KONSOLIDASI RS-RS ISLAM MELALU SERTIFIKASI SYARIAH Jusuf Saleh Bazed Agustus 2016 Konsolidasi atau Penguatan Organisasi Harus Dilakukan Melalui: Penguatan RS-RS Islam anggota. Penguatan institusi/lembaga pendidikan kesehatan Islam. Melakukan efisiensi dengan tetap berorientasi pada kendali mutu dan kendali biaya secara bersama dan terorganisasi dengan baik. Konsolidasi atau Penguatan Organisasi Harus Dilakukan Melalui: RS yang sudah besar dan kuat melakukan pembinaan dan pendampingan kepada RS yang masih kecil dan lemah baik di bidang manajerial dan asuhan klinis. Meningkatkan jejaring dengan pihak ketiga dalam menggali sumber dana dan sumber daya agar efisien dan efektif. Konsolidasi atau Penguatan Organisasi Harus Dilakukan Melalui: Membantu pendanaan pada rumah sakit yang lemah setelah melalui kajian yang mendalam dan komprehensif sehingga dapat bertahan dan berkembang. Mengaktifkan kerjasama dengan lembaga pendidikan kesehatan untuk menjadi lahan pendidikan sekaligus mendapatkan tenaga kesehatan yang dibutuhkan. Konsolidasi atau Penguatan Organisasi Harus Dilakukan Melalui: Mendorong RS-RS anggota MUKISI untuk mengikuti akreditasi KARS dilanjutkan sertifikasi syariah Sehingga menjadi RS Islam yang unggul, bermutu tinggi, dan menjaga keselamatan pasien, serta dijamin kehalalan produknya. Ini merupakan diferensiasi produk dari RS-RS Islam untuk menggarap pasar besar masyarakat muslim terutama masyarakat kelas menengah muslim yang sedang tumbuh dengan TETAP KONSISTEN dan peduli menangani pasien dhuafa. Dasar Pemikiran Belum semua rumah sakit berlabel Islam atau rumah sakit berdasarkan Islam memenuhi kriteria-kriteria persyaratan syariah sebagai RS Islam. Rintisan Penerapan Standar Syariah dalam Rumah Sakit Islam Melalui kajian-kajian panjang dari: 2009 – Batu, Malang, Jawa Timur 2012 – Serang, Banten 2015 – Bandung, Jawa Barat Dilanjutkan di Jakarta dan Sentul, Jawa Barat Rintisan Penerapan Standar Syariah dalam Rumah Sakit Islam Semua persyaratan yang ditetapkan harus bermuara pada lima maqoshid syariah (tujuan syariah): Hifz al Din Hifz al Nafs Hifz al Aql Hifz al Nasl Hifz al Maal Tekad menetapkan persyaratan syariah ini didukung oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) Tekad menetapakan persyaratan syariah ini dikomunikasikan dan mendapat restu dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Syarat Mutlak Rumah sakit yang akan diaudit syariah harus lulus akreditasi KARS karena menyangkut: Mutu pelayanan Keselamatan pasien Langkah-langkah Yang Sudah Dilakukan Penetapan standar syariah mengacu standar KARS di mana dimasukkan unsur-unsur syariah yang sesuai dengan standar tersebut diinisiasi oleh RSI Unisula Semarang. Pelatihan surveyor (auditor) syariah di Semarang dan Bantul, Jogjakarta sekaligus uji coba survei. Langkah-langkah Yang Sudah Dilakukan RSI Unisula Semarang (tipe B pendidikan) dan RSI Al Hidayah Bantul (tipe C) sebagai contoh kasus RS syariah. Evaluasi dan penyempurnaan standarstandar dengan kajian yang lebih dalam dan luas bersama Dewan Syariah Nasional (DSN) di Sentul, Jawa Barat. Penetapan Penetapan Standar Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO). Standar Syariah (SSMI). Standar Syariah (SMAK). Standar Syariah (SSMP). Standar Syariah (SSMF). Standar Syariah Manajemen Modal Insani Manajemen Keuangan Manajemen Pemasaran Manajemen Fasilitas Manajemen Mutu (SSMM). Penetapan Standar Harus ada: Dewan Pengawas Syariah di tingkat organsisasi Komite Syariah di tingkat rumah sakit Kode Etik Syariah: ▪ Etik Manajerial Syariah ▪ Etik Klinis Syariah Harapan ke Depan RS Islam makin baik mutu dan layanannya. Makin efisien sehingga mampu bertahan dan bersaing. Makin berkembang dan luas jejaringnya serta terbuka terhadap perubahan yang positif. Terima Kasih