laporan keuangan konsolidasi

advertisement
PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
S.D. SEMESTER I TAHUN 2008
DIVISI AKUNTANSI
KANTOR PUSAT PERUM PEGADAIAN
Jakarta, Juli 2008
DAFTAR ISI
I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
i
II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
−
Neraca Konsolidasi per 30 Juni 2008 dan 2007
1
−
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 Juni 2008 dan 2007
2
−
Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal 30 Juni 2008 dan 2007
3-4
−
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun Yang
Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2008 dan 2007
5
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
6–9
−
Umum
−
Kebijakan Akuntansi
10 – 18
−
Penjelasan Pos-pos Neraca dan Laba Rugi
19 - 36
I. SURAT PERNYATAAN DIREKSI
II. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
PER 30 JUNI 2008 DAN 2007
(dalam rupiah)
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
Surat Berharga
Uang Muka
Pajak Dibayar Dimuka
Pinjaman Yang Diberikan
Piutang Lainnya
Persediaan Emas
Persediaan Barang Cetak
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
Beban Dibayar Dimuka
CAT
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Aktiva Pajak Tangguhan
Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi
penyusutan per 30 Juni 2008 dan 2007)
Aktiva Lain-lain
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
30 JUNI 2008
30 JUNI 2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
/\ %
154,856,203,647
0
2,568,371,200
89,921,144,085
8,484,228,262,245
3,721,806,841
597,600,240
8,384,641,848
353,428,758,579
21,235,830,609
149,012,111,303
0
1,941,555,817
52,585,774,796
5,941,444,935,469
8,062,453,218
597,600,240
6,445,801,650
314,047,225,994
30,744,440,823
3.92
0.00
32.28
71.00
42.80
(53.84)
0.00
30.08
12.54
(30.93)
9,118,942,619,294
6,504,881,899,310
40.19
13
14
8,978,065,871
15,666,680,671
10,078,097,671
9,186,174,393
15
16
376,465,975,653
28,909,467,316
365,344,809,077
26,377,361,088
430,020,189,511
410,986,442,229
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank
Hutang RUF
Hutang Promes
Hutang Kepada Rekanan
Hutang Kepada Nasabah
Hutang Pajak
Hutang Jangka Panjang YAJT dlm waktu 1 th
Beban Yang Masih Harus Dibayar
Pendapatan Diterima Dimuka
Hutang Lancar Lainnya
9,548,962,808,805
6,915,868,341,539
38.07
1
30 JUNI 2007
/\ %
3,027,723,865,442
275,000,000,000
50,000,000,000
11,582,110,780
29,361,747,895
125,265,703,379
134,930,065,626
32,736,946,444
1,576,214,438
131,722,461,241
62.29
0.00
(100.00)
0.00
25.34
21.72
11.15
(13.57)
0.00
54.94
5,638,014,232,682
3,819,899,115,245
47.60
27
28
42,939,249,290
27,700,849,434
66,654,255,261
29,338,338,070
(35.58)
(5.58)
29
30
1,769,617,020,344
411,150,000,000
1,327,575,782,194
410,400,000,000
33.30
0.18
2,251,407,119,068
1,833,968,375,525
22.76
205,000,000,000
46,252,000,000
0
205,000,000,000
46,252,000,000
0
0.00
0.00
0.00
1,059,199,340,092
349,090,116,963
751,821,075,454
258,927,775,315
40.88
34.82
Jumlah Ekuitas
1,659,541,457,055
1,262,000,850,769
31.50
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
9,548,962,808,805
6,915,868,341,539
38.07
Jumlah Kewajiban Lancar
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal Awal
Penyertaan Modal Pemerintah
Laba (Rugi) Srt Berharga Yg Belum Direalisasi
Saldo Laba :
- Ditentukan Penggunaannya
- Belum Ditentukan Penggunaannya
JUMLAH AKTIVA
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
30 JUNI 2008
4,913,684,464,009
139,000,000,000
0
11,752,742,919
36,803,433,475
152,476,144,603
149,976,354,167
28,293,823,516
1,930,853,563
204,096,416,430
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja
(10.92) Pendapatan Ditangguhkan
70.55 Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian
Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu
3.04
Satu Tahun.
9.60 Hutang Jangka Panjang Lainnya
4.63
CAT
31
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007
(dalam rupiah)
URAIAN
1 JANUARI s.d. 30 JUNI
2008
2007
CAT
PENDAPATAN USAHA
- Pendapatan Sewa Modal
- Pendapatan Administrasi
Jumlah Pendapatan Usaha
32
33
PENDAPATAN USAHA LAINNYA
34
/\ %
1,132,928,456,291
133,347,173,948
1,266,275,630,239
968,909,163,673
106,709,757,537
1,075,618,921,210
16.93
24.96
17.73
- Pendapatan Toko Emas
- Uang Kelebihan Lewat Waktu
- Pendapatan Investasi Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya
0
6,642,766,771
350,633,196
6,993,399,967
0
13,058,434,605
175,896,000
13,234,330,605
#DIV/0!
(49.13)
99.34
(47.16)
Jumlah Pendapatan Usaha (1)
1,273,269,030,206
1,088,853,251,815
16.94
347,684,193,333
273,666,550,376
20,885,899,674
1,561,160,734
148,063,377,375
305,450,837,468
307,827,925,296
16,494,993,220
2,079,954,604
100,395,518,228
13.83
(11.10)
26.62
(24.94)
47.48
791,861,181,492
732,249,228,816
8.14
481,407,848,714
356,604,022,999
35.00
1,672,224,032
411,491,765
2,874,475,834
11,121,791,640
(608,003,339)
1,437,658,838
607,510,697
76,523,059
10,725,180,042
(146,509,374)
16.32
(32.27)
15,471,979,932
12,700,363,262
0
0
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
496,879,828,646
369,304,386,261
34.54
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN :
- Tahun Berjalan
- Tangguhan
(147,789,711,683)
0
(110,376,610,946)
0
33.90
#DIV/0!
LABA BERSIH
349,090,116,963
258,927,775,315
34.82
BEBAN USAHA
- Bunga dan Provisi
- Pegawai
- Penyusutan Aktiva Tetap
- Amortisasi
- Umum
35
36
37
38
39
Jumlah Beban Usaha (2)
LABA USAHA (3=1-2)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
40
- Pendapatan Sewa Gedung
- Pendapatan Jasa Giro
- Laba Penjualan Aktiva Tetap
- Pendapatan Lainnya
- Beban Lain-lain
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
KERUGIAN LUAR BIASA
41
2
3,656.35
3.70
314.99
21.82
#DIV/0!
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007
( dalam rupiah )
Periode 1 Januari s.d 30 Juni
Tahun 2008
Tahun 2007
U R A I A N
KEGIATAN OPERASI :
Penerimaan Kas dari :
- Penerimaan Sewa Modal
- Pendapatan Administrasi
- Pendapatan Lainnya
- Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan
- Pelunasan dari Piutang Lainnya
- Penjualan Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan
- Penerimaan Hutang Nasabah
- Penerimaan Hutang Pajak
- Penerimaan Hutang Lainnya
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI OPERASI
Pengeluaran Kas untuk :
- Pembayaran Bunga Bank dan Obligasi
- Beban Pegawai
- Beban Umum
- Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan
- Pembelian Barang Lelang Milik Perusahaan dan BJ Yang Disisihkan
- Pembayaran Hutang Kepada Rekanan
- Pembayaran Hutang Kepada Nasabah
- Pembayaran Hutang Pajak
- Pembayaran Hutang Lainnya
- Pemberian Piutang
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK OPERASI
KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
KEGIATAN INVESTASI :
Penerimaan Kas dari :
- Penjualan Aktiva Tetap
- Hasil Investasi & Penjualan Koin Emas ONH dan Galeri 24
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI INVESTASI
Pengeluaran Kas untuk :
- Pembelian Aktiva Tetap
- Penempatan di Galeri 24
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK INVESTASI
KAS BERSIH DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI
3
1,129,939,833,342
133,349,500,375
9,212,491,387
13,758,520,139,945
27,314,720,109
60,101,610,486
38,817,388,823
21,016,230,173
33,552,956,024
15,211,824,870,664
934,922,878,077
106,769,228,833
8,560,344,188
10,018,101,490,231
20,454,109,809
73,730,034,181
32,794,536,200
23,534,252,707
38,167,993,664
11,257,034,867,890
348,038,399,684
273,669,750,109
145,995,051,193
15,868,487,259,911
18,837,541,314
2,579,991,610
24,371,887,987
201,303,527,485
105,537,275,457
24,776,550,129
17,013,597,234,879
(1,801,772,364,215)
289,619,889,000
310,686,988,052
99,345,144,989
10,824,155,144,436
68,200,563,500
3,849,376,214
20,101,658,426
132,726,353,553
121,056,049,982
19,689,527,686
11,889,430,695,838
(632,395,827,948)
2,941,101,622
0
2,941,101,622
0
54,191,000
54,191,000
23,451,528,641
0
23,451,528,641
(20,510,427,019)
24,242,283,352
0
24,242,283,352
(24,188,092,352)
PERUM PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (Metode Langsung)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007
( dalam rupiah )
Periode 1 Januari s.d 30 Juni
Tahun 2008
Tahun 2007
U R A I A N
KEGIATAN PENDANAAN :
Penerimaan Kas dari :
- Hutang Bank
- Hutang Promes
- Hutang RUF
- Hutang Jangka Panjang Lainnya
TOTAL PENERIMAAN KAS DARI PENDANAAN
8,041,551,283,118
100,000,000,000
439,000,000,000
750,000,000
8,581,301,283,118
4,771,447,515,466
200,000,000,000
525,000,000,000
100,000,000,000
5,596,447,515,466
Pengeluaran Kas untuk :
- Angsuran Hutang Bank
- Pelunasan Hutang Promes & RUF
- Pelunasan Obligasi
6,282,890,790,977
500,000,000,000
8,700,000,000
4,353,727,775,000
589,000,000,000
8,700,000,000
TOTAL PENGELUARAN KAS UNTUK PENDANAAN
6,791,590,790,977
4,951,427,775,000
KAS BERSIH DARI (UNTUK) KEGIATAN PENDANAAN
1,789,710,492,141
645,019,740,466
(32,572,299,093)
(11,564,179,834)
(8,521,064,339)
(24,051,234,754)
-
(23,164,874,486)
11,600,694,652
-
(32,572,299,093)
(11,564,179,834)
77,096,896,361
110,331,606,379
187,428,502,740
89,608,716,883
70,967,574,254
160,576,291,137
68,575,832,022
86,280,371,625
66,443,842,397
82,568,268,906
154,856,203,647
149,012,111,303
PENAMBAHAN / (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
Perubahan dalam Komponen Kas dan Setara kas
- Kas
- Bank
- Deposito
JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
Saldo Per 31 Desember 2008/2007
- Kas
- Bank
- Deposito
Saldo Per 30 Juni 2008/2007
- Kas
- Bank
- Deposito
4
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2008 DAN 2007
30 JUNI
KETERANGAN
2008
2007
205,000,000,000
46,252,000,000
0
205,000,000,000
46,252,000,000
0
488,730,764,638
349,090,116,963
837,820,881,601
350,182,905,378
258,927,775,315
609,110,680,693
(147,000,000,000)
(17,248,500,000)
(8,552,000,000)
(8,552,000,000)
0
(135,532,264,638)
(171,846,000,000)
0
(105,055,000,000)
(15,540,500,000)
(3,501,000,000)
(3,501,000,000)
0
(52,037,000,000)
(170,548,405,378)
0
(488,730,764,638)
(350,182,905,378)
349,090,116,963
258,927,775,315
325,812,603,276
313,278,472,178
112,730,000,000
155,264,197,898
261,241,472,178
112,730,000,000
135,532,264,638
171,846,000,000
0
170,548,405,378
52,037,000,000
0
Jumlah Laba Yang Telah Ditentukan Penggunaannya
1,059,199,340,092
751,821,075,454
SALDO LABA
1,408,289,457,055
1,010,748,850,769
1,659,541,457,055
1,262,000,850,769
MODAL AWAL
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH
LABA (RUGI) SURAT BERHARGA YANG BELUM DIREALISASI
SALDO LABA YANG BELUM DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
- Saldo Awal Tahun
- Laba Bersih Tahun Berjalan
Jumlah Laba Yang Belum Ditentukan Penggunaanya
PENGGUNAAN SELAMA TAHUN BERJALAN
Pembagian Laba :
- Dana Pembangunan Semesta
- Jasa Produksi
- Dana Program Kemitraan
- Dana Bina Lingkungan
- Dana Sosial
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Cadangan Pelunasan Obligasi
Jumlah Penggunaan Laba Selama Tahun Berjalan
Saldo Laba Akhir Tahun Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANYA
Saldo Awal Tahun :
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Dana Cadangan Pelunasan Obligasi
Penambahan Dari Pembagian Laba :
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Dana Cadangan Pelunasan Obligasi
JUMLAH EKUITAS
5
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. UMUM
Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman
penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat
golongan berpenghasilan menengah dan golongan bawah. Pegadaian mempunyai tugas
memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan
Bank van Leening, yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai.
Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Pada saat Inggris mengambil alih pemerintahan (1811-1816) Bank van Leening milik
pemerintah dibubarkan dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian
asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat.
Pada saat Belanda berkuasa kembali dikeluarkan Staatsblad (Stbl) No.131 tanggal 12 Maret
1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli pemerintah dan tanggal 1
April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap
tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh Pemerintah dan sudah beberapa kali
berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961 kemudian
berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan PP.
No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan PP. 103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan
Umum (PERUM) hingga sekarang.
Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 sifat usaha Pegadaian adalah
menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dengan maksud dan tujuan :
•
Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah
melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan
negara, perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut :
•
Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai
•
Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan,
pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi, serta usaha-usaha lainnya yang
dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan
Menteri Keuangan.
6
Modal Perusahaan
Modal perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham yang jumlahnya sebesar nilai
penyertaan modal negara yang tertanam dalam perusahaan sejumlah Rp 251.252.000.000,-(dua ratus lima puluh satu milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang terdiri dari :
•
Modal awal yang berasal dari kekayaanbersih perusahaan pada saat pengalihan bentuk
dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada tahun 1990
sebesar Rp 205.000.000.000,-- (dua ratus lima milyar rupiah) yang ditetapkan dengan
surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September
1991.
•
Penambahan penyertaan modal Negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara tahun anggaran 1991/1992 sebesar Rp 46.252.000.000,-- (empat puluh
enam milyar dua ratus lima puluh dua juta rupiah) yang diterima secara bertahap, masingmasing sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor 0360/KM.342/SKOP/0391 tanggal 30 Maret 1991 sebesar Rp 20.000.000.000,-- Nomor 0136/KM.342/SKOP/1991 tanggal 5 Agustus 1991 sebesar Rp.16.252.000.000,-- Nomor
0151/MK.013/1992 tanggal 29 Juni 1992 sebesar Rp 10.000.000.000,--
Mengingat sejak tahun 1992 permohonan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai
tambahan ekuitas dari Pemerintah belum dikabulkan, maka pertumbuhan perusahaan lebih
banyak didanai oleh pinjaman pihak ketiga, baik pinjaman jangka pendek (perbankan)
maupun pinjaman jangka panjang (obligasi dan MTN). Dari tahun 1993 sampai dengan 2007
Perum Pegadaian telah melaksanakan emisi obligasi sebanyak 12 (duabelas) kali dengan
jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993 – 1998 dan 2001, jangka
waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999 – 2002 dan obligasi tahun 2003 berjangka 8 tahun
dan 15 tahun sedangkan obligasi tahun 2006 dan 2007 berjangka 10 tahun .
Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Wali Amanat PT Bank
BNI (Persero) Tbk, rincian selengkapnya sebagai berikut :
Tanggal efektif
dan jatuh tempo
11 Juni 1993
9 Juli 1998
Nominal
Keterangan
(Rp)
50 milyar Bunga 17,5 % tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang.
Obligasi II
30 Juni 1994
18 Juli 1999
25 milyar Bunga 13 % tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1
% di atas tingkat bunga deposito 6
bulan bank pemerintah.
1996
Obligasi III
25 Juni 1996
12 Juli 2001
100 milyar Bunga 17,75 % tetap untuk tahun
pertama, 4 tahun selanjutnya mengambang 1,5 % di atas tingkat bunga
deposito bank pemerintah dan swasta.
1997
Obligasi IV
16 Juni 1997
3 Juli 2002
100 milyar Bunga 14,75 % tetap untuk tahun
pertama, 4 tahun selanjutnya mengam-
Tahun
Jenis
1993
Obligasi I
1994
7
Tahun
Jenis
Tanggal efektif
dan jatuh tempo
Nominal
(Rp)
Keterangan
bang 1 % di atas tingkat bunga
deposito bank pemerintah dan swasta.
1998
Obligasi V
23 Juni 1998
8 Juli 2003
64,6 milyar Bunga Seri A.1 sebesar 49 % tetap
untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai bunga JIBOR 3
bulan ditambah 3 % premium.
Bunga seri B.2 mengambang sesuai
tingkat bunga JIBOR 3 bulan ditambah
3 % premium.
1999
Obligasi VI
24 Agustus 1999
8 September
2007
135 milyar Bunga 15,5 % tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang
sebesar 1,75 % di atas tingkat bunga
rata-rata JIBOR 6 bulan.
2000
Obligasi VII
27 Juni 2000
21 Juli 2008
150 milyar Bunga 15,625 % tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725
% di atas tingkat bunga rata-rata
deposito 6 bulan bank pemerintah.
2001
Obligasi VIII
31 Mei 2001
12 Juni 2006
300 milyar Bunga Seri A 19,25 % tetap, cicilan 20
% pokok per tahun, Seri B 19,25 %
tetap, Seri C 0,50 % tetap menurun per
tahun 20,25 % untuk tahun pertama,
Seri D 19,25 % tetap untuk tahun
pertama, selanjutnya mengambang
sesuai dengan tingkat bunga rata-rata
deposito 6 bulan bank pemerintah
ditambah 2,50 % premi, maksimum
24,25 % minimum 16,25 %, Seri E
19,25 % tetap untuk tahun pertama
sampai tahun ketiga, selanjutnya
mengambang sesuai tingkat bunga
rata-rata deposito 6 bulan bank
pemerintah ditambah 2,50 % premi,
maksimum 24,25 % minimum 16,25 %.
2002
Obligasi IX
24 Mei 2002
6 Juni 2010
300 milyar Bunga Seri A 18,25 % tetap per tahun,
Seri B 18,25 % per tahun amortisasi 10
% tahun ke empat emisi 20 % tahun
kelima s.d. ketujuh, 30 % tahun ke
delapan emisi, Seri C 18,25 % tetap tahun pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan tingkat bunga ratarata deposito rupiah berjangka 3 bulan
ditambah premi tetap 2,5 % per tahun
maksimum 20,00 % minimum 16,25 %,
8
Tahun
2003
Jenis
Obligasi X
Tanggal efektif
dan jatuh tempo
Nominal
(Rp)
Seri D dengan OPSI Jual pada tahun
ke lima 18,25 % tetap tahun pertama
s.d. ke lima, selanjutnya mengambang
sesuai dengan tingkat bunga rata-rata
deposito rupiah berjangka 3 bulan
ditambah premi tetap 2,50 % per tahun
maksimum 20,00 % minimum 16,25 %.
27 Juni 2003
11 Juli 2011 dan
11 Juli 2018
2006
Obligasi XI
23 Mei 2006
23 Mei 2016
2007
Obligasi XII
4 Sept. 2007
4 Sept 2017
Keterangan
400 milyar Bunga Seri A 12,9375 % per tahun
tetap jangka waktu 8 tahun, Seri B
jangka waktu 15 tahun tingkat bunga
13,125 % per tahun tetap untuk tahun
pertama sampai ke tiga, selanjutnya
tahun ke empat s.d. ke lima belas
mengambang berdasarkan tingkat
bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah
premi 1,0 % per tahun maksimum
15,50 % minimum 10,50 %.
500 milyar Bunga Seri A 13,10 % per tahun tetap
jangka waktu 10 tahun, Seri B jangka
waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10 %
per tahun tetap untuk tahun pertama,
selanjutnya tahun ke dua s.d. ke
sepuluh mengambang berdasarkan
tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan
ditambah premi 1,25 % per tahun
maksimum 16,00 % minimum 10,00 %.
600 milyar Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap
jangka waktu 10 tahun, ditawarkan
sejumlah 370 milyar, Seri B sejumlah
230 milyar untuk jangka waktu 10
tahun, tingkat bunga 10,025% per
tahun tetap untuk tahun pertama,
selanjutnya tahun ke dua s.d. tahun ke
sepuluh
bunga
mengambang
berdasarkan tingkat bunga SBI
berjangka 1 bulan ditambah premi 1%
per tahun maksimum 12% minimum
8%.
9
Manajemen perusahaan terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat
oleh Pemilik Modal.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Kep-79/MBU/2008 tanggal 5
Mei 2008 susunan Dewan Pengawas terdiri dari :
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
:
:
:
:
:
Suhadi Hadiwijoyo
Siswo Suyanto
Bambang Prayitno
Raksaka Mahi
Ketut Sethyon
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP74/MBU/2008 tanggal 28 April 2008, susunan Direksi terdiri dari :
Direktur Utama
Direktur Pengembangan Usaha
Direktur Operasi
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
Direktur Keuangan
:
:
:
:
:
Chandra Purnama
Wasis Djuhar
Moch. Edy Prayitno
Sumanto Hadi
Budiyanto
Berdasarkan surat keputusan Dewan Pengawas Perum Pegadaian No. Kep01/KP/DP/GD/2005, tanggal 31 Oktober 2005, susunan Komite Audit terdiri dari :
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Siswo Suyanto
Muhamad Nur Sodiq
Mulyana Mastam
Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah
beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maka sesuai dengan surat keputusan Direksi
No. 227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004 telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah
dengan susunan sebagai berikut :
Ketua merangkap anggota
Anggota
:
:
H.M. Nahar Nahrawi
H. Rahmat Hidayat
Sesuai dengan surat Menteri Keuangan RI No. S-153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan
Akta Notaris Zacharias Omawele, S.H. No. 13 tanggal 26 Juli 2000, perusahaan telah
mendirikan satu unit usaha dalam bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha
Gasia dan telah beroperasi sejak bulan September 2000 bertempat di Jl. Kramat Raya No.162
Jakarta dengan susunan organisasi berdasarkan surat keputusan Direksi Perum Pegadaian
No. 133/Kp.200322/2003 tanggal 14 Februari 2003 dengan susunan sebagai berikut :
Komisaris
Direktur
:
:
Wasis Djuhar
Heriyanto
Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 April
2008 diputuskan sebagai berikut :
Komisaris
: Agus Supriyono
Direktur
: Heriyanto
10
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pokok pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perum Pegadaian dan Anak
Perusahaan dalam penyusunan Laporan Keuangan konsolidasi sebagai berikut :
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan
berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan yang diterbitkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) serta ketentuan
internal perusahaan, terakhir sesuai dengan surat keputusan Direksi No.
01A/AK.0.0012.0/2008 tanggal 2 Januari 2008 tentang Kebijakan Kode Perkiraan Perum
Pegadaian yang diberlakukan mulai 1 Januari 2008.
Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical
cost) kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan
Konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan
arus kas.
Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan
dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi Laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta
Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Dalam hal
pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri pada suatu tahun tertentu,
maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan
konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga
saat pengendalian atas anak perusahaan berakhir. Pengendalian dianggap ada apabila
Perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (>50 %) hak suara di anak
perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi
dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk menunjuk atau
memberhentikan mayoritas anggota direksi anak perusahaan.
Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia
(BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%.
Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahan
jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan
konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas.
Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan
Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan
berdasarkan konsep satuan usaha.
c. Kas dan Setara Kas
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan semua kas dan bank serta deposito
berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari tiga bulan sebagai kas dan setara kas.
11
d.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Mengacu pada PSAK No.7, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah :
•
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) mengendalikan,
atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries).
•
Perusahaan asosiasi (associated company).
•
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelaporan yang berpengaruh secara signifikan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan
anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
•
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab
untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor
yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
•
Perusahaan di mana kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point ketiga
dan keempat di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota
•
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor
manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
e. Surat Berharga
Surat berharga saham dinilai berdasarkan nilai wajar (harga pasar) dan diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek
Tertentu”. Perubahan laba atau rugi pemilikan yang belum direalisasi dimasukkan ke
dalam komponen ekuitas dan disajikan secara terpisah. Apabila surat berharga tersebut
dijual/dilepas, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui dalam
laporan laba rugi.
f.
Pinjaman yang Diberikan
Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk
mempermudah administrasi dilakukan penggolongan uang pinjaman yang ditetapkan
dengan surat keputusan Direksi, yaitu :
•
Uang pinjaman Usaha Gadai :
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 554/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus
2003 dan No. 555/OP.1.00211/2003 tanggal 15 Agustus 2003 ditetapkan
penggolongan uang pinjaman dan tarif sewa modal (SM) yang berlaku mulai 1
September 2003 dengan rincian :
12
Pagu Kredit
(Rp)
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
-------
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
Tarif SM
Per 15 hari
Jangka waktu
kredit
1,125 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
1,625 %
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 349/OP.1.00211/2004 tanggal 29
September 2004 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1
Oktober 2004 dengan rincian :
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
-------
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
Tarif M
Per 15 hari
Jangka waktu
kredit
1,125 %
1,6 %
1,6 %
1,6 %
1%
1%
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 1024/UI.I.00211/2006 tanggal 29 Desember
2006 ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Januari
2007 dengan rincian :
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
-------
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Tarif SM
Per 15 hri
Maksimal
SM
Masa
kredit
1%
1,45 %
1,45 %
1,45 %
1%
1%
8%
11,6 %
11,6 %
11,6 %
8%
8%
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Berdasarkan surat keputusan Direksi No. 56/UI.I.00211/2008 tanggal 30 Januari 2008
ditetapkan tarif sewa modal baru (penurunan) yang berlaku mulai 1 Pebruari 2008
dengan rincian :
13
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
-------
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
Tarif SM
Per 15 hri
Maksimal
SM
Masa
kredit
0,75 %
1,2 %
1,3 %
1,3 %
1%
1%
6%
9,6 %
10,4 %
10,4 %
8%
8%
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Uang pinjaman Gadai ditetapkan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang
perhitungannya ditetapkan dengan surat edaran Direksi, terakhir berdasarkan SE No.
06/UI.1.00211/2008, tanggal 30 Januari 2008, sebagai berikut :
Golongan
A
B
C.1
C.2
D.1
D.2
Pagu Kredit
(Rp)
20.000
151.000
505.000
1.010.000
20.050.000
50.100.000
Persentase Uang Pinjaman
Terhadap Taksiran
150.000
500.000
1.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
------
95 %
92 %
91 %
91 %
93 %
93 %
Disamping pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi
untuk pengadaan blanko surat bukti kredit dan pengelolaan barang jaminan serta
pembayaran asuransi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan dengan surat
keputusan Direksi sebagai berikut :
Dengan surat keputusan Direksi No. 348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September
2004 tarif biaya administrasi yang berlaku mulai 1 Oktober 2004 ditetapkan :
Golongan
Rubrik
AKn
A
AK
AG
BK
B
BG
CK.1
C.1
CG.1
C.2
C.2
D.1 dan D.2
D.1
D.1 dan D.2 mobil
D.2
Catatan :
Minimum Rp.1.000,-
Tarif Biaya Administrasi
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman
1 % X Uang Pinjaman, minimum Rp 50.000,--
Berdasarkan Keputusan Direksi No.312/UL.3.10.212/2007, tanggal 7 Juni 2007 dan
SE. 32/UL.3.00212/2007, pengenaan Biaya Administrasi dibedakan antara Kredit
Baru dan gadai ulang kredit lama, sbb.:
Ulang Gadai:
14
No.
1
2
3
4
Kredi Lama berjalant
Kredit Baru :
No.
1
2
•
0,2 %
0,4 %
0,6 %
0,8 %
30 Hari
60 Hari
90 Hari
120 Hari
Sd.
sd.
sd.
sd.
01Hari
31 Hari
61 Hari
91 Hari
Tarif BA
Golongan
Semua Golongan (A,B, C, D)
Khusus BJ Mobil
Tarip BA
1 % dari UP
Minimal Rp.50.000,-
Uang Pinjaman Usaha Syariah :
Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 16/US.1.00/2004 tanggal 6 April 2004 tentang
Penyesuaian Kebijakan-kebijakan yang Berkaitan dengan Operasional Gadai Syariah
ditetapkan penggolongan plafon marhun bih dan biaya administrasi sebagai berikut :
Golongan
A
B
C
D
E
F
G
H
Plafon Marhun Bih
(Rp)
20.000
151.000
501.000
1.005.000
5.010.000
10.050.000
20.100.000
50.100.000
---------
150.000
500.000
1.000.000
5.000.000
10.000.000
20.000.000
50.000.000
200.000.000
Tarif Biaya
Administrasi
Jangka Waktu
Kredit
Rp 1.000,-Rp 3.000,-Rp 5.000,-Rp 15.000,-Rp 15.000,-Rp 25.000,-Rp 25.000,-Rp 25.000,--
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
120 hari
Selanjutnya berdasar Surat Keputusan Direksi No. 121/US.1.00/2005 tanggal 26 Juli
2005 dan Surat Edaran Direksi No. 27/US.1.00/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang
Perubahan Biaya Administrasi Gadai Syariah, ditetapkan biaya administrasi yang baru
adalah sebagai berikut:
Tarif Biaya
Golongan
Administrasi
A
B
C
D
E
F
G
H
Rp 500,-Rp 3.000,-Rp 5.000,-Rp 10.000,-Rp 15.000,-Rp 25.000,-Rp 30.000,-Rp 30.000,-15
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 222/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember
2006 dan Surat Edaran Direksi No. 64/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember 2006,
tentang Perubahan Biaya Administrasi yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari
2007, biaya administrasi disesuaikan kembali menjadi sebagai berikut :
Plafon Marhun Bih
Tarip Biaya
Masa
Golongan
(Rp)
Administrasi (Rp)
Kredit
A
20.000 – 150.000
1.000
120 hari
B
151.000 – 500.000
5.000
120 hari
C
501.000 – 1.000.000
8.000
120 hari
D
1.005.000 – 5.000.000
16.000
120 hari
E
5.010.000 – 10.000.000
25.000
120 hari
F
10.050.000 – 20.000.000
40.000
120 hari
G
20.100.000 – 50.000.000
50.000
120 hari
H
50.100.000 – 200.000.000
60.000
120 hari
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 141/US.1.00/2007 tanggal
1 Agustus 2007 dan Surat Edaran Direksi No. 44/US.1.00/2007 tanggal 24 Agustus
2007 tentang Diskon Biaya Administrasi Ulang Rahn, ditetapkan diskon biaya
administrasi untuk proses ulang gadai sebagai berikut :
Gol.
A
B
C
D
E
F
G
H
Tarif Bea Adm
Rahn (Gadai)
1.000
5.000
8.000
16.000
25.000
40.000
50.000
60.000
Tarif Ulang Rahn (Ulang Gadai) Setelah Diskon
1 - 30 hari
31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari
500
600
700
800
2.500
3.000
3.500
4.000
4.000
4.800
5.600
6.400
8.000
9.600
11.200
12.800
12.500
15.000
17.500
20.000
20.000
24.000
28.000
32.000
25.000
30.000
35.000
40.000
30.000
36.000
42.000
48.000
Tarif Ijaroh
Penyesuaian terhadap Tarif Ijaroh dan Diskon Gadai Syariah melalui Surat Keputusan
Direksi No. 74/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 dan Surat Edaran Direksi No.
22/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 tentang Perubahan Tarif Ijaroh dan Diskon
Gadai Syariah yang berlaku mulai 1 Juni 2005 menjadi sebagai berikut:
MARHUN
Emas
Elektronik dan alat
rumah tangga lain
Kendaraan bermotor
TARIF
Lama
90
Baru
85
95
90
100
95
16
Rumusan tarif Ijaroh-nya adalah sebagai berikut:
No.
Jenis marhun
Perhitungan Tarif
1
Emas
Taksiran/Rp 10.000 x Rp 85 x jangka waktu/10
2
Elektronik
Alat Rumah tangga lainnya
Taksiran/Rp 10.000 x Rp 90 x jangka waktu/10
3
Kendaraan Bermotor
Mobil dan Motor
Taksiran/Rp 10.000 x Rp 95 x jangka waktu/10
Diskon (Muqasah)
Tarif Setelah Diskon (Rp)
Muqasah (Diskon)
X Tarif
Kantong
Elektronik &
Alat RT
Kendaraan
Bermotor
-
85
90
95
80% - 84% X Taks
5%
81
86
90
75% - 79% X Taks
10 %
77
81
86
70% - 74% X Taks
15 %
72
77
81
65% - 69% X Taks
20 %
68
72
76
60% - 64% X Taks
25 %
64
68
71
55% - 59% X Taks
30 %
60
63
67
50% - 54% X Taks
35 %
55
59
62
45% - 49% X Taks
40 %
51
54
57
40% - 44% X Taks
45 %
47
50
52
35% - 39% X Taks
50 %
43
45
48
30% - 34% X Taks
55 %
38
41
43
25% - 29% X Taks
60 %
34
36
38
20% - 24% X Taks
65 %
30
32
33
15% - 19% X Taks
70 %
26
27
29
10% - 14% X Taks
75 %
21
23
24
< 10% X Taks
80 %
17
18
19
Besarnya Marhun
Bih “P/N”
≥ 85%
X Taks
17
Uang Pinjaman Usaha Lain :
Kredit Kreasi dan Krasida
Kreasi atau Kredit Angsuran Sistem Fidusia, merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi
penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui
angsuran.
Krasida atau Kredit Angsuran Sistem Gadai, merupakan pemberian pinjaman kepada
para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai
yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 150/US.2.00/2007 dan Surat Edaran
Direksi No.46/US.2.00/2007 tanggal 29 Agustus 2007, tarif Sewa Modal Krasida dan
Kreasi diturunkan dari 12% per tahun flat (1% per bulan flat) menjadi 10,80% per
tahun flat (0,9% per bulan flat).
Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi ditetapkan terakhir dengan Surat Edaran
Direksi No. 61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit Kreasi
sebesar Rp 100.000.000,- per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006, tanggal 28 September
2006, batas minimum uang pinjaman Krasida minimum sebesar Rp 20.000.000,- per
nasabah.
Secara umum kedua skim kredit (Kreasi dan Krasida) mempunyai kemiripan dalam
hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut
Skim kredit Kreasi dan Krasida :
No.
Uraian
Kreasi
Krasida
1.
Tujuan kredit
Produktif
Produktif
2.
Waktu pelayanan
3 hari
1-2 jam
3.
Tarif sewa modal
10,80 % / tahun flat
10,80 % / tahun flat
4.
Biaya administrasi
1 % dari Uang Pinjaman
1 % dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
Notaris, Akte Fidusia,
asuransi, meterai
6.
Jenis barang jaminan
BPKB kendaraan bermotor
Perhiasan emas dan kendaraan bermotor
7.
Penyimpanan BJ
Dipakai nasabah untuk alat produksi
Disimpan di Pegadaian
8.
Besarnya pinjaman
70 % dari taksiran/ nilai agunan
95 % dari taksiran agunan
9.
Jangka waktu kredit
12 – 36 bulan
12 – 36 bulan
Cara pelunasan
Angsuran tetap
Angsuran tetap
10.
cek fisik,
Meterai dan cek fisik untuk
kendaraan bermotor
Kredit Krista
Krista atau Kredit Usaha Rumah Tangga merupakan pinjaman khusus kepada
kelompok pengusaha sangat mikro (sementara hanya wanita pengusaha) dengan
menerapkan sistem tanggung renteng diantara anggota anggota kelompok tersebut.
Secara umum pelaksanaan operasional secara ringkas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
18
No.
Uraian
Krista
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
1-3 hari
3.
Tarif sewa modal
12 % / tahun flat
4.
Biaya administrasi
1 % dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
asuransi, meterai
6.
Jenis barang jaminan
Alat-alat produksi, alat rumah tangga, elektronik
7.
Penyimpanan BJ
Dipergunakan nasabah untuk alat produksi atau
operasional usaha.
8.
Besarnya pinjaman
Berdasakan kelayakan usaha dengan minimal uang
pinjaman Rp 100 ribu sampai dengan maksimum Rp
3 juta; dan disyaratkan mempunyai agunan minimal
sebesar 20 % dari pinjaman.
9.
Jangka waktu kredit
12 bulan
10.
Cara pelunasan
Angsuran tetap
Kredit Kresna :
Kresna atau Kredit Serba Guna, merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/
karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran.
Besar pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai
(kemampuan mengangsur) sehingga tidak terlalu memberatkan likuiditas bulanan
pegawai, sedangkan jangka waktu kredit maksimum 36 bulan. Batas maksimum Uang
Pinjmanan dan jangka waktu kredit diatur SK Direksi No.213/US.2.00/2006, tgl. 29
Nopember 2006.
Adapun tingkat bunga pinjaman adalah 12 % per tahun flat. Tarif sewa modal Kresna
ditetapkan melalui SK Direksi No. 212/US.2.00/2006, tgl. 29 Nopember 2006.
SK Direksi No. 13/UL.3.00.22.3/03. tgl. 26 Januari 2004 ditetapkan Biaya Administrasi
Kresna sebesar 0,5% dari Pinjaman, yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2004.
Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) :
KTJG merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai
melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa
gabah kering giling.
Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan
dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana
dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil
menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen.
Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA)
Kremada adalah kredit yang diberikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) yang hanya dimanfaatkan untuk perumahan yang mencakup perbaikan rumah,
pembangunan rumah dan perbaikan lingkungan perumahan. Dana berasal dari
Pemerintah (Kementerian Negara Perumahan Rakyat). Penyaluran Kredit ini
19
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 062/UL.2.00.22.2/2006, tanggal 7
Desember 2006, tentang Penyaluran Kredit Perumahan Swadaya (KREMADA).
Skim Kremada :
No.
Uraian
Keterangan
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
1-2 Minggui
3.
Tarif sewa modal
4.
Biaya administrasi
0%
9 % per tahun dari Uang Pinjaman
5.
Biaya lainnya
6.
Jenis barang jaminan
Tanpa Barang Jaminan kecuali tanggung renteng
7.
Plafon pinjaman
Perbaikan Rp.5.000.000,Pembangunan Rp.10.000.000,-
8.
Nasabah
9.
Jangka waktu kredit
MBR yang berkelompok
Perbaikan 12 bulan
Pembangunan 24 bulan
Meterai
Unit Gadai Efek
SK Direksi No.23/UL.3.0022 3/2007, tanggal 2 April 2007 tentang Pembentukan Unit
Gadai Efek, dibentuk unti bisnis baru yang bergerak di bidang pelayanan gadai
dengan jaminan saham/efek. Nama unit ini adalah GADAI EFEK INVESTA,
berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya 1162, Jakarta
Pusat.
SK Direksi No. 44A/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Penyaluran
Kredit Gadai Saham, ditetapkan jenis saham yang dapat dijaminkan, yaitu saham
dalam kelompok LQ45 yang telah melalui prose Know Your Customer (KYC).
SK Direksi No. 44B/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Prosedur
Operasional Kredit Gadai Saham, ditetapkan berlakunya Pedoman Operasional Kredit
Gadai Saham.
SK Direksi No. 44C/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Tarip sewa
modal dan Biaya Administrasi, ditetapkan tarif Sewa Modal secara fixrd Rate. Tarif
SM ditetapkan melalui Surat Edaran. Sedangkan Biaya Administrasi ditetapkan
sebesar 0,125% per jangka waktu 90 hari.
SK Direksi No. 44D/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas
Maksimum dan Minimum Uang Pinjaman, ditetapkan bahwa minimum UP adalah 50
Juta Rupiah dan maksimum sebesar 50 Milyar rupiah.
SK Direksi No. 44E/UL.3.0022 3/2007, tanggal 29 Juni 2007 tentang Batas
Kewenangan Dalam Penetapan dan Pemutusan Uang Pinjaman, ditetapkan anggotaanggota Komite Pemutus Kredit serta ditetapkan batas-batas wewenang masingmasing atas besaran UP yang dapat diputuskan.
Skim Gadai Efek INVESTA :
No.
Uraian
Keterangan
1.
Tujuan kredit
Produktif
2.
Waktu pelayanan
1-2 hari
3.
Sewa modal
Harian, minimal 15 hari
4.
Biaya administrasi
0,125 % per jangka waktu 90 hari
20
No.
Uraian
Keterangan
5.
Biaya lainnya
Meterai
6.
Jenis barang jaminan
Saham dalam LQ 45, 1 transaksi untuk 1 jenis saham
7.
Plafon pinjaman
Min. Rp.50.000.000,- & Maks Rp.50.000.000.000,dihitung paling banyak 50% dari harga pasar saham.
(closing price 1 hari sebelumnya
8.
Nasabah
9.
Jangka waktu Kredit
Institusi adtau perorangan
90 Hari
10
Top Up Call
65%
11.
Eksekusi
80%
\
KUCICA
Kiriman Uang Cara Instan Cepat dan Aman (KUCICA) adalah jasa pengiriman uang,
bekerjasama dengan Western Union, perusahaan yang mempunyai jaringan luas,
yang berkedudukan di Kanada. SE.54/UL.2.00.22.2/2007, tanggal 11 Oktober 2007,
tentang Pelaksanaan Jasa Pengiriman Uang di Kantor Cabang Perum Pegadaian,
menetapkan dimulainya operasi Jasa Kucica serta berlakunya Pedoman Operasional
Kucica.
ARRUM
SK. Direksi No. 01/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Pemberlakuan
PO Arrum dan No. 03/US.2.00/2008, tanggal 31 Januari 2008, tentang Batas
Minimum dan Maksimum nilai pembiayaan ARRUM, menyatakan mulai beroperasinya
jasa kredit Arrum dengan jaminan fidusia, maksimum Uang Pinjaman Rp.50 juta
dengan masa kredit maksimum 36 bulan. Pasarnya adalah para pengusaha mikro
yang menginginkan dasar syariah. Biaya Administrasi Arrum adalah sbb. :
No.
1.
2.
Jenis Barang Jaminan
Sepeda Motor/ Scooter
Mobil
Biaya ADM
Rp. 70.000,Rp. 200.000,-
Sedangkan tarif Ijaroh dihitung dengan rumus sbb. :
Ijaroh
Taksiran
= ----------------- x Rp.700 x Jangka waktu (bulan)
100.000
g. Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan
Piutang Pegawai.
Cadangan Penyisihan PYD adalah penyisihan terhadap PYD yang bermasalah, dicuri,
atau ditahan oleh yang berwajib sampai ada keputusan Pengadilan. Terhadap PYD yang
tidak bermasalah, tidak dilakukan penyisihan mengingat jika nasabah tidak membayar
pinjaman dapat ditutupi dengan penjualan barang jaminan.
21
Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR dan
piutang kepada karyawan lainnya yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi
(tidak termasuk didalamnya KPYD /K4TGR)
h. Persediaan Emas dan Persediaan barang Cetakan
Persediaan emas merupakan persediaan eks Unit Toko Emas Galeri 24 dan dinilai
berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar.
Persediaan barang cetak dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban
pada saat digunakan.
i.
Aktiva Tetap
Kepemilikan Langsung
Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat atas dasar harga perolehan
(historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali
tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo
menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan
metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut :
•
Aktiva bangunan disusut sebesar 5 % dari harga perolehan per tahun, meliputi
gedung kantor, rumah jabatan, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya.
•
Aktiva yang mempunyai masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusut sebesar 50 %
dari nilai buku per tahun, meliputi inventaris dan alat keperluan cabang.
•
Aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun
disusut sebesar 25 % dari nilai buku per tahun, meliputi kendaraan bermotor.
Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva
tetap.Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba rugi tahun
berjalan.
Kapitalisasi biaya untuk pengadaan/pembelian aktiva tetap didasarkan pada Instruksi
Direksi No. ID.4/AK.0.0012.0/2000 tanggal 28 Nopember 2000, yaitu 1 Januari 2006
kebijakan kapitalisasi biaya disempurnakan dengan ID No : 02/AK.0.0012.0/2005 tanggal
29 Nopember 2005 dengan penjelasan :
ƒ
ƒ
Aktiva Tetap Inventaris.
Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp
1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris
sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai
Biaya Perlengkapan Kantor
Aktiva Tetap Bangunan
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk
atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 15.000.000,- atau
lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatya tidak merubah bentuk atau
bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan
pada saat transaksi.
22
Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya
Rp 7.500.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari
Rp 7.500.000,- dibiyayakan, sedangkan pembangunan gedung semi/tidak permanen
berapapun besarnya dibiayakan.
Khusus untuk kapitalisasi biaya tanah diatur tersendiri dengan Instruksi Direksi No.
ID.1/AK.0.0012.0/2000 tanggal 30 Maret 2000, yaitu :
•
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,
dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus
diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai
pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan
biaya pematangan tanah.
•
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah
dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa
manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan
keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan
ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /
perpanjangan hak (sertifikat).
Mulai 1 Oktober 2006 kebijakan kapitalisasi dan biaya perolehan, pengadaan, penyusutan
aktiva tetap disempurnakan dengan ID No : 04/AK.0.0012.0/2006 tanggal 13 Oktober
2006 dengan penjelasan :
ƒ Aktiva Tetap Inventaris.
Pengadaan/pembelian aktiva inventaris dengan harga satuan (per unit) sebesar Rp
1.000.000,- atau lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Inventaris
sedangkan apabila kurang dari Rp 1.000.000,-- dibiayakan tahun berjalan sebagai
Biaya Perlengkapan Kantor
ƒ Aktiva Tetap Bangunan
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya merubah bentuk
atau bestek dan memperpanjang umur ekonomis dengan nilai Rp 20.000.000,- atau
lebih, dikapitalisasi dan dibukukan sebagai Aktiva Tetap Bangunan.
Pengeluaran untuk perbaikan/pemeliharaan yang sifatnya tidak merubah bentuk atau
bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis berapapun besarnya dibiayakan
pada saat transaksi.
Pembangunan gedung permanen yang sebelumnya tidak ada dengan biaya
Rp 10.000.000,- atau lebih dikapitalisasi dan apabila biayanya kurang dari
Rp 10.000.000,- dibiayakan.
Sedangkan bangunan tidak permanen adalah bangunan yang bersifat sementara,
terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, atau bangunan yang dapat dipindah
pindahkan contoh Modular Voult Room, bangunan Gudang yang separuh tembok
dibukukan sebagai Bangunan Tidak Permanen.
ƒ Aktiva Tanah
Pengeluaran yang dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah,
dikapitalisasi meliputi harga tanah, biaya konstruksi untuk tanah yang harus
diciptakan lebih dahulu, biaya ganti rugi penghuni, biaya pembelian tanah lain sebagai
23
ƒ
ƒ
pengganti, biaya komisi perantara, biaya pinjaman terkapitalisasi dalam tanah dan
biaya pematangan tanah.
Pengeluaran yang tidak dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan tanah
dicatat sebagai Beban Tangguhan Hak Atas Tanah dan diamortisasi sepanjang masa
manfaat ekonomis hak tersebut (20 tahun), meliputi biaya legal audit (pemeriksaan
keaslian sertifikat, rencana tata kota), biaya pengukurfan, pematokan dan pemetaan
ulang, biaya notaris, jual beli dan PPAT, pajak terkait dan biaya perolehan /
perpanjangan hak (sertifikat).
Pembelian Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara gabungan dan nilai perolehan
masing masing aktiva (Tanah dan Bangunan) sudah ditetapkan, sedangkan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh Aktiva Tetap Tanah dan Bangunan secara
gabungan tersebut tidak dipisahkan (biaya notaris, BPHTB, biaya balik nama dll)
maka pembebanan biayanya dilakukan secara proporsional berdasarkan
perbandingan nilai perolehan masing masing.
Dan pembagian alokasi tersebut untuk Aktiva Tanah dicatat sebagai Beban Yang
Ditangguhkan Biaya Hak Atas Tanah, sedangkan pembagian alokasi untuk Aktiva
Bangunan menambah nilai perolehan Aktiva Bangunan.
Aktiva Tetap Belum Dipoerasikan (ATBD)
Pengadaan/ pembelian aktiva untuk jenis tertentu (Kendaraan, Komputer dll) sering
dilakukan secara terpusat di Kantor Pusat/Kantor Wilayah dan pada umumnya
tersimpan/proses pengiriman ke tujuan relatif lama. Maka agar pengenaan
penyusutannya terlaksana dengan benar, maka pembelian aktiva tersebut dicatat
sebagai ATBD (149.xx.xxx).Pengakuan sebagai Aktiva Tetap dilakukan pada saat
Aktva Tetap tersebut diterima/digunakan unit yang menggunakan. Sejak saat Aktiva
tersebut diakui maka penyusutan atas aktiva itu mulai berlaku.
Penyusutan Aktiva Tetap.
Penyusutan aktiva tetap dihitung dan dibukukan setiap bulan sejak diakui dan
dibukukan sebagai aktiva tetap
Seluruh aktiva tetap disusutkan kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan
disusutkan berdasarkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining
method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight
line method) sebagai berikut :
¾ Aktiva Tetap Bangunan :
o Aktiva Tetap Bangunan dan Instalasi yang permanen disusutkan dengan
metode garis lurus sebesar 5 % dari harga perolehan dengan masa manfaat
20 tahun.
o Untuk Instalasi AC sentral dengan masa manfaat 8 tahun dan disusutkan
dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa.
o Aktiva Tetap Bangunan tidak permanen disusutkan dengan metode garis
lurus sebesar 10 % dari harga perolehan dengan masa manfaat 10 tahun.
o Perhitungan penyusutan aktiva tetap bangunan yang direnovasi dihitung
dengan menetapkan umur ekonomik baru ( setelah renovasi )
24
¾ Aktiva Tetap Inventaris
Aktiva Tetap Inventaris ( termasuk AC split dan window ) disusutkan dengan
metode double declining sebesar 50 % per tahun dari nilai buku/sisa dengan
masa manfaat 4 tahun.
¾ Aktiva Tetap Kendaraan.
Aktiva Tetap Kendaraan bermotor disusutkan berdasarkan kelompok :
o Untuk Kendaraan Bermotor Mobil masa manfaat 8 tahun dan disusutkan
dengan metode double declining sebesar 25% per tahun dari Nilai Buku/Sisa
o Masa manfaat Sepeda Motor 4 tahun dan disusutkan dengan metode double
declining sebesar 50 % per tahun dari Nilai Buku/Sisa.
Aktiva Dalam Penyelesaian
Aktiva yang pembangunannya dibiayai dari dana sendiri pada akhir periode dinilai
berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan berita
acara penyelesaian/kemajuan pekerjaan dan dicatat sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian.
Reklas (pengalihan) ke aktiva tetap bangunan dilakukan setelah pekerjaan fisik selesai
keseluruhan yang ditandai dengan berita acara penyerahan. Penyusutan mulai
dibebankan pada saat aktiva tersebut siap digunakan.
Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO)
Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama
Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar
biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat
dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan
kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO.
Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva
tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian
tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan
tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang
manfaat ekonomi dari aset tersebut.
j.
Beban Ditangguhkan.
Pengeluaran yang jumlahnya material dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun diakui sebagai beban yang ditangguhkan, sedangkan amortisasi setiap tahun atas
pos tersebut dilakukan selama masa manfaatnya.
- Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
- Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah
tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa
manfaat selama 20 tahun.
- Biaya Emisi Lainnya yang ditangguhkan adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan
fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan
hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman.
25
k. Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP).
Sejak tanggal 17 Nopember 2003, peraturan mengenai lelang barang jaminan dan
pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan SE No.48/OP.1.00211/2003
tanggal 17 Nopember 2003 dan SE No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003.
Dalam SE tersebut dinyatakan, bahwa barang-barang yang tidak laku dijual lelang
dibukukan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) yang sebelumnya disebut
BSL. BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan jatuh
tempo (barang kasep) dan tidak laku saat dilelang, kemudian dibeli oleh perusahaan
sebesar Harga Limit Lelang (HLL).
BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli
2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk
pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara.
BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan
Penjualan BLP dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar
tertinggi dengan cara di jual langsung kepada pembeli atau dimutasi ke Cabang lain dan
dapat dijual dengan cepat.
Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut:
- BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi
antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang
(HPPDL)
- BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian
(H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat
persetujuan dari Pemimpin Wilayah.
BLP harus segera dijual dengan harga setinggi-tingginya paling lambat 10 (sepuluh) hari
setelah tanggal pembeliannya.
Atas Barang Lelang Milik Perusahaan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BLP
berasal dari hasil taksiran wajar (sesuai ketentuan) sehingga resiko kerugian relatif kecil.
l.
Aktiva Yang Disisihkan (AYD).
AYD adalah aktiva perusahaan yang berasal dari nasabah atau dari pegawai pelaku
kecurangan sebagai jaminan tambahan untuk menutup kerugian yang timbul akibat
kecurangan dimaksud.
Nilai AYD dihitung berdasarkan harga pasar jaminan tambahan itu dan harus segera
dijual untuk menutup kerugian.
Atas Aktiva Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai AYD sudah
merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.
m. Barang Bermasalah.
Yang termasuk barang bermasalah adalah barang jaminan yang ditaksir tidak sesuai
ketentuan sehingga menjadi taksiran tinggi, barang jaminan fiktif atau yang dikategorikan
fiktif dan barang jaminan yang menjadi bukti perkara karena kasus kejahatan pidana.
Timbulnya barang bermasalah sejak diketahuinya permasalahan tersebut sampai dengan
dilakukan taksir ulang oleh suatu Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah (untuk barang
26
jaminan taksiran tinggi/barang jaminan fiktif) atau sampai dengan diputus Pengadilan
(untuk barang jaminan yang menjadi bukti perkara).
Nilai barang bermasalah dihitung sebesar uang pinjaman ditambah dengan hak sewa
modal sampai dengan diketahui adanya barang bermasalah.
Atas barang bermasalah tidak dilakukan pencadangan karena kerugian yang mungkin
timbul atas barang bermasalah akan dibebankan kepada pelaku/pegawai yang terkait
sehingga kemungkinan terjadinya resiko kerugian relatif kecil.
n. Barang Jaminan Yang Disisihkan (BJYD)
BJYD adalah barang jaminan bermasalah taksiran tinggi yang sudah dilakukan taksir
ulang oleh Tim yang ditunjuk Pimpinan Wilayah sehingga menjadi taksiran wajar.
Harga perolehan BJYD dihitung berdasarkan harga pasar barang jaminan yang
bersangkutan pada saat dilakukan taksir ulang.
BJYD harus segera dijual dan laba atas penjualan BJYD akan mengurangi Kerugian
Perusahaan YMH Diperhitungkan (KPYD) yang menjadi beban Pelaku/Pegawai terkait.
Atas Barang Jaminan Yang Disisihkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai BJYD
sudah merupakan nilai wajar sesuai harga pasar sehingga resiko kerugian relatif kecil.
o. Kerugian Pinjaman Yang Masih Harus Diperhitungkan (KPYD)
KPYD adalah kerugian yang ditetapkan sementara akibat taksiran tinggi yang dilakukan
oleh pegawai/pelaku tindak kecurangan.
Nilai KPYD ditetapkan sebesar Uang Pinjaman + Sewa Modal – Nilai Barang Jaminan
Yang Disisihkan.
Atas Kerugian Pinjaman YMH Diperhitungkan tidak dilakukan pencadangan karena nilai
KPYD akan direklas ke Piutang atas nama pegawai terkait sesuai dengan SK Direksi
sehingga resiko kerugian relatif kecil.
p. Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF).
Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara
revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat
dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman,
sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban
Yang Masih Harus Dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF
ditangguhkan.
q. Hutang Jangka Panjang Yang Akan jatuh Tempo Dalam Waktu satu Tahun.
Merupakan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam
waktu kurang dari 1 (satu) tahun, yang direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar.
r. Hutang obligasi
Hutang obligasi adalah pinjaman jangka panjang yang diterima dari para investor (pembeli
obligasi) yang jumlahnya sesuai dengan persetujuan Menteri.
27
Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) tahun direklas ke Hutang
Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo.
s. Biaya Emisi Obligasi.
Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari
hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara
hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus
diamortisasi selama jangka waktu obligasi.
Pencatatan biaya emisi obligasi didasarkan pada surat keputusan Bapepam No. Kep06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000 (Perubahan Peraturan No, VIII.G.7) yakni biaya emisi
obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil nominal
netto obligasi dan diamortisasi sesuai umur obligasi.
t. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja.
1. Program Pensiun
Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Pegadaian No. Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana
Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum
Pegadaian No. Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari
Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat
pengesahaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 336/KM.17/1999
tanggal 8 September 1999 tentang pengesahaan Peraturan Dana Pensiun dari Dana
Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 79 tanggal 1Oktober 1999.
Dana Pensiun Pegadaian merupakan dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran
normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari
penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran
normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan
Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk
menutup defisit.
Asumsi utama yang digunakan oleh Konsultan Aktuaria, PT Kis Aktuaria, aktuaris
independen, sebagai berikut:
- Metode Pendanaan: Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal”
- Tingkat Bunga Aktuaria: 11 % per tahun
- Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun: 7 % per tahun
- Usia Pensiun Normal: 56 tahun
- Kenaikan Uang Pensiun: 5 % setiap 2 tahun sekali
- Tabel Mortalita: The 1949 Anuity Mortality Table (Modified)
- Tingkat Cacat: 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu
- Biaya Cadangan Manfaat Anak: 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta
- Biaya Pengelolaan: 10 % dari Iuran Normal
28
2. Program Manfaat Pensiun
Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan
dengan Program Manfaat Karyaan tersebut.
Saldo kewajiban Program Manfaat Karyawan pada tahun 2006, merupakan hasil
perhitungan Aktuaria sesuai dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai
Imbalan Kerja. Penerapan PSAK 24 baru tersebut telah menyebabkan perubahan
dalam kebijakan akuntansi perusahaan. Manajemen Perusahaan telah menerapkan
kebijakan akuntansi tersebutdengan membebankan seluruh Beban Program Manfaat
Karyawan pada tahun 2006.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban.
Pendapatan dan beban diakui berdasarkan periode terjadinya (accrual basis), khusus
untuk pendapatan sewa yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan umur sewa.
v. Pajak Penghasilan Badan.
Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan
laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak
yang berlaku.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam
menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi
Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
atas pengaruh pajak dimasa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar
pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal
yang dapat dikompensasi.
w. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan.
Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan
43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 42
(1) Setiap tahun buku Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk
cadangan
(2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sampai
cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum
(3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), yang belum mencapai jumlah
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup
kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.
Pasal 43
Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60,
penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut:
29
Pasal 59
- Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba
bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya.
- 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai
mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana
sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan
sokongan/sumbangan ganti rugi.
- Penetapan prosentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pasal 60
- Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal
59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta.
- Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke
Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai
ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan,
Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO),
Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri
Negara BUMN dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No.S-487/MBU/2008
tanggal 9 Juni 2008 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan
Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2007, penggunaan laba tahun Buku 2007
ditetapkan sebagai berikut :
Penggunaan Laba Tahun Buku 2007 SK Menteri BUMN No. S-487/MBU/2008
No
Keterangan
Rp
%
a.
Dividen
147.000.000.000
30.08 %
b.
Cadangan Tujuan.
171.846.000.000
35,16 %
c.
Cadangan Umum
135.532.264.638
26,58 %
d.
Program kemitraan.
8.552.000.000
1,75%
e.
Program Bina Lingkungan.
8.552.000.000
1,75 %
f.
Tantiem.
2.964.500.000
0,61 %
g.
Jasa Produksi
14.284.000.000
4,08 %
J umlah
488.730.764.638 100.00 %
30
PENJELASAN POS-POS NERACA
3. Kas dan Bank
Terdiri dari :
- Kas
- Bank
Jumlah
30-06-2008
(Rp.)
68,575,832,022
86,280,371,625
154,856,203,647
30-06-2007
(Rp.)
66,443,842,397
82,568,268,906
149,012,111,303
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
Saldo Kas tersebut diatas dapat dirinci sebagai berikut :
- Kas Kantor Pusat
- Kas Kantor Wilayah / Cabang
- Kas PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG)
Jumlah
206,548,450
234,304,700
68,356,853,072
12,430,500
66,203,706,197
5,831,500
68,575,832,022
66,443,842,397
Saldo Bank dapat dirinci sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- BRI Cabang Kramat
- BRI Cabang di Daerah
- BNI 46 Cabang Kramat
- BNI 46 Cabang di Daerah
- Bank Bukopin MT. Haryono
- Bank Bukopin Cabang di daerah
- Bank BCA Cabang Matraman
- Bank BCA Cabang di Daerah
- Bank Mandiri
- Bank Mandiri Cabang di Daerah
- Bank Muamalat
- Bank Muamalat Cabang di Daerah
- Bank Niaga dan lainnya
- Bank Niaga dan lainnya Daerah
- BRI Cabang Kramat PT BLAG
- BCA Cabang Matraman PT BLAG
- Bank Danamon Matraman PT BLAG
Jumlah
15,945,773,754
41,600,576,868
25,270,361
2,914,036,291
539,679,616
201,791,062
1,764,161,687
6,820,258,855
4,085,047,627
2,252,081,227
1,002,703
1,494,355,221
5,036,759,243
2,991,284,797
2,432,024
537,196,334
68,663,955
86,280,371,625
31
30-06-2007
(Rp.)
28,928,629,024
28,649,431,236
16,049,381
3,885,833,365
728,224,732
997,036,048
48,167,547
2,236,205,160
1,684,927,241
2,135,460,511
123,009,126
1,512,248,797
2,159,625,452
8,688,575,417
2,684,024
759,068,091
13,093,754
82,568,268,906
Seluruh kas tunai (cash in safe ) dan kas dalam perjalanan (cash in transit ) telah diasuransikan oleh
Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian
akibat perampokan, penodongan dan kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut :
- Kas Tunai (Cash In Safe )
Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000,- per lokasi pertahun dan Rp. 52.675.629.715 total agregat
pertahun
- Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit )
Nilai Pertanggungan sebesar Rp 200.000.000 per lokasi per tahun dan Rp 52.675.629.715 total agregat
pertahun.
Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventaris
Perusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atau
ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo ) dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp.200.000.000 setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp.1.000.000.000
per tahun.
4. Surat Berharga
Saldo Surat Berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo Per 30
Juni 2008 dan 2007 adalah nihil.
5. Uang Muka
Merupakan saldo uang muka per 30 Juni 2008 dan 2007 yang terdiri dari :
30-06-2008
(Rp.)
- Uang Muka Dinas
- Uang Muka Pembayaran
176,998,683
2,391,372,517
2,568,371,200
30-06-2007
(Rp.)
42,936,875
1,898,618,942
1,941,555,817
- Uang Muka Dinas merupakan uang muka atas pembelian barang dan jasa.
- Uang Muka Pembayaran merupakan uang muka atas biaya operasional di Kantor Pusat, Kantor Wi layah dan Kantor Cabang yang harus dipertanggungjawabkan paling lambat 14 hari.
6. Pajak Dibayar Dimuka
Merupakan saldo atas jumlah pembayaran SPT masa PPh Badan (PPh Pasal 25) selama Triwulan II Tahun
2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
Pajak Dibayar Dimuka
89,921,144,085
32
30-06-2007
(Rp.)
52,585,774,796
7. Pinjaman Yang Diberikan
Merupakan saldo Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah sampai dengan 30 Juni 2008 dan
2007 yang belum dilunasi dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
Usaha Gadai :
- PYD Golongan A
- PYD Golongan B
- PYD Golongan C
- PYD Golongan D
Sub Jumlah
Usaha Syariah :
Gadai Syariah
- Marhun Bih Golongan A
- Marhun Bih Golongan B
- Marhun Bih Golongan C
- Marhun Bih Golongan D
- Marhun Bih Golongan E
- Marhun Bih Golongan F
- Marhun Bih Golongan G
- Marhun Bih Golongan H
- Marhun Bih Golongan H
Sub Jumlah Gadai Syariah
Kredit Ar-Rum
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
Sub Jumlah Kredit Ar-Rum
Sub Jumlah Usaha Syariah
Usaha Lain
- PYD Kresna
- PYD Kreasi, Krasida dan Kremada
- PYD Krista
- PYD KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
- PYD Gadai Efek
Sub Jumlah
Jumlah PYD dan Marhun Bih
33
30-06-2007
(Rp.)
64,783,587,000
578,153,657,300
6,080,502,213,700
680,345,610,000
7,403,785,068,000
90,926,200,100
665,590,006,700
4,194,200,979,400
351,125,660,000
5,301,842,846,200
594,140,000
13,321,308,000
34,245,316,000
156,298,105,000
68,475,485,000
40,586,840,000
24,109,266,500
5,138,500,000
39,700,000
342,808,660,500
668,293,000
12,756,687,000
25,668,274,000
97,764,932,000
35,418,810,000
18,749,500,000
9,647,100,000
1,219,800,000
201,893,396,000
718,142,356
718,142,356
343,526,802,856
0
0
201,893,396,000
74,381,485,876
507,016,683,638
12,334,296,875
671,925,000
142,512,000,000
736,916,391,389
8,484,228,262,245
57,667,415,896
378,848,137,121
492,810,252
700,330,000
0
437,708,693,269
5,941,444,935,469
Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 30 Juni 2008 dan 2007 sebagai berikiut :
Umur
(Hr)/
Tunggakan
Angsuran
Lancar
- PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG)
- Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H.
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
- PYD Gol. E (Kresna)
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
- PYD Krista
- PYD Gadai Efek
Sub Jumlah
Kurang Lancar
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
Sub Jumlah
Diragukan
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
Sub Jumlah
Macet
- PYD Gol. A,B,C,D dan G (KTJG)
- Marhun Bih Gol. A,B,C,D,E,F,G dan H.
- Kredit Ar-Rum (PYD Kreasi Sistem Syariah)
- PYD Gol. E (Kresna)
- PYD Gol. F (Kreasi, Krasida & Kremada)
- PYD Krista
- PYD Gadai Efek
Sub Jumlah
Jumlah
<120
<120
-
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
7,404,456,993,000
342,808,660,500
718,142,356
74,381,485,876
507,001,914,250
12,334,296,875
142,512,000,000
8,484,213,492,857
5,345,454,291,562
175,739,411,000
0
50,984,126,243
330,902,525,200
0
0
5,903,080,354,005
1x
4,352,538
4,352,538
16,327,488,000
16,327,488,000
2-3x
10,416,850
10,416,850
22,037,093,464
22,037,093,464
>120
>120
>3x
>3x
>3x
>3x
>120
0
0
0
0
0
0
0
0
8,484,228,262,245
0
0
0
0
0
0
0
0
5,941,444,935,469
Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yang
ditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang
jaminan akan dilelang.
Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk
menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut.
Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraan
bermotor, premi asuransi dan bea materai.
Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi
Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian/kerusakan/kehilangan yang
diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului/tidak didahului oleh tindakan
pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan,
perampokan/penodongan, RSMD dan huru-hara dengan total nilai pertanggungan sebesar
Rp5.500.000.000.000, batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp40.000.000.000 maksimum
Rp700.000.000.000 per tahun.
34
Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinan
terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang,
kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp 5.500.000.000.000,
batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp 40.000.000.000 maksimum Rp 700.000.000.000 per tahun.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya
risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode.
Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhn Bih dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan Hutang RUF
yang diikat secara fidusia.
8. Piutang Lainnya
Terdiri dari :
30-06-2008
(Rp.)
- Piutang Klaim Ass. Barang Jaminan
- Piutang Pegawai Lainnya
- Piutang PYD Force Majeur
Jumlah
2,398,111,397
886,954,954
436,740,490
3,721,806,841
30-06-2007
(Rp.)
5,222,757,853
3,569,175,856
4,205,055,150
12,996,988,859
Piutang Klaim Asuransi Barang Jaminan merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero).
Piutang Pegawai Lainnya merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota
keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang gaji karena dibayarkannya
tunjangan cuti terlebih dahulu, piutang cuti dimaksud akan diperhitungkan pada periode berikutnya bersamaan
dengan pembayaran gaji karyawan.
Piutang PYD Force Majeur merupakan reklasifikasi atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah
yang terkena gempa bumi tektonik yang terjadi tanggal 27 Mei 2006 di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
9. Persediaan Emas
Merupakan saldo persediaan emas dan koin emas ONH Eks Unit usaha Toko Emas "Galeri 24" yang merupakan
pembelian kembali dari konsumen selama proses penutupan sampai tanggal 31 Desember 2005 dan saat ini masih
belum terjual. Secara keseluruhan dan saldo persediaan barang dagangan per 30 Juni 2008 dan 2007, masing masing
sebesar Rp. 597.600.240,- dan Rp 597.600.240,-.
10. Persediaan Barang Cetak
Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapan kantor,
perlengkapan komputer, perangko dan materai per 30 juni 2008 dan 2007 masing- masing sebesar Rp.
8.384.641.848,- dan Rp. 6.445.801.650,-
35
11. Pendapatan YMH Diterima
Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ijaroh) yang masih harus diterima per 31 Juni 2008 dan
2007 dengan rincian sebagai berikut :
Usaha Gadai
- Sewa Modal Golongan A
- Sewa Modal Golongan B
- Sewa Modal Golongan C
- Sewa Modal Golongan D
30-06-2008
30-06-2007
(Rp.)
(Rp.)
Sub Jumlah
1,861,742,157
26,197,065,201
288,737,188,118
23,608,452,669
340,404,448,145
3,780,575,958
39,399,453,032
249,085,359,469
14,902,745,235
307,168,133,694
Sub Jumlah
20,281,630
443,272,192
1,046,970,775
4,951,617,595
2,306,544,071
1,371,788,422
772,174,149
196,886,175
11,109,535,009
22,397,210
433,545,990
853,327,200
3,289,068,150
1,213,266,100
621,834,700
370,791,400
74,861,550
6,879,092,300
Sub Jumlah
Jumlah SM dan Ijaroh YMH Diterima
1,914,775,425
1,914,775,425
353,428,758,579
0
0
314,047,225,994
Usaha Syariah
- Ijaroh Golongan A
- Ijaroh Golongan B
- Ijaroh Golongan C
- Ijaroh Golongan D
- Ijaroh Golongan E
- Ijaroh Golongan F
- Ijaroh Golongan G
- Ijaroh Golongan H
Usaha Lain
- SM Gadai Efek
12. Beban Dibayar Dimuka
Terdiri dari :
- Sewa Rumah/Gedung Kantor Dibayar Dimuka
- Asuransi Dibayar Dimuka
- Bunga KKU Dibayar Dimuka
- Biaya Lainnya Dibayar Dimuka
- Biaya sewa kontrak rumah dinas PT BLAG
Jumlah
36
30-06-2008
30-06-2007
(Rp.)
(Rp.)
19,183,771,843
1,998,510,878
29,435,455
13,445,833
10,666,600
21,235,830,609
20,187,636,926
2,379,056,999
0
8,177,746,898
0
30,744,440,823
13. Piutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Terdiri dari :
30-06-2008
(Rp.)
- Piutang TGR
- Piutang Selisih Kurang Kas
- Piutang Gaji
Dikurangi :
- Cadangan Penyisihan Piutang
Jumlah
30-06-2007
(Rp.)
12,095,444,664
92,729,464
0
12,188,174,128
12,575,834,902
101,573,061
339,438,342
13,016,846,305
(3,210,108,257)
8,978,065,871
(2,938,748,634)
10,078,097,671
Piutang TGR merupakan piutang kepada karyawan karena tuntutan ganti rugi akibat kelalaian atau kesalahan
dalam operasional yang sudah ditetapkan oleh Direksi.
Piutang Selisih Kurang Kas merupakan kondisi kekurangan phisik kas dengan saldo buku yang menjadi
tanggung jawab karyawan yang terkait dengan fungsi bendaharawan perusahaan.
Piutang Gaji merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan karena adanya kelebihan pembayaran
gaji karyawan.
Cadangan penyisihan piutang pegawai merupakan antisipasi untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko
kerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada karyawan, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan
pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional.
14. Aktiva Pajak Tangguhan
Saldo tersebut merupakan saldo Aktiva Pajak Tangguhan sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 masingmasing sebesar Rp.15.666.680.671,- dan Rp 9.186.174.393,15. Aktiva Tetap
Saldo tersebut adalah nilai buku Aktiva Tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sampai dengan
31 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
Nilai Perolehan
343,268,470,995
307,410,085,164
Akumulasi Penyusutan
(130,007,806,327)
(116,319,028,109)
Nilai Buku
213,260,664,668
191,091,057,055
142,614,574,985
126,674,557,144
- Bangunan
- Inventaris
Nilai Perolehan
37
Akumulasi Penyusutan
(120,159,255,209)
(104,036,566,095)
22,455,319,776
22,637,991,049
Nilai Perolehan
47,044,069,289
49,859,039,599
Akumulasi Penyusutan
(34,138,456,757)
(31,673,481,246)
Nilai Buku
12,905,612,532
18,185,558,353
111,964,155,284
15,874,973,328
108,020,277,928
25,409,924,628
152,295,140
(147,045,075)
146,695,140
(146,695,075)
5,250,065
65
660,918,539,021
(284,452,563,368)
376,465,975,653
617,520,579,603
(252,175,770,526)
365,344,809,077
Nilai Buku
- Kendaraan Bermotor
- Tanah
- Aktiva Dalam Penyelesaian
- Inventaris PT. Balai Lelang Artha Gasia
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
- Total Aktiva Tetap
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Seluruh bangunan kantor dan kendaraan perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Jasa Indonesia
untuk menghindari resiko kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam, kebakaran dan
pencurian.
16. Aktiva Lain-lain
Terdiri dari :
31-06-2008
(Rp.)
- Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP)
- Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas
Tanah yang Ditangguhkan
- Beban RUF Ditangguhkan
- Barang bermasalah
- Aktiva Yang Disisihkan (AYD)
- Klaim Kepada Karyawan (K4TGR)
- Tanah Kerja Sama Operasi
- Aktiva Lainnya
Jumlah
31-06-2007
(Rp.)
1,960,478,814
3,772,799,232
18,746,095,978
1,398,903,333
1,365,218,169
170,013,749
3,476,013,092
1,406,071,181
386,673,000
28,909,467,316
12,600,002,762
2,597,963,333
0
3,053,027,416
2,560,824,164
1,406,071,181
386,673,000
26,377,361,088
AYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu perusahaan tidak melakukan penyisihan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan AYD tersebut dapat terealisasi. Hasil Penjualan tersebut akan
digunakan oleh perusahaan untuk menambah modal kerja.
38
Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas Tanah yang Ditangguhkan per 30 Juni 2008 dan 2007 terdiri dari:
30-06-2008
(Rp.)
- Beban Rehabilitasi Gedung Sewa
- Hak Atas Tanah
- Beban Ditangguhkan Lainnya
Jumlah
1,678,255,120
4,266,349,390
12,801,491,468
18,746,095,978
30-06-2007
(Rp.)
1,253,054,399
3,221,540,557
8,125,407,806
12,600,002,762
Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar
7,272,602,000
Rp1.398.903.333,- dan Rp 2.597.963.333,- merupakan biaya-biaya
berkaitan dengan fasilitas pinjaman
sindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen Bank dan Konsultan
Hukum/Notaris.
Klaim Kepada Karyawan (K4TGR) per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp.3.476.013.092,- dan
Rp.2.560.824.164,- adalah sisa tagihan kepada karyawan berupa tuntutan ganti rugi atas tindakan
penyimpangan yang dilakukan dalam pemberian kredit (taksiran tinggi) yang masih dalam proses
penyelesaian.
Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan
Kepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- KSO Tanah Cimahi
- KSO Salemba
Jumlah
100,343,805
1,305,727,376
1,406,071,181
30-06-2007
(Rp.)
100,343,805
1,305,727,376
1,406,071,181
Aktiva lainnya per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp. 386.673.000 merupakan tanah yang ada di Timor
Leste (d/h Timor Timur) yang saat ini status kepemilikannya belum dapat ditentukan karena menunggu
keputusan pemerintah kedua negara.
17. Hutang Bank
Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian :
30-06-2008
(Rp.)
- PT Bank BRI (Persero) Tbk
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Syariah Mandiri Tbk
- PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk
- PT Bank Central Asia Tbk
- PT Bank Bukopin
- PT Bank Niaga
Jumlah
39
30-06-2007
(Rp.)
1,688,118,455,956
2,268,713,484,076
47,136,119,178
0
740,095,744,799
69,620,660,000
100,000,000,000
689,553,783,557
1,297,255,748,848
57,497,735,228
0
836,338,202,581
49,620,660,000
40,000,000,000
4,913,684,464,009
2,970,266,130,214
Fasilitas pinjaman rekening koran Bank Rakyat Indonesia dengan plafond sebesar
Rp.2.000.000.000.000, tanggal perolehan 20 Februari 2008 suku bunga sebesar 10,23 % per tahun, jatuh
tempo pada tanggal 20 Februari 2009 . Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp1.688.118.455.956,- dan
Rp689.553.783.557,-. Jaminan yang diserahkan kepada Bank berupa Pinjaman Yang Diberikan (PYD)
kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond kredit.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp 2.000.000.000.000,- tanggal 21
Februari 2008 , suku bunga sebesar 9,75 % per tahun, jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2009 . Selain
itu terdapat juga Fasilitas Kredit Modal Kerja Jangka Pendek Bank Mandiri dengan plafond sebesar Rp
1.000.000.000.000,- dengan tanggal perolehan masing-masing 16 Mei 2008, 27 Mei 2008, 13 Juni 2008,
dan 27 Juni 2008 dengan jangka waktu masing-masing 2 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 1 bulan dan jatuh tempo
masing-masing tanggal 16 Juli 2008, 28 Juli 2008, 15 September 2008, dan 28 Juli 2008. Suku bunga masing
masing sebesar 9 %. Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp 2.268.3713.484.076 dan Rp
1.297.255.748.848,-. Jaminan yang diserahkan berupa PYD kepada pihak ketiga sebesar 100% dari plafond
kredit.
SaldoHutang Musyarakah dengan plafon 50.000.000.000 tgl perolehan 22 Februari 2007 jatuh tempo tanggal
22 Februari 2008 (Perpanjangan sementara sudah disepakati), saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp
47.136.119.178,- dan Rp57.497.735.228 ,-.
Fasilitas pinjaman rekening koran Bank Central Asia terdiri dari BCA Time Loan, Kredit Lokal dan Money
Market Loan, dengan plafond sebesar Rp.700.000.000.000, Rp 100.000.000.000 dan Rp 400.000.000.000,
tanggal Perolehan 26 Juni 2007 untuk TL dan KL dan 27 Maret 2008 untuk MML dengan suku bunga sebesar
9.88%, 10,50% dan 10,50% akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2008. Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007
sebesar Rp 740.095.744.799,- dan Rp 836.338.202.581,-.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Bukopin diberikan plafond sebesar Rp 40.000.000.000 dan
Rp30.000.000.000,- tanggal perolehan 21 Pebruari 2008 dan 12 Agustus 2007 akan jatuh tempo tanggal 21
Pebruari 2009 dan 12 Agustus 2008. Suku bunga masing-masing pinjaman sebesar 10% per tahun. Total
saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp 69.620.660.000 dan Rp 49.620.660.000,-. Jaminan yang
diserahkan kepada Bank berupa pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100 % dari plafond
kredit.
Saldo hutang Bank Niiaga terdiri dari fasilitas Kredit Modal Kerja Bank Niaga dengan plafond sebesar
Rp.100.000.000.000, tanggal perolehan 21 Nopember 2007, suku bunga sebesar 10,25% per tahun, akan
jatuh tempo tanggal 21 Nopember 2008. Total saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebesar Rp100.000.000.000,.dan Rp 40.000.000.000,- Jaminan yang diserahkan kepada bank berupa Pinjaman Yang Diberikan kepada
pihak ketiga sebesar 150% dari plafond kredit.
40
18. Hutang RUF
Saldo Hutang RUF Per 30 Juni tahun 2008, berasal dari :
- RUF XXXXVI suku bunga 8,45% tanggal perolehan 01 April 2008, jatuh tempo
01 Juli 2008, selama 30 hari.
89,000,000,000
- RUF XXXXVII suku bunga 9,35% tanggal perolehan 14 Mei 2008, jatuh tempo
14 Agustus 2008, selama 3 0 hari.
50,000,000,000
Jumlah
139,000,000,000
Saldo Hutang RUF Per 30 Juni tahun 2007, berasal dari :
- RUF XXX V III suku bunga 9,17% tanggal perolehan 26 April 2007 , jatuh tempo
26 Juli
- RUF XXXIX suku bunga 8,97 % tanggal perolehan 14 Mei 2007, jatuh tempo
14 Agustus 2007, selama 3 (bulan) bulan.
- RUF XXXX suku bunga 11,28% tanggal perolehan 4 Juni 2007 jatuh tempo
14 September 2007, selama 3 (bulan) bulan.
Jumlah
100,000,000,000
100,000,000,000
75,000,000,000
275,000,000,000
19. Hutang Promes
Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2008 bersaldo NIHIL, sedangkan Saldo Hutang Promes per 30 Juni 2007
bersaldo Rp 50.000.000.000,-. Hutang Promes per 30 Juni 2007 merupakan hutang promes kepada PT
Standar Chartered Bank yang diperoleh tanggal 24 April 2007 dan jatuh tempo tanggal 24 Juli 2007 suku
bunga 10% per tahun.
20. Hutang Kepada Rekanan
Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga/rekanan atas pengadaan barang dan jasa,meliputi:
30-06-2008
(Rp.)
- Proses Kredit Usaha (Kreasi)
- Bangunan dan Inventaris
- Perlengkapan Kantor
- Hutang Pelunasan jewelery
- Hutang Pelunasan furniture
Jumlah
10,099,698,285
1,568,859,734
0
74,184,900
10,000,000
11,752,742,919
41
30-06-2007
(Rp.)
6,382,650,167
2,499,655,567
2,699,805,046
0
0
11,582,110,780
21. Hutang Kepada Nasabah
Saldo per 31 Maret 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp. 36.803.433.475,- dan Rp29.361.747.895,-,
merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang jaminan yang dijual secara
lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal
(bunga).
Kewajiban tersebut diakui perusahaan untuk jangka waktu 12 bulan sejak tanggal lelang dan menjadi hak
nasabah untuk mengambil, tetapi apabila lebih dari batas waktu tersebut maka dinyatakan kedaluarsa dan
menjadi pendapatan perusahaan sesuai dengan Pedoman Operasional Kantor Cabang tahun 1998 Bab III
butir F 3
22. Hutang Pajak
Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periode
berjalan yang belum disetorkan pada saat tutup buku per 30 Juni 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai
berikut :
30-06-2008
30-06-2007
(Rp.)
(Rp.)
- PPh Pasal 21 dan 23
- PPh Badan
- PPN
- PBB
- Zakat Usaha Syariah
Jumlah
3,934,329,050
147,789,711,683
52,382,543
93,406,858
606,314,469
152,476,144,603
6,572,087,078
118,381,095,787
58,348,462
254,172,052
125,265,703,379
23. Hutang Jangka Panjang Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
Terdiri dari :
- Obligasi VI
30-06-2008
30-06-2007
(Rp.)
(Rp.)
0
135,000,000,000
Diskonto
0
69,934,374
Jumlah
0
134,930,065,626
Diskonto
Jumlah
150,000,000,000
23,645,833
149,976,354,167
TOTAL
149,976,354,167
- Obligasi VII
0
0
0
134,930,065,626
a. Emisi Obligasi VI tahun 1999 sebesar Rp 135.000.000.000 dengan jangka waktu 8 tahun yang telah jatuh
tempo pada tanggal 8 September 2007. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,50%.
Tingkat bunga selanjutnya mengambang yang akan ditetapkan berdasarkan tingkat bunga JIBOR 6 bulan
ditambah premium 1,75%.
42
b. Emisi Obligasi VII tahun 2000 sebesar Rp 150.000.000.000 dengan jangka waktu 8 tahun yang akan jatuh
tempo pada tanggal 21 Juli 2008. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 7,66 %. Tingkat
bunga selanjutnya mengambang yang ditetapkan berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito enam
bulan Bank Pemerintah ditambah premium 1,75 %.
24. Beban YMH Dibayar
Merupakan beban yang masih harus dibayar per 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut:
30-06-2008
(Rp.)
- Beban Bunga
- Beban Pegawai
- Beban Umum
Jumlah
20,012,745,408
130,013,162
8,151,064,946
28,293,823,516
30-06-2007
(Rp.)
29,388,659,334
0
3,348,287,110
32,736,946,444
25. Pendapatan Diterima Dimuka
Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka oleh Kantor Pusat dan Kantor Wilayah terdiri dari:
30-06-2008
(Rp.)
- Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka
- Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang
Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah
30-06-2007
(Rp.)
1,112,109,245
757,470,120
818,744,318
1,930,853,563
818,744,318
1,576,214,438
26. Hutang Lancar Lainnya
Merupakan kewajiban perusahaan kepada instansi lain, yang berasal dari potongan gaji pegawai, hutang ke
Kas Negara, PKBL dan hutang dana sosial serta pendidikan per 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian
sebagai berikut :
-
30-06-2008
(Rp.)
235,280,295
2,545,932,872
4,008,102,190
2,841,926,803
15,041,806,095
3,610,553,863
5,000,000,000
17,104,000,000
6,708,814,312
147,000,000,000
204,096,416,430
Bea Lelang
Hutang Kepada Pegawai
Dana Sosial dan Pendidikan
Hutang Jasa Produksi
Iuran Wajib
Hutang kepada YKPP
Damandiri
Hutang PKBL
Hutang CSR (Corporate Social Responsibility )
Hutang Dana Pembangunan Semesta
Jumlah
43
30-06-2007
(Rp.)
233,313,774
2,221,595,738
4,785,901,190
1,119,942,977
5,366,071,584
4,438,223,978
5,000,000,000
3,502,412,000
0
105,055,000,000
131,722,461,241
27. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja
Estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- Kewajiban Program Pensiun
- Kewajiban Program Manfaat
Jumlah
0
42,939,249,290
42,939,249,290
30-06-2007
(Rp.)
40,162,202,678
26,492,052,583
66,654,255,261
Dana Pensiun Pegadaian merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat
Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran
normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari
penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja
ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh
Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit.
Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan Aktuaria, PT Manfaat Aktuaria Ikra Pratama, aktuaris
independen, sebagai berikut:
- Metode Pendanaan : Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal”
- Tingkat Bunga Aktuaria : 11 % per tahun
- Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun : 7 % per tahun
- Usia Pensiun Normal : 56 tahun
- Kenaikan Uang Pensiun : 5 % setiap 2 tahun sekali
- Tabel mortalita : The 1949 Anuity Mortality Table (Modified)
- Tingkat Cacat : 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu
- Biaya Cadangan Manfaat Anak : 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta
- Biaya Pengelolaan : 10 % dari Iuran Normal
a. Program Pensiun
Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No.Kp.2/43/8
tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat
Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari
Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahan
Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara
Republik Indonesia No.79 tanggal 01 Oktober 1999.
b. Program Manfaat Karyawan
Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyawan
44
28. Pendapatan Ditangguhkan
Merupakan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari:
30-06-2008
(Rp.)
- Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan
30-06-2007
(Rp.)
27,700,849,434
29,338,338,070
Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yang
disewakan kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005
sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta No. 6 tanggal 17 Nopember 2005 notaris
29. Hutang Obligasi
Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi
diskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-06/PM/2000
tentang Perubahan Peraturan Nomor VIII.G.7 : tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan tanggal 13
Maret 2000. Saldo per 30 Juni 2008 dan 2007 sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- Obligasi VII
- Obligasi IX
- Obligasi X
- Obligasi XI
- Obligasi XII
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
0
276,404,126,075
397,275,769,000
497,787,563,190
598,149,562,079
1,769,617,020,344
30-06-2007
(Rp.)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
149,677,681,070
283,904,705,271
396,515,667,233
497,477,728,620
0
1,327,575,782,194
1. Saldo Per 30 Juni 2007 berasal dari Emisi Obligasi VII tahun 2000 sebesar Rp 150.000.000.000 diterbit
kan tanpa warkat dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008. Tingkat
bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,625%, tingkat bunga selanjutnya mengambang yang akan
ditetapkan berdsrkan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan Bank Pemerintah ditambah premium 1,725%.
Pada tahun 2008 saldo utang ini telah direklas ke Utang Obligasi Yg Akan Jatuh Tempo Dlm Satu Tahun.
2. Emisi Obligasi IX tahun 2002 sebesar Rp 300.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu 8
tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010, terdiri dari :
-
Obligasi Seri A
Obligasi Seri B
Obligasi Seri C
Obligasi Seri D
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
45
211,000,000,000
21,750,000,000
2,000,000,000
43,500,000,000
278,250,000,000
(1,845,873,926)
276,404,126,074
- Emisi Obligasi IX Seri A sebesar Rp 211.000.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga
tetap
- Emisi Obligasi IX Seri B, sebesar Rp. 21.750.000.000, merupakan Obligasi amortisasi dengan
tingkat bunga tetap sebesar 18,25% pertahun dengan jadwal amortisasi :
- Ulang tahun ke-4 emisi, cicilan pokok sebesar 10 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B
- Ulang tahun ke-5 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B
- Ulang tahun ke-6 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B
- Ulang tahun ke-7 emisi, cicilan pokok sebesar 20 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B
- Ulang tahun ke-8 emisi, cicilan pokok sebesar 30 % dari jumlah pokok Obligasi Seri B
- Emisi Obligasi IX Seri C sebesar Rp 2.000.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 18,25% pertahun untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampai
dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah
berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap sebesar 2,50% dengan Batas Atas sebesar 20% dan
Batas Bawah sebesar 16,25% berlaku untuk bunga mengambang.
- Emisi Obligasi IX Seri D sebesar Rp 43.500.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 18,25% pertahun untuk tahun pertama sampai kelima dan bunga mengambang untuk tahun
keenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga
deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap sebesar 2,50% dengan Batas Atas
sebesar 20% dan Batas Bawah sebesar 16,25% berlaku untuk bunga mengambang.
3. Emisi Obligasi X seri A tahun 2003 sebesar Rp 336.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu
8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2011.
- Obligasi X Seri A
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
336,500,000,000
(2,065,716,557)
334,434,283,443
- Emisi Obligasi X Seri A sebesar Rp 336.500.000.000 merupakan Obligasi dengan tingkat bunga
tetap sebesar 12,975 % untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan.
- Emisi Obligasi X seri B tahun 2003 sebesar Rp 63.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu
15 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018.
- Obligasi X Seri B
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
63,500,000,000
(658,514,443)
62,841,485,557
- Emisi Obligasi X Seri B sebesar Rp 63.500.000.000, merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 13,125% pertahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk
tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat
bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00% dengan
Batas Atas sebesar 15,50% dan Batas Bawah sebesar 10,50%.
46
4. Emisi Obligasi XI tahun 2006 sebesar Rp 500.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun, terdiri dari:
- Obligasi Seri A
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
400,000,000,000
(1,769,949,448)
398,230,050,552
- Emisi Obligasi XI Seri A sebesar Rp 400,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 13,10% pertahun untuk tahun pertama sampai kesepuluh.
- Obligasi Seri B
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
100,000,000,000
(442,487,362)
99,557,512,638
- Emisi Obligasi XI Seri B sebesar Rp 100,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga tetap
sebesar 13,10% pertahun untuk tahun pertama, bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan
tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia
berjangka waktu 1 bulan ditambah premi tetap sebesar 1,25 dengan Batas Atas sebesar 16% dan
Batas Bawah sebesar 10%.
5. Emisi Obligasi XII tahun 2007 sebesar Rp 600.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun, terdiri dari:
- Obligasi Seri A
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
370,000,000,000
(1,141,103,385)
368,858,896,615
- Emisi Obligasi XII Seri A sebesar Rp 370,000,000,000,- merupakan Obligasi dengan tingkat bunga
tetap sebesar 10,025% pertahun untuk tahun pertama sampai ke 10 (sepuluh).
- Obligasi Seri B
Rp
Diskonto Rp
Jumlah Rp
Total Obligasi
230,000,000,000
(709,334,536)
229,290,665,464
1,769,617,020,344
Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut :
- Obligasi VII setiap tanggal 21 Januari, 21 April, 21 Juli dan 21 Oktober
- Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember
- Obligasi X seri A setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni.
- Obligasi X seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni.
- Obligasi XI setiap tanggal 23 Agustus, 23 Nopember, 23 Pebruari dan 23 Mei.
- Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni, 4 September.
Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No. 4 tanggal 10 April
2002, dengan beberapa persyaratan adalah sebagai berikut :
47
Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding dengan hutang lancar sebesar minimum 1 : 1.
Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5 : 1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008,
sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan ratio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 7 : 1.
Adapun rating masing-masing obligasi berdasarkan penilaian Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada
saat penerbitan adalah :
-
Obligasi VII : AA (Stable Outlook)
Obligasi IX : AA (Stable Outlook)
Obligasi VII : AA (Stable Outlook)
Obligasi XI : AA (Stable Outlook)
Obligasi XII : AA (Stable Outlook)
Rating Pemantauan Obligasi 2008 : AA +
30. Hutang Jangka Panjang Lainnya
Terdiri dari :
- Surat Utang Pemerintah (SUP)
- Pinjaman dari Pemda Indramayu
- Pinjaman dari Pemerintah Kab. Purbalingga
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
410,000,000,000
400,000,000
750,000,000
411,150,000,000
410,000,000,000
400,000,000
0
410,400,000,000
Surat Utang Pemerintah (SUP)
Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp 410.000.000.000 yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha
Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004
dan Perjanjian Pinjaman No.KP-019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dengan persetujuan perubahannya No.
AMA-19 KP-019/DP3/2005 tanggal 5 Desember 2005 serta persetujuan perubahan No.AMA-24/KP19/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No. AMA-33/KP019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka
waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada
tanggal 10 Desember 2009.
Pinjaman dari Pemda Indramayu
Pinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 400.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan KTJG
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Indramayu tentang Pendanaan
Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di wilayah Kabupaten Indramayu No.27/TR.2.0010/VIII/2003No.581/1062/Distan tanggal 5 Agustus 2003, Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang
(jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp 600.000.000 dengan tingkat bunga
sebesar 12% per tahun.
Selanjutnya berdasarkan Addendum no.1275/TR.200.112/XII/2004-No.581/1459/Distan tanggal 24 Desember
2004 disebutkan bahwa selama jangka waktu perjanjian, pihak perusahaan dapat melunasi sebagian atau
seluruh pinjaman modal kerja dan pihak Pemda Indramayu dapat menambah atau menarik dan menempatkan
kembali pinjaman modal kerja dengan persetujuan kedua belah pihak.
48
Pinjaman dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga
Pinjaman dari Pemerintah Indramayu sebesar Rp 750.000.000,- yang digunakan untuk Pendanaan modal
kerja Kredit KRISTA, sesuai surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemerintah Kabupaten
Purbalingga tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Skala Rumah Tangga Melalui Upaya
Peningkatan Penguatan Pembiayaan No.1039/SP.300.233/XI/07 - No.538/22 Tahun 2007 tanggal 29
Nopember 2007 Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 3 tahun,
31. Ekuitas
Merupakan kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum,
tambahan Penyertaan Modal Pemerintah, Cadangan yang belum direalisir dan laba yang diperoleh dalam
periode tahun buku dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- Modal Awal
- Penyertaan Modal Pemerintah
205,000,000,000
46,252,000,000
251,252,000,000
112,730,000,000
461,344,867,914
485,124,472,178
349,090,116,963
1,659,541,457,055
- Cadangan Pelunasan Obligasi
- Cadangan Umum
- Cadangan Tujuan
- Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak
Jumlah Ekuitas
49
30-06-2007
(Rp.)
205,000,000,000
46,252,000,000
251,252,000,000
112,730,000,000
325,812,603,276
313,278,472,178
258,927,775,315
1,262,000,850,769
PENJELASAN POS-POS LABA RUGI
PENDAPATAN USAHA
32. Pendapatan Sewa Modal
Merupakan pendapatan sewa modal (bunga) dan Ijaroh (jasa simpan) gadai syariah yang terdiri dari :
30-06-2008
(Rp.)
Sewa Modal Usaha Gadai :
- Sewa Modal Golongan A
- Sewa Modal Golongan B
- Sewa Modal Golongan C
- Sewa Modal Golongan D
Sub Jumlah
Jasa Simpan Usaha Syariah :
Gadai Syariah
- Ijaroh Golongan A
- Ijaroh Golongan B
- Ijaroh Golongan C
- Ijaroh Golongan D
- Ijaroh Golongan E
- Ijaroh Golongan F
- Ijaroh Golongan G
- Ijaroh Golongan H
- Ijaroh Golongan I
Sub Jumlah Gadai Syariah
Kredit Ar-Rum
- Ijaroh Ar-Rum
Sub Jumlah Kredit Ar-Rum
Sub Jumlah Jasa Simpan Usaha Syariah
Sewa Modal Usaha Lain
- Sewa Modal Kresna
- Sewa Modal Kreasi, Krasida dan Kremada
- Sewa Modal Krista
- Sewa Modal KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)
- Sewa Modal Gadai Efek
- Sewa Modal KUCICA
Sub Jumlah
Jumlah Sewa Modal
50
30-06-2007
(Rp.)
7,418,008,925
93,752,611,947
863,959,194,146
61,783,226,365
1,026,913,041,383
11,973,905,771
124,284,899,456
721,364,798,321
37,858,964,338
895,482,567,886
104,104,988
2,244,766,877
5,147,598,362
21,801,188,285
8,843,731,328
4,885,157,471
2,609,659,023
624,153,053
1,331,391
46,261,690,778
97,247,869
1,854,888,886
3,540,513,945
12,857,920,541
4,446,938,797
2,249,574,437
1,006,979,151
149,653,865
0
26,203,717,491
4,645,456
4,645,456
46,266,336,234
0
0
26,203,717,491
7,136,592,373
42,405,391,342
807,835,288
46,406,850
9,333,144,378
19,708,443
59,749,078,674
1,132,928,456,291
5,119,897,322
41,924,060,824
22,718,550
156,201,600
0
0
47,222,878,296
968,909,163,673
33. Pendapatan Administrasi
Merupakan pendapatan atas penerimaan administrasi atas kredit yang disalurkan yang ditentukan
berdasarkan golongan kreditnya sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007, terdiri dari :
- Pendapatan Adm. Golongan A
- Pendapatan Adm. Golongan B
- Pendapatan Adm. Golongan C
- Pendapatan Adm. Golongan D
Sub Jumlah
- Pend. Adm. Ush. Syariah & Ush Lain
Jumlah
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
1,566,693,200
11,283,781,397
101,053,605,900
10,694,728,100
124,598,808,597
8,748,365,351
133,347,173,948
2,283,866,200
13,119,026,900
79,105,048,000
6,390,520,496
100,898,461,596
5,811,295,941
106,709,757,537
34. Pendapatan Usaha Lainnya
Uang Kelebihan (Ukel) Lewat Waktu Per 30 Juni 2008 direklasifikasi kepada Hutang CSR sebesar 50 % dari
jumlah selama periode semester I-2008, sedangkan Per 31 Maret 2007 merupakan Pendapatan Ukel Lewat
Waktu selama semester I-2007 . Untuk Pendapatan Investasi Lainnya merupakan pendapatan anak
perusahaan PT Balai Lelang Artha Gasia per 30 Juni 2008 dan 2007, dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- Uang Kelebihan Lewat Waktu
- Pendapatan Investasi Lainnya
Jumlah
6,642,766,771
350,633,196
6,993,399,967
30-06-2007
(Rp.)
13,058,434,605
175,896,000
13,234,330,605
35. Beban Bunga dan Provisi
Beban bunga adalah bunga yang timbul atas Emisi Obligasi dengan tingkat bunga yang telah direalisir untuk
triwulan II 2008 antara 8,04 % s.d. 18,25% dan pinjaman kepada pihak bank serta lembaga keuangan,
masing-masing, Bank Rakyat Indonesia, Bank Bukopin, Bank Central Asia, Bank Niaga, Bank Mandiri serta
SUP dan RUF, suku bunga berkisar antara 8,02% s/d 10,50%, dengan rincian sebagai berikut :
- Bunga Bank Rakyat Indonesia
- Bunga Obligasi
- Biaya Adm. Provisi & Pengel Pinj
- Bunga MTN/Promes
- Bunga Bank Central Asia
- Bunga Bukopin
- Bunga Bank Syariah Mandiri
- Bunga Bank Niaga
- Bunga Bank Mandiri & Damandiri
51
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
61,806,129,033
118,255,071,960
15,325,585,654
680,065,662
32,684,090,035
4,077,573,333
2,353,620,926
4,183,055,556
81,519,509,560
82,446,515,066
116,767,913,722
8,517,661,633
5,717,489,035
24,598,692,651
1,679,969,396
675,677,672
2,427,777,777
36,462,514,568
- Biaya Bunga SUP
- Biaya Bunga RUF
Jumlah
16,498,568,003
10,300,923,611
347,684,193,333
14,704,739,725
11,451,886,223
305,450,837,468
36. Beban Pegawai
Beban pegawai periode 30 Juni 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp. 273,666,550,376,- dan
Rp 307,827,925,296,- dengan rincian :
- Gaji Pokok
- Tunjangan-tunjangan
- Biaya Kesejahteraan
- Biaya Pegawai Tidak Tetap
- Biaya UP4
- Biaya Dana Pensiun
Jumlah
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
55,982,704,919
167,721,652,108
20,815,299,636
10,270,751,776
9,593,605,573
9,282,536,364
273,666,550,376
47,468,326,404
195,385,658,760
20,934,519,217
28,331,281,602
5,055,441,350
10,652,697,963
307,827,925,296
Terjadi penurunan sebesar 11,1% Beban Pegawai semester I/2008 jika dibandingkan dengan semester
I/2007, karena pada semester I/2008 belum dibayarkan biaya bonus atau jasa produksi.
37. Beban Penyusutan Aktiva Tetap
Beban penyusutan Aktiva Tetap periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 masing-masing
sebesar Rp.20.885.899.674 dan Rp 16.494.993.220,- yang dihitung berdasarkan tarif sebagai berikut :
- Bangunan kantor dan rumah jabatan 5 % dari nilai perolehan
- Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan 50 % dari nilai buku
- Kendaraan bermotor 25 % dari nilai buku
,
38. Beban Amortisasi
Beban Amortisasi adalah amortisasi terhadap Rehabilitasi Gedung Sewa dan Hak Atas Tanah periode 1
Januari sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007 dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- Beban Amort. Rehab Gedung Sewa
- Beban Amort. Hak Atas Tanah
- Beban Amort. Lainnya
440,367,062
106,011,622
1,014,782,050
1,561,160,734
52
30-06-2007
(Rp.)
349,701,410
196,725,713
1,533,527,481
2,079,954,604
39. Beban Umum
Beban Umum adalah beban perusahaan selama periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007,
dengan rincian sebagai berikut :
- Beban Administrasi
- Beban Umum
- Beban Pendidikan dan Latihan
- Beban Penyisihan Piutang
Jumlah
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
25,442,654,273
116,067,499,113
5,199,576,961
1,353,647,028
148,063,377,375
21,286,096,754
74,190,437,400
4,516,273,201
402,710,873
100,395,518,228
40. Pendapatan ( Beban) Lain-lain
Jumlah tersebut merupakan pendapatan dan beban lain-lain sampai dengan 30 Juni 2008 dan 2007
dengan rincian sebagai berikut :
30-06-2008
(Rp.)
- Pendapatan Sewa Gedung
- Pendapatan Jasa Giro
- Laba Penjualan Aktiva Tetap
- Pendapatan Lainnya
- Beban Lainnya
y
Jumlah
30-06-2007
(Rp.)
1,672,224,032
411,491,765
2,874,475,834
11,121,791,640
(608,003,339)
1,437,658,838
607,510,697
76,523,059
10,725,180,042
(146,509,374)
15,471,979,932
12,700,363,262
41. Kerugian Luar Biasa
Kerugian Luar Biasa merupakan kerugian perusahaan yang sifatnya force major. Sampai dengan 30 Juni
2008 dan 2007 saldo Kerugian Luar Biasa NIHIL.
42. Informasi Lain-Lain
a. Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor Pengacara
Amir Indah & Partners mengggugat Perum Pegadaian. Gugatan perdata tersebut diajukan kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara.
14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp 20.962.500.000
ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.
Gugatan Perdata tersebut berkaitan dengan tuntutan ganti rugi terhadap 32 potong barang jaminan atas
nama nasabah Ny. Sena Wiradjaja yang hilang saat terjadinya pencurian di Kantor Cabang Kebayoran
Baru, pada tanggal 12-13 September 1999. Nilai taksiran barang jaminan tersebut sebesar
Rp612.789.958. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) yang dijamin oleh Barang Jaminan tersebut sudah jatuh
tempo, tetapi belum ditebus oleh nasabah bersangkutan.
53
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa
Hukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkan
sebagian oleh Pengadilan sebagai berikut:
- Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum dan
Mahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum tersebut.
- Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada
Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima juta delapan
ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh rupiah).
- Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp 179.000 (seratus tujuh
puluh sembilan ribu rupiah).
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan
permohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14 Juli 2003 dan
menyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005
dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PN-JKTPST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka Perum
Pegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut.
Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober 2005
dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan telah
diterima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan laporan ini
diterbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut.
b. Selain itu, saat ini Ny. Sena Wiradjaja sedang digugat secara perdata oleh Perusahaan atas kewajibannya
membayar tunggakan hutang gadai sebesar Rp 5.335.340.000,- melalui Pengadilan Negeri Bogor.
Gugatan telah diterima dengan Register No.72Pdt.G/2006/PN.Bgr, tanggal 30 Nopember 2006 dan saat ini
masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bogor.
Sebagai tindak lanjut investigasi, Tim Audit BPKP telah melaksanakan audit investigasi berdasarkan surat
Deputi Kepala BPKP No. S-591/06/02/2002 tangal 22 Nopember 2002 atas dugaan penyalahgunaan
wewenang pada Perum Pegadaian terkait dengan pembayaran ganti rugi barang jaminan yang hilang
akibat pencurian di Cabang Kebayoran Baru pada tahun 1999.
Sebagai tindak lanjut atas hasil investigasi tersebut, pihak POLRI telah melakukan penyidikan atas
permasalahan tersebut. Berdasaran Surat dari Badan Reserse Kriminal POLRI Direktorat III/Pidana Korupsi
dan WCC No.S.TAP/13a/VIII/2005/Pidkor&WCC tanggal 26 Agustus 2005 tentang Penghentian Penyidikan,
pihak POLRI menyatakan bahwa:
54
- Terhitung mulai tanggal 26 Agustus 2005 karena peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana
atau
karena sebab sesuai dengan ketentuan undang-undang penyidikan dihentikan demi hukum.
- Memberitahukan penghentian penyidikan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta serta pihak-pihak
yang terkait.
- Dalam hal tersangka ditahan segera dikeluarkan dan denda sitaan dikembalikan kepada yang berhak.
c. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2008 Perusahaan akan melakukan
perubahan status badan hukum dari Perum menjadi Persero. Sehubungan dengan hal tersebut telah
dibentuk Tim Persiapan Pemerseroan Perum Pegadaian sesuai dengan Surat Direksi No.26/SP.200.232/
2008 tanggal 07 Januari 2008.
43. Informasi Segmen
Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari:
Wilayah
Daerah Operasi
Sumatera
Pulau Sumatera
Jawa
Pulau Jawa
Kalimantan
Pulau Kalimantan
Bali & Nusa Tenggara
Pulau Bali dan
Nusa Tenggara
Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa)
Pulau Sulawesi, Maluku
dan Irian Jaya
Jumlah Kantor Wilayah
dan Kantor Cabang
2 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 111
Kantor Cabang
7 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 521
Kantor Cabang
1 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 65
Kantor Cabang
1 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 83
Kantor Cabang
2 Kantor Wilayah
yang terdiri dari 129
Kantor Cabang
Catatan : Per 1 Juli 2008 dilakukan perubahan Kanwil di pulau Sumatera dan Jawa, dimana pulau Sumatera
dari 2 Kanwil menjadi 4 Kanwil sedangkan pulau Jawa dari 7 Kanwil menjadi 5 Kanwil.
Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah
-
Sumatera
Jawa
Kalimantan
Bali & Nusa Tenggara
Sulmapala
Jumlah Pendapatan Usaha
55
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
132,270,876,768
657,134,708,050
88,777,173,858
156,796,958,087
238,289,313,443
109,836,288,219
584,211,094,168
74,456,482,466
129,757,701,227
190,591,685,735
1,273,269,030,206
1,088,853,251,815
b. Hasil Usaha Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Laba Usaha
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Kerugian Luar Biasa
Laba Sebelum PPh Badan
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
59,860,374,179
157,059,788,928
44,795,542,205
84,796,990,617
134,895,152,785
481,407,848,714
15,471,979,932
0
496,879,828,646
41,625,553,008
126,833,783,123
32,842,133,421
61,870,877,551
93,431,675,896
356,604,022,999
12,700,363,262
0
369,304,386,261
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
c. Aktiva Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Aktiva
1,049,007,301,248
5,139,540,358,089
636,397,482,047
1,058,180,581,615
1,665,837,085,806
9,548,962,808,805
717,267,659,323
3,716,342,158,865
479,880,342,840
798,438,765,501
1,203,939,415,010
6,915,868,341,539
d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Aktiva Tetap
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
44,266,959,065
207,681,338,354
38,920,971,816
33,735,040,351
51,861,666,067
376,465,975,653
41,280,222,602
209,581,054,096
36,445,965,000
29,682,513,769
48,355,053,610
365,344,809,077
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap
2,075,976,097
12,670,780,175
1,453,047,628
1,993,737,122
2,692,358,652
20,885,899,674
56
1,911,027,222
10,572,355,546
1,384,103,788
1,154,146,851
1,473,359,813
16,494,993,220
f. Kewajiban Menurut Wilayah
30-06-2008
(Rp.)
- Sumatera
- Jawa
- Kalimantan
- Bali & Nusa Tenggara
- Sulmapala
Jumlah Kewajiban
6,611,169,508
7,853,723,660,906
12,816,403,907
5,967,910,825
10,302,206,604
7,889,421,351,750
30-06-2007
(Rp.)
6,062,196,647
5,623,192,554,332
12,900,718,444
4,043,112,669
7,668,908,678
5,653,867,490,770
44. Taksiran Pajak Penghasilan
a. Laba Usaha Sebelum Pajak
b. Perhitungan Koreksi Fiskal Perbedaan Permanen
Koreksi Positif :
- Biaya Perawatan Rumah Jabatan
- Biaya Perawatan Invent Rmh Jab
- Biaya Air, Listrik, Telp. Rmh Jab
- Biaya Lumpsum BBM Pejabat
- Biaya Denda Pajak
- Biaya Lainnya/Sumbangan
- Biaya Ulang Tahun Pegadaian/RI
- Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
- Biaya Penyisihan Kerugian Klaim TGR
- Biaya Jamuan dan Representasi
Sub Jumlah (1)
Koreksi Negatip :
- Pendapatan Sewa Auditorium
- Pendapatan Jasa Giro
- Laba Penjualan Aktiva
Sub Jumlah (2)
Jumlah Koreksi (1-2)
c. Laba Usaha Kena Pajak
d. Taksiran PPh Badan :
10 % X (50.000.000)
15 % X (50.000.000)
30 % X (492.590.705.611)
Jumlah
e. Penghasilan Pajak Tangguhan
f. Laba Usaha Setelah Pajak
57
30-06-2008
(Rp.)
30-06-2007
(Rp.)
496,879,828,646
369,304,386,261
272,874,050
10,028,800
44,852,452
44,400,000
480,246
102,158,785
75,153,000
0
77,667,878
141,453,385
769,068,596
650,949,890
3,649,700
132,325,049
3,015,295
0
0
0
0
0
0
789,939,934
1,672,224,032
411,491,765
2,874,475,834
4,958,191,631
(4,189,123,035)
492,690,705,611
1,437,658,838
602,274,478
74,023,059
2,113,956,375
(1,324,016,441)
367,980,369,820
5,000,000
7,500,000
147,777,211,683
147,789,711,683
0
349,090,116,963
5,000,000
7,500,000
110,364,110,946
110,376,610,946
0
258,927,775,315
Download