Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 13 Pages ISSN 2302-0172 pp. 1- 13 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI ACEH Athaillah1, Abubakar Hamzah2, Raja Masbar3 1) Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: This study aims to identify and analyze the factors that affect economic growth Aceh province from the year 1984 to the year 2011. Aspects analyzed variables include economic growth (GDP), household consumption expenditure, government expenditure, eksporneto, investment, labor force, consumer price index, interest rate. Methods of analysis using Two Stage Least Square method/TSLS). Estimation results indicate that household consumption expenditure, government consumption and investment contributed to economic growth. Then in terms of aggregate supply that accumulated investment from domestic and foreign investments and labor force and a significant positive effect on economic growth. With the results of this study are expected to Aceh provincial government to continue to maintain and improve effective government spending, especially public investment in the form of development budget expenditures, making government policy to create a conducive atmosphere for investors who invest in the province of Aceh, improve the quality of the labor force prepare a workforce educated, trained and skilled and has compatibility with available jobs, because they can create economic growth and stability in the province of Aceh. Keywords: Economic Growth, Consumption Expenditure, Government Consumption, Investment, Labor Force. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh dalam kurun waktu tahun 1984 hingga tahun 2011. Aspek yang dianalisis mencakup variabel pertumbuhan ekonomi (PDRB), pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran pemerintah, eksporneto, investasi, angkatan kerja, indeks harga konsumen, tingkat bunga. Metode analisis mengunakan metode Two Stage Least Square/TSLS). Hasil Estimasi menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi rumahtangga, konsumsi dan investasi pemerintah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Kemudian dari sisi penawaran agregat bahwa akumulasi investasi yang berasal dari PMDN dan PMA dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan hasil penelitian ini diharapkan kepada pemerintah Provinsi Aceh untuk terus menerus mempertahankan dan meningkatkan pengeluaran pemerintah yang efektif terutama investasi pemerintah dalam bentuk pengeluaran anggaran belanja pembangunan, membuat kebijakan pemerintah untuk menciptakan suasana kondusif bagi investor yang menanamkan modal di Provinsi Aceh, meningkatkan kualitas angkatan kerja dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan terampil serta mempunyai kesesuaian dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, karena semua itu dapat membuat pertumbuhan dan kestabilan perekonomian di Provinsi Aceh. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Konsumsi Rumahtangga, Konsumsi Pemerintah, Investasi, Angkatan Kerja. 1- Volume 1, No. 3, Agustus 2013 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala nyata pembangunan suatu daerah, baik secara PENDAHULUAN Tujuan dari pembangunan nasional adalah meningkatkan masyarakat. keberhasilan implementasi kebijakan daerah. Pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik Upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin yang semakin tinggi, pemerintah menerapkan melalui serangkaian kombinasi proses sosial, kebijakan ekonomi makro yang bertujuan untuk ekonomi mencapai menciptakan kondisi yang dapat meningkatkan kehidupan yang serba lebih baik. “Kehidupan pertumbuhan dan perkembangan kegiatan- yang serba lebih baik” tersebut bertolak dari tiga kegiatan produktif untuk pelaku ekonomi. nilai pokok, yaitu : Pertama, peningkatan Pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh tahun ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai 1995-2011 atas dasar harga konstan (ADHK) macam barang kebutuhan hidup yang pokok. 2000 Kedua, peningkatan standar hidup yang tidak pertumbuhannya adalah 3,22 persen per tahun. hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga Pertumbuhan tertinggi terjadi tahun 2006, yaitu meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, sebesar Rp. 24.268,15 milyar (meningkat 7,70 perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan persen) perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan. Sedangkan pada tahun 1998 terjadi penurunan Ketiga, perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan pertumbuhan PDRB Rp. 20,028,72 milyar sosial bagi setiap individu serta bangsa secara (minus 5,78 persen) dibandingkan dengan tahun keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka sebelumnya. Hal ini terjadi disebabkan krisis dari belitan sikap menghamba dan ketergantungan moneter yang melandar Indonesia termasuk kepada negara-bangsa lain.(Todaro P, 2003:28). Provinsi Aceh. dan kesejahteraan langsung maupun tidak langsung mencerminkan institusional demi sangat berfluktuasi. dibandingkan tahun Rata–rata sebelumnya. Sedangkan tujuan dari pembangunan ekonomi Menurut Nanga (2005:19) penghitungan secara umum adalah bagaimana mencapai PDRB dengan pendekatan pengeluaran atau pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang permintaan agregat adalah penjumlahan nilai terkendali, menekan angka pengangguran, dan pasar dari permintaan sektor rumahtangga untuk pendistribusian pendapatan yang adil dan merata barang konsumsi dan jasa (C), pengeluaran tanpa terjadi ketimpangan antar daerah. sektor bisnis untuk barang investasi (I), Salah satu indikator yang digunakan untuk pengeluaran sektor pemerintah untuk barang mengetahui perekonomian suatu daerah adalah dan jasa (G), dan pengeluaran sektor luar negeri Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik untuk ekspor dan impor (X-M). Dengan secara nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. demikian, pertumbuhan ekonomi akan sangat Pertumbuhan ekonomi dicerminkan dari adanya dipengaruhi oleh perubahan keempat komponen perubahan PDRB dari satu periode ke periode tersebut. berikutnya, yang merupakan salah satu petunjuk Volume 1, No. 3, Agustus 2013 -2 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh dari rumahtangga, pengeluaran pemerintah sisi permintaan agregat (AD) antara konsumsi dan nilai eksporneto dengan pertumbuhan PDRB menunjukkan arah yang jasa yang diproduksikan dalam masyarakat positif, bertambah walaupun adanya fluktuasi dari masing-masing meningkat. belanja tersebut. Hal ini diduga ada keterkaitan pengaruh antara konsumsi dan kemakmuran masyarakat Menurut Suryana (2000:8), pertumbuhan rumahtangga, ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP (Gross pengeluaran pemerintah dan eksporneto dengan Domestic Product) tanpa memandang bahwa PDRB di Provinsi Aceh. Sehubungan dengan kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari hal tersebut, maka perlu dibuktikan dengan pertumbuhan penelitian lebih lanjut. memandang apakah ada perubahan dalam Selanjutnya dari sisi penawaran agregat (AS) juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi penduduk dan tanpa struktur ekonominya. Komponen-komponen dalam menurut Todaro bagaimana peranan tabungan, pertumbuhan pertumbuhan populasi teknologi (2000:137-142) adalah : (1) Akumulasi Modal, mempengaruhi tingkat output perekonomian diperoleh dari tabungan dan investasi yang dan pertumbuhannya sepanjang waktu (Mankiw, disisihkan dari pendapatan yang sekarang agar 2000:73). dapat memperbesar produksi dan pendapatan dan kemajuan ekonomi, pokok Keberhasilan pertumbuhan ekonomi, tidak dimasa yang akan datang. (2) pertumbuhan dapat dipisahkan dari meningkatnya investasi. penduduk dan angkatan kerja, secara tradisional Investasi merupakan kunci laju pertumbuhan pertumbuhan penduduk dianggap faktor positif ekonomi, karena disamping akan mendorong dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, (3) kenaikan output secara signifikan, juga secara kemajuan teknologi yang merupakan cara baru otomatis akan meningkatkan permintaan input, dan perbaikan dalam beroperasi, dimana terdapat sehingga pada gilirannya akan meningkatkan tiga kelompok pokok kemajuan teknologi yaitu kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat netral, hemat pekerja dan hemat modal. sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat (Makmun dan Yasin, 2003). Dengan meningkatnya kesempatan kerja berarti tingkat pengangguran. Teori - Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Klasik, Dipelopori oleh Adam Smith. Menurut pandangan Adam Smith, kebijaksanaan Laissez-faire atau sistem KAJIAN KEPUSTAKAAN mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat Pertumbuhan Ekonomi pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh Menurut Sukirno (2005: 10), pertumbuhan suatu masyarakat. Corak dan proses pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam ekonomi menurut Adam Smith, bahwa apabila perekonomian yang menyebabkan barang dan pembangunan sudah terjadi maka proses tersebut 3- Volume 1, No. 3, Agustus 2013 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala akan terus-menerus berlangsung secara kumulatif. dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian pendapatan nasionalnya jika hanya untuk menganti barang-barang dalam model neoklasik sulit dilakukan, karena modal (gedung-gedung, peralatan dan material) yang rusak. Namun untuk asumsi menumbuhkan perekonomian diperlukan investasi- dipelihara/dijaga. investasi baru sebagai tambahan stok modal. Jika menawarkan penjelasan dari perkembangan dianggap ada hubungan ekonomis secara lansung teknologi dengan memasukkan perkembangan antara besarnya stok modal (K) dan ouput total (Y), ke dalam model. Model dasar untuk model maka setiap tambahan bersih terhadap stok modal pertumbuhan endogenous adalah: (investasi baru) akan mengakibatkan kenaikan kompetitif standar tidak Model dapat endogenous Y = f(K,L,A) output total sesuai dengan rasio modal output tersebut, hubungan ini dikenal dengan istilah rasio manusia) dan A mewakili kemajuan teknologi. modal output (COR). Teori Pertumbuhan mengembangkan suatu Solow. model Solow pertumbuhan ekonomi yang menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan hal-hal lain yang mempengaruhinya, sebagai pembanding fluktuasi jangka pendek, model pertumbuhan Solow biasa disebut sebagai model pertumbuhan neoklasik yaitu: Y = F(K,L), dimana Y merupakan output, K adalah modal fisik, dan L angkatan kerja. Dengan membagi kedua sisi dengan L kita akan dimana y merupakan output perpekerja dan k adalah perpekerja. pertumbuhan Dalam model ini the scale of return mungkin tidak konstan, teknologi. tergantung Karenanya pada perkembangan perekonomian akan menikmati pertumbuhan ekonomi positif selama teknologi mereka berkembang. Dalam model Solow, teknologi diasumsikan tidak dipengaruhi oleh K dan L, artinya perubahan dalam stok K dan L tidak mempengaruhi kemajuan teknologi. Dalam kalimat lain, teknologi diasumsikan eksogenous dalam model Solow dan ditentukan oleh hal-hal di luar model dan tidak memperoleh: y = f(k) modal Dimana K adalah kapital (termasuk sumber daya Berdasarkan ekonomi model tergantung ini, pada pertumbuhan kapital dan pertumbuhan populasi. Karena pertumbuhan kapital dipengaruhi oleh formasi tabungan dan depresiasi kapital, dalam periode tertentu pertumbuhan kapital akan menjadi nol (zero). Hal tersebut terjadi dikarenakan nilai modal yang terbentuk dan yang terdepresiasi sama. Karenanya perekonomian akan mencapai kondisi stabil dengan penghasilan yang tetap. Penyertaan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain dalam model: perubahan teknologi terjadi begitu saja tanpa penjelasan. Intinya fungsi produksi digambarkan berada pada tingkat teknologi tertentu (given) dan tingkat penawaran tertentu. Fungsi produksi mengindikasikan jumlah output yang diproduksi dengan tingkat input modal (K) berbeda dengan L dan A tertentu. Dalam output jangka panjang tergantung pada tingkat persediaan modal dalam perekonomian. technological progress (perkembangan teknologi) Volume 1, No. 3, Agustus 2013 -4 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dibeli oleh rumahtangga dan institusi-institusi Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga Pengeluaran konsumsi rumahtangga nirlaba dan nilai dari barang dan jasa yang adalah total nilai pasar dari barang dan jasa yang diterima oleh mereka sebagai pendapatan. Pengeluaran konsumsi rumahtangga terdiri atas Peranan Pengeluaran Pemerintah dalam tiga komponen utama, yaitu (a) pengeluaran Pertumbuhan Ekonomi untuk bahan tahan lama seperti mobil, mesin Dalam teori ekonomi, bentuk campur cuci dan lain-lain (b) pengeluaran untuk barang tangan pemerintah di tidak tahan lama seperti makanan, pakaian, dan ekonomi lain-lain; (c) pengeluaran untuk jasa seperti jasa pemerintah dalam kesehatan, potong rambut, pendidikan, angkutan pemerintah. Pengeluaran umum dan lain-lain (Nanga, 2005 : 20). adalah peubah atau variabel yang lebih dirumuskan dalam lapangan sebagai tindakan bidang pengeluaran pemerintah (G) banyak ditentukan oleh pertimbangan sosial Peranan Investasi dalam Pertumbuhan Oleh karena itu, besarnya tidak tergantung Ekonomi Investasi adalah permintaan barang dan jasa dan politik daripada pertimbangan ekonomi. untuk menciptakan atau pada GNP. Sehubungan dengan hal itu, menambah peubah G ini untuk selanjutnya akan dianggap kapasitas produksi/pendapatan di masa yang sebagai peubah eksogen yakni peubah yang akan datang (Dornbusch, Fisher dan Startz, besarnya ditentukan berdasarkan hal-hal yang 2008). Menurut Boediono (1999) investasi ada di luar sistem persamaan. (Rosyidi, adalah pengeluaran oleh sektor produsen 2006:233). (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk Tiga bentuk kebijakan pemerintah yaitu menambah stok yang digunakan atau untuk kebijakan fiskal, moneter dan pengawasan perluasan pabrik. langsung. Kebijakan fiskal melalui pengaturan anggaran Menurut Rosyidi (2006: 188), membagi menjadi dan penerimaan pemerintah. Dalam masa inflasi biasanya Jenis - Jenis Investasi investasi pengeluaran delapan jenis yang kebijakan fiskal akan berbentuk mengurangi pengeluaran pemerintah dan meningkatkan terkelompokkan menjadi empat kelompok, pajak. Sebaliknya apabila pengangguran sehingga masing-masing kelompok berisi dua. serius maka pemerintah berusaha menambah a. Investasi otonom dan investasi terimbas pengeluaran dan berusaha mengurangi pajak b. Investasi Publik dan Investasi Swasta (Mankiw dalam Ferdinan, 2011). c. Investasi dalam negeri dan investasi asing d. Investasi bruto dan investasi neto Peranan Ekspor dalam Pertumbuhan Ekonomi Menurut Todaro (2000), ekspor adalah kegiatan 5- Volume 1, No. 3, Agustus 2013 perdagangan internasional yang Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memberikan rangsangan guna menumbuhkan jasa yang diekspor ke negara lain dikurang permintaan dalam negeri yang menyebabkan nilai barang dan jasa yang diimpor dari negara tumbuhnya industri-industri pabrik besar, lain. Ekspor bersih menunjukkan pengeluaran diikuti dengan struktur politik yang stabil dan bersih dari luar negeri pada barang dan jasa lembaga sosial yang fleksibel. kita yang memberikan pendapatan bagi Ekspor bersih adalah nilai barang dan produsen domestik (Mankiw, 2000:25). atau negatif dari pertumbuhan penduduk Ekspor memberikan sumbangan yang tergantung kemampuan sistem perekonomian positif kepada kegiatan ekonomi negara, yaitu daerah tersebut dalam menyerap dan secara semakin besar ekspor semakin tinggi kegiatan produktif memanfaatkan pertambahan tenaga ekonomi kerja yang akan dicapai. Impor tersebut. Kemampuan tersebut menimbulkan akibat yang sebaliknya, yaitu dipengaruhi oleh tenaga kerja dan akumulasi makin besar impor mengakibatkan pendapatan modal, dan tersedianya input dan faktor nasional produksi bertambah rendah (Sukirno, 1999:390). penunjang, seperti kecakapan manajerial dan administrasi. Jumlah angkatan kerja yang bekerja merupakan gambaran Peranan Angkatan Kerja terhadap Semakin bertambah besar lapangan kerja yang Pertumbuhan Ekonomi Tenaga kerja kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. didefinisikan sebagai penduduk berumur 15 tahun atau lebih yang tersedia, maka akan menyebabkan semakin meningkatnya total produksi di suatu daerah. bekerja, mencari pekerjaan, dan sedang melakukan kegiatan lain, seperti sekolah maupun mengurus rumah tangga dan penerima pendapatan (Simanjuntak, 1985:5). Sedangkan angkatan kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memperoleh hasil produksi barang dan jasa. Angkatan kerja terdiri dari golongan yang bekerja dan golongan yang METODE PENELITIAN Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh yaitu faktor pengeluaran konsumsi rumahtangga, pengeluaran pemerintah dan eksporneto (tinjauan aggregat demand). Investasi dan angkatan kerja (tinjauan aggregat supply) serta pengaruhnya terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Aceh dalam kurun waktu 1984 s/d 2011. menganggur atau mencari pekerjaan. Menurut Todaro (2000), pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dikatakan bahwa pengaruh positif Model Analisis Teori permintaan agregat (AD) dan teori penawaran agregat (AS) terhadap growth domestic product (GDP) menjadi model yang Volume 1, No. 3, Agustus 2013 -6 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala digunakan dalam penelitian ini. Penaksiran AE = AS = PDRB (10) model akan dilakukan dengan persamaan Kemudian, untuk keperluan estimasi simultan dengan teknik pendugaan dua tahap selanjutnya persamaan (3.8) dan (3.9) yang 2SLS (two stage least square). Untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Aceh baik dari sisi permintaan agregat dan penawaran diseimbangkan pada persamaan diformulasikan dalam bentuk (3.10) persamaan reduced form. agregat, disusun model yang bersumber dari α0 + α1PDRB+ α2IHK+ 0+ 1GR + ̅̅̅̅ 𝑁𝑥 + Dornbusch (2008) sebagai berikut: FG = β0 + β1 InvS + β2AK 1) Fungsi pengeluaran konsumsi rumahtangga: CR=α0+ α1PDRB + α2IHK (1) α2IHK = (β0-0- α0) + β1 InvS - α1PDRB – 1GR- ̅̅̅̅ 𝑁𝑥 - FG + β2AK 2) Fungsi pengeluaran konsumsi pemerintah: Cp = 0+ 1GR (2) β0−0− α0 ) 𝛼2 IHK = ( 1 . 𝐺𝑅 𝛼2 3) Ekspor bersih (net ekspor) ̅̅̅̅ Nx = 𝑁𝑥 (3) β1 . InvS 𝛼2 + + β2 . 𝐴𝐾 𝛼2 - 1 1 𝛼 - 𝛼 . ̅̅̅̅̅ 𝑁𝑥 - 𝛼 . 𝐹𝐺 - 𝛼1 . 𝑃𝐷𝑅𝐵 2 2 2 Sehingga diperoleh fungsi AD yaitu: IHK = 0 + 1 InvS + 2AK + 3GR + 4̅̅̅̅ 𝑁𝑥 4) Fungsi Investasi swasta (Is) + 5FG + 6PDRB Is = f(i) Is = f(PDRB) (4) Keterangan : PDRB = Produk Domestik Regional Bruto 5) Agregate Expenditure (AE) Provinsi Aceh AE = CR+CP+Is+ ̅̅̅̅ 𝑁𝑥 +FG(GR-GE) (5) AE = Agregate Expenditure CR = Pengeluaran 6) Penawaran agregat (AS) Bkonsumsi rumah tangga di Provinsi Aceh AS = β0 + β1InvS + β2 (6) CP = Konsumsi pemerintah Provinsi Aceh 7) Keseimbangan fungsi IS (Investasi Saving) AS = AE InvS (7) Dari uraian model-model fungsi di atas, dibentukkan persamaan struktural = Realisasi investasi swasta (PMDN+PMA) di Provinsi Aceh AK = Jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh model ekonometrika (Gujarati, 2004). Nx = Nilai Eksporneto di Provinsi Aceh AE = α0+α1PDRB+α2IHK+0+1GR+ GR = Penerimaan pemerintah Provinsi ̅̅̅̅ 𝑁𝑥 +FG AS = β0 + β1InvS+ β2AK 7- Volume 1, No. 3, Agustus 2013 Aceh (8) (9) GE = Pengeluaran pemerintah Provinsi Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Aceh FG yang digunakan adalah PDRB ADHK 2000 = Fiskal gap (GR-GE) Provinsi Aceh, rumahtangga, HASIL PEMBAHASAN pengeluaran pengeluaran konsumsi pemerintah, penerimaan pemerintah, eksporneto, akumulasi Untuk mendapatkan hasil pengujian dalam investasi PMA dengan PMDN, dan data penelitian ini adalah menggunakan teknik angkatan kerja, BI rate, dan indeks harga estimasi dengan Two Stage Least Square (TSLS) konsumen (IHK). Dari hasil perhitungan estimasi dengan banyaknya data yaitu selama 28 tahun. tersebut Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data regresi berikut: diperoleh fungsi-fungsi persamaan yaitu shazam profesional versi 10. Adapun data Tabel 1. Hasil Estimasi TSLS Terhadap Ekonomi No 1 Variabel Dependent Konsumsi Rumahtangga (Cr) R2 2 3 4 5 6 P-Value Pendapatan Asli Daerah (PAD) R2 P-Value Konsumsi Pemerintah (GE) R2 P-Value Tingkat Bunga (i) R2 P-Value Investasi Pemerintah (IP) R2 P-Value Tingkat bunga(i) R2 P-Value 7 IHK R2 P-Value 8 PDRB R2 P-Value Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Pertumbuhan 0,4849 thitung 18,34 ttabel 1,7056 0,0358 6,834 1,7056 Signifikan 0,844 12,55 1,7056 Signifikan -0,1591 1,7056 Tidak Signifikan 6,383 1,7056 Signifikan -0,000177 -0,272 1,7056 Tidak Signifikan -0,0067 -3,515 1,7056 Signifikan 0,0499 1,424 1,718 4,714 1,7081 1,7081 Signifikan Signifikan Variabel Independen Koef PDRB =0,9290 = 0,000 PDRB =0,6393 = 0,000 Penerimaan Pemerintah (GR) =0,9193 = 0,000 Investasi Swasta (InvS) =0,0010 = 0,875 PDRB =0,5812 = 0,000 PDRB =0,0042 = 0,788 PDRB =0,2523 = 0,002 InvS AK =0,4697 = 0,000 -0,000099 0,852 Signifikansi Signifikan Sumber : Lampiran 2, Hasil Penelitian 2012 seberapa besarkah kontribusi dari masingDari tabel 1 di atas, dapat dilihat variabel-variabel pertumbuhan yang ekonomi mempengaruhi Provinsi Aceh, masing variabel pertumbuhan tersebut ekonomi terhadap Provinsi Aceh, dianalisa lebih lanjut sebagai berikut: Volume 1, No. 3, Agustus 2013 -8 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala PAD = -498,63 + 0,0358 PDRB; Fungsi Konsumsi Rumahtangga Dari hasil estimasi diperoleh nilai Dari fungsi di atas dapat diketahui bahwa koefisien untuk PDRB, dapat dinyatakan variabel PDRB mempunyai koefisien (α1 = bahwa PDRB secara parsial berpengaruh 0,0358), hal ini bermakna bahwa setiap terjadi signifikan terhadap pengeluaran konsumsi penambahan rumah tangga karena nilai t-hitung yang meningkatkan PAD sebesar 0,0358 milyar. diperoleh lebih besar dari t-tabel PDRB 1 milyar akan yaitu t- hitung sebesar 18,34 sementara t-tabel pada α = 5% hanya sebesar 1,7056, dengan nilai Pvalue =0,000 Analisa fungsi konsumsi rumahtanga sebagai berikut: Fungsi Konsumsi Pemerintah (GE) Dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa penerimaan pemerintah (GR) secara parsial CR= -1288,5 + 0,4849 PDRB; Dari fungsi di atas dapat diketahui bahwa variabel PDRB mempunyai koefisien (β1 = 0,4849), hal ini bermakna bahwa setiap terjadi penambahan PDRB sebesar 1 milyar akan meningkatkan konsumsi rumah tangga sebesar 0,4849 milyar. Dengan demikian, semakin besar PDRB akan semakin besar pengeluaran konsumsi rumahtangga. berpengaruh terhadap pengeluaran pemerintah (GE), perhitungan model CR= α0 + β1 PDRB; sangat matematis fungsi konsumsi pemerintah: GE = δ0 + δ1 GR GE = 2,747 + 0,844 GR; Koefisien konstanta δ0 = 2,747 artinya apabila penerimaan pemerintah dianggap konstan, maka konsumsi pemerintah tetap sebesar 2,747 milyar. Nilai kooefisien δ1 = 0,844 bermakna bahwa setiap terjadi perubahan satu milyar nilai penerimaan pemerintah maka akan meningkatkan nilai konsumsi pemerintah sebesar 0,844 milyar. Fungsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dari hasil estimasi di atas diketahui Fungsi Investasi Swasta (PMA+PMDN) bahwa PDRB secara parsial berpengaruh Dari hasil tabel hasil estimasi di atas signifikan terhadap PAD Provinsi Aceh dapat diketahui bahwa tingkat suku bunga karena nilai t-hitung yang diperoleh lebih berpengaruh terhadap investasi swasta dimana besar dari t-tabel yaitu t-hitung sebesar 6,834 ketika tingkat bunga tinggi maka investasi sementara t-tabel pada derajat kepercayaan (α yang direncanakan akan turun. Perhitungan = 5%) hanya sebesar 1,7056, dengan nilai P- model matematis fungsi investasi swasta value =0,000 dapat ditulis sebagai berikut: Analisa fungsi PAD Provinsi Aceh sebagai berikut: PAD = α0 + α 1 PDRB; 9- Volume 1, No. 3, Agustus 2013 i = γ0 + γ1 InvS i = 16,713 - 0,000099 InvS; Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Koefisien investasi swasta sebesar fungsi IS tersebut, dimana semakin tinggi -0,000099 bermakna bahwa setiap terjadi tingkat bunga, maka semakin rendah tingkat kenaikan tingkat bunga sebesar satu persen pendapatan (Mankiw, 2000:249). akan menurunkan investasi swasta sebesar 0,000099 milyar Sementara itu dari hasil estimasi fungsi rupiah. Hasil ini sesuai IS reduce form diketahui bahwa PDRB, FG dengan teori yang berlaku dimana kenaikan (Fiskal Gap) memberikan pengaruh negatif dalam mengurangi terhadap suku bunga sedangkan angkatan (Mankiw, kerja dan eksporneto mempunyai pengaruh Walaupun dalam penelitian ini yang positif dan signifikan terhadap suku tingkat investasi bunga yang 2000:248). akan direncanakan koefisien investasi swasta ini tidak signifikan bunga. namun berpengaruh positif namun tidak signifikan. hasilnya sudah menunjukkan Sedangkan investasi swasta kesesuaian dengan teori berlaku. Fungsi Permintaan Agregat (AD) Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui Fungsi Investasi Pemerintah Dari tabel 1.1 hasil estimasi di atas juga bahwa variabel PDRB sangat dipengaruhi dapat diketahui bahwa variabel PDRB sangat secara signifikan oleh perubahan tingkat berpengaruh terhadap investasi pemerintah harga. Fungsi permintaan agregat sebagai (IP), fungsi investasi pemerintah sebagai berikut: IHK = ρ0 + ρ1 PDRB berikut: IP = θ0 + θ1 PDRB IHK = 317,66 – 0,0067 PDRB; Koefisien ρ1 = -0,0067 maknanya bahwa IP = -11649 + 0,8521 PDRB; Nilai kooefisien PDRB sebesar 0,8521 setiap terjadi kenaikan PDRB satu persen di bermakna bahwa setiap perubahan 1 milyar Provinsi Aceh, maka tingkat harga akan naik nilai variabel PDRB akan meningkatkan 0,0067%. Ini sesuai apa yang disimpulkan variabel investasi pemerintah sebesar 0,8521 oleh milyar. permintaan Makiw dimana Fungsi Isvestasi Saving (IS) Dari hasil estimasi di atas dapat diketahui (2000:237) agregat semakin bahwa menurun rendah kurva ke bawah tingkat harga, semakin besar jumlah barang dan jasa agregat yang diminta. bahwa variabel PDRB berbanding terbalik dengan suku bunga (i), dimana persamaan fungsi IS sebagai berikut: Fungsi Penawaran Agregat (AS) Dari sisi penawaran agregat variabel- i = λ0 + λ1 PDRB variabel yang mempengaruhi pertumbuhan i = 19,923 - 0,000177 PDRB; ekonomi adalah investasi dan angkatan kerja. Tanda minus (-) pada koefisien variabel Setelah diregres dengan pertumbuhan PDRB membuktikan kebenaran teori tentang ekonomi (PDRB) sebagai variabel terikat dan Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 10 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala investasi dan angkatan kerja sebagai variabel berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan bebas diperoleh persamaan regresi sebagai ekonomi, hal ini dapat dilihat dari nilai t-ratio berikut: (t-hitung) lebih besar dari t-tabel. Nilai t-tabel LnPDRB = α0 + α1 Ln InvS + LnAK + e; dengan LnPDRB = -10,761 + 0,0499 Ln InvS + 1,424 kepercayaan (α LnAK + e DF statistik sebanyak 25 pada tingkat = 5%) berdasarkan tabel diperoleh nilai t-tabel sebesar Dari hasil regresi tersebut dapat dianalisa 1,70814. Sementara nilai t-hitung untuk bahwa investasi swasta dan angkatan kerja variabel investasi swasta sebesar 1,718 dan nilai t-hitung untuk variabel angkatan kerja untuk sebesar 4,714. Berdasarkan uraian tersebut perekonomian akan menambah peningkatan dinyatakan bahwa: PDRB non migas sebesar Rp. 1.424 dalam - satu tahun. Nilai t-hitung untuk variabel investasi terlibat secara aktif dalam swasta sebesar 1,718 > t-tabel, maka hal ini membuktikan bahwa akumulasi investasi swasta baik yang dari PMDN dan PMA bepengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Nilai t-hitung untuk variabel angkatan kerja sebesar 4,714 > t-tabel, maka dalam hal ini dapat dikatakan bahwa angkatan kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Berdasarkan hasil perhitungan regresi di atas juga dapat dilihat bahwa koefisien variabel investasi swasta mempunyai nilai sebesar 0,0499 terhadap pertumbuhan PDRB non migas bemakna bahwa setiap kenaikan investasi swasta sebesar Rp. 1 milyar maka akan menaikkan PDRB sebesar Rp. 0,0499 milyar. Sedangkan variabel angkatan kerja mempunyai elastistas yang sangat tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 1,424, artinya setiap penambahan 1 orang angkatan kerja yang siap 11 - Berdasarkan pembahasan penelitian dan yang telah dilakukan pada hasil sebagai berikut: 1. Hasil estimasi pengeluaran Volume 1, No. 3, Agustus 2013 menunjukkan konsumsi memberikan bahwa rumahtangga kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dimana variabel PDRB Provinsi Aceh. elastisitas Kesimpulan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan di Provinsi Aceh. - KESIMPULAN DAN SARAN yang berpengaruh positif terhadap mempengaruhinya dan signifikan pengeluaran rumahtangga. Demikian konsumsi juga dengan konsumsi pemerintah juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dimana variabel yang mempengaruhinya yaitu penerimaan pemerintah berpengaruh positif dan signifikan. Selanjutnya investasi pemerintah juga memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dimana variabel PDRB yang mempengaruhinya memberikan pengaruh Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. langsung dapat menghindari kelesuan perekonomian dan dapat meningkatkan 2. Sementara itu dari tinjauan agregat supply pertumbuhan ekonomi. Kepada Pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Provinsi Aceh juga diharapkan dapat Aceh dipengaruhi membuat secara positif dan kebijakan memberikan yang berasal dari dalam negeri maupun menguntungkan dari luar negeri. Demikian juga dengan masyarakat jumlah angkatan kerja yang siap bekerja menanamkan modal di Provinsi Aceh juga memberikan pengaruh yang positif sehingga dapat mendorong minat investor dan untuk terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. aman yang siginifikan oleh kegiatan investasi baik signifikan rasa pemerintah baik dan dan bagi saling daerah, investor berinvestasi dan yang menambah investasinya di Provinsi Aceh. Juga kepada Pemerintah Provinsi Aceh dan jajarannya yang berkompeten untuk meningkatkan Saran Berdasaran dari hasil penelitian di atas kualitas angkatan kerja yang ada, untuk dan dari kesimpulan yang didapat, maka menyiapkan kebutuhan tenaga kerja yang beberapa saran yang dapat diajukan yang terdidik, berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah mempunyai kesesuaian dengan lapangan sebagai berikut : pekerjaan yang tersedia. terlatih dan terampil serta 1. Walaupun kegiatan konsumsi masyarakat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi terhadap namun kepada masyarakat Aceh diharapkan tidak hanya melakukan konsumsi yang sifatnya konsumtif tetapi diharapkan menggunakan sebagian dananya untuk kegiatan investasi sehingga keadaan ekonomi masyarakat cenderung stabil dan meningkat. 2. Kepada Pemerintah Aceh diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengeluaran yang efektif investasi pemerintah dalam pengeluaran anggaran belanja terutama bentuk pemerintah pembangunan, pembangunan multiplier effect karena dapat yang belanja menciptakan secara tidak DAFTAR KEPUSTAKAAN Boediono, 2001. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Edisi I Cetakan IX. Yogyakarta: BPFE. Dornbusch, R., dan Fischer., 2008. Makroeconomic. International Edition. The Mcgraw-Hill Companies. New York: Inc. Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia,. Jakarta: Erlangga. Esmana, H., 1987. Teori Ekonomi dan Kebijaksanaan Pembangunan. Kumpulan Esei untuk Menghormati Sumitro Djojohadikusumo. Jakarta: Gramedia. Gujarati, D., 2004. Ekonometrika Dasar. Jakarta, Erlangga Karl E. Case, Ray C. Fair. 2007, Prinsip-Prinsip Ekonomi. Trans. Wibi Hardani. Jakarta, Erlangga. Nanga, M., 2005. Makroekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Noor, F.H., 2009. Investasi Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta: Malta Pritindo. Rosyidi, S., 2006. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan kepada teori ekonomi mikro dan makro. Edisi Revisi-7. Jakarta: PT Raja Volume 1, No. 3, Agustus 2013 - 12 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Grafindo Persada. Samuelson, P.A., dan Nordhaus W.D., 2001. Ilmu Mikroekonomi, Jakarta: PT. Media Global Edukasi. Sukirno, S., 2007. Makroekonomi Modern. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan (Problema dan Pendekatan). Bandung: Salemba Empat. Todaro, M. P., 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga. 13 - Volume 1, No. 3, Agustus 2013