KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan telah berakhirnya pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2012, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai menyusun laporan pertanggungjawaban tersebut. Penyusunan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun mengacu kepada Peraturam Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Semoga laporan ini dapat dijadikan sebagai media pertanggungjawaban kepada public untuk terwujudnya Good Governance. Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai Drh. H.Aminuddin Zainuddin,MM NIP. 19610128 198703 1 008 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………… DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ………………………………………………………………… ii …………………………………………………………......... iii DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………… iv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… v RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………… 1 BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………………… 5 A. Rencana Strategis ………………………………………………….. 5 B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ……………………………….. 9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA……………………………………………. A. Indikator Kinerja …………………………………………. 15 15 B. Capaian Kinerja ……………………………………………….. 18 C. Akuntabilitas Kinerja ………………………………………… 33 BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………….. 35 LAMPIRAN …………………………………………………………………………. 37 2 DAFTAR TABEL Nomor Hal 1. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ……………………………………… 4 2. Populasi Ternak di Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ………………….. 6 3. Sasaran Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TA. 2012 ………………………………………………………………………. 11 4. Skala Ordinal Capaian Indikator Kinerja Sasaran ………………… 16 5. Hasil Pengukran Capaian Kinerja Tahun 2012 …………………….. 16 6. Indokator Kinerja Ketersediaan Pangan Asal Hewan …………... 7. Indikator Kinerja Tercapainya Pertumbuhan Populasi Ternak Untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak ………. 8. 22 Target Peningkatan Populasi Per Tahun sesuai RPJMD 2008 – 2013 …………………………………………….....……………. 9. 19 25 Indikator Kinerja Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung oleh Penyediaan Sarana Produksi yang Berkualitas …………………………………….. 29 10. Anggaran dan Realisasi TA. 2012 ……………………………………… 33 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2012 ……………….. 3 34 DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Populasi Sapi Potong Tahun 2011 – 2012 ……………………… 25 2. Populasi Ternak Kambing Tahun 2011 – 2012 ……………….. 26 3. Populasi Ayam Buras Tahun 2011 – 2012 ……………………… 4. Produksi Daging Tahun 2011 – 2012 ……………………………. 4 27 28 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012 Lampiran 2. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun 2012 Lampiran 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun 2012 Lampiran 4. Realisasi Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun Anggaran 2012 5 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini disajikan beberapa pokok permasalahan berupa keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja organisasi secara menyeluruh : Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 35 Tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan daerah No. 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, telah dapat diselenggarakan secara optimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan tetap mengacu kepada ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan berpedoman pada arah kebijakan umum yang telah ditetapkan. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 diperoleh dari laporan kinerja masing-masing unsur didalam dinas yang melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran strategik. Dalam pencapaian sasaran, dari 5 (Lima) sasaran strategik yang ditetapkan secara umum semua sasaran dapat mencapai kinerja yang diharapkan, indikatornya walaupun belum untuk lima mencapai sasaran angka 6 100% tersebut, beberapa akibat beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan. Namun demikian indikator tersebut hanyalah sebagian kecil dari indikator sasaran bersangkutan. Dari sasaran yang telah dicapai tersebut masih terdapat perbedaan dengan kondisi yang diharapkan masyarakat akibat keterbatasanketerbatasan termasuk pendanaan dan kinerja aparat, sehingga tidak semua keinginan dan harapan masyarakat dapat dilayani pada tahun anggaran berjalan. Namun demikian untuk tahun-tahun berikutnya kebutuhan masyarakat yang belum mendapat pelayanan diharapkan akan mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh komponen yang ada pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai, tentu saja dengan tetap berpedoman pada urutan prioritas sesuai dengan rencana strategik dan arah kebijakan umum. Dalam penentuan kegiatan di tahun-tahun mendatang, partisipasi masyarakat dalam menetapkan sasaran prioritas akan ditingkatkan. Dalam tahun mendatang tentunya akan dirumuskan lagi indikator keberhasilan yang menggambarkan kondisi nyata yang diharapkan masyarakat. Sinjai, Februari 2013 Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai Drh.H. Aminuddin Zainuddin, MM NIP. 19610128 198703 1 008 7 BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 35 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Sinjai, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintah kabupaten dalam bidang peternakan, disamping melaksanakan tugas pembantuan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi : 1) perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan; 2) pelaksanaan bimbingan teknis bidang peternakan; 3) pemberian izin dan pembinaan usaha di bidang peternakan; 4) penyiapan bahan bimbingan dan pelaksanaan pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan; 5) pengkajian dan penyerapan teknologi anjuran di bidang peternakan; 6) penyiapan kebutuhan dan bimbingan penggunaan sarana dan prasarana di bidang peternakan; 7) pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga dinas; 8) pelaksanaan koordinasi dalam arti membina hubungan kerjasama dengan dinas/lembaga daerah lainnya atau dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan bidang peternakan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan didukung oleh 5 (lima) unit kerja eselon III, yaitu : (1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat 8 Veteriner; (2) Bidang Produksi dan Pengembangan Peternakan; (3) Bidang Agribisnis dan Promosi Peternakan; (4) Bidang Sarana dan Prasarana Peternakan; dan (5) Sekretariat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 sebanyak 54 orang. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan pendidikan terakhir disampaikan pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Rekapitulasi SDM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berdasarkan Pendidikan terakhir Gol /Ruang II III IV Jumlah S2 6 2 8 S1 35 35 SLTA 11 11 Jumlah 10 41 2 54 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Stategis (Renstra) Rencana strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai ditetapkan dengan mengacu kepada RPJMD Kabupaten 2008 – 2013. Renstra yang disusun ini dimaksudkan sebagai alat kendali dan pedoman umum bagi manajemen Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah daerah dalam bidang 9 peternakan, melaksanakan pembangunan untuk jangka 5 (lima) tahun dan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan pada setiap unit kerja yang menjadi tulang punggung pelaksanaan kegiatan. Di dalam pelaksanaan pembangunan peternakan yang diamanatkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah ditetapkan sasaran strategik secara makro yakni antara lain : • Peningkatan produksi dan populasi ternak rata-rata 2- 4 % per tahun • Peningkatan pendapatan Asli Daerah dari pengelolaan usaha di bidang peternakan Pencapaian sasaran strategik diusahakan akan dapat dioptimalkan, karena didukung oleh potensi yang cukup besar antara lain potensi populasi yang disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Populasi Ternak di Kab. Sinjai Tahun 2012 No Jenis Ternak Populasi (Ekor) 1 Sapi Perah 237 2 Sapi Potong 3 Kerbau 1.094 4 Kuda 1.914 5 Kambing 15.617 6 Ayam Pedaging 99.479 77.677 10 7 Ayam Buras 978.162 8 Ayam Petelur 16.123 9 Itik 20.993 Visi Visi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai adalah terwujudnya masyarakat tani yang maju berkembang secara mandiri melalui pembangunan peternakan tangguh dan berbasis sumberdaya lokal Misi Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai sebagai berikut : 1. Meningkatkan kapasitas organisasi, kelembagaan dan SDM aparatur peternakan 2. Membina dan mengoptimalkan budidaya peternakan skala ekonomis, efisien dan berdaya saing serta meningkatkan potensi genetic ternak lokal 3. Menciptakan kemandirian penyediaan pangan asal hewan yang bernilai gizi tinggi bagi seluruh masyarakat sinjai. Tujuan Tujuan Umum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah : 11 1. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat usaha di bidang peternakan dan Pegawai Dinas Peternakan 2. Mewujudkan pengembangan usaha peternakan dalam skala ekonomis, menerapkan prinsip efisiensi usaha yang memiliki keunggulan kompetitif 3. Mewujudkan eksploitasi potensi yang unggul dari genetic ternak local untuk mendukung peningkatan produksi dan produktifitas ternak 4. Mewujudkan ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat Kab. Sinjai Sasaran Sasaran utama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah : 1. Tercapainya tingkat kepuasan masyarakat dan Pegawai Dinas Peternakan yang terlayani 2. Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas 3. Meningkatnya penerapan teknologi peternakan untuk budidaya, pasca panen dan pemasaran 4. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktifitas ternak 12 5. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai Kebijakan Untuk mencapai tujuan dan sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, maka strategi yang digunakan memerlukan perhatian dan penekanan khusus dalam bentuk kebijakan, guna menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan-tindakan tertentu. Adapun kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mengacu kepada pokok-pokok kebijakan Kabupaten yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat tani, yang dijabarkan ke dalam kebijakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai berikut : 1. Melengkapi sarana prasarana serta peningkatan SDM aparat 2. Membina sistem usaha budidaya peternakan 3. Membina sistem agribisnis dalam usaha peternakan 4. Mengintensifkan up grading genetic ternak lokal untuk meningkatkan kemampuan produksi 5. Mendorong penyediaan bahan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) dalam jumlah cukup, berkualitas dan berkesinambungan Program Program kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai dalam rencana strategik ini adalah sebagai berikut : 13 1. Program pelayanan administrasi perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 5. Program peningkatan produksi peternakan 6. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan 7. Program peningkatan produksi peternakan 8. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit 9. Program peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan 10. Program penerapan teknologi peternakan B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategik Tahun 2008 – 2013 disusun suatu Rencana Kerja tahunnya. Rencana Kerja Tahunan (RKT) (Performance Plan) setiap ini merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Dengan demikian tersusun sebanyak 5 (lima) Rencana Kerja Tahunan agar sasaran pada Renstra tersebut dapat tercapai 14 secara optimal sesuai yang diharapkan pada penyusunan Renstra. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Rencana Kinerja Tahun 2012 merupakan komitmen seluruh anggota organisasi pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai untuk mencapai kinerja sebaik-baiknya dan sebagai bagian upaya untuk memenuhi misi organisasi. Rencana kinerja ini menjadi pedoman bagi setiap unsur pada organisasi dalam melaksanakan kegiatan untuk mendukung pencapaian tupoksi yang diemban masingmasing. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian aktifitas operasional Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan masyarakat dalam Tahun Anggaran 2012 sepenuhnya dapat dirujuk pada Rencana Kinerja Tahun 2012 ini. Sasaran strategik Tahun 2012, indikator kinerja dan target kinerja dapat disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 3. Sasaran Strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan TA. 2012 No 1. Sasaran Strategik Terwujudnya kelancaran Indikator Kinerja • Tersedianya jasa administrasi 15 Satuan Target Tahun 1 operasional adminstrasi perkantoran kesekretariatan • Terpenuhinya kebutuhan sarana telepon, air dan listrik secara efisien Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Triwulan & 4 Semestera n 2 • Tersedianya referensi bahan bacaan dan peraturan perundangundangan • Terpenuhinya keikutsertaan dan laporan hasil rapatrapat koordinasi dalam propinsi dan luar propinsi • Tersedianya jasa administrasi kesekretariatan • Terpenuhinya keamanan dan kebersihan kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan • Terwujudnya peningkatan sarana dan prasarana aparatur 16 12 Bulan 2. No Meningkatnya tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur Sasaran Strategik % Indikator Kinerja • Terwujudnya 90 Satuan Target % 90 % 90 Unit 53 peningkatan sarana dan prasarana • Tersedianya gedung kantor dalam kondisi baik • Tersedianya kendaraan operasional dalam kondisi baik dan siap pakai • Tersedianya perlengkapan kantor 17 dalam kondisi baik • Tersedianya rumah Tahun 1 Tahun 1 ekor 3600 ekor 1100 ekor 40.000 % 90 yang layak dan siap huni • Terpenuhinya 3. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai pelayanan pemeriksaan keswan TKD • Terpenuhinya daging yang layak konsumsi • Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemilikan ternak • Terpenuhinya pencegahan dan penanggulangan penyakit • Tepenuhinya upaya pengendalian rabies 18 No Sasaran Strategik 4. Tercapainya perumbuhan populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak Indikator Kinerja • Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul • Tersedianya bibit sapi perah • • • Nol Kasus Nol Kasus Satuan Target ekor 30 ekor 50 ekor 4.000 ekor S.Ptng 100 ekr, S.Perah 25 ekr Tersedianya bibit unggul ayam buras Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan Terwujudnya kelahiran hasil IB 1000 • Terpenuhinya 19 ekor pengelolaan administrasi kegiatan agribisnis 1 Tahun • Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan P2HP 1 • Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan PLA • Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan Tahun 1 Tahun • Terwujudnya produk 5. Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas es cream SANSHU yang siap saji 3 Komodit i 1.100 Ekor No Sasaran Strategik Indikator Kinerja 20 Satuan Target • Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi • Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak • Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah Cup 315.000 Orang 100 Orang 40 Untuk mencapai sasaran strategik tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai menjabarkan dalam 5 (lima) kegiatan pokok. Kelima kegiatan pokok tersebut adalah 1) Pelayanan Administrasi Perkantoran, 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana , 3) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, 4) Peningkatan Produksi Peternakan, dan 5) Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, tercantum dalam lampiran 2. 21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Indikator Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan LAKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Sebagai alat untuk menilai kinerja organisasi, LAKIP menjadi kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi organisasi. LAKIP Tahun 2012 bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan LAKIP yang kesembilan kali setelah LAKIP Tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011. Hakekat dari Laporan Akuntabilitas ini adalah pengukuran kinerja sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai. Dalam bab ini diuraikan mengenai pengukuran kinerja terhadap tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja. 22 Untuk menilai keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran digunakan skala ordinal sebagai berikut : Tabel 4. Skala Ordinal Capaian Indikator Kinerja Sasaran Capaian Kinerja Keterangan Nilai > 100 Sangat Baik Nilai 85 sd 100 Baik Nilai 70 < 85 Sedang Nilai 55 < 70 Kurang Nilai < 55 Sangat Kurang Tabel 5. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012 % Capaian Sasaran Strategis Misi 1 Keterangan TERWUJUDNYA KETERSEDIAAN PANGAN ASAL HEWAN BAGI SELURUH MASYARAKAT SINJAI 1. Terpenuhinya pelayanan pemeriksaan keswan TKD 2. Terpenuhinya daging yang layak konsumsi 23 104,5 Sangat Baik 109,55 Sangat Baik 3. Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemilikan ternak 100,03 Sangat Baik 4. Terpenuhinya pencegahan dan penganggulanga n penyakit 100 Baik 5. Terpenuhinya upaya pengendalian rabies 100 Baik Rata-Rata 102,82 Sangat Baik Capaian Sasaran Misi 2 1. TERCAPAINYA PERTUMBUHAN POPULASI TERNAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS TERNAK Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul 126,67 Sangat Baik Tersedianya Bibit 2. 156 Sangat Baik Sapi Perah Tersedianya bibit 3. unggul ayam 144,53 Sangat Baik 50 Sangat kurang 65,3 Kurang buras 4. Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan 5. Terwujudnya kelahiran hasil IB 24 6. Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan Agribisnis 100 Baik 7. Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan P2HP 100 Baik 8 Terpenuhinya pengelolaan administrasi kegiatan PLA 100 Baik Rata- Rata Capaian Sasaran Misi 3 96,72 Baik TERWUJUDNYA UPAYA PELAYANAN DAN PEMBINAAN USAHA PETERNAKAN YANG DIDUKUNG OLEH PENYEDIAAN SARANA PRODUKSI YANG BERKUALITAS 1. Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan 100 Baik 2. Terwujudnya produk es cream sanshu yang siap saji 106,24 Sangat Baik 3. Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi (SUSIN) 39,97 Sangat Kurang 4. Bertambahanya pengetahuan dan keterampilan peternak 100 Baik 25 Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah 5. 100 Baik Rata-Rata Capaian Sasaran 89,24 Baik Jumlah Total Rata-Rata Capaian Sasaran 96,26 Baik Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian sasaran strategis dari akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai merupakan tingkat capaian dengan kategori baik, dilihat dari persentase rata-rata capaian dari 18 (delapan belas) sasaran strategis sebesar 96,26%. . B. Capaian Kinerja Evaluasi kinerja bertujuan agar diketahui pencapaian target kinerja, kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian visi dan misi. Hasil evaluasi ini dapat digunakan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan pada tahun yang akan datang. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan secara mandiri oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai terhadap kinerja, guna memberikan gambaran apakah pelaksanaan pencapaian sasaran dan tujuan. 26 kegiatan telah mendukung Evaluasi kinerja sampai saat ini masih belum mencapai hasil yang optimal karena berbagai keterbatasan, antara lain : rumusan indikator kinerja instansi masih lemah, sistem AKIP belum terbentuk, sistem data dan informasi belum terbangun, sistem monitoring dan evaluasi masih menekankan pada aspek keuangan bukan pada aspek kinerja, dan lain-lain. Akibat keterbatasan tersebut, evaluasi kinerja juga tidak dapat dilakukan pembandingan dengan kinerja instansi lain serta rata-rata nasional. Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun menurut klasifikasi Misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Dinas Peternakan dan Kesehatan Tahun 2008 – 2013. Pencapaian indikator kinerja sasaran sebagai berikut : 1. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak yang dijabarkan dalam 5 kegiatan ini, rata-rata capaian indikator kinerja yaitu 102, 82 % atau berada pada kategori sangat baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan pada program ini mampu mewujudkan ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai. Tabel 6. Indikator Kinerja Ketersediaan Pangan Asal Hewan 27 Indikator Kinerja • Terpenuhinya pelayanan Satuan Target Realisasi % Ekor 3.600 3.762 104,5 Ekor 1.100 1.205 109,55 Ekor 40.000 40.013 100,03 % 90 90 100 Nol kasus Nol kasus Nol Kasus 100 pemeriksaan keswan TKD • Terpenuhinya daging yang layak konsumsi • Terpenuhinya vaksinasi SE dan pengesahan kartu kepemiliakan ternak • Terpenuhinya pencegahan dan penanggulangan penyakit • Terpenuhinya upaya pengendalian rabies Rata-Rata Capaian Indikator 102,82 Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : 1. Indikator kinerja terpenuhinya pelayanan Pemeriksaan Ternak Keluar Daerah pada tahun 2012 dari target 3.600 ekor dapat dicapai 3.762 ekor atau 104,5 %. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemeriksaan status kesehatan ternak yang akan dikirim keluar daerah, khususnya 28 ternak besar seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan agar ternak yang akan dikirim keluar daerah dijamin bebas dari penyakit menular dan zoonosis sehingga penularan penyakit ternak dapat dikendalikan. 2. Indikator terpenuhinya daging yang layak konsumsi, target indikator sebesar 1.100 ekor dapat dicapai sebesar 1.205 ekor atau 109,55 %, dibanding tahun 2011 hanya sebesar 1.117 ekor atau 101,54 %. Kegiatan ini dilakukan untuk menjamin peredaran daging yang layak konsumsi bagi konsumen di Kabupaten Sinjai. 3. Indikator terpenuhinya vaksinasi SE dan Pengesahan Kartu Kepemilikan Ternak dimana target indikator sebesar 40.000 ekor dapat dicapai sebesar 40.013 ekor atau 100,03 %. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin Dinas Peternakan dan Kesehatan dan merupakan sumber PAD yang pelaksanaannya pada 8 kecamatan dengan tujuan agar masyarakat memperoleh jaminan bukti kepemilikan/pengesahan ternak dan pelayanan vaksinasi Septicaemia Epizotica (SE) sehingga kejadian penyakit dapat dikendalikan. 4. Indikator terpenuhinya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, target indikator sebesar 90 % dapat dicapai 100 %. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai memiliki 8 orang petugas paremedik veteriner di 8 kecamatan yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan ternak di lapangan dan senantiasa berkoordinasi dengan dokter hewan . Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ini meliputi tindakan pencegahan terhadap 29 kemungkinan penyakit yang menyerang ternak berupa biosekurity, vaksinasi dan mengidentifikasi kejadian-kejadian penyakit hewan baik strategis maupun ekonomis. Sedangkan ternak yang telah terserang penyakit dilakukan tindakan penanggulangan berupa pengobatan. 5. Indikator terpenuhinya Upaya Pengendalian Rabies (Gigitan Anjing), capaian indikator mencapai 100 %, kegiatan ini bertujuan agar tingkat kejadian penyakit rabies dapat terus ditekan jumlahnya melalui eliminasi secara berkala mulai dari kecamatan sampai di kabupaten sampai diperoleh status bebas rabies di Kabupaten sinjai. Jumlah anjing yang dieliminasi pada tahun ini sebanyak 1250 dosis dan vaksinasi rabies 500 dosis. 2. Tercapainya Pertumbuhan Populasi Ternak meningkatkan Produksi dan Produktifitas Ternak untuk Program peningkatan produksi peternakan yang dijabarkan dalam 8 kegiatan, rata-rata capaian kinerjanya 96,72 % atau berada dalam kategori baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan untuk peningkatan produksi peternakan dapat mewujudkan tercapainya populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak. Namun ada beberapa kegiatan yang masih perlu dievaluasi guna peningkatan realisasi dari indikator kinerja sampai 100 % atau lebih. Tabel 7. Indikator Kinerja Tercapaianya Pertumbuhan Populasi Ternak Untuk Meningkatkan Produksi dan Produktifitas Ternak 30 Indikator kinerja Terwujudnya peningkatan populasi ternak kambing unggul • Tersedianya sapi perah • Satuan Target Realisasi % Ekor 30 38 126,67 Ekor 50 78 156 Ekor 4000 5781 144,53 Ekor S.Potong 100 ekr, 50 50 S.Perah 25 ekor 7 28 653 65,3 1 100 bibit Tersedianya bibit unggul ayam buras • Ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan • Terwujudnya kelahiran hasil IB • Terpenuhinya Pengelolaan Admnistrasi Kegiatan Agribisnis • Ekor Tahun Terpenuhinya Pengelolaan Administrasi Kegiatan P2HP • 31 1.000 1 Tahun 1 1 100 Tahun 1 1 100 Terpenuhinya Pengelolaan Administrasi Kegiatan PLA • Rata-Rata Capaian Indikator 96,72 Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : 1. Indikator terwujudnya Peningkatan Populasi Ternak Kambing Unggul pada Tahun 2012 ditandai dengan peningkatan populasi dari target 30 ekor dapat dicapai 38 ekor atau capaian indikator 126,6 %. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki mutu genetik kambing lokal, kegiatan ini berlokasi di Desa Lappacinrana Kec. Bulupoddo. 2. Indikator tersedianya bibit sapi perah pada tahun 2012 dapat dicapai dari target 50 ekor dapat terealisasi 78 ekor atau rata-rata capaian indikator 156 %. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu genetic anak sapi yang dihasilkan. 3. Indikator tersedianya bibit unggul ayam buras pada tahun 2012 berhasil melebihi target dengan rata-rata capaian indikator 144,53 %. 32 Kegiatan ini bertujuan untuk penyediaan bibit unggul ayam buras di RRMC lappadata di Kec. Sinjai Tengah. 4. Indikator ternak pemerintah pasca kontrak dapat digulirkan , kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan secara berkesinambungan pada kelompok tani ternak yang telah mendapatkan bantuan penguatan modal dari pemerintah, Kelompok Tani Ternak yang sudah harus mengembalikan anak sapi sesuai kontrak diinventarisir kemudian ternak tersebut digulirkan ke kelompok lainnya. Pada tahun 2012 ternak pemerintah yang digulirkan kembali ke kelompok tani ternak lainnya adalah sapi potong 50 ekor dan sapi perah 7 ekor. Rendahnya realisasi yaitu 50 % untuk sapi potong dan 28 % untuk sapi perah dikarenakan tingkat kematian anak sapi yang agak tinggi serta ada beberapa kelompok tani ternak yang baru akan menyetor ternak pengembalian diakhir tahun masa kontrak. 5. Indikator terwujudnya Kelahiran Hasil IB pada tahun ini kurang dari target yaitu target 1.000 ekor kelahiran namun realisasi hanya 653 ekor kelahiran atau 65,3 %. Dibandingkan kelahiran hasil IB Pada tahun 2011 lebih dari target sebesar 879 ekor dari target 750 ekor atau sebesar 117,2 %. Walaupun hasil IB sampai saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat yang ditandai dengan tingginya harga jual ternak hasil IB, namun demikian pelaksanaannya di lapangan belum optimal sehingga hasilnya (tingkat kelahiran) dari tahun ke tahun berfluktuasi. Tingkat kelahiran hasil IB pada sapi potong berfluktuasi setiap tahunnya. Penerapan bioteknologi IB pada ternak ditentukan 33 oleh empat factor, yaitu semen beku, ternak betina sebagai akseptor IB, keterampilan tenaga pelaksana (inseminator) dan pengetahuan zooteknis peternak. Keempat factor ini berhubungan satu dengan yang lain dan bila salah satu nilainya rendah akan menyebabkan hasil IB juga akan rendah. Namun secara garis besar indikator sasaran strategik dalam RPJMD yang ingin dicapai yaitu peningkatan produksi dan produktifitas ternak sebagai berikut : Tabel 8. Target Peningkatan Populasi Per Tahun sesuai RPJMD 2008 – 2013 Populasi Target Peningkatan Populasi (Per Tahun) • Sapi Potong 6,7 % • Kambing 5,6 % • Ayam Buras • 6,3 % Produksi Daging 3,8 % (1)Sapi Potong Gambar 1. Populasi Sapi Potong Tahun 2011 - 2012 34 sapi potong ditargetkan meningkat 6,7 % per tahun, populasi sapi potong pada tahun 2011 adalah 75.108 ekor. Pada tahun 2012 hanya dapat terealisasi 77.677 ekor atau hanya meningkat sebesar 3,42 % dari target 80.140 ekor. Rendahnya pencapaian populasi dari yang ditargetkan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain rendahnya kelahiran hasil IB yaitu hanya 655 ekor dari target 1.000 ekor, menurunnya produktifitas ternak, serta banyaknya ternak keluar daerah. (2) Kambing Gambar 2. Populasi Ternak Kambing Tahun 2011 – 2012 Target peningkatan populasi kambing adalah 5,6 % per tahun. Populasi ternak kambing pada tahun 2011 adalah 14.489 ekor. Pada tahun 2012 dapat terealisasi 15.617 ekor atau meningkat sebesar 7,78 % melebihi target yaitu 15.617 ekor. 35 (3) Ayam Buras Gambar 3. Populasi Ayam Buras Tahun 2011 – 2012 Peningkatan produktifitas ayam buras ditargetkan meningkat 6,3 % per tahun. Populasi ayam buras pada tahun 2011 adalah 844.064 ekor. Pada tahun 2012 dapat terealisasi 978.162 ekor atau meningkat 15,89 % dari yang ditargetkan 897.240. (4) Produksi Daging Gambar 4. Produksi Daging Tahun 2011 – 2012 Peningkatan produktifitas untuk produksi daging ditargetkan meningkat 3,8 % per tahun. Produksi daging tahun 2011 adalah 714.954,28 kg. Pada tahun 2012 terealisasi 1.950.630,97 kg atau meningkat 262,84 % dari target 742.122,54. 36 3. Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung Oleh Penyediaan Sarana Produksi yang Berkualitas Program peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dijabarkan 5 kegiatan, rata-rata capaian kinerjanya 89,242 % atau berada dalam kategori baik. Ini berarti bahwa keseluruhan kegiatan untuk peningkatan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan mampu mewujudkan upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas. Tabel 9. Indikator Kinerja Terwujudnya Upaya Pelayanan dan Pembinaan Usaha Peternakan yang Didukung Oleh Penyediaan Sarana Produksi Yang Berkualitas Indikator kinerja Terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan • Terwujudnya produk es cream sanshu yang siap saji Satuan Target Realisasi % komoditi 3 3 100 cup 20.150 21.408 106,24 cup 315.000 125.915 39,97 • Terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi (SUSIN) • Bertambahnya pengetahuan dan • 37 keterampilan peternak orang 100 100 100 orang 40 40 100 Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak sapi perah • Rata- Rata Capaian Indikator 89,24 Rincian indikator dan analisis capaian masing-masing indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut : 1. Indikator terwujudnya upaya pemasaran produk komoditi peternakan target indikator 3 komoditi dapat dicapai 100%. Kegitan ini bertujuan untuk menampilkan, memperkenalkan dan menjual 3 komoditi hasil peternakan yaitu daging, telur dan susu. Kabupaten Sinjai yang menjadi salah satu sentra pengembangan sapi perah, telah mengembangkan produk olahan susu (diversifikasi) yaitu susu pasteurisasi dengan merk SUSIN dan ice cream merk SANSHU sebagai produk andalan dan menjadi trandmark Kabupaten Sinjai. Untuk memperkenalkan produk olahan peternakan tersebut, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai sering mengikuti even pameran. Pada Tahun 2012 kegiatan pameran yang diikuti oleh Dinas 38 Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain, HSN (Hari Susu Nasional) yang berlangsung di Yogyakarta, Jakarta Fair/PRJ (Pekan Raya Jakarta) di Jakarta, Pameran HUT RI 17 Agustus di Makassar dan Pameran Hari Jadi Sinjai. Kegiatan lain yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, agar anak-anak khususnya anak sekolah gemar minum susu dan memperkenalkan susu sapi perah sebagai minuman sehat, maka Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui program PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah). 2. Indikator terwujudnya produk es cream SANSHU, target indikator sebesar 20.150 cup dapat dicapai sebesar 21.408 cup atau 106,24 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan diversifikasi produk olahan susu yakni pembuatan Es Cream SANSHU pada unit pengolahan es cream pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai. 3. Indikator terwujudnya pengolahan susu pasteurisasi SUSIN, dimana target indikator sebesar 315.000 cup namun hanya dapat dicapai 125.915 cup atau 39,97 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan Pengolahan Susu Pasteurisasi “ SUSIN” pada unit pengolahan susu Koperasi Sintari yang terletak di Kecamatan Sinjai Barat. 39 4. Indikator bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam menerapkan teknologi peternakan, target indikator sebanyak 100 orang dapat dicapai 100%. Kegiatan bimbingan teknologi ini bertujuan agar peternak mampu memanfaatkan a) teknologi pengolahan susu (pengolahan susu menjadi milk stick, caramel dan youghurt), b) Teknologi pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk kompos, dan c) teknologi pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan alternative untuk ternak. Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan di 4 (empat) kecamatan yaitu Kec. Sinjai Timur , Kec. Tellulimpoe, Kec. Sinjai Tengah, dan Kec. Sinjai Selatan. Peserta kegiatan pelatihan ini terdiri dari 25 orang per kecamatan yang berasal dari beberapa kelompok tani ternak. Dari kegiatan pelatihan ini petani peternak telah mampu/terampil menerapkan teknologi peternakan dalam mengelolah usaha peternakannya. 5. Indikator bertambahnya pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya sapi perah, target indikator sebanyak 40 orang dapat dicapai 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada peternak tentang budidaya sapi sapi perah. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pelatihan Persusuan Kec. Sinjai Barat. Peserta kegiatan ini terdiri dari 40 orang yang berasal dari kelompok tani ternak yang beternak sapi perah. Dalam kegiatan ini petani peternak telah memperoleh informasi dan ilmu tentang teknik penanaman dan panen HMT, manajemen pakan dan pengawetan pakan, cara mendeteksi birahi dan pelaksanaan IB, teknik pemeriksaan kesehatan hewan secara sederhana, cara penanganan induk sapi menjelang dan 40 baru melahirkan, cara penanganan pedet yang baru lahir, dan cara penanganan susu setelah pemerahan. Diharapkan setelah pelatihan ini, peternak telah terampil dalam budidaya sapi perah. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Berdasarkan Alokasi Anggaran untuk mendukung pencapaian sasaran strategik Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 adalah sesuai tabel berikut ini : Tabel 10. Anggaran dan Realisasi TA. 2012 No 1. Uraian Jenis Belanja BELANJA LANGSUNG Realisasi Rp. capaian 1.693.280.024,- Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1.702.548.000 1.693.280.024 keuangan atau 99,46 secara % dari keseluruhan target adalah sebesar Rp. 1.702.548.000,- Hal ini disebabkan karena ada beberapa indicator sasaran yang tidak dapat mencapai realisasi 100 %, disamping beberapa indicator lain yang dapat dilakukan penghematan biaya dengan realisasi fisik tetap 100 % dari yang direncanakan. Selisih dana sebanyak Rp. 9.267.976,- dan telah dikembalikan ke kas daerah. 41 Berdasarkan sasaran strategik yang ditetapkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai, anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut : Tabel 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran APBD Tahun 2012 No Uraian Sasaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1. Tercapaianya Tingkat Kepuasan Masyarakat dan Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan yang terlayani 536.217.500 528.421.624 2. Terwujudnya ketersediaan pangan asal hewan bagi seluruh masyarakat sinjai 259.090.000 259.090.000 3. Tercapainya pertumbuhan populasi ternak untuk meningkatkan produksi dan produktifitas ternak 777.028.000 775.555.900 4. Terwujudnya upaya pelayanan dan pembinaan usaha peternakan yang didukung oleh penyediaan sarana produksi yang berkualitas 130.212.500 130.212.500 1.702.548.000 1.693.280.024 Jumlah 42 Jumlah realisasi keuangan tersebut diatas adalah jumlah pendanaan untuk sasaran strategik pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Sinjai dan tidak termasuk dana untuk pembiayaan Belanja Tidak Langsung (Gaji). BAB IV PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil yang telah dicapai dari pengukuran Sasaran Kinerja Tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat pencapaian kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai merupakan tingkat capaian dengan kategori “ Baik “, dilihat dari persentase ratarata capaian sasaran sebesar 96,26 % yang diperoleh dari jumlah ratarata capaian dari 18 (delapan belas) sasaran stretegis. Total Belanja Daerah dalam APBD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2012 sebesar Rp. 1.702.548.000,- dapat terealisasi sebesar Rp. 1.693.280.024,- atau 99,46 %. Total realisasi belanja yang mencapai 99,46 % sampai dengan berakhirnya tahun anggaran menunjukkan bahwa 43 terdapat efisiensi dalam penggunaan anggaran, namun hal tersebut tidak mempengaruhi pencapaian sasaran dan kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Sinjai secara signifikan. Walaupun demikian dengan mencermati hasil evaluasi yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 ternyata masih terdapat beberapa kendala yang memerlukan upaya dan komitmen bersama untuk terus menerus lebih meningkatkan kinerja agar penetapan kinerja yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik terlebih lagi manfaat dan dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu penyempurnaan strategi dimasa yang akan datang perlu dilaksanakan terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah harus mengacu pada perkembangan lingkungan yang terjadi serta memperhatikan aspirasi masyarakat. Dengan demikian maka perencanaan jangka menengah daerah yang disusun mampu mewadahi setiap aspirasi seluruh masyarakat. Dengan menyempurnakan mekanisme perencanaan berbasis partisipasi masyarakat diharapkan Rencana Kinerja Tahunan melalui berbagai program dan kegiatan benar-benar dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin. Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai Tahun 2012 ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pedoman pelaksanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun berikutnya. Disadari bahwa dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi 44 Pemerintah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan masukan demi perbaikan penyusunan di tahun mendatang sangat diharapkan. Sinjai, Februari 2012 Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Kab. Sinjai Drh.H.Aminuddin Zainuddin, MM Pangkat : Pembina Utama Muda NIP 45 :19610128 198703 1 008