskuler (CVP)
Normal/rendah
Meningkat
Tekanan Darah
Normal/rendah
 Gagal Jantung
Albumin Plasma
Rendah
Meningkat
 Gagal Ginjal
Normal
 Limfatik
Proteinuria
Berat
 Sindroma Nefrotik
Tidak ada/ringan
 Gastrointestinal
 Hepatik
HEMATURIA
Hematuria :
mikroskopik, makroskopik,
urine mengandung eritrosit
Hemoglobinuria, mioglobinuria :
urine khas warna coklat tua,
tanpa eritrosit.
Diagnostik :  Hemastik : positif
 Mikroskopik urine segar : eritrosit (+)
Asal hematuria
1. Glomerulus  hematuria glomeruler
Tanda khas :  deformitas eritrosit
 toraks eritrosit
 proteinuria
2. Uretra  hematuria terminal
 Nyeri suprapubik  kelainan buli-buli
 Gangguan miksi

Kistoureteroskopi
3. Saluran Kemih Atas : lebih sering terdapat pada anak
Hematuria persisten :
Hematuria, proteinuria berat, penurunan faal ginjal
 biopsi ginjal, untuk menentukan ada
tidaknya kelainan glomerulus
HEMATURIA
(Hemastik +)
Urine mikroskopik
ADA SEL DARAH MERAH
TIDAK ADA
 Hemoglobinuria,  Mioglobinuria
USG Ginjal
NORMAL
ABNORMAL
 Tumor,  Hidronefrosis
Fungsi Ginjal, Proteinuria
NORMAL
ABNORMAL
 Tumor, Hidronefrosis,  Batu
Riwayat Keluarga
TIDAK ADA
ADA
BIOPSI GINJAL
 Glomerulonefritis
Sisihkan
 Hiperkalsuiria,  Defek koagulasi
PERSISTEN
? Biopsi
BERULANG
 ? IgA nefropati
Observasi
Proteinuria
Faal ginjal normal : ekskresi protein < 150 mg/hari
Protein urin terdiri atas :
 Protein plasma
 Enzim jaringan ginjal
 Antigen ginjal
 Protein sekresi ginjal
Mekanisme Proteinuria
PROTEINURIA
(Albustik +)
Persisten
Glomeruler
(Albumin)
USG Ginjal
Normal
Intermiten
(ortostatik)
Tubuler
(-Mikroglobulin)
 Tubulopati
Abnormal
Hematuria
Tidak ada
Plasma Albumin
Menurun
Kortikosteroid
Responsif
Kemungkinan SN Kelainan Minimal
Ada
Biopsi ginjal
 Glomerulonefritis
Normal
Observasi
Responsif
Biopsi Ginjal
Fokal segmental
Glomerulonefritis,dll
Hipertensi
Menetap
Sementara
Faal Ginjal
Menurun
• ? KELEBIHAN CAIRAN
Normal
USG Ginjal
Abnormal
• Parut Ginjal
Normal
Katekolamin
Abnormal
• Feokromositoma
Normal
Aktivitas renin plasma
Meningkat
• RENOVASKULER
Normal
•ESENSIAL
MINERALOKORTIKOID
Rendah
Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Kerusakan Organ
Tingkat I : Tidak terdapat kerusakan organ
Tingkat II : Sekurang-kurangnya ada satu dari kelainan organ
» Hipertrofi bilik kiri
» Penyempitan umum dan fokal aa. retina
» Mikro-albuminemi, proteinuria dan / atau peningkatan ringan
kadar kreatinin plasma
» Aterosklerosis pada aorta, a karotis, a iliaka
Tingkat III : Terdapat keluhan dan gejala kerusakan organ
 Jantung
: Angina pektoris, Infrak miokardial, Gagal jantung
 Otak
: Strok , Serangan iskemik sementara,
Ensefalopati hipertensif
 Fundus okuli
: Perdarahan atau eksudasi retina
Dengan/tanpa edema papil
 Ginjal
: Kadar kreatinin plasma > normal untuk umur/gender
Gagal ginjal
 Pembuluh Darah: Aneurisma disekans
Keluhan peyakit penyumbatan arteri
Klasifikasi HT Anak dan Remaja Menurut Golongan Umur
Umur
7 hari
8-30 hari
 2 tahun
3-5 tahun
6-9 tahun
10-12 tahun
13-15 tahun
16-18 tahun
TD normal-tinggia
mmHg
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
104-111
70-73
108-115
70-75
114-121
74-77
122-125
78-81
130-135
80-85
136-141
84-91
HTb
mmHg
TDS
TDS
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
TDS
TDD
96-105
104-109
112-117
74-81
116-123
76-83
122-129
78-85
126-133
82-89
136-143
86-91
142-149
92-97
HT beratc
mmHg
TDS  106
TDS  110
TDS  118
TDD  82
TDS  124
TDD  84
TDS  130
TDD  86
TDS  134
TDD  90
TDS  144
TDD  92
TDS  150
TDD  98
Download