Jakarta, 20 Januari 2005

advertisement
Jakarta, 06 Desember 2005
Nomor : F-UM.02.02-2889
Lamp : Perihal : Pelayanan Keimigrasian
di TPI bagi Pemegang
KPP APEC / ABTC
Kepada Yth :
KEPALA KANTOR WILAYAH
DEP. Hukum dan HAM RI
U.p Kadiv Keimigrasian
di Seluruh Indonesia.
Sehubungan dengan hasil Pertemuan IEGBM ABTC SDM III APEC tahun
2005 yang diselenggarakan di Gyeongju Korea Selatan, bersama ini dengan
hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa ada rekomendasi dan ABAC (APEC Business Advisory Council)
tentang komplain yang disampaikan oleh Pebisnis dari Ekonomi APEC
tentang pelaksanaan ABTC di China entry point bagi dan Indonesia,
khususnya Indonesia yang hanya membuka 2 (dua) entry point bagi
pemegang ABTC yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara
Internasional Ngurah Rai berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan
HAM RI Nomor M.03.IZ.03.10 tahun 2003 tentang Kartu Perjalanan
Pebisnis Asia Pacific Economic Cooperation tanggal 19 September 2003
dan Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-0378.UM.01.10 tahun
2004 tentang Tata Cara Penerbitan dan Pembatalan KPP APEC tanggal 24
Meret 2004;
2. Berdasarkan evaluasi dilapangan perlu dilakukan perubahan terhadap
Keputusan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-0378-UM.01.10 tahun 2004
tentang Tata Cara Penerbitan dan Pembatalan KPP APEC tanggal 24 Maret
2004 dengan menambah beberapa Entry Point/Tempat Pemeriksaan
Imigrasi bagi Pemegang KPP APEC/ABTC untuk dapat masuk dan keluar
antara lain melalui Bandara Polonia di Medan, Bandara Juanda di Surabaya
dan terminal ferry di Batam Center Batam dengan jalur khusus dan
beberapa TPI utama lainnya tanpa disediakan jalur khusus;
3. Selama periode 04 Mei 2004 sampai dengan 30 November 2005
Indonesia telah menerima permohoanan Pre Clearence dari Ekonomi lain
sebanyak 11076, disetujui 8542, ditolak 542 dan yang belum
disetujui sebanyak 1992 dari permohonan Warga Negara Asing yangn
tergabung dalam skema KPP APEC/ABTC;
4. Indonesia sampai saat ini belum mengeluarkan KPP APEC/ABTC bagi
Pebisnisnya karena masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah
tentang biaya untuk ABTC namun telah diproses pre clearance dan
diberikan KPP APEC/ABTC kepada beberapa pejabat setingkat Eselon I dan
II dari Departemen Hukum dan HAM, Departemen Luar Negeri,
Departemen Pergadangan, Departemen Keuangan dan Pejabat ABAC KPP
APEC/ABTC sebayak 11 orang;
5. Sambil menunggu perubahan penambahan Tempat pemeriksaan Imigrasi
sebagai nama disebutkan diatas kami Instruksikan kepada Saudara agar
memerintahkan Kepala Kantor Imigrasi yang membawahi TPI untuk
memberikan pelayanan keimigrasian kepada pemegang KPP APEC/ABTC
yang masuk dan keluar melalui TPI yang berada di wilayah kerja Saudara
dengan diberikan izin masuk dan izin tinggal kunjungan berlku selama 60
(enam puluh) hari.
Demikian untuk dilaksanakan dan pelaporan sebagaimana mestinya, atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI
Ttd
M. IMAN SANTOSO
NIP:040029046
Tembusan Kepada Yth. :
1. Menteri Hukum dan HAM RI (sebagai laporan);
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi dan Para Direktur Di lingkungan
Ditjen Imigrasi;
3. Kepala Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia.
Download