PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI S.D. SEMESTER I TAHUN 2008 DIVISI AKUNTANSI KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN Jakarta, Juli 2008 DAFTAR ISI I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI i II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI − Neraca Konsolidasi per 30 Juni 2008 dan 2007 1 − Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 2 − Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 3-4 − Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 5 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 6–9 − Umum − Kebijakan Akuntansi 10 – 18 − Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi 19 - 36 I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 30 JUNI 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank Surat Berharga Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Pinjaman Yang Diberikan Piutang Lainnya Persediaan Emas Persediaan Barang Cetak Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Beban Dibayar Dimuka CAT 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 30 Juni 2008 dan 2007) Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar 30 JUNI 2008 30 JUNI 2007 KEWAJIBAN DAN EKUITAS /\ % 154,856,203,647 0 2,568,371,200 89,921,144,085 8,484,228,262,245 3,721,806,841 597,600,240 8,384,641,848 353,428,758,579 21,235,830,609 149,012,111,303 0 1,941,555,817 52,585,774,796 5,941,444,935,469 8,062,453,218 597,600,240 6,445,801,650 314,047,225,994 30,744,440,823 3.92 0.00 32.28 71.00 42.80 (53.84) 0.00 30.08 12.54 (30.93) 9,118,942,619,294 6,504,881,899,310 40.19 13 14 8,978,065,871 15,666,680,671 10,078,097,671 9,186,174,393 15 16 376,465,975,653 28,909,467,316 365,344,809,077 26,377,361,088 430,020,189,511 410,986,442,229 KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Hutang RUF Hutang Promes Hutang Kepada Rekanan Hutang Kepada Nasabah Hutang Pajak Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th Beban Yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Hutang Lancar Lainnya 9,548,962,808,805 6,915,868,341,539 38.07 1 30 JUNI 2007 /\ % 3,027,723,865,442 275,000,000,000 50,000,000,000 11,582,110,780 29,361,747,895 125,265,703,379 134,930,065,626 32,736,946,444 1,576,214,438 131,722,461,241 62.29 0.00 (100.00) 0.00 25.34 21.72 11.15 (13.57) 0.00 54.94 5,638,014,232,682 3,819,899,115,245 47.60 27 28 42,939,249,290 27,700,849,434 66,654,255,261 29,338,338,070 (35.58) (5.58) 29 30 1,769,617,020,344 411,150,000,000 1,327,575,782,194 410,400,000,000 33.30 0.18 2,251,407,119,068 1,833,968,375,525 22.76 205,000,000,000 46,252,000,000 0 205,000,000,000 46,252,000,000 0 0.00 0.00 0.00 1,059,199,340,092 349,090,116,963 751,821,075,454 258,927,775,315 40.88 34.82 Jumlah Ekuitas 1,659,541,457,055 1,262,000,850,769 31.50 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 9,548,962,808,805 6,915,868,341,539 38.07 Jumlah Kewajiban Lancar Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal Awal Penyertaan Modal Pemerintah Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi Saldo Laba : - Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya JUMLAH AKTIVA 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 30 JUNI 2008 4,913,684,464,009 139,000,000,000 0 11,752,742,919 36,803,433,475 152,476,144,603 149,976,354,167 28,293,823,516 1,930,853,563 204,096,416,430 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja (10.92) Pendapatan Ditangguhkan 70.55 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu 3.04 Satu Tahun. 9.60 Hutang Jangka Panjang Lainnya 4.63 CAT 31 PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007 (dalam rupiah) URAIAN 1 JANUARI s.d. 30 JUNI 2008 2007 CAT PENDAPATAN USAHA - Pendapatan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi Jumlah Pendapatan Usaha 32 33 PENDAPATAN USAHA LAINNYA 34 /\ % 1,132,928,456,291 133,347,173,948 1,266,275,630,239 968,909,163,673 106,709,757,537 1,075,618,921,210 16.93 24.96 17.73 - Pendapatan Toko Emas - Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Investasi Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 0 6,642,766,771 350,633,196 6,993,399,967 0 13,058,434,605 175,896,000 13,234,330,605 #DIV/0! (49.13) 99.34 (47.16) Jumlah Pendapatan Usaha (1) 1,273,269,030,206 1,088,853,251,815 16.94 347,684,193,333 273,666,550,376 20,885,899,674 1,561,160,734 148,063,377,375 305,450,837,468 307,827,925,296 16,494,993,220 2,079,954,604 100,395,518,228 13.83 (11.10) 26.62 (24.94) 47.48 791,861,181,492 732,249,228,816 8.14 481,407,848,714 356,604,022,999 35.00 1,672,224,032 411,491,765 2,874,475,834 11,121,791,640 (608,003,339) 1,437,658,838 607,510,697 76,523,059 10,725,180,042 (146,509,374) 16.32 (32.27) 15,471,979,932 12,700,363,262 0 0 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 496,879,828,646 369,304,386,261 34.54 TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN : - Tahun Berjalan - Tangguhan (147,789,711,683) 0 (110,376,610,946) 0 33.90 #DIV/0! LABA BERSIH 349,090,116,963 258,927,775,315 34.82 BEBAN USAHA - Bunga dan Provisi - Pegawai - Penyusutan Aktiva Tetap - Amortisasi - Umum 35 36 37 38 39 Jumlah Beban Usaha (2) LABA USAHA (3=1-2) PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 40 - Pendapatan Sewa Gedung - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pendapatan Lainnya - Beban Lain-lain Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain KERUGIAN LUAR BIASA 41 2 3,656.35 3.70 314.99 21.82 #DIV/0! PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007 ( dalam rupiah ) Periode 1 Januari s.d 30 Juni Tahun 2008 Tahun 2007 U R A I A N KEGIATAN OPERASI : Penerimaan Kas dari : - Penerimaan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Lainnya - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan - Pelunasan dari Piutang Lainnya - Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan - Penerimaan Hutang Nasabah - Penerimaan Hutang Pajak - Penerimaan Hutang Lainnya TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI Pengeluaran Kas untuk : - Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi - Beban Pegawai - Beban Umum - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan - Pembelian Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah - Pembayaran Hutang Pajak - Pembayaran Hutang Lainnya - Pemberian Piutang TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI KEGIATAN INVESTASI : Penerimaan Kas dari : - Penjualan Aktiva Tetap - Hasil Investasi & Penjualan Koin Emas ONH dan Galeri 24 TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI Pengeluaran Kas untuk : - Pembelian Aktiva Tetap - Penempatan di Galeri 24 TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI 3 1,129,939,833,342 133,349,500,375 9,212,491,387 13,758,520,139,945 27,314,720,109 60,101,610,486 38,817,388,823 21,016,230,173 33,552,956,024 15,211,824,870,664 934,922,878,077 106,769,228,833 8,560,344,188 10,018,101,490,231 20,454,109,809 73,730,034,181 32,794,536,200 23,534,252,707 38,167,993,664 11,257,034,867,890 348,038,399,684 273,669,750,109 145,995,051,193 15,868,487,259,911 18,837,541,314 2,579,991,610 24,371,887,987 201,303,527,485 105,537,275,457 24,776,550,129 17,013,597,234,879 (1,801,772,364,215) 289,619,889,000 310,686,988,052 99,345,144,989 10,824,155,144,436 68,200,563,500 3,849,376,214 20,101,658,426 132,726,353,553 121,056,049,982 19,689,527,686 11,889,430,695,838 (632,395,827,948) 2,941,101,622 0 2,941,101,622 0 54,191,000 54,191,000 23,451,528,641 0 23,451,528,641 (20,510,427,019) 24,242,283,352 0 24,242,283,352 (24,188,092,352) PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007 ( dalam rupiah ) Periode 1 Januari s.d 30 Juni Tahun 2008 Tahun 2007 U R A I A N KEGIATAN PENDANAAN : Penerimaan Kas dari : - Hutang Bank - Hutang Promes - Hutang RUF - Hutang Jangka Panjang Lainnya TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN 8,041,551,283,118 100,000,000,000 439,000,000,000 750,000,000 8,581,301,283,118 4,771,447,515,466 200,000,000,000 525,000,000,000 100,000,000,000 5,596,447,515,466 Pengeluaran Kas untuk : - Angsuran Hutang Bank - Pelunasan Hutang Promes & RUF - Pelunasan Obligasi 6,282,890,790,977 500,000,000,000 8,700,000,000 4,353,727,775,000 589,000,000,000 8,700,000,000 TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN 6,791,590,790,977 4,951,427,775,000 KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN 1,789,710,492,141 645,019,740,466 (32,572,299,093) (11,564,179,834) (8,521,064,339) (24,051,234,754) - (23,164,874,486) 11,600,694,652 - (32,572,299,093) (11,564,179,834) 77,096,896,361 110,331,606,379 187,428,502,740 89,608,716,883 70,967,574,254 160,576,291,137 68,575,832,022 86,280,371,625 66,443,842,397 82,568,268,906 154,856,203,647 149,012,111,303 PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas - Kas - Bank - Deposito JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Saldo Per 31 Desember 2008/2007 - Kas - Bank - Deposito Saldo Per 30 Juni 2008/2007 - Kas - Bank - Deposito 4 PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007 30 JUNI KETERANGAN 2008 2007 205,000,000,000 46,252,000,000 0 205,000,000,000 46,252,000,000 0 488,730,764,638 349,090,116,963 837,820,881,601 350,182,905,378 258,927,775,315 609,110,680,693 (147,000,000,000) (17,248,500,000) (8,552,000,000) (8,552,000,000) 0 (135,532,264,638) (171,846,000,000) 0 (105,055,000,000) (15,540,500,000) (3,501,000,000) (3,501,000,000) 0 (52,037,000,000) (170,548,405,378) 0 (488,730,764,638) (350,182,905,378) 349,090,116,963 258,927,775,315 325,812,603,276 313,278,472,178 112,730,000,000 155,264,197,898 261,241,472,178 112,730,000,000 135,532,264,638 171,846,000,000 0 170,548,405,378 52,037,000,000 0 Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya 1,059,199,340,092 751,821,075,454 SALDO LABA 1,408,289,457,055 1,010,748,850,769 1,659,541,457,055 1,262,000,850,769 MODAL AWAL PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA - Saldo Awal Tahun - Laba Bersih Tahun Berjalan Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN Pembagian Laba : - Dana Pembangunan Semesta - Jasa Produksi - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Dana Sosial - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA Saldo Awal Tahun : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi Penambahan Dari Pembagian Laba : - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Dana Cadangan Pelunasan Obligasi JUMLAH EKUITAS 5 III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1. UMUM Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat golongan berpenghasilan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816) Bank van Leening milik pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat. Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian. Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP. No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang. Maksud dan Tujuan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan : • Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut : • Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai • Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan Menteri Keuangan. 6 Modal Perusahaan Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham yang jumlahnya sebesar nilai penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,-(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari : • Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990 sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991. • Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap, masingmasing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 0360/KM.342/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor 0136/KM.342/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor 0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,-- Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan) maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2007 Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun . Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut : Tanggal efektif dan jatuh tempo 11 Juni 1993 9 Juli 1998 Nominal Keterangan (Rp) 50 milyar Bunga 17,5 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang. Obligasi II 30 Juni 1994 18 Juli 1999 25 milyar Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1 % di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah. 1996 Obligasi III 25 Juni 1996 12 Juli 2001 100 milyar Bunga 17,75 % tetap untuk tahun pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta. 1997 Obligasi IV 16 Juni 1997 3 Juli 2002 100 milyar Bunga 14,75 % tetap untuk tahun pertama, 4 tahun selanjutnya mengam- Tahun Jenis 1993 Obligasi I 1994 7 Tahun Jenis Tanggal efektif dan jatuh tempo Nominal (Rp) Keterangan bang 1 % di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah dan swasta. 1998 Obligasi V 23 Juni 1998 8 Juli 2003 64,6 milyar Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. Bunga seri B.2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah 3 % premium. 1999 Obligasi VI 24 Agustus 1999 8 September 2007 135 milyar Bunga 15,5 % tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan. 2000 Obligasi VII 27 Juni 2000 21 Juli 2008 150 milyar Bunga 15,625 % tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725 % di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah. 2001 Obligasi VIII 31 Mei 2001 12 Juni 2006 300 milyar Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20 % pokok per tahun, Seri B 19,25 % tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per tahun 20,25 % untuk tahun pertama, Seri D 19,25 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %, Seri E 19,25 % tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %. 2002 Obligasi IX 24 Mei 2002 6 Juni 2010 300 milyar Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun, Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10 % tahun ke empat emisi 20 % tahun kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap tahun pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan tingkat bunga ratarata deposito rupiah berjangka 3 bulan ditambah premi tetap 2,5 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %, 8 Tahun 2003 Jenis Obligasi X Tanggal efektif dan jatuh tempo Nominal (Rp) Seri D dengan OPSI Jual pada tahun ke lima 18,25 % tetap tahun pertama s.d. ke lima, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito rupiah berjangka 3 bulan ditambah premi tetap 2,50 % per tahun maksimum 20,00 % minimum 16,25 %. 27 Juni 2003 11 Juli 2011 dan 11 Juli 2018 2006 Obligasi XI 23 Mei 2006 23 Mei 2016 2007 Obligasi XII 4 Sept. 2007 4 Sept 2017 Keterangan 400 milyar Bunga Seri A 12,9375 % per tahun tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B jangka waktu 15 tahun tingkat bunga 13,125 % per tahun tetap untuk tahun pertama sampai ke tiga, selanjutnya tahun ke empat s.d. ke lima belas mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,0 % per tahun maksimum 15,50 % minimum 10,50 %. 500 milyar Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 % per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua s.d. ke sepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25 % per tahun maksimum 16,00 % minimum 10,00 %. 600 milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap jangka waktu 10 tahun, ditawarkan sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah 230 milyar untuk jangka waktu 10 tahun, tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun ke dua s.d. tahun ke sepuluh bunga mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun maksimum 12% minimum 8%. 9 Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat oleh Pemilik Modal. Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5 Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari : Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota : : : : : Suhadi Hadiwijoyo Siswo Suyanto Bambang Prayitno Raksaka Mahi Ketut Sethyon Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari : Direktur Utama Direktur Pengembangan Usaha Direktur Operasi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Direktur Keuangan : : : : : Chandra Purnama Wasis Djuhar Moch. Edy Prayitno Sumanto Hadi Budiyanto Berdasarkan surat keputusan Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep01/KP/DP/GD/2005, tanggal 31 Oktober 2005, susunan Komite Audit terdiri dari : Ketua Anggota Anggota : : : Siswo Suyanto Muhamad Nur Sodiq Mulyana Mastam Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah dengan susunan sebagai berikut : Ketua merangkap anggota Anggota : : H.M. Nahar Nahrawi H. Rahmat Hidayat Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13 tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000 bertempat di Jl. Kramat Raya No.162 Jakarta dengan susunan organisasi berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian No. 133/Kp.200322/2003 tanggal 14 Februari 2003 dengan susunan sebagai berikut : Komisaris Direktur : : Wasis Djuhar Heriyanto Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April 2008 diputuskan sebagai berikut : Komisaris : Agus Supriyono Direktur : Heriyanto 10 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut : a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No. 01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan. Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas. Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. c. Kas dan Setara Kas Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas. 11 d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah : • Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries). • Perusahaan asosiasi (associated company). • Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). • Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. • Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota • dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Surat Berharga Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam laporan laba rugi. f. Pinjaman yang Diberikan Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan dengan surat keputusan Direksi, yaitu : • Uang pinjaman Usaha Gadai : Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1 September 2003 dengan rincian : 12 Pagu Kredit (Rp) Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 ------- 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 Tarif SM Per 15 hari Jangka waktu kredit 1,125 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 1,625 % 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 dengan rincian : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 ------- 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 Tarif M Per 15 hari Jangka waktu kredit 1,125 % 1,6 % 1,6 % 1,6 % 1% 1% 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember 2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari 2007 dengan rincian : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 ------- 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Tarif SM Per 15 hri Maksimal SM Masa kredit 1% 1,45 % 1,45 % 1,45 % 1% 1% 8% 11,6 % 11,6 % 11,6 % 8% 8% 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008 dengan rincian : 13 Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) ------- 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 Tarif SM Per 15 hri Maksimal SM Masa kredit 0,75 % 1,2 % 1,3 % 1,3 % 1% 1% 6% 9,6 % 10,4 % 10,4 % 8% 8% 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No. 06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut : Golongan A B C.1 C.2 D.1 D.2 Pagu Kredit (Rp) 20.000 151.000 505.000 1.010.000 20.050.000 50.100.000 Persentase Uang Pinjaman Terhadap Taksiran 150.000 500.000 1.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 ------ 95 % 92 % 91 % 91 % 93 % 93 % Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat keputusan Direksi sebagai berikut : Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan : Golongan Rubrik AKn A AK AG BK B BG CK.1 C.1 CG.1 C.2 C.2 D.1 dan D.2 D.1 D.1 dan D.2 mobil D.2 Catatan : Minimum Rp.1.000,- Tarif Biaya Administrasi 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman 1 % X Uang Pinjaman, minimum Rp 50.000,-- Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.: Ulang Gadai: 14 No. 1 2 3 4 Kredi Lama berjalant Kredit Baru : No. 1 2 • 0,2 % 0,4 % 0,6 % 0,8 % 30 Hari 60 Hari 90 Hari 120 Hari Sd. sd. sd. sd. 01Hari 31 Hari 61 Hari 91 Hari Tarif BA Golongan Semua Golongan (A,B, C, D) Khusus BJ Mobil Tarip BA 1 % dari UP Minimal Rp.50.000,- Uang Pinjaman Usaha Syariah : Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 16/US.1.00/2004 tanggal 6 April 2004 tentang Penyesuaian Kebijakan-kebijakan yang Berkaitan dengan Operasional Gadai Syariah ditetapkan penggolongan plafon marhun bih dan biaya administrasi sebagai berikut : Golongan A B C D E F G H Plafon Marhun Bih (Rp) 20.000 151.000 501.000 1.005.000 5.010.000 10.050.000 20.100.000 50.100.000 --------- 150.000 500.000 1.000.000 5.000.000 10.000.000 20.000.000 50.000.000 200.000.000 Tarif Biaya Administrasi Jangka Waktu Kredit Rp 1.000,-Rp 3.000,-Rp 5.000,-Rp 15.000,-Rp 15.000,-Rp 25.000,-Rp 25.000,-Rp 25.000,-- 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari 120 hari Selanjutnya berdasar Surat Keputusan Direksi No. 121/US.1.00/2005 tanggal 26 Juli 2005 dan Surat Edaran Direksi No. 27/US.1.00/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang Perubahan Biaya Administrasi Gadai Syariah, ditetapkan biaya administrasi yang baru adalah sebagai berikut: Tarif Biaya Golongan Administrasi A B C D E F G H Rp 500,-Rp 3.000,-Rp 5.000,-Rp 10.000,-Rp 15.000,-Rp 25.000,-Rp 30.000,-Rp 30.000,-15 Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 222/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember 2006 dan Surat Edaran Direksi No. 64/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember 2006, tentang Perubahan Biaya Administrasi yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007, biaya administrasi disesuaikan kembali menjadi sebagai berikut : Plafon Marhun Bih Tarip Biaya Masa Golongan (Rp) Administrasi (Rp) Kredit A 20.000 – 150.000 1.000 120 hari B 151.000 – 500.000 5.000 120 hari C 501.000 – 1.000.000 8.000 120 hari D 1.005.000 – 5.000.000 16.000 120 hari E 5.010.000 – 10.000.000 25.000 120 hari F 10.050.000 – 20.000.000 40.000 120 hari G 20.100.000 – 50.000.000 50.000 120 hari H 50.100.000 – 200.000.000 60.000 120 hari Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 141/US.1.00/2007 tanggal 1 Agustus 2007 dan Surat Edaran Direksi No. 44/US.1.00/2007 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Diskon Biaya Administrasi Ulang Rahn, ditetapkan diskon biaya administrasi untuk proses ulang gadai sebagai berikut : Gol. A B C D E F G H Tarif Bea Adm Rahn (Gadai) 1.000 5.000 8.000 16.000 25.000 40.000 50.000 60.000 Tarif Ulang Rahn (Ulang Gadai) Setelah Diskon 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 500 600 700 800 2.500 3.000 3.500 4.000 4.000 4.800 5.600 6.400 8.000 9.600 11.200 12.800 12.500 15.000 17.500 20.000 20.000 24.000 28.000 32.000 25.000 30.000 35.000 40.000 30.000 36.000 42.000 48.000 Tarif Ijaroh Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan Direksi No. 74/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 dan Surat Edaran Direksi No. 22/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 tentang Perubahan Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah yang berlaku mulai 1 Juni 2005 menjadi sebagai berikut: MARHUN Emas Elektronik dan alat rumah tangga lain Kendaraan bermotor TARIF Lama 90 Baru 85 95 90 100 95 16 Rumusan tarif Ijaroh-nya adalah sebagai berikut: No. Jenis marhun Perhitungan Tarif 1 Emas Taksiran/Rp 10.000 x Rp 85 x jangka waktu/10 2 Elektronik Alat Rumah tangga lainnya Taksiran/Rp 10.000 x Rp 90 x jangka waktu/10 3 Kendaraan Bermotor Mobil dan Motor Taksiran/Rp 10.000 x Rp 95 x jangka waktu/10 Diskon (Muqasah) Tarif Setelah Diskon (Rp) Muqasah (Diskon) X Tarif Kantong Elektronik & Alat RT Kendaraan Bermotor - 85 90 95 80% - 84% X Taks 5% 81 86 90 75% - 79% X Taks 10 % 77 81 86 70% - 74% X Taks 15 % 72 77 81 65% - 69% X Taks 20 % 68 72 76 60% - 64% X Taks 25 % 64 68 71 55% - 59% X Taks 30 % 60 63 67 50% - 54% X Taks 35 % 55 59 62 45% - 49% X Taks 40 % 51 54 57 40% - 44% X Taks 45 % 47 50 52 35% - 39% X Taks 50 % 43 45 48 30% - 34% X Taks 55 % 38 41 43 25% - 29% X Taks 60 % 34 36 38 20% - 24% X Taks 65 % 30 32 33 15% - 19% X Taks 70 % 26 27 29 10% - 14% X Taks 75 % 21 23 24 < 10% X Taks 80 % 17 18 19 Besarnya Marhun Bih “P/N” ≥ 85% X Taks 17 Uang Pinjaman Usaha Lain : Kredit Kreasi dan Krasida Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per tahun flat (0,9% per bulan flat). Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September 2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per nasabah. Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut Skim kredit Kreasi dan Krasida : No. Uraian Kreasi Krasida 1. Tujuan kredit Produktif Produktif 2. Waktu pelayanan 3 hari 1-2 jam 3. Tarif sewa modal 10,80 % / tahun flat 10,80 % / tahun flat 4. Biaya administrasi 1 % dari Uang Pinjaman 1 % dari Uang Pinjaman 5. Biaya lainnya Notaris, Akte Fidusia, asuransi, meterai 6. Jenis barang jaminan BPKB kendaraan bermotor Perhiasan emas dan kendaraan bermotor 7. Penyimpanan BJ Dipakai nasabah untuk alat produksi Disimpan di Pegadaian 8. Besarnya pinjaman 70 % dari taksiran/ nilai agunan 95 % dari taksiran agunan 9. Jangka waktu kredit 12 – 36 bulan 12 – 36 bulan Cara pelunasan Angsuran tetap Angsuran tetap 10. cek fisik, Meterai dan cek fisik untuk kendaraan bermotor Kredit Krista Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan menerapkan sistem tanggung renteng diantara anggota anggota kelompok tersebut. Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: 18 No. Uraian Krista 1. Tujuan kredit Produktif 2. Waktu pelayanan 1-3 hari 3. Tarif sewa modal 12 % / tahun flat 4. Biaya administrasi 1 % dari Uang Pinjaman 5. Biaya lainnya asuransi, meterai 6. Jenis barang jaminan Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik 7. Penyimpanan BJ Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau operasional usaha. 8. Besarnya pinjaman Berdasakan kelayakan usaha dengan minimal uang pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp 3 juta; dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20 % dari pinjaman. 9. Jangka waktu kredit 12 bulan 10. Cara pelunasan Angsuran tetap Kredit Kresna : Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/ karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai (kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006. SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004. Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) : KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen. Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA) Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah, pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini 19 ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7 Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA). Skim Kremada : No. Uraian Keterangan 1. Tujuan kredit Produktif 2. Waktu pelayanan 1-2 Minggui 3. Tarif sewa modal 4. Biaya administrasi 0% 9 % per tahun dari Uang Pinjaman 5. Biaya lainnya 6. Jenis barang jaminan Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng 7. Plafon pinjaman Perbaikan Rp.5.000.000,Pembangunan Rp.10.000.000,- 8. Nasabah 9. Jangka waktu kredit MBR yang berkelompok Perbaikan 12 bulan Pembangunan 24 bulan Meterai Unit Gadai Efek SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA, berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta Pusat. SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC). SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit Gadai Saham. SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixrd Rate. Tarif SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari. SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50 Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah. SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan anggotaanggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang masingmasing atas besaran UP yang dapat diputuskan. Skim Gadai Efek INVESTA : No. Uraian Keterangan 1. Tujuan kredit Produktif 2. Waktu pelayanan 1-2 hari 3. Sewa modal Harian, minimal 15 hari 4. Biaya administrasi 0,125 % per jangka waktu 90 hari 20 No. Uraian Keterangan 5. Biaya lainnya Meterai 6. Jenis barang jaminan Saham dalam LQ 45, 1 transaksi untuk 1 jenis saham 7. Plafon pinjaman Min. Rp.50.000.000,- & Maks Rp.50.000.000.000,dihitung paling banyak 50% dari harga pasar saham. (closing price 1 hari sebelumnya 8. Nasabah 9. Jangka waktu Kredit Institusi adtau perorangan 90 Hari 10 Top Up Call 65% 11. Eksekusi 80% \ KUCICA Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang, bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas, yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007, tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian, menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional Kucica. ARRUM SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Batas Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. : No. 1. 2. Jenis Barang Jaminan Sepeda Motor/ Scooter Mobil Biaya ADM Rp. 70.000,Rp. 200.000,- Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. : Ijaroh Taksiran = ----------------- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan) 100.000 g. Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai. Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri, atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan. 21 Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi (tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR) h. Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan Persediaan emas merupakan persediaan eks Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban pada saat digunakan. i. Aktiva Tetap Kepemilikan Langsung Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan (historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : • Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya. • Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 % dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang. • Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006 kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dengan penjelasan : ƒ ƒ Aktiva Tetap Inventaris. Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp 1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. 22 Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp 7.500.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari Rp 7.500.000,- dibiyayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen berapapun besarnya dibiayakan. Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No. ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu : • Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah. • Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober 2006 dengan penjelasan : ƒ Aktiva Tetap Inventaris. Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp 1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai Biaya Perlengkapan Kantor ƒ Aktiva Tetap Bangunan Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 20.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan. Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan pada saat transaksi. Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya Rp 10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari Rp 10.000.000,- dibiayakan. Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara, terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen. ƒ Aktiva Tanah Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah, dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai 23 ƒ ƒ pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan biaya pematangan tanah. Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan / perpanjangan hak (sertifikat). Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll) maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan perbandingan nilai perolehan masing masing. Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan. Aktiva Tetap Belum Dipoerasikan (ATBD) Pengadaan/ pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku. Penyusutan Aktiva Tetap. Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan dibukukan sebagai aktiva tetap Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut : ¾ Aktiva Tetap Bangunan : o Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 20 tahun. o Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa. o Aktiva Tetap Bangunan tidak permanen disusutkan dengan metode garis lurus sebesar 10 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 10 tahun. o Perhitungan penyusutan aktiva tetap bangunan yang direnovasi dihitung dengan menetapkan umur ekonomik baru ( setelah renovasi ) 24 ¾ Aktiva Tetap Inventaris Aktiva Tetap Inventaris ( termasuk AC split dan window ) disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari nilai buku/sisa dengan masa manfaat 4 tahun. ¾ Aktiva Tetap Kendaraan. Aktiva Tetap Kendaraan bermotor disusutkan berdasarkan kelompok : o Untuk Kendaraan Bermotor Mobil masa manfaat 8 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa o Masa manfaat Sepeda Motor 4 tahun dan disusutkan dengan metode double declining sebesar 50 % per tahun dari Nilai Buku/Sisa. Aktiva Dalam Penyelesaian Aktiva yang pembangunannya dibiayai dari dana sendiri pada akhir periode dinilai berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan berita acara penyelesaian/kemajuan pekerjaan dan dicatat sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian. Reklas (pengalihan) ke aktiva tetap bangunan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai keseluruhan yang ditandai dengan berita acara penyerahan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut siap digunakan. Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO) Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO. Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut. j. Beban Ditangguhkan. Pengeluaran yang jumlahnya material dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun diakui sebagai beban yang ditangguhkan, sedangkan amortisasi setiap tahun atas pos tersebut dilakukan selama masa manfaatnya. - Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. - Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun. - Biaya Emisi Lainnya yang ditangguhkan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman. 25 k. Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP). Sejak tanggal 17 Nopember 2003, peraturan mengenai lelang barang jaminan dan pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan SE No.48/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003 dan SE No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003. Dalam SE tersebut dinyatakan, bahwa barang-barang yang tidak laku dijual lelang dibukukan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) yang sebelumnya disebut BSL. BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan jatuh tempo (barang kasep) dan tidak laku saat dilelang, kemudian dibeli oleh perusahaan sebesar Harga Limit Lelang (HLL). BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli 2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara. BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan Penjualan BLP dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar tertinggi dengan cara di jual langsung kepada pembeli atau dimutasi ke Cabang lain dan dapat dijual dengan cepat. Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut: - BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang (HPPDL) - BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian (H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat persetujuan dari Pemimpin Wilayah. BLP harus segera dijual dengan harga setinggi-tingginya paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah tanggal pembeliannya. Atas Barang Lelang Milik Perusahaan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BLP berasal dari hasil taksiran wajar (sesuai ketentuan) sehingga resiko kerugian relatif kecil. l. Aktiva Yang Disisihkan (AYD). AYD adalah aktiva perusahaan yang berasal dari nasabah atau dari pegawai pelaku kecurangan sebagai jaminan tambahan untuk menutup kerugian yang timbul akibat kecurangan dimaksud. Nilai AYD dihitung berdasarkan harga pasar jaminan tambahan itu dan harus segera dijual untuk menutup kerugian. Atas Aktiva Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai AYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil. m. Barang Bermasalah. Yang termasuk barang bermasalah adalah barang jaminan yang ditaksir tidak sesuai ketentuan sehingga menjadi taksiran tinggi, barang jaminan fiktif atau yang dikategorikan fiktif dan barang jaminan yang menjadi bukti perkara karena kasus kejahatan pidana. Timbulnya barang bermasalah sejak diketahuinya permasalahan tersebut sampai dengan dilakukan taksir ulang oleh suatu Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah (untuk barang 26 jaminan taksiran tinggi/barang jaminan fiktif) atau sampai dengan diputus Pengadilan (untuk barang jaminan yang menjadi bukti perkara). Nilai barang bermasalah dihitung sebesar uang pinjaman ditambah dengan hak sewa modal sampai dengan diketahui adanya barang bermasalah. Atas barang bermasalah tidak dilakukan pencadangan karena kerugian yang mungkin timbul atas barang bermasalah akan dibebankan kepada pelaku/pegawai yang terkait sehingga kemungkinan terjadinya resiko kerugian relatif kecil. n. Barang Jaminan Yang Disisihkan (BJYD) BJYD adalah barang jaminan bermasalah taksiran tinggi yang sudah dilakukan taksir ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah sehingga menjadi taksiran wajar. Harga perolehan BJYD dihitung berdasarkan harga pasar barang jaminan yang bersangkutan pada saat dilakukan taksir ulang. BJYD harus segera dijual dan laba atas penjualan BJYD akan mengurangi Kerugian Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) yang menjadi beban Pelaku/Pegawai terkait. Atas Barang Jaminan Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BJYD sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil. o. Kerugian Pinjaman Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD) KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan. Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal – Nilai Barang Jaminan Yang Disisihkan. Atas Kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai KPYD akan direklas ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK Direksi sehingga resiko kerugian relatif kecil. p. Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF). Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman, sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban Yang Masih Harus Dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF ditangguhkan. q. Hutang Jangka Panjang Yang Akan jatuh Tempo Dalam Waktu satu Tahun. Merupakan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun, yang direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar. r. Hutang obligasi Hutang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari para investor (pembeli obligasi) yang jumlahnya sesuai dengan persetujuan Menteri. 27 Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun direklas ke Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo. s. Biaya Emisi Obligasi. Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi. Pencatatan biaya emisi obligasi didasarkan pada surat keputusan Bapepam No. Kep06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 (Perubahan Peraturan No, VIII.G.7) yakni biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil nominal netto obligasi dan diamortisasi sesuai umur obligasi. t. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja. 1. Program Pensiun Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No. Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No. Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahaan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1Oktober 1999. Dana Pensiun Pegadaian merupakan dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Asumsi utama yang digunakan oleh Konsultan Aktuaria, PT Kis Aktuaria, aktuaris independen, sebagai berikut: - Metode Pendanaan: Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal” - Tingkat Bunga Aktuaria: 11 % per tahun - Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun: 7 % per tahun - Usia Pensiun Normal: 56 tahun - Kenaikan Uang Pensiun: 5 % setiap 2 tahun sekali - Tabel Mortalita: The 1949 Anuity Mortality Table (Modified) - Tingkat Cacat: 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu - Biaya Cadangan Manfaat Anak: 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta - Biaya Pengelolaan: 10 % dari Iuran Normal 28 2. Program Manfaat Pensiun Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyaan tersebut. Saldo kewajiban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2006, merupakan hasil perhitungan Aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja. Penerapan PSAK 24 baru tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Manajemen Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi tersebutdengan membebankan seluruh Beban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2006. u. Pengakuan Pendapatan dan Beban. Pendapatan dan beban diakui berdasarkan periode terjadinya (accrual basis), khusus untuk pendapatan sewa yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan umur sewa. v. Pajak Penghasilan Badan. Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak dimasa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi. w. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan. Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan 43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri. Pasal 42 (1) Setiap tahun buku Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan (2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum (3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain. Pasal 43 Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60, penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut: 29 Pasal 59 - Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya. - 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan sokongan/sumbangan ganti rugi. - Penetapan prosentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pasal 60 - Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal 59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta. - Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara BUMN dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No.S-487/MBU/2008 tanggal 9 Juni 2008 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2007, penggunaan laba tahun Buku 2007 ditetapkan sebagai berikut : Penggunaan Laba Tahun Buku 2007 SK Menteri BUMN No. S-487/MBU/2008 No Keterangan Rp % a. Dividen 147.000.000.000 30.08 % b. Cadangan Tujuan. 171.846.000.000 35,16 % c. Cadangan Umum 135.532.264.638 26,58 % d. Program kemitraan. 8.552.000.000 1,75% e. Program Bina Lingkungan. 8.552.000.000 1,75 % f. Tantiem. 2.964.500.000 0,61 % g. Jasa Produksi 14.284.000.000 4,08 % J umlah 488.730.764.638 100.00 % 30 PENJELASAN POS-POS NERACA 3. Kas dan Bank Terdiri dari : - Kas - Bank Jumlah 30-06-2008 (Rp.) 68,575,832,022 86,280,371,625 154,856,203,647 30-06-2007 (Rp.) 66,443,842,397 82,568,268,906 149,012,111,303 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) Saldo Kas tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut : - Kas Kantor Pusat - Kas Kantor Wilayah / Cabang - Kas PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) Jumlah 206,548,450 234,304,700 68,356,853,072 12,430,500 66,203,706,197 5,831,500 68,575,832,022 66,443,842,397 Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - BRI Cabang Kramat - BRI Cabang di Daerah - BNI 46 Cabang Kramat - BNI 46 Cabang di Daerah - Bank Bukopin MT. Haryono - Bank Bukopin Cabang di daerah - Bank BCA Cabang Matraman - Bank BCA Cabang di Daerah - Bank Mandiri - Bank Mandiri Cabang di Daerah - Bank Muamalat - Bank Muamalat Cabang di Daerah - Bank Niaga dan lainnya - Bank Niaga dan lainnya Daerah - BRI Cabang Kramat PT BLAG - BCA Cabang Matraman PT BLAG - Bank Danamon Matraman PT BLAG Jumlah 15,945,773,754 41,600,576,868 25,270,361 2,914,036,291 539,679,616 201,791,062 1,764,161,687 6,820,258,855 4,085,047,627 2,252,081,227 1,002,703 1,494,355,221 5,036,759,243 2,991,284,797 2,432,024 537,196,334 68,663,955 86,280,371,625 31 30-06-2007 (Rp.) 28,928,629,024 28,649,431,236 16,049,381 3,885,833,365 728,224,732 997,036,048 48,167,547 2,236,205,160 1,684,927,241 2,135,460,511 123,009,126 1,512,248,797 2,159,625,452 8,688,575,417 2,684,024 759,068,091 13,093,754 82,568,268,906 Seluruh kas tunai (cash in safe ) dan kas dalam perjalanan (cash in transit ) telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat perampokan, penodongan dan kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut : - Kas Tunai (Cash In Safe ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp. 52.675.629.715 total agregat pertahun - Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit ) Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000 per lokasi per tahun dan Rp 52.675.629.715 total agregat pertahun. Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventaris Perusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atau ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.200.000.000 setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp.1.000.000.000 per tahun. 4. Surat Berharga Saldo Surat Berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo Per 30 Juni 2008 dan 2007 adalah nihil. 5. Uang Muka Merupakan saldo uang muka per 30 Juni 2008 dan 2007 yang terdiri dari : 30-06-2008 (Rp.) - Uang Muka Dinas - Uang Muka Pembayaran 176,998,683 2,391,372,517 2,568,371,200 30-06-2007 (Rp.) 42,936,875 1,898,618,942 1,941,555,817 - Uang Muka Dinas merupakan uang muka atas pembelian barang dan jasa. - Uang Muka Pembayaran merupakan uang muka atas biaya operasional di Kantor Pusat, Kantor Wi layah dan Kantor Cabang yang harus dipertanggungjawabkan paling lambat 14 hari. 6. Pajak Dibayar Dimuka Merupakan saldo atas jumlah pembayaran SPT masa PPh Badan (PPh Pasal 25) selama Triwulan II Tahun 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) Pajak Dibayar Dimuka 89,921,144,085 32 30-06-2007 (Rp.) 52,585,774,796 7. Pinjaman Yang Diberikan Merupakan saldo Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 yang belum dilunasi dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) Usaha Gadai : - PYD Golongan A - PYD Golongan B - PYD Golongan C - PYD Golongan D Sub Jumlah Usaha Syariah : Gadai Syariah - Marhun Bih Golongan A - Marhun Bih Golongan B - Marhun Bih Golongan C - Marhun Bih Golongan D - Marhun Bih Golongan E - Marhun Bih Golongan F - Marhun Bih Golongan G - Marhun Bih Golongan H - Marhun Bih Golongan H Sub Jumlah Gadai Syariah Kredit Ar-Rum - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) Sub Jumlah Kredit Ar-Rum Sub Jumlah Usaha Syariah Usaha Lain - PYD Kresna - PYD Kreasi, Krasida dan Kremada - PYD Krista - PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - PYD Gadai Efek Sub Jumlah Jumlah PYD dan Marhun Bih 33 30-06-2007 (Rp.) 64,783,587,000 578,153,657,300 6,080,502,213,700 680,345,610,000 7,403,785,068,000 90,926,200,100 665,590,006,700 4,194,200,979,400 351,125,660,000 5,301,842,846,200 594,140,000 13,321,308,000 34,245,316,000 156,298,105,000 68,475,485,000 40,586,840,000 24,109,266,500 5,138,500,000 39,700,000 342,808,660,500 668,293,000 12,756,687,000 25,668,274,000 97,764,932,000 35,418,810,000 18,749,500,000 9,647,100,000 1,219,800,000 201,893,396,000 718,142,356 718,142,356 343,526,802,856 0 0 201,893,396,000 74,381,485,876 507,016,683,638 12,334,296,875 671,925,000 142,512,000,000 736,916,391,389 8,484,228,262,245 57,667,415,896 378,848,137,121 492,810,252 700,330,000 0 437,708,693,269 5,941,444,935,469 Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 30 Juni 2008 dan 2007 sebagai berikiut : Umur (Hr)/ Tunggakan Angsuran Lancar - PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) - Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Gol. E (Kresna) - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista - PYD Gadai Efek Sub Jumlah Kurang Lancar - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) Sub Jumlah Diragukan - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) Sub Jumlah Macet - PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG) - Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H. - Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah) - PYD Gol. E (Kresna) - PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada) - PYD Krista - PYD Gadai Efek Sub Jumlah Jumlah <120 <120 - 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 7,404,456,993,000 342,808,660,500 718,142,356 74,381,485,876 507,001,914,250 12,334,296,875 142,512,000,000 8,484,213,492,857 5,345,454,291,562 175,739,411,000 0 50,984,126,243 330,902,525,200 0 0 5,903,080,354,005 1x 4,352,538 4,352,538 16,327,488,000 16,327,488,000 2-3x 10,416,850 10,416,850 22,037,093,464 22,037,093,464 >120 >120 >3x >3x >3x >3x >120 0 0 0 0 0 0 0 0 8,484,228,262,245 0 0 0 0 0 0 0 0 5,941,444,935,469 Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yang ditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang jaminan akan dilelang. Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraan bermotor, premi asuransi dan bea materai. Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian/kerusakan/kehilangan yang diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului/tidak didahului oleh tindakan pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan/penodongan, RSMD dan huru-hara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp5.500.000.000.000, batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp40.000.000.000 maksimum Rp700.000.000.000 per tahun. 34 Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 5.500.000.000.000, batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000 maksimum Rp 700.000.000.000 per tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhn Bih dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan Hutang RUF yang diikat secara fidusia. 8. Piutang Lainnya Terdiri dari : 30-06-2008 (Rp.) - Piutang Klaim Ass. Barang Jaminan - Piutang Pegawai Lainnya - Piutang PYD Force Majeur Jumlah 2,398,111,397 886,954,954 436,740,490 3,721,806,841 30-06-2007 (Rp.) 5,222,757,853 3,569,175,856 4,205,055,150 12,996,988,859 Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannya tunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnya bersamaan dengan pembayaran gaji karyawan. Piutang PYD Force Majeur merupakan reklasifikasi atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah yang terkena gempa bumi tektonik yang terjadi tanggal 27 Mei 2006 di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. 9. Persediaan Emas Merupakan saldo persediaan emas dan koin emas ONH Eks Unit usaha Toko Emas "Galeri 24" yang merupakan pembelian kembali dari konsumen selama proses penutupan sampai tanggal 31 Desember 2005 dan saat ini masih belum terjual. Secara keseluruhan dan saldo persediaan barang dagangan per 30 Juni 2008 dan 2007, masing masing sebesar Rp. 597.600.240,- dan Rp 597.600.240,-. 10. Persediaan Barang Cetak Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapan kantor, perlengkapan komputer, perangko dan materai per 30 juni 2008 dan 2007 masing- masing sebesar Rp. 8.384.641.848,- dan Rp. 6.445.801.650,- 35 11. Pendapatan YMH Diterima Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ijaroh) yang masih harus diterima per 31 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut : Usaha Gadai - Sewa Modal Golongan A - Sewa Modal Golongan B - Sewa Modal Golongan C - Sewa Modal Golongan D 30-06-2008 30-06-2007 (Rp.) (Rp.) Sub Jumlah 1,861,742,157 26,197,065,201 288,737,188,118 23,608,452,669 340,404,448,145 3,780,575,958 39,399,453,032 249,085,359,469 14,902,745,235 307,168,133,694 Sub Jumlah 20,281,630 443,272,192 1,046,970,775 4,951,617,595 2,306,544,071 1,371,788,422 772,174,149 196,886,175 11,109,535,009 22,397,210 433,545,990 853,327,200 3,289,068,150 1,213,266,100 621,834,700 370,791,400 74,861,550 6,879,092,300 Sub Jumlah Jumlah SM dan Ijaroh YMH Diterima 1,914,775,425 1,914,775,425 353,428,758,579 0 0 314,047,225,994 Usaha Syariah - Ijaroh Golongan A - Ijaroh Golongan B - Ijaroh Golongan C - Ijaroh Golongan D - Ijaroh Golongan E - Ijaroh Golongan F - Ijaroh Golongan G - Ijaroh Golongan H Usaha Lain - SM Gadai Efek 12. Beban Dibayar Dimuka Terdiri dari : - Sewa Rumah/Gedung Kantor Dibayar Dimuka - Asuransi Dibayar Dimuka - Bunga KKU Dibayar Dimuka - Biaya Lainnya Dibayar Dimuka - Biaya sewa kontrak rumah dinas PT BLAG Jumlah 36 30-06-2008 30-06-2007 (Rp.) (Rp.) 19,183,771,843 1,998,510,878 29,435,455 13,445,833 10,666,600 21,235,830,609 20,187,636,926 2,379,056,999 0 8,177,746,898 0 30,744,440,823 13. Piutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Terdiri dari : 30-06-2008 (Rp.) - Piutang TGR - Piutang Selisih Kurang Kas - Piutang Gaji Dikurangi : - Cadangan Penyisihan Piutang Jumlah 30-06-2007 (Rp.) 12,095,444,664 92,729,464 0 12,188,174,128 12,575,834,902 101,573,061 339,438,342 13,016,846,305 (3,210,108,257) 8,978,065,871 (2,938,748,634) 10,078,097,671 Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan karena tuntutan ganti rugi akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional yang sudah ditetapkan oleh Direksi. Piutang Selisih Kurang Kas merupakan kondisi kekurangan phisik kas dengan saldo buku yang menjadi tanggung jawab karyawan yang terkait dengan fungsi bendaharawan perusahaan. Piutang Gaji merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan karena adanya kelebihan pembayaran gaji karyawan. Cadangan penyisihan piutang pegawai merupakan antisipasi untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada karyawan, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional. 14. Aktiva Pajak Tangguhan Saldo tersebut merupakan saldo Aktiva Pajak Tangguhan sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 masingmasing sebesar Rp.15.666.680.671,- dan Rp 9.186.174.393,15. Aktiva Tetap Saldo tersebut adalah nilai buku Aktiva Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sampai dengan 31 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) Nilai Perolehan 343,268,470,995 307,410,085,164 Akumulasi Penyusutan (130,007,806,327) (116,319,028,109) Nilai Buku 213,260,664,668 191,091,057,055 142,614,574,985 126,674,557,144 - Bangunan - Inventaris Nilai Perolehan 37 Akumulasi Penyusutan (120,159,255,209) (104,036,566,095) 22,455,319,776 22,637,991,049 Nilai Perolehan 47,044,069,289 49,859,039,599 Akumulasi Penyusutan (34,138,456,757) (31,673,481,246) Nilai Buku 12,905,612,532 18,185,558,353 111,964,155,284 15,874,973,328 108,020,277,928 25,409,924,628 152,295,140 (147,045,075) 146,695,140 (146,695,075) 5,250,065 65 660,918,539,021 (284,452,563,368) 376,465,975,653 617,520,579,603 (252,175,770,526) 365,344,809,077 Nilai Buku - Kendaraan Bermotor - Tanah - Aktiva Dalam Penyelesaian - Inventaris PT. Balai Lelang Artha Gasia Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku - Total Aktiva Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesia untuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran dan pencurian. 16. Aktiva Lain-lain Terdiri dari : 31-06-2008 (Rp.) - Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) - Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas Tanah yang Ditangguhkan - Beban RUF Ditangguhkan - Barang bermasalah - Aktiva Yang Disisihkan (AYD) - Klaim Kepada Karyawan (K4TGR) - Tanah Kerja Sama Operasi - Aktiva Lainnya Jumlah 31-06-2007 (Rp.) 1,960,478,814 3,772,799,232 18,746,095,978 1,398,903,333 1,365,218,169 170,013,749 3,476,013,092 1,406,071,181 386,673,000 28,909,467,316 12,600,002,762 2,597,963,333 0 3,053,027,416 2,560,824,164 1,406,071,181 386,673,000 26,377,361,088 AYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu perusahaan tidak melakukan penyisihan. Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan AYD tersebut dapat terealisasi. Hasil Penjualan tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja. 38 Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas Tanah yang Ditangguhkan per 30 Juni 2008 dan 2007 terdiri dari: 30-06-2008 (Rp.) - Beban Rehabilitasi Gedung Sewa - Hak Atas Tanah - Beban Ditangguhkan Lainnya Jumlah 1,678,255,120 4,266,349,390 12,801,491,468 18,746,095,978 30-06-2007 (Rp.) 1,253,054,399 3,221,540,557 8,125,407,806 12,600,002,762 Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar 7,272,602,000 Rp1.398.903.333,- dan Rp 2.597.963.333,- merupakan biaya-biaya berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen Bank dan Konsultan Hukum/Notaris. Klaim Kepada Karyawan (K4TGR) per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp.3.476.013.092,- dan Rp.2.560.824.164,- adalah sisa tagihan kepada karyawan berupa tuntutan ganti rugi atas tindakan penyimpangan yang dilakukan dalam pemberian kredit (taksiran tinggi) yang masih dalam proses penyelesaian. Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan Kepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - KSO Tanah Cimahi - KSO Salemba Jumlah 100,343,805 1,305,727,376 1,406,071,181 30-06-2007 (Rp.) 100,343,805 1,305,727,376 1,406,071,181 Aktiva lainnya per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp. 386.673.000 merupakan tanah yang ada di Timor Leste (d/h Timor Timur) yang saat ini status kepemilikannya belum dapat ditentukan karena menunggu keputusan pemerintah kedua negara. 17. Hutang Bank Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian : 30-06-2008 (Rp.) - PT Bank BRI (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Syariah Mandiri Tbk - PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Bukopin - PT Bank Niaga Jumlah 39 30-06-2007 (Rp.) 1,688,118,455,956 2,268,713,484,076 47,136,119,178 0 740,095,744,799 69,620,660,000 100,000,000,000 689,553,783,557 1,297,255,748,848 57,497,735,228 0 836,338,202,581 49,620,660,000 40,000,000,000 4,913,684,464,009 2,970,266,130,214 Fasilitas pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan plafond sebesar Rp.2.000.000.000.000, tanggal perolehan 20 Februari 2008 suku bunga sebesar 10,23 % per tahun, jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2009 . Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp1.688.118.455.956,- dan Rp689.553.783.557,-. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit. Fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 2.000.000.000.000,- tanggal 21 Februari 2008 , suku bunga sebesar 9,75 % per tahun, jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2009 . Selain itu terdapat juga Fasilitas Kredit Modal Kerja Jangka Pendek Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 1.000.000.000.000,- dengan tanggal perolehan masing-masing 16 Mei 2008, 27 Mei 2008, 13 Juni 2008, dan 27 Juni 2008 dengan jangka waktu masing-masing 2 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 1 bulan dan jatuh tempo masing-masing tanggal 16 Juli 2008, 28 Juli 2008, 15 September 2008, dan 28 Juli 2008. Suku bunga masing masing sebesar 9 %. Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp 2.268.3713.484.076 dan Rp 1.297.255.748.848,-. Jaminan yang diserahkan berupa PYD kepada pihak ketiga sebesar 100% dari plafond kredit. SaldoHutang Musyarakah dengan plafon 50.000.000.000 tgl perolehan 22 Februari 2007 jatuh tempo tanggal 22 Februari 2008 (Perpanjangan sementara sudah disepakati), saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp 47.136.119.178,- dan Rp57.497.735.228 ,-. Fasilitas pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal dan Money Market Loan, dengan plafond sebesar Rp.700.000.000.000, Rp 100.000.000.000 dan Rp 400.000.000.000, tanggal Perolehan 26 Juni 2007 untuk TL dan KL dan 27 Maret 2008 untuk MML dengan suku bunga sebesar 9.88%, 10,50% dan 10,50% akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2008. Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp 740.095.744.799,- dan Rp 836.338.202.581,-. Fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Bukopin diberikan plafond sebesar Rp 40.000.000.000 dan Rp30.000.000.000,- tanggal perolehan 21 Pebruari 2008 dan 12 Agustus 2007 akan jatuh tempo tanggal 21 Pebruari 2009 dan 12 Agustus 2008. Suku bunga masing-masing pinjaman sebesar 10% per tahun. Total saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp 69.620.660.000 dan Rp 49.620.660.000,-. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit. Saldo hutang Bank Niiaga terdiri dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Niaga dengan plafond sebesar Rp.100.000.000.000, tanggal perolehan 21 Nopember 2007, suku bunga sebesar 10,25% per tahun, akan jatuh tempo tanggal 21 Nopember 2008. Total saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp100.000.000.000,.dan Rp 40.000.000.000,- Jaminan yang diserahkan kepada bank berupa Pinjaman Yang Diberikan kepada pihak ketiga sebesar 150% dari plafond kredit. 40 18. Hutang RUF Saldo Hutang RUF Per 30 Juni tahun 2008, berasal dari : - RUF XXXXVI suku bunga 8,45% tanggal perolehan 01 April 2008, jatuh tempo 01 Juli 2008, selama 30 hari. 89,000,000,000 - RUF XXXXVII suku bunga 9,35% tanggal perolehan 14 Mei 2008, jatuh tempo 14 Agustus 2008, selama 3 0 hari. 50,000,000,000 Jumlah 139,000,000,000 Saldo Hutang RUF Per 30 Juni tahun 2007, berasal dari : - RUF XXX V III suku bunga 9,17% tanggal perolehan 26 April 2007 , jatuh tempo 26 Juli - RUF XXXIX suku bunga 8,97 % tanggal perolehan 14 Mei 2007, jatuh tempo 14 Agustus 2007, selama 3 (bulan) bulan. - RUF XXXX suku bunga 11,28% tanggal perolehan 4 Juni 2007 jatuh tempo 14 September 2007, selama 3 (bulan) bulan. Jumlah 100,000,000,000 100,000,000,000 75,000,000,000 275,000,000,000 19. Hutang Promes Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2008 bersaldo NIHIL, sedangkan Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2007 bersaldo Rp 50.000.000.000,-. Hutang Promes per 30 Juni 2007 merupakan hutang promes kepada PT Standar Chartered Bank yang diperoleh tanggal 24 April 2007 dan jatuh tempo tanggal 24 Juli 2007 suku bunga 10% per tahun. 20. Hutang Kepada Rekanan Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga/rekanan atas pengadaan barang dan jasa,meliputi: 30-06-2008 (Rp.) - Proses Kredit Usaha (Kreasi) - Bangunan dan Inventaris - Perlengkapan Kantor - Hutang Pelunasan jewelery - Hutang Pelunasan furniture Jumlah 10,099,698,285 1,568,859,734 0 74,184,900 10,000,000 11,752,742,919 41 30-06-2007 (Rp.) 6,382,650,167 2,499,655,567 2,699,805,046 0 0 11,582,110,780 21. Hutang Kepada Nasabah Saldo per 31 Maret 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp. 36.803.433.475,- dan Rp29.361.747.895,-, merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang jaminan yang dijual secara lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal (bunga). Kewajiban tersebut diakui perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal lelang dan menjadi hak nasabah untuk mengambil, tetapi apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dinyatakan kedaluarsa dan menjadi pendapatan perusahaan sesuai dengan Pedoman Operasional Kantor Cabang tahun 1998 Bab III butir F 3 22. Hutang Pajak Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periode berjalan yang belum disetorkan pada saat tutup buku per 30 Juni 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 30-06-2007 (Rp.) (Rp.) - PPh Pasal 21 dan 23 - PPh Badan - PPN - PBB - Zakat Usaha Syariah Jumlah 3,934,329,050 147,789,711,683 52,382,543 93,406,858 606,314,469 152,476,144,603 6,572,087,078 118,381,095,787 58,348,462 254,172,052 125,265,703,379 23. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Terdiri dari : - Obligasi VI 30-06-2008 30-06-2007 (Rp.) (Rp.) 0 135,000,000,000 Diskonto 0 69,934,374 Jumlah 0 134,930,065,626 Diskonto Jumlah 150,000,000,000 23,645,833 149,976,354,167 TOTAL 149,976,354,167 - Obligasi VII 0 0 0 134,930,065,626 a. Emisi Obligasi VI tahun 1999 sebesar Rp 135.000.000.000 dengan jangka waktu 8 tahun yang telah jatuh tempo pada tanggal 8 September 2007. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,50%. Tingkat bunga selanjutnya mengambang yang akan ditetapkan berdasarkan tingkat bunga JIBOR 6 bulan ditambah premium 1,75%. 42 b. Emisi Obligasi VII tahun 2000 sebesar Rp 150.000.000.000 dengan jangka waktu 8 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 7,66 %. Tingkat bunga selanjutnya mengambang yang ditetapkan berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito enam bulan Bank Pemerintah ditambah premium 1,75 %. 24. Beban YMH Dibayar Merupakan beban yang masih harus dibayar per 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut: 30-06-2008 (Rp.) - Beban Bunga - Beban Pegawai - Beban Umum Jumlah 20,012,745,408 130,013,162 8,151,064,946 28,293,823,516 30-06-2007 (Rp.) 29,388,659,334 0 3,348,287,110 32,736,946,444 25. Pendapatan Diterima Dimuka Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka oleh Kantor Pusat dan Kantor Wilayah terdiri dari: 30-06-2008 (Rp.) - Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun Jumlah 30-06-2007 (Rp.) 1,112,109,245 757,470,120 818,744,318 1,930,853,563 818,744,318 1,576,214,438 26. Hutang Lancar Lainnya Merupakan kewajiban perusahaan kepada instansi lain, yang berasal dari potongan gaji pegawai, hutang ke Kas Negara, PKBL dan hutang dana sosial serta pendidikan per 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut : - 30-06-2008 (Rp.) 235,280,295 2,545,932,872 4,008,102,190 2,841,926,803 15,041,806,095 3,610,553,863 5,000,000,000 17,104,000,000 6,708,814,312 147,000,000,000 204,096,416,430 Bea Lelang Hutang Kepada Pegawai Dana Sosial dan Pendidikan Hutang Jasa Produksi Iuran Wajib Hutang kepada YKPP Damandiri Hutang PKBL Hutang CSR (Corporate Social Responsibility ) Hutang Dana Pembangunan Semesta Jumlah 43 30-06-2007 (Rp.) 233,313,774 2,221,595,738 4,785,901,190 1,119,942,977 5,366,071,584 4,438,223,978 5,000,000,000 3,502,412,000 0 105,055,000,000 131,722,461,241 27. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja Estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - Kewajiban Program Pensiun - Kewajiban Program Manfaat Jumlah 0 42,939,249,290 42,939,249,290 30-06-2007 (Rp.) 40,162,202,678 26,492,052,583 66,654,255,261 Dana Pensiun Pegadaian merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan Aktuaria, PT Manfaat Aktuaria Ikra Pratama, aktuaris independen, sebagai berikut: - Metode Pendanaan : Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal” - Tingkat Bunga Aktuaria : 11 % per tahun - Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun : 7 % per tahun - Usia Pensiun Normal : 56 tahun - Kenaikan Uang Pensiun : 5 % setiap 2 tahun sekali - Tabel mortalita : The 1949 Anuity Mortality Table (Modified) - Tingkat Cacat : 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu - Biaya Cadangan Manfaat Anak : 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta - Biaya Pengelolaan : 10 % dari Iuran Normal a. Program Pensiun Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No.Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.79 tanggal 01 Oktober 1999. b. Program Manfaat Karyawan Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyawan 44 28. Pendapatan Ditangguhkan Merupakan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari: 30-06-2008 (Rp.) - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan 30-06-2007 (Rp.) 27,700,849,434 29,338,338,070 Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yang disewakan kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta No. 6 tanggal 17 Nopember 2005 notaris 29. Hutang Obligasi Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi diskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 : tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan tanggal 13 Maret 2000. Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - Obligasi VII - Obligasi IX - Obligasi X - Obligasi XI - Obligasi XII Rp Rp Rp Rp Rp Rp 0 276,404,126,075 397,275,769,000 497,787,563,190 598,149,562,079 1,769,617,020,344 30-06-2007 (Rp.) Rp Rp Rp Rp Rp Rp 149,677,681,070 283,904,705,271 396,515,667,233 497,477,728,620 0 1,327,575,782,194 1. Saldo Per 30 Juni 2007 berasal dari Emisi Obligasi VII tahun 2000 sebesar Rp 150.000.000.000 diterbit kan tanpa warkat dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,625%, tingkat bunga selanjutnya mengambang yang akan ditetapkan berdsrkan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan Bank Pemerintah ditambah premium 1,725%. Pada tahun 2008 saldo utang ini telah direklas ke Utang Obligasi Yg Akan Jatuh Tempo Dlm Satu Tahun. 2. Emisi Obligasi IX tahun 2002 sebesar Rp 300.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010, terdiri dari : - Obligasi Seri A Obligasi Seri B Obligasi Seri C Obligasi Seri D Rp Rp Rp Rp Rp Diskonto Rp Jumlah Rp 45 211,000,000,000 21,750,000,000 2,000,000,000 43,500,000,000 278,250,000,000 (1,845,873,926) 276,404,126,074 - Emisi Obligasi IX Seri A sebesar Rp 211.000.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap - Emisi Obligasi IX Seri B, sebesar Rp. 21.750.000.000, merupakan Obligasi amortisasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% pertahun dengan jadwal amortisasi : - Ulang tahun ke-4 emisi, cicilan pokok sebesar 10 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B - Ulang tahun ke-5 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B - Ulang tahun ke-6 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B - Ulang tahun ke-7 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B - Ulang tahun ke-8 emisi, cicilan pokok sebesar 30 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B - Emisi Obligasi IX Seri C sebesar Rp 2.000.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% pertahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap sebesar 2,50% dengan Batas Atas sebesar 20% dan Batas Bawah sebesar 16,25% berlaku untuk bunga mengambang. - Emisi Obligasi IX Seri D sebesar Rp 43.500.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% pertahun untuk tahun pertama sampai kelima dan bunga mengambang untuk tahun keenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap sebesar 2,50% dengan Batas Atas sebesar 20% dan Batas Bawah sebesar 16,25% berlaku untuk bunga mengambang. 3. Emisi Obligasi X seri A tahun 2003 sebesar Rp 336.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2011. - Obligasi X Seri A Rp Diskonto Rp Jumlah Rp 336,500,000,000 (2,065,716,557) 334,434,283,443 - Emisi Obligasi X Seri A sebesar Rp 336.500.000.000 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,975 % untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan. - Emisi Obligasi X seri B tahun 2003 sebesar Rp 63.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu 15 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018. - Obligasi X Seri B Rp Diskonto Rp Jumlah Rp 63,500,000,000 (658,514,443) 62,841,485,557 - Emisi Obligasi X Seri B sebesar Rp 63.500.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,125% pertahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00% dengan Batas Atas sebesar 15,50% dan Batas Bawah sebesar 10,50%. 46 4. Emisi Obligasi XI tahun 2006 sebesar Rp 500.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun, terdiri dari: - Obligasi Seri A Rp Diskonto Rp Jumlah Rp 400,000,000,000 (1,769,949,448) 398,230,050,552 - Emisi Obligasi XI Seri A sebesar Rp 400,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10% pertahun untuk tahun pertama sampai kesepuluh. - Obligasi Seri B Rp Diskonto Rp Jumlah Rp 100,000,000,000 (442,487,362) 99,557,512,638 - Emisi Obligasi XI Seri B sebesar Rp 100,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,10% pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,25 dengan Batas Atas sebesar 16% dan Batas Bawah sebesar 10%. 5. Emisi Obligasi XII tahun 2007 sebesar Rp 600.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun, terdiri dari: - Obligasi Seri A Rp Diskonto Rp Jumlah Rp 370,000,000,000 (1,141,103,385) 368,858,896,615 - Emisi Obligasi XII Seri A sebesar Rp 370,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,025% pertahun untuk tahun pertama sampai ke 10 (sepuluh). - Obligasi Seri B Rp Diskonto Rp Jumlah Rp Total Obligasi 230,000,000,000 (709,334,536) 229,290,665,464 1,769,617,020,344 Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut : - Obligasi VII setiap tanggal 21 Januari, 21 April, 21 Juli dan 21 Oktober - Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember - Obligasi X seri A setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni. - Obligasi X seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni. - Obligasi XI setiap tanggal 23 Agustus, 23 Nopember, 23 Pebruari dan 23 Mei. - Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September. Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 10 April 2002, dengan beberapa persyaratan adalah sebagai berikut : 47 Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding dengan hutang lancar sebesar minimum 1 : 1. Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5 : 1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008, sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 7 : 1. Adapun rating masing-masing obligasi berdasarkan penilaian Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada saat penerbitan adalah : - Obligasi VII : AA (Stable Outlook) Obligasi IX : AA (Stable Outlook) Obligasi VII : AA (Stable Outlook) Obligasi XI : AA (Stable Outlook) Obligasi XII : AA (Stable Outlook) Rating Pemantauan Obligasi 2008 : AA + 30. Hutang Jangka Panjang Lainnya Terdiri dari : - Surat Utang Pemerintah (SUP) - Pinjaman dari Pemda Indramayu - Pinjaman dari Pemerintah Kab. Purbalingga 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 410,000,000,000 400,000,000 750,000,000 411,150,000,000 410,000,000,000 400,000,000 0 410,400,000,000 Surat Utang Pemerintah (SUP) Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp 410.000.000.000 yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No.KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dengan persetujuan perubahannya No. AMA-19 KP-019/DP3/2005 tanggal 5 Desember 2005 serta persetujuan perubahan No.AMA-24/KP19/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2009. Pinjaman dari Pemda Indramayu Pinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 400.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan KTJG sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Indramayu tentang Pendanaan Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di wilayah Kabupaten Indramayu No.27/TR.2.0010/VIII/2003No.581/1062/Distan tanggal 5 Agustus 2003, Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp 600.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Selanjutnya berdasarkan Addendum no.1275/TR.200.112/XII/2004-No.581/1459/Distan tanggal 24 Desember 2004 disebutkan bahwa selama jangka waktu perjanjian, pihak perusahaan dapat melunasi sebagian atau seluruh pinjaman modal kerja dan pihak Pemda Indramayu dapat menambah atau menarik dan menempatkan kembali pinjaman modal kerja dengan persetujuan kedua belah pihak. 48 Pinjaman dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga Pinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 750.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan modal kerja Kredit KRISTA, sesuai surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Skala Rumah Tangga Melalui Upaya Peningkatan Penguatan Pembiayaan No.1039/SP.300.233/XI/07 - No.538/22 Tahun 2007 tanggal 29 Nopember 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 3 tahun, 31. Ekuitas Merupakan kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum, tambahan Penyertaan Modal Pemerintah, Cadangan yang belum direalisir dan laba yang diperoleh dalam periode tahun buku dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - Modal Awal - Penyertaan Modal Pemerintah 205,000,000,000 46,252,000,000 251,252,000,000 112,730,000,000 461,344,867,914 485,124,472,178 349,090,116,963 1,659,541,457,055 - Cadangan Pelunasan Obligasi - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak Jumlah Ekuitas 49 30-06-2007 (Rp.) 205,000,000,000 46,252,000,000 251,252,000,000 112,730,000,000 325,812,603,276 313,278,472,178 258,927,775,315 1,262,000,850,769 PENJELASAN POS-POS LABA RUGI PENDAPATAN USAHA 32. Pendapatan Sewa Modal Merupakan pendapatan sewa modal (bunga) dan Ijaroh (jasa simpan) gadai syariah yang terdiri dari : 30-06-2008 (Rp.) Sewa Modal Usaha Gadai : - Sewa Modal Golongan A - Sewa Modal Golongan B - Sewa Modal Golongan C - Sewa Modal Golongan D Sub Jumlah Jasa Simpan Usaha Syariah : Gadai Syariah - Ijaroh Golongan A - Ijaroh Golongan B - Ijaroh Golongan C - Ijaroh Golongan D - Ijaroh Golongan E - Ijaroh Golongan F - Ijaroh Golongan G - Ijaroh Golongan H - Ijaroh Golongan I Sub Jumlah Gadai Syariah Kredit Ar-Rum - Ijaroh Ar-Rum Sub Jumlah Kredit Ar-Rum Sub Jumlah Jasa Simpan Usaha Syariah Sewa Modal Usaha Lain - Sewa Modal Kresna - Sewa Modal Kreasi, Krasida dan Kremada - Sewa Modal Krista - Sewa Modal KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah) - Sewa Modal Gadai Efek - Sewa Modal KUCICA Sub Jumlah Jumlah Sewa Modal 50 30-06-2007 (Rp.) 7,418,008,925 93,752,611,947 863,959,194,146 61,783,226,365 1,026,913,041,383 11,973,905,771 124,284,899,456 721,364,798,321 37,858,964,338 895,482,567,886 104,104,988 2,244,766,877 5,147,598,362 21,801,188,285 8,843,731,328 4,885,157,471 2,609,659,023 624,153,053 1,331,391 46,261,690,778 97,247,869 1,854,888,886 3,540,513,945 12,857,920,541 4,446,938,797 2,249,574,437 1,006,979,151 149,653,865 0 26,203,717,491 4,645,456 4,645,456 46,266,336,234 0 0 26,203,717,491 7,136,592,373 42,405,391,342 807,835,288 46,406,850 9,333,144,378 19,708,443 59,749,078,674 1,132,928,456,291 5,119,897,322 41,924,060,824 22,718,550 156,201,600 0 0 47,222,878,296 968,909,163,673 33. Pendapatan Administrasi Merupakan pendapatan atas penerimaan administrasi atas kredit yang disalurkan yang ditentukan berdasarkan golongan kreditnya sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007, terdiri dari : - Pendapatan Adm. Golongan A - Pendapatan Adm. Golongan B - Pendapatan Adm. Golongan C - Pendapatan Adm. Golongan D Sub Jumlah - Pend. Adm. Ush. Syariah & Ush Lain Jumlah 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 1,566,693,200 11,283,781,397 101,053,605,900 10,694,728,100 124,598,808,597 8,748,365,351 133,347,173,948 2,283,866,200 13,119,026,900 79,105,048,000 6,390,520,496 100,898,461,596 5,811,295,941 106,709,757,537 34. Pendapatan Usaha Lainnya Uang Kelebihan (Ukel) Lewat Waktu Per 30 Juni 2008 direklasifikasi kepada Hutang CSR sebesar 50 % dari jumlah selama periode semester I-2008, sedangkan Per 31 Maret 2007 merupakan Pendapatan Ukel Lewat Waktu selama semester I-2007 . Untuk Pendapatan Investasi Lainnya merupakan pendapatan anak perusahaan PT Balai Lelang Artha Gasia per 30 Juni 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Investasi Lainnya Jumlah 6,642,766,771 350,633,196 6,993,399,967 30-06-2007 (Rp.) 13,058,434,605 175,896,000 13,234,330,605 35. Beban Bunga dan Provisi Beban bunga adalah bunga yang timbul atas Emisi Obligasi dengan tingkat bunga yang telah direalisir untuk triwulan II 2008 antara 8,04 % s.d. 18,25% dan pinjaman kepada pihak bank serta lembaga keuangan, masing-masing, Bank Rakyat Indonesia, Bank Bukopin, Bank Central Asia, Bank Niaga, Bank Mandiri serta SUP dan RUF, suku bunga berkisar antara 8,02% s/d 10,50%, dengan rincian sebagai berikut : - Bunga Bank Rakyat Indonesia - Bunga Obligasi - Biaya Adm. Provisi & Pengel Pinj - Bunga MTN/Promes - Bunga Bank Central Asia - Bunga Bukopin - Bunga Bank Syariah Mandiri - Bunga Bank Niaga - Bunga Bank Mandiri & Damandiri 51 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 61,806,129,033 118,255,071,960 15,325,585,654 680,065,662 32,684,090,035 4,077,573,333 2,353,620,926 4,183,055,556 81,519,509,560 82,446,515,066 116,767,913,722 8,517,661,633 5,717,489,035 24,598,692,651 1,679,969,396 675,677,672 2,427,777,777 36,462,514,568 - Biaya Bunga SUP - Biaya Bunga RUF Jumlah 16,498,568,003 10,300,923,611 347,684,193,333 14,704,739,725 11,451,886,223 305,450,837,468 36. Beban Pegawai Beban pegawai periode 30 Juni 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp. 273,666,550,376,- dan Rp 307,827,925,296,- dengan rincian : - Gaji Pokok - Tunjangan-tunjangan - Biaya Kesejahteraan - Biaya Pegawai Tidak Tetap - Biaya UP4 - Biaya Dana Pensiun Jumlah 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 55,982,704,919 167,721,652,108 20,815,299,636 10,270,751,776 9,593,605,573 9,282,536,364 273,666,550,376 47,468,326,404 195,385,658,760 20,934,519,217 28,331,281,602 5,055,441,350 10,652,697,963 307,827,925,296 Terjadi penurunan sebesar 11,1% Beban Pegawai semester I/2008 jika dibandingkan dengan semester I/2007, karena pada semester I/2008 belum dibayarkan biaya bonus atau jasa produksi. 37. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Beban penyusutan Aktiva Tetap periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.20.885.899.674 dan Rp 16.494.993.220,- yang dihitung berdasarkan tarif sebagai berikut : - Bangunan kantor dan rumah jabatan 5 % dari nilai perolehan - Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan 50 % dari nilai buku - Kendaraan bermotor 25 % dari nilai buku , 38. Beban Amortisasi Beban Amortisasi adalah amortisasi terhadap Rehabilitasi Gedung Sewa dan Hak Atas Tanah periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - Beban Amort. Rehab Gedung Sewa - Beban Amort. Hak Atas Tanah - Beban Amort. Lainnya 440,367,062 106,011,622 1,014,782,050 1,561,160,734 52 30-06-2007 (Rp.) 349,701,410 196,725,713 1,533,527,481 2,079,954,604 39. Beban Umum Beban Umum adalah beban perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut : - Beban Administrasi - Beban Umum - Beban Pendidikan dan Latihan - Beban Penyisihan Piutang Jumlah 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 25,442,654,273 116,067,499,113 5,199,576,961 1,353,647,028 148,063,377,375 21,286,096,754 74,190,437,400 4,516,273,201 402,710,873 100,395,518,228 40. Pendapatan ( Beban) Lain-lain Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan beban lain-lain sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut : 30-06-2008 (Rp.) - Pendapatan Sewa Gedung - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pendapatan Lainnya - Beban Lainnya y Jumlah 30-06-2007 (Rp.) 1,672,224,032 411,491,765 2,874,475,834 11,121,791,640 (608,003,339) 1,437,658,838 607,510,697 76,523,059 10,725,180,042 (146,509,374) 15,471,979,932 12,700,363,262 41. Kerugian Luar Biasa Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 saldo Kerugian Luar Biasa NIHIL. 42. Informasi Lain-Lain a. Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor Pengacara Amir Indah & Partners mengggugat Perum Pegadaian. Gugatan perdata tersebut diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara. 14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000 ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan Perdata tersebut berkaitan dengan tuntutan ganti rugi terhadap 32 potong barang jaminan atas nama nasabah Ny. Sena Wiradjaja yang hilang saat terjadinya pencurian di Kantor Cabang Kebayoran Baru, pada tanggal 12-13 September 1999. Nilai taksiran barang jaminan tersebut sebesar Rp612.789.958. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) yang dijamin oleh Barang Jaminan tersebut sudah jatuh tempo, tetapi belum ditebus oleh nasabah bersangkutan. 53 Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan sebagai berikut: - Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum dan Mahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum tersebut. - Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah). - Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 179.000 (seratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah). Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan permohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14 Juli 2003 dan menyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005 dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PN-JKTPST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka Perum Pegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut. Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober 2005 dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan telah diterima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut. b. Selain itu, saat ini Ny. Sena Wiradjaja sedang digugat secara perdata oleh Perusahaan atas kewajibannya membayar tunggakan hutang gadai sebesar Rp 5.335.340.000,- melalui Pengadilan Negeri Bogor. Gugatan telah diterima dengan Register No.72Pdt.G/2006/PN.Bgr, tanggal 30 Nopember 2006 dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bogor. Sebagai tindak lanjut investigasi, Tim Audit BPKP telah melaksanakan audit investigasi berdasarkan surat Deputi Kepala BPKP No. S-591/06/02/2002 tangal 22 Nopember 2002 atas dugaan penyalahgunaan wewenang pada Perum Pegadaian terkait dengan pembayaran ganti rugi barang jaminan yang hilang akibat pencurian di Cabang Kebayoran Baru pada tahun 1999. Sebagai tindak lanjut atas hasil investigasi tersebut, pihak POLRI telah melakukan penyidikan atas permasalahan tersebut. Berdasaran Surat dari Badan Reserse Kriminal POLRI Direktorat III/Pidana Korupsi dan WCC No.S.TAP/13a/VIII/2005/Pidkor&WCC tanggal 26 Agustus 2005 tentang Penghentian Penyidikan, pihak POLRI menyatakan bahwa: 54 - Terhitung mulai tanggal 26 Agustus 2005 karena peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana atau karena sebab sesuai dengan ketentuan undang-undang penyidikan dihentikan demi hukum. - Memberitahukan penghentian penyidikan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta serta pihak-pihak yang terkait. - Dalam hal tersangka ditahan segera dikeluarkan dan denda sitaan dikembalikan kepada yang berhak. c. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2008 Perusahaan akan melakukan perubahan status badan hukum dari Perum menjadi Persero. Sehubungan dengan hal tersebut telah dibentuk Tim Persiapan Pemerseroan Perum Pegadaian sesuai dengan Surat Direksi No.26/SP.200.232/ 2008 tanggal 07 Januari 2008. 43. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari: Wilayah Daerah Operasi Sumatera Pulau Sumatera Jawa Pulau Jawa Kalimantan Pulau Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Pulau Bali dan Nusa Tenggara Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa) Pulau Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang 2 Kantor Wilayah yang terdiri dari 111 Kantor Cabang 7 Kantor Wilayah yang terdiri dari 521 Kantor Cabang 1 Kantor Wilayah yang terdiri dari 65 Kantor Cabang 1 Kantor Wilayah yang terdiri dari 83 Kantor Cabang 2 Kantor Wilayah yang terdiri dari 129 Kantor Cabang Catatan : Per 1 Juli 2008 dilakukan perubahan Kanwil di pulau Sumatera dan Jawa, dimana pulau Sumatera dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan pulau Jawa dari 7 Kanwil menjadi 5 Kanwil. Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah - Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapala Jumlah Pendapatan Usaha 55 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 132,270,876,768 657,134,708,050 88,777,173,858 156,796,958,087 238,289,313,443 109,836,288,219 584,211,094,168 74,456,482,466 129,757,701,227 190,591,685,735 1,273,269,030,206 1,088,853,251,815 b. Hasil Usaha Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Laba Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Kerugian Luar Biasa Laba Sebelum PPh Badan 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 59,860,374,179 157,059,788,928 44,795,542,205 84,796,990,617 134,895,152,785 481,407,848,714 15,471,979,932 0 496,879,828,646 41,625,553,008 126,833,783,123 32,842,133,421 61,870,877,551 93,431,675,896 356,604,022,999 12,700,363,262 0 369,304,386,261 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) c. Aktiva Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Aktiva 1,049,007,301,248 5,139,540,358,089 636,397,482,047 1,058,180,581,615 1,665,837,085,806 9,548,962,808,805 717,267,659,323 3,716,342,158,865 479,880,342,840 798,438,765,501 1,203,939,415,010 6,915,868,341,539 d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Aktiva Tetap 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 44,266,959,065 207,681,338,354 38,920,971,816 33,735,040,351 51,861,666,067 376,465,975,653 41,280,222,602 209,581,054,096 36,445,965,000 29,682,513,769 48,355,053,610 365,344,809,077 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap 2,075,976,097 12,670,780,175 1,453,047,628 1,993,737,122 2,692,358,652 20,885,899,674 56 1,911,027,222 10,572,355,546 1,384,103,788 1,154,146,851 1,473,359,813 16,494,993,220 f. Kewajiban Menurut Wilayah 30-06-2008 (Rp.) - Sumatera - Jawa - Kalimantan - Bali & Nusa Tenggara - Sulmapala Jumlah Kewajiban 6,611,169,508 7,853,723,660,906 12,816,403,907 5,967,910,825 10,302,206,604 7,889,421,351,750 30-06-2007 (Rp.) 6,062,196,647 5,623,192,554,332 12,900,718,444 4,043,112,669 7,668,908,678 5,653,867,490,770 44. Taksiran Pajak Penghasilan a. Laba Usaha Sebelum Pajak b. Perhitungan Koreksi Fiskal Perbedaan Permanen Koreksi Positif : - Biaya Perawatan Rumah Jabatan - Biaya Perawatan Invent Rmh Jab - Biaya Air, Listrik, Telp. Rmh Jab - Biaya Lumpsum BBM Pejabat - Biaya Denda Pajak - Biaya Lainnya/Sumbangan - Biaya Ulang Tahun Pegadaian/RI - Biaya Penyusutan Aktiva Tetap - Biaya Penyisihan Kerugian Klaim TGR - Biaya Jamuan dan Representasi Sub Jumlah (1) Koreksi Negatip : - Pendapatan Sewa Auditorium - Pendapatan Jasa Giro - Laba Penjualan Aktiva Sub Jumlah (2) Jumlah Koreksi (1-2) c. Laba Usaha Kena Pajak d. Taksiran PPh Badan : 10 % X (50.000.000) 15 % X (50.000.000) 30 % X (492.590.705.611) Jumlah e. Penghasilan Pajak Tangguhan f. Laba Usaha Setelah Pajak 57 30-06-2008 (Rp.) 30-06-2007 (Rp.) 496,879,828,646 369,304,386,261 272,874,050 10,028,800 44,852,452 44,400,000 480,246 102,158,785 75,153,000 0 77,667,878 141,453,385 769,068,596 650,949,890 3,649,700 132,325,049 3,015,295 0 0 0 0 0 0 789,939,934 1,672,224,032 411,491,765 2,874,475,834 4,958,191,631 (4,189,123,035) 492,690,705,611 1,437,658,838 602,274,478 74,023,059 2,113,956,375 (1,324,016,441) 367,980,369,820 5,000,000 7,500,000 147,777,211,683 147,789,711,683 0 349,090,116,963 5,000,000 7,500,000 110,364,110,946 110,376,610,946 0 258,927,775,315