Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Media

advertisement
Laporan Akhir
PENERAPAN IPTEKS
Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Media
Pembelajaran Matematika Berbantuan Geogebra bagi
Guru-Guru SD/MI di Kecamatan Buleleng
Oleh
Drs. I Putu Wisna Ariawan, M.Si.
NIP : 196805191993031001
Dr. I Nyoman Gita, M.Si.
NIP : 196208221989031001
Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes.
NIP : 196012311986011003
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Genesha
dengan SPK Nomor : 20/UN48.16/PM/2016
Tanggal 25 Februari 2016
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas karunia-Nya maka kegiatan dan laporan kegiatan P2M ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Kegiatan P2M ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian
untuk memajukan pendidikan secara umum disamping juga sebagai wujud
kewajiban untuk melaksanakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya
kepada pihak-pihak berikut.
1. LP2M Undiksha yang telah memvasilitasi kami dalam menyediakan
dana sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik.
2. Kepala UPP Kecamatan Buleleng yang telah memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan ini.
3. Para Kepala SD yang telah memberikan izin kepada staf guru untuk
mengikuti kegiatan pelatihan ini.
4. Seluruh Guru SD di kecamatan Buleleng yang telah berpartisipasi
dalam kegiatan pelatihan ini.
5. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang juga telah
mendukung kegiatan pengabdian ini.
Semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa bermanfaat khususnya
bagi Bapak/Ibu guru yang terlibat langsung dalam kegiatan ini sehingga harapan
kita untuk meningkatkan mutu pendidikan bisa kita wujudkan.
Singaraja, Oktober 2016
Tim Pelaksana
ii
DAFTAR ISI
Halaman Muka ........................................................................................
Halaman Pengesahan ..............................................................................
Kata Pengantar .......................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
Daftar Tabel ............................................................................................
Daftar Gambar ........................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
Bab I Pendahuluan ................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................
1.2 Analisis Situasi ....................................................................
1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah ..................................
1.4 Tujuan Kegiatan ..................................................................
1.5 Manfaat Kegiatan ................................................................
1
1
2
4
5
5
Bab II Metode Pelaksanaan ...................................................................
2.1 Kerangka Pemecahan Masalah ...........................................
2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan ............................................
2.3 Rancangan Evaluasi ............................................................
6
6
7
9
Bab III Hasil dan Pembahasan ..............................................................
3.1 Hasil ....................................................................................
3.2 Pembahasan ........................................................................
10
10
11
Bab IV Kesimpulan dan Saran ..............................................................
4.1 Kesimpulan .........................................................................
4.2 Saran ...................................................................................
12
12
12
Daftar Pustaka
13
Lampiran-Lampiran
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan ...........................
iv
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Perancangan Pembuatan Media
Pembelajaran................
v
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 menetapkan bahwa salah satu
Kompetensi Pedagogik yang harus dimiliki guru SD/MI adalah mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Sementara untuk kompetensi Profesional, guru SD/MI harus mampu memanfaatkan
teknologi
informasi
dan
komunikasi
(TIK)
untuk
berkomunikasi
dan
mengembangkan diri. Ini menunjukkan bahwa kemampuan memanfaatkan TIK
bukanlah hanya menjadi monopoli bagi guru bidang TIK saja, tetapi guru SD/MI
yang berstatus guru kelas juga wajib untuk mampu memanfaatkan TIK.
Perangkat lunak yang merupakan salah satu komponen pada TIK
menawarkan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk membantu proses
pembelajaran. Kemajuan TIK yang begitu pesat telah membawa dampak besar dalam
pembelajaran matematika. Pengaplikasian utama dari teknologi dalam pembelajaran
matematika adalah adanya pengintegrasian perangkat lunak dalam pembelajaran
matematika. Saat ini, penggunaan program aplikasi matematika telah memberi warna
tersendiri dalam pembelajaran matematika karena telah banyak perangkat lunak yang
telah dikembangkan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Menurut
Preiner (2008,31),
Computer algebra systems, dynamic geometry software, and spreadsheets
are the main types of educational software currently used for mathematics
teaching and learning. Each of the programs has its own advantages and is
especially useful for treating a certain selection of mathematical topics or
supports certain instructional approaches”.
Perangkat lunak Geogebra merupakan salah satu produk kemajuan teknologi
yang saat ini banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika. Dengan
berbagai keunggulan yang dimilikinya, saat ini Geogebra banyak dimanfaatkan
sebagai
alat
bantu
untuk
mengkonstruksi,
mendemonstrasikan
atau
1
memvisualisasikan konsep-konsep abstrak yang ada pada matematika. Perangkat
lunak Geogebra sangat mudah diperoleh karena dapat diunduh secara gratis. Di
samping itu, perangkat lunak Geogebra juga sangat mudah dioperasikan karena
menggunakan sintaks atau perintah yang sangat sederhana. Melihat kemudahan
dalam memperoleh maupun dalam pengoperasiannya, sudah selayaknya guru kelas
SD mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak Geogebra dalam
mengajarkan materi-materi matematika yang memang dirasakan abstrak dan sulit
bagi sebagian besar siswa di tingkat SD.
1.2 Analisis Situasi
Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Buleleng. Secara geografis, posisi kecamatan Buleleng yang letaknya sangat dekat
dengan pusat pemerintahan sangatlah menguntungkan karena berbagai akses dan
fasilitas lebih mudah diperoleh. Walaupun demikian, karena wilayah kecamatan ini
sangat luas, ada beberapa desa/kelurahan yang lokasinya tersebar hingga ke daerah
pelosok di pedesaan. Posisi wilayah kecamatan yang letaknya dekat dengan pusat
pemerintahan semestinya merupakan keuntungan khususnya bagi para guru Sekolah
Dasar (SD) untuk mengakses berbagai aspek yang terkait dengan peningkatan
kompetensinya. Namun, kemungkinan kemudahan akses tersebut belum dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh guru-guru tersebut terutama untuk menunjang
proses pembelajaran.
Sebagai gambaran, saat ini ada sekitar 987 orang guru SD yang tersebar di 83
SD (77 Negeri dan 6 Swasta) yang dikelompokkan ke dalam 15 Gugus di kecamatan
Buleleng. Sebagian besar dari mereka telah lulus sertifikasi dan telah mengantongi
sertifikat pendidik. Namun ironisnya sebagian besar dari mereka belum termotivasi
melakukan pembelajaran khususnya tentang materi matematika secara inovatif
dengan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pelatihan pemanfaatan Geogebra bagi
Guru-Guru SD di Gugus IV Kecamatan Buleleng yang dilaksanakan pada tanggal 5,
6, 12 dan 13 September 2015 terungkap beberapa hal sebagai berikut. Pertama,
pemanfaatan Geogebra sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran ternyata tidak
terlalu menuntut penguasaan TIK yang tinggi sehingga media tersebut sangat mudah
2
digunakan. Dengan adanya kemudahan tersebut, para peserta merasa sangat tertarik
untuk menggunakannya karena dengan tidak rumitnya cara memanfaatkan Geogebra
tersebut
mereka
merasa
lebih
tertarik
dan
tertantang
untuk
mencoba
memanfaatkannya.
Kedua, beberapa peserta mengatakan bahwa kalaupun memanfaatkan TIK
dalam pembelajaran matematika mereka lebih banyak menggunakan MS Power
Point sebagai media untuk menyajikan sajian materinya. Seperti biasanya, setelah
guru menyajikan materi menggunakan media MS Power Point selanjutnya siswa
diberi soal-soal latihan untuk dikerjakan di kelas. Walau sudah menggunakan media
ini namun mereka merasakan bahwa siswa masih lebih belajar secara hafalan saja,
belum bisa melibatkan aktivitas siswa secara optimal dalam proses pembelajaran.
Ketiga, seluruh peserta (20 orang guru) menginginkan agar diadakan
pelatihan kembali dengan lebih memfokuskan pada kegiatan membuat media
pembelajaran berbantuan Geogebra dan juga cara memenfaatkan media tersebut
dalam proses pembelajaran. Para peserta sangat antusias agar mereka dapat membuat
media
sendiri
yang
nantinya
dapat
mereka
implementasikan
pada
saat
dilaksanakannya proses pembelajaran matematika di kelas. Mereka meyakini,
dengan digunakannya media pembelajaran berbasis Geogebra maka siswa akan bisa
memahami konsep matematika dengan lebih baik karena sifat dinamis yang dimiliki
oleh Geogebra memungkinkan siswa untuk bisa mengamati perubahan sifat dari
objek-objek yang disajikan sehingga siswa akan memperoleh pengalaman belajar
secara bermakna, tidak belajar secara mekanistik, tidak semata-mata menghafal
konsep atau prosedur matematis tertentu. Para peserta menginginkan agar peserta
kegiatan yang dilaksanakan bisa menyasar guru lebih banyak dan jika
memungkinkan dari masing-masing sekolah pesertanya bisa lebih dari dua orang.
Mereka beralasan, jika di masing-masing sekolah ada beberapa guru yang pernah
mengikuti pelatihan pemanfaatan Geogebra maka akan ada rekan sejawat yang bisa
diajak berdiskusi atau bertukar pendapat jika suatu saat ada kendala-kendala yang
dihadapi pada saat merancang atau memanfaatkan media berbantuan Geogebra
tersebut.
3
Keempat, di samping itu, seluruh peserta merasa kurang mendapatkan
kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang sejenis terlebih-lebih kesempatan untuk
mengikuti kegiatan pelatihan selama ini sangat jarang mereka dapatkan.
Dengan adanya temuan-temuan seperti di atas sangatlah urgen untuk
dilaksanakan suatu kegiatan pelatihan pembuatan dan pemanfaatan media
pembelajaran Matematika berbantuan Geogebra yang diperuntukkan bagi guru-Guru
SD/MI dengan menyasar subjek yang lebih luas yakni guru-guru di Kecamatan
Buleleng.
1.3 Identiftkasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis situasi, teridentifikasi beberapa permasalahan
yang dihadapai oleh mitra, sebagai berikut.
1. Walaupun beberapa guru sudah berupaya memanfaatkan TIK MS Power
Point dalam proses pembelajaran matematika namun masih dirasakan bahwa
dalam belajar matematika siswa cenderung menghafal dan tanpa memahami
terlebih dahulu konsep-konsepnya sehingga kalau diberikan soal lain dari
contoh yang diberikan oleh gurunya, siswa kesulitan untuk menjawabnya.
2. Pemanfaatan MS Power Point dalam proses pembelajaran matematika belum
sepenuhnya
mampu
menjauhkan
guru
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran yang tidak dilakukan secara mekanistik karena objek-objek
matematika yang ditampilkan melalui MS Power Point bersifat statis
sehingga tidak ada kesempatan bagi siswa untuk berekplorasi. Hal ini
cenderung menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik.
3. Adanya kebutuhan dan antusiasme guru untuk bisa membuat media
pembelajaran matematika inovatif berbantuan TIK dan sekaligus bisa
mengimplementasikannya dengan baik di kelas tanpa harus terbebani oleh
prasyarat penguasaan TIK yang sangat tinggi.
Minimnya kesempatan yang diperoleh para guru untuk mengikuti kegiatan
pelatihan merancang dan memanfaatkan media pembelajaran matematika berbantuan
TIK sebagai akibat dari kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama ini
sangat jarang mereka dapatkan.
4
1.4 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini secara operasional diuraikan
seperti berikut.
a) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru SD di kecamatan Buleleng
dalam membuat dan memanfaatkan media pembelajaran matematika
berbantuan Geogebra.
b) Memberi kesempatan kepada guru SD di kecamatan Buleleng untuk
mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi
pedagogik maupun kompetensi profesionalnya.
1.5 Manfaat Kegiatan
Program kegiatan yang dilaksanakan ini nantinya diharapkan memberikan
manfaat seperti berikut.
a) Bagi guru SD di kecamatan Buleleng yang ikut terlibat dalam pelatihan dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan
kemampuan
untuk
membuat
dan
memanfaatkan media pembelajaran matematika berbantuan Geogebra pada
pembelajaran matematika dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik dan profesionalnya.
b) Bagi dosen pelaksana kegiatan, merupakan suatu wujud kepedulian dan
kegiatan nyata dalam menunjang tugas pokok disamping juga untuk
menyebarluaskan pemanfaatan TIK khususnya bagi guru SD di kecamatan
Buleleng.
c) Bagi LPM Undiksha Singaraja, dapat memperkuat jaringan kerjasama dengan
pihak terkait sebagai media promosi dan tanggung jawab kelembagaan dalam
rangka menunjang program peningkatan mutu pendidikan.
d) Bagi UPP Kecamatan Buleleng program ini dapat dijadikan suatu program
sinergis-kolaboratif untuk memberikan kesempatan kepada guru SD di
kecamatan Buleleng untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dapat digunakan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi pedagogik
dan profesionalisme guru.
5
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1
Kerangka Pemecahan Masalah
Tujuan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru SD di kecamatan Buleleng dalam
memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran materi matematika. Oleh karena itu,
diusulkan kerangka pemecahan masalah secara operasional sebagai berikut.
a) Menetapkan jumlah peserta pelatihan dengan mengundang beberapa guru SD
yang ada di kecamatan Buleleng,
b) Memberikan
materi
pelatihan
berupa
pengetahuan
membuat
dan
memanfaatkan media Geogebra pada pembelajaran matematika,
c) Memberi
kesempatan
kepada
guru
untuk
berlatih
membuat
dan
memanfaatkan media pembelajaran matematika dengan memanfaatkan
Geogebra.
Mekanisme perancangan media pembelajaran matematika berbasis open software
geogebra dapat digambarkan sebagai berikut.
Analisis Kebutuhan
Karakteristik Siswa
Materi Matematika yang Esensial
Potensi Open Software Geogebra
Persiapan
Mengkonstruksi
Ide-Ide
Produksi Media
Output Media
Penuangan ide dalam
software sesuai
karakteristik siswa
Media Pembelajaran
Matematika berbasis
open software
Geogebra
dan materi
Gambar 1. Mekanisme Perancangan Pembuatan Media Pembelajaran
6
2.2 Metoda Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra seperti telah dipaparkan
pada
bab sebelumnya maka dapat ditawarkan beberapa alternatif solusi untuk
memecahkan permasalahan tersebut sebagai berikut.
a) Melaksanakan kegiatan pelatihan untuk menambah pengetahuan para guru
dalam
memanfaatkan
software
Geogebra
untuk
merancang
media
wahana
untuk
pembelajaran materi matematika yang inovatif.
b) Menggunakan
pertemuan
rutin
KKG
sebagai
mendiseminasikan media pembelajaran yang telah dirancang.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut digunakan beberapa metode pelatihan, yaitu:
1.
Metode Ceramah
Metode ceramah dipilih untuk memberikan penjelasan tentang memanfaatkan
Geogebra pada pembelajaran matematika.
2.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab sangat penting bagi para peserta pelatihan, baik di saat
menerima penjelasan tentang memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran
matematika serta saat mempraktekkannya, Metode ini memungkinkan Guruguru menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang memanfaatkan
Geogebra pada pembelajaran matematika dan juga pengalaman setelah praktek
memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika
3. Metode Simulasi
Metode simulasi ini sangat penting diberikan kepada para peserta pelatihan
untuk memberikan kesempatan mempraktekan materi pelatihan yang diperoleh.
Harapannya, peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi pelatihan
yang diterima, mengetahui tingkat kemampuannya dalam memanfaatkan
Geogebra pada pembelajaran matematika secara teknis dan kemudian
mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan
(jika
masih
ada)
untuk
kemudian
dipecahkan.
Mekanisme pelaksanaan P2M ini dilakukan dengan mengadopsi langkahlangkah action research yang terdiri dari tahapan: perencanaan, tindakan, observasi
7
dan evaluasi, dan refleksi. Kegiatan pada masing-masing tahap dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:
(1) Sosialisasi Program P2M pada sekolah mitra
Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk koordinasi dengan Ka-UPP
Kecamatan Buleleng terkait dengan program yang akan dilaksanakan serta
penetapan guru yang akan menjadi peserta pelatihan. Kegiatan sosialisasi
dilakukan oleh Tim Pelaksana.
(2) Penyusunan Program Pelatihan
Berdasarkan hasil identifikasi, hasil analisis permasalahan yang ada, hasil
analisis kebutuhan termasuk karakter siswa dan karakter software selanjutnya
disusun program-program pelatihan yang akan dilaksanakan.
b. Tindakan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan terutama dalam implementasi program
P2M meliputi: (a) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru tentang
pembuatan
media pembelajaran materi matematika dengan menggunakan open
software geogebra, (b) melaksanakan pembinaan dan pelatihan pemanfaatan software
geogebra dalam merancang pembuatan media pembelajaran materi matematika.
c. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan terhadap proses pembuatan media pembelajaran materi
matematika dengan menggunakan software geogebra yang dilakukan oleh para guru
mitra. Instrumen yang digunakan berupa catatan lapangan. Beberapa hal yang
diobservasi adalah kendala-kendala, kekurangan-kekurangan, dan kelemahankelemahan yang muncul dalam proses pembuatan media. Evaluasi dilakukan
terhadap kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan
dalam kegiatan pelatihan ini adalah media pembelajaran matematika inovatif
berbasis open software geogebra. Kuantitasnya dilihat dari banyaknya media yang
mampu dihasilkan oleh para guru. Sementara itu, kualitasnya dilihat dari kesesuaian
konsep dengan media yang dirancang.
8
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kelemahan dan
keunggulan terhadap kegiatan yang telah dilakukan dengan tujuan untuk dapat
memberikan rekomendasi terhadap kesinambungan kegiatan selanjutnya.
2.3. Rancangan Evaluasi
Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan evaluasi.
Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.
a)
Evaluasi program, dilakukan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah program kegiatan sudah sesuai
dengan tujuan yang akan dilaksanakan.
b) Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek yang
dievaluasi adalah kehadiran dan aktivitas peserta dalam mengikuti pelatihan.
Keberhasilan dapat dilihat dari kehadiran peserta yang mencapai lebih dari 85%
dan aktivitasnya selama kegiatan tinggi.
c)
Evaluasi hasil, dilaksanakan pada akhir kegiatan. Aspek yang dievaluasi adalah
pengetahuan dan kemampuan peserta dalam memanfaatkan Geogebra pada
pembelajaran matematika.
Secara spesifik aspek, teknik, instrumen serta kriteria evaluasi yang dilakukan
dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
No Aspek Evaluasi
1 Program
2 Proses
pelaksanaan
3
Teknik
Kuisioner
Observasi
Hasil
Penugasan
Pelaksanaan
membuat
(pengetahuan
suatu proyek
dan kemampuan
peserta)
Instrumen
Angket/kuisioner
- Daftar presensi
- Lembar observasi
Kriteria
Kesesuaian dengan tujuan
- Kehadiran lebih dari
85%
- Aktivitas
peserta
dalam kegiatan tinggi
Hasil proyek yang Peserta mampu
dibuat
menyelesaikan
tugas/proyek yang
diberikan dengan
baik/benar
9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pada hari pertama kegiatan, narasumber (I Putu Wisna Ariawan yang dibantu
oleh mahasiswi jurusan Pendidikan yang bernama Ni Putu Eka Sucipta Dewi)
menyajikan materi pelatihan berupa pengetahuan memanfaatkan Geogebra pada
pembelajaran matematika dalam sebuah makalah yang berjudul “Berbagai Potensi
Pemanfaatan Perangkat Lunak Geogebra dalam Pembelajaran Matematika”. Dalam
makalah ini disajikan berbagai contoh tentang pemanfaatan Geogebra dalam
pembelajaran matematika. Peserta juga diberikan buku petunjuk penggunaan
Geogebra untuk mempermudah peserta dalam menggunakan software Geogebra.
Selanjutnya peserta diberi kesempatan berlatih memanfaatkan software Geogebra
sekaligus merancang pembuatan proyek mengembangkan perangkat pembelajaran
yang dapat diimplementasikan di kelas dengan memanfaatkan software Geogebra.
Pada hari kedua dan ketiga, peserta diberi tugas untuk membuat sebuah
proyek rancangan media pembelajaran matematika dengan memanfaatkan Geogebra.
Peran narasumber adalah memberi petunjuk jika peserta kesulitan dalam merancang
media dengan memanfaatkan Geogebra.
Pada hari terakhir yakni hari keempat, setiap peserta masih diberi kesempatan
untuk merampungkan proyek pembelajaran yang dikembangkannya. Selanjutnya,
setiap peserta diberi kesempatan untuk menampilkan hasil karyanya.
Untuk menilai keberhasilan program yang dilaksanakan maka perlu
dilakukan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
pelatihan yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Berdasarkan respon peserta yang tertuang dalam isian angket, diketahui
bahwa seluruh peserta menyatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin disasar yakni meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan guru SD tingkat kecamatan Buleleng dalam memanfaatkan
Geogebra pada pembelajaran matematika.
10
2. Seluruh peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti program pelatihan.
Hal ini bisa dilihat dari kehadiran seluruh peserta (20 orang) mulai dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan.
3. Seluruh peserta mampu membuat sebuah proyek dengan benar berupa
visualisasi suatu materi pembelajaran matematika berbasis software
Geogebra yang dapat diimplementasikan di kelas.
4. Seluruh
peserta
mampu
mengimplementasikan
media
pembelajaran
matematika berbasis software Geogebra yang telah dihasilkannya dengan
baik.
3.2 Pembahasan
Seluruh peserta sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini. Buku
petunjuk pemanfaatan Geogebra yang diberikan kepada seluruh peserta sangat
membantu peserta dalam membuat media pembelajaran materi matematika. Dengan
diberikannya pendampingan secara intensif, seluruh peserta telah mampu membuat
sebuah proyek sederhana yang bisa diimplementasikan di kelas pada saat
pelaksanaan
pembelajaran
matematika.
Beberapa
hasil
karya
guru
dapat
dikategorikan bagus dan diharapkan bisa membantu siswa untuk memahami konsep
matematika yang akan diajarkan.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Berdasarkan respon seluruh peserta pelatihan yang tertuang dalam angket,
diketahui bahwa seluruh peserta menyatakan bahwa kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin disasar yakni meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan guru SD di kecamatan Buleleng dalam
memanfaatkan Geogebra pada pembelajaran matematika.
2. Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti program pelatihan. Hal ini
ditunjukkan dengan tingkat kehadiran seluruh peserta mulai dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan mencapai 100%.
3. Seluruh peserta mampu membuat sebuah proyek sederhana berupa visualisasi
suatu materi pembelajaran berbasis software Geogebra yang dapat
diimplementasikan di kelas.
4.2 Saran
Berdasarkan respon yang diberikan oleh peserta dan berdasarkan wawancara
dengan beberapa orang peserta tampaknya perlu ada kegiatan sejenis dengan
menyasar materi matematika yang lebih luas dengan waktu pelaksanaan yang lebih
lama karena peserta merasakan manfaat yang besar terkait dengan pemanfaatan
Geogebra pada pembelajaran matematika dan jika memungkinkan bisa menyasar
guru-guru SD di Kabupaten Buleleng.
12
DAFTAR PUSTAKA
Antohe, V. 2009. Limits of Educational Soft “GeoGebra” in a Criticall Constructive
Review. Annals. Computer Science Series. 7th Tome 1st Fasc 2009, pp. 4754
Aksoy, Y., Bayazit, İ. & Soybaş, D. 2010. The Effects of GeoGebra in Conjectures
and Proofs, First North American GeoGebra Conference, 27 - 28 July 2010,
pp. 190-195, Ithaca, New York, USA.
Arranz, M. J., Losada, R., Mora, A. J., and Sada, M. 2009. Realities from GeoGebra.
MSOR Connections Vol 9 No 2 May – July 2009, pp. 17-23.
CadwalladerOlsker, T. 2011. What Do We Mean by Mathematical Proof? Journal of
Humanistic Mathematics Vol 1, No 1, January 2011, pp. 33-60.
Chrysanthou, I. 2008. The Use of ICT in Primary Mathematics in Cyprus: The Case
of GeoGebra. Unpublished Doctoral Thesis. London: Universitat of
Cambridge.
Duval, R. 1998. Geometry from a cognitive point of view, in C. Mammana & V.,
Villani (Eds.). Perspective on the Teaching of Geometry for the 21st Centuy
(pp. 37-51). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publishers.
Forsythe, S. 2010. A Study of The Effectiveness of a Dynamic Geometry Program to
Support the Learning of Geometrical Concepts of 2D Shapes. Journal of The
British Society for Research into Learning Mathematics Vol. 30, Number 2,
June 2010 pp. 12-17.
Godwin, S. and Sutherland, R. (2004) Whole class technology for learning
mathematics: the case of functions and graphs, Education, Communication
and Information, 4 (1), 131-152.
Herrera, M., Preiss, R. and Riera, G. 2008. Intellectual Amplification And Other
Effects “With”, “Of” And “Through” Technology In Teaching And Learning
Mathematics. In Proceedings of The 11th International Congress on
Mathematical Education, DG 27, 13 - 16 July 2008, pp. 1-8. Monterrey,
Mexico.
Hohenwarter, M. and Lavicza, Z. 2008. The strength of The Community: How
GeoGebra Can Inspire Technology Integration in Mathematics Teaching.
MSOR Connections Vol 9 No 2 May – July 2009, pp. 3 – 5.
Hohenwarter, J., Hohenwarter, M., and Lavicza, Z. 2008. Introducing Dynamic
Mathematics Software to Secondary School Teachers: The Case of
GeoGebra. Journal. of Computers in Mathematics and Science Teaching
(2008) 28(2), 135-146.
13
Hohenwarter, J. and Hohenwarter, M. 2011. Introduction to GeoGebra 4. Online.
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/3.0/. Diakses tanggal 1
Desember 2011.
Iranzo, N. 2009. Influence of Dynamic Geometry Software on Plane Geometry
Problem Solving Strategies, Unpublished Doctoral Thesis. Bellaterra Spain:
Universitat Autònoma de Barcelona.
Karadag, Z. and McDougall, D. 2009. Dynamic Worksheets: Visual Learning with
The Guidance of Polya. MSOR Connections Vol 9 No 2 May – July 2009 pp.
13-16
Manizade, A.G and Mason, M. 2011. Choosing Geogebra Applications Most
Appropriate For Teacher’s Current Geometry Classroom: Pedagogical
Perspective. International Journal of Educational Studies in Mathematics,
76(1), 214-218.
Pederson, J. 1983. Why We Still Need to Teach Geometry.‟ In Proceedings of the
Fourth International Congress on Mathematical Education (Boston:
Birkhauser Boston), pp. 158-159.
Preiner, J. 2008. Introducing Dynamic Mathematics Software to Mathematics
Teachers: the Case of GeoGebra. Unpublished Doctoral dissertation in
Mathematics Education. Faculty of Natural Sciences, Salzburg: University of
Salzburg, Austria
Wisna Ariawan, I Putu. 2011. Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran
Mata Kuliah Geometri Bidang Berbasis Open Software Geogebra untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Laporan Penelitian.
Singaraja: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha.
Wisna Ariawan, I Putu, I Nyoman Gita dan I Gusti Ngurah Pujawan. 2014. Pelatihan
Pemanfaatan Software Geogebra untuk Menunjang Pencapaian Standar
Kompetensi Guru Matematika SMP di Kabupaten Karangasem. Laporan
P2M. Singaraja: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha.
14
Lampiran
Foto Pelaksanaan Kegiatan P2M Tahun 2016
Download