this PDF file

advertisement
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
13 Pages
ISSN 2302-0172
pp. 1- 13
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI ACEH
Athaillah1, Abubakar Hamzah2, Raja Masbar3
1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study aims to identify and analyze the factors that affect economic growth Aceh
province from the year 1984 to the year 2011. Aspects analyzed variables include economic growth
(GDP), household consumption expenditure, government expenditure, eksporneto, investment, labor
force, consumer price index, interest rate. Methods of analysis using Two Stage Least Square
method/TSLS). Estimation results indicate that household consumption expenditure, government
consumption and investment contributed to economic growth. Then in terms of aggregate supply that
accumulated investment from domestic and foreign investments and labor force and a significant
positive effect on economic growth. With the results of this study are expected to Aceh provincial
government to continue to maintain and improve effective government spending, especially public
investment in the form of development budget expenditures, making government policy to create a
conducive atmosphere for investors who invest in the province of Aceh, improve the quality of the
labor force prepare a workforce educated, trained and skilled and has compatibility with available
jobs, because they can create economic growth and stability in the province of Aceh.
Keywords: Economic Growth, Consumption Expenditure, Government Consumption, Investment,
Labor Force.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh dalam kurun waktu tahun 1984 hingga tahun
2011. Aspek yang dianalisis mencakup variabel pertumbuhan ekonomi (PDRB), pengeluaran
konsumsi rumahtangga, pengeluaran pemerintah, eksporneto, investasi, angkatan kerja, indeks harga
konsumen, tingkat bunga. Metode analisis mengunakan metode Two Stage Least Square/TSLS).
Hasil Estimasi menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi rumahtangga, konsumsi dan investasi
pemerintah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian dari sisi penawaran
agregat bahwa akumulasi investasi yang berasal dari PMDN dan PMA dan angkatan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan hasil penelitian ini
diharapkan kepada pemerintah Provinsi Aceh untuk terus menerus mempertahankan dan
meningkatkan pengeluaran pemerintah yang efektif terutama investasi pemerintah dalam bentuk
pengeluaran anggaran belanja pembangunan, membuat kebijakan pemerintah untuk menciptakan
suasana kondusif bagi investor yang menanamkan modal di Provinsi Aceh, meningkatkan kualitas
angkatan kerja dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan terampil serta
mempunyai kesesuaian dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, karena semua itu dapat membuat
pertumbuhan dan kestabilan perekonomian di Provinsi Aceh.
Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Konsumsi Rumahtangga, Konsumsi Pemerintah, Investasi,
Angkatan Kerja.
1-
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
nyata pembangunan suatu daerah, baik secara
PENDAHULUAN
Tujuan dari pembangunan nasional adalah
meningkatkan
masyarakat.
keberhasilan implementasi kebijakan daerah.
Pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik
Upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin
yang semakin tinggi, pemerintah menerapkan
melalui serangkaian kombinasi proses sosial,
kebijakan ekonomi makro yang bertujuan untuk
ekonomi
mencapai
menciptakan kondisi yang dapat meningkatkan
kehidupan yang serba lebih baik. “Kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan kegiatan-
yang serba lebih baik” tersebut bertolak dari tiga
kegiatan produktif untuk pelaku ekonomi.
nilai pokok, yaitu : Pertama, peningkatan
Pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh tahun
ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai
1995-2011 atas dasar harga konstan (ADHK)
macam barang kebutuhan hidup yang pokok.
2000
Kedua, peningkatan standar hidup yang tidak
pertumbuhannya adalah 3,22 persen per tahun.
hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga
Pertumbuhan tertinggi terjadi tahun 2006, yaitu
meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja,
sebesar Rp. 24.268,15 milyar (meningkat 7,70
perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan
persen)
perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan.
Sedangkan pada tahun 1998 terjadi penurunan
Ketiga, perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan
pertumbuhan PDRB Rp. 20,028,72 milyar
sosial bagi setiap individu serta bangsa secara
(minus 5,78 persen) dibandingkan dengan tahun
keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka
sebelumnya. Hal ini terjadi disebabkan krisis
dari belitan sikap menghamba dan ketergantungan
moneter yang melandar Indonesia termasuk
kepada negara-bangsa lain.(Todaro P, 2003:28).
Provinsi Aceh.
dan
kesejahteraan
langsung maupun tidak langsung mencerminkan
institusional
demi
sangat
berfluktuasi.
dibandingkan
tahun
Rata–rata
sebelumnya.
Sedangkan tujuan dari pembangunan ekonomi
Menurut Nanga (2005:19) penghitungan
secara umum adalah bagaimana mencapai
PDRB dengan pendekatan pengeluaran atau
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang
permintaan agregat adalah penjumlahan nilai
terkendali, menekan angka pengangguran, dan
pasar dari permintaan sektor rumahtangga untuk
pendistribusian pendapatan yang adil dan merata
barang konsumsi dan jasa (C), pengeluaran
tanpa terjadi ketimpangan antar daerah.
sektor bisnis untuk barang investasi (I),
Salah satu indikator yang digunakan untuk
pengeluaran sektor pemerintah untuk barang
mengetahui perekonomian suatu daerah adalah
dan jasa (G), dan pengeluaran sektor luar negeri
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik
untuk ekspor dan impor (X-M). Dengan
secara nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.
demikian, pertumbuhan ekonomi akan sangat
Pertumbuhan ekonomi dicerminkan dari adanya
dipengaruhi oleh perubahan keempat komponen
perubahan PDRB dari satu periode ke periode
tersebut.
berikutnya, yang merupakan salah satu petunjuk
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
-2
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh dari
rumahtangga,
pengeluaran
pemerintah
sisi permintaan agregat (AD) antara konsumsi
dan nilai eksporneto dengan pertumbuhan
PDRB
menunjukkan
arah
yang
jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
positif,
bertambah
walaupun adanya fluktuasi dari masing-masing
meningkat.
belanja tersebut. Hal ini diduga ada keterkaitan
pengaruh
antara
konsumsi
dan
kemakmuran
masyarakat
Menurut Suryana (2000:8), pertumbuhan
rumahtangga,
ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP (Gross
pengeluaran pemerintah dan eksporneto dengan
Domestic Product) tanpa memandang bahwa
PDRB di Provinsi Aceh. Sehubungan dengan
kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari
hal tersebut, maka perlu dibuktikan dengan
pertumbuhan
penelitian lebih lanjut.
memandang apakah ada perubahan dalam
Selanjutnya dari sisi penawaran agregat
(AS) juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
penduduk
dan
tanpa
struktur ekonominya.
Komponen-komponen
dalam
menurut
Todaro
bagaimana peranan tabungan, pertumbuhan
pertumbuhan
populasi
teknologi
(2000:137-142) adalah : (1) Akumulasi Modal,
mempengaruhi tingkat output perekonomian
diperoleh dari tabungan dan investasi yang
dan pertumbuhannya sepanjang waktu (Mankiw,
disisihkan dari pendapatan yang sekarang agar
2000:73).
dapat memperbesar produksi dan pendapatan
dan
kemajuan
ekonomi,
pokok
Keberhasilan pertumbuhan ekonomi, tidak
dimasa yang akan datang. (2) pertumbuhan
dapat dipisahkan dari meningkatnya investasi.
penduduk dan angkatan kerja, secara tradisional
Investasi merupakan kunci laju pertumbuhan
pertumbuhan penduduk dianggap faktor positif
ekonomi, karena disamping akan mendorong
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, (3)
kenaikan output secara signifikan, juga secara
kemajuan teknologi yang merupakan cara baru
otomatis akan meningkatkan permintaan input,
dan perbaikan dalam beroperasi, dimana terdapat
sehingga pada gilirannya akan meningkatkan
tiga kelompok pokok kemajuan teknologi yaitu
kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat
netral, hemat pekerja dan hemat modal.
sebagai
konsekuensi
dari
meningkatnya
pendapatan yang diterima masyarakat (Makmun
dan Yasin, 2003). Dengan meningkatnya
kesempatan kerja berarti tingkat pengangguran.
Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Klasik, Dipelopori oleh
Adam Smith. Menurut pandangan Adam Smith,
kebijaksanaan
Laissez-faire
atau
sistem
KAJIAN KEPUSTAKAAN
mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat
Pertumbuhan Ekonomi
pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh
Menurut Sukirno (2005: 10), pertumbuhan
suatu masyarakat. Corak dan proses pertumbuhan
ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam
ekonomi menurut Adam Smith, bahwa apabila
perekonomian yang menyebabkan barang dan
pembangunan sudah terjadi maka proses tersebut
3-
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif.
dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari
Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian
pendapatan nasionalnya jika hanya untuk menganti
barang-barang
dalam model neoklasik sulit dilakukan, karena
modal
(gedung-gedung,
peralatan dan material) yang rusak. Namun untuk
asumsi
menumbuhkan perekonomian diperlukan investasi-
dipelihara/dijaga.
investasi baru sebagai tambahan stok modal. Jika
menawarkan penjelasan dari perkembangan
dianggap ada hubungan ekonomis secara lansung
teknologi dengan memasukkan perkembangan
antara besarnya stok modal (K) dan ouput total (Y),
ke dalam model. Model dasar untuk model
maka setiap tambahan bersih terhadap stok modal
pertumbuhan endogenous adalah:
(investasi baru) akan mengakibatkan kenaikan
kompetitif
standar
tidak
Model
dapat
endogenous
Y = f(K,L,A)
output total sesuai dengan rasio modal output
tersebut, hubungan ini dikenal dengan istilah rasio
manusia) dan A mewakili kemajuan teknologi.
modal output (COR).
Teori
Pertumbuhan
mengembangkan
suatu
Solow.
model
Solow
pertumbuhan
ekonomi yang menitikberatkan pada pertumbuhan
ekonomi jangka panjang dan hal-hal lain yang
mempengaruhinya, sebagai pembanding fluktuasi
jangka pendek, model pertumbuhan Solow biasa
disebut sebagai model pertumbuhan neoklasik
yaitu: Y = F(K,L), dimana Y merupakan output, K
adalah modal fisik, dan L angkatan kerja. Dengan
membagi kedua sisi dengan L kita akan
dimana y merupakan output perpekerja dan k adalah
perpekerja.
pertumbuhan
Dalam model ini the scale of return mungkin tidak
konstan,
teknologi.
tergantung
Karenanya
pada
perkembangan
perekonomian
akan
menikmati pertumbuhan ekonomi positif selama
teknologi mereka berkembang. Dalam model
Solow, teknologi diasumsikan tidak dipengaruhi
oleh K dan L, artinya perubahan dalam stok K dan
L tidak mempengaruhi kemajuan teknologi.
Dalam kalimat lain, teknologi diasumsikan
eksogenous dalam model Solow dan ditentukan
oleh hal-hal di luar model dan tidak
memperoleh: y = f(k)
modal
Dimana K adalah kapital (termasuk sumber daya
Berdasarkan
ekonomi
model
tergantung
ini,
pada
pertumbuhan kapital dan pertumbuhan populasi.
Karena pertumbuhan kapital dipengaruhi oleh
formasi tabungan dan depresiasi kapital, dalam
periode tertentu pertumbuhan kapital akan menjadi
nol (zero). Hal tersebut terjadi dikarenakan nilai
modal yang terbentuk dan yang terdepresiasi sama.
Karenanya perekonomian akan mencapai kondisi
stabil dengan penghasilan yang tetap. Penyertaan
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain dalam
model: perubahan teknologi terjadi begitu saja
tanpa penjelasan. Intinya fungsi produksi
digambarkan berada pada tingkat teknologi
tertentu
(given)
dan
tingkat
penawaran
tertentu. Fungsi produksi mengindikasikan
jumlah output yang diproduksi dengan tingkat
input modal (K) berbeda dengan L dan A
tertentu.
Dalam
output
jangka
panjang
tergantung pada tingkat persediaan modal
dalam perekonomian.
technological progress (perkembangan teknologi)
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
-4
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dibeli oleh rumahtangga dan institusi-institusi
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Pengeluaran
konsumsi
rumahtangga
nirlaba dan nilai dari barang dan jasa yang
adalah total nilai pasar dari barang dan jasa yang
diterima oleh mereka sebagai pendapatan.
Pengeluaran konsumsi rumahtangga terdiri atas
Peranan Pengeluaran Pemerintah dalam
tiga komponen utama, yaitu (a) pengeluaran
Pertumbuhan Ekonomi
untuk bahan tahan lama seperti mobil, mesin
Dalam teori ekonomi, bentuk campur
cuci dan lain-lain (b) pengeluaran untuk barang
tangan
pemerintah
di
tidak tahan lama seperti makanan, pakaian, dan
ekonomi
lain-lain; (c) pengeluaran untuk jasa seperti jasa
pemerintah
dalam
kesehatan, potong rambut, pendidikan, angkutan
pemerintah.
Pengeluaran
umum dan lain-lain (Nanga, 2005 : 20).
adalah peubah atau variabel yang lebih
dirumuskan
dalam
lapangan
sebagai
tindakan
bidang
pengeluaran
pemerintah
(G)
banyak ditentukan oleh pertimbangan sosial
Peranan
Investasi
dalam
Pertumbuhan
Oleh karena itu, besarnya tidak tergantung
Ekonomi
Investasi adalah permintaan barang dan
jasa
dan politik daripada pertimbangan ekonomi.
untuk
menciptakan
atau
pada GNP. Sehubungan dengan hal itu,
menambah
peubah G ini untuk selanjutnya akan dianggap
kapasitas produksi/pendapatan di masa yang
sebagai peubah eksogen yakni peubah yang
akan datang (Dornbusch, Fisher dan Startz,
besarnya ditentukan berdasarkan hal-hal yang
2008). Menurut Boediono (1999) investasi
ada di luar sistem persamaan. (Rosyidi,
adalah pengeluaran oleh sektor produsen
2006:233).
(swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk
Tiga bentuk kebijakan pemerintah yaitu
menambah stok yang digunakan atau untuk
kebijakan fiskal, moneter dan pengawasan
perluasan pabrik.
langsung. Kebijakan fiskal melalui pengaturan
anggaran
Menurut Rosyidi (2006: 188), membagi
menjadi
dan
penerimaan
pemerintah. Dalam masa inflasi biasanya
Jenis - Jenis Investasi
investasi
pengeluaran
delapan
jenis
yang
kebijakan fiskal akan berbentuk mengurangi
pengeluaran pemerintah dan meningkatkan
terkelompokkan menjadi empat kelompok,
pajak.
Sebaliknya
apabila
pengangguran
sehingga masing-masing kelompok berisi dua.
serius maka pemerintah berusaha menambah
a. Investasi otonom dan investasi terimbas
pengeluaran dan berusaha mengurangi pajak
b. Investasi Publik dan Investasi Swasta
(Mankiw dalam Ferdinan, 2011).
c. Investasi dalam negeri dan investasi asing
d. Investasi bruto dan investasi neto
Peranan
Ekspor
dalam
Pertumbuhan
Ekonomi
Menurut Todaro (2000), ekspor adalah
kegiatan
5-
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
perdagangan
internasional
yang
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
memberikan rangsangan guna menumbuhkan
jasa yang diekspor ke negara lain dikurang
permintaan dalam negeri yang menyebabkan
nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara
tumbuhnya industri-industri pabrik besar,
lain. Ekspor bersih menunjukkan pengeluaran
diikuti dengan struktur politik yang stabil dan
bersih dari luar negeri pada barang dan jasa
lembaga sosial yang fleksibel.
kita yang memberikan pendapatan bagi
Ekspor bersih adalah nilai barang dan
produsen domestik (Mankiw, 2000:25).
atau negatif dari pertumbuhan penduduk
Ekspor memberikan sumbangan yang
tergantung kemampuan sistem perekonomian
positif kepada kegiatan ekonomi negara, yaitu
daerah tersebut dalam menyerap dan secara
semakin besar ekspor semakin tinggi kegiatan
produktif memanfaatkan pertambahan tenaga
ekonomi
kerja
yang
akan
dicapai.
Impor
tersebut.
Kemampuan
tersebut
menimbulkan akibat yang sebaliknya, yaitu
dipengaruhi oleh tenaga kerja dan akumulasi
makin besar impor mengakibatkan pendapatan
modal, dan tersedianya input dan faktor
nasional
produksi
bertambah
rendah
(Sukirno,
1999:390).
penunjang,
seperti
kecakapan
manajerial dan administrasi. Jumlah angkatan
kerja yang bekerja merupakan gambaran
Peranan
Angkatan
Kerja
terhadap
Semakin bertambah besar lapangan kerja yang
Pertumbuhan Ekonomi
Tenaga
kerja
kondisi dari lapangan kerja yang tersedia.
didefinisikan
sebagai
penduduk berumur 15 tahun atau lebih yang
tersedia, maka akan menyebabkan semakin
meningkatnya total produksi di suatu daerah.
bekerja, mencari pekerjaan, dan sedang
melakukan kegiatan lain, seperti sekolah
maupun
mengurus
rumah
tangga
dan
penerima pendapatan (Simanjuntak, 1985:5).
Sedangkan angkatan kerja merupakan bagian
dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat
atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan
produktif yaitu memperoleh hasil produksi
barang dan jasa. Angkatan kerja terdiri dari
golongan yang bekerja dan golongan yang
METODE PENELITIAN
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi Provinsi Aceh yaitu faktor pengeluaran
konsumsi rumahtangga, pengeluaran pemerintah
dan eksporneto (tinjauan aggregat demand).
Investasi dan angkatan kerja (tinjauan aggregat
supply) serta pengaruhnya terhadap peningkatan
pertumbuhan ekonomi Aceh dalam kurun waktu
1984 s/d 2011.
menganggur atau mencari pekerjaan.
Menurut Todaro (2000), pertumbuhan
penduduk
dan
angkatan
kerja
secara
tradisional dianggap sebagai salah satu faktor
positif yang memacu pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya dikatakan bahwa pengaruh positif
Model Analisis
Teori permintaan agregat (AD) dan teori
penawaran agregat (AS) terhadap growth
domestic product (GDP) menjadi model yang
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
-6
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
digunakan dalam penelitian ini. Penaksiran
AE = AS = PDRB
(10)
model akan dilakukan dengan persamaan
Kemudian, untuk keperluan estimasi
simultan dengan teknik pendugaan dua tahap
selanjutnya persamaan (3.8) dan (3.9) yang
2SLS (two stage least square).
Untuk
menganalisa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Aceh baik
dari sisi permintaan agregat dan penawaran
diseimbangkan
pada
persamaan
diformulasikan
dalam
bentuk
(3.10)
persamaan
reduced form.
agregat, disusun model yang bersumber dari
α0 + α1PDRB+ α2IHK+ 0+ 1GR + ̅̅̅̅
𝑁𝑥 +
Dornbusch (2008) sebagai berikut:
FG = β0 + β1 InvS + β2AK
1) Fungsi pengeluaran konsumsi rumahtangga:
CR=α0+ α1PDRB + α2IHK
(1)
α2IHK = (β0-0- α0) + β1 InvS - α1PDRB –
1GR- ̅̅̅̅
𝑁𝑥 - FG + β2AK
2) Fungsi pengeluaran konsumsi pemerintah:
Cp = 0+ 1GR
(2)
β0−0− α0
)
𝛼2
IHK = (
1
. 𝐺𝑅
𝛼2
3) Ekspor bersih (net ekspor)
̅̅̅̅
Nx = 𝑁𝑥
(3)
β1
. InvS
𝛼2
+
+
β2
. 𝐴𝐾
𝛼2
-
1
1
𝛼
- 𝛼 . ̅̅̅̅̅
𝑁𝑥 - 𝛼 . 𝐹𝐺 - 𝛼1 . 𝑃𝐷𝑅𝐵
2
2
2
Sehingga diperoleh fungsi AD yaitu:
IHK = 0 + 1 InvS + 2AK + 3GR + 4̅̅̅̅
𝑁𝑥
4) Fungsi Investasi swasta (Is)
+ 5FG + 6PDRB
Is = f(i)
Is = f(PDRB)
(4)
Keterangan :
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto
5) Agregate Expenditure (AE)
Provinsi Aceh
AE = CR+CP+Is+ ̅̅̅̅
𝑁𝑥 +FG(GR-GE)
(5)
AE
= Agregate Expenditure
CR
= Pengeluaran
6) Penawaran agregat (AS)
Bkonsumsi
rumah
tangga di Provinsi Aceh
AS = β0 + β1InvS + β2
(6)
CP
=
Konsumsi
pemerintah Provinsi
Aceh
7) Keseimbangan fungsi IS (Investasi Saving)
AS = AE
InvS
(7)
Dari uraian model-model fungsi di atas,
dibentukkan
persamaan
struktural
= Realisasi
investasi
swasta
(PMDN+PMA) di Provinsi Aceh
AK
= Jumlah angkatan kerja di Provinsi
Aceh
model
ekonometrika (Gujarati, 2004).
Nx
= Nilai Eksporneto di Provinsi Aceh
AE = α0+α1PDRB+α2IHK+0+1GR+
GR
= Penerimaan pemerintah Provinsi
̅̅̅̅
𝑁𝑥 +FG
AS = β0 + β1InvS+ β2AK
7-
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Aceh
(8)
(9)
GE
= Pengeluaran pemerintah Provinsi
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Aceh
FG
yang digunakan adalah PDRB ADHK 2000
= Fiskal gap (GR-GE)
Provinsi
Aceh,
rumahtangga,
HASIL PEMBAHASAN
pengeluaran
pengeluaran
konsumsi
pemerintah,
penerimaan pemerintah, eksporneto, akumulasi
Untuk mendapatkan hasil pengujian dalam
investasi PMA dengan PMDN, dan data
penelitian ini adalah menggunakan teknik
angkatan kerja, BI rate, dan indeks harga
estimasi dengan Two Stage Least Square (TSLS)
konsumen (IHK). Dari hasil perhitungan estimasi
dengan banyaknya data yaitu selama 28 tahun.
tersebut
Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data
regresi berikut:
diperoleh
fungsi-fungsi
persamaan
yaitu shazam profesional versi 10. Adapun data
Tabel 1. Hasil Estimasi TSLS Terhadap
Ekonomi
No
1
Variabel Dependent
Konsumsi
Rumahtangga (Cr)
R2
2
3
4
5
6
P-Value
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)
R2
P-Value
Konsumsi Pemerintah
(GE)
R2
P-Value
Tingkat Bunga (i)
R2
P-Value
Investasi Pemerintah
(IP)
R2
P-Value
Tingkat bunga(i)
R2
P-Value
7
IHK
R2
P-Value
8
PDRB
R2
P-Value
Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Pertumbuhan
0,4849
thitung
18,34
ttabel
1,7056
0,0358
6,834
1,7056
Signifikan
0,844
12,55
1,7056
Signifikan
-0,1591
1,7056
Tidak
Signifikan
6,383
1,7056
Signifikan
-0,000177
-0,272
1,7056
Tidak
Signifikan
-0,0067
-3,515
1,7056
Signifikan
0,0499
1,424
1,718
4,714
1,7081
1,7081
Signifikan
Signifikan
Variabel Independen
Koef
PDRB
=0,9290
= 0,000
PDRB
=0,6393
= 0,000
Penerimaan
Pemerintah (GR)
=0,9193
= 0,000
Investasi Swasta
(InvS)
=0,0010
= 0,875
PDRB
=0,5812
= 0,000
PDRB
=0,0042
= 0,788
PDRB
=0,2523
= 0,002
InvS
AK
=0,4697
= 0,000
-0,000099
0,852
Signifikansi
Signifikan
Sumber : Lampiran 2, Hasil Penelitian 2012
seberapa besarkah kontribusi dari masingDari tabel 1 di atas, dapat dilihat
variabel-variabel
pertumbuhan
yang
ekonomi
mempengaruhi
Provinsi
Aceh,
masing
variabel
pertumbuhan
tersebut
ekonomi
terhadap
Provinsi
Aceh,
dianalisa lebih lanjut sebagai berikut:
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
-8
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
PAD = -498,63 + 0,0358 PDRB;
Fungsi Konsumsi Rumahtangga
Dari
hasil
estimasi
diperoleh
nilai
Dari fungsi di atas dapat diketahui bahwa
koefisien untuk PDRB, dapat dinyatakan
variabel PDRB mempunyai koefisien (α1 =
bahwa PDRB secara parsial berpengaruh
0,0358), hal ini bermakna bahwa setiap terjadi
signifikan terhadap pengeluaran konsumsi
penambahan
rumah tangga karena nilai t-hitung yang
meningkatkan PAD sebesar 0,0358 milyar.
diperoleh lebih besar dari t-tabel
PDRB
1
milyar
akan
yaitu t-
hitung sebesar 18,34 sementara t-tabel pada α
= 5% hanya sebesar 1,7056, dengan nilai Pvalue =0,000
Analisa fungsi konsumsi rumahtanga
sebagai berikut:
Fungsi Konsumsi Pemerintah (GE)
Dari tabel 1 di atas dapat diketahui
bahwa penerimaan pemerintah (GR) secara
parsial
CR= -1288,5 + 0,4849 PDRB;
Dari fungsi di atas dapat diketahui bahwa
variabel PDRB mempunyai koefisien (β1 =
0,4849), hal ini bermakna bahwa setiap terjadi
penambahan PDRB sebesar 1 milyar akan
meningkatkan konsumsi rumah tangga sebesar
0,4849 milyar. Dengan demikian, semakin
besar PDRB akan semakin besar pengeluaran
konsumsi rumahtangga.
berpengaruh
terhadap
pengeluaran pemerintah (GE), perhitungan
model
CR= α0 + β1 PDRB;
sangat
matematis
fungsi
konsumsi
pemerintah:
GE = δ0 + δ1 GR
GE = 2,747 + 0,844 GR;
Koefisien konstanta δ0 = 2,747 artinya apabila
penerimaan pemerintah dianggap konstan,
maka konsumsi pemerintah tetap sebesar
2,747 milyar.
Nilai kooefisien δ1 = 0,844
bermakna bahwa setiap terjadi perubahan satu
milyar nilai penerimaan pemerintah maka
akan meningkatkan nilai konsumsi pemerintah
sebesar 0,844 milyar.
Fungsi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dari hasil estimasi di atas diketahui
Fungsi Investasi Swasta (PMA+PMDN)
bahwa PDRB secara parsial berpengaruh
Dari hasil tabel hasil estimasi di atas
signifikan terhadap PAD Provinsi Aceh
dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga
karena nilai t-hitung yang diperoleh lebih
berpengaruh terhadap investasi swasta dimana
besar dari t-tabel yaitu t-hitung sebesar 6,834
ketika tingkat bunga tinggi maka investasi
sementara t-tabel pada derajat kepercayaan (α
yang direncanakan akan turun. Perhitungan
= 5%) hanya sebesar 1,7056, dengan nilai P-
model matematis fungsi investasi swasta
value =0,000
dapat ditulis sebagai berikut:
Analisa fungsi PAD Provinsi Aceh
sebagai berikut:
PAD = α0 + α 1 PDRB;
9-
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
i = γ0 + γ1 InvS
i = 16,713 - 0,000099 InvS;
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Koefisien
investasi
swasta
sebesar
fungsi IS tersebut, dimana semakin tinggi
-0,000099 bermakna bahwa setiap terjadi
tingkat bunga, maka semakin rendah tingkat
kenaikan tingkat bunga sebesar satu persen
pendapatan (Mankiw, 2000:249).
akan menurunkan investasi swasta sebesar
0,000099 milyar
Sementara itu dari hasil estimasi fungsi
rupiah. Hasil ini sesuai
IS reduce form diketahui bahwa PDRB, FG
dengan teori yang berlaku dimana kenaikan
(Fiskal Gap) memberikan pengaruh negatif
dalam
mengurangi
terhadap suku bunga sedangkan angkatan
(Mankiw,
kerja dan eksporneto mempunyai pengaruh
Walaupun dalam penelitian ini
yang positif dan signifikan terhadap suku
tingkat
investasi
bunga
yang
2000:248).
akan
direncanakan
koefisien investasi swasta ini tidak signifikan
bunga.
namun
berpengaruh positif namun tidak signifikan.
hasilnya
sudah
menunjukkan
Sedangkan
investasi
swasta
kesesuaian dengan teori berlaku.
Fungsi Permintaan Agregat (AD)
Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui
Fungsi Investasi Pemerintah
Dari tabel 1.1 hasil estimasi di atas juga
bahwa variabel PDRB sangat dipengaruhi
dapat diketahui bahwa variabel PDRB sangat
secara signifikan oleh perubahan tingkat
berpengaruh terhadap investasi pemerintah
harga. Fungsi permintaan agregat sebagai
(IP), fungsi investasi pemerintah sebagai
berikut:
IHK = ρ0 + ρ1 PDRB
berikut:
IP = θ0 + θ1 PDRB
IHK = 317,66 – 0,0067 PDRB;
Koefisien ρ1 = -0,0067 maknanya bahwa
IP = -11649 + 0,8521 PDRB;
Nilai
kooefisien
PDRB
sebesar
0,8521
setiap terjadi kenaikan PDRB satu persen di
bermakna bahwa setiap perubahan 1 milyar
Provinsi Aceh, maka tingkat harga akan naik
nilai variabel PDRB akan meningkatkan
0,0067%. Ini sesuai apa yang disimpulkan
variabel investasi pemerintah sebesar 0,8521
oleh
milyar.
permintaan
Makiw
dimana
Fungsi Isvestasi Saving (IS)
Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui
(2000:237)
agregat
semakin
bahwa
menurun
rendah
kurva
ke
bawah
tingkat
harga,
semakin besar jumlah barang dan jasa agregat
yang diminta.
bahwa variabel PDRB berbanding terbalik
dengan suku bunga (i), dimana persamaan
fungsi IS sebagai berikut:
Fungsi Penawaran Agregat (AS)
Dari sisi penawaran agregat variabel-
i = λ0 + λ1 PDRB
variabel yang mempengaruhi pertumbuhan
i = 19,923 - 0,000177 PDRB;
ekonomi adalah investasi dan angkatan kerja.
Tanda minus (-) pada koefisien variabel
Setelah
diregres
dengan
pertumbuhan
PDRB membuktikan kebenaran teori tentang
ekonomi (PDRB) sebagai variabel terikat dan
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 10
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
investasi dan angkatan kerja sebagai variabel
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
bebas diperoleh persamaan regresi sebagai
ekonomi, hal ini dapat dilihat dari nilai t-ratio
berikut:
(t-hitung) lebih besar dari t-tabel. Nilai t-tabel
LnPDRB = α0 + α1 Ln InvS + LnAK + e;
dengan
LnPDRB = -10,761 + 0,0499 Ln InvS + 1,424
kepercayaan (α
LnAK + e
DF
statistik
sebanyak
25
pada
tingkat
= 5%) berdasarkan tabel
diperoleh
nilai
t-tabel
sebesar
Dari hasil regresi tersebut dapat dianalisa
1,70814. Sementara nilai t-hitung untuk
bahwa investasi swasta dan angkatan kerja
variabel investasi swasta sebesar 1,718 dan
nilai t-hitung untuk variabel angkatan kerja
untuk
sebesar 4,714. Berdasarkan uraian tersebut
perekonomian akan menambah peningkatan
dinyatakan bahwa:
PDRB non migas sebesar Rp. 1.424 dalam
-
satu tahun.
Nilai t-hitung untuk variabel investasi
terlibat
secara
aktif
dalam
swasta sebesar 1,718 > t-tabel, maka hal
ini
membuktikan
bahwa
akumulasi
investasi swasta baik yang dari PMDN
dan
PMA
bepengaruh
positif
dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Nilai t-hitung untuk variabel angkatan
kerja sebesar 4,714 > t-tabel, maka dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa angkatan
kerja bepengaruh positif dan signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
di
Berdasarkan hasil perhitungan regresi di
atas juga dapat dilihat bahwa koefisien
variabel investasi swasta mempunyai nilai
sebesar
0,0499
terhadap
pertumbuhan PDRB non migas bemakna
bahwa setiap kenaikan investasi swasta
sebesar Rp. 1 milyar maka akan menaikkan
PDRB sebesar Rp. 0,0499 milyar. Sedangkan
variabel angkatan kerja mempunyai elastistas
yang sangat tinggi terhadap pertumbuhan
ekonomi yaitu sebesar 1,424, artinya setiap
penambahan 1 orang angkatan kerja yang siap
11 -
Berdasarkan
pembahasan
penelitian
dan
yang telah dilakukan
pada
hasil
sebagai berikut:
1. Hasil
estimasi
pengeluaran
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
menunjukkan
konsumsi
memberikan
bahwa
rumahtangga
kontribusi
terhadap
pertumbuhan ekonomi dimana variabel
PDRB
Provinsi Aceh.
elastisitas
Kesimpulan
penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan
di Provinsi Aceh.
-
KESIMPULAN DAN SARAN
yang
berpengaruh
positif
terhadap
mempengaruhinya
dan
signifikan
pengeluaran
rumahtangga.
Demikian
konsumsi
juga
dengan
konsumsi pemerintah juga memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
dimana variabel yang mempengaruhinya
yaitu penerimaan pemerintah berpengaruh
positif
dan
signifikan.
Selanjutnya
investasi pemerintah juga memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
dimana
variabel
PDRB
yang
mempengaruhinya memberikan pengaruh
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
yang positif
dan signifikan
terhadap
pertumbuhan ekonomi.
langsung
dapat
menghindari
kelesuan
perekonomian dan dapat meningkatkan
2. Sementara itu dari tinjauan agregat supply
pertumbuhan ekonomi. Kepada Pemerintah
bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi
Provinsi Aceh juga diharapkan dapat
Aceh dipengaruhi
membuat
secara
positif
dan
kebijakan
memberikan
yang berasal dari dalam negeri maupun
menguntungkan
dari luar negeri. Demikian juga dengan
masyarakat
jumlah angkatan kerja yang siap bekerja
menanamkan modal di Provinsi Aceh
juga memberikan pengaruh yang positif
sehingga dapat mendorong minat investor
dan
untuk
terhadap
pertumbuhan
ekonomi Provinsi Aceh.
aman
yang
siginifikan oleh kegiatan investasi baik
signifikan
rasa
pemerintah
baik
dan
dan
bagi
saling
daerah,
investor
berinvestasi
dan
yang
menambah
investasinya di Provinsi Aceh. Juga kepada
Pemerintah Provinsi Aceh dan jajarannya
yang berkompeten untuk meningkatkan
Saran
Berdasaran dari hasil penelitian di atas
kualitas angkatan kerja yang ada, untuk
dan dari kesimpulan yang didapat, maka
menyiapkan kebutuhan tenaga kerja yang
beberapa saran yang dapat diajukan yang
terdidik,
berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah
mempunyai kesesuaian dengan lapangan
sebagai berikut :
pekerjaan yang tersedia.
terlatih
dan
terampil
serta
1. Walaupun kegiatan konsumsi masyarakat
memberikan
kontribusi
pertumbuhan
ekonomi
terhadap
namun
kepada
masyarakat Aceh diharapkan tidak hanya
melakukan
konsumsi
yang
sifatnya
konsumtif tetapi diharapkan menggunakan
sebagian dananya untuk kegiatan investasi
sehingga keadaan ekonomi masyarakat
cenderung stabil dan meningkat.
2. Kepada Pemerintah Aceh
diharapkan
dapat mempertahankan dan meningkatkan
pengeluaran
yang
efektif
investasi
pemerintah
dalam
pengeluaran
anggaran
belanja
terutama
bentuk
pemerintah
pembangunan,
pembangunan
multiplier
effect
karena
dapat
yang
belanja
menciptakan
secara
tidak
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Boediono, 2001. Teori Pertumbuhan Ekonomi.
Edisi I Cetakan IX. Yogyakarta: BPFE.
Dornbusch,
R.,
dan
Fischer.,
2008.
Makroeconomic. International Edition. The
Mcgraw-Hill Companies. New York: Inc.
Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia,. Jakarta:
Erlangga.
Esmana, H., 1987. Teori Ekonomi dan
Kebijaksanaan Pembangunan. Kumpulan
Esei
untuk
Menghormati
Sumitro
Djojohadikusumo. Jakarta: Gramedia.
Gujarati, D., 2004. Ekonometrika Dasar. Jakarta,
Erlangga
Karl E. Case, Ray C. Fair. 2007, Prinsip-Prinsip
Ekonomi. Trans. Wibi Hardani. Jakarta,
Erlangga.
Nanga, M., 2005. Makroekonomi : Teori, Masalah
dan Kebijakan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Noor, F.H., 2009. Investasi Pengelolaan Keuangan
Bisnis
dan
Pengembangan
Ekonomi
Masyarakat. Jakarta: Malta Pritindo.
Rosyidi, S., 2006. Pengantar Teori Ekonomi :
Pendekatan kepada teori ekonomi mikro dan
makro. Edisi Revisi-7. Jakarta: PT Raja
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 12
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Grafindo Persada.
Samuelson, P.A., dan Nordhaus W.D., 2001. Ilmu
Mikroekonomi, Jakarta: PT. Media Global
Edukasi.
Sukirno, S., 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan (Problema
dan Pendekatan). Bandung: Salemba Empat.
Todaro, M. P., 2003. Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
13 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Download