10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. 1 Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Analisis terhadap bauran pemasaran sangat penting untuk dapat menyesuaikan keinginan pasar dengan produk yang akan dijual. Berbagai kemungkinan yang mungkin dilakukan perusahaan dalam mempengaruhi permintaan produk mereka dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variable yang dikenal dengan sebutan “4P” : Product, Price, Place, dan Promotion (produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi). Product (Produk) berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Price (Harga) adalah jumlah uang yang harus dibayakan pelanggan untuk memperoleh produk. Place (Tempat) meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Promotion (Promosi) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. 1 Philips Kotler and Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Jakarta: Erlanggga. 2008 hal 62. 11 Gambar 1 Bauran Pemasaran Sumber : Wikipedia, diolah Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua elemen dalam bauran pemasaran, yang memfasilitasi pertukaran dengan menargetkan merek untuk sekelompok pelanggan, posisi merek yang membedakan dengan merek pesaing dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya. Kotler dan Keller (2012:498) menyatakan bahwa, “Marketing communications are means by which firms attempt to inform, persuade, and remind comsumers – directly or indirectly – about the products and brands they sell”. Artinya, Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. 2 1.1.1. Product (Produk) Product (produk) artinya kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran. 3 Karakteristik produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan meliputi 2 3 Ibid Philips Kotler and Gary Amstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, edisi 8. Jakarta: Erlanggga. 2001 hal 72 12 produk fisik dan semua perngkat berupa layanan tambahan. Terkadang produk adalah murni layanan. 4 Produk berkaitan erat dengan program pemasaran suatu perusahaan. Kebijakan mengenai produk tergantung pada banyak faktor seperti kondisi pasar, persaingan pasar, harga, saluran distribusi, dan tentunya atribut produk itu sendiri. Umumnya perusahaan membuat produk yang bervariasi dan terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Seperti yang dikatakan Dolan, perubahan lini produk bagi banyak perusahaan dipandang perlu sebagai proses yang berkelanjutan yang mencerminkan sifat dinamis dari pasar serta perubahan keadaan dan sumber daya dari perusahaan itu sendiri. 5 Hal tersebut bertujuan agar produk dapat terus mengalami perbaikan dan mampu berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara maksimal. Alat-alat komunikasi juga memiliki efektifitas biaya berbeda sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Ada 4 tahap siklus hidup produk yaitu,6 1. Tahap Perkenalan, Iklan dan pemberitauan memiliki tingkat efektifitas biaya tetinggi, disusul penjualan pribadi untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi, penjualan untuk mendorong konsumen agar mencobanya. 2. Tahap Pertumbuhan, Permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita dari mulut kemulut atau word of mouth. 3. Tahap Kemapanan, Secara berturut-turut, promosi penjualan, iklan dan penjualan pribadi semuanya makin berperan penting. 4 Robert J. Dolan. Strategic Marketing Management. USA: Harvard Bussiness School. 1991 hal 14. Ibid 6 http://riasafitri7777.blogspot.com/2013/11/komunikasi-melalui-bauran-pemasaran.html 5 13 4. Tahap Kemunduran, Promosi penjualan tetap berperan kuat, alat-alat komunikasi berkurang, dan wiraniaga hanya memberikan sedikit perhatian pada produk tersebut. 1.1.2. Price (Harga) Price atau harga adalah sejumlah uang yang harus dibayaroleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk atau jasa tertentu.7 Harga adalah sebuah ekspresi dari nilai. Nilainya terletak pada kegunaan produk dan kualitas, penggambaran nilai tersebut disampaikan melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui system distribusi grosir dan eceran, dan layanan yang menyertainya. Ini berarti penentuan harga harus disesuaikan denggan nilai yang ada pada produk atau jasa tersebut. Seringkali harga dijadikan indikator bagi konsumen sebagai kualitas produk atau jasa tersebut.8 Penyampaian pesan mengenai nilai suatu produk atau jasa tentu akan berbeda – beda disesuaikan dengan nilai yang dimiliki produk atau jasa tersebut. Jika nilai yang diperoleh konsumen tidak sesuai dengan harga yang akan mereka bayarkan, justru kekecewaan yang akan muncul dan bukannya kepuasan seperti yang diharapkan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, dalam membuat strategi penentuan harga perusahaan perlu memperhatikan beberapa factor seperti yang dikatakan E. Raymond Corey dalam Dolan (1991): 9 1. Biaya produk, perusahaan akan menetapkan harga yang dapat menutupi semua biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya. 7 Philip Kotler and Gary Amstrong.op.cit, 73. Robert J. Dolan .op.cit,253 9 Ibid 8 14 2. Nilai kepada pelanggan, penetapan harga ditentukan berdasarkan nilai kepada pelanggan menurut jauh lebih sulit dan bersifat dugaan. Perusahaan menilai produk dari pihak pelanggan dengan 3 cara, yakni: 10 a. Pertama, dengan membedakan antara nilai yang dirasakan dan nilai potensial. Nilai yang dirasakan adalah apa yang pembeli akui setelah ia merasakan produk atau jasa yang ditawarkan pemasar. Sedangkan nilai potensial adalah apa yang ia pelajari dengan melihat ke dalam produk. Itu adalah tugas pemasaran dan dapat dicapai melalui iklan, personal selling dan mendapatkan pembeli untuk mencoba produk/jasa tersebut. b. Kedua, kelompok pelanggan atau segmentasi pasar yang berbeda. Segmentasi yang berbeda akan mendapatkan nilai yang berbeda dalam beberapa elemen yang membentuk serangkaian atribut produk tersebut. Dalam hal ini produk digunakan dalam arti yang luas untuk menyertakan produk atau layanan itu sendiri, citra merek, ketersediaan, dan layanan yang penjual sediakan. c. Pertimbangan ketika membangun nilai pelanggan adalahpilihan bagi pembeli potensial. Jelasnya, jika salah satu sumber menawarkan produk dengan harga lebih rendah daripada yang lain, maka harga yang lebih rendah menetapkan batas atas di pasar. 3. Kompetisi / persaingan, perusahaan perlu mengetahui harga dan mutu dari setiap produk yang ditawarkan pesaing. Ketika telah memahami harga dan tawaran pesaing, perusahaan dapat menjadikan informasi tersebut sebagai titik awal penetapan harganya. 11 10 11 Op.cit, 256 Philip Kotler and Gary Amstrong.op.cit, 454. 15 4. Pengaruh pemerintah, 12 pengaruh pemerintah menjadi salah satu faktor penting dalam penentuan harga karena pemerintah berhak menolak atau menyetujui perubahan harga. Motif kebijakan tersebut dilatar belakangi untuk melindungi kepentingan konsumen dan memungkinkan keuntungan perusahaan diatur cukup untuk meningkatkan kapasitas karena tumbuh permintaan dan pengembalian yang memadai atas investasi. 5. Rasa keadilan manajemen, dengan tidak adanya pengaturan pemerintah dalam periode kelangkaan, kecenderungan alami bagi pemasar yang mengontrol pasokan produk adalah dengan menaikkan harga untuk mencerminkan ketimpangan antara pasokan dengan permintaan. Namun tekanan public sering menjadi hambatan kuat. Keadilan memiliki nilai tinggi dalam hubungan antara pembeli dengan penjual. Jika pembeli merasa bahwa mereka tertusuk ketika kondisi pasar memberikan posisi pemasar diatas angin, hubungan jangka panjang pelanggan pemasar dan basis pasar mungkin rusak. 13 6. Tujuan penetapan harga, harga adalah elemen kunci dalam strategi dan untuk membuat keputusan harga strategis itu penting untuk mengetahui apa tujuan yang akan dijalani. Pemasar mungkin berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar atau untuk menghasilkan peluang itu dengan sedikit perhatian untuk konsekuensi masa depan. Pemasar mungkin memberikan harga rendah untuk memenuhi serangan kompetitif, untuk mendapatkan pelanggan baru atau untuk memperoleh pengalaman dalam merancang dan membuat produk tertentu.14 12 Robert J. Dolan.op.cit, 261. Ibid, 262. 14 Robert J. Dolan.op.cit. 263. 13 16 1.1.3. Place (Saluran Distribusi) Menawarkan produk dengan harga yang pantas sangat berperan penting dalam keberhasilan strategi pemasaran. Place atau saluran distribusi merupakan salah satu faktor yang terlibat dalam menjadikan produk tersedia dalam jumlah dan lokasi yang tepat ketika pelanggan menginginkannya. 15 Place atau distribusi meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumen sasarannya.16 Tidak semua produk dijual dengan system massal dan tidak semua produk dijual kepada konsumen akhir secara langsung. Beragam cara dipilih oleh pemasar dalam menjual produk dan jasa mereka kepada konsumen tergantung pada tujuan perusahaan dan sasaran perusahaan itu sendiri. Dengan begitu banyaknya variasi tempat, pendistribusian produk tidak dapat ditentukan semaunya hanya berdasarkan keinginan pemasar. Namun dalam menentukan saluran pendistribusian produk perlu memperhatikan beberapa faktor penting. Seperti yang dikatakan McCarthy dan Perreault, “Ideal place objectives suggested by Good Classes”, yang dapat diartikan bahwa penempatan atau saluran distribusi yang ideal disesuaikan dengan kelas produk.17 McCarthy dan Perreault juga mengatakan jika hanya karena tidak ada klasifikasi produk secara otomatis, pemasar tidak dapat secara otomatis menentukan satu saluran distribusi 15 th Jr. William Perreault and E. Jerome McCarthy. Basic Marketing. 8 edition. Homewood, Illinois: IRWIN. 1984 hal 361 16 Philip Kotler and Gary Amstrong.op.cit 73. 17 Jr. William Perreault and E. Jerome McCarthy.loc.cit. 17 atau place terbaik.18 Jika dua atau tiga segmen pasar memiliki pandangan yang berbeda mengenai produk, maka mungkin diperlukan penentuan saluran distribusi yang berbeda pula. 1.1.4. Promotion (Promosi) Promosi artinya aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. 19 Promosi adalah mengkomunikasikan informasi antara penjual dengan pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku. 20 George E. Belch and Michael A. Belch mengutip Michael L. Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi semua upaya pemasar dimulai untuk mengatur saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau mempromosikan ide. 21 2.2. Pemasaran Jasa Perbankan Pengertian jasa yang diuraikan dalam definisi berikut: “Services are those separately identifiable, essentially intangible activities that provide want – satisfaction, and that are not necessarily tied to the sale of a productor another service. To produce a service may or not require the use of tangible goods. However, when such use is required, there’s no transfer of the title (permanent ownership) to these tangible goods”. Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. 22 18 Jr. William Perreault and E. Jerome McCarthy.op.cit.363. Philip Kotler and Gary Amstrong.op.cit.74. 20 Jr. William Perreault and E. Jerome McCarthy.op.cit.467. 21 George E. Blech and Michael A. Blech. Advertising and Promotion: an Integreted Marketing Communications Perspective. 5th edition. New York: McGraw Hill.2001 hal 14. 22 Stanton.William J.,(1993) Prinsip Pemasaran Jilid 1, Erlangga,Jakarta 19 18 Pengertian jasa adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya 23. Berdasarkan definisi di atas, maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik. Jasa mempunyai empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran yaitu : Tidak berwujud (intangibility), Tidak dapat dipisahkan (inspirability), Berubah – ubah (variability), Mudah lenyap (perishability) 24 : 1. Tidak Berwujud (Intangibility). Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karena tidak bisa dilihat, dirasa, di dengar, didengar, diraba, atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. 2. Tidak Dapat Dipisahkan (Inspirability). Suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau mesin, apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada. 3. Berubah – ubah (variability). Jasa sesungguhnya sangat mudah berubah – ubah karena jasa ini sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan. 4. Mudah Lenyap (Perishability). Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada dan mantap karena penghasilan jasa di muka dengan mudah. Bila permintaan atau turun, maka masalah yang sulit akan segera muncul. Menurut Lupiyoadi, pemasaran jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan 23 24 Zeithaml, Valerie A, Bitner,Mary Jo., (2000) Service Marketing, Irwin Mc Graw Hill,Boston Fandy Tjiptono. Manajemen Jasa. Penerbit Andi. 2004 Hal : 15-18 19 perpindahan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Umar , pemasaran jasa adalah pemasaran yang bersifat intangible dan immaterial, dilakukan pada saat konsumen berhadapan dengan produsen. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen, dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau diraba sebelum dikonsumsi. Bauran pemasaran jasa merupakan pengembangan bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) produk hanya mencakup 4P, yaitu : Product, Price, Place, dan Promotion. Sedangkan untuk jasa keempat P tersebut masih kurang mencukupi, sehingga para ahli pemasaran menambahkan 3 unsur, yaitu : People, Process, dan Customer Service. Menurut Lupiyoadi, elemen marketing mix terdiri dari tujuh hal, yaitu : Product (jasa seperti apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen), Price (bagaimana strategi penentuan harga), Place (bagaimana sistem penghantaran/penyampaian yang akan diterapkan), Promotion (bagaimana promosi yang harus dilakukan), People (tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa), Process (bagaimana proses dalam operasi jasa), Customer Service (bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen). 25 Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar untuk istilah pemasaran dan definisi jasa, sebagai berikut: 1. Menurut Mary Jo Bitner, Pemasaran jasa adalah suatu kegiatan ekonomi yang outputnya, bukan produk dikonsumsi bersamaan dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah (seperti: hiburan, kenikmatan, santai) bersifat tidak berwujud. 2. Menurut Miller dan Layton, Pemasaran jasa adalah merupakan system total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan 25 http://e-journal.uajy.ac.id/2625/3/2EM16110.pdf 20 mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional. 26 Konsep produksi itu dibagi menjadi lima bagian yaitu sebagai berikut: 1. Konsep Produksi, pemasaran yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi/operasi (internal). 2. Konsep Produk, dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior. 3. Konsep Penjualan, konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjual dapat meningkat. 4. Konsep Pemasaran, berbeda dengan tiga konsep terdahulu yang berorientasi pada lingkungan internal, konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produkproduk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. 5. Konsep Pemasaran Sosial, pemasaran yang menganut konsep ini, beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. 27 Sifat – sifat khusus dari pemasaran jasa: 26 https://windasirumapea.wordpress.com/2013/01/06/konsep-dasar-pemasaran-jasa-dan-ruang-lingkuppemasaran-jasa/ 27 https://windasirumapea.wordpress.com/2013/01/06/konsep-dasar-pemasaran-jasa-dan-ruang-lingkuppemasaran-jasa/ 21 1. Menyesuaikan dengan selera konsumen, gejala buyer’s market dimana pembeli berkuasa memperlihatkan suasana pasaranjasa saat ini. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa, menurut istilah Richard Chase disebut High Contact (kontak tinggi). Pada usaha jasa yang memakai banyak tenaga orang, harus diberikan perhatian khusus terhadap mutu penampilan orang tersebut. Dalam hal ini industri jasa yang bersifat high contact, pengusaha harus memperhatikan hal – hal yang bersifat internal, bukan eksternal, yaitu dengan cara memelihara tenaga kerja dan dipekerjakan tenaga kerja yang terbaik dan mereka harus bekerja dengan sebaik mungkin. 28 2. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk, kenyataannya makin maju sebuah Negara, makin banyak permintaan akan jasa. Hal ini sehubungan dengan hierarki kebutuhan manusia yang mula – mula hanya membutuhkan terpenuhinya kebutuhan fisik, seperti makanan, minuman, pakaian, kemudian menginjak kepada kebutuhan yang lebih abstrak, yaitu kebutuhan akan jasa. Ernest Engel juga mengemukakan bahwa makin tinggi penghasilan seseorang, maka makin banyak presentase yang dibelanjakan untuk keperluan rekreasi dalam arti meningkatpermintaan akan jasa. 3. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan, jasa diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi, jadi tidak ada jasa yang dapat disimpan. 4. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud (perlengkapannya), jasa sifatnya tidak berwujud, karena itu konsumen akan memperlihatkan benda berwujud yang member layanan, sebagai patokanterhadap kualitas jasa yang ditawarkan. Tugas utama pengusaha jasa ialah mengelola benda berwuud tersebut agar memberikan jasa yang memuaskan, 28 Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit Alfabeta Bandung. 2013. Hal 251 22 sehingga konsumen diberi bukti meyakinkan bahwa jasa yang ditawarkannya adalah jasa nomer satu. 5. Saluran distribusi dalam marketing jasa tidak begitu penting, mengenai saluran distribusi dalam marketing jasa tidak merupakan hal yang penting karena pada umumnya dalam marketing jasa perantara tidak digunakan. 29 6. Beberapa problem pemasaran dan harga jasa, banyak problem yang muncul dalam pemasaran jasa ataupun harga dari setiap jasa yang ditawarkan, contohnya walaupun penghasilan penduduk meningkat tetapi tidak diinformasikan kepada masyarakat faedah menabung, maka masyarakat akan tetap menyimpan uangnya dibawah bantal ataupun dibelikan perhiasan. 30 Menurut UU No. 10 tahun 1998 mengenai pengertian perbankan adalah: bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berbagai produk jasa yang ditawarkan oleh bank antara lain : 1. Simpanan giro 2. Simpanan deposito berjangka 3. Sertifikat bank 4. Berbagai macam tabungan 5. Fasilitas kredit, perumahan, mobil, investasi, modal kerja dsb. 6. Letter of credit untuk keperluan perdagangan luar negeri 29 30 Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit Alfabeta Bandung. 2013. Hal 252 Ibid Hal 253 23 7. Transfer 8. Kliring – menagih giro – cek pada bank di kota yang sama 9. Inkaso - membantu menagih giro bilyet atau cek ke bank kota lain 10. Jual beli efek 11. Surat jaminan atau garansi bank Cara memasarkan jasa perbankan tidak terlepas dari pengguanaan promosi, baik terang – terangan maupun secara silent antara lain : 1. Mengeluarkan brosur 2. Membagikan agenda tahunan, membuat kalender 3. Mengadakan pendekatan ke berbagai pihak, bekerjasama 4. Pemasangan billboard, papan nama bank yang menarik 5. Melakukan kegiatan publicity ke mass media 6. Menjadi sponsor berbagai kegiatan dalam masyarakat Cara – cara promosi yang dilancarkan oleh bank antara lain dengan mengagung – agungkan produk baru yang dianggap produk unggulan mereka. Dengan menyatakan bunga terendah atau kompetitif, berhadiah total sekian milyar rupiah, perjalanan keluar negeri, gratis biaya transfer, ATM yang tersebar dibanyak tempat, system on-line, banyak kemudahan, dijamin keamanannya, plus asuransi, fasilitas antar jemput uang nasabah, dll. Untuk pemasaran barang berwujud, yang penting adalah unsur 4 P tradisional, sedangkan untuk jasa harus dilengkapi dengan 3 P lagi, yaitu people, physical evidence, dan process. Hal ini disebabkan karena sifat jasa yang intangible, inseparability, variability, dan perishability. 24 Untuk bauran elemen people sangat perlu dijaga perilaku menyangkut semua personil / karyawan bank tentang sikap dan keramahan, sopan santun, ramah, senyum, ada perhatian, kesabaran, memiliki pengetahuan yang cukup, ahli, ketepatan, penampilan fisik, rapi, pakai seragam, asesoris, cepat tanggap terhadap kebutuhan nasabah, penuh kepedulian dsb. Menyangkut physical evidence terhadap bank meliputi fasilitas, sarana parker, ruang tunggu, jenis kualitas peralatan kanyor, perabotan, kenyamanan ruang tunggu, kebersihan, interior ruangan, warna, ketersedian formulir, papan informasi dsb. Menyangkut proses perbankan meliputi kecepatan dan kemudahan, ketepatan, tanggap terhadap keluhan nasabah, kemufdahan pembukaan, penyetoran, dan penutupan buku tabungan, kemudahan penarikan uang, penyetoran, pengiriman uang, kecepatan mengoreksi kesalahan dsb. Semua ini bertujuan untuk memuaskan nasabah yaitu kesesuaian antara manfaat yang dirasakan nasabah dibandingkan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh nasabah. Kemudian yang penting bagi bank ialah memperhatikan berbagai aspek dari elemen – elemen tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. 1. Tangible, yaitu berupa hal – hal berwujud yang tamapak oleh konsumen termasuk letak kantor yang strategis, lokasi perkir, kebersihan, dan kerapihan kantor, keindahan kantor, seragam karyawan, penampilan formulir, desain brosur, iklan, penampilan buku tabungan, giro, buku cek dsb. 2. Reliability, yaitu kemudahan prosedur membuka tabungan, giro, mengirim uanh, mengambil tabungan, menyelesaikan keluhan, dan jam layanan. 25 3. Responsiveness, yaitu kemampuan pegawai menanggani keluhan nasabah dan kecepatan penanganannya, ada marketing officer, customer service, yang cekatan, segera menjawab telpon dsb. 4. Assurance, yaitu perilaku petugas yang ramah penuh senyum, kepercayaan terhadap perusahaan, jaminan perasaan aman di bank. 5. Emphaty, yaitu kemudahan menghubungi kantor, adanya perhatian serius terhadap segara kegiatan dan terhadap pribadi nasabah tanpa membeda – bedakan status sosial. 31 2.3. Analisis SWOT Menurut Kurtz, analisis SWOT merupakan analisa yang membantu perencanaan membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman dari luar. Analisis SWOT merupakan gabungan analisis terhadap Strenght, Weekness, Opportunities, dan Threat.32 Berikut penjelasannya: 1. Strenght (Kekuatan) Hal yang sangat baik dan sangat dikuasai oleh perusahaan atau juga sebuah atribut yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Kekuatan dapat terdiri dari beberapa bentuk, baik secara nyata maupun abstrak, seperti: 33 a) Keahlian atau pengalaman penting b) Asset fisik perusahaan yang berharga c) Asset manusia atau sumber daya manusia yang berharga d) Asset organisasional yang berharga 31 Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit Alfabeta Bandung. 2013. Hal 336-338 David Kurtz Louis E. Boone. Principles of Contemporary Marketing. Southwester: Thomson. 2008 hal 45. 33 Arthur A. Jr. Thomson, et.al. Crafting and Axecuting Strategy: The Quest for Competitive Advebtage, 14th. New York: McGraw-Hill Irwin. 2005 hal 89-90. 32 26 e) Asset yang tak terukur dan bersifat abstrak f) Kemampuan yang kompetitif g) Prestasi atau atribut yang dapat menguntungkan posisi perusahaan di pasar h) Aliansi yang kompetitif atau kerjasama yang menguntungkan 2. Weekness (Kelemahan) Weekness atau kelemahan adalah suatu hal yang menjadi kekurangan dan kurang baik ketika dikerjakan oleh perusahaan atau sebuah kondisi yang tidak menguntungkan posisi perusahaan di dalam pasar. Kelemahan perusahaan tersebut dapat berupa: a) Keahlian, pengalaman, atau modal intelektual yang rendah dan tidak terbukti b) Defisiensi dalam aspek fisik, organisasional, atau asset yang bersifat abstrak c) Hilangnya atau rendahnya kemampuan kompetitif dalam kondisi utama 3. Opportunities (Kesempatan) Opportunities atau kesempatan adalah faktor yang besar dan utama dipertimbangkan dalam membentuk strategi perusahaan. Dalam mengevaluasi kesempatan atau peluang yang ada dalam pasar dan meranking daya pikat masing – masing kesempatan, perusahaan harus bertindak hati – hati dari pandangan yang melihat setiap kesempatan industry sebagai kesempatan perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki sumber daya yang cukup agar bisa akses dalam setiap kesempatan yang ada dalam industry. 34 4. Threat (Ancaman) Threat atau ancaman adalah faktor dari lingkungan eksternal perusahaan yang dapat mengganggu profitabilitas dan kesejahteraan perusahaan. Tugas perusahaan adalah untuk mengidentifikasi ancaman – ancaman yang ada dan kemudian mengevaluasi strategi 34 Arthur A. Jr. Thompson, et.al.op.cit,94. 27 tindakan apa yang bisa diambil untuk menetralkan ataupun mengurangi dampak dari ancaman tersebut.35 2.4. STP ( Segmentating, Targeting, Positionining ) Dalam menawarkan produk dan jasanya, suatu perusahaan tidak dapat melayani semua kebutuhan konsumennya yang terdiri dari berbagai segmen pasar yang beragam. Oleh karena itu, suatu perusahaan perlu mengidentifikasikan segmen pasarnya sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan konsumennya dengan lebih efektif. 36 2.4.1 Segmenting (Segmentasi) Segmen pasar terdiri dari sekelompok konsumen yang memiliki kebutuhan yang sama. Para pemasar tidak menciptakan segmen, tetapi tugas seorang pemasar adalah mengidentifikasikan segmen yang ada dan menetapkan target mana yang akan dituju. Perusahaan akan lebih mudah memilih jalur distribusi dan komunikasi yang terbaik, dan dari identifikasi tersebut akan diketahui siapa saja para kompetitornya secara jelas yang memiliki target segmen yang sama. 37 2.4.2 Targeting (Target Pasar) Setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar, tahap selanjutnya yang harus dilakukan perusahaan adalah menentukan target pasar yang dituju dalam menawarkan produk dan jasa mereka. Dalam mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola dalam pemilihan target pasar yaitu: 38 1. Memusatkan perhatian pada satu segmen tunggal 35 Ibid Philip Kotler and Gary Amstrong. Principle of Marketing, 12th edition. New Jersey: Prentice Hall. 2008 hal 172. 37 Ibid 38 Philips Kotler and Gary Amstrong. Op.cit. 183. 36 28 2. Mengkhususkan pada beberapa segmen pilihan yang tidak berhubungan 3. Memusatkan pada sebuah produk 4. Memusatkan pada sebuah segmen pasar 5. Menjangkau keseluruhan pasar 2.4.3 Positioning (Posisi) Tahap yang dilakukan stelah perusahaan menetapkan target pasar yang dituju dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para konsumennya, maka perusahaan dapat menyesuaikan serta menetapkan posisi produknya di pasar (market positioning). Positioning adalah suatu kegiatan perancangan penawaran dan image perusahaan agar mendapatkan tempat khusus di benak target pasar yang dituju. Tujuan akhir dari positioning ini adalah suksesnya pembentukan value proposition yang berfokus pada konsumen. Value proposition adalah suatu alasan yang dapat meyakini target konsumen mengapa harus membeli produk tersebut.39 2.5. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap keseriusan bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas produk, barang, dan jasa yang mereka tawarkan. Para pengusaha tidak hanya melakukan strategi positioning sebuah produk di pasar menalui penetapan standarisasi mutu dan kualitas pelayanan, namun juga mereka berusaha mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi komunikasi. Persaingan produk dan jasa juga telah mendorong peningkatan biaya belanja iklan dan sejumlah kegiatan promosi lainnya sebagai upaya merebut perhatian konsumen. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat menghindari perusahaan dari kerugian yang disebabkan 39 Ibid 29 oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Maka dari itu suatu kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan dalam bagian dari komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran akan berdampak pada aspek kognitif, perilaku dan sikap konsumen. Sikap dan kepuasan merupakan sasaran efektif. Perilaku jelas merupakan sasaran perilaku atau konotatif. Maka, komunikasi pemasaran didesain guna meningkatkan delapan aspek yang merupakan sasaran – sasaran kognitif berikut ini: 1. Kebutuhan kategori (category needs) Kategori kebutuhan mengacu pada persepsi konsumen tentang kebutuhan yang bisa dipenuhi produk tertentu. Pada tahap awal daur hidup produk, kategori kebutuhan kerap menjadi tujuan. Pada tahap ini, konsumen lebih diedukasikan tentang manfaat produk. 2. Kesadaran merek (brand awareness) Kesadaran merek adalah upaya konsumen mengasosiasikan merek dengan kategori produk. 3. Pengetahuan merek (brand knowledge) Pengetahuan dan merek lebih bersifat ekstensif ketimbang kesadaran merek karena sudah lebih lanjut dan merupakan pengetahuan tentang cirri khas, benefit, dan makna merek tertentu. 4. Sikap merek (brand attitude) Merupakan evaluasi merek dalam kaitannya dengan preferensi. Sikap merek bisa menjadi suatu efek global (“saya suka merek ini”) atau suatu evaluasi keyakinan konsumen yang diartikulasikan. 5. Fasilitasi perilaku atau pembelian 30 Fasilitasi pembelian berupa informasi tentang bagaimana dan dimana konsumen bisa menbeli, termasuk lokasi took dan metode pembayarannya. 6. Niatan perilaku pembelian Niatan yaitu rencana konsumen untuk mengunjungi took tertentu atau membeli produk atau merek tertentu dimasa datang atau rencana melakukan perilaku tertentu. 7. Perilaku pembelian Store traffic, patronase took, pembelian merek tertentu atau perilaku spersifik lainnya, seperti mengembalikan kartu respon atau panggilan telepon ke nomor bebas pulsa meminta informasi lebih lanjut. Sasaran komunikasi bisa diarahkan untuk mengubah atau menguatkan perilaku ini. 8. Kepuasan pasca beli Meningkatkan kepuasan pemakai produk pada merek kerap menjadi tujuan. Khususnya barang consumer, hal ini bisa ditetapkan sebagai sasaran komunikasi terpenting dalam merawat konsumen. 40 IMC adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi, misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR. Mengkombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. 41 Komunikasi pemasaran terpadu (IMC-integrated marketing communication) adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang 40 41 Uyung Sulaksana.op.cit. http://communicationista.wordpress.com/2009/06/03/komunikasi-pemasaran-terpadu/ 31 komprehensif”. Menyatakan “Kita dapat mengklaim memiliki komunikasi terpadu (integrated) secara penuh apabila kita sudah mengidentifikasi satu per satu pesan inti yang mengarahkan pada satu ide kreatif besar dan dapat pula diimplementasikan pada segala bidang yang kita tekuni”. Melihat pengertian komunikasi pemasaran terpadu (IMC-integrated marketing communication) yang dikemukakan para ahli maka dapat disimpulkan komunikasi efektif dihasilkan dari pemikiran terstruktur, yang dikombinasikan dengan wawasan dan pengetahuan mendalam tentang kebutuhan, aspirasi, dan perilaku pelanggan sasaran. Jika kita tidak memiliki hal itu maka integrasi hanyalah sebatas teori belaka karena komunikasi kita bergerak tanpa target yang jelas.42 Komunikasi pemasaran terpadu adalah sebuah proses perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation, advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing, untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi yang maksimum. Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Tujuan yang ingin dicapai IMC adalah untuk memengaruhi masyarakat dengan elemen promosinya sampai ke tingkat kognisi, affeksi, dan konasi. Elemen promosi yang digunakan terbagi atas soft sell dan hard sell. Soft sell berupa advertising, public relation, CSR, interactive marketing yang bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke tingkat kognisi dan affeksi. Sedangkan, hardsell berupa 42 thesis.binus.ac.id/Doc/Bab2Doc/2011-2-00725-MC%20Bab2001.doc 32 personal selling, direct marketing, sales promotion untuk memengaruhi konsumen ke tingkat konasi. 43 Untuk dapat mencapai tujuan komunikasi, perusahaan dapat menggunakan sebuah alat bantu yang disebut promotion mix. Adapun beberapa elemen yang terdapat di dalam promotion mix ini adalah sebagai berikut:44 1. Advertising (Periklanan) Advertising adalah segala bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti TV, radio, majalah dan koran mengenai informasi tentang perusahaan, produk dan jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal. Elemen komunikasi ini paling banyak digunakan pemasar karena dapat menjangkau target audience dalam jumlah yang lebih besar daripada elemen – elemen lain. Selain itu, advertising juga dapat membangun ekuitas merek dengan menciptakan brand image dan brand association melalui eksekusi iklan ke dalam benak konsumen. 2. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Merupakan sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Umumnya aktivitas pemasaran ini dilakukan dengan cara mengirimkan direct mail, melakukan telemarketing dan direct selling kepada konsumen yang dituju. Untuk dapat melakukan hubungan secara langsung dengan para konsumen potensialnya maka perusahaan mengelola data based konsumen. 3. Interactive (Internet Marketing) 43 44 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran_terpadu http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/136169-T+28103-Analisis+komunikasi-Literatur.pdf. 33 Aktivitas pemasaran yang dilakukan secara interaktif melalui CD-ROMs, handphone digital, TV interaktif dan lain sebagainya atau secara online menggunakan jaringan internet untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya. Melalui aktivitas ini, perusahaan dan konsumen dapat melakukan komunikasi 2 arah langsung secara real-time. 4. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara memberikan nilai incentive kepada tim penjualan, distributor, atau konsumennya secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat. Sales promotion yang dilakukan kepada konsumen biasanya dengan membagikan sample produk, kupon dan lain sebagainya untuk mendorong konsumen agar langsung melakukan pembelian. Sedangkan sales promotion yang dilakukan kepada distributor dan pedagang dilakukan dalam bentuk kontes penjualan, pemberian harga khusus, penyediaan merchandising dan masih banyak lagi bentuk lainnya. 5. Public Relations (PR) Sama halnya dengan advertising, public relations adalah komunikasi non-personal melalui berbagai media massa seperti TV, radio, majalah dan koran mengenai perusahaan, produk, jasa atau sponsor acara yang didanai langsung atau tidak langsung yang dilakukan dalam bentuk news release, press conference, artikel, film dan lain-lain. Bedanya dengan advertising adalah, untuk masuk ke jaringan media massa perusahaan tidak mengeluarkan dana khusus melainkan menyediakan berita seputar produk dan jasa, melakukan event atau aktivitas lain yang menarik untuk diliput atau dipublikasikan oleh media massa. Sedangkan public relation adalah fungsi manajemen yang dilakukan untuk mengevaluasi perilaku publik, mengedentifikasi kebijakan dan prosedur individu atau organisasi terhadap public interest, serta mengeksekusi sebuah program untuk dapat 34 diterima dan dipahami oleh publik. Tujuan utama melakukan public relation adalah untuk menciptakan dan mengelola image positif perusahaan di mata publik yang biasanya dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan dana, mensponsori acara khusus, berpartisipasi dalam aktivitas sebuah komunitas dan masih banyak lagi yang lainnya. 6. Personal Selling (Penjualan Pribadi) Adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh pihak penjual untuk meyakinkan pembeli potensial membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Melalui aktivitas komunikasi ini, penjual dapat memodifikasi pesan komunikasi agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendapatkan feedback langsung dari konsumennya.