BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Network Network atau jaringan komputer adalah beberapa komputer dan peripheral, seperti printer, modem, scanner, dan peripheral lainnya yang saling berhubungan dan melakukan komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan luas jangkauannya, network dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : • LAN (Local Area Network) LAN di desain untuk beroperasi dalam area geografis yang terbatas, yang melingkupi satu gedung dengan jarak 10m – 1km, yang dapat menghubungkan semua workstation, peripheral, terminal, dan peralatan lain sehingga dapat saling bertukar informasi. • MAN (Metropolitan Area Network) MAN memiliki luas jangkauan yang lebih luas dibandingkan LAN dan lebih kecil dibandingkan WAN. MAN dapat menjangkau kantor-kantor perusahaan yang berdekatan atau juga sebuah kota. • WAN (Wide Area Network) WAN adalah jaringan dengan skala yang sangat besar yang meliputi daerah geografis yang sangat luas. WAN merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan pengguna dalam lingkup geografis yang luas antara 100km – 100.000km. 7 8 Manfaat jaringan komputer dalam sebuah organisasi yaitu : • Resource Sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. • Untuk mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan, misalnya semua file dapat disalin ke dua atau tiga mesin sehingga jika salah satu mesin tersebut tidak dapat dipakai (mengalami gangguan) maka salinan lain yang ada pada mesin lainnya dapat digunakan. • Menghemat uang, contohnya perancangan sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi (model client-server) untuk menggantikan komputer mainframe yang relatif lebih mahal. • Skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan menambahkan sejumlah processor. 2.2 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah penempatan hubungan antara elemen-elemen yang ada pada jaringan terutama secara physical (nyata) dan logical (virtual). • Physical Topology Physical topology adalah gambaran nyata secara fisik dalam suatu jaringan dimana ada 2 atau lebih alat yang saling berhubungan. Ada lima jenis topologi, yaitu bus, star, ring, hierarchical, dan mesh. 9 a. Bus Topology Topologi ini menggunakan backbone untuk menghubungkan semua komputer yang ada pada jaringan. Untuk menghindari adanya refleksi pada sinyal maka diharuskan menggunakan terminator pada akhir dari setiap kabel yang menghubungkan komputer dengan backbone. Kelebihan yang didapat dari topologi jaringan bus ini adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kekurangan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Gambar 2.1 Bus Topology (sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_bus.jpg, akses 27 September 2009) b. Star Topology Topologi ini menghubungkan seluruh komputer dan alat jaringan yang lain ke alat sentral yang disebut hub atau switch. Setiap 10 alat membutuhkan kabel untuk berhubungan dengan hub. Topologi ini banyak digunakan saat ini, karena implementasinya mudah. Kelebihan dari topologi jaringan ini adalah kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut, tingkat keamanan termasuk tinggi, tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Sedangkan kekurangannya adalah jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh koneksi yang ada pada jaringan tersebut akan mengalami gangguan. Gambar 2.2 Star Topology (sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_star.jpg, akses 27 September 2009) c. Ring Topology Topologi ring ini adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung ke dalam satu jaringan saling terkoneksi ke 11 komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin. Kelebihan yang didapat dengan menggunakan topologi jaringan ini adalah tidak akan terjadi collision atau tabrakan saat pengiriman data terjadi. Kelemahannya, karena sinyal data bergerak searah dan melalui perangkat lainnya untuk sampai di perangkat tujuan maka rusak/tidak berfungsinya satu link akan mempengaruhi link lainnya. Gambar 2.3 Ring Topology (sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi%20ring.jpg, akses 27 September 2009) d. Hierarchical Topology Hierarchical Topology atau topologi hirarkis berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk (root), yang dihubungkan dengan node lain secara bertingkat. Tingkat yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja tingkat di bawahnya. 12 Kelebihan dari topologi jaringan berbentuk pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Kekurangan dari topologi jaringan ini adalah apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka kelompok lain yang berada dibawahnya akan menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. Gambar 2.4 Hierarchical Topology (sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_tree.jpg, akses 27 September 2009) e. Mesh Topology Topologi ini didesain saling berhubungan satu sama lain, membuat koneksi point-to-point antara setiap alat yang ada dalam jaringan. Topologi ini mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi jika salah satu kabel bermasalah, data yang dikirim atau diterima selalu 13 mempunyai jalan alternatif untuk menuju ke tempat tujuan. Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga data lebih cepat terkirim; memiliki sifat Robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya; privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya. Sedangkan kekurangan yang ada pada topologi jaringan mesh ini, yaitu membutuhkan banyak kabel dan Port I/O, semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O; topologi jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal; banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang relatif besar di dalam ruangan tempat komputerkomputer tersebut berada. 14 Gambar 2.5 Mesh Topology (sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_mesh.jpg, akses 27 September 2009) • Logical Topology Logical Topology adalah gambaran secara maya bagaimana sebuah host dapat berkomunikasi melalui medium. Bentuk umum yang biasa digunakan adalah Broadcast dan Token Passing. a. Broadcast Topology (Tanenbaum, p15, 2000) Jaringan broadcast mempunyai saluran komunikasi tunggal yang digunakan oleh semua masin yang ada pada jaringan. Pada topologi ini, setiap host yang mengirim paket data akan mengirimkan paket tersebut ke semua host (broadcast) pada media komunikasi jaringan. b. Token Passing Topology (Tanenbaum, p67, 2000) Token passing adalah proses saat beberapa komputer melakukan transmisi paket pendek yang disebut 15 token secara bergantian. Pada topologi ini, setiap host mempunyai kemampuan mengendalikan akses jaringan dengan mem-pass-kan token elektonik yang secara sekuensial akan melalui masing-masing host dari jaringan tersebut. Ketika sebuah host mendapatkan token tersebut, berarti host tersebut diperbolehkan untuk mengirimkan data pada jaringan. Jika host tersebut tidak memiliki data yang akan dikirim, maka token akan dilewatkan ke host berikutnya. Kejadian tersebut akan terus menerus dilakukan. 2.3 Jenis-jenis Protokol Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Jenis-jenis protokol pada umumnya adalah : • IP (Internet Protocol) IP adalah suatu metode atau protokol yang mengatur bagaimana suatu data dikirim dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan komputer. Setiap perangkat keras (host) yang berada dalam jaringan internet setidaknya memiliki satu alamat IP (IP Address) yang bersifat unik yang membedakan dari host lain. Pengalamatan IP terbagi dalam 5 kelas, yaitu : 16 a. Kelas A Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Alamat oktet awal pada IP kelas A bernilai 0-126. Nilai 127 tidak diijinkan karena digunakan untuk mekanisme IPC (Interprocess Communication) di dalam mesin yang bersangkutan. b. Kelas B Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga besar. Oktet pertama IP kelas B bernilai 128 – 191. c. Kelas C Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu dimulai dari 192 – 223. d. Kelas D Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai dari 224 – 239. e. Kelas E Alamat IP kelas E tidak digunakan untuk umum karena bersifat “eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai dari 240-255. • UDP (User Datagram Protocol) UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Karena penggunaan bandwidth yang efektif, UDP banyak dipergunakan untuk 17 aplikasi-aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP dan TFTP. Sifat dari protokol ini adalah : - Connectionless Dalam mengirim paket dari tempat asal ke tempat tujuan, masingmasing tidak mengadakan handshake terlebih dahulu. - Unreliable Protokol tidak menjamin paket yang dikirim sampai ke tempat tujuan tetapi berusaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim sampai pada tempat tujuan. • TCP (Transmission Control Protocol) TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmensegmen yang dinomori dan disusun secara berurutan agar si penerima dapat menyusun kembali segmen-segmen tersebut seperti waktu sebelum dikirim. Sifat dari protokol ini adalah : - Connection Oriented Dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukkan hubungan untuk dapat melakukan pertukaran data. - Reliable TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. - Byte Stream Paket yang dikirim akan sampai ke tujuan secara berurutan. • DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai 18 untuk memudahkan pengalokasian IP Address dalam satu jaringan. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari server DHCP. (Comer, p630, 2004) DHCP memungkinkan sebuah komputer untuk berpindah ke sebuah jaringan baru dan mendapatkan konfigurasi terhadap informasi tanpa membutuhkan seorang administrator untuk membuat perubahan ke basis data. • HTTP (Hypertext Transfer Protocol) (Forouzan, p731, 2003) HTTP adalah protokol yang dipergunakan untuk mengakses data dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen. Untuk menyediakan reliability, HTTP mempergunakan TCP. • FTP (File Transfer Protocol) FTP bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari file dengan memakai FTP command (Lukas, 2000, p249). FTP adalah sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. • TELNET (Telnet Remote Protocol) TELNET adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi internet atau Local Area Network. TELNET dikembangkan pada 1969 dan distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar internet pertama. 19 TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko keamanan. (Stallings, p60, 2004) TELNET menyediakan kemapuan remote logon (remote logon capability) yang memungkinkan seorang user pada sebuah terminal atau PC untuk logon ke sebuah komputer di tempat lain dan menggunakannya seperti seolah-olah terhubung secara langsung ke komputer tersebut. • SNMP (Simple Network Management Protocol) (Lukas, 2000, p246) Network dan distribusi processing berkembang pesat. Karena itu perlu suatu sistem protokol yang mengatur sistem network yang ada dengan aplikasi-aplikasi terdistribusi. Fungsi protokol ini adalah menyederhanakan sistem network yang kompleks menjadi sederhana. 2.4 Model-model Referensi 2.4.1 Model TCP/IP TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independent terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP address) yang 20 mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan dengan yang lainnya melalui internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Model TCP/IP ini mempunyai 4 lapisan (layer), yaitu : • Application Layer Application layer bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), DNS (Domain Name System), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), TELNET, SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), dan masih banyak protokol lainnya. • Transport Layer Lapisan ini bertanggung jawab dalam rangka membuat komunikasi antar dua host, dengan cara membuat suatu sesi connection-oriented atau menyebarkan sebuah connectionless broadcast. Protokol-protokol yang berjalan pada lapisan ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protokol). • Internet Layer Tujuan dari internet layer adalah memilih jalur terbaik bagi paket-paket data di dalam jaringan. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah Internet Protocol (IP). Penentuan jalur terbaik dan packet switching terjadi pada layer ini. 21 • Network Access Layer Network access layer berfungsi untuk mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik dan untuk mendeteksi serta mengoreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Protokol-protokol yang berfungsi pada layer ini adalah Ethernet, Token Ring, FDDI. Gambar 2.6 TCP/IP Layer 2.4.2 Model OSI Model ini diciptakan berdasarkan proposal yang dikeluarkan oleh ISO (International Standard Organization) sebagai langkah awal menuju standarisasi internasional protokol yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut juga sebagai referensi ISO OSI (Open System Interconnection) karena model ini berhubungan dengan pengoneksian open systems. (Forouzan, p18, 2009) OSI Model adalah kerangka kerja berlapis yang memungkinkan komunikasi antar seluruh tipe sistem komputer. Model OSI dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Upper Layers 22 Upper layers terdiri dari layer aplikasi, presentasi, dan session yang merupakan application-oriented dimana ketiga layer ini bertanggung jawab untuk menangani aplikasi jaringan, representasi data dan interaksi antar aplikasi dan pengguna. 2. Lower Layers Lower layers merupakan network-oriented yang akan berurusan dengan transmisi data, covering dan pemaketan, routing (pemilihan rute data pada jaringan), verification, dan transmisi dari masing-masing kelompok data. Tujuh layer dari Model OSI adalah : 1. Physical Layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana NIC (Network Interface Card) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 2. Data Link Layer Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut frame. Selain itu,pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya MAC Address (Media Access Control Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi. 23 3. Network Layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. 4. Transport Layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan melakukan transmisi ulang terhadap paket-paket yang rusak. 5. Session Layer Berfungsi menyediakan mekanisme untuk mengontrol dialog di antara aplikasi. Aplikasi-aplikasi pada lapisan sesi membuat dialog, mengatur dialog, dan mengakhiri dialog ketika sudah selesai, serta membuat kembali dialog antara aplikasi ketika dialog terputus karena alasan-alasan tertentu. Lapisan Sesi juga menyediakan layanan yang memastikan bahwa komputer pengirim tidak membuat komputer penerima mengalami kelebihan data (overwhelming). 6. Presentation Layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan 24 juga network sell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). 7. Application Layer Berfungsi untuk menyediakan cara bagi program-program aplikasi seperti file dan print service, database service, dan e-mail untuk mengakses lingkungan OSI. Lapisan ini berisikan mekanisme-mekanisme yang umumnya berguna untuk mendukung aplikasi-aplikasi yang didistribusikan di jaringan. Gambar 2.7 OSI Model (sumber : http://compnetworking.about.com/library graphics/basics_osimodel.jpg, akses 27 September 2009) 2.5 Perangkat Keras Jaringan Dalam membangun jaringan pasti dibutuhkan peralatan untuk dapat menghubungkan komputer atau perangkat keras lainnya agar dapat saling berkomunikasi. Berikut beberapa peralatan yang umum digunakan dalam sebuah jaringan: 25 1. Network Interface Card (NIC) NIC atau lebih dikenal dengan network card merupakan PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi menghubungkan komputer dengan jaringan komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang terdapat pada mainboard komputer. Gambar 2.8 Network Interface Card (sumber : http://ferygud.files.wordpress.com/2009/01/nic.jpg, akses 3 Oktober 2009) 2. Repeater Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP hanya memiliki daya jangkau hingga 100m. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang lebih jauh. Gambar 2.9 Repeater (sumber : http://agunghernowo.files.wordpress.com/2008/12/sirius-echohome-repeater.jpg, akses 3 Oktober 2009) 26 3. Hub Hub memiliki prinsip kerja yang sama dengan repeater yakni berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Namun yang membedakannya dengan repeater adalah pada hub terdapat port-port yang lebih banyak sehingga hub dikenal juga dengan multiport repeater. Hub biasanya digunakan sebagai titik pusat koneksi dari sambungan jaringan (titik pusat dari topologi star). Gambar 2.10 Hub (sumber : http://deryaditya.blogdetik.com/files/2009/07/hub.jpg, akses 3 Oktober 2009) 4. Bridge Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan 27 yang dikoneksikan ke bridge terhubung harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Gambar 2.11 Bridge (sumber : http://downloads.linksysbycisco.com/images/dynamic/M,26.png, akses 5 Oktober 2009) 5. Switch Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga melakukan penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC. Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub) namun switch memiliki kelebihan lainnya dibandingkan hub. Dalam satu waktu yang sama, hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bisa dilakukan). Gambar 2.12 Switch (sumber : http://deryaditya.blogdetik.com/files/2009/07/netgear _gs748ts_48_port_gigabit_network_switch.gif, akses 3 Oktober 2009) 28 6. Router Router bekerja untuk melakukan routing yaitu menentukan jalur terbaik yang akan dilalui sebuah paket data berdasarkan pada alamat IP yang terdapat pada data yang melewatinya. Router bekerja dengan cara menganalisa alamat IP dari paket data yang masuk. Berdasarkan hasil analisa tersebut, router memutuskan apakah data tersebut perlu diteruskan atau tidak. Apabila perlu diteruskan, maka router dapat memilih route terbaik bagi paket data tersebut dan kemudian meneruskan ke port yang sesuai. Router juga bisa menjembatani komunikasi antar protokol yang berbeda. Gambar 2.13 Router (sumber : http://www.amitbhawani.com/Images/D/D-Link-2640T-Router.jpg, akses 3 Oktober 2009) 2.6 Network Monitoring 2.6.1 Pengertian Network Monitoring Network monitoring adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menentukan seberapa baik sebuah sistem jaringan dapat berjalan. Aplikasi network monitoring dibuat untuk mengumpulkan data untuk aplikasi network management. Sebenarnya network monitoring dapat dibagi menjadi 2 bagian 29 yaitu connection monitoring dan traffic monitoring. Connection monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksinya down. Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan. 2.6.2 Tujuan Network Monitoring Tujuan dari network monitoring adalah adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul tersebut. Beberapa alasan utama dilakukannya network monitoring : 1. Untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik. 2. Untuk mengetahui masalah pada jaringan sebelum manager menanyakan kepada administrator dan sebelum pelanggan menelepon. Tanpa kemampuan untuk monitoring jaringan, seorang administrator hanya dapat bereaksi terhadap masalah jika masalah tersebut muncul dibandingkan mencegah masalah ini sebelumnya. 3. Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan sehat. 4. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway dan server yang penting. 5. Untuk memberitahukan masalah kegagalan jaringan kepada administrator secepatnya. 30 6. 2.7 Mendokumentasikan jaringan. Aplikasi Yang Digunakan Dalam membangun sistem pemantau jaringan ini, digunakan beberapa software baik yang berfungsi sebagai sistem operasi maupun program-program pendukung, diantaranya : 1. Bahasa pemrograman Java Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi desktop, web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Bahasa pemrograman Java berorientasi pada objek (OOP). Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Sebagai sebuah peralatan pembangun, teknologi Java menyediakan banyak tools : compiler, interpreter, penyusun dokumentasi, paket kelas dan sebagainya. Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memiliki Java Runtime Environment (JRE). Salah satu keunggulan Java adalah sifatnya yang platform independence, artinya Java - baik source program maupun hasil kompilasinya - sama sekali tidak bergantung kepada sistem operasi dan platform yang digunakan. Source code sebuah aplikasi dengan bahasa Java 31 yang ditulis di atas sistem Windows NT misalnya, dengan mudah dapat dipindahkan ke sistem operasi UNIX tanpa harus mengubah satu pun baris kode. Ini tentunya merupakan satu nilai tambah tersendiri. Bandingkan dengan bahasa C/C++, jika dikerjakan pada UNIX FreeBSD dan ingin memindahkannya pada HP UNIX, terkadang harus mengubah source code yang ada sehingga sesuai dengan HP UNIX, walaupun keduanya masih berada dalam keluarga UNIX. 2. Perangkat lunak Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: • Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X. • Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. • Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit karena gratis dan open source, yang berarti setiap orang bisa melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain 32 itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya terkenal adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in. 2.8 SMS Gateway 2.8.1 Pengenalan SMS Gateway Gateway dapat diartikan sebagai pintu gerbang. Namun pada dunia komputer, gateway berarti jembatan penghubung antar satu sistem dengan sistem lain yang berbeda, sehingga dapat terjadi pertukaran data antar sistem tersebut. Dengan demikian SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirim maupun yang diterima. SMS gateway ini ditempatkan diantara kedua SMS Center (SMSC) yang berfungsi sebagai relay bagi keduanya, yang kemudian akan menterjemahkan data dari protokol SMSC satu ke protokol SMSC lainnya yang dituju. 2.14 Ilustrasi SMS Gateway Namun dengan seiring perkembangan teknologi komputer, baik software maupun hardware, dan perkembangan teknologi komunikasi, SMS gateway tidak lagi dimaksudkan sebagaimana ilustrasi di atas. Saat ini masyarakat lebih mengartikan SMS gateway sebagai suatu jembatan komunikasi yang menghubungkan perangkat komunikasi (handphone) dengan perangkat komputer, yang menjadikan aktifitas SMS menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Dan 33 pengertian SMS gateway saat ini adalah sebuah program yang mengkomunikasikan antar sistem operasi komputer, dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS. Gambar 2.15 Ilustrasi Aplikasi SMS Gateway 2.8.2 Perangkat Komunikasi Perangkat komunikasi yang dimaksud di sini adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mengirim atau menerima SMS. Perangkat-perangkat tersebut antara lain : • Telepon seluler (Handphone) Apapun tipe handphone yang digunakan, bisa dipastikan memiliki feature untuk SMS, baik yang menggunakan teknologi GSM maupun CDMA. Namun bukan berarti ponsel-ponsel tersebut dapat digunakan sebagai piranti SMS gateway. Agar dapat terhubung ke komputer, ponsel harus memiliki fasilitas koneksi ke perangkat lain, baik dengan kabel, bluetooth, maupun infrared. • GSM Modem GSM modem adalah sebuah modem wireless yang bekerja dengan jaringan GSM. Fungsi dari GSM modem ini hampir sama dengan modem biasa, bedanya terletak pada media yang digunakan untuk transfer data. Bila modem biasa menggunakan kabel telepon untuk transfer data, GSM 34 modem menggunakan gelombang radio sebagai medianya. • GPRS Modem GPRS modem memiliki fungsi yang mirip dengan GSM modem. Perbedaan paling mendasar adalah dengan adanya tambahan dukungan untuk teknologi GPRS pada transmisi datanya. Kecepatan SMS pada GPRS modem lebih cepat dibanding dengan GSM modem. Selain itu GPRS modem lebih bermanfaat untuk mengirim atau menerima MMS. Namun sayangnya tidak semua operator menyediakan layanan pengiriman SMS melalui GPRS. 2.8.3 Media Koneksi Media koneksi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan data dari perangkat komunikasi ke komputer atau sebaliknya. Media-media tersebut diantaranya adalah : • Kabel Data Ada banyak jenis dan tipe kabel data yang dapat digunakan untuk menghubungkan sebuah ponsel dengan komputer, hal ini tergantung tipe dan merk ponsel tersebut. • Kabel twisted pair, coaxial, dan Kabel fiber-optic Sinyal yang dilewati oleh media ini memiliki keterbatasan fisik. (Lukas, p58, 2006) Twisted pair terdiri dari dua kabel tembaga yang terisolasi yang disusun dalam jaringan berbentuk spiral. (Lukas, p61, 2006) Seperti twisted pair, kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, tetapi dapat digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi. Kabel ini terdiri dari kabel 35 berbentuk silinder untuk lapisan luar yang mengelilingi konduktor bagian dalam. Konduktor bagian dalam dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan konduktor bagian luar dilapisi oleh jaket pelindung. (Lukas, p65, 2006) Fiber optik merupakan medium yang tipis dan fleksibel yang dapat menghantarkan cahaya optik. (a) (b) (c) Gambar 2.16 Guided media (a) Twisted pair, (b) Coaxial, (c) Fiber-optic 2.9 Teknologi Komunikasi Seluler 2.9.1 GSM GSM (Global System for Mobile Communication) adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi seluler sekaligus sebagai teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya menggunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan frekuensi downlinks-nya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwidth yang digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal 36 sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R. GSM, sebagai sistem telekomunikasi seluler digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya: • Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain. • Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming. 37 • Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video. • Keamanan sistem yang lebih baik • Kualitas suara lebih jernih dan peka. 2.9.2 CDMA CDMA (Code division multiple access) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. (Cole, p399, 2000) CDMA ditujukan sebagai spread specrtum technology karena sinyal tersebar keluar melalui bandwidth yang lebih lebar. Bandwidth untuk masing-masing frekuensi adalah 1,25 MHz. Beberapa sinyal akan ditempatkan pada frekuensi yang sama dan akan ditransmisikan secara bersamaan.CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini, seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm. Ada beberapa fitur yang dimiliki oleh CDMA, diantaranya adalah : • Sinyal pesan pita sempit (narrowband) akan digandakan dengan penyebaran sinyal pita lebar ( wideband ) atau pseudonoise code 38 • Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri • Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua pengguna begitu nomer pengguna meningkat • Near-far problem (masalah dekat-jauh) • Interference terbatas: kontrol daya sangat diperlukan • Lebar bandwidth menimbulkan keanekaragaman,sehingga meggunakan rake receiver • Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan dalam sistem CDMA Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : • Hanya membutuhkan satu radio yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell • Tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal • Dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal • Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi • Memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses • Memiliki proteksi dari proses penyadapan 39 Wideband CDMA dan Broadband CDMA sebagai WLL (Wireless Local Loop) sebagai teknologi andalan masa depan dari CDMA, dirancang untuk menyediakan layanan fixed dan mobile yang dikoneksikan dengan PSTN dari layanan POTS (Plain Old Telephone Service) ke fitur-fitur selanjutnya seperti ISDN dan bandwidth on demand. Pelayanan-pelayanan akan termasuk suara, high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga video. Teknologi ini memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed wireless dan mobile wireless. Keuntungan utama dari solusi Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem CDMA menyediakan untuk aplikasi komunikasi pada skala besar dan kecil dengan efektifitas biaya yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya dapat menyediakan layanan suara dan ISDN data, seperti fax, email dan akses internet dengan kecepatan tinggi. Sistem Broadband CDMA dapat ditambah dengan mudah dan cepat ke jaringan yang ada tanpa delay dan gangguan daripada instalasi kabel telepon. Koneksi ke jaringan LAN untuk e-mail dan berbagi sumber daya seperti printer dan mesin fax dapat dikonfigurasi dengan mudah. 2.10 Teknologi SMS Aplikasi SMS telah diakui merupakan aplikasi messaging yang paling populer di dunia. SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih peluang bisnis di pasar konsumen maupun industri di dunia. Dari jumlah kiriman SMS di dunia, 90% masih merupakan kiriman jenis person to person. Namun demikian, SMS sangat potensial untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis industri dengan berbagai macam layanan, seperti m-commerce, location based service, periklanan, voting, permainan, hiburan, dsb. SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan 40 telpon seluler karena SMS dikembangkan terutama sebagai alat pengirim informasi data konfigurasi dari telpon seluler dan tidak lebih dari sekedar layanan tambahan daripada sebagai bagian dari protokol jaringan. Penambahan fungsi SMS sebagai alat pengirim pesan singkat dari pengguna ke pengguna lainnya sebenarnya bukan merupakan solusi dari hasil pemikiran serius. Namun demikian pada akhirnya SMS menjadi sukses secara tidak terduga sebagai layanan messaging paling populer di dunia. SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari maupun kepada MS (Mobile station). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf, angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas dalam satu packet/frame yang berkapasitas maksimum 160 byte yang dapat direpresentasikan berupa 160 karakter. Pada proses pengiriman pesan diterima oleh SMSC, dimana tujuan pesan harus sesuai dengan mobile device yang dituju. Untuk melakukan hal tersebut, SMSC mengirimkan permintaan SMS ke Home Location Register (HLR) untuk menemukan roaming (kemampuan device dalam menerima sinyal walaupun di luar daerah) dari nomor yang dituju. Lalu HLR akan memberikan respon kepada SMSC berupa: 1. aktif atau tidak aktif 2. posisi dari roaming Jika status tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Ketika pesan berhasil terkirim maka HLR akan memberitahu SMSC, dan SMSC akan memberi tahu si pengirim pesan. 41 2.10.1 Kelebihan SMS Kelebihan SMS antara lain: 1. Harga per kiriman tetap/konstan. Apabila beban biaya telpon bervariasi maka beban biaya kiriman SMS adalah tetap. Hal ini berpengaruh terutama pada pelanggan yang menggunakan kartu prabayar yang mempunyai kredit pulsa terbatas pada telpon selulernya. 2. Praktis, pesan dapat dikirim ke penerima tanpa harus si penerima standby di tempat. 3. Handal, ketika pesan SMS terkirim dan masuk gateway, dan gateway telah berhasil mengirimkannya ke nomor tujuan, maka gateway akan mengirim pesan acknowledgement ke pengirim bahwa pesan telah dikirim. 2.10.2 Kekurangan SMS Kekurangan yang dimiliki SMS antara lain : 1. Data yang terbatas, data yang dikirim melalui SMS terbatas pada 160 karakter. 2. Tergantung pada traffic, jika traffic pada jaringan SMS padat, maka pesan yang dikirim menjadi lebih lambat sampai di tujuan dan jika jaringan SMS sangat padat maka ada kemungkinan pesan yang dikirim tidak bisa sampai ke penerima. 3. Tergantung sinyal, jika telpon seluler pengirim atau penerima tidak bisa mendapatkan sinyal, maka pesan SMS tidak dapat dikirim atau diterima.