The Effect of Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI

advertisement
The Effect of Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), and
Earning Per Share (EPS) on The Stock Price in LQ45 Companies of
Indonesian Stock Exchange
(Survey pada perusahaan Index LQ45)
Tia Fitria Argatiwi
Kp. Babakan Sindang RT/RW. 03/011
Ds. Cipakat, Kec. Singaparna
Email: [email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Jalan Siliwangi No. 24
ABSTRACT
The obejective of this research was to know the effect of Return On Equity (ROE),
Return On Investment (ROI), and Earning Per Share (EPS) on the stock price in
LQ45 companies at Indonesian Stock Exchange 2015 period either
simultancously or partialy.The population in this research used 45 companies
listed in LQ45 Index calculation on 2015 trading period at Indonesian Stock
Exchange. With the purposive sampling method was selected 19 companies
became the sample of this research. This research used descriptive method with
survey approach.The result of this research showed that simultanneously Return
On Equity, Return On Investment and Earning Per Share had the effect on the
Stock Price. The partially result test, Return On Investment, Return On Equity and
Earning Per Share had effect and significant on the Stock Price. Simultaneously
Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), and Earning Per Share
(EPS) had effect and significant on the Stock Price.
Key Word : Return On Equity, Return On Investment, Earning Per Share and
Stock Price
1
Pengaruh Return On Equity ROE), Return On Investment (ROI) dan Earning
Per Share (EPS) Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Index
LQ45 Di Bursa Efek Indonesia
(Survey pada perusahaan Index LQ45)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Return On Equity ROE),
Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Pasar
Saham Pada Perusahaan Index LQ45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2015 baik
secara simultan maupun parsial.Populasi pada penelitian ini menggunakan 45
perusahaan yang tercatat dalam perhitungan Index LQ45 di Bursa Efek Indonesia
periode perdagangan 2015. Dengan metode purposive sampling, maka terpilih 19
perusahaan yang menjadi sampel perusahaan. Metode penelitian yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity ROE), Return On
Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap
harga pasar saham. Hasil pengujian secara parsial Return On Investment (ROI),
Return On Equity ROE) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh dan signifikan
terhadap harga pasar saham. Secara simultan Return On Equity (ROE), Return On
Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap
Harga Pasar Saham.
Kata kunci: Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Earning Per
Share (EPS)dan Harga Pasar Saham
PENDAHULUAN
Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat
perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut.
Menurut Aji (2002) dalam Prasetyowati, Sri Suryaningrum dan Sucahyo
Heriningsih (2007) menyatakan bahwa pasar modal memiliki peran penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara karena mempunyai fungsi
ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal
menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki
kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan untuk fungsi
keuangan, pasar modal menyediakan modal yang diperlukan oleh pihak-pihak
2
yang membutuhkan dana. Pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang
menyediakan dana tidak harus terlibat langsung dalam transaksi di pasar modal,
akan tetapi di bantu oleh pialang sekuritas, yaitu pihak yang mempertemukan
penjual dan pembeli sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan investor,
memberi saran serta mengelola dana bagi kepentingan modal. Perusahaan sebagai
pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan go publicdengan mengeluarkan
saham di pasar modal sebagai emiten.
Pasar modal yang sedang berkembang di Indonesia saat ini mengalami
kemajuan yang signifikan. Kemajuan itu ditunjukkan dengan meningkatnya
volume perdagangan dan jumlah emiten dari waktu ke waktu. Itu semua
berkembang karena dipengaruhi partisipasi yang aktif, baik dari dalam lingkungan
perusahaan yang menjual saham mereka dan juga pihak-pihak lain diluar
perusahaan yang terlibat. Serta dukungan dari teknologi dan informasi yang
berkembang pesat sehingga mempermudahkan mereka bagi pihak-pihak yang
melakukan jualbeli saham kepada perusahaan-perusahaan yang diminatinya
dengan cepat dan efisien. Sehingga dampaknya pun berimbas pada kegiatan
ekonomi diseluruh dunia termasuk Indonesia yang meningkat dengan pesat.
Jika seorang investor ingin memperoleh hasil yang memaksimal deviden
dari perdagangan saham maka para investor harus mendapatkan saham yang
memberikan deviden yang optimal, baik segi persentase dari harga saham maupun
dari kepastian perolehannya. Akan tetapi, jika investor lebih menginginkan
perolehan dari capital gain, maka para investor harus lebih menekankan pada
pengetahuan tentang informasi-informasi terbaru yang relevan mengenai
perusahaan-perusahaan serta saham-saham yang menjadi pilihannya. Informasi itu
dapat berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan setiap periodenya atau
informasi mengenai kondisi ekonomi yang secara umum di suatu negara
diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat harga saham suatu perusahaan, sampai
informasi umum yang tidak lebih dari isu-isu.
Harga sahamdipengaruhi oleh banyak hal, seperti informasi teknikal dan
informasi fundamental. Informasi fundamentaldiperoleh dari kondisi intern
perusahaan, dan informasi teknikal diperoleh dari luar perusahaan, seperti
3
ekonomipolitik, ekonomi dan faktor lainnya. Menurut Weston dan Brigham (2001)
adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham seperti laba per saham,
tingkat bunga, jumlah kas deviden yang diberikan, jumlah laba yang di dapat
perusahaan dan tingkat resiko dan pengembalian.
Investor dalam membuat keputusan investasi pada umumnya hal yang
terpenting adalah masalah rentabilitas daripada masalah laba, karena laba yang
besar belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja
dengan efisien. Return on investment dilihat dari total asset perusahaan yang
mampu memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki asset yang besar akan
memiliki prospek yang baik. Sisi lain mungkin berpendapat bahwa asset yang
besar bukan segala-galanya, tetapi komposisi utang lebih banyak juga
menyulitkan perusahaan nantinya. Salah satu kondisi seperti inilah yang membuat
investor sangat berhati-hati dalam berinvestasi, dan berlomba-lomba menjadi
informed investor atau paling tidak merasa menjadi informed investor sehingga
akan memiliki nyali dalam keputusan investasinya.Earning per share menjadi
penting ketika perusahaan memberikan informasi mengenai laba per lembar
saham yang dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan
dividen yang akan dibagikan. Informasi ini juga berguna bagi investor untuk
mengetahui perkembangan suatu perusahaan.
Penelitian sejenis terdahulu diantaranya yang dilakukan oleh Novianti Ika
Wahyuningrum (2012) meneliti mengenai Pengaruh ROI, ROE, EPS dan DPR
terhadap harga saham studi kasus pada perusahaan manufaktur. Hasilnya bahwa
DPR dan ROI berpengaruh terhadap harga saham sedangkan EPS dan ROE tidak
berpengaruh..
Zulia Hanum (2009) meneliti mengenai Pengaruh ROA, ROE dan EPS
terhadap Harga Saham studi kasus pada perusahaan otomotif. Hasilnya bahwa
secara parsial ROA tidak pengaruh terhadap harga saham sedangkan ROE dan
EPS berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan ROA, ROE
dan EPS berpengaruh terhadap harga saham.
4
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis :
Return on equity, return on investment, earning per share dan harga
1.
pasar saham
Pengaruh return on equity, return on investment dan earning per share
2.
baik secara simultan maupun parsial terhadap harga pasar saham yang
terdaftar di BEI
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis
dengan pendekatan survei. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha
mengumpulkan, menginventariskan dan menyajikan data disertai dengan analisis
sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas dan metode korelasi, seperti
yang dikemukakan oleh Adi Nugroho dan Prasetitono (1996: 46) bahwa:
penelitian korelasi yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis
sejauhmana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi
pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada korelasi, sedangkan survei
adalah metode penelitian yang menggunakan sebagian anggota populasi.
OPERASIONAL VARIABEL
Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian dapat dilihat dalam
tabel 1.1
Tabel 1.1
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Ukuran
Skala
Rasio yang memperlihatkan
sejauh manakah perusahaan
mengelola
ROE (X1)
secara
tingkat
modal
efektif
sendiri
mengukur
keuntungan
dari
investasi yang telah dilakukan
pemilik modal sendiri atau
5
- Laba bersih
- Modal sendiri
Persentase
Rasio
pemegang
saham
(Agnes
Sawir, 2001: 20)
Kemampuan
perusahaan
dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang
ROI (X2)
digunakan
untuk
perusahaan
operasi
dalam
memperoleh
usaha
- Laba bersih
- Total Asset
Persentase
Rasio
Rupiah
Rasio
Rupiah
Rasio
keuntungan
(Riyanto, 2004: 215)
Jumlah
pendapatan
yang
diperoleh dalam satu periode
untuk tiap lembar saham yang
beredar, dan akan dipakai oleh
EPS (X3)
pimpinan perusahaan untuk
menentukan besarnya dividen
yang
akan
- Laba bersih
- Jumlah saham
beredar
dibagikan.
(Baridwaan, 2003:448)
Harga Pasar
Saham (Y)
Nilai saham di pasar, yang
Harga
saham
ditunjukkan oleh harga saham
berdasarkan nilai
tersebut di pasar (Eduardus
penutupan
Tandelilin, 2001: 18)
perdagangan
(closing price)
TEKNIK ANALISIS DATA
Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah. Dalam
penelitian ini terdapat empat variabel, dimana tiga variabel bebas (independent
variable) yakni Return On Equity (X1), Return On Investment (X2) dan Earning
Per Share (X3) dan variabel terikatnya (independentvariable) adalah Harga Pasar
Saham (Y).
Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan
digunakannya teknik analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui
pengaruh variabel X (independent variable) terhadap Y (dependent variable) dan
untuk mengetahui hubungan antara variabel X (independent variable). Dalam
teknik analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap secara bersama-sama.
6
Selain itu, tujuan dilaksanakannya analisis jalur adalah untuk menerangkan
pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap
variabel lainnya sebagai variabel terikat.
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian return on equity,
return on investment, earning per share dan harga pasar saham. Penelitian ini
telah dilaksanakan pada 45 perusahaan dengan sampel penelitian berjumlah 19
perusahaan Index LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sekaligus menjadi
subjek penelitian.
Jenis dan sumber data yang dilakukan penulis adalah dengan
menggunakan data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau dokumen (Sugiyono, 2012: 225). Data sekunder ini merupakan data yang
sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan
yang berkaitan dengan return on equity, return on investment dan earning per
share perusahaan dengan harga pasar saham.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data
yang dinyatakan dalam angka-angka, menunjukkan nilai terhadap besaran variabel
yang diwakilinya.
PEMBAHASAN
Dari data yang diperoleh mengenai return on equity, return on investment
dan earning per share terhadap harga pasar saham pada emiten Index LQ45 yang
terdaftar di BEI pada tahun 2015 dapat dihasilkan rekapitulasi pada tabel 1.2
berikut:
Tabel 1.2
ROE, ROI, EPS dan Harga Pasar Saham
NO
Kode
Saham
Harga Pasar
ROE (%)
ROI (%)
EPS
Saham
(Rp)
1.
AKRA
14,53
6,96
268,71
7.175
2.
ASII
12,33
6,36
385,69
6.000
7
3.
BBNI
11,65
1,79
490,13
4.990
4.
CPIN
14,59
7,42
112,02
2.600
5.
GGRM
16,98
10.16
3.344,78
55.000
6.
HMSP
38,55
27,26
32,37
94.000
7.
INCO
2,75
2,21
74,49
1.635
8.
INDF
8,60
4,04
338,02
5.175
9.
INTP
18,25
15,76
1.183,48
22.325
10.
KLBF
18,81
15,02
42,76
1.320
11.
LPKR
5,41
2,48
23,2
1.035
12.
LPPF
160,99
45,79
610,31
17.600
13.
LSIP
8,49
7,04
91,36
1.320
14.
PWON
14,81
7,46
26,2
496
15.
SMGR
16,49
11,86
762,28
11.400
16.
SMRA
14,13
5,67
59,28
1.650
17.
TLKM
24,96
14,03
153,66
3.105
18.
UNTR
7,11
4,52
1.033,07
16.950
19.
UNVR
121,22
37,20
766,95
37.000
Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Pasar Saham secara
Parsial pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk
analisis jalur, besarnya pengaruh return on equity terhadap harga pasar saham
dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta () atau koefisien
standar (Standardized Coefficients) (lampiran II). Nilai koefisien beta () untuk
pengaruhreturn on equity terhadap harga pasar saham adalah sebesar 0,847. Hal
ini berarti bahwa ketika return on equity mengalami kenaikan maka akan
menyebabkan kenaikan terhadap harga pasar saham sebesar 84,7%.
Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh
return on equity terhadap harga pasar saham, yakni (ρYX1)2 sebesar (0,847)2 =
0,717409 ≈ 0,72 atau 72% artinya bahwa 72% variabilitis dan variabel (Y) atau
harga pasar saham dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah
return on equity sebesar 72%. Sisanya √1-0,72
sebesar 0,28 atau 28% ini
menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain return on equity. Adanya pengaruh
return on equity terhadap harga pasar saham dikarenakan semakin tinggi return
8
on equity maka akan menghasilkan harga pasar saham yang tinggi dari
peningkatan tahun sebelumnya dan besarnya dividen yang dibagikan kepada
investor.
Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel coefficient (lampiran II), dapat
dilihat dari analisa SPSS nilai thitung= 18,932 sedangkan nilai ttabelt ½ α df (n-k-1) =
1,761 sehingga thitung>t ½ α, maka dapat diartikan Ho ditolak, Ha diterima atau
dengan melihat hasil sig 0,000 < α 0,05 dengan kata lain return on equity
berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian Linda Rahmawati (2012) yang menyatakan bahwa return on equity
berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham.Adanya pengaruh return on
equity terhadap harga pasar saham dikarenakan semakin tinggi return on
equitymaka harga pasar saham akan mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya dan besarnya dividen yang dibagikan kepada investor.
Pengaruh Return On Investment terhadap Harga Pasar Saham secara
Parsial pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk
analisis jalur, besarnya pengaruh return on investment terhadap harga pasarsaham
dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta () atau koefisien
standar (Standardized Coefficients) (lampiran II). Nilai koefisien beta (β) untuk
pengaruh return on investment terhadap harga pasar saham adalah sebesar 0,126.
Hal ini berarti bahwa ketika return on investment mengalami kenaikan maka akan
menyebabkan kenaikan terhadap harga pasar saham sebesar 12,6%.
Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh
return on investment terhadap harga pasar saham, yakni (ρYX2)2 sebesar (0,126)2
= 0,015876≈ 0,016 atau 1,6%. Artinya bahwa 1,6% variabilitas dan variabel (Y)
atau harga pasar saham dipengaruhi oleh variabel (X2) yang dalam hal ini adalah
return on investment sebesar 1,6%. Sisanya √1-0,016 sebesar 0,984 atau 98,4% ini
menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain return on investment. Faktor lain ini
diduga oleh tingkat inflasi, aktivitas oprasional perusahaan dan investor,
kebijakan pemerintah, dan keadaan finansial negara.
9
Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel coefficient (lampiran II), dapat
dilihat dari analisis SPSS nilai thitung= 2,827 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-k-1) =
1,761 sehingga nilai thitung<t ½ α, maka dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima
atau dengan melihat hasil sig 0,013> α 0,05 dengan kata lain return on investment
berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian Novianti Ika Wahyuningrum (2012) yang menyatakan bahwa return on
investment berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham.Adanya pengaruh
return on investment terhadap harga pasar saham dikarenakan semakin tinggi
return on investment maka akan menghasilkan laba yang diperoleh dari seluruh
kekayaan yang dimiliki perusahaan dan dari peningkatan harga pasar saham.
Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Pasar Saham secara Parsial
pada Emiten Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS v.16 untuk
analisis jalur, besarnya pengaruh earning per share terhadap harga pasar saham
dinyatakan dalam tabel coefficients pada kolom koefisien beta (β) atau koefisien
standard (standardized coefficients)(lampiran II). Nilai koefisien beta (β) untuk
mempengaruhi earning per share terhadap harga pasar saham adalah sebesar
0,529. Hal ini berarti bahwa ketika earning per share mengalami kenaikan maka
akan menyebabkan kenaikan terhadap harga pasar saham sebesar 52,9%.
Koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh earning per
share terhadap harga pasar saham, yakni (ρYX3)2 sebesar (0,529)2= 0,279841
≈0,280 atau 28% artinya bahwa 28% variabilitas dan variabel (Y) atau harga pasar
saham dipengaruhi oleh variabel (X3) yang dalam hal ini adalah earning per share
sebesar 28%. Sisanya √1-0,280 sebesar 0,72 atau 72% ini menunjukkan pengaruh
dari faktor lain selain earning per share. Faktor lain ini diduga oleh tingkat daya
jual, aktivitas oprasional perusahaan, tingkat inflasi dan kebijakan pemerintah.
Dari hasil perhitungan SPSS v.16 pada tabel coefficients (lampiran II), dapat
dilihat dari analisis SPSS nilai thitung= 12,968 sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-k-1)
= 1,761 sehingga nilai thitung> -t½ α, maka dapat diartikan Ho ditolak, Ha diterima
dengan melihat sig 0,000 < α 0,05 dengan kata lain earning per share
berpengaruh dan signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini sesuai dengan
penelitian Ratna Utami (2012) yang menyatakan bahwa earning per share
10
berpengaruh signifikan terhadap harga saham.Adanya pengaruh earning per share
terhadap harga pasar saham dikarenakan persentase kenaikan laba bersih dan
peningkatan jumlah lembar saham yang beredar.
Pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning Per Share
terhadap Harga Pasar Saham secara Simultan pada Emiten Index LQ45
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh secara simultan dapat diketahui dari pengolahan SPSS v.16. Dari
hasil perhitungan pada tabel model summary (lampiran II) diperoleh nilai R antara
variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y sebesar 0,953 dengan kategori keeratan
hubungan yang sangat kuat karena berada diantara 0,800 - 1,000. Maka secara
simultan Return On Equity (X1), Return On Investment(X2) dan Earning Per
Share (X3) terhadap Harga Pasar Saham (Y) mempunyai hubungan sebesar 97,5%
dengan arah positif.
Secara lengkap pengaruh antara variabel X1, variabel X2 dan variabel X3
secara simultan terhadap variabel Y dapat dilihat dalam gambar 1.1.
X1
ε1
ρyX1= 0,847
rx1x2= 0,375
ρϓε = 0,024
rx3x1= -0,144
X2
ρyX2= 0,126
Y
rx2x3= 0,090
ρyX3= 0,529
X3
Gambar 1.1
Struktur Pengaruh Antara Variabel X1, X2 dan X3 Terhadap Y
Secara Lengkap
11
Dari gambar 1.1 tersebut dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak
langsung antara variabel yang disajikan dalam tabel 1.3
Tabel 1.3
Total Pengaruh X1, X2 dan X3 Terhadap Y
Variabel
Pengaruh Variabel
-
Pengaruh Langsung
(ρYX1)2 = (0,847)2 =
X1
-
0,717
Pengaruh Tidak Langsung
(ρYX1)(rX1X2)( ρYX2) =(0,847)(0,375)(0,126) =
0,040
(ρYX1)(rX1X3)( ρYX3) =(0,847)(-0,144)(0,529)=
-0,064
Total pengaruh X1→Y
-
0,693
Pengaruh Langsung
(ρYX2)2 =(0,126)2=
X2
-
0,016
Pengaruh Tidak Langsung
(ρYX2)(rX1X2)( ρYX1) =(0,126)(0,375)(0,846) =
0,040
(ρYX2) (rX2X3) (ρYX3) =(0,126)(0,090)(0,529)
0,005
Total Pengaruh X2→ Y
-
0,061
Pengaruh Langsung
(ρYX3)2 =(0,529)2=
X3
-
Total Pengaruh
0,280
Pengaruh Tidak Langsung
(ρYX1)(rX1X3)(ρYX3) =(0,847)(-0,144)(0,529)
-0,064
(ρYX2)(rX2X3)(ρYX3) =(0,126)(0,090)(0,529)
0,005
Total Pengaruh X3→Y
0,221
Total Pengaruh X1, X2, X3→ Y
0,975
Total Pengaruh Variabel Residu (1-0,975)
0,025
Total Pengaruh (0,975+0,025)
1
Dari hasil analisis berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan bahwa pengaruh
return on equity terhadap harga pasar saham secara langsung sebesar 71,7%,
pengaruh tidak langsung melalui return on investment sebesar -2,4%. Pengaruh
return on investment terhadap harga pasar saham secara langsung sebesar 1,6%,
pengaruh tidak langsung melalui earning per share sebesar 4,5%. Sedangkan
pengaruh earning per share terhadap harga pasar saham secara langsung sebesar
28%, sedangkan pengaruh tidak langsung melalui return on equity sebesar -5,9%.
Sehingga total pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning
Per Share terhadap Harga Pasar Saham sebesar 0,975 atau 97,5%. Maka return on
12
equity, return on investment dan earning per share pada perusahaan Index LQ45
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 berpengaruh signifikan
terhadap harga pasar saham.
Adapun beberapa faktor luar atau faktor yang mempengaruhi harga pasar
saham selain return on equity, return on investment dan earning per share sebesar
0,025 atau 2,5%. Diduga faktor tersebut seperti faktor kondisi ekonomi, tingkat
inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang
telah dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari perusahaan
Index LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik beberapa
simpulan, antara lain:
1.
Return On Equity (ROE) tertinggi adalah perusahaan Matahari
Departement Store Tbk (LPPF) dan perusahaan yang memiliki
persentase terendah adalah Vale Indonesia Tbk (INCO). Return On
Investment (ROI) tertinggi adalah perusahaan HM Matahari Departement
Store Tbk (LPPF), sedangkan perusahaan yang memiliki persentase ROI
terendah adalah Vale Indonesia Tbk (INCO). Sedangkan Earning Per
Share (EPS) tertinggi adalah perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM),
dan perusahaan yang memiliki laba saham per lembar (EPS) terendah
adalah Pakuwon Jati Tbk (PWON). Dan Harga Pasar Saham tertinggi
adalah perusahaan HM Sampoerna Tbk (HMSP), sedangkan perusahaan
terendah adalah Pakuwon Jati, Tbk (PWON).
2. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, adapun pengaruh Return
On Equity, Return On Investment dan Earning Per Share secara parsial
terhadap Harga Pasar Saham, diantaranya:
a. Dapat diketahui bahwa Return On Equity secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi return on equity yang diukur
13
dengan laba bersih dan total ekuitas perusahaan maka harga pasar
saham perusahaan akan mengalami kenaikan.
b. Dapat diketahui bahwa Return On Investment secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
harga
pasar.
Hal
ini
menunjukkan bahwa jika return on investment perusahaan tinggi
maka harga pasar saham akan meningkat.
c. Dapat diketahui bahwa Earning Per Share secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hal ini
menunjukkan bahwa earning per share memiliki pengaruh untuk
meningkatkan harga pasar saham, karena jika earning per share
perusahaan tinggi maka harga pasar saham akan tinggi.
3. Pengaruh Return On Equity, Return On Investment dan Earning Per
Share secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Harga Pasar
Saham pada perusahaan Index LQ45 yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa saran
diberikan penulis dengan harapan dapat memberikan manfaat dan masukan yang
berguna bagi kemajuan perusahaan khususnya bagi perusahaan Index LQ45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun bagi peneliti lainnya di masa yang akan
datang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meskipun kondisi profitabilitas mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya tetapi tidak menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan
tersebut. Untuk menghindari hal ini terjadi sebaiknya para perusahaan
harus selalu berupaya memaksimalkan modal yang dimiliki serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunan sumber daya yang
dimiliki dalam menunjang penjualan.
2. Bagi peneliti selanjutnyadiharapkan menggunakan rasio keuangan berbeda
yang belum dimasukkan dalm model penelitian ini karena masih terdapat
rasio keuangan lain yang mungkinberpengaruh terhadap harga pasar
saham selain ROE, ROI dan EPS dan/ atau memperluas bahasan melalui
faktor lain yang dpat mempengaruhi harga pasar saham. Agar hasil
14
penelitian bisa mendukung kesimpualanyang lebih akurat, maka objek
penelitian ditambah dan periode penelitian diperpanjang. Selanjutnya,
variabel penelitian yang tidak konsisten dan tidak signifikan dengan yang
dilakukan oleh peneliti agar dijadikan penelitian yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anggrahini, Yunita. 2014. Pengaruh ROI, ROE, EPS dan EVA Terhadap Harga
Pasar Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Bagus, Denny. 2009. Harga Saham: Nilai Saham dan Proses terbentuknya Harga
Saham. Diambil dari: jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/harga-saham-nilaisaham-dan-proses.html (Oktober 2009).
Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting. Jakarta: BPFE.
Citrawati, Dewi Arum. 2012. Pengaruh ROE, ROA dan EPS Terhadap Harga
Pasar Saham. Universitas Negeri Semarang.
Darmadji Tjipto & Hendry M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia.
Salemba Empat. Jakarta.
Dewi,Kamela. 2011. Pengaruh ROI dan Margin Laba Oprasi Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman.
Universitas Siliwangi.
Fabozzi, J Frank. 2000. Manajemen Investasi. Jakarta:Salemba Empat.
Fakhrizal, Erick. 2011. Pengaruh ROE dan EPS terhadap Harga Saham. Diambil
dari:
ericktus.blogspot.com/2011/03/pengaruh-roe-dan-eps-terhadap-
harga.html (18 Maret 2011)
Gibson, Charles H. 2001.
Financial Reporting Analysis, 8th edition. South
Western College Publishing
15
Hanum,Zulia,.2009. Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Saham.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Husnan,
Suad.2005.
Dasar-dasar
Teori
Portofolio
dan
Analisis
dan
Analisis
Sekuritas.Yogyakarta:AMP YKPN.
Husnan,
Suad.
2011.
Dasar-dasar
Teori
Portofolio
Sekuritas.Yogyakarta:AMP YKPN.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Indriyo,Gitosudarmo.2002.ManajemenKeuangan,edisi keempat.Yogyakarta:BPFE.
Irmansyah, Diki. 2003. Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Pasar
Saham. Universitas Widyatama.
Jogiyanto, Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua.
Yogyakarta:BPFE.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada
Keown,Arthur J et al.2000.Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Diterjemahkan
oleh Chaerul D.Djakman dan Dwi Sulistyani.Jakarta:Salemba Empat.
Kirana,Oki. 2012. Pengaruh ROE, ROA, CR dan EPS Terhadap Haraga Saham
Pada Perusahaan Jasa Restaurant, Hotel dan Pariwisata. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Lukman, M Syamsuddin. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Bina
Graha.
Martono dan Agus Harjito.2010.Manajemen Keuangan.Yogyakata:Ekonisia.
Mudzakir,Fahmi. 2012. Pengaruh DPS dan EPS Terhadap Harga Saham Pada
PT. Indofood Sukses Makmur. Universitas Siliwangi.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
16
Nachrowi, Nachrowi D. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika:
Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: LPFE UI.
Nirwana, Sitepu. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Unit Pelayanan
Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran.
Novasari,Ema. 2013. Pengaruh DER, ROA,PER dan EPS Terhadap Harga Pasar
Saham Pada Perusahaan Subsektor Industri Textile. Universitas Negeri
Semarang.
Nuh, Muhammad & Suhajar Wiyoto. 2011.
Accounting Principles. Jakarta:
Lentera Ilmu Cendekia.
Prastowo, Dwi dan Julianty, Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan dan
Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan
YKPN
Rahardjo, Sapto. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan (Panduan Investasi
Saham). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Rahmawati, Linda. 2012. Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Pasar
Saham. Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Riyanto, Bambang. 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Bandung: PT. Gramedia Pustak Indonesia.
Sekaran, Uma. 2007. Metode Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat.
17
Sjahrial, Dermawan. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra
Kencana Media.
Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2002. Saham dan Obligasi Ringkasan dan Tanya Jawab.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Susanto, Djoko & Agus Subardi. 2002. Analisis Teknikal di Bursa Efek.
Yogyakarta: STIE YKP.
Investasi
Tandelilin,Eduardus.2010.Analisis
dan
Manajemen
Portofolio.Yogyakarta: BPFE.
Utami,Ratna. 2012. Pengaruh GPM,
NPM, PER dan EPS Terhadap Harga
Saham Perusahaan Manufaktur. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wahyuni,Novianti Ika. 2012. Pengaruh ROI, ROE, EPS dan DER Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Weston, J.Fred & Thomas E.Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi
Kesembilan. A, Jaka Wisana & Kibrandoko (penterjemah). Jakarta:
Binarupa Aksara.
William, F. Sharpe. 1997. Investasi. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1 & 2. Jakarta:
Renhallindo.
www.idx.co.id. 2015.
www.Journal.unsil.ac.id. 2012.
www.sarjanaku.com. 2015.
18
Download