The Effect of Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), and Earning Per Share (EPS) on The Stock Price in LQ45 Companies of Indonesian Stock Exchange (Survey pada perusahaan Index LQ45) Tia Fitria Argatiwi Kp. Babakan Sindang RT/RW. 03/011 Ds. Cipakat, Kec. Singaparna Email: [email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No. 24 ABSTRACT The obejective of this research was to know the effect of Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), and Earning Per Share (EPS) on the stock price in LQ45 companies at Indonesian Stock Exchange 2015 period either simultancously or partialy.The population in this research used 45 companies listed in LQ45 Index calculation on 2015 trading period at Indonesian Stock Exchange. With the purposive sampling method was selected 19 companies became the sample of this research. This research used descriptive method with survey approach.The result of this research showed that simultanneously Return On Equity, Return On Investment and Earning Per Share had the effect on the Stock Price. The partially result test, Return On Investment, Return On Equity and Earning Per Share had effect and significant on the Stock Price. Simultaneously Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), and Earning Per Share (EPS) had effect and significant on the Stock Price. Key Word : Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share and Stock Price 1 Pengaruh Return On Equity ROE), Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Index LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (Survey pada perusahaan Index LQ45) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Return On Equity ROE), Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Index LQ45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2015 baik secara simultan maupun parsial.Populasi pada penelitian ini menggunakan 45 perusahaan yang tercatat dalam perhitungan Index LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode perdagangan 2015. Dengan metode purposive sampling, maka terpilih 19 perusahaan yang menjadi sampel perusahaan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity ROE), Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap harga pasar saham. Hasil pengujian secara parsial Return On Investment (ROI), Return On Equity ROE) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh dan signifikan terhadap harga pasar saham. Secara simultan Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Harga Pasar Saham. Kata kunci: Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS)dan Harga Pasar Saham PENDAHULUAN Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut. Menurut Aji (2002) dalam Prasetyowati, Sri Suryaningrum dan Sucahyo Heriningsih (2007) menyatakan bahwa pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara karena mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan untuk fungsi keuangan, pasar modal menyediakan modal yang diperlukan oleh pihak-pihak 2 yang membutuhkan dana. Pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang menyediakan dana tidak harus terlibat langsung dalam transaksi di pasar modal, akan tetapi di bantu oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan investor, memberi saran serta mengelola dana bagi kepentingan modal. Perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan go publicdengan mengeluarkan saham di pasar modal sebagai emiten. Pasar modal yang sedang berkembang di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang signifikan. Kemajuan itu ditunjukkan dengan meningkatnya volume perdagangan dan jumlah emiten dari waktu ke waktu. Itu semua berkembang karena dipengaruhi partisipasi yang aktif, baik dari dalam lingkungan perusahaan yang menjual saham mereka dan juga pihak-pihak lain diluar perusahaan yang terlibat. Serta dukungan dari teknologi dan informasi yang berkembang pesat sehingga mempermudahkan mereka bagi pihak-pihak yang melakukan jualbeli saham kepada perusahaan-perusahaan yang diminatinya dengan cepat dan efisien. Sehingga dampaknya pun berimbas pada kegiatan ekonomi diseluruh dunia termasuk Indonesia yang meningkat dengan pesat. Jika seorang investor ingin memperoleh hasil yang memaksimal deviden dari perdagangan saham maka para investor harus mendapatkan saham yang memberikan deviden yang optimal, baik segi persentase dari harga saham maupun dari kepastian perolehannya. Akan tetapi, jika investor lebih menginginkan perolehan dari capital gain, maka para investor harus lebih menekankan pada pengetahuan tentang informasi-informasi terbaru yang relevan mengenai perusahaan-perusahaan serta saham-saham yang menjadi pilihannya. Informasi itu dapat berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan setiap periodenya atau informasi mengenai kondisi ekonomi yang secara umum di suatu negara diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat harga saham suatu perusahaan, sampai informasi umum yang tidak lebih dari isu-isu. Harga sahamdipengaruhi oleh banyak hal, seperti informasi teknikal dan informasi fundamental. Informasi fundamentaldiperoleh dari kondisi intern perusahaan, dan informasi teknikal diperoleh dari luar perusahaan, seperti 3 ekonomipolitik, ekonomi dan faktor lainnya. Menurut Weston dan Brigham (2001) adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti laba per saham, tingkat bunga, jumlah kas deviden yang diberikan, jumlah laba yang di dapat perusahaan dan tingkat resiko dan pengembalian. Investor dalam membuat keputusan investasi pada umumnya hal yang terpenting adalah masalah rentabilitas daripada masalah laba, karena laba yang besar belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Return on investment dilihat dari total asset perusahaan yang mampu memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki asset yang besar akan memiliki prospek yang baik. Sisi lain mungkin berpendapat bahwa asset yang besar bukan segala-galanya, tetapi komposisi utang lebih banyak juga menyulitkan perusahaan nantinya. Salah satu kondisi seperti inilah yang membuat investor sangat berhati-hati dalam berinvestasi, dan berlomba-lomba menjadi informed investor atau paling tidak merasa menjadi informed investor sehingga akan memiliki nyali dalam keputusan investasinya.Earning per share menjadi penting ketika perusahaan memberikan informasi mengenai laba per lembar saham yang dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan dividen yang akan dibagikan. Informasi ini juga berguna bagi investor untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan. Penelitian sejenis terdahulu diantaranya yang dilakukan oleh Novianti Ika Wahyuningrum (2012) meneliti mengenai Pengaruh ROI, ROE, EPS dan DPR terhadap harga saham studi kasus pada perusahaan manufaktur. Hasilnya bahwa DPR dan ROI berpengaruh terhadap harga saham sedangkan EPS dan ROE tidak berpengaruh.. Zulia Hanum (2009) meneliti mengenai Pengaruh ROA, ROE dan EPS terhadap Harga Saham studi kasus pada perusahaan otomotif. Hasilnya bahwa secara parsial ROA tidak pengaruh terhadap harga saham sedangkan ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan ROA, ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. 4 Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : Return on equity, return on investment, earning per share dan harga 1. pasar saham Pengaruh return on equity, return on investment dan earning per share 2. baik secara simultan maupun parsial terhadap harga pasar saham yang terdaftar di BEI METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survei. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, menginventariskan dan menyajikan data disertai dengan analisis sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas dan metode korelasi, seperti yang dikemukakan oleh Adi Nugroho dan Prasetitono (1996: 46) bahwa: penelitian korelasi yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis sejauhmana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada korelasi, sedangkan survei adalah metode penelitian yang menggunakan sebagian anggota populasi. OPERASIONAL VARIABEL Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian dapat dilihat dalam tabel 1.1 Tabel 1.1 Variabel Definisi Operasional Indikator Ukuran Skala Rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola ROE (X1) secara tingkat modal efektif sendiri mengukur keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau 5 - Laba bersih - Modal sendiri Persentase Rasio pemegang saham (Agnes Sawir, 2001: 20) Kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang ROI (X2) digunakan untuk perusahaan operasi dalam memperoleh usaha - Laba bersih - Total Asset Persentase Rasio Rupiah Rasio Rupiah Rasio keuntungan (Riyanto, 2004: 215) Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh EPS (X3) pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan - Laba bersih - Jumlah saham beredar dibagikan. (Baridwaan, 2003:448) Harga Pasar Saham (Y) Nilai saham di pasar, yang Harga saham ditunjukkan oleh harga saham berdasarkan nilai tersebut di pasar (Eduardus penutupan Tandelilin, 2001: 18) perdagangan (closing price) TEKNIK ANALISIS DATA Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel, dimana tiga variabel bebas (independent variable) yakni Return On Equity (X1), Return On Investment (X2) dan Earning Per Share (X3) dan variabel terikatnya (independentvariable) adalah Harga Pasar Saham (Y). Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakannya teknik analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh variabel X (independent variable) terhadap Y (dependent variable) dan untuk mengetahui hubungan antara variabel X (independent variable). Dalam teknik analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap secara bersama-sama. 6 Selain itu, tujuan dilaksanakannya analisis jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian return on equity, return on investment, earning per share dan harga pasar saham. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 45 perusahaan dengan sampel penelitian berjumlah 19 perusahaan Index LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sekaligus menjadi subjek penelitian. Jenis dan sumber data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2012: 225). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan dengan return on equity, return on investment dan earning per share perusahaan dengan harga pasar saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka, menunjukkan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya. PEMBAHASAN Dari data yang diperoleh mengenai return on equity, return on investment dan earning per share terhadap harga pasar saham pada emiten Index LQ45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2015 dapat dihasilkan rekapitulasi pada tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 ROE, ROI, EPS dan Harga Pasar Saham NO Kode Saham Harga Pasar ROE (%) ROI (%) EPS Saham (Rp) 1. AKRA 14,53 6,96 268,71 7.175 2. ASII 12,33 6,36 385,69 6.000 7 3. BBNI 11,65 1,79 490,13 4.990 4. CPIN 14,59 7,42 112,02 2.600 5. GGRM 16,98 10.16 3.344,78 55.000 6. HMSP 38,55 27,26 32,37 94.000 7. INCO 2,75 2,21 74,49 1.635 8. INDF 8,60 4,04 338,02 5.175 9. INTP 18,25 15,76 1.183,48 22.325 10. KLBF 18,81 15,02 42,76 1.320 11. LPKR 5,41 2,48 23,2 1.035 12. LPPF 160,99 45,79 610,31 17.600 13. LSIP 8,49 7,04 91,36 1.320 14. PWON 14,81 7,46 26,2 496 15. SMGR 16,49 11,86 762,28 11.400 16. SMRA 14,13 5,67 59,28 1.650 17. TLKM 24,96 14,03 153,66 3.105 18. UNTR 7,11 4,52 1.033,07 16.950 19. UNVR 121,22 37,20 766,95 37.000 Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Pasar Saham secara Parsial pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk analisis jalur, besarnya pengaruh return on equity terhadap harga pasar saham dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients) (lampiran II). Nilai koefisien beta () untuk pengaruhreturn on equity terhadap harga pasar saham adalah sebesar 0,847. Hal ini berarti bahwa ketika return on equity mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap harga pasar saham sebesar 84,7%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh return on equity terhadap harga pasar saham, yakni (ρYX1)2 sebesar (0,847)2 = 0,717409 ≈ 0,72 atau 72% artinya bahwa 72% variabilitis dan variabel (Y) atau harga pasar saham dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah return on equity sebesar 72%. Sisanya √1-0,72 sebesar 0,28 atau 28% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain return on equity. Adanya pengaruh return on equity terhadap harga pasar saham dikarenakan semakin tinggi return 8 on equity maka akan menghasilkan harga pasar saham yang tinggi dari peningkatan tahun sebelumnya dan besarnya dividen yang dibagikan kepada investor. Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel coefficient (lampiran II), dapat dilihat dari analisa SPSS nilai thitung= 18,932 sedangkan nilai ttabelt ½ α df (n-k-1) = 1,761 sehingga thitung>t ½ α, maka dapat diartikan Ho ditolak, Ha diterima atau dengan melihat hasil sig 0,000 < α 0,05 dengan kata lain return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Linda Rahmawati (2012) yang menyatakan bahwa return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham.Adanya pengaruh return on equity terhadap harga pasar saham dikarenakan semakin tinggi return on equitymaka harga pasar saham akan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan besarnya dividen yang dibagikan kepada investor. Pengaruh Return On Investment terhadap Harga Pasar Saham secara Parsial pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk analisis jalur, besarnya pengaruh return on investment terhadap harga pasarsaham dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta () atau koefisien standar (Standardized Coefficients) (lampiran II). Nilai koefisien beta (β) untuk pengaruh return on investment terhadap harga pasar saham adalah sebesar 0,126. Hal ini berarti bahwa ketika return on investment mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap harga pasar saham sebesar 12,6%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh return on investment terhadap harga pasar saham, yakni (ρYX2)2 sebesar (0,126)2 = 0,015876≈ 0,016 atau 1,6%. Artinya bahwa 1,6% variabilitas dan variabel (Y) atau harga pasar saham dipengaruhi oleh variabel (X2) yang dalam hal ini adalah return on investment sebesar 1,6%. Sisanya √1-0,016 sebesar 0,984 atau 98,4% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain return on investment. Faktor lain ini diduga oleh tingkat inflasi, aktivitas oprasional perusahaan dan investor, kebijakan pemerintah, dan keadaan finansial negara. 9 Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel coefficient (lampiran II), dapat dilihat dari analisis SPSS nilai thitung= 2,827 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-k-1) = 1,761 sehingga nilai thitung<t ½ α, maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan melihat hasil sig 0,013> α 0,05 dengan kata lain return on investment berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Novianti Ika Wahyuningrum (2012) yang menyatakan bahwa return on investment berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham.Adanya pengaruh return on investment terhadap harga pasar saham dikarenakan semakin tinggi return on investment maka akan menghasilkan laba yang diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan dan dari peningkatan harga pasar saham. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Pasar Saham secara Parsial pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk analisis jalur, besarnya pengaruh earning per share terhadap harga pasar saham dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta (β) atau koefisien standard (standardized coefficients)(lampiran II). Nilai koefisien beta (β) untuk mempengaruhi earning per share terhadap harga pasar saham adalah sebesar 0,529. Hal ini berarti bahwa ketika earning per share mengalami kenaikan maka akan menyebabkan kenaikan terhadap harga pasar saham sebesar 52,9%. Koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh earning per share terhadap harga pasar saham, yakni (ρYX3)2 sebesar (0,529)2= 0,279841 ≈0,280 atau 28% artinya bahwa 28% variabilitas dan variabel (Y) atau harga pasar saham dipengaruhi oleh variabel (X3) yang dalam hal ini adalah earning per share sebesar 28%. Sisanya √1-0,280 sebesar 0,72 atau 72% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain earning per share. Faktor lain ini diduga oleh tingkat daya jual, aktivitas oprasional perusahaan, tingkat inflasi dan kebijakan pemerintah. Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel coefficients (lampiran II), dapat dilihat dari analisis SPSS nilai thitung= 12,968 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-k-1) = 1,761 sehingga nilai thitung> -t½ α, maka dapat diartikan Ho ditolak, Ha diterima dengan melihat sig 0,000 < α 0,05 dengan kata lain earning per share berpengaruh dan signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan penelitian Ratna Utami (2012) yang menyatakan bahwa earning per share 10 berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Adanya pengaruh earning per share terhadap harga pasar saham dikarenakan persentase kenaikan laba bersih dan peningkatan jumlah lembar saham yang beredar. Pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning Per Share terhadap Harga Pasar Saham secara Simultan pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh secara simultan dapat diketahui dari pengolahan SPSS v.16. Dari hasil perhitungan pada tabel model summary (lampiran II) diperoleh nilai R antara variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y sebesar 0,953 dengan kategori keeratan hubungan yang sangat kuat karena berada diantara 0,800 - 1,000. Maka secara simultan Return On Equity (X1), Return On Investment(X2) dan Earning Per Share (X3) terhadap Harga Pasar Saham (Y) mempunyai hubungan sebesar 97,5% dengan arah positif. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1, variabel X2 dan variabel X3 secara simultan terhadap variabel Y dapat dilihat dalam gambar 1.1. X1 ε1 ρyX1= 0,847 rx1x2= 0,375 ρϓε = 0,024 rx3x1= -0,144 X2 ρyX2= 0,126 Y rx2x3= 0,090 ρyX3= 0,529 X3 Gambar 1.1 Struktur Pengaruh Antara Variabel X1, X2 dan X3 Terhadap Y Secara Lengkap 11 Dari gambar 1.1 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel yang disajikan dalam tabel 1.3 Tabel 1.3 Total Pengaruh X1, X2 dan X3 Terhadap Y Variabel Pengaruh Variabel - Pengaruh Langsung (ρYX1)2 = (0,847)2 = X1 - 0,717 Pengaruh Tidak Langsung (ρYX1)(rX1X2)( ρYX2) =(0,847)(0,375)(0,126) = 0,040 (ρYX1)(rX1X3)( ρYX3) =(0,847)(-0,144)(0,529)= -0,064 Total pengaruh X1→Y - 0,693 Pengaruh Langsung (ρYX2)2 =(0,126)2= X2 - 0,016 Pengaruh Tidak Langsung (ρYX2)(rX1X2)( ρYX1) =(0,126)(0,375)(0,846) = 0,040 (ρYX2) (rX2X3) (ρYX3) =(0,126)(0,090)(0,529) 0,005 Total Pengaruh X2→ Y - 0,061 Pengaruh Langsung (ρYX3)2 =(0,529)2= X3 - Total Pengaruh 0,280 Pengaruh Tidak Langsung (ρYX1)(rX1X3)(ρYX3) =(0,847)(-0,144)(0,529) -0,064 (ρYX2)(rX2X3)(ρYX3) =(0,126)(0,090)(0,529) 0,005 Total Pengaruh X3→Y 0,221 Total Pengaruh X1, X2, X3→ Y 0,975 Total Pengaruh Variabel Residu (1-0,975) 0,025 Total Pengaruh (0,975+0,025) 1 Dari hasil analisis berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan bahwa pengaruh return on equity terhadap harga pasar saham secara langsung sebesar 71,7%, pengaruh tidak langsung melalui return on investment sebesar -2,4%. Pengaruh return on investment terhadap harga pasar saham secara langsung sebesar 1,6%, pengaruh tidak langsung melalui earning per share sebesar 4,5%. Sedangkan pengaruh earning per share terhadap harga pasar saham secara langsung sebesar 28%, sedangkan pengaruh tidak langsung melalui return on equity sebesar -5,9%. Sehingga total pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning Per Share terhadap Harga Pasar Saham sebesar 0,975 atau 97,5%. Maka return on 12 equity, return on investment dan earning per share pada perusahaan Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Adapun beberapa faktor luar atau faktor yang mempengaruhi harga pasar saham selain return on equity, return on investment dan earning per share sebesar 0,025 atau 2,5%. Diduga faktor tersebut seperti faktor kondisi ekonomi, tingkat inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang telah dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari perusahaan Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik beberapa simpulan, antara lain: 1. Return On Equity (ROE) tertinggi adalah perusahaan Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dan perusahaan yang memiliki persentase terendah adalah Vale Indonesia Tbk (INCO). Return On Investment (ROI) tertinggi adalah perusahaan HM Matahari Departement Store Tbk (LPPF), sedangkan perusahaan yang memiliki persentase ROI terendah adalah Vale Indonesia Tbk (INCO). Sedangkan Earning Per Share (EPS) tertinggi adalah perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM), dan perusahaan yang memiliki laba saham per lembar (EPS) terendah adalah Pakuwon Jati Tbk (PWON). Dan Harga Pasar Saham tertinggi adalah perusahaan HM Sampoerna Tbk (HMSP), sedangkan perusahaan terendah adalah Pakuwon Jati, Tbk (PWON). 2. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, adapun pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning Per Share secara parsial terhadap Harga Pasar Saham, diantaranya: a. Dapat diketahui bahwa Return On Equity secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini menunjukkan semakin tinggi return on equity yang diukur 13 dengan laba bersih dan total ekuitas perusahaan maka harga pasar saham perusahaan akan mengalami kenaikan. b. Dapat diketahui bahwa Return On Investment secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar. Hal ini menunjukkan bahwa jika return on investment perusahaan tinggi maka harga pasar saham akan meningkat. c. Dapat diketahui bahwa Earning Per Share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share memiliki pengaruh untuk meningkatkan harga pasar saham, karena jika earning per share perusahaan tinggi maka harga pasar saham akan tinggi. 3. Pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning Per Share secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Pasar Saham pada perusahaan Index LQ45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa saran diberikan penulis dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan yang berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi perusahaan Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun bagi peneliti lainnya di masa yang akan datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Meskipun kondisi profitabilitas mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tetapi tidak menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Untuk menghindari hal ini terjadi sebaiknya para perusahaan harus selalu berupaya memaksimalkan modal yang dimiliki serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunan sumber daya yang dimiliki dalam menunjang penjualan. 2. Bagi peneliti selanjutnyadiharapkan menggunakan rasio keuangan berbeda yang belum dimasukkan dalm model penelitian ini karena masih terdapat rasio keuangan lain yang mungkinberpengaruh terhadap harga pasar saham selain ROE, ROI dan EPS dan/ atau memperluas bahasan melalui faktor lain yang dpat mempengaruhi harga pasar saham. Agar hasil 14 penelitian bisa mendukung kesimpualanyang lebih akurat, maka objek penelitian ditambah dan periode penelitian diperpanjang. Selanjutnya, variabel penelitian yang tidak konsisten dan tidak signifikan dengan yang dilakukan oleh peneliti agar dijadikan penelitian yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Anggrahini, Yunita. 2014. Pengaruh ROI, ROE, EPS dan EVA Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bagus, Denny. 2009. Harga Saham: Nilai Saham dan Proses terbentuknya Harga Saham. Diambil dari: jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/harga-saham-nilaisaham-dan-proses.html (Oktober 2009). Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Jakarta: BPFE. Citrawati, Dewi Arum. 2012. Pengaruh ROE, ROA dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham. Universitas Negeri Semarang. Darmadji Tjipto & Hendry M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta. Dewi,Kamela. 2011. Pengaruh ROI dan Margin Laba Oprasi Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman. Universitas Siliwangi. Fabozzi, J Frank. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta:Salemba Empat. Fakhrizal, Erick. 2011. Pengaruh ROE dan EPS terhadap Harga Saham. Diambil dari: ericktus.blogspot.com/2011/03/pengaruh-roe-dan-eps-terhadap- harga.html (18 Maret 2011) Gibson, Charles H. 2001. Financial Reporting Analysis, 8th edition. South Western College Publishing 15 Hanum,Zulia,.2009. Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Saham. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Husnan, Suad.2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta:AMP YKPN. Husnan, Suad. 2011. Dasar-dasar Teori Portofolio Sekuritas.Yogyakarta:AMP YKPN. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Indriyo,Gitosudarmo.2002.ManajemenKeuangan,edisi keempat.Yogyakarta:BPFE. Irmansyah, Diki. 2003. Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Pasar Saham. Universitas Widyatama. Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta:BPFE. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada Keown,Arthur J et al.2000.Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Diterjemahkan oleh Chaerul D.Djakman dan Dwi Sulistyani.Jakarta:Salemba Empat. Kirana,Oki. 2012. Pengaruh ROE, ROA, CR dan EPS Terhadap Haraga Saham Pada Perusahaan Jasa Restaurant, Hotel dan Pariwisata. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lukman, M Syamsuddin. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Bina Graha. Martono dan Agus Harjito.2010.Manajemen Keuangan.Yogyakata:Ekonisia. Mudzakir,Fahmi. 2012. Pengaruh DPS dan EPS Terhadap Harga Saham Pada PT. Indofood Sukses Makmur. Universitas Siliwangi. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. 16 Nachrowi, Nachrowi D. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika: Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LPFE UI. Nirwana, Sitepu. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Unit Pelayanan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran. Novasari,Ema. 2013. Pengaruh DER, ROA,PER dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Subsektor Industri Textile. Universitas Negeri Semarang. Nuh, Muhammad & Suhajar Wiyoto. 2011. Accounting Principles. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia. Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN Rahardjo, Sapto. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan (Panduan Investasi Saham). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Rahmawati, Linda. 2012. Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar Saham. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Bandung: PT. Gramedia Pustak Indonesia. Sekaran, Uma. 2007. Metode Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. 17 Sjahrial, Dermawan. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Kencana Media. Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan dan Tanya Jawab. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya. Susanto, Djoko & Agus Subardi. 2002. Analisis Teknikal di Bursa Efek. Yogyakarta: STIE YKP. Investasi Tandelilin,Eduardus.2010.Analisis dan Manajemen Portofolio.Yogyakarta: BPFE. Utami,Ratna. 2012. Pengaruh GPM, NPM, PER dan EPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wahyuni,Novianti Ika. 2012. Pengaruh ROI, ROE, EPS dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Weston, J.Fred & Thomas E.Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. A, Jaka Wisana & Kibrandoko (penterjemah). Jakarta: Binarupa Aksara. William, F. Sharpe. 1997. Investasi. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1 & 2. Jakarta: Renhallindo. www.idx.co.id. 2015. www.Journal.unsil.ac.id. 2012. www.sarjanaku.com. 2015. 18