BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi komunikasi secara umum

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang
dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu, dan komunikasi komunikasi
menjadi media yang akan selalu menjadi fungsi penghubung diantara keduanya.
Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah
suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan
pesan.
Kegiatan berkomunikasi dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan sosialisasi
yang dilakukan oleh manusia, termasuk pada kegiatan pemasaran. Maka bisa
disimpulkan bahwa dalam kegiatan pemasaran, komunikasi menjadi sebuah aktivitas
yang tidak bisa dipisahkan. Dalam penerapan taktik pemasaran, komunikasi menjadi
aspek yang akan selalu berkaitan dengan kegiatan pemasaran, karena proses
pertukaran baik produk, nilai maupun jasa akan melibatkan unsur komunikasi
didalamnya. Kegiatan pemasaran atau prosesnya tidak akan berhasil dengan baik
apabila proses komunikasi yang terjadi didalamnya juga tidak berjalan dengan baik.
Komunikasi adalah bagian dari aktivitas pemasaran perlu dianggap menjadi
salah satu unsur tercapainya tujuan pemasaran. Bentuk komunikasi yang bersifat dua
arah akan menjadi jauh lebih efektif untuk diterapkan pada masa kini, sebagaimana
Peter Ducker mengatakan pemasaran adalah melihat bisnis melalui mata pelanggan.1
Berarti untuk dapat mengetahui apakah sesungguhnya yang diinginkan pelanggan
maka perusahaan perlu melakukan tindakan-tindakan komunikasi yang bersifat dua
arah, sehingga bisa mengetahui apa yang diharapkan oleh pelanggan ataupun calon
pelanggan. Tentu penerapan langkah tersebut akan mempermudah penetrasi dalam
pemasaran yang akan dilakukan dan tercapainya tujuan dari pemasaran.
Penerapan taktik strategi komunikasi pemasaran, dalam konteks hubungan
komunikasi antara perusahaan dengan pembaca pada industri bukanlah sesuatu hal
yang bisa dikatakan mudah. Untuk itulah agar tercapai keberhasilan hubungan
komunikasi
dalam
kegiatan
pemasaran
diperlukan
sebuah
teknik
dalam
melakukannya.
2.1 Definisi Komunikasi
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi
karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan
sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek
kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak
tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita
mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun, apa
yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri? Salah seorang pakar komunikasi
mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan
dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima
dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau
perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model
1
Rod Davey dan Anthony Jacks, How To Be Better at Marketing, Marketing Meningkatkan Kinerja
Pemasaran, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2000, Hal. 2
komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan
penerima (the receiver).2
Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi
(sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang
berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi,
sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan
(commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai
informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya
sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk
menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya
adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki
pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu”3
Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih
cenderung mengarah pada sejauh mana keefektifan proses berbagi antar pelaku
komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi
yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber
(source) dengan penerimanya (audience). Menurutnya, sebuah komunikasi akan
benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis
sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.4
Pakar komunikasi lain, Joseph A. Devito mengemukakan komunikasi sebagai
transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya adalah komunikasi merupakan suatu
proses
dimana
komponen-komponennya
saling
terkait
dan
bahwa
para
komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam
setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain.
2
3
4
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Rajawali Pers, 1998
Schramm, Willbur, Mass Communications, University of Illinois press, Urbana, 1949
Wiryanto Dr, MA, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Grasindo, 2004
Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum,
sempit dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :
“Komunikasi antar manusia merupakan suatu rangkaian proses yang
halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal,
sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau
kegiatan itu. Komunikasi antar manusia juga merupakan rangkaian
proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus
alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang
baik berupa percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan
audience di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah
mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain, mereka
melakukan melalui komunikasi”
Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam
bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi
sebagai berikut : 5
“Communication is defined as a two way on going, berhaviour
affecting process in which one person (a source) intentionally encodes
and transmits a message throught a channel to an intended audience
(receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour”
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan
(langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Komunikasi pada dasarnya
merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran
apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? Analisis lima unsur menurut
Lasswell 6:
1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak
yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai
suatu komunikasi,bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun
5
6
Komala, Lukiati, Ilmu Komunikasi. Perspektif, Proses dan Konteks. Surabaya, Widya Padjadjaran, 2009
Laswell, Harold, The Structure and Function of Communication in Society, Lyman Bryson, 1948
suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan
kepada
penerima(komunikan),dari
sumber(komunikator)atau
isi
informasi.Merupakan seperangkat simbol secara verbal atau non verbal
yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber. Ada tiga
komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna,
dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media). Wahana atau alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan
(penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak
langsung (melalui media tertentu).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang / kelompok / organisasi /
suatu negara yang dimana dapat menerima sebuah pesan dari sumber.
Disebut tujuan (destination) atau pendengar (listener) atau khalayak
(audience) atau komunikan atau penafsir atau penyandi balik
(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang terjadi pada
komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti
perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dan lainnya.
2.1.1 Komunikasi adalah sebuah proses
Sebuah konsepsi komunikasi berorientasi proses menghendaki
kelangsungan dan kompleksitas yang tidak dapat tertutup. David Berlo
mempopulerkan hal ini 40 tahun lalu yang menyatakan: ”jika kami menerima
konsepsi proses, kami memandang kegiatan dan relasi merupakan suatu yang
dinamis dan terus berjalan, terus berubah, dan berkelanjutan”. Saat kami
mencapkan suatu sebagai sebuah proses, itu berarti kami juga mengartikan
bahwa hal tersebut tidak mempunyai awal, akhir dan urutan-urutan kegiatan.
Ini tidak statis. Kita akan bahas satu persatu mulai dari yang mendasar, yaitu
apa yang dimaksud dengan komunikasi? Sering kita membicarakan
komunikasi, komunikasi sendiri memiliki artian ilmu yang bertujuan
menyampaikan dan sarana penyampaian pesan. Laswell juga mengemukakan
bahwa, komunikasi memiliki beberapa komponen :
- Komunikator
Orang yang menyampaikan pesan. Biasanya seseorang yang berada didalam
kategori
komunikator, adalah orang yang ingin menyampaikan atau
memberikan pesan atas sebuah ide kepada seorang komunikan.
- Pesan
Ide atau informasi yang disampaikan dari seorang komunikator kepada
komunikan.
- Media
Media merupakan sarana,dan prasarana atau channel, atau medium yang
digunakan oleh komunikator dalam melakukan komunikasi dengan
komunikan.
- Komunikan
Sekelompok individu, atau seorang individu yang menerima pesan dari
komunikator akan sebuah ide atau gagasan yang disampaikan.
- Umpan Balik
Respon yang dihasilkan dari komunikan terhadap pesan yang diberikan oleh
komunikator, bisa bersifat baik atau buruk.
Juga terdapat satu hal yang biasa menjadi penghalang dalam
melakukan proses komunikasi, yang juga disebut sebagai noise. Noise ini
dapat berupa banyak, entah secara alami, atau bukan alami, secara sengaja
atau tidak sengaja. Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan
pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu
sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap
pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatankesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan. Materimateri yang ada di dalam proses tersebut berinteraksi dan saling
mempengaruhi satu sama lainnya.
2.1.2 Komunikasi adalah transaksi
Hal yang kedua dari konvergensi dalam konsepsi komunikasi yang
menyatakan bahwa adalah komunikasi bersifat transaksional dan oleh karena
itu sangat kompleks. Dalam konsep transaksi, hal yang berguna terkait ide-ide
dari setiap aksi dan interaksi.
Jika kami menganggap komunikasi sebuah aksi yang ketat, kita akan
melihat sebuah sumber yang menampilkan pesan ke penerima atau audience.
Kita tidak akan mempertimbangkan reaksi dari audience atau feedback darinya.
Ini bersifat linear dan pendekatan satu arah. Sebaliknya, jika kita memandang
komunikasi dari perspektif interaksi, kita mempertimbangkan pentingnya
umpan balik dari penerima pesan. Ini model interaksi, kita melihat tidak hanya
pesan dari sumber tetapi juga reaksi dari penerima. Pandangan interaksinya
sangat jelas karena mengakui bahwa komunikasi tidak secara ketat proses satu
arah. Bagaimanapun model ini sangat sederhana dalam tertutupnya sumber dan
penerima. Konsepsi komunikasi dalam transaksi meliputi pentingnya feedback.
Pandangan komunikasi transaksional juga menekankan konteks dalam proses
komunikasi, ini tidak hanya seorang partisipan mempengaruhi yang lain tetapi
juga dipengaruhi oleh konteks tempat mereka berinteraksi.
2.1.3 Komunikasi adalah simbol atau tanda
Hal ketiga dari konvergensi konsepsi komunikasi adalah percaya
komunikasi merupakan simbolik. Untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep
simbol terlihat dari bagian semiotik. Semiotik memperlihatkan sebuah tanda
yang terdiri dari dua bagian signifier (terpenting) dan signified (dan yang
dipentingkan). Dalam semiotik, tanda yang berhubungan antara signifier dan
signified secara jelas tidak sempurna berhubungan satu dengan yang satunya.
Saat semiotik dipahami, sebuah elaborasi (perluasan) dapat dibuat saat
beberapa teori yang mengikutinya,
Komunikasi selalu terkandung dalam setiap strategi pemasaran
yang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Hal ini juga didukung oleh pendapat swasta “Strategi adalah serangkaian
rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus
beroperasi untuk mencapai tujuannya”. Sehingga dalam menjalankan usaha
kecil
khususnya
diperlukan
adanya
pengembangan
melalui
strategi
pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecil lah yang
mampu
memberikan
pertumbuhan
terhadap
pendapatan
masyarakat.
Pemasaran Menurut W.Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi
seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan
menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun
potensial 7 . Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran
memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang dihasilkan
dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas
produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi
berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain
produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada
konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat.
7
Stanton, W.J, Fundamentals of Marketing, 5th Ed. McGraw-Hill Book Company, 1978
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik
dan sosial/budaya.8
2.2 Fungsi Komunikasi
Komunikasi yang diterapkan tidak jauh dari beberapa fungsi dari penerapan
komunikasi tersebut, seperti yang dikemukakan oleh William L. Gorden, dalam
bukunya berjudul Personal and Public Communication, fungsi dari komunikasi
sendiri dibagi menjadi 5 buah fungsi, antara lain :
- Membangun konsep diri (Establishing self-concept)
- Eksistensi Diri (Self Existance)
- Kelangsungan hidup (Life Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Hapiness)
2.2.1 Komunikasi sebagai komunikasi sosial
Fungsi
komunikasi
sebagai
komunikasi
sosial
setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri
kita,
aktualisasi
diri,
untuk
kelangsungan
hidup,
untuk
memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang
lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat
(keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, Rukun Tetangga, desa, negara
secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
• Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri
kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain
kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja
8
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda
mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila
orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau
cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian.
George Herbert Mead yang dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat mengistilahkan
significant others (orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang disekitar kita
yang mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep diri kita. Ketika kita
masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang
tinggal satu rumah dengan kita9. Richard Dewey dan W.J. Humber menamai affective
others, untuk orang lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari
merekalah, secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita.
Selain itu,
terdapat apa yang disebut dengan reference group (kelompok rujukan) yaitu
kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri kita10. Dengan melihat ini, orang mengarahkan perilakunya
dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya. Kalau anda memilih
kelompok rujukan anda Ikatan Dokter Indonesia, anda menjadikan norma-norma
dalam Ikatan ini sebagai ukuran perilaku anda. Anda juga merasa diri sebagai bagian
dari kelompok ini, lengkap dengan sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.
Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan untuk
menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan hubungan sosial
yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan
orang lain. Abraham Maslow menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan
dasar: kebutuhan fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan
9
Jalaluddin Rakhmat, 2004, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Richard Dewey dan W.J. Humber, An Introduction to Social Phsychology,1966
10
aktualisasi diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah memenuhi kebutuhan
fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin memenuhi kebutuhan
sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Kebutuhan ketiga dan keempat
khususnya meliputi keinginan untuk memperoleh rasa lewat rasa memiliki dan
dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan. Komunikasi
akan sangat dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan,
untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi alternatif
atas masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan sosial serta hiburan.
2.2.2 Komunikasi sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi
berfungsi
untuk
menyampaikan
perasaan-perasaan
(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui
pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih,
takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa
disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu
menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat
menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya
melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau
penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.
2.2.3 Komunikasi sebagai komunikasi ritual
Suatu
komunitas
sering
melakukan
upacara-upacara
berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai
rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun,
pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang
mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik.
Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci,
naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara
wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual.
Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut
menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa.
Negara, ideologi, atau agama mereka.
2.2.4 Komunikasi sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan
tindakan, dan juga menghibur.
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk
menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan
hubungan tersebut. Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai
strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih
baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi
sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik
tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik,
memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang
antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management),
yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral
janji, mengenakankan pakaian rapi, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk
menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa
pendapat dari para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi. Misal
pendapat Onong Effendy ia berpendapat fungsi komunikasi adalah komunikasi
dapat
menyampaikan
informasi,
mendidik,
menghibur,
dan
mempengaruhi11. Harold D. Lasswell memaparkan fungsi komunikasi sebagai
berikut:
•
Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni
penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai
masyarakat.
•
Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk
menanggapi lingkungannya .
•
Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.
2.3 Konteks-Konteks Komunikasi
Komunikasi tidak akan berlangsung, apabila para pelaku komunikasi tersebut
berada di dalam ruang hampa sosial, melainkan berada dalam konteks-konteks
tertentu, atau situasi tertentu. Secara luas konteks dalam komunikasi berarti, semua
faktor yang berada diluar orang-orang yang berkomunikasi. Faktor-faktor yang berada
diluar tersebut, antara lain :
* Aspek Bersifat fisik
Cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk,
jumlah peserta komunikasi dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan.
* Aspek Psikologis
11
Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya
Contoh dari aspek psikologis, adalah : sikap, kecenderungan, prasangka, dan
emosi dari para pelaku komunikasi tersebut.
* Aspek Sosial
Aspek sosial disini meliputi norma kelompok, nilai sosial, dan karakter
budaya.
* Aspek Waktu
Dalam konteks aspek waktu, adalah menentukan waktu dalam melakukan
komunikasi, disini meliputi hari apa, jam berapa, dan dimana.
Dalam
hal
berkomunikasi,
ada
sebuah
indikator
paling
umum
dalam
mengklasifikasikan komunikasi berdasar konteks atau tingkatannya adalah tergantung
pada jumlah peserta dalam proses komunikasi tersebut, maka dikenalah beberapa
komunikasi, antara lain ;
* Komunikasi intrapribadi
* Komunikasi diadic
* Komunikasi antar pribadi
* Komunikasi kelompok
* Komunikasi publik
* Komunikasi organisasi
* Komunikasi massa
2.4 Marketing Communication
Marketing communications (marcomm) adalah proses menjalin hubungan
yang saling menguntungkan antara perusahaan - karyawan - pelanggan dan
merupakan upaya perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran
komunikasi untuk menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh
kuat tentang organisasi dan produk-produknya.
12
Marketing communications
(marcomm) adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang
memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan
strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti :13
•
public relation
•
advertising
•
direct selling
•
sales promotion
•
interactive marketing
untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang
maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan
sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang
intinya untuk menggerakkan brand value.
2.5 IMC (Komunikasi Pemasaran Terpadu)
Dalam teori-teori komunikasi pemasaran maupun korporasi, telah dikenal
konsep-konsep komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing ommunication)
dan Marketing Public relations. Komunikasi pemasaran terpadu secara sederhana
dapat di definisikan sebagai koordinasi dan integrasi berbagai alat-alat pemasaran
untuk memaksimalkan dampak pada konsumen dan pengguna akhir lainnya dengan
biaya seminim mungkin. Sementara Marketing Public relations dapat didefinisikan
sebagai strategi dan implementasi yang menyatukan konsep-konsep pemasaran dan
12
13
http://ariefmustofa.blogspot.com/2009
Kotler, Phillip and Armstrong, Garry, Principles Marketing, Englewood Cliff, Prentice Hall,1996
humas dalam rangka memaksimalkan hasil upaya organisasi dalam relasinya baik
dengan konsumen maupun pihak-pihak lain yang terkait.14
Integrated Marketing Communication (IMC) membahas tentang
ruang lingkup
pengertian IMC, konsep perencanaan, aplikasi dan lingkungan komunikasi terpadu,
proses komunikasi pemasaran dan etika. IMC merupakan proses pengembangan dan
implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan
calon pelanggan secara berkelanjutan.
Dalam merencanakan sebuah program marketing komunikasi, terdapat tiga buah
elemen kunci, yaitu : perangkat pendukung, media, dan pesan yang ingin
disampaikan. Piranti utama dalam mengimplementasikan sebuah marketing
komunikasi adalah advertising, sales promotion, public relations, direct marketing,
dan personal selling. Dari penjelasan akan perangkat pendukung, namun tetap yang
diutamakan adalah perihal pesan yang akan disampaikan dimana diharuskan dapat
14
kartikawangi, Dorien, 360 degress communications, Corporate and marketing communication, 2011,
PP 82 – 83.
menjadi sebuah simbolisasi paling utama dalam menyampaikan visi dan misi dari
produsen dan akan disampaikan kepada calon konsumen yang ingin dituju.15
2.5.1
Perkembangan Komunikasi
Marketing Communication)
Pemasaran
Terpadu
(Integrated
Garis batas antara dunia pemasaran dan komunikasi kini semakin
menipis. Definisi konsep pemasaran merupakan fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi, dan penyampaian nilai kepada
para pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat
bagi organisasi dan para pemangku kepentingan (stakeholders) yang memiliki
hubungan erat dengan organisasi.16
2.5.2
Tujuan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing
Communication)
Tujuan yang ingin dicapai IMC adalah untuk memengaruhi masyarakat
dengan elemen promosinya sampai ke tingkat kognisi, affeksi, dan konasi.
Elemen promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan hard sell. Soft sell
berupa advertising, public relation, Corporate Social Responsibility, interactive
marketing yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke tingkat kognisi dan
affeksi. Sedangkan, hardsell berupa personal selling, direct marketing, sales
promotion untuk memengaruhi konsumen ke tingkat konasi.17
15
Fill, Chris, marketing Communications “Interactivity, Communities, and Content” Fifth Edition”,
Prentice Hall, financial times.
16
George E.Belch & Michael A.Belch, An Integrated Marketing Communications Perspective, McGraw-Hill
Higher Education, 2007, p8
17
Duncan, Tom. 2004. IMC: Using Advertising & Promotion to Build Brand. First Edition. McGraw-Hill, Inc.
Esensi komunikasi pemasaran adalah menggabungkan tiga disiplin ilmu dan
profesi, yakni strategi, pemasaran, dan komunikasi18 seperti pada gambar di bawah
ini:
Segitiga Emas Strategic Marketing
Spirit
Strategic/
Corporate Strategi Marketing Communi
cation Marketin
g Sense
Communi
cations Hifni Alifahmi, 2008
Segitiga Emas Komunikasi Pemasaran di atas memperlihatkan keterkaitan tiga
aspek utama, yaitu aspek strategis atau korporat, pemasaran, dan komunikasi. Irisan
ketiganya menghasilkan komunikasi pemasaran, baik pada jenjang strategis maupun
fungsional. Titik sentralnya adalah komunikasi pemasaran strategis (strategic
marketing communications), yakni perpaduan antara konsep manajemen strategis
(strategic management) sebagai paying dan pemasaran serta komunikasi.
Fungsi pemasaran strategis (strategic marketing) dan komunikasi strategis
(strategic communications) diharapkan mampu menjabarkan visi, misi, nilai-nilai
budaya perusahaan, dan strategi korporat ke dalam strategi fungsional hingga
operasional agar konsisten dengan strategi korporat. Implementasi pemasaran
18
Alifahmi. Hifni, Sinergi Komunikasi Pemasaran, Integrasi iklan, PR, Promosi, Quantum, Jakarta,
2008
strategis yang menyertakan visi dan misi sebagai basis strategi pemasaran
memunculkan istilah Mission Marketing. Sementara itu, dalam implementasinya,
pengelolaan komunikasi strategis menggunakan konsep Corporate Communications
atau Corporate Reputation.
Hal terakhir terakhir dari empat “P” dalam struktur Marketing Communication
adalah adalah promosi, atau apa yang kita sebut yang meliputi alat-alat seperti iklan,
public relations, respon langsung, acara dan sponsor, titik penjualan, media digital,
dan aspek komunikasi dari kemasan, serta penjualan pribadi, dan sejumlah bentukbentuk baru komunikasi online dan tempat berbasis yang muncul baru-baru ini.
Semangat kreatif juga mendorong pemasaran communication, yang biasanya
menggunakan cara-cara non-tradisional untuk berhubungan dengan pelanggan, seperti
dari mulut ke mulut dan program Marketing Communication lain yang
mempromosikan merek di jalan serta di internet. Pengecer memuji Puma untuk yang
eye-catching, di dalam toko display merchandising. Ide-ide cerdas lainnya termasuk
promosi di restoran sushi selama Piala Dunia yang diselenggarakan di Jepang dan
Korea Selatan. Puma mendapat koki terkenal sushi untuk membuat gulungan sushi
Puma khusus yang disajikan di restoran Jepang pilih di kota-kota seluruh dunia.
Restoran-restoran ini juga dis-cretely mengumumkan sponsor melalui Puma-merek
sumpit, cangkir sake, dan serbet. Pada saat yang sama, Puma bermitra dengan toko
yang berbasis di Inggris desain Conran Terence untuk menjual versi exclusive boot
Piala Dunia-nya sepak bola dan akhir pekan diadakan.
Prinsip setiap bagian bauran pemasaran, bukan hanya komunikasi pemasaranmengirim pesan. Maketing Communication, memiliki tujuan mengkomunikasikan
brand dan produk. Beberapa program Marketing Communication dapat bertujuan
untuk mempengaruhi perilaku pengguna (konsumen) akhir, pedagang (distributor atau
pengecer), pesaing atau bahkan tenaga pemasaran suatu perusahaan. Meskipun tujuan
utama Marketing Communication adalah menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan Marketing Communication tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1.
Menginformasikan (informing), dapat berupa :
• Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk
baru;
• Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk;
• Menyampaikan perubahan harga kepada pasar;
• Menjelaskan cara kerja suatu produk;
• Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan;
• Meluruskan kesan yang keliru;
• Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli;
• Membangun citra perusahaan.
2.
Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk :
• Membentuk pilihan merek;
• Mengalihkan pilihan ke merek tertentu;
• Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk;
• Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga;
• Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).
3.
Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas :
• Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat,
• Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan,
• Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,
• Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
Inti dari fungsi divisi Marketing Communication dalam hal “Branding” adalah
yang menciptakan elemen berwujud dan tidak berwujud dari sebuah merek. Melalui
komunikasi pemasaran yang efektif yang menetapkan identitas unik, merek
melibatkan hati dan pikiran konsumen dalam suatu proses yang membedakan produk
serupa satu sama lain.19
Konsep Strategic Marketing Communications sebagai titik sentral yang
menjadi irisan (dalam segitiga terbalik) sebenarnya identik dengan Komunikasi
Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications). Untuk memudahkan
kolaborasi segitiga: strategi, pemasaran, dan komunikasi, masing-masing perlu
memiliki sense of strategy, sense of marketing, dan sense of communications sehingga
akhirnya menjadi spirit yang terus bergerak dan berputar seperti yang ditunjukkan
dengan arah panah yang mengitari segitiga emas.
Spirit Integrated Marketing Communications/ IMC yang mulai di kenal sejak
era 1990-an oleh Don E. Schultz dan Tom Duncan, menyuguhkan pelajaran berharga
agar para pengelola merek melakukan sinergi komponen komunikasi pemasaran
untuk meraih sukses. Kritik terhadap pendekatan pemasaran umumnya seputar
disintegrasi berbagai komponen IMC. Insan periklanan merasa paling berjasa karena
urusan mengenalkan (awareness) dan membangun citra merek (brand image).
19
Moriarty, Mitchell, Wells, Advertising&IMC “Principles and Practice, 9th Edition, 2012
Praktisi Public Relation mengatakan bahwa iklan saja tidak cukup. Mereka
menilai bahwa kredibilitas pesan kehumasan jauh lebih terpercaya dibandingkan
pesan yang dianggap bombastis, cenderung berlebihan, dan member kesan lebih baik
daripada faktanya. Pendekatan PR juga mereka anggap lebih dialogis dan langkahlangkahnya lebih faktual serta biaya lebih murah, apalagi jika pesannya disampaikan
oleh pihak ketiga (third party endorsement), lebih objektif dan kredibel.
Selain itu, bidang sales promotion juga memandang, bahwa merekalah yang
menjadi jembatan penghubung antara pesan, iklan, PR, dan keputusan pembelian oleh
konsumen. Memberikan mereka iming-iming hadiah, potongan harga, dan insentif
lain untuk menggugah calon konsumen menjadi pembeli. Mereka berpendapat, merek
terkenal dan citra positif tidak cukup untuk mendongkrak penjualan jika tidak disertai
langkah kongkret untuk menggaet pelanggan.
Selain itu, mereka yang berprofesi di garda depan seperti event organizer,
sales promoter, customer service, dan armada penjualan (front-liner) merasa bahwa
merekalah ujung tombak dan pahlawan sejati atas terciptanya penjualan karena
mereka yang memelihara dan merayu calon pembeli secara langsung.
Para praktisi dalam bidang direct/interactive marketing yang mengandalkan
database, pendekatan personal untuk menjangkau massa di dunia maya. Proses
digitalisasi data pelanggan memungkinkan mereka berperan dalam memberikan
informasi hingga menarik pembeli dari pasar virtual ini. Mereka memiliki keyakinan
bahwa pasar tidak bisa didekati secara konvensional karena gaya hidup konsumen
sangat berubah akibat kemajuan teknologi informasi. Mereka memakai konsepkonsep on-line PR, internet marketing, virtual PR hingga virtual marketing.
Melalui konsep IMC maka masing-masing profesi dalam rumpun pemasaran
dan komunikasi itu melakukan integrasi konsep, strategi dan program, hingga
implementasinya di lapangan. Konsep itu makin ramai diperbincangkan dan menjadi
semacam muara pemikiran atau kecenderungan baru yang dijadikan andalan para
pelaku komunikasi dan pemasaran. Fenomena ini bertambah menarik karena berbagai
teknik dan taktik promosi atau pemasran dianggap berjalan sendiri-sendiri tanpa
integrasi dan keterpautan mulai dari tujuan, isi pesan, khalayak sasaran sampai media
yang digunakan.
Bidang kerja komunikasi dan pemasaran semakin menyatu. Menurut Schultz,
“sekarang terdapat kaitan yang sangat erat antara proses pemasaran dan kontak
komunikasi dengan pelanggan”. Bila menelusuri perkembangan produk atau jasa,
maka apa pun yang dilakukan pemasar tentu terkait dengan bentuk komunikasi
dengan pelanggan dan pelanggan potensial, misalnya, melalui rancangan produk atau
kemasan dan saluran distribusi yang dipilih, program periklanan, promosi penjualan,
pemasaran langsung, hubungan masyarakat, dan pajangan di toko eceran. Bahkan
setelah produk terjual, komunikasi terus dilakukan melalui berbagai layanan
konsumen (purna-jual).
IMC merupakan komunikasi antara pemasar dan pelanggan berupa upaya
untuk berbicara dengan orang-orang yang membeli maupun tidak membeli produk.
Ini berarti mengandung respon, bukan hanya upaya monolog, tetapi juga tanggung
jawab atas hasilnya.
2.6 EVENT
Katagori sebuah event sebagai salah satu elemen dari penerapan taktik strategi
komunikasi pemasaran sudah sangat beragam tergantung dari katagori perusahaan dan
misi dalam penerapan taktik melalui event tersebut. Sebagai gambaran awal, event
ada yang bersifat meeting dan konferensi, berisfat pameran, bersifat perayaan,
upacara dan lain-lain. 20
Event sendiri memiliki definisi sebagai berikut
“Event are transient, and every event is a unique blending of its duration,
setting, management, and people”,
Event adalah fana, tidak abadi dan setiap event merupakan suatu campuran unik
dari durasi, pengaturan, pengurus dan orang-orangnya.21 Ada juga definisi yang lebih
mendalam, yaitu special event,
“Special events are defined as specific rituals, presentation, performances or
celebrations that are consciously planned and dreated to mark special
occasions or to achieve particular social, cultural, or corporate objectives”.
Special event adalah suatu ritual istimewa, penunjukan, penampilan, atau
perayaan yang pasti direncanakan dan dibuat untuk menandai acara-acara khusus atau
untuk mencapai tujuan sosial budaya atau tujuan bersama. Jadi berdasarkan definisi di
atas, sebuah event memiliki tujuan yang bisa dijadikan salah satu amunisi kepada satu
aspek tertentu. Dalam konteks penulisan ini, tujuannya adalah bahwa event dijadikan
sebuah alternatif dalam mempertahankan pelangan media cetak. Event berasal dari
bahasa inggris yang bila diterjemahkan memiliki arti peristiwa atau kejadian. Event
merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus dan personil
pelaksana. Event sendiri juga suatu ritual istimewa penunjukan, penampilan atau
20
21
Mathhews, Doug, “Special Event Production-the process”, 2008, p.6
Getz, D, Event Management and Event Tourism. New York: Cognizant Communications Corporation. 1997
perayaan yang pasti di rencanakan untuk mencapai tujuan sosial, budaya atau tujuan
bersama. Untuk menyiapkan sebuah event, dibutuhkan serangkaian tahapan, mulai
dari tahapan perencanaan, persiapan, pendanaan, sampai kepada prosedur teknis
kegiatan tersebut sendiri dari awal hingga akhir.
Dahulu, event dikatagorikan dalam Public Relation yaitu M.I.C.E (Meeting,
Incentive, Confference, Exhibition). Mice diartikan sebagai wisata konvensi, dengan
batasan : usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha
dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang
(negarawan, usahawan, cendikiawan dan sebagainya) untuk membahas masalahmasalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Mice sebagai suatu kegiatan
kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business,
biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya
dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses, conference dan
exhibition.
2.6.1 Bentuk Mice :
1. Meeting
Meeting adalah istilah bahasa inggris yang berarti rapat, pertemuan
atau persidangan. Meeting merupakan suatu kegiatan yang termasuk di dalam
MICE. Meeting suatu pertemuan atau persidangan yang diselenggarakan oleh
kelompok orang yang tergabung dalam asosiasi, perkumpulan atau
perserikatan dengan tujuan mengembangkan profesionalisme, peningkatan
sumber daya manusia, menggalang kerja sama anggota dan pengurus,
menyebarluaskan informasi terbaru, publikasi, hubungan kemasyarakatan.
2. Incentive
Pada undang-undang No.9 rpublik Indonesia tahun 1990, Menjelaskan
bahwa perjalanan insentive merupakan suatu kegiatan perjalanan yang
diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para karyawan dan mitra usaha
sebagai
imbalan
penyelenggaraan
penghargaan
konvensi
yang
atas
prestasi
membahas
mereka
dalam
perkembangan
kaitan
kegiatan
perusahaan yang bersangkutan.
3. Conference
Istilah conference diterjemahkan dengan konferensi dalam bahasa
Indonesia yang mengandung pengertian sama. Dalam prakteknya, arti meeting
sama saja dengan conference, maka secara teknis akronim M.I.C.E
sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang mengingatnya bahwa
kegiatan-kegiatan yang dimaksud sebagai perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan sebuah meeting, incentive, conference dan exhibition
hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus adalah produk paket-paket
wisata yang siap dipasarkan. Kegiatan-kegiatan ini dalam industri pariwisata
dikelompokkan dalam sati kategori, yaitu mice. Conference atau konferensi
adalah suatu pertemuan yang diselenggarakan terutama mengenai bentukbentuk tata adat atau kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua
perjanjian antara negara-negara para penguasa pemerintahan atau perjanjian
international mengenai topik tawanan perang dan sebagainya.
4. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri
pariwisata, Fungsi pameran adalah suatu kegiatan untuk menyebar luaskan
informasi dan promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan
konvensi atau yang ada kaitannya dengan pariwisata. Exhibition adalah ajang
pertemuan yang dihadiri secara bersama-sama yang diadakan di suatu ruang
pertemuan atau ruang pameran hotel, dimana sekelompok produsen atau
pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi pasar yang berbeda.
Salah satu cara yang ampuh dalam menyampaikan pesan sebuah brand adalah
dengan mengajak customer dan potential customer untuk terlibat dalam sebuah event
yang diselenggarakan perusahaan. Hal ini dijelaskan oleh Tom Duncan dalam buku
“The Priciples of Advertising and IMC”. Dalam bukunya Tom Duncan mengatakan
bahwa “event marketing is a promotional occasion designed to attract and involve a
brand‘s target audience.”22 Event marketing yang diselenggarakan harus memiliki
pengaruh (impact) serta memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir
sehingga customer maupun potential customer bisa cukup lama mengingat
pengalaman yang menyenangkan tersebut. Bagaimanakah cara membuat event
marketing yang mampu memberikan pengaruh serta kesan yang mendalam pada
customer maupun potential customer?
Event memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan customer
didalamnya. Menurut Sumardy dan Yoris Sebastian, pengamat marketing, dalam dua
tahun terakhir, event atau brand activation memiliki peranan yang cukup besar dalam
kegiatan komunikasi pemasaran. Padahal, sebelumnya event dianggap sebagai
pelengkap
kegiatan
komunikasi
lainnya
karena
perusahaan
masih
banyak
mengandalkan kegiatan above the line atau pemasangan iklan pada media massa.23
22
23
Duncan, Tom, The Priciples of Advertising and IMC, McGraww Hill College
http://kecap-bango.blogspot.co./2008: “Dicari Event yang Impactfull”
2.6.2
Peranan dan Fungsi Event
Event memiliki pengaruh yang besar karena keterlibatan customer
didalamnya. Menurut Sumardy dan Yoris Sebastian, pengamat marketing,
dalam tahun 2009 sampai 2010 akhir, event atau brand activation memiliki
peranan yang cukup besar dalam kegiatan komunikasi pemasaran.24 Padahal,
sebelumnya event dianggap sebagai pelengkap kegiatan komunikasi lainnya
karena perusahaan masih banyak mengandalkan kegiatan above the line atau
pemasangan iklan pada media massa. Menurut www.pengusaha-indonesia.com
terdapat beberapa fungsi lain dari event marketing yang digunakan perusahaan,
yaitu:
•
Memperkuat brand positioning dan image sebuah merek.
•
Untuk menarik pelanggan pesaing (brand switching).
•
Menunjukkan kelebihan dibandingkan kompetitor.
•
Menjaga dan meningkatkan loyalitas dari pelanggan.
•
Menciptakan brand awareness yang tinggi dan instan
2.6.3 Keunggulan dan Kelemahan Event
Dalam pelaksanaannya, sebuah event marketing memiliki beberapa
keunggulan dan kelemahan, diantaranya adalah:
Keunggulan dan Kelemahan Event Marketing
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
EVENT MARKETING
EVENT MARKETING
- Dapat berinteraksi langsung dengan
- Customer
datang
hanya
untuk
mengikuti kegiatan event-nya saja,
24
Sumardi, Yoris Sebastian, Rest in Peace Advertising, 2010
customer.
bukan untuk mengenal lebih dalam
- Memperkenalkan citra perusahaan
tentang produk atau jasa perusahaan.
melalui produk-produknya secara
langsung.
- Menciptakan
dari
(experience)
dari
pengalaman
event
yang
dilaksanakan dengan melibatkan
mood dan emosi customer.
- Dapat digunakan sebagai sarana
kegiatan CSR perusahaan.
- Konsumen yang hadir pada sebuah
event atau acara dapat mendorong
penyebaran aktivitas secara Word of
Mouth
kepada
orang-orang
sekitarnya.
- Event
menjadi
sarana
edukasi
tentang produk ke masyarakat.
2.6.4 Pengukuran Event
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh sebuah universitas Swasta di
Jakarta yang dimana melakukan penelitian mengenai ”efektifitas sebuah event
dalam menunjang pemasaran”, menyatakan Sebanyak 50% responden
menyatakan konsep acara menjadi hal yang sangat krusial, karena tanpa konsep
perusahaan tidak dapat meraih tujuan yang ingin dicapai. Penentuan tema perlu
memperhatikan juga isu yang berkembang di masyarakat. Contohnya jika isu
yang berkembang adalah mengenai global warming, perusahaan dapat
mengangkat tema yang relevan dengan isu tersebut. Komunikasi pemasaran
menjadi faktor penting kedua setelah konsep acara. Sebanyak 33% responden
mengatakan bahwa dengan komunikasi pemasaran yang baik, informasi tentang
adanya suatu event dapat sampai ke target yang dituju. Dengan demikian, event
dapat dihadiri oleh audience yang tepat.
Selain itu kemampuan sumber daya manusia, hubungan baik dengan
pihak penyelengara (event organizer), dan besarnya budget juga menentukan
keberhasilan sebuah event marketing. Penggunaan event organizer muncul
sebagai pilihan bagi perusahaan ketika menyelenggarakan sebuah event. Hal
ini dilakukan agar proses pelaksanaan dapat terorganisir secara profesional
dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Melainkan
perusahaan harus pintar dalam memilih serta menilai reputasi sebuah event
organizer karena event yang akan diselenggarakan membawa nama
perusahaan.
Faktor lainnya seperti besarnya budget, kesiapan team serta kordinasi
juga perlu diperhatikan dalam pelaksanaan event. Dalam membuat suatu event,
perusahaan perlu memperhatikan budget yang akan dikeluarkan dan
menyesuaikan antara tujuan perusahaan dengan event yang akan dilakukan.
Pada
disiplin
ilmu
Public
Relation,
selalu
dikenal
dengan
istilah
P.E.N.C.I.L.S, yang dimana pengukuran sebuah event yang dilaksanakan
harus mencakup beberapa aspek yang terdapat dalam teori tersebut.25
Elemen yang terkandung dalam teori P.E.N.C.I.L.S, antara lain :
Publications & Publicity, yaitu memperkenalkan perusahaan kepada public. Misalnya
mengadakan open house atau launching
25
Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Komunikasi, Jakata, PT. Raja Grafindo Perkasa,
2002
Download