Bab 5. Probabilitas Diskrit Tujuan Pembelajaran • Mengidentifikasi dan menghitung distribusi probabilitas teoritis variabel diskrit: distribusi uniform, Bernoulli, binomial, negatif binomial, geometrik, hipergeometrik, Poisson • Menentukan statistik deskriptif : ukuran-ukuran pemusatan, penyebaran kemencengan dan keruncingan pada distribusi probabilitas teoritis variabel diskrit • Menggunakan beberapa pendekatan distribusi teoritis variabel acak diskrit untuk memecahkan masalah-masalah statistik yang berkaitan dengan kajian keteknikan Bab 5. Probabilitas Diskrit Pokok Bahasan • • • • • • • • Pendahuluan Distribusi seragam (uniform) Distribusi Bernoulli Distribusi Binomial Distribusi Binomial Negatif Distribusi Geometrik Distribusi Hipergeometrik Distribusi Poisson Bab 5. Probabilitas Diskrit 1. Pendahuluan • Himpunan pasangan nilai-nilai variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel acak X, P(X = x) disebut probabilitas X atau disingkat distribusi X. • Distribusi diskrit memiliki nilai variabel acak X yang bernilai diskrit pada suatu waktu. • Ada beberapa jenis distribusi diskrit yang biasa digunakan yaitu distribusi seragam diskrit (uniform distribution), Binomial, Hipergeometrik, Distribusi Binomial Negatif dan Geometrik, dan Poisson Bab 5. Probabilitas Diskrit 2. Distribusi Seragam (Uniform) Distribusi seragam (uniform distribution) diskrit adalah probabilitas distribusi diskrit yang paling sederhana. Bila variabel acak X mengambil nilai-nilai x1, x2, … , xk dengan probabilitas yang sama, maka probabilitas distribusi diskrit diberikan oleh f ( x; k ) 1 , k x x1 , x 2 , , x k Mean dan variansi distribusi seragam diskrit f(x;k) masing-masing diberikan oleh: k x i 1 k 2 k i dan 2 x i 1 i k Bab 5. Probabilitas Diskrit 2. Distribusi Seragam (Uniform) Contoh 1 Bila sebuah dadu dilemparkan, setiap unsur ruang contoh S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} terjadi dengan probabilitas 1/6. Sehingga kita mempunyai sebaran sevariansi dengan 1 f x;6 , 6 x 1, 2,3, 4,5, 6 kita dapatkan bahwa 1 2 3 4 5 6 3,5 6 dan 1 3,5 2 3,5 2 2 6 2 ... 6 3,5 2 35 12 Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Bernoulli • Suatu distribusi Bernoulli dibentuk oleh suatu percobaan Bernoulli (Bernoulli trial). Sebuah percobaan Bernoulli harus memenuhi syarat: – Keluaran (outcome) yang mungkin hanya salah satu dari “sukses” atau “gagal” – Jika probabilitas sukses p, maka probabilitas gagal q = 1 – p Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Bernoulli Dalam sebuah percobaan Bernoulli, dimana p adalah probabilitas “sukses” dan q = 1 – p adalah probabilitas gagal, dan jika X adalah variabel acak yang menyatakan sukses, maka dapat dibentuk sebuah distribusi probabilitas Bernoulli sebagai fungsi probabilitas sebagai berikut: p pB ( x; p ) (1 p ) q 0 x 1 x 0 x 0 atau 1 atau pB ( x; p ) p x (1 p )1 x ; x 0,1 0 p 1 Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Bernoulli beberapa ukuran statistik deskriptif distribusi Bernoulli. Mean (Nilai Harapan): x E( X ) p Varians x2 p(1 p) pq Kemencengan (skewness) 1 32 (1 p ) p q p 2 2 p (1 p ) p q Keruncingan (kurtosis) 2 4 1 6 p(1 p ) 1 6 pq 3 3 p(1 p ) pq Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Bernoulli Contoh 2 Di awal tahun ajaran baru, mahasiswa fakultas teknik biasanya membeli rapido untuk keperluan menggambar teknik. Di koperasi tersedia dua jenis rapido, yang tintanya dapat di isi ulang (refill) dan yang tintanya harus diganti bersama dengan cartridgenya. Data yang ada selama ini menunjukkan bahwa 30% mahasiswa membeli rapido yang tintanya dapat diisi ulang. Jika variabel acak X menyatakan mahasiswa yang membeli rapido yang tintanya dapat diisi ulang, maka dapat dibentuk distribusi probabilitas sebagai berikut: Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Bernoulli 1 jika mahasiswa membeli rapido yang tintanya dapat diisi ulang X 0 jika mahasiswa membeli rapido yang cartridgenya harus diganti p(1) P ( X 1) 0,3 p(0) P ( X 0) 1 0,3 0,7 p( x 0 atau 1) P ( X 0 atau 1) 0 Maka fungsi probabilitasnya adalah fungsi Bernoulli dengan satu parameter p = 0,3. Dinotasikan: 0,3 x 1 pB ( x;0,3) 0,7 x 0 0 x 0 atau 1 atau pB ( x;0,3) 0,3 0,7 x 1 x ; x 0,1 Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Binomial • Distribusi binomial berasal dari percobaan binomial yaitu suatu proses Bernoulli yang diulang sebanyak n kali dan saling bebas. Secara langsung, percobaan binomial memiliki ciri-ciri sebagai berikut: – percobaan tersebut dilakukan berulang-ulang sebanyak n kali – setiap percobaan menghasilkan keluaran yang dapat dikatagorikan sebagai gagal dan sukses – probabilitas sukses p tetap konstan dari satu percobaan ke percobaan lain – percobaan yang berulang adalah saling bebas Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Binomial Percobaan Bernoulli dapat menghasilkan suatu sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q = 1 – p. Maka distribusi probabilitas variabel acak binomial X, jumlah sukses di dalam n percobaan diberikan oleh n b( x; n, p) p xqn x , x 0,1,2,3,, n p dimana n n! k n k !k! . Ada kalanya perhitungan probabilitas distribusi binomial lebih mudah dilakukan dengan menggunakan distribusi kumulatif. Bila pada n percobaan terdapat paling tidak sebanyak r sukses, maka distribusi binomial kumulatif PX r dinyatakan sebagai: P X r br; n, p b r 1; n, p bn; n, p n br;n,p xr Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Binomial Distribusi binomial memiliki rata-rata, variansi, standar deviasi, keofisien kemiringan, dan koefisien keruncingan sebagai berikut: n p a. mean b. variansi 2 n pq c. standar deviasi npq d. keofisien kemiringan 3 e. koefisien keruncingan 4 3 q p npq 1 6 pq npq Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Binomial Contoh 3 Probabilitas bahwa sejenis komponen tertentu yang akan bertahan terhadap uji-kejut adalah ¾. Carilah probabilitas dimana 2 dari 4 komponen yang selanjutnya diuji akan bertahan. Penyelesaian: Dengan mengasumsikan bahwa pengujian tersebut bebas dan p=3/4 untuk masing-masing dari keempat pengujian tersebut, kita dapatkan 1 4 3 1 4! 32 27 b x;3, . 4 2 4 4 4 2!2! 4 128 2 2 Bab 5. Probabilitas Diskrit 3. Distribusi Binomial Contoh 4 Probabilitas bahwa seorang pasien sembuh dari penyakit darah yang langka adalah 0,4. Bila 15 orang diketahui terkena penyakit ini, berapakah probabilitas (a) paling tidak 10 selamat, (b) dari 3 sampai 8 selamat, dan (c) tepat 5 selamat? Penyelesaian: 9 (a) P X 10 1 P X 10 1 b x;15, 0, 4 1 0,9662 0, 0338 x 0 8 (b) P 3 X 8 b x;15, 0, 4 x 3 8 2 x 3 x 0 b x;15, 0, 4 b x;15, 0, 4 0,9050 0, 0271 0,8779 5 4 x 0 x 0 (c) P X 5 b 5;15, 0, 4 b 5;15, 0, 4 b 5;15, 0, 4 0, 4032 0, 2173 0,1859 Bab 5. Probabilitas Diskrit 4. Distribusi Binomial Negatif • Suatu distribusi binomial negatif dibentuk oleh suatu eksperimen yang memenuhi kondisi-kondisi berikut: – Eksperimen terdiri dari serangkaian percobaan yang saling bebas – Setiap percobaan (trial) hanya dapat menghasilkan satu dari dua keluaran yang mungkin, sukses atau gagal – Probabilitas sukses p, dan demikian pula probabilitas gagal q = 1 - p selalu konstan dalam setiap percobaan (trial) – Eksperimen terus berlanjut (percobaan terus dilakukan) sampai sejumlah total k sukses diperoleh, dimana k berupa bilangan bulat tertentu • Jadi pada suatu eksperimen binomial negatif, jumlah suksesnya tertentu sedangkan jumlah percobaannya yang acak. Bab 5. Probabilitas Diskrit 4. Distribusi Binomial Negatif Distribusi Binomial Negatif, bila percobaan bebas berulang dapat menghasilkan sebuah sukses dengan probabilitas p dan gagal dengan probabilitas q = 1 – p, maka distribusi probabilitas dari variabel acak X, jumlah percobaan dimana sukses ke-k terjadi diberikan oleh: x 1 k x k p q , b x; k , p x k , k 1, k 2, k 1 Bab 5. Probabilitas Diskrit 4. Distribusi Binomial Negatif beberapa ukuran statistik deskriptif distribusi binomial negatif Mean (Nilai Harapan): x E( X ) r (1 p ) p Varians x2 r (1 p) p2 Kemencengan (skewness) (2 p)2 1 r (1 p) 2 3 Keruncingan (kurtosis) 3r (1 p ) p2 6(1 p ) 2 4 r (1 p ) Bab 5. Probabilitas Diskrit 4. Distribusi Binomial Negatif Contoh 5 Carilah probabilitas bahwa seseorang yang melemparkan tiga koin akan mendapatkan kepala semua atau ekor semua untuk kali ke dua pada pelemparan yang ke 5! Penyelesaian: Dengan menggunakan sebaran binomial negatif dengan x = 5, k = 2, dan p = 1/4, kita dapatkan 1 4 1 3 4! 33 27 * b 5; 2, . 5 4 1 4 4 1!3! 4 256 2 3 Bab 5. Probabilitas Diskrit 5. Distribusi Geometrik Jika pada eksperimen binomial negatif, percobaan terus dilakukan sampai diperolehnya sukses pertama (diperoleh hanya satu sukse, k = 1), maka eksperimen itu disebut eksperimen geometrik. Jika variabel acak X menyatakan banyaknya x gagal sebelum sebuah sukes tercapai maka dapat dibentuk distribusi probabilitas geometrik dengan menetapkan harga r = 1 pada distribusi probabilitas binomial negatif. Dengan demikian dengan fungsi probabilitas geometrik adalah: pg ( x; p) p(1 p)x pq x x 0,1,2,... 0 p 1 Fungsi distribusi kumulatif dari distribusi probabilitas binomial negatif di atas dapat dinyatakan sebagai: Fg ( x; p) x x pnb (k; p) p(1 p)k k 0 k 0 x 0,1,2,... 0 p 1 Bab 5. Probabilitas Diskrit 5. Distribusi Geometrik beberapa ukuran statistik deskriptif untuk distribusi geometrik Mean (Nilai Harapan): x E( X ) 1 p p Varians x2 1 p p2 Kemencengan (skewness) (2 p)2 1 1 p 2 3 Keruncingan (kurtosis) 2 4 p2 9 (1 p ) Bab 5. Probabilitas Diskrit 5. Distribusi Geometrik Contoh 6 Di dalam suatu proses produksi tertentu diketahui bahwa, secara rata-rata, 1 di dalam setiap 100 barang adalah cacat. Berapakah probabilitas bahwa barang kelima yang diperiksa merupakan barang cacat pertama yang ditemukan? Penyelesaian: Dengan menggunakan sebaran geometri dengan x = 5 dan p = 0,01, kita peroleh g 5;0, 01 0, 01 0,90 0, 0096 4 Bab 5. Probabilitas Diskrit 5. Distribusi Geometrik Contoh 7 Pada saat ”waktu sibuk” sebuah papan sakelar telepon sangat mendekati kapasitasnya, sehingga para penelpon mengalami kesulitan melakukan hubungan telepon. Mungkin menarik untuk mengetahui jumlah upaya yang perlu untuk memperoleh sambungan. Andaikan bahwa kita mengambil p = 0,05 sebagai probabilitas dari sebuah sambungan selama waktu sibuk. Kita tertarik untuk mengetahui bahwa 5 kali upaya diperlukan untuk suatu sambungan yang berhasil. Penyelesaian: Dengan menggunakan sebaran geometris dengan x = 5 dan p = 0,05 menghasilkan P X x g 5;0, 05 0, 05 0,95 0, 041 4 Bab 5. Probabilitas Diskrit 6. Distribusi Hipergeometrik • Setiap percobaan statistik keluaran yang telah dihasilkan obyeknya selalu dikembalikan, sehingga probabilitas setiap percobaan peluang seluruh obyek memiliki probabilitas yang sama. Dalam pengujian kualitas suatu produksi, maka obyek yang diuji tidak akan diikutkan lagi dalam pengujian selanjutnya, dapat dikatakan obyek tersebut tidak dikembalikan. Probabilitas kejadian suatu obyek dengan tanpa dikembalikan disebut sebagai distribusi hipergeometik. Percobaan hipergeometrik memiliki sifat-sifat sebagai berikut: – sebuah pengambilan acak dengan ukuran n dipilih tanpa pengembalian dari N obyek – k dari N obyek dapat diklasifikasikan sebagai sukses dan N – k diklasifikasikan sebagai gagal. Bab 5. Probabilitas Diskrit 6. Distribusi Hipergeometrik Distribusi probabilitas dari variabel acak hipergeometrik X, jumlah sukses dalam sebuah pengambilan acak berukuran n yang dipilih dari N obyek dimana k obyek sebagai sukses dan N – k obyek sebagai gagal diberikan oleh: k N k x n x hx; N , n, k N n Bab 5. Probabilitas Diskrit 6. Distribusi Hipergeometrik beberapa ukuran statistik deskriptif distribusi hipergeometrik Mean (Nilai Harapan): x E( X ) nM N Varians x2 nM M N n 1 N N N 1 Kemencengan (skewness) N 2M N 2n N 1 2 nM N M N n N 2 2 1 2 3 2 Keruncingan (kurtosis) 2 4 N 2 N 1 N 1 6N N 1 N n nM N n n 2 N 3 M N n n 2 N 3 3 N 1 N 2 n 2 Nn 2 6n N n n N n n 2 N 3 Dimana M = k Bab 5. Probabilitas Diskrit Contoh 8 Sebuah komisi dengan anggota 5 orang akan dipilih secara acak dari 3 ahli kimia dan 5 fisikawan. Carilah sebaran probabilitas untuk jumlah ahli kimia dalam komisi tersebut Penyelesaian: Misalkan peubah acak X sebagai jumlah ahli kimia dalam komisi tersebut. Kedua sifat percobaan hipergeometri tersebut terpenuhi. Sehingga 3 5 0 5 1 P X 0 h 0;8,5,3 56 8 5 3 5 1 4 15 P X 1 h 1;8,5,3 56 8 5 3 5 2 3 30 P X 2 h 2;8,5,3 56 8 5 Bab 5. Probabilitas Diskrit 6. Distribusi Hipergeometrik 3 5 3 2 10 P X 3 h 3;8,5,3 56 8 5 Dalam bentuk tabel sebaran hipergeometri X adalah sebagai berikut: x 0 1 2 3 h(x;8,5,3) 1 56 15 56 30 56 10 56 Sebaran probabilitas tersebut dinyatakan dengan rumus 3 5 x 5 x h x;8,5,3 , 8 5 x 0,1, 2,3 Bab 5. Probabilitas Diskrit 6. Distribusi Hipergeometrik Contoh 9 Tumpukan 40 komponen masing-masing dikatakan dapat diterima bila isinya tidak lebih dari 3 yang cacat. Prosedur penarikan contoh tumpukan tersebut adalah memilih 5 komponen secara acak dan menolak tumpukan tersebut bila ditemukan suatu cacat. Berapakah probabilitas bahwa tepat 1 cacat ditemukan dalam contoh itu bila ada 3 cacat dalam keseluruhan tumpukan itu? Penyelesaian: Dengan menggunakan sebaran hipergeometri dengan n = 5, N = 4, k = 3 dan x = 1 kita dapatkan probabilitas perolehan satu cacat menjadi 3 37 1 4 h 1; 40,5,3 0,3011 40 5 Bab 5. Probabilitas Diskrit 6. Distribusi Hipergeometrik Contoh 10 Sebuah pabrik ban mobil melaporkan bahwa diantara pengiriman 5000 ban ke sebuah distributor lokal, 1000 ban sedikit cacat. Bila seseorang membeli 10 ban ini secara acak dari distributor tersebut, berapakah probabilitas bahwa tepat 3 diantaranya cacat? Penyelesaian: Karena N = 5000 relatif besar terhadap ukuran contoh n = 10, kita akan memperkirakan probabilitas yang diinginkan dengan menggunakan sebaran binomial. Probabilitas mendapatkan sebuah ban yang cacat adalah 0,2. Oleh sebab itu probabilitas mendapatkan ban cacat adalah h 3;5000,10,1000 3;10,0, 2 3 2 x 0 x 0 b x;10, 0, 2 b x;10, 0, 2 0,8791 0, 6778 0, 2013 Bab 5. Probabilitas Diskrit 7. Distribusi Poisson • Percobaan-percobaan yang menghasilkan nilai-nilai numerik suatu variabel acak X, jumlah keluaran yang terjadi selama suatu selang waktu yang diketahui atau di dalam suatu daerah (ruang) yang ditentukan disebut sebagai percobaan Poisson. Sifat-sifat proses Poisson adalah: – jumlah keluaran yang terjadi di dalam satu selang waktu atau daerah yang ditentukan tidak tergantung dari jumlah yang terjadi di dalam setiap selang waktu atau daerah ruang yang tak berhubungan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa proses Poisson tidak memiliki memori – probabilitas bahwa sebuah keluaran tunggal akan terjadi selama suatu selang waktu yang singkat atau dalam suatu daerah kecil sebanding dengan lama waktu atau ukuran daerah itu dan tidak bergantung pada jumlah keluaran yang terjadi di luar selang waktu atau daerah ini – probabilitas bahwa lebih dari satu keluaran akan terjadi di dalam suatu selang waktu yang singkat atau jatuh pada suatu daerah yang kecil semacam itu dapat diabaikan Bab 5. Probabilitas Diskrit 7. Distribusi Poisson Distribusi probabilitas variabel acak Poisson X, yang mewakili jumlah keluaran yang terjadi di dalam suatu selang waktu yang diketahui atau daerah yang ditentukan yang ditunjukkan oleh t diberikan oleh e t t px; t , x 0,1,2,3, x! Dengan t maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai x e px; , x 0,1,2,3, x! Distribusi Poisson adalah pendekatan yang baik untuk distribusi Binomial untuk n yang x besar dan p yang kecil sekali. Pendekatan distribusi Binomial sebagai distribusi Poisson bila np . Bab 5. Probabilitas Diskrit 7. Distribusi Poisson Besarnya mean, variansi, standar deviasi, koefisien kemiringan, dan koefisien keruncingan dari distribusi Poisson diberikan oleh: np a. mean b. variansi 2 np c. standar deviasi np d. koefisien kemiringan 3 e. koefisien keruncingan 4 3 1 1 1 3 1 Bab 5. Probabilitas Diskrit 7. Distribusi Poisson Contoh 11 Contoh yang mudah menggambarkan eksperimen Poison adalah pada peristiwa emisi dari partikel radioaktif yang dideteksi dengan sebuah Geiger counter. Partikelpartikel ini diemisikan dalam waktu yang acak. Namun, jika kita hitung jumlah emisi tersebut untuk waktu yang “lama”, maka laju rata-rata emisi partikel-partikel perdetik dapat dihitung. Jika kemudian kita ingin memperkirakan probabilitas banyaknya x partikel yang terdeteksi dalam selang satu detik, PP(X=x) atau pP(x), fungsi probabilitas Poisson dapat dipakai. Sebagai contoh jika laju rata-rata adalah = 3 partikel perdetik, maka probabilitas banyaknya 5 partikel yang terdeteksi dalam suatu pengukuran adalah: 35 e 3 pP ( x; ) pP (5;3) 0,1008 5! Bab 5. Probabilitas Diskrit 7. Distribusi Poisson Contoh 12 Sepuluh adalah jumlah rata-rata kapal tangki minyak datang setiap hari di sebuah banda tertentu. Fasilitas pada pelabuhan itu dapat menangani paling banyak 15 kapal tangki per hari. Berapa probabilitas pada suatu hari yang diketahui tanker-tanker harus berbalik arah? Penyelesaian: Misalkan X sebagai jumlah kapal tangki yang datang setiap hari. Kemudian, dengan menggunakan tabel A.2, kita dapatkan 15 P X 15 1 P X 15 1 p x;10 1 0,9513 x 0 0, 0487 Bab 5. Probabilitas Diskrit 7. Distribusi Poisson Contoh 13 Di dalam proses produksi dimana produk kaca dihasilkan, terjadi cacat atau gelembung, yang kadang-kadang menyebabkan produk yang tidak diinginkan untuk pemasaran. Diketahui bahwa, rata-rata, 1 dalam setiap 1000 barang yang dihasilkan ini mempunyai satu gelembung atau lebih. Berapakah probabilitas sebuah contoh acak yang berisi 8000 akan membuahkan kurang dari 7 barang mempunyai gelembung? Penyelesaian: Ini adalah sebuah percobaan binomial dengan n = 8000 dan p = 0,001. Karena p sangat mendekati nol dan n sangat besar, kita akan memperkirakannya dengan sebaran Poisson dengan menggunakan 8000 0,001 8 Sehingga, bila X mewakili jumlah gelembung, kita dapatkan 6 6 x 0 x 0 P X 7 b x;8000, 0, 001 p x;8 0,3134 Bab 5. Probabilitas Diskrit