7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Network Network atau jaringan

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Network
Network atau jaringan komputer adalah beberapa komputer dan peripheral,
seperti printer, modem, scanner, dan peripheral lainnya yang saling berhubungan dan
melakukan komunikasi antara yang satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan luas jangkauannya, network dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
•
LAN (Local Area Network)
LAN di desain untuk beroperasi dalam area geografis yang terbatas, yang
melingkupi satu gedung dengan jarak 10m – 1km, yang dapat
menghubungkan semua workstation, peripheral, terminal, dan peralatan lain
sehingga dapat saling bertukar informasi.
•
MAN (Metropolitan Area Network)
MAN memiliki luas jangkauan yang lebih luas dibandingkan LAN dan lebih
kecil dibandingkan WAN. MAN dapat
menjangkau
kantor-kantor
perusahaan yang berdekatan atau juga sebuah kota.
•
WAN (Wide Area Network)
WAN adalah jaringan dengan skala yang sangat besar yang meliputi daerah
geografis yang sangat luas. WAN merupakan jaringan komunikasi data yang
menghubungkan pengguna dalam lingkup geografis yang luas antara
100km – 100.000km.
7
8
Manfaat jaringan komputer dalam sebuah organisasi yaitu :
•
Resource Sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan,
khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan
tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.
•
Untuk mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber
alternatif persediaan, misalnya semua file dapat disalin ke dua atau tiga
mesin sehingga jika salah satu mesin tersebut tidak dapat dipakai
(mengalami gangguan) maka salinan lain yang ada pada mesin lainnya dapat
digunakan.
•
Menghemat uang, contohnya perancangan sistem untuk membangun sistem
yang terdiri dari komputer-komputer pribadi (model client-server) untuk
menggantikan komputer mainframe yang relatif lebih mahal.
•
Skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara
berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan menambahkan
sejumlah processor.
2.2
Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah penempatan hubungan antara elemen-elemen yang ada
pada jaringan terutama secara physical (nyata) dan logical (virtual).
•
Physical Topology
Physical topology adalah gambaran nyata secara fisik dalam suatu jaringan
dimana ada 2 atau lebih alat yang saling berhubungan. Ada lima jenis
topologi, yaitu bus, star, ring, hierarchical, dan mesh.
9
a. Bus Topology
Topologi ini menggunakan backbone untuk menghubungkan
semua komputer yang ada pada jaringan. Untuk menghindari adanya
refleksi pada sinyal maka diharuskan menggunakan terminator pada
akhir dari setiap kabel yang menghubungkan komputer dengan
backbone.
Kelebihan yang didapat dari topologi jaringan bus ini adalah
pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kekurangan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di
sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami
gangguan.
Gambar 2.1 Bus Topology
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_bus.jpg,
akses 27 September 2009)
b. Star Topology
Topologi ini menghubungkan seluruh komputer dan alat
jaringan yang lain ke alat sentral yang disebut hub atau switch. Setiap
10
alat membutuhkan kabel untuk berhubungan dengan hub. Topologi
ini banyak digunakan saat ini, karena implementasinya mudah.
Kelebihan dari topologi jaringan ini adalah kerusakan pada satu
saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan
station yang terpaut, tingkat keamanan termasuk tinggi, tahan
terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk, penambahan dan
pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Sedangkan
kekurangannya adalah jika node tengah mengalami kerusakan, maka
seluruh koneksi yang ada pada jaringan tersebut akan mengalami
gangguan.
Gambar 2.2 Star Topology
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_star.jpg,
akses 27 September 2009)
c. Ring Topology
Topologi ring ini adalah topologi jaringan dimana setiap
komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap
komputer yang terhubung ke dalam satu jaringan saling terkoneksi ke
11
komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama
dengan bentuk cincin.
Kelebihan yang didapat dengan menggunakan topologi jaringan
ini adalah tidak akan terjadi collision atau tabrakan saat pengiriman
data terjadi. Kelemahannya, karena sinyal data bergerak searah dan
melalui perangkat lainnya untuk sampai di perangkat tujuan maka
rusak/tidak berfungsinya satu link akan mempengaruhi link lainnya.
Gambar 2.3 Ring Topology
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi%20ring.jpg,
akses 27 September 2009)
d. Hierarchical Topology
Hierarchical Topology atau topologi hirarkis berbentuk seperti
pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk (root), yang
dihubungkan dengan node lain secara bertingkat. Tingkat yang lebih
tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja tingkat di bawahnya.
12
Kelebihan dari topologi jaringan berbentuk pohon seperti ini
adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada
setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok
yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain
dibentuk untuk terminal penjualan. Kekurangan dari topologi jaringan
ini adalah apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi, maka
kelompok lain yang berada dibawahnya akan menjadi tidak efektif.
Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.
Gambar 2.4 Hierarchical Topology
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_tree.jpg,
akses 27 September 2009)
e. Mesh Topology
Topologi ini didesain saling berhubungan satu sama lain,
membuat koneksi point-to-point antara setiap alat yang ada dalam
jaringan. Topologi ini mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi jika
salah satu kabel bermasalah, data yang dikirim atau diterima selalu
13
mempunyai jalan alternatif untuk menuju ke tempat tujuan. Topologi
mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu hubungan dedicated links
menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus
melalui komputer lainnya sehingga data lebih cepat terkirim;
memiliki sifat Robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi
komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel maka
gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A
dengan komputer lainnya; privacy dan security pada topologi mesh
lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer
tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
Sedangkan kekurangan yang ada pada topologi jaringan mesh
ini, yaitu membutuhkan banyak kabel dan Port I/O, semakin banyak
komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak
kabel links dan port I/O; topologi jenis ini membutuhkan biaya yang
relatif mahal; banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan
perlunya space yang relatif besar di dalam ruangan tempat komputerkomputer tersebut berada.
14
Gambar 2.5 Mesh Topology
(sumber : http://cangkruk.com/images/datakom/topologi_mesh.jpg,
akses 27 September 2009)
•
Logical Topology
Logical Topology adalah gambaran secara maya bagaimana sebuah host
dapat berkomunikasi melalui medium. Bentuk umum yang biasa digunakan
adalah Broadcast dan Token Passing.
a. Broadcast Topology
(Tanenbaum, p15, 2000) Jaringan broadcast mempunyai saluran
komunikasi tunggal yang digunakan oleh semua masin yang ada pada
jaringan. Pada topologi ini, setiap host yang mengirim paket data
akan mengirimkan paket tersebut ke semua host (broadcast) pada
media komunikasi jaringan.
b. Token Passing Topology
(Tanenbaum, p67, 2000) Token passing adalah proses saat
beberapa komputer melakukan transmisi paket pendek yang disebut
15
token secara bergantian. Pada topologi ini, setiap host mempunyai
kemampuan mengendalikan akses jaringan dengan mem-pass-kan
token elektonik yang secara sekuensial akan melalui masing-masing
host dari jaringan tersebut. Ketika sebuah host mendapatkan token
tersebut, berarti host tersebut diperbolehkan untuk mengirimkan data
pada jaringan. Jika host tersebut tidak memiliki data yang akan
dikirim, maka token akan dilewatkan ke host berikutnya. Kejadian
tersebut akan terus menerus dilakukan.
2.3
Jenis-jenis Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan
terjadinya hubungan komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih titik
komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan
koneksi perangkat keras.
Jenis-jenis protokol pada umumnya adalah :
•
IP (Internet Protocol)
IP adalah suatu metode atau protokol yang mengatur bagaimana suatu data
dikirim dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan komputer. Setiap
perangkat keras (host) yang berada dalam jaringan internet setidaknya
memiliki satu alamat IP (IP Address) yang bersifat unik yang membedakan
dari host lain. Pengalamatan IP terbagi dalam 5 kelas, yaitu :
16
a. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Alamat oktet awal pada IP kelas A bernilai 0-126. Nilai 127 tidak
diijinkan karena digunakan untuk mekanisme IPC (Interprocess
Communication) di dalam mesin yang bersangkutan.
b. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala
menengah hingga besar. Oktet pertama IP kelas B bernilai 128 – 191.
c. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil.
Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu dimulai dari 192 – 223.
d. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP
multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Nilai dari oktet
pertama kelas ini selalu di mulai dari 224 – 239.
e. Kelas E
Alamat IP kelas E tidak digunakan untuk umum karena bersifat
“eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan untuk digunakan
pada masa depan.. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai
dari 240-255.
•
UDP (User Datagram Protocol)
UDP bergantung pada lapisan atas untuk mengontrol kebutuhan data. Karena
penggunaan bandwidth yang efektif, UDP banyak dipergunakan untuk
17
aplikasi-aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP
dan TFTP. Sifat dari protokol ini adalah :
-
Connectionless
Dalam mengirim paket dari tempat asal ke tempat tujuan, masingmasing tidak mengadakan handshake terlebih dahulu.
-
Unreliable
Protokol tidak menjamin paket yang dikirim sampai ke tempat tujuan
tetapi berusaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim sampai pada
tempat tujuan.
•
TCP (Transmission Control Protocol)
TCP berfungsi untuk mengubah suatu blok data yang besar menjadi segmensegmen yang dinomori dan disusun secara berurutan agar si penerima dapat
menyusun kembali segmen-segmen tersebut seperti waktu sebelum dikirim.
Sifat dari protokol ini adalah :
-
Connection Oriented
Dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukkan
hubungan untuk dapat melakukan pertukaran data.
-
Reliable
TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.
-
Byte Stream
Paket yang dikirim akan sampai ke tujuan secara berurutan.
•
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai
18
untuk memudahkan pengalokasian IP Address dalam satu jaringan. Jika
DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari server DHCP.
(Comer, p630, 2004) DHCP memungkinkan sebuah komputer untuk
berpindah ke sebuah jaringan baru dan mendapatkan konfigurasi terhadap
informasi tanpa membutuhkan seorang administrator untuk membuat
perubahan ke basis data.
•
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
(Forouzan, p731, 2003) HTTP adalah protokol yang dipergunakan untuk
mengakses data dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah
protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan
berbagai macam tipe dokumen. Untuk menyediakan reliability, HTTP
mempergunakan TCP.
•
FTP (File Transfer Protocol)
FTP bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari file dengan memakai
FTP command (Lukas, 2000, p249). FTP adalah sebuah protokol internet
yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk
pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah
internetwork.
•
TELNET (Telnet Remote Protocol)
TELNET adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan di koneksi internet
atau Local Area Network. TELNET dikembangkan pada 1969 dan
distandarisasi sebagai IETF STD 8, salah satu standar internet pertama.
19
TELNET memiliki beberapa keterbatasan yang dianggap sebagai risiko
keamanan. (Stallings, p60, 2004) TELNET menyediakan kemapuan remote
logon (remote logon capability) yang memungkinkan seorang user pada
sebuah terminal atau PC untuk logon ke sebuah komputer di tempat lain dan
menggunakannya seperti seolah-olah terhubung secara langsung ke komputer
tersebut.
•
SNMP (Simple Network Management Protocol)
(Lukas, 2000, p246) Network dan distribusi processing berkembang pesat.
Karena itu perlu suatu sistem protokol yang mengatur sistem network yang
ada dengan aplikasi-aplikasi terdistribusi. Fungsi protokol ini adalah
menyederhanakan sistem network yang kompleks menjadi sederhana.
2.4
Model-model Referensi
2.4.1
Model TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam
proses tukar menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
internet. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal
1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputerkomputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independent terhadap mekanisme transport jaringan fisik
yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema
pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP address) yang
20
mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan dengan yang lainnya melalui internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem
berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk
jaringan yang heterogen. Model TCP/IP ini mempunyai 4 lapisan (layer), yaitu :
• Application Layer
Application layer bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada
aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), DNS (Domain Name
System), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol),
TELNET, SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), SNMP (Simple Network
Management Protocol), dan masih banyak protokol lainnya.
• Transport Layer
Lapisan ini bertanggung jawab dalam rangka membuat komunikasi antar dua
host, dengan cara membuat suatu sesi connection-oriented atau menyebarkan
sebuah connectionless broadcast. Protokol-protokol yang berjalan pada
lapisan ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User
Datagram Protokol).
• Internet Layer
Tujuan dari internet layer adalah memilih jalur terbaik bagi paket-paket data
di dalam jaringan. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah
Internet Protocol (IP). Penentuan jalur terbaik dan packet switching terjadi
pada layer ini.
21
• Network Access Layer
Network access layer berfungsi untuk mengatur penyaluran frame-frame data
pada media fisik dan untuk mendeteksi serta mengoreksi kesalahan dari data
yang ditransmisikan. Protokol-protokol yang berfungsi pada layer ini adalah
Ethernet, Token Ring, FDDI.
Gambar 2.6 TCP/IP Layer
2.4.2
Model OSI
Model ini diciptakan berdasarkan proposal yang dikeluarkan oleh ISO
(International Standard Organization) sebagai langkah awal menuju standarisasi
internasional protokol yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut
juga sebagai referensi ISO OSI (Open System Interconnection) karena model ini
berhubungan dengan pengoneksian open systems. (Forouzan, p18, 2009) OSI
Model adalah kerangka kerja berlapis yang memungkinkan komunikasi antar
seluruh tipe sistem komputer.
Model OSI dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Upper Layers
22
Upper layers terdiri dari layer aplikasi, presentasi, dan session yang
merupakan application-oriented dimana ketiga layer ini bertanggung jawab
untuk menangani aplikasi jaringan, representasi data dan interaksi antar
aplikasi dan pengguna.
2. Lower Layers
Lower layers merupakan network-oriented yang akan berurusan dengan
transmisi data, covering dan pemaketan, routing (pemilihan rute data pada
jaringan), verification, dan transmisi dari masing-masing kelompok data.
Tujuh layer dari Model OSI adalah :
1. Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet),
topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan
bagaimana NIC (Network Interface Card) dapat berinteraksi dengan media
kabel atau radio.
2. Data Link Layer
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan
menjadi format yang disebut frame. Selain itu,pada level ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti halnya MAC
Address (Media Access Control Address), dan menentukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi.
23
3. Network Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header
untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking
dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4. Transport Layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket tersebut sehingga
dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level
ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan melakukan transmisi ulang terhadap paket-paket
yang rusak.
5. Session Layer
Berfungsi menyediakan mekanisme untuk mengontrol dialog di antara
aplikasi. Aplikasi-aplikasi pada lapisan sesi membuat dialog, mengatur
dialog, dan mengakhiri dialog ketika sudah selesai, serta membuat kembali
dialog antara aplikasi ketika dialog terputus karena alasan-alasan tertentu.
Lapisan Sesi juga menyediakan layanan yang memastikan bahwa komputer
pengirim tidak membuat komputer penerima mengalami kelebihan data
(overwhelming).
6. Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh
aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor
(redirector software), seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan
24
juga network sell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote
Desktop Protocol (RDP)).
7. Application Layer
Berfungsi untuk menyediakan cara bagi program-program aplikasi seperti
file dan print service, database service, dan e-mail untuk mengakses
lingkungan OSI. Lapisan ini berisikan mekanisme-mekanisme yang
umumnya berguna untuk mendukung aplikasi-aplikasi yang didistribusikan
di jaringan.
Gambar 2.7 OSI Model
(sumber : http://compnetworking.about.com/library
graphics/basics_osimodel.jpg, akses 27 September 2009)
2.5
Perangkat Keras Jaringan
Dalam
membangun
jaringan
pasti
dibutuhkan
peralatan
untuk
dapat
menghubungkan komputer atau perangkat keras lainnya agar dapat saling berkomunikasi.
Berikut beberapa peralatan yang umum digunakan dalam sebuah jaringan:
25
1. Network Interface Card (NIC)
NIC atau lebih dikenal dengan network card merupakan PCB (Printed
Circuit Board) yang berfungsi menghubungkan komputer dengan jaringan
komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang terdapat pada mainboard
komputer.
Gambar 2.8 Network Interface Card
(sumber : http://ferygud.files.wordpress.com/2009/01/nic.jpg,
akses 3 Oktober 2009)
2. Repeater
Sebuah jaringan komputer mempunyai keterbatasan daya jangkau jaringan
yang menggunakan kabel dengan tipe UTP hanya memiliki daya jangkau hingga
100m. Repeater berguna untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal
pada jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak
yang lebih jauh.
Gambar 2.9 Repeater
(sumber : http://agunghernowo.files.wordpress.com/2008/12/sirius-echohome-repeater.jpg, akses 3 Oktober 2009)
26
3. Hub
Hub memiliki prinsip kerja yang sama dengan repeater yakni berfungsi
untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Namun yang
membedakannya dengan repeater adalah pada hub terdapat port-port yang lebih
banyak sehingga hub dikenal juga dengan multiport repeater. Hub biasanya
digunakan sebagai titik pusat koneksi dari sambungan jaringan (titik pusat dari
topologi star).
Gambar 2.10 Hub
(sumber : http://deryaditya.blogdetik.com/files/2009/07/hub.jpg,
akses 3 Oktober 2009)
4. Bridge
Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas
jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di
dalam lapisan data link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk
menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara
media kabel UTP (Unshielded Twisted-Pair) dengan kabel serat optik atau dua
buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan
Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi
tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan
27
yang dikoneksikan ke bridge terhubung harus terdapat protokol jaringan yang
sama (seperti halnya TCP/IP).
Gambar 2.11 Bridge
(sumber : http://downloads.linksysbycisco.com/images/dynamic/M,26.png,
akses 5 Oktober 2009)
5. Switch
Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga melakukan
penyaringan terhadap data yang melewatinya dengan menggunakan alamat MAC.
Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub) namun switch
memiliki kelebihan lainnya dibandingkan hub. Dalam satu waktu yang sama,
hubungan komunikasi dapat terjadi lebih dari satu (pada hub hal ini tidak bisa
dilakukan).
Gambar 2.12 Switch
(sumber : http://deryaditya.blogdetik.com/files/2009/07/netgear
_gs748ts_48_port_gigabit_network_switch.gif, akses 3 Oktober 2009)
28
6. Router
Router bekerja untuk melakukan routing yaitu menentukan jalur terbaik yang
akan dilalui sebuah paket data berdasarkan pada alamat IP yang terdapat pada
data yang melewatinya. Router bekerja dengan cara menganalisa alamat IP dari
paket data yang masuk. Berdasarkan hasil analisa tersebut, router memutuskan
apakah data tersebut perlu diteruskan atau tidak. Apabila perlu diteruskan, maka
router dapat memilih route terbaik bagi paket data tersebut dan kemudian
meneruskan ke port yang sesuai. Router juga bisa menjembatani komunikasi
antar protokol yang berbeda.
Gambar 2.13 Router
(sumber : http://www.amitbhawani.com/Images/D/D-Link-2640T-Router.jpg,
akses 3 Oktober 2009)
2.6
Network Monitoring
2.6.1
Pengertian Network Monitoring
Network monitoring adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
menentukan seberapa baik sebuah sistem jaringan dapat berjalan. Aplikasi
network monitoring dibuat untuk mengumpulkan data untuk aplikasi network
management. Sebenarnya network monitoring dapat dibagi menjadi 2 bagian
29
yaitu connection monitoring dan traffic monitoring. Connection monitoring
adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes
ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila
koneksinya down. Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan
melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan
berdasarkan traffic jaringan.
2.6.2
Tujuan Network Monitoring
Tujuan dari network monitoring adalah adalah untuk mengumpulkan
informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat
diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul
tersebut. Beberapa alasan utama dilakukannya network monitoring :
1.
Untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki
sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.
2.
Untuk mengetahui masalah pada jaringan sebelum manager menanyakan
kepada
administrator
dan
sebelum pelanggan
menelepon.
Tanpa
kemampuan untuk monitoring jaringan, seorang administrator hanya dapat
bereaksi terhadap masalah jika masalah tersebut muncul dibandingkan
mencegah masalah ini sebelumnya.
3.
Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan sehat.
4.
Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway dan server yang
penting.
5.
Untuk memberitahukan masalah kegagalan jaringan kepada administrator
secepatnya.
30
6.
2.7
Mendokumentasikan jaringan.
Aplikasi Yang Digunakan
Dalam membangun sistem pemantau jaringan ini, digunakan beberapa software
baik yang berfungsi sebagai sistem operasi maupun program-program pendukung,
diantaranya :
1. Bahasa pemrograman Java
Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems
dan diterbitkan tahun 1995. Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat
membuat seluruh bentuk aplikasi desktop, web dan lainnya, sebagaimana
dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain.
Bahasa pemrograman Java
berorientasi pada objek (OOP).
Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi
dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.
Sebagai sebuah peralatan pembangun, teknologi Java menyediakan banyak
tools : compiler, interpreter, penyusun dokumentasi, paket kelas dan
sebagainya. Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi
serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memiliki Java
Runtime Environment (JRE).
Salah
satu
keunggulan
Java
adalah
sifatnya
yang
platform
independence, artinya Java - baik source program maupun hasil
kompilasinya - sama sekali tidak bergantung kepada sistem operasi dan
platform yang digunakan. Source code sebuah aplikasi dengan bahasa Java
31
yang ditulis di atas sistem Windows NT misalnya, dengan mudah dapat
dipindahkan ke sistem operasi UNIX tanpa harus mengubah satu pun baris
kode. Ini tentunya merupakan satu nilai tambah tersendiri. Bandingkan
dengan bahasa C/C++, jika dikerjakan pada UNIX FreeBSD dan ingin
memindahkannya pada HP UNIX, terkadang harus mengubah source code
yang ada sehingga sesuai dengan HP UNIX, walaupun keduanya masih
berada dalam keluarga UNIX.
2. Perangkat lunak Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment)
untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua
platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:
• Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,
Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
• Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,
akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa
pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain
sebagainya.
• Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun
bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat
lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan
lain sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit karena gratis dan open source,
yang berarti setiap orang bisa melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain
32
itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya terkenal adalah kemampuannya untuk
dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.
2.8
SMS Gateway
2.8.1
Pengenalan SMS Gateway
Gateway dapat diartikan sebagai pintu gerbang. Namun pada dunia
komputer, gateway berarti jembatan penghubung antar satu sistem dengan sistem
lain yang berbeda, sehingga dapat terjadi pertukaran data antar sistem tersebut.
Dengan demikian SMS gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk
lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirim maupun yang diterima.
SMS gateway ini ditempatkan diantara kedua SMS Center (SMSC) yang
berfungsi sebagai relay bagi keduanya, yang kemudian akan menterjemahkan
data dari protokol SMSC satu ke protokol SMSC lainnya yang dituju.
2.14 Ilustrasi SMS Gateway
Namun dengan seiring perkembangan teknologi komputer, baik software
maupun hardware, dan perkembangan teknologi komunikasi, SMS gateway
tidak lagi dimaksudkan sebagaimana ilustrasi di atas. Saat ini masyarakat lebih
mengartikan SMS gateway sebagai suatu jembatan komunikasi yang
menghubungkan perangkat komunikasi (handphone) dengan perangkat komputer,
yang menjadikan aktifitas SMS menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Dan
33
pengertian
SMS
gateway
saat
ini
adalah
sebuah
program
yang
mengkomunikasikan antar sistem operasi komputer, dengan perangkat
komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS.
Gambar 2.15 Ilustrasi Aplikasi SMS Gateway
2.8.2
Perangkat Komunikasi
Perangkat komunikasi yang dimaksud di sini adalah perangkat yang
dapat digunakan untuk mengirim atau menerima SMS. Perangkat-perangkat
tersebut antara lain :
•
Telepon seluler (Handphone)
Apapun tipe handphone yang digunakan, bisa dipastikan memiliki
feature untuk SMS, baik yang menggunakan teknologi GSM maupun
CDMA. Namun bukan berarti ponsel-ponsel tersebut dapat digunakan
sebagai piranti SMS gateway. Agar dapat terhubung ke komputer, ponsel
harus memiliki fasilitas koneksi ke perangkat lain, baik dengan kabel,
bluetooth, maupun infrared.
•
GSM Modem
GSM modem adalah sebuah modem wireless yang bekerja dengan
jaringan GSM. Fungsi dari GSM modem ini hampir sama dengan modem
biasa, bedanya terletak pada media yang digunakan untuk transfer data.
Bila modem biasa menggunakan kabel telepon untuk transfer data, GSM
34
modem menggunakan gelombang radio sebagai medianya.
•
GPRS Modem
GPRS modem memiliki fungsi yang mirip dengan GSM modem.
Perbedaan paling mendasar adalah dengan adanya tambahan dukungan
untuk teknologi GPRS pada transmisi datanya. Kecepatan SMS pada GPRS
modem lebih cepat dibanding dengan GSM modem. Selain itu GPRS
modem lebih bermanfaat untuk mengirim atau menerima MMS. Namun
sayangnya tidak semua operator menyediakan layanan pengiriman SMS
melalui GPRS.
2.8.3
Media Koneksi
Media koneksi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
data dari perangkat komunikasi ke komputer atau sebaliknya. Media-media
tersebut diantaranya adalah :
•
Kabel Data
Ada banyak jenis dan tipe kabel data yang dapat digunakan untuk
menghubungkan sebuah ponsel dengan komputer, hal ini tergantung tipe
dan merk ponsel tersebut.
•
Kabel twisted pair, coaxial, dan Kabel fiber-optic
Sinyal yang dilewati oleh media ini memiliki keterbatasan fisik.
(Lukas, p58, 2006) Twisted pair terdiri dari dua kabel tembaga yang
terisolasi yang disusun dalam jaringan berbentuk spiral. (Lukas, p61, 2006)
Seperti twisted pair, kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, tetapi dapat
digunakan untuk frekuensi yang lebih tinggi. Kabel ini terdiri dari kabel
35
berbentuk silinder untuk lapisan luar yang mengelilingi konduktor bagian
dalam. Konduktor bagian dalam dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan
konduktor bagian luar dilapisi oleh jaket pelindung. (Lukas, p65, 2006)
Fiber optik merupakan medium yang tipis dan fleksibel yang dapat
menghantarkan cahaya optik.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.16 Guided media (a) Twisted pair, (b) Coaxial, (c) Fiber-optic
2.9
Teknologi Komunikasi Seluler
2.9.1
GSM
GSM (Global System for Mobile Communication) adalah sebuah
teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak
diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi
ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi
berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada
tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi seluler sekaligus
sebagai teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada frekuensi
ini, frekuensi uplinks-nya menggunakan frekuensi 890–915 MHz , sedangkan
frekuensi downlinks-nya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwidth
yang digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal
36
sebesar 200 Khz.
Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan
untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal
124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan
pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang
lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan
frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi
1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai
frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal
dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz
(1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu
200 Khz pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan
tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga
digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama
GSM-R.
GSM, sebagai sistem telekomunikasi seluler digital memiliki keunggulan
yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
•
Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana
penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna
saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat
digunakan oleh pengguna lain.
•
Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international
roaming.
37
•
Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi
memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
•
Keamanan sistem yang lebih baik
•
Kualitas suara lebih jernih dan peka.
2.9.2
CDMA
CDMA (Code division multiple access) adalah sebuah bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada
TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan
data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu
untuk melakukan pemultipleksan. (Cole, p399, 2000) CDMA ditujukan sebagai
spread specrtum technology karena sinyal tersebar keluar melalui bandwidth
yang lebih lebar. Bandwidth untuk masing-masing frekuensi adalah 1,25 MHz.
Beberapa sinyal akan ditempatkan pada frekuensi yang sama dan akan
ditransmisikan secara bersamaan.CDMA juga mengacu pada sistem telepon
seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini, seperti yang
diprakarsai oleh Qualcomm.
Ada beberapa fitur yang dimiliki oleh CDMA, diantaranya adalah :
•
Sinyal pesan pita sempit (narrowband) akan digandakan dengan
penyebaran sinyal pita lebar ( wideband ) atau pseudonoise code
38
•
Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri
•
Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua
pengguna begitu nomer pengguna meningkat
•
Near-far problem (masalah dekat-jauh)
•
Interference terbatas: kontrol daya sangat diperlukan
•
Lebar bandwidth menimbulkan keanekaragaman,sehingga meggunakan
rake receiver
•
Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia
diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan
dalam sistem CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika diaplikasikan
dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain :
•
Hanya membutuhkan satu radio yang dibutuhkan untuk beberapa
sektor/cell
•
Tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum
sinyal
•
Dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan
penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga
pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal
•
Tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
•
Memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
•
Memiliki proteksi dari proses penyadapan
39
Wideband CDMA dan Broadband CDMA sebagai WLL (Wireless
Local Loop) sebagai teknologi andalan masa depan dari CDMA, dirancang untuk
menyediakan layanan fixed dan mobile yang dikoneksikan dengan PSTN dari
layanan POTS (Plain Old Telephone Service) ke fitur-fitur selanjutnya seperti
ISDN dan bandwidth on demand. Pelayanan-pelayanan akan termasuk suara,
high speed fax, data dan multimedia, termasuk juga video. Teknologi ini
memungkinkan aplikasi ISDN ke desktop fixed wireless dan mobile wireless.
Keuntungan utama dari solusi Broadband CDMA adalah flexibilitas. Sistem
CDMA menyediakan untuk aplikasi komunikasi pada skala besar dan kecil
dengan efektifitas biaya yang diperhitungkan. Untuk bisnis selanjutnya dapat
menyediakan layanan suara dan ISDN data, seperti fax, email dan akses internet
dengan kecepatan tinggi. Sistem Broadband CDMA dapat ditambah dengan
mudah dan cepat ke jaringan yang ada tanpa delay dan gangguan daripada
instalasi kabel telepon. Koneksi ke jaringan LAN untuk e-mail dan berbagi
sumber daya seperti printer dan mesin fax dapat dikonfigurasi dengan mudah.
2.10
Teknologi SMS
Aplikasi SMS telah diakui merupakan aplikasi messaging yang paling populer di
dunia. SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih peluang bisnis di pasar
konsumen maupun industri di dunia. Dari jumlah kiriman SMS di dunia, 90% masih
merupakan kiriman jenis person to person. Namun demikian, SMS sangat potensial
untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis industri dengan berbagai macam layanan,
seperti m-commerce, location based service, periklanan, voting, permainan, hiburan, dsb.
SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan
40
telpon seluler karena SMS dikembangkan terutama sebagai alat pengirim informasi data
konfigurasi dari telpon seluler dan tidak lebih dari sekedar layanan tambahan daripada
sebagai bagian dari protokol jaringan. Penambahan fungsi SMS sebagai alat pengirim
pesan singkat dari pengguna ke pengguna lainnya sebenarnya bukan merupakan solusi
dari hasil pemikiran serius. Namun demikian pada akhirnya SMS menjadi sukses secara
tidak terduga sebagai layanan messaging paling populer di dunia.
SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks) dari
maupun kepada MS (Mobile station). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari huruf,
angka, atau karakter alfanumerik. Pesan teks dikemas dalam satu packet/frame yang
berkapasitas maksimum 160 byte yang dapat direpresentasikan berupa 160 karakter.
Pada proses pengiriman pesan diterima oleh SMSC, dimana tujuan pesan harus sesuai
dengan mobile device yang dituju. Untuk melakukan hal tersebut, SMSC mengirimkan
permintaan SMS ke Home Location Register (HLR) untuk menemukan roaming
(kemampuan device dalam menerima sinyal walaupun di luar daerah) dari nomor yang
dituju. Lalu HLR akan memberikan respon kepada SMSC berupa:
1. aktif atau tidak aktif
2. posisi dari roaming
Jika status tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu
tertentu. Ketika pesan berhasil terkirim maka HLR akan memberitahu SMSC, dan
SMSC akan memberi tahu si pengirim pesan.
41
2.10.1 Kelebihan SMS
Kelebihan SMS antara lain:
1. Harga per kiriman tetap/konstan. Apabila beban biaya telpon bervariasi maka
beban biaya kiriman SMS adalah tetap. Hal ini berpengaruh terutama pada
pelanggan yang menggunakan kartu prabayar yang mempunyai kredit pulsa
terbatas pada telpon selulernya.
2. Praktis, pesan dapat dikirim ke penerima tanpa harus si penerima standby di
tempat.
3. Handal, ketika pesan SMS terkirim dan masuk gateway, dan gateway telah
berhasil mengirimkannya ke nomor tujuan, maka gateway akan mengirim
pesan acknowledgement ke pengirim bahwa pesan telah dikirim.
2.10.2 Kekurangan SMS
Kekurangan yang dimiliki SMS antara lain :
1. Data yang terbatas, data yang dikirim melalui SMS terbatas pada 160 karakter.
2. Tergantung pada traffic, jika traffic pada jaringan SMS padat, maka pesan
yang dikirim menjadi lebih lambat sampai di tujuan dan jika jaringan SMS
sangat padat maka ada kemungkinan pesan yang dikirim tidak bisa sampai ke
penerima.
3. Tergantung sinyal, jika telpon seluler pengirim atau penerima tidak bisa
mendapatkan sinyal, maka pesan SMS tidak dapat dikirim atau diterima.
Download