Jakarta, 06 Desember 2005 Nomor : F-UM.02.02-2889 Lamp : Perihal : Pelayanan Keimigrasian di TPI bagi Pemegang KPP APEC / ABTC Kepada Yth : KEPALA KANTOR WILAYAH DEP. Hukum dan HAM RI U.p Kadiv Keimigrasian di Seluruh Indonesia. Sehubungan dengan hasil Pertemuan IEGBM ABTC SDM III APEC tahun 2005 yang diselenggarakan di Gyeongju Korea Selatan, bersama ini dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa ada rekomendasi dan ABAC (APEC Business Advisory Council) tentang komplain yang disampaikan oleh Pebisnis dari Ekonomi APEC tentang pelaksanaan ABTC di China entry point bagi dan Indonesia, khususnya Indonesia yang hanya membuka 2 (dua) entry point bagi pemegang ABTC yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor M.03.IZ.03.10 tahun 2003 tentang Kartu Perjalanan Pebisnis Asia Pacific Economic Cooperation tanggal 19 September 2003 dan Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-0378.UM.01.10 tahun 2004 tentang Tata Cara Penerbitan dan Pembatalan KPP APEC tanggal 24 Meret 2004; 2. Berdasarkan evaluasi dilapangan perlu dilakukan perubahan terhadap Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-0378-UM.01.10 tahun 2004 tentang Tata Cara Penerbitan dan Pembatalan KPP APEC tanggal 24 Maret 2004 dengan menambah beberapa Entry Point/Tempat Pemeriksaan Imigrasi bagi Pemegang KPP APEC/ABTC untuk dapat masuk dan keluar antara lain melalui Bandara Polonia di Medan, Bandara Juanda di Surabaya dan terminal ferry di Batam Center Batam dengan jalur khusus dan beberapa TPI utama lainnya tanpa disediakan jalur khusus; 3. Selama periode 04 Mei 2004 sampai dengan 30 November 2005 Indonesia telah menerima permohoanan Pre Clearence dari Ekonomi lain sebanyak 11076, disetujui 8542, ditolak 542 dan yang belum disetujui sebanyak 1992 dari permohonan Warga Negara Asing yangn tergabung dalam skema KPP APEC/ABTC; 4. Indonesia sampai saat ini belum mengeluarkan KPP APEC/ABTC bagi Pebisnisnya karena masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah tentang biaya untuk ABTC namun telah diproses pre clearance dan diberikan KPP APEC/ABTC kepada beberapa pejabat setingkat Eselon I dan II dari Departemen Hukum dan HAM, Departemen Luar Negeri, Departemen Pergadangan, Departemen Keuangan dan Pejabat ABAC KPP APEC/ABTC sebayak 11 orang; 5. Sambil menunggu perubahan penambahan Tempat pemeriksaan Imigrasi sebagai nama disebutkan diatas kami Instruksikan kepada Saudara agar memerintahkan Kepala Kantor Imigrasi yang membawahi TPI untuk memberikan pelayanan keimigrasian kepada pemegang KPP APEC/ABTC yang masuk dan keluar melalui TPI yang berada di wilayah kerja Saudara dengan diberikan izin masuk dan izin tinggal kunjungan berlku selama 60 (enam puluh) hari. Demikian untuk dilaksanakan dan pelaporan sebagaimana mestinya, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI Ttd M. IMAN SANTOSO NIP:040029046 Tembusan Kepada Yth. : 1. Menteri Hukum dan HAM RI (sebagai laporan); 2. Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi dan Para Direktur Di lingkungan Ditjen Imigrasi; 3. Kepala Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia.