BAB II

advertisement
BAB II
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Pengertian Sistem
Sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang sifatnya berulang atau rutin
terjadi. Maksud dibuatnya suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal)
atau untuk mencapai suatu sasaran (objective). Goal dihubungkan dengan ruang
lingkup yang lebih luas sedangkan objective dalam ruang lingkup yang lebih
sempit. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan
terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil atau disebut juga subsistem.
Pendekatan sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi dalam sistem. Prosedur menurut Jogianto HM
(2005) : adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersamam-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Prosedur (procedure) yang
didefinisikan oleh Richard F. Neuschel : adalah suatu urut-urutan operasi klerikal
(tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih
departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari
transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen
meurut Jogiyano HM (2005) : adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.2
Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur dari sistem yang membentuknya, dalam hal ini karakteristik
sistem. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem yang lainnya :
6
7
1.
Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan
bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Setiap komponen mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses secara keseluruhan.
2.
Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan area atau daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya. Batasan ini memungkinkan
suatu suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Yang dimaksud dengan lingkungan luar sistem adalah sesuatu yang berada
di luar batas suatu sistem
ang mempengaruhi operasi sistem. Dengan demikian sifat dari lingkungan
sistem ada yang menguntungkan bahkan merugikan sistem itu sendiri.
4.
Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber mengalir
dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan
menjadi input untuk subsistem yang lain. Dengan demikian melalui
penghubung, subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya
sehingga membentuk suatu kesatuan.
5.
Masukkan Sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam system. Masukkan dapat
berupa masukkan perawatan (maintenance input) dan masukkan signal
(signal input). Maintenance input adalah energy yang dimasukkan agar
system dapat beroperasi, sedangkan signal input adalah energy yang
dimasukkan untuk didapat keluaran.
8
6.
Pengolahan Sistem (Process)
Merupakan salah satu bagian dari sistem, berfungsi sebagai pengolah yang
akan merubah masukkan menjadi keluaran yang berguna.
7.
Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk
subsistem yang lain atau kepada supra system.
8.
Tujuan dan Sasaran Sistem (Objective and Goal)
Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) dan sasaran (objective). Jika suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.
Sasaran sistem sangat menentukan akan masukan yang dibutuhkan sistem
keluaran yang akan dihasilkan
oleh sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.
2.1.3
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak (abstract system). Yaitu system yang berupa pemikiran
atau ide yang tidak tampak secara fisik.
2. Sistem Fisik (physical system). Yaitu system yang wujud fisiknya ada atau
nyata.
3. Sistem Alamiah (natural system). Yaitu system yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia.
4. Sistem Buatan Manusia. Yaitu system yang dirancang dan dibuat oleh
manusia.
9
5. Sistem Tertentu (deterministic sytem). Yaitu system yang beroperasi
dengan tingkah laku atau kegiatan yang sudah diprediksikan.
6. Sistem Tak Tentu. Yaitu system yang tidak dapat diprediksikan karena
mengandung unsur probalilitas (kemungkinan).
7. Sistem Tertutup (closed system). Yaitu system yang tidak berhubungan
dan tiak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
8. Sistem Terbuka (opened system). Yaitu system yang berhubungan dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.2
Konsep Dasar Informasi
2.2.1
Pengertian Informasi
Menurut Jogianto HM (2005) “ Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.” Informasi juga
dapat diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai
arti dan manfaat bagi manusia. Sedangkan data adalah aliran fakta mentah yang
menunjukkan peristiwa yang telah terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik
sebelum diorganisir dan ditata menjadi suatu bentuk yang bisa dipahami dan
digunakan.
2.2.2
Kualitas Informasi
Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas yaitu meliputi 3 hal penting
diantaranya akurat, tepat pada waktu dan relevan. Jhon Burch dan Gary
Grudnitski menjelaskan kualitas informasi sebagai berikut :
1.
Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang menyesatkan, akurat
juga diartikan bahwa sebuah informasi harus jelas maksud dan tujuannya.
10
2.
Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, hal ini
dikarenakan informasi merupakan sebuah acuan dalam hal pengambilan
keputusan.
3.
Relevance (Relevance)
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, hal ini
dikarenakan setiap informasi mempunyai manfaat berbeda bagi tiap-tiap
pemakainya.
2.2.3
Nilai Informasi
Nilai suatu informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan maupun
dalam institusi lainnya. Sebuah informasi juga tidak dapat diukur dengan suatu
nilai uang, namun diukur dari nilai efektivitasnya.
2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam
pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi
(information system) atau yang disebut juga dengan processing system atau
information processing system.
11
Menurut Jogianto HM (2005) Sistem Informasi didefinisikan oleh Robert
A. Leitch dan K. Roscoe Davis : adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang digunakan.
2.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis dan rancangan sistem informasi merupakan bagian atau tahapan
pengembangan sistem. Tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi
berhubungan dengan yang lain untuk membentuk suatu siklus.
Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesmpatan, hambatan yang
terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan.
Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena
kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan
selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi
merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan
penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem
yang baru (Tata Sutabri, 2004: 88).
Menurut Abdul Kadir (2003: 38) analisis sistem mencakup analisis
kelayakan dan analisis kebutuhan yaitu :
1. Analisis kelayakan
Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa
permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan
dicapai. Analisis kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan
keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan
bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat tercapai dengan
12
sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada
permasalahan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Lima macam
kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu kelayakan teknik,
kelayakan ekonomi, kelayakan operasi, kelayakan hukum dan kelayakan
jadwal.
2. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi
kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang
pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan
saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini
digunakan untuk membuat kesepakatan dalam pengembangan sistem.
Secara garis besar tahap analisis system dibagi menjadi beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Identify, mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap
analisis system. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pernyataan
yang diinginkan atau dipecahkan. Masalah ini dapat menyebabkan sasaran
dari system tidak tercapai. Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
b. Mengidentifikasi titik keputusan
c. Mengidentifikasi personil-personil kunci
2. Understand, memahami kerja system yang ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana system
yang ada beroprasi. Data diperoleh dengan cara melakukan penelitian yang
bersifat terinci.
13
3. Analyze, menganalisis system
Analisis dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang
telah dilakukan. Tahap ini menganalisis kelemahan system dan kebutuhan
informasi pemakai/manajemen.
4. Report, membuat laporan.
Laporan hasil analisis yang telah dilakukan diserahkan ke steering
committee yang nantinya akan diserahkan ke manajemen.
Setelah tahap analisis system selesai dilakukan, maka tahap berikutnya
adalah tahap perancangan system yang menggambarkan bagaimana system akan
dibangun atau dikembangkan.Tujuan dari desain system secara umum adalah :
1. Memenuhi kebutuhan pemakai system
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang legkap
kepada pemprogram computer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat
baik dalam pembangunan maupun pengembangan sebuah system.
Secara umum tahap perancangan system adalah sebagai berikut :
1. Perancangan Model, rancangan dari system informasi yang diusulkan
dalam bentuk fisik dan model logika.
2. Perancangan Bentuk Keluaran, rancangan bentuk-bentuk laporan system
dan dokumennya.
3. Perancangan Bentuk Masukkan, rancangan bentuk-bentuk masukkan di
dokumen dan di layar ke system informasi.
4. Perancangan Basisdata (Database), rancangan file-file yang dibutuhkan
guna penyimpanan data dalam system informasi.
14
2.4 Konsep Dasar Berorientasi Objek (Object Oriented)
Berorientasi objek merupakan sebuah paradigma yang menggunakan objek
sebagai abstraksi dunia nyata. Object adalah orang, tempat, benda, kejadian atau
konsep-konsep, abstraksi atau sesuatu yang memiliki arti bagi aplikasi (perangkat
lunak dan atau system informasi) yang akan dibentuk atau dikembangkan.
Sedangkan Class didefinisikan sebagai kumpulan atau himpunan objek dengan
atribut atau property yang mirip, prilaku (operasi) yang mirip, serta berhubungan
dengan objek lain dengan cara yang mirip. Dalam lingkup berorientasi objek
dikenal beberapa istilah, antara lain:
1. Enkapsulasi atau disebut juga pembukusan atau penyembunyian
informasi, adalah suatu mekanisme atau cara menyembunyikan atau
memproteksi suatu proses dari kemungkinan interfesi atau penyalahgunaan
dari luar system dan sekaligus menyederhanakan system itu sendiri, akses
ke internal system diatur sedemikaian rupa melalui seperangkat interface.
2. Inheritance atau pewarisan
pada pemprograman berorientasi objek
merupakan suatu hubungan dua buah kelas atau lebih. Dalam hal ini ada
kelas yang memiliki atribut dan metode yang sama dengan kelas lainnya
berserta atribut dan metode tambahan yang merupakan sifat khusus kelas
yang menjadi turunannya.
3. Polimorfisme adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa suatu fungsi
yang sama dapat diterapkan dapat dimiliki oleh kelas-kelas yang berlainan.
Metodologi adalah suatu cara, sekumpulan aktivitas atau proses yang
terdiri dari identifikasi, analisa, desain dan solusi teknis untuk menyelesaikan
suatu permasalahan. Metodologi berorientasi objek adalah metode penyelesaian
dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek.
15
2.4.1 UML (Unified Modeling Language)
Pemodelan (modeling) adalah proses merancang peranti lunak (software)
sebelum melakukan pengkodean (coding). Menurut Martin Flower (2004:1) “
Unified Modeling language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung
oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem
perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun berdasarkan pemprograman
berorientasi objek.”
Sedangkan menurut Whitten, Bently dan Dittman (2004:407) “ Unified
Modeling Language (UML) adalah satu kumpulan konversi permodelan yang
digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang
terkait dengan objek.”
Kesimpulan dari pendapat diatas, UML adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan gambar atau grafik untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan,
membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan
perangkat lunak yang berorientasikan objek.
UML terbagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Structural Diagram, digunakan untuk menampilkan untuk menampilkan
entity dunia nyata, elemen dari analisa dan desain atau implementasi class
dan relasinya.
2. Behavioral Diagram, digunakan untuk menampilkan bagaimana system
dapat merespon permintaan atau apasaja seiring dengan waktu yang
berjalan.
3. Interaction Diagram, digunakan untuk menggambarkan perubahan dari
pesan-pesan dalam suatu kumpulan object yang sama sehingga tujuan bisa
tercapai.
Karena UML sangat fleksibel, kita menjumpai berbagai cara dalam
mengkategorikannya , berikut adalah pohon kategori yang biasa digunakan dalam
mengkategorikan UML, antara lain :
16
1. Static Diagram, menampilkan fitur statis dari system. Kategori ini hampir
sama dengan structural diagram.
2. Dynamic Diagram, menampilkan bagaimana proses perubahan yang
terjadi sepanjang waktu. Kategori ini mencakup UML state-machine
diagram dan timing diagram.
3. Functional Diagram, menampilkan proses detail dan algoritma. Kategori
ini mencakup use case, interaction dan activity diagram.
2.4.2 Analisa dan Perancangan Berorientasi Objek
Analisa dan perancangan berorientasi objek berarti merumuskan dan
menyelesailan masalah serta menghasilkan hipotesa atau diagnosa serta solusi
yang kemudian memodelkannya dengan pendekatan secara objek. Kegiatan yang
dilakukan dalam tahap analisa berorientasi objek adalah sebagai berikut :
a. Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang sedang terjadi
atau sedang berjalan dalam sistem tersebut.
b. Menspesifikan sistem yaitu menentukan spesifikasi sistem masukan yang
akan digunakan, database yang diperlukan, kemudian proses dan hasil
keluaran.
Pendekatan yang digunakan dalan tahap analisa antara lain :
a. Pendekatan Top Down, yaitu memecahkan masalah kedalam bagianbagian terkecil atau per-level sehingga mudah diselesaikan.
b. Pendekatan modul yaitu membagi system kedalam modul-modul yang
dapat beroperasi tanpa ketergantungan.
c. Penggunaan alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah
untuk mengerti dan dapat dikoreksi jika terjadi perubahan.
17
Alat bantu yang digunakan dalam analisa dan perancangan berorientasi
object adalahh :
1. Use Case Diagram
Menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem (fungsi dari sistem),
yang mempresentasikan sebuah intreraksi antara actor dengan system
(sebuah pekerjaan). Misalkan menambah data atau membuat laporan.
Actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan
sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case
dapat meng-include fungsionalitas use case lain. Sebuah use case dapat diinclude oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas
dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.
Sebuah use case dapat meng-extend use case lain dengan behavior-nya
sendiri.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Use Case
Simbol
Keterangan
- Merupakan orang ataupun system yang memberikan
keuntungan atau mafaat dan berada di luar subjek.
- Merupakan bagian yang terpenting dalam sebuah
system dapat meng-extend maupun meng-include use
case lain.
- Penghubung antara actor dan use case
- Mendeklarasikan bahwa use case penuntuk memakai
secara penuh semua langkah yang terdapat dalam use
case yang dimasukkan.
- Mendeklarasikan bahwa use case penuntuk memakai
tidak secara penuh semua langkah yang terdapat
dalam use case yang dimasukkan.
Sumber : system analysis and desain with uml version 2.0 halaman 179
18
2. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut
/property
dan
layanan/fungsional
(metode/fungsi).
Class
diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package dan objek berserta
hubungan satu sama lain, seperti containment, pewarisan, asosiasi dan
lain-lain. Kelas memiliki 3 hal pokok : Nama (dan stereotype), Atribut,
dan Metode.
Menurut Blaha dan Rumbaugh (2005), class diagram menyediakan
notasi grafik untuk memodelkan kelas-kelas dan relasi antara kelas-kelas
tersebut. Dengan demikian class diagram menggambarkan objek-objek
yang ada. Class diagram berguna untuk model abstrak dan desain actual
dari program, karena singkat, mudah dimengerti dan bekerja secara benar
dalam prakteknya.
Terdapat beberapa hubungan antar class, yaitu :
a. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class, biasanya menggambarkan
class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus
mengetahui ekstensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah
query antar class.
b. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian.
c. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan
dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya
dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari
class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
d. Implementasi (Realization), yaitu hubungan antara objek yang
menjamin adanya pola khusus dalam perilaku anggota objek lainnya.
19
Ini dapat diwujudkan dengan adanya kelas yang mengimplementasikan
interface tertentu.
e. Ketergantungan (Dependency), yaitu sebuah kelas membutuhkan objek
lain untuk bisa memfungsikan dirinya sendiri dengan baik.
f. Hubungan dinamis yaitu rangkaian pesan (ertica) yg di-passing dari
satu kelas ke kelas lain.
Contoh Class diagram :
Gambar 2.1 Contoh Class Diagram
3. Activity Diagram
Diagram yang menggambarkan berbagai aktivitas yang sedang dirancang,
mulai dari titik awal, melalui kondisi (decision) yang mungkin terjadi,
kemudian sampai pada titik terakhir. Diagram ini juga menggambarkan
proses
ertical yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi, namun
diagram ini tidak mampu menggambarkan prilaku/proses internal sebuah
sistem maupun interaksi antar subsistem, tetapi lebih menggambarkan
proses-proses atau jalur-jalur secara umum (global). Sebuah aktivitas
20
dapat
direalisasikan
menggambarkan
oleh
proses
satu
yang
use
case
berjalan,
atau
lebih.
sementara
Aktivitas
use
case
menggambarkan bagaimana actor menggunakan system untuk melakukan
aktivitas.
Tabel 2.2 Activity Diagram
SIMBOL
KETERANGAN
Titik awal dari akifitas
Titik akhir dari aktifitas
Activity yang terjadi yang dilakukan oleh actor
Pilihan untuk mengambil keputusan (decision)
Arah tanda panah Alur
Sumber : system analysis and desain with uml version 2.0 halaman 166
4. Sequence Diagram
Diagram yang menggambarkan inteaksi antar objek di dalam dan disekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari atas
dimensi
ertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait). Biasa digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu. Diawali dari sebuah aktivitas tertentu,
kemudian berproses mengikuti urutan tertentu, yang bisa terlihat melalui
message antar objeknya. Message digambarkan sebagai garis berpanah
dari suatu objek ke objek lainnya.
21
Contoh sequence diagram :
Gambar 2.2 Contoh Sequence Diagram
Tahap berikutnya adalah tahap perancangan berorientasi objek yang
merupakan suatu proses spesifikasi yang terinci atau pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun dari
implementasi yang menggambarkan bagaimana sistem tersebut akan dibentuk.
Tahap-tahap tersebut meliputi :
1. Perancangan Basisdata, yang merupakan tahap dimana merancang suatu
basisdata yang akan diterapkan oleh sistemModel Konseptual, merupakan
bagian yang paling penting.
a. Normalisasi, adalah sebuah proses pengelompokan elemen data menjadi
table-tabel yang menunjukkan entity dan relationshipnya. Ada beberapa
konsep yang perlu diketahui seperti field atau attribute kunci yang dapat
22
digunakan dalam memproses pencarian, penyaringan, penghapusan dan
yang biasa digunakan dalam pengolahan database, yaitu sebagai berikut :
-
Primary Key, adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang
tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang
spesifik tapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu entity.
-
Candidate Key, adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang
mengidentifikasi secara uniksuatu kejadian yang spesifik dari entity.
-
Alternate Key, adalah candidate key yang tidak dipakai sebagai kunci
utama.
-
Foreign Key, adalah satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi
suatu relationship yang menunjukkan ke induknya.
-
Super Key, adalah himpunan dari satu atau lebih enetitas yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dalam
entitas set.
Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
-
Bentuk Tidak Normal (Un-Normalized Form), merupakan bentuk
kumpulan data yang direkam apa adanya, tanpa mengikuti suatu
format tertentu dan dapat saja data yang didapatkan tidak lengkap atau
terduplikasi.
-
Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form), ciri dari bentuk ini adalah
data dibentuk dalam flat file, kemudian nilainya berupa automic value,
sehingga sudah tidak ada lagi duplikasi data serta terdapatnya sebuah
key yaitu candidate key.
-
Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form), memiliki ciri data yang
digunakan
memenuhi
criteria
bentuk
ketergantungan fungsi dengan primary key.
kesatu,
dan
memiliki
23
-
Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form), memiliki ciri relasi data
bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci harus bergantung
pada primary key secara menyeluruh.
-
BCNF (Boyce Codd Normal Form), mempunyai paksaan yang lebih
kuat dari bentuk ketiga dimana semua atribut harus bergantung pada
atribut fungsi utama (super key).
b. Spesifikasi Basisdata, merupakan penggambaran secara terstruktur
sebuah struktur data fisik pada suatu sistem atau aplikasi, dalam hal ini
menyajikan
bagaimana penyimpanan data dilakukan di dalam
software basis data.
2. Perancangan bentuk
keluaran yang dibutuhkan. Dimana dalam
perancangan ini dibentuk dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan
dalam hasil akhir dari implementasi aplikasi yang dibangun.
2.5
Microsoft Visual Studio 2008
Visual Basic berawal dari bahasa BASIC yang dikembangkan mulai dari
tahun 1963. BASIC adalah singkatan dari Beginner’s All Purpose Symbolic
Instruction Code. Sesuai dengan namanya, bahasa BASIC dibuat untuk tujuan
memudahkan pengguna agar dapat dengan mudah mempelajari, membuat, dan
mengembangkan program komputer.
Visual Studio 2008, merupakan aplikasi IDE (Integrated Development
Environtment) yang digunakan untuk mengembangkan software. Di dalam
aplikasi IDE inilah tersedia berbagai fitur yang memudahkan pemprograman,
seperti kompilasi, debugging, pengaturan proyek, mengedit antar muka secara
visual, dan lain-lain.
Visual Studio 2008 hadir dengan beberapa versi, yaitu :
1.
Team System, didesain untuk perancangan program dilingkungan
koorporasi dengan jumlah programmer yang besar.
24
2.
Profesional Edition, didesain untuk pemprograman yang melibatkan
sedikit programmer.
3.
Standart Edition, didesain untuk pemprograman standart bukan enterprise.
4.
Express Edition, desain untuk pemula yang baru belajar dan hobi dengan
fasilitas yang sangat terbatas.
Visual Studio tidak hanya mendukung bahasa Visual Basic, namun bahasa lain
seperti C++ dan C#.
Gambar 2.3 Halaman Awal Microsoft Visual Studio 2008
Dalam Microsoft Visual Studio 2008 terdapat komponen-komponen yang
membantu dalam berbagai hal. Komponen-komponen yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Solution Explorer, adalah suatu tempat yang didalamnya berisi satu atau
lebih project. Project adalah tempat sekumpulan file yang ajan
menghasilkan output berupa aplikasi atau library.
2. Class View, adalah control Visual Studio yang berisi kumpulan kelaskelas proyek serta definisi-definisi yang terdapat dalam class.
25
3. Menu, adalah control Visual Studio yang berisi sekumpulan jalan pintas
atau shortcut untuk mengakses perintah pengolahan, pengaturan dan lainlain.
4. Toolbox, adalah tempat
sekumpulan komponen atau objek yang
digunakan untuk merancang dan menata komponen atau objek pada
aplikasi.
5. Toolbar, adalah sebuah shortcut atau jalan pintas dari menu yang dapat
diatur sesuai dengan kebuhan pengguna.
6. Code Editor, adalah suatu teks editor yang digunakan untuk merancang
dan menata sebuah kode aplikasi dalam bentuk kode-kode baris program.
7. Debugger, adalah salah satu bagian dari Visual Studio 2008 yang
digunakan sebagai monitor terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi.
2.6
Basisdata atau Database
Database adalah sekelompok tabel data berisi informasi–informasi
yang saling berhubungan. Suatu database dapat terdiri dari satu table atau lebih.
Suatu data base dapat juga diartikan sebagai kumpulan data yang disatukan dalam
suatu organisasi. Suatu organisasi dapat berupa company, departement, bank,
sekolah, dll. Selain itu juga dapat diartikan dengan kumpulan file yang
mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk
suatu bangunan data untuk suatu perusahaan atau instansi dalam batasan
tertentu.
Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan
dengan file yang lain berarti file tersebut
bukanlah kelompok dari suatu
database. Tujuan dibuatnya database adalah untuk menyimpan semua data
yang diinginkan
kedalam suatu lokasi, sehingga penyimpanan data yang
redundant didalam organisasi dapat dieleminasi. Pada deatabase yang terdesain
26
dengan baik, data redundant dapat dieleminasi dan kemungkinan penyimpanan
data yang tidak konsisten dapat diperkecil.
2.6.1 Pengertian SQL Server 2005
SQL Server adalah RDBMS (Relational Database Management System)
yang dikembangkan oleh Microsoft. SQL Server dapat digunakan sebagai basis
data (database) untuk kebutuhan personal, seperti basis data pada aplikasi
Windows Mobile Device serta aplikasi yang menggunakan basis data dengan
banyak server. SQL Server terdiri dari berbagai versi, antara lain Express Edition,
Personal Edition dan Enterprise Edition. Microsoft juga megembangkan
platformnya untuk dapat menghasilkan kolaborasi system yang handal.
Menurut (Sunarfrihantono,2002) MySQL adalah multiuser database yang
menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL). Perbedaan antara
MySQL dan SQL, SQL adalah bahasa permintaan yang melekat pada suatu
database atau SMBD tertentu, sedangkan MySQL merupakan database servernya.
Dengan kata lain, MySQL merupakan SMBD-nya dan SQL adalah perintah atau
bahasa yang melekat di dalam SMBD tersebut. Perintah-perintah yang digunakan
dalam SQL biasa disebut dengan query.
Dalam penggunaannya perintah SQL dikategorikan menjadi tiga sub
perintah, yaitu :
1. DDL (Data Definition Language)
Merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun kerangka
database, yaitu CREATE (digunakan untuk membuat database, table, view
dan kolom baru), ALTER (digunakan untuk mengubah struktur table yang
telah dibuat) dan DROP (digunakan menghapus database dan table).
2.
DML (Data Manipulation Language)
Merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi data
dalam database
yang terbuat,
yaitu
INSERT (digunakan untuk
27
menyisipkan atau memasukkan data baru kedalam table), SELECT
(digunakan untuk mengambil atau menampilkan data dari satu atau
bebrapa table dalam relasi), UPDATE (digunakan untuk memperbaharui
data lama) dan DELETE (digunakan untuk menghapus data dari table).
3. DCL (Data Control Language)
Merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan
pengontrolan data dan server databasenya, yaitu GRAND (digunakan
untuk memberikan hak/izin akses oleh administrator server kepada user
(pengguna) dan REVOKE (kebalikan dari perintah GRAND).
2.6.2 Tipe data dalam SQL
a.
Tipe data Karakter, terdiri dari Karakter Tetap (CHAR), Karakter
Variabel (VARCHAR) dan Karakter Panjang (TEXT).
b.
Tipe data Binary, terdiri dari Binary Tetap (BIT) dan Binary Variabel
(BOT(n)).
c.
Tipe data Angka, terdiri dari Bilangan Bulat (INT dan SMALLINT),
Bilangan Pecahan Standart (FLOAT, REAL, dan DOUBLE) dan
Bilangan Pecahan Variabel (NUMERIC dan DECIMAL).
2.7
Konsep Dasar Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru
Penerimaan siswa baru merupakan kegiatan dilakukan oleh sekolah
(Lembaga Pendidikan). Sekolah merupakan sebuah sarana dan prasarana berupa
bagunan yang biasanya dibangun atau didirikan baik oleh pihak pemerintah
maupun pihak swasta. Didalam bagunan tersebut terdapat kegiatan berupa belajar
dan
mengajar
serta
kegiatan
lainnya
yang
mempunyai
tujuan
dalam
pengembangan Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh masing-masing daerah
maupun Negara. Sekolah di Indonesia dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
28
1. Sekolah Dasar (SD).
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP).
3. Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ketiga tingkatan tersebut terbagai menjadi kepemilikan pemerintah dan swasta
(berupa Yayasan) dan memiliki kategori sekolah umum dan sekolah khusus yang
masing-masing memiliki keunggulan sesuai bidang yang diutamakan.
Pada dasarnya sebuah informasi tentang penerimaan siswa baru berasal
dari dimulainya tahun ajaran baru yang setiap tahunnya selalu berulang. Jumlah
siswa yang semakin banyak dan kebutuhan akan informasi sekolah yang memiliki
keunggulan diberbagai bidang dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan serta
peningkatan system informasi yang ada disetiap sekolah. Pengolahan data yang
cepat, tepat dan akurat merupakan bagian penting dalam proses penerimaan siswa
baru.
Sekolah setiap tahunnya membentuk sebuah kepanitiaan guna membantu
dalam hal pemberian informasi sekolah, pendaftaran calon siswa, pelaksanaan
ujian saringan masuk hingga penerimaan siswa baru setiap tahunnya. Dalam hal
ini suatu proses penerimaan siswa baru tanpa didukung dengan konsep yang
sesuai akan menghambat keakuratan hasil pengolahan data. Persiapan dokumendokumen yang sesuai kebutuhan akan membantu jalannya system dengan baik.
Dokumen
berupa brosur informasi pendaftaran siswa baru, rincian biaya
pendidikan, formulir pendaftaran, kartu ujian saringan masuk, hasil ujian, dan
laporan siswa baru merupakan hal yang amat penting dalam pelaksanaan
penerimaan siswa baru. Dukungan dari peralatan berupa hardware dan software
juga ikut menentukan ketepatan dan keakuratan dalam pengolahan data tersebut
sehingga menghasilkan data yang valid.
Download