Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto) ANALISIS BIOEKONOMI SUMBER DAYA IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT) Bioeconomic Analysis of Narrow-barred Spanish Mackerel (Scomberomorus commerson) in The Water of Indramayu Regency West Java * Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran * email: [email protected] Diterima 25 Mei 2014 - Disetujui 29 Nopember 2014 ABSTRAK Penelitian ini memaparkan analisis bioekonomi pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri pada berbagai rezim melalui Model Gordon Schaefer dengan model estimasi parameter biologi CYP serta arah kebijakan pengelolaannya di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilaksanankan pada Bulan FebruariJuli 2014 dengan metode survey melalui analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan laju pertumbuhan interinsik (r) adalah 10,291 ton/tahun, koefisien daya tangkap (q) adalah 0,001673 ton/trip, daya dukung lingkungan adalah 250,028 ton/tahun, biaya (c) adalah 1,762 Rp/trip dan harga (p) adalah 30,750 Rp/ton. Upaya maksimum lestari (EMSY) yaitu 3076 trip/tahun dengan nilai produksi maksimum lestari (hMSY) sebesar 643,260 ton/tahun. Upaya MEY (EMEY) sebesar 2654 trip/tahun dengan produksi (hMEY) sebesar 631,141 ton/tahun. Upaya penangkapan perikanan terbuka (Eoa) adalah 5.308 trip/ tahun dengan produksi (hOA) sebesar 304,689 ton/tahun. Kegiatan Pemanfaatan menunjukan tangkap lebih secara biologi dan ekonomi. Implementasi kebijakan dari penelitian ini adalah pembatasan upaya sebesar 314-736 trip, pengaturan armada alat tangkap jaring insang hanyut adalah 353-409 unit, payang 0-5 GT adalah 409-474 unit, payang > 5-10 GT adalah 73-85 unit, Jumlah tangkapan diperbolehkan ikan tenggiri sebesar 514,608 ton dengan kuota jaring insang hanyut sebesar 485,680 ton, payang 0-5 GT sebesar 5,772 ton, payang > 5-10 GT sebesar 23,156 ton, pengaturan teknis lainnya (perlindungan SDA dan DPI, pengawasan pemanfaatan sumber daya dan pungutan perikanan tangkap). Kata Kunci: bioekonomi, indramayu, kebijakan pengelolaan, tenggiri ABSTRACT This Research analyzed bioconomic modelling of narrow-barred spanish mackerel in every fisheries management regime through Gordon Schaefer Model and CYP Parameter Estimation model, also a direction of its management policy in Indramayu Region. This research was conducted from February to July 2014, survey method and descriptive quantitative analysis were used in carrying out this research. The results of this research indicated that intrinsic growth parameter (r) of narrow-barred spanish mackerel approximately 10,291 ton/year, catchability coefficient (q) was about 0,001673 ton/trip, carrying capacity (K) reached at 250,028 ton/year, cost (c) was 1,762 Rp/trip and price (p) was 30,750 Rp/ton. Maximum sustainable yield fishing effort (EMSY) reached at 3076 trip/year with production of MSY (hMSY) approximately 643,260 ton/year. MEY fishing effort (EMEY) reached 2654 trip/year with MEY production (hMEY) Approximately 631,141 ton/year. Open access fishing effort (Eoa) reached about 5.308 trip/year with production (hOA) approximately 304,689 ton/year. Harvesting of narrow-barred spanish mackerel indicated biological and economic overfishing. The implementation from this research results were conducting limited entry for 314-736 trip; controlling fishing fleet for each fishing gear: gill net (< 5 GT) was about 353-409 unit, seine net (< 5 GT) was about 409-474 unit, others seine net (>510GT) was 73-85 unit; Total Allowable catch of narrow-barred spanish mackerel was about 514,608 ton with quote for every fishing gear: gill net was about 485,680 ton, seine net (<5GT) approximately 5,772 ton,others seine net (>5-10GT) was about 23,156 ton; and others in technical control (natural resources and fishing ground conservation, controlling of natural resources harvesting and fishing fee aplication). Keywords: bioeconomic, Indramayu, management policy, narrow-barred spanish mackerel 117 J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014 PENDAHULUAN Ikan Tenggiri merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan Indonesia. Produksi ikan tenggiri Indonesia pernah menjadi terbesar di dunia mengalahkan Filipina, Sri Langka, Yaman, dan Pakistan (FAO, 1984 dalam Widodo, 1989). Ikan tenggiri merupakan ikan pelagis yang tersebar luas di Indonesia. Ikan tenggiri tersebar pada seluruh wilayah perairan Pantai Utara Jawa dan Madura, Selatan Jawa Tengah, Selatan Bali, sebelah Utara Lombok, Sumbawa dan Utara Flores serta Pantai Utara Timor Bagian Barat (Martosubroto et al., 1991 dalam Saragih, 2012). Salah satu daerah potensial dalam pemanfaatan ikan tenggiri yang terletak di Utara Jawa adalah Kabupaten Indramayu. Kabupaten Indramayu telah menjadi sentra penghasil ikan tenggiri di Jawa Barat. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (2006) dalam Rizkawati (2009) mencatat bahwa pada tahun 2006, Kabupaten Indramayu berhasil menembus angka produksi ikan tenggiri tertinggi di Jawa Barat yaitu 1.913,10 ton atau sekitar 54,13% total produksi ikan tenggiri Jawa Barat. Produksi perikanan tenggiri yang didaratkan di Kabupaten Indramayu merupakan hasil produksi dari berbagai perairan, mulai dari perairan Indramayu hingga kepada Laut Cina Selatan, Selat Karimata dan perairan di Sulawesi. Informasi mengenai potensi sumber daya ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu diperlukan mengingat banyaknya nelayan skala kecil yang memanfaatkan sumber daya tersebut. Nelayan yang menangkap ikan tenggiri di Perairan Kabupaten Indramayu adalah nelayan jaring insang hanyut (gill net) < 5 GT dan payang (seine net) < 10 GT. perikanan harus didasarkan pada aspek sosialekonomi serta faktor biologi ikan, kelestarian dan kondisi lingkungannya untuk mendukung kegiatan pemanfaatan secara lestari. Hal mendasar pengelolaan sumber daya perikanan adalah bagaimana kegiatan pemanfaatan sumber daya tersebut sehingga menghasilkan manfaat ekonomi yang tinggi bagi pengguna, namun kelestariannya tetap terjaga (Fauzi dan Anna, 2005). Salah satu pendekatan yang sering dilakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah pendekatan bioekonomi. Pendekatan bioekonomi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Model Gordon Schaefer dengan Model Estimasi Parameter CYP (Clarke Yoshimoto Pooley). Pendekatan ini memaparkan nilai dari pemanfaatan dan pengelolaan pada rezim potensi maksimum lestari (MSY), potensi ekonomi maksimum (MEY) dan perikanan terbuka (OA) dengan estimasi nilai parameter biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari parameter biologi dan ekonomi SDI ikan tenggiri, input aktual dan pemanfaatan aktual yang kemudian untuk penentuan nilai produksi serta input pada berbagai rezim pengelolaan dan implementasi kebijakan yang dapat diterapkan. METODOLOGI Sumber daya perikanan yang merupakan sumber daya milik negara sebagai wakil kepemilikan publik, memiliki sifat akses terbuka (open access) dan sering kali dianggap sebagai sumber daya milik bersama (common resources). Akibatnya sering terjadi ekspansi dan ksternalitas dalam pemanfaatannya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sumber daya ikan serta penurunan rente ekonomi akibat kondisi tangkap lebih secara biologi (biological overfishing) dan kondisi tangkap lebih secara ekonomi (economical overfishing) (Fauzi, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Februari sampai Juli 2014 di Kabupaten Indramayu dengan lokasi pengambilan sampel di 5 PPI dan 1 PPP yang ada di Kabupaten Indramayu: PPI Karangsong, PPI Majakerta, PPI Dadap, PPI Tegalagung, PPI Eretan Kulon dan PPP Eretan Wetan. Metode yang digunakan yaitu metode survey melalui analisis kuantitatif dan deskriptif. Data primer diperoleh langsung dari pengambilan sampel nelayan di lapangan dan UPTD terkait meliputi biaya penangkapan per trip, hasil tangkapan per trip, lama trip dan jumlah trip per tahun, sedangkan data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu dan DKP Jawa Barat meliputi data produksi ikan tenggiri dan upaya penangkapan Time Series (2000-2012) dan harga ikan tenggiri (2005-2012). Data tahun 1998 dan 1999 diperoleh melalui pendugaan matematis melalui rata-rata ukur (geometric mean) dengan menggunakan software Ms. Excel 2007. Penurunan kualitas sumber daya ikan akan berpengaruh terhadap penurunan nilai ekonomi yang diperoleh. Pemanfaatan sumber daya Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dimana pengambilan sampel dilakukan secara sengaja berdasarkan 118 = CPUE unit alat tangkap ke-i / CPUE for unit-i fishing ge �� CPUEunit unitalat alattangkap tangkapke-i standar / CPUE for standard f ==CPUE / CPUE for unit-i fishing ge ��� � �� = CPUE unit alat tangkap standar / CPUE for standard fis Produksi ke-i / Fish of unit-i fis Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan/ production Junianto) ���� ==CPUE unitalat alattangkap tangkap standar CPUE for standard fis = Produksi alat tangkap ke-i / Fish production of unit-i fis �� Produksialat alattangkap tangkapke-i standar production of stan ==Produksi / Fish/ Fish production of unit-i fis ��� � �� = Produksi alat tangkap standar / Fish production of stan � = Upaya penangkapan alat tangkap ke-i / Fishing effort ��� = Produksi alat tangkap standar / Fish production of stan kriteria dan pertimbangan tertentu seperti: = Upaya penangkapan alat tangkap ke-i / Fishing effort f �� Upayapenangkapan penangkapanalat alattangkap tangkapstandar standar / Fishing Upaya penangkapan alat tangkap ke-i / Fishing efforteff ���� ===Upaya responden merupakan nelayan jaring insang �� = /Upaya penangkapan alat tangkap standar / Fishing Fishing effort for ke-i standard fishing gearindex for unit-ieff FPI alat tangkap / Fishing power fis hanyut kurang dari 5 GT dan payang kurang dari 10 � ==Upaya ���� penangkapan alat tangkap standar / Fishing eff � = FPI alat tangkap ke-i / Fishing power index for unit-i fis ��� = FPI alat tangkap ke-i / Fishing power index GT yang melakukan penangkapan aktif terhadap FPIalat alattangkap tangkapke-i standar / Fishing power for stan ����� � ==FPI / Fishing power indexindex for unit-i fis ��� for unit-i fishing gear sumber daya ikan tenggiri dan beroperasi di ���� = FPI alat tangkap standar / Fishing power index for stan Upaya Standard Effort ��� FPI alatstandar // Fishing SE� ===FPI alat tangkap/ standar Fishingpower powerindex for stan Perairan Kabupaten Indramayu. Penentuan jumlah SE = Upaya standar / Standard Effort akan rumus yang dikembangkan Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2010) index for standard fishing gear sampel menggunakan Isaac rumus yang SE = Upaya standar / Standard Effort kan rumus yang dikembangkan dan dikembangkan Michael dalam Sugiyono (2010) SE = Upaya standar / Standard Effort Isaac 85 dan%Michael dalam Sugiyono (2010) dengan ngkat kepercayaan adalah sebagai berikut: nakan rumus yang85dikembangkan Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2010) gkat kepercayaan % adalah sebagai berikut: tingkat kepercayaan 85Isaac % adalah berikut: kan rumus yang dikembangkan dansebagai Michael dalam Sugiyono (2010) ingkat kepercayaan 85 % adalah sebagai berikut: menggunakan rumus yang dikembangkan Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2010) Fungsi menggunakan rumus yang dikembangkan Isaac danProduksi MichaelLestari dalam Sugiyono (2010) gkat kepercayaan 85 % adalah �� sebagai berikut: � � (�. �) 85 menggunakan rumus yang dikembangkan Isaacberikut: dan Michael dalam Sugiyono (2010) dengan tingkat kepercayaan % adalah sebagai � Fungsi Produksi Lestari Produksidalam Lestari � (�.yang �)� 85 � = � �� menggunakan rumus dikembangkan IsaacFungsi dan Michael Sugiyono (2010) dengan kepercayaan % adalah sebagai berikut: Fungsi produksi maksimum lestari (MSY) (�.85 � = tingkat − 1)� �)� �� ��� (�kepercayaan � +yang dengan tingkat % adalah sebagai berikut: menggunakan rumus dikembangkan Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2010) � �� � (�. �) Fungsi produksi maksimum lestari (MSY) menggunakan model Schaefer (S (� (�. − 1)� + �)� �� �� Fungsi produksi maksimum lestari (MSY) mengg menggunakan model Schaefer (Schaefer, 1957 dengan kepercayaan 85 % adalah sebagai berikut: � � =tingkat �� � (�. �) � (�. � an: � (� − 1)� +1957 �� �� dalam Fauzi, 2004): dengan kepercayaan 85�)� % adalah sebagai berikut: �� � (�.dalam �) Keterangan: � = tingkat Fauzi, 2004): 1957 dalam Fauzi, 2004): n: � (� − 1)� + �� � (�. �)� ���� � (�. �) �= �� s = Jumlah Sampel / Sample number � (� �� � (�. �)� lah Sampel / Sample number � = � (�. �) − 1)� + �� �� an:Sampel / Sample number ��� � � + ��� (�. �)� ��� ah N = Total Populasi / Total of �population − 1)� = ���� (� �� � (�. �) (��)� n: � = − ℎ � � � (��)� ℎ = − � � ��� � + �� (�. �)� ��� llah Populasi / Total of population � = ��� (� �� − 1)� dKeterangan: = Tingkat Ketelitian / Accuracy � Sampel / Sample number �+ (�.���) � � (�.Lestari Fungsi Produksi (� Populasi / Total of population − 1)� �)� �� Keterangan: = of� ah Sampel / Sample number = Tingkat Kepercayaan / � Level � (�. �)� kat Ketelitian / Accuracy + ��Keterangan: �� (� − 1)� alat Populasi of sKeterangan: = population Jumlah Sampel / Sample number Keterangan: Fungsi produksi maksimum lestari (MSY) menggunakan mode confidence Ketelitian/ Total / Accuracy Keterangan: s = Jumlah Sampel / Sample number Keterangan/Remaks: Populasi / Total Produksi of/ population Fungsi Lestari kat Kepercayaan Level of confidence s = Jumlah Sampel / Sample number gkat Ketelitian / Accuracy N/ Level = Total / Total of population = Produksi lestari / Maximum sustainable yield productionsustaina ℎ��� NilaiofPPopulasi dan Q adalah sama yaitu 0,5 1957 maksimum dalam Fauzi, 2004): Produksi maksimum lestari / Maximum at KepercayaanKeterangan: confidence ℎ��� = = Produksi maksimum lestari / Maximum Fungsi Produksi Lestari sN = Total Jumlah Sampel Sample number Populasi / /Total of population at Ketelitian / Accuracy Fungsi produksi maksimum (MSY) menggunakan model Schaefer an QKepercayaan adalah sama 0,5Populasi N = Total / Total oflestari population sustainable yield(Schaefer, production � � � s /yaitu Jumlah Sampel / Sample number gkat confidence = Level Tingkat Ketelitian /�Accuracy = Laju pertumbuhan Intrinsic growth �rlogistik=/ Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth n Q adalah samad 0,5 of Fungsi produksi maksimum lestari (MSY) menggunakan model N = Total Populasi / Total of population d/yaitu Tingkat Ketelitian / Accuracy (��)� at Kepercayaan Level of confidence ℎ��� = − �/Intrinsic � � � Schaefer = Laju pertumbuhan logistik 1957sama dalam Fauzi, 2004): Analisis Data d Tingkat Ketelitian / Accuracy N = Total Populasi / Total of population � an Q adalah yaitu 0,5 � Tingkat Kepercayaan / Level of confidence =dalam Koefisien daya tangkap / Catchability coefficient � = growth Koefisien daya tangkap / Catchability coefficien 1957 Fauzi, 2004): = Tingkat /�Accuracy � yaitu Kepercayaan / Level of confidence � nData Q adalah samad 0,5 Ketelitian � � � Kepercayaan / Level of confidence q Standardisasi Alat Tangkaps d = Tingkat Ketelitian / Accuracy � Nilai P dan Q adalah sama yaitu 0,5 Keterangan: = /=Koefisien daya tangkap � ℎ/��� ==Daya dukung Carrrying capacity (��)� − � lingkungan � �� Data Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity � � � / �Catchability � = Tingkat Level of confidence Nilai P dan QKepercayaan adalah sama yaitu 0,5 � coefficient (��)� ℎ = − � � sustainable yield prod � disasi Alat Tangkap Nilai P dan QKepercayaan adalah sama yaitu 0,5 ��� Data � = Tingkat / Level of confidence Standardisasi alat tangkap mengikuti formula ℎ = Produksi maksimum lestari / Maximum ��� � / Fishing effort � yaitu = 0,5 Upaya penangkapan / Fishing effort sasi Alat Tangkap Upaya penangkapan Nilai P dan Q adalah sama �K = =Daya dukung lingkungan / Carrrying Data Keterangan: Spare & Venema (1999), yaitu:Spare & Venema (1999), ndardisasi alat tangkap mengikuti formula yaitu: disasi Alat Tangkap Nilai P dan Q adalah sama yaitu 0,5 Analisis Data capacity � = Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth Keterangan: dardisasi alat tangkap mengikuti formula Spare &Parameter Venema (1999), yaitu: Analisis Data Estimasi Biologi dan Ekonomi sasi Alat Tangkap Estimasi Parameter Biologi dan Ekonomi ℎ��� = Produksi maksimum lestari / Maximum sustainable yield �� �� E yaitu: Analisis Data = production Upaya penangkapan / Fishing effort andardisasi alat tangkap mengikuti formula Spare & Venema (1999), Standardisasi Alat Tangkap � = Koefisien daya tangkap / Catchability coefficient �� �� �� = �� = = Produksi maksimum lestari / Maximum sustainable yield production ℎ Analisis Data ��� Standardisasi Alat Tangkap Pendugaan parameter biologi mengikuti formula dari Model CYP (Clarke et al. dardisasi� alat tangkap mengikuti formula Spare & Venema (1999), yaitu: �� �� Pendugaan parameter biologi mengikuti formula da �� = �� = = LajuStandardisasi pertumbuhan logistik / Intrinsic Standardisasi Tangkap Analisis Data tangkap mengikuti formula Spare & Venema (1999), yaitu: ���� Alat alat �����growth = Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity Standardisasi Tangkap � �� 1= =�� Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic �� =(FPI Standardisasi alat tangkap mengikuti formula�� Spare & Venema � − (1999), � growthyaitu: ���� Alat �� � �−� shing power index standar sama dengan maka: s) tangkap ����(� � index = Koefisien daya / Catchability coefficient Estimasi Parameter Biologi dan ) ) (�� � = � � ��(��) � ��(� − Ekonomi Standardisasi alat tangkap mengikuti formula Spare & Venema (1999), yaitu: �� �� �� =(FPI �� = ) Standardisasi Alat Tangkap ��(� = � ����(��) � ���� ) ��(�� ) − ��� � hing power standar ) sama dengan 1 maka: s ��� � = Upaya penangkapan / Fishing effort � � � � � � � � denganStandardisasi fishing power index standar (FPI ) sama �� alat � tangkap mengikuti formula Spare Venema (1999), � =��Koefisien daya tangkap Catchability coefficient �� = �� �� =&/�� �yaitu: �� ��� s � / Carrrying ishing power index standar (FPIlingkungan ) sama dengan 1mengikuti maka: �� = �� �� =&�� � = Daya capacity s��� dengan 1dukung maka: Standardisasi alat tangkap formula Spare Venema (1999), yaitu: Pendugaan parameter biologi mengikuti � � =� dengan nilai r,qlingkungan dan K= yaitu: �� =Estimasi �� �� dukung ��/ Carrrying dengan penentuan nilai r,q dan K yaitu: hing power index standar (FPIs)��� sama 1penentuan maka: ��� = Daya capacity Parameter � = dengan �� s) sama ��Modeldan �� =(FPI �� dari =Biologi formula CYPEkonomi (Clarke et al.,1992) dengan power index dengan 1 maka: �/��Fishing � standar � = Upayafishing penangkapan effort �� �� �� s) sama �� ���� = �(1 − �) effort dengan fishing power index standar (FPI dengan 1 �(1 − �)dari Model CYP ����standar nurut Gulland (1983) upaya penangkapan dengan menggunakan �� = �� = maka: = diperoleh Upaya penangkapan � = −�(� � �) parameter biologi mengikuti = �=− �standar dengan fishing power standar (FPI sama dengan 1/ Fishing maka: � = formula �� �menggunakan ���� =index �� s) Pendugaan �� urut Gulland (1983) upaya penangkapan diperoleh dengan 1 � � 1 � � � dengan fishing power index standar (FPI ) sama dengan 1 maka: � Estimasi Parameter Biologi dan Ekonomi = ��� s � � � an sebagai berikut: �� �(���)/�� � − � � Gulland (1983) upaya penangkapan standar diperoleh menggunakan � =Biologi Menurut Gulland upaya penangkapan � �dengan Estimasi Parameter dan Ekonomi dengan fishing power(1983) index standar (FPIs)��� sama dengan 1) maka: �(���)/�� nnurut sebagai berikut: ) (�� � � � = � − � ��(��) � ��(� ��(� � � ��� � = ��� � urut Gulland (1983) upaya penangkapan standar diperoleh dengan menggunakan � dari Model CYP� Pendugaan parameter biologi mengikuti formula (Clarke et al.,1992) � � � � � � � � � standarMenurut diperoleh dengan menggunakan persamaan = ��Gulland = �(��� � � ) � � = � � = ��� an sebagai berikut: (1983) upaya penangkapan diperoleh dengan menggunakan � ��� standar Pendugaan parameter biologi mengikuti dari Model CYP (Clarke et �formula �� Gulland = �(��� � � � �� ) upaya penangkapan dengan menggunakan sebagaiMenurut berikut: �� (1983) �dengan − � ���penentuan � nilaidiperoleh nan: sebagai berikut: = �� standar r,q dan K yaitu: � Menurut (1983) diperoleh menggunakan ) Gulland (� � �� � �� ) upaya ==� �(��� ����(��) � penangkapan ��(� ) −� standar ���� ) � dengan ��(���� persamaan sebagai berikut: −� � n: Menurut Gulland (1983) upaya penangkapan standar diperoleh dengan menggunakan �� �Keterangan: �� ���(� � ) =��Keterangan: ��� � ����(��) persamaan sebagai berikut: ) − (� � � ) � ��(� � �� = �(��� � � ) �(1 − �) ��� � � � fishing gear PUE unit alat tangkap ke-i / CPUE for unit-i persamaan sebagai berikut: � � dengan �� � � �� =�−�(���� Menurut Gulland � (1983) upaya penangkapan diperoleh menggunakan � �) an: ��tahun = �(��� �/ standar ��� ) � for � = � = CPUE ke-n CPUE period-n penentuan nilai r,q dan K yaitu: PUE unit dengan alat tangkap ke-i / CPUE for unit-i fishing gear = CPUE tahun ke-n / CPUE for period-n � persamaan sebagai berikut: �� = �(���� ����� ) dengan 1 �nilai � r,q n: penentuan dan K yaitu: penentuan nilai�r,q K yaitu: PUE unit standar / CPUE fordengan standard fishing �� = gear �(��� � �dan persamaan berikut: CPUE unit alat alat tangkap tangkap ke-i /sebagai CPUE for unit-i fishing gear �) Keterangan: Keterangan/Remaks: ���� tahun berikutnya / CPUE fortahun the next period-n �(1 − =�)CPUE PUE unit alat tangkap standar / CPUE for standard fishing gear � = CPUE berikutnya / CPUE for the next per �� = �(��� � � ) � �(���)/�� Keterangan: ��� � � PUE unit alat tangkap ke-i / CPUE for unit-i fishing gear � = −�(� � �) � = �(1 − �) � = roduksi alat tangkap ke-i / Fish production of unit-i fishing gear Keterangan: = CPUE unit alat tangkap ke-i / CPUE for = CPUE unit alat tangkap ke-i / CPUE for unit-i fishing gear � �� = �(��� � � ) CPUE unit alat tangkap standar / CPUE�for1standard fishing gear � � tahun � �= Upaya � � =for −�(� �) / Fishing effort � �ke-n = = Upaya penangkapan ke-n / Fishing effort period-n oduksi alat tangkap ke-i / Fish production gear Keterangan: �� � gear penangkapan tahun � of unit-i = CPUE unit alat tangkap ke-i /fishing CPUE for unit-i fishing � � unit-i fishing gear PUE unit alat tangkap standar / CPUE for standard fishing gear 1 � � �(���)/�� = CPUE alat tangkap ke-i / CPUE forgear unit-i fishing roduksi alat standar /unit Fish production of standard fishing gear gear � standar for standard fishing gear �� Keterangan: �/ CPUE Produksi alat tangkap tangkap ke-i / Fish production unit-i fishing ����ofstandar Upaya penangkapan tahun ke-n / Fishing effort for the next period-n CPUE/unit unitalat alat tangkap ke-i /= CPUE for unit-i fishing gear ��� standar standar / CPUE for standard fishing gear oduksi alat tangkap Fish production of=�standard fishing gear ���� = Upaya penangkapan ==CPUE tangkap / Keterangan: CPUE for � �(���)/�� tahun ke-n / Fishing effort oduksi alat tangkap ke-i / Fish production of unit-i fishing gear � CPUE unit alattangkap tangkap standar /production CPUE for standard fishing gear = Produksi alat ke-i / Fish offishing unit-i fishing � fishing paya penangkapan tangkap ke-i /gear Fishing effort for for Unit-i fishing gear gear =standard CPUE unit alat tangkap ke-i /standard CPUE for unit-i gear ���� alat � = fishing Produksi alat tangkap standar / Fish production of gear =forCPUE tahun / pertumbuhan CPUE for� period-n � ��� alat CPUE unitalat alattangkap standar /production CPUE standard fishing gear = Produksi ke-i Fish of unit-i fishing gear � =/ Laju pertumbuhan Intrinsic growth � aya penangkapan tangkap ke-i / tangkap Fishing effort for for Unit-i fishing gear �logistik =/ke-n Laju logistik / Intrinsic growth oduksi alat tangkap / Fish production of fishing = Produksi alat tangkap ke-i /standard Fish production ofgear unit-i fishing gear ��� standar standar / Fish production of standard fishing gear = Produksi alat tangkap ke-i / Fish production Keterangan: = CPUE unit alat tangkap standar / CPUE for standard fishing gear � paya penangkapan alat tangkap standar / Fishing effort for standard fishing gear � Upaya penangkapan alat tangkap ke-i / Fishing effort for for Unit-i fishing gear = Produksi alat tangkap ke-i / Fish production of unit-i fishing gear � standar / Fish standard fishing gear ���� = CPUE tahun /coefficient CPUE for the/ next period-ncoefficien �� alatof �/ Fishing = Koefisien daya tangkap / Catchability aya penangkapan tangkap standar effort forproduction standard fishing gear Keterangan: �of =berikutnya Koefisien daya tangkap Catchability unit-i penangkapan fishing = alat standar /for Fish production of standard fishing gear aya penangkapan alat tangkap ke-i tangkap /gear Fishing effort for Unit-i fishing gear Keterangan: � Upaya alat tangkap ke-i / Fishing effort for forgear Unit-i fishing gear ��� CPUE � = Produksi Produksi alat tangkap ke-i / Fish production of unit-i fishing � = tahun ke-n / CPUE for period-n PI alat tangkap ke-i / Fishing power index for unit-i fishing gear � = Produksi alat tangkap standar / Fish production of standard fishing gear Upaya penangkapan tangkap standar / alat Fishing effort fishing gear ��� alat Upaya penangkapan tangkap ke-i / Fishing effort for for Unit-i fishing gear =.Produksi alat tangkap standar / for Fish ��dukung =standard Upaya tahun / Fishing effort for capacity period-n U� penangkapan = /=CPUE tahun ke-nke-n / CPUE for period-n � for = Daya lingkungan Carrrying capacity Iaya alatpenangkapan tangkap ke-i /alat Fishing power index unit-i fishing gear =effort CPUE tahun ke-n CPUE for period-n �alat Daya dukung lingkungan / Carrrying n / effort �standar = Produksi Upaya penangkapan tangkap ke-i / Fishing effort for for Unit-i fishing gear � standar / Fishing for standard fishing gear tangkap standar / Fishing for standard fishing gear � � = alat tangkap / Fish production of standard fishing gear � production of standard fishing gear � = CPUE tahun berikutnya / CPUE for the next period-n U = CPUE tahun berikutnya / CPUE for the PI alat tangkap standar / Fishing power index for standard fishing gear ��� = Upaya penangkapan alat tangkap ke-i / Fishing effort for for Unit-i fishing gear � standar / Fishing effort for standard fishing gear PI alat tangkap ke-i / Fishing power index for unit-i fishing gear n+1 � ���� = Upaya penangkapan tahun ke-n / period-n Fishing effort for the next pe I alat tangkap standar Fishing power index fortangkap standard fishing gear �/alat =fishing CPUE tahun berikutnya /for CPUE for the nextgear � =/Upaya Upaya penangkapan alat tangkap standar Fishing effort standard fishing FPI alat tangkap ke-i Fishing power index unit-i fishing gear ��� ��� period-n �� �/ Fishing = == penangkapan alat tangkap ke-i / / for Upaya penangkapan ke-i / Fishing effort for next for Unit-i fishing gear � Ipaya alat standar tangkap ke-i power index for unit-i gear Upaya penangkapan tahun ke-n / Fishing effort for period-n � � = Upaya penangkapan alat tangkap standar / Fishing effort for standard fishing gear FPI alat tangkap ke-i / Fishing power index for unit-i fishing gear ��� / Standard Effort � � � Parameter ekonomi meliputi struktur biaya dan harga yang diperoleh dari bia PI alat tangkap standarFishing / Fishing power index for standard fishing Parameter ekonomi meliputi struktur biaya danstruktur harga yan Egear fishing = Upaya penangkapan tahun ke-n / effort for for Unit-i fishing �gear =index Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth n standard alatpenangkapan tangkap ke-i Fishing power index unit-i gear aya standar / Standard Effort �/�alat = Upaya penangkapan tahun ke-n /gear Fishing effort for period-n ��� = FPI standar /tangkap Fishing power for fishing � standar / for Fishing effort for standard fishing gear � �� = /Upaya I alat tangkap standar Fishing power index for standard fishing gear Fishing effort for period-n alat tangkap ke-i / dan Fishing index for unit-i fishing gear ��� standar / Fishing power index fortenggiri standard fishing gear ���� / Standard = Upaya penangkapan tahun ke-n /power Fishing effort for the next period-n �� = FPI rata harga rata-rata ikan dan dianggap konstan. Upaya standar Effort rata dan harga rata-rata ikan tenggiri dan dianggap kons � = Koefisien daya tangkap / Catchability coefficient ��� FPI alat tangkap standar / Fishing power index for standard fishing gear SE �� = Upaya standar / Standard Effort � = Upaya penangkapan tahun ke-n / Fishing effort for the next period-n = FPI alat tangkap ke-i / Fishing power index for unit-i fishing gear ��� ��� / Effort aya standar / Standard Effort ��� = FPI alat tangkap standar Fishing power index for standard fishing gear SE Upaya standar / Standard � � = Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth SE = FPI Upaya / Standard � power =index Dayafor dukung / Carrrying capacity 119 Analisis Bioekonomi alatstandar tangkap standar / Effort Fishing standard gear ��� Analisis Bioekonomi � = Laju pertumbuhan logistiklingkungan /fishing Intrinsic growth � = SEKoefisien = Upaya standar / Standard Effort � = daya tangkap / Catchability coefficient SE = Upaya standar / Standard Effort bioekonomi menggunakan Modelcoefficient Gordon Schaefer dalam Analisis bioekonomi menggunakan Model Fauzi Gord � Analisis = Koefisien daya tangkap / Catchability � = Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity ekonomi meliputi struktur biaya dan harga yang diperoleh d Parameter sebagai berikut: sebagai berikut: � = Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014 En+1 r q K INPUT SUMBER DAYA IKAN TENGGIRI = Upaya penangkapan tahun ke-n / Fishing effort for the next period-n = Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth = Koefisien daya tangkap / Catchability coefficient = Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity Sumber daya ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu dimanfaatkan oleh nelayan jaring insang hanyut dan payang dengan spesifikasi nelayan jaring insang hanyut 0 - 5 GT, payang 0 - 5 GT dan payang > 5-10 GT. Parameter ekonomi meliputi struktur biaya dan harga yang diperoleh dari struktur biaya rata-rata dan harga rata-rata ikan tenggiri dan dianggap konstan. Analisis Bioekonomi Analisis bioekonomi menggunakan Model Gordon Schaefer dalam Fauzi (2010), sebagai berikut: Upaya penangkapan tertinggi terjadi pada tahun 2004 dengan jumlah upaya yaitu 13.873 trip. Upaya penangkapan terendah terjadi pada tahun 2002 dengan angka 2.159 trip. Penurunan upaya penangkapan tenggiri pada tahun 2002 dipengaruhi oleh penurunan operasi jaring insang hanyut yang diduga akibat adanya pengaruh konflik antara nelayan tradisional Kabupaten Indramayu (Nelayan Kecamatan Cantigi dan Kandanghaur) mengenai perebutan wilayah penangkapan ikan dan protes terhadap penggunaan jaring arad dan Tabel 1.Analisis Analisis Bioekonomi Model Gordon Schaefer Tabel 1. Bioekonomi Model Gordon Schaefer. Table 1. Analysis of Model Gordon Schaefer. Table 1.Bioeconomic Bioeconomic Analysis of Model Gordon Schaefer Variabel Produksi/ Production (h) Upaya Penangkapan/ Fishing Effort (E) Rente Ekonomi/ Economic Rent (π) MSY MEY OA �� 4 � 2� � � �� � �1 + � � �1 − � ��� ��� 4 � � � �1 − � 2� ��� � �� � �1 − � ��� �� (p.hMSY)-(c.EMSY) Sumber: Fauzi Source: Sumber: Fauzi (2010)(2010) / Source:/ Fauzi (2010)Fauzi (2010) (p.hMEY)-(c.EMEY) � � � �1 − � � ��� (p.hOA)-(c.EOA) Keterangan / Information: Keterangan / Information: garok yang merusak lingkungan (Harian Pikiran � = Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth r = Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic Rakyat, 2002 dalam Mukhtar, 2009). Penggunaan � = Koefisien daya tangkap / Catchability coefficient growth alat tangkap arad dan garok sering memicu konflik q = Koefisien daya tangkap / Catchability karena dampaknya yang merusak lingkungan � = Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity coefficient dan juga merusak alat tangkap lainnya yang K = =Daya dukung � Harga / Pricelingkungan / Carrrying sedang beroperasi seperti alat tangkap jaring \capacity insang hanyut. Upaya penangkapan tenggiri � Biaya Penangkapan / Fishing cost p == Harga / Price mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun c == Biaya Penangkapan / Fishing cost ℎ Produksi / Fish production 2003 dan 2004. Kenaikan ini diduga terjadi akibat h = Produksi / Fish production bertambahnya jumlah alat tangkap jaring insang � Upaya penangkapan / Fishing e == Upaya penangkapan / Fishing efforteffort hanyut, peningkatan pelayanan pelabuhan, anjuran ππ == Rente ekonomi / Economic RentRent Rente ekonomi / Economic combine fishing yang memanfaatkan alat tangkap jaring insang hanyut dan peningkatan keterampilan Analisis Kebijakan nelayan yang pada akhirnya memicu nelayan Analisis Kebijakan untuk melakukan kegiatan penangkapan. Upaya Arahan kebijakan dianalisis secara penangkapan ikan tenggiri kembali menurun pada Arahan kebijakan dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil analisis bioekonomi deskriptif berdasarkan hasil analisis bioekonomi tahun 2005 dan 2006. Penurunan ini diduga terjadi Model diarahkan ModelGordon GordonSchaefer. Schaefer.Kebijakan Kebijakan diarahkan akibat pada beralihnya pengaturannelayan input, alat output dan teknis tangkap tersebut pada pengaturan input, output dan teknis dalam dalam pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri. kepada alat tangkap lain, karena produktivitas pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri. yang menurun akibat hasil tangkapan yang tidak INPUT SUMBER DAYA IKAN TENGGIRI 120 Sumber daya ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu dimanfaatkan oleh nelayan jaring insang hanyut dan payang dengan spesifikasi nelayan jaring insang hanyut 0 - 5 GT, umlah alat tangkap jaring insang hanyut, peningkatan pelayanan pelabuhan, anjuran ombine fishing yang memanfaatkan alat tangkap jaring insang hanyut dan peningkatan Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto) eterampilan nelayan yang pada akhirnya memicu nelayan untuk melakukan kegiatan enangkapan. Upaya penangkapan ikan tenggiri kembali menurun pada tahun 2005 dan Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Efforts (Trip) 006. Penurunan ini diduga terjadi akibatupaya beralihnya alat tangkap sebanding dengan yangnelayan dilakukan pada tersebut kepada Berdasarkan Gambar 2, pada periode tahun sebelumnya. Upaya standar penangkapan tahun produksi tenggiri memiliki trend lat tangkap lain, karena produktivitas yang menurun akibat hasil tangkapan yang2000-2003 tidak tenggiri 5 tahun terakhir, memiliki kecenderungan menurun. Penurunan hasil tangkapan tenggiri ebanding ding dengan upaya yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Upaya standar stabil dengan penurunan pada tahun 2012. tahun 2002 terjadi akibat penurunan upaya enangkapan tenggiri 5 tahun upaya terakhir, memiliki kecenderungan stabil dengan penurunan Namun pada tahun 2004 dan 2005, Penurunan penangkapan tahun 2012 diduga penangkapan. terjadi akibat penurunan jumlah alat tangkap kenaikan upaya penangkapan yang pesat tidak ada tahun 2012. Penurunan upaya penangkapan tahun 2012 diduga terjadi akibat jaring insang hanyut yang digunakan di wilayah disertai dengan peningkatan produksi. Penurunan enurunan jumlah Kabupaten alat tangkapIndramayu jaring insang hanyut yang Kabupaten (Gambar 1). digunakan di wilayah produksi pada tahun tersebut diduga terjadi karena ndramayu (Gambar 1). degradasi sumber daya akibat dari kegiatan penangkapan yang berlebihan serta adanya 16000 pencemaran lingkungan. Berdasarkan aspek 14000 13.873 ekologi, telah terjadi kerusakan hutan mangrove 12000 sekitar 50 % dari 17.782 ha luas hutan mangrove 10.228 10000 yang ada serta kerusakan terumbu karang yang 8000 mencapai 47,58% di Pulau Biawak dan sekitarnya 5.888 4.916 6000 4.600 (Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat 2004 4.355 4.671 5.011 4000 3.457 dalam Hamdan, 2007). Produksi pada tahun 4.353 3.390 4.345 2.658 2000 2.714 2006 merupakan produksi ikan tenggiri terendah 2.159 0 dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Rendahnya 1995 2000 2005 2010 2015 produksi pada tahun tersebut terjadi seiring dengan Tahun / Years rendahnya upaya penangkapan yang dilakukan dari alat tangkap jaring insang hanyut. Gambar 1. Jumlah Total Upaya Ikan Tenggiri 1998 1998-2012. Gambar 1. Standar JumlahPenangkapan Total Upaya StandarTahunterutama Barred Spanish FishingProduksi Effort ikan tenggiri dalam kurun waktu 5 tahun Figure 1. Total Number of Narrow Narrow-Barred Penangkapan Ikan Mackerel Tenggiri terakhir (2008 - 2012) memiliki kecenderungan Tahun Over 1998-2012. 1998-2012. meningkat. Peningkatan produksi terjadi seiring Figure 1. Total Number of Narrow-Barred dengan peningkatan harga ikan tenggiri di Spanish Mackerel Fishing Effort EMANFAATAN AKTUAL IKAN TENGGIRI Kabupaten Indramayu. Selain itu nilai produksi Over 1998-2012. hasil tangkapan juga dipengaruhi oleh beberapa si. Produksi ter tertinggi terjadi Produksi ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu berfluktuasi. PEMANFAATAN AKTUAL IKAN TENGGIRI faktor seperti jumlah upaya penangkapan, metode ada tahun 2012 yaitu 1.178,69 178,69 ton dan produksi terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu penangkapan yang lebih baik, keterampilan nelayan 79,75 ton (Gambar 2). Produksi ikan tenggiri di Kabupaten yang meningkat, melimpahnya ketersediaan stok Indramayu berfluktuasi. Produksi tertinggi terjadi pada tahun tersebut serta daya dukung lingkungan pada tahun 2012 yaitu 1.178,69 ton dan produksi yang baik meliputi produktivitas perairan pada titik terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu 579,75 ton lokasi daerah penangkapan yang berbeda. (Gambar 2). HASIL TANGKAPAN PENANGKAPAN 1400,00 PER UPAYA 1.178,69 1.122,96 1200,00 963,22 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 863,70 2001 883,80 2000 1999 1998 Hasil Tangkapan (Ton) Fish Production in (Ton) Perhitungan CPUE standar mengikuti perhitungan dengan alat tangkap jaring insang 1.066,62 928,52 716,79 800,00 hanyut 0-5 GT sebagai alat tangkap standar (FPI=1). 915,78 665,88 722,70 Nilai CPUE standar ikan tenggiri menunjukan 600,00 615,21 579,75 bahwa nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 586,69 400,00 2012 sebesar 0,3477 ton per trip dan nilai CPUE 200,00 terendah terjadi pada tahun 2004 dengan nilai 0,00 0,0517 ton per trip. Nilai CPUE rata-rata pada periode 1998-2012 yaitu 0,2016 ton per trip. Nilai CPUE periode 1998-2012 cenderung fluktuatif Tahun/Years mengalami naik dan turun dengan angka terendah terjadi pada tahun 2004 yang menunjukan bahwa Gambar 2. Produksi Hasil Tangkapan Ikan Tenggiri Tahun 1998 1998-2012. pada tahun tersebut hasil tangkapan rendah namun Gambar 2. Produksi Hasil Tangkapan Ikan Figure 2. Narrow-Barred 1998-2012. Barred Spanish Mackerel Production Over 1998 upaya penangkapan tinggi. Hal ini berarti pada Tenggiri Tahun 1998-2012. tahun tersebut produktivitas nelayan mengalami Figure 2. Narrow-Barred Spanish Mackerel penurunan (Gambar 3). Production Over 1998-2012. 1000,00 958,25 Berdasarkan Gambar 2, pada periode ttahun 2000-2003 2003 produksi tenggiri memiliki menurun. Penurunan hasil tangkapan tenggiri tahun 2002 terjadi akibat penurunan penangkapan. Namun pada tahun 2004 dan 2005, kenaikan upaya penangkapan pesat tidak disertai dengan peningkatan produksi. Penurunan produksi pada tahun 121 2 cenderung fluktuatif mengalami naik dan turun dengan angka terendah terjadi pada n 2004 yang menunjukan tahun2014 tersebut hasil tangkapan rendah namun J. Kebijakan Sosekbahwa KP Vol. 4pada No. 2 Tahun ya penangkapan tinggi. Hal ini berarti pada tahun tersebut produktivitas nelayan Catch Per Unit Effort / CPUE (Ton/Trip) galami penurunan (Gambar 3). 0,4000 0,3500 0,3477 0,3084 0,3000 0,2500 0,2212 0,2441 0,2136 0,2314 0,2034 0,2000 0,1697 0,1500 0,2133 0,1628 0,1828 0,1757 0,1000 0,2284 0,2016 0,0707 0,0500 0,0517 0,0000 1995 2000 2005 2010 2015 Tahun / Years CPUE Standar/ Standard CPUE Rata-rata CPUE Standar / The Average of Standard CPUE Koefisien determinasi (R2) yaitu 0,68098 atau 68,098% (Gambar 4). Secara verbal koefisien determinasi (R2) mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan dalam model regresi (Gujarati dan Zain, 1988), dengan kata lain pengaruh upaya penangkapan terhadap naiknya CPUE memiliki pengaruh sebesar 68,098% dan persentase pengaruh sisanya tidak dijelaskan di dalam model seperti yang dikemukakan oleh Rahman, Triarso dan Asriyanto (2013) (Gambar 4). Gambar 3. Nilai CPUE Penangkapan Ikan Tenggiri 1998-2012. 0,4000 Catch Per Unit Effort / CPUE (Ton/Trip) Gambar 3. Nilai CPUE Penangkapan Ikan 0,3500 gure 3. CPUE Value of Narrow-Bared Spanish Mackerel Fishing Over 1998-2012. Tenggiri 1998-2012. 0,3000 Figure..3 ...CPUE Value of Narrow-Bared 0,2500 Spanish Mackerel Fishing Over Pengaruh upaya penangkapan terhadap CPUE standar diperoleh dengan 0,2000 1998-2012. CPUE = 0,3054293084 - 0,0000203180 E R² = 0,6809816713 egresikan nilai upaya penangkapan dan CPUE standar. Berdasarkan hasil0,1500 analisis esi linier sederhana, diperoleh nilai intercept (α) sebesar 0,3054293084 dan nilai 0,1000slope Pengaruh penangkapan terhadap sebesar -0,0000203180 (Gambarupaya 4). Persamaan garis yang diperoleh dari 0,0500 interaksi CPUE standar diperoleh dengan meregresikan 0,0000 nilai upaya penangkapan dan CPUE standar. 0 5000 10000 15000 Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip) diperoleh nilai= intercept (α) sebesar 0,3054293084 CPUE 0,3054293084 - 0,0000203180 E dan nilai slope (β) sebesar -0,0000203180 (Gambar Gambar 4. Hubungan Upaya Penangkapan dengan Nilai CPUE Ik Ikan Teng 4). Persamaan garis yang diperoleh dari interaksi Gambar 4. Hubungan Upaya Penangkapan Persamaan tersebut menjelaskan bahwa setiap penambahan penangkapan sebesar Narrow-Bare Figure 4. Correlation of Fishing and CPUE Value of Narrow denganEffort Nilai CPUE Ikan Tenggiri. hubungan tersebut menghasilkan persamaan: tuan upaya maka akan terjadi pengurangan nilai CPUE standar ikan tenggiri Figure sebesar 4. Correlation of Fishing Effort and Spanish Mackerel .CPUE Value of Narrow-Bared 18 x 10-5 ton atau 2,0318 ton per 10000 trip. Oleh karena itu semakin meningkat upaya CPUE = 0,3054293084 - 0,0000203180 E Spanish Mackerel. ungan tersebut menghasilkan persamaan: angkapan yang dilakukan, maka semakin menurun nilai CPUE. Koefisien determinasi (R2) yaitu 0,68098 atau 68,098% (Gambar 4). Secara PARAMETER BIOLOGI DAN verbal EKONOMI Persamaan tersebut menjelaskan bahwa PARAMETER BIOLOGI DAN EKONOMI proporsi bagian atau persentase total variasi Y isien determinasi (R2) mengukur setiap penambahan penangkapan sebesar 1biologi Parameter dandalam ekonomi digunakan dalam menentukan analisis bio Parameter biologi dan ekonomi digunakan satuan upaya maka(Gujarati akan terjadi pengurangan nilai kata lain pengaruh g dijelaskan dalam model regresi dan Zain, 1988), dengan Oleh karena xitu sebelum estimasi -5­ dalammelakukan menentukananalisis analisisbioekonomi, bioekonomi. estimasi Oleh CPUE standar ikan tenggiri ya penangkapan terhadap naiknya CPUE sebesar memiliki 2,0318 pengaruh 10 sebesar 68,098% dan terhadap p karena itu sebelum melakukan analisis bioekonomi, ton atau 2,0318 ton per 10000 trip. Oleh karena harus dilakukan. entase pengaruh sisanya tidak dijelaskan di tersebut dalam model seperti yangestimasi dikemukakan terhadap parameter tersebut harus itu semakin meningkat upaya penangkapan yang Rahman, Triarso dan Asriyanto (2013) (Gambar 4). nilai CPUE. dilakukan. dilakukan, maka semakin menurun Tabel 2. Estimasi Parameter Biologi dan Ekonomi. Table 2. Estimation of Biological Parameters and Economic Parameters Parameters. Tabel 2. Estimasi Parameter Biologi dan Ekonomi. Table 2. Estimation of Biological Parameters and Economic Parameters. Parameter / Parameter Satuan / Denomination Parameter / Parameter Satuan Nilai / Value Parameter Biologi / Biological logical/ Denomination parameters Parameter Biologi / Biological parameters Laju ntrinsic growth/ (r) / (tonnes/year) Laju Interinsik / Intrinsic growth (r) Interinsik / Intrinsic (ton/tahun) (tonnes/year) (ton/tahun) 10.29099208 Koefisien Daya Tangkap / Koefisien Daya Tangkap / Catchability atchability (ton/trip) / (tonnes/trip) 0.00167256 Catchability coefficient (q) (ton/trip) / (tonnes/trip) Daya Dukung Lingkungan / coefficient (q) (ton/tahun) / (tonnes/year) 250.0282082 Carrying Capacity (K) Daya Dukung Lingkungan / Carrying Parameter Ekonomi / Economic Parameters (ton/tahun) / (tonnes/year) Capacity (K) Biaya / Cost (c) (Rp/trip) / (IDR/trip) 1,765 Harga / Price (p) (Rp/ton) / (IDR/ton) 30,750 Nilai / V 10.2 0.0 250. Parameter Ekonomi / Economic Parameters Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ Source: Primary and Secondary Data Analyzed 2014. 122 Biaya / Cost (c) (Rp/trip) / (IDR/trip) Harga / Price (p) (Rp/ton) / (IDR/ton) Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ 2014 Source: Primary and Second Analyzed 2014. Fungsi produksi lestari pemanfaatan ikan tenggiri Kabupaten Indramayu memen persamaan berikut: Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto) �� .� ). � h = (q.K) E – ( E2. h = 0,41818718 E - 0,00006797 E2 Hasil Tangkapan (Ton) / Fish Production (Ton) Berdasarkan Tabel 2, laju intrinsik ikan 700,000 643,260 ton tenggiri (r) sebesar 10,29099208 ton/tahun yang 600,000 artinya secara alami sumber daya ikan tenggiri 500,000 dapat tumbuh 10,29099208 ton tiap tahun tanpa 400,000 adanya gangguan alam ataupun aktivitas manusia. 300,000 Nilai koefisien daya tangkap (q) yaitu 0,00167256 200,000 3.076 trip ton/trip yang mengindikasikan bahwa setiap 100,000 satuan penambahan upaya penangkapan akan 0,000 berpengaruh sebesar 0,00167256 ton/trip atau 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 1,60916 ton untuk tiap penambahan 1.000 trip. Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip) Daya dukung lingkungan (K) menunjukan nilai Gambar 5. Kurva Gambar Hubungan5.Kurva Antara Upaya Penangkapan dan Produksi Hubungan Antara Upaya Hasil Tangka sebesar 250,0282082 ton/tahun yang menunjukan Penangkapan dan Produksi Hasil (Yield Effort). kemampuan ekosistem perairan dalam mendukung Tangkapan Effort). Figure 5. Curve of Correlation Between Fishing(Yield Effort and Fish Production (Yield Effort). penambahan 1.000 trip.daya Daya dukung (K) menunjukan nilai sebesar sumber ikan tenggirilingkungan sebesar 250,0282082 Figure 5....Curve of Correlation Between tiap penambahan 1.000 trip. Daya dukung lingkungan (K) ekosistem menunjukan perairan nilai sebesar ton tiap tahunnya. 282082 ton/tahun yang menunjukan kemampuan dalam Fishing Effort and Fish Production 250,0282082 ton/tahun yang menunjukan kemampuan ekosistem perairan dalam Berdasarkan Gambar 5, titik MSY Effort). (EMSY) terjadi pada tingkat upaya penangkapan y (Yield ukung sumber daya ikan tenggiri 250,0282082 ton tiap tahunnya. Nilai hargasebesar ikan tenggiri yaitu 30,750 Rp/trip mendukung sumber daya ikan tenggiri sebesar 250,0282082 3.706 ton tiap tahunnya. trip per tahun dengan nilai dari produksi lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton Hasil Tangkapan (Ton) / Fish Production (Ton) Hasil Tangkapan (Ton) / Fish Production (Ton) dantenggiri biaya penangkapan yaitu 1,765 yang Nilai harga ikan yaitu 30,750 Rp/trip dan Rp/trip biaya penangkapan yaitu 1,765 Nilai harganilainya ikan tenggiri yaitudalam 30,750juta. Rp/trip dan biaya penangkapan yaitu 1,765 tahun. ditaksir Adapun persamaan ANALISIS p yang nilainya ditaksir dalam juta. Adapun persamaan untuk total revenue (TR)BIOEKONOMI total Rp/trip yang nilainya ditaksir juta.(TR) Adapun untuk totaldalam revenue totalpersamaan cost (TC) untuk yaitu:total revenue (TR) total TC) yaitu:yaitu: bioekonomi dilakukan dalam cost (TC) ANALISIS BIOEKONOMIAnalisis berbagai rezim pengelolaan perikanan yaitu MSY, �� �� = 12,85925578�(1 = 12,85925578�(1−−0,0001625266045�) 0,0001625266045�) Analisis bioekonomi dilakukan dalam berbagai rezim pengelolaan perikanan y MEY dan perikanan terbuka atau open Access (OA). �� ��==1,765� 1,765� MSY, MEY dan perikanan terbuka atau open Access (OA). Analisis bioekonomi dilaku Analisis bioekonomi dilakukan dalam menentukan nilai upaya penangkapan (effort), produksi dan FUNGSI PRODUKSI LESTARI rente ekonomi dari tiap rezim pengelolaan. Adapun hasil analisis bioekonomi disajikan pada Tabel 3. Fungsi produksi lestari pemanfaatan FUNGSI PRODUKSI ikanLESTARI tenggiri Kabupaten Indramayu memenuhi Berdasarkan Tabel 3, hasil tangkapan GSI PRODUKSI LESTARI Fungsi produksi lestari ikan tenggiri Kabupaten Indramayu memenuhilestari dicapai pada titik keseimbangan persamaanpemanfaatan berikut: maksimum Fungsi produksi lestari pemanfaatan ikan tenggiri Kabupaten Indramayu memenuhi persamaan berikut: maximum sustainable yield (MSY) yaitu sebesar � maan berikut: 643,260 ton per tahun dengan upaya sebesar � .� h = (q.K) E – ( � ). E2. 3.076 trip per tahun. Nilai tersebut merupakan �� .� 2 = (q.K) E E– -( 0,00006797 ). E . E2 h = h0,41818718 � tingkat produksi maksimum dalam pemanfaatan 2 700,000 sumber daya ikan tenggiri yang dapat dilakukan h = 0,41818718 643,260 tonE - 0,00006797 E Berdasarkan Gambar 5, titik MSY (EMSY) 600,000 tanpa mengancam kelestarian sumber daya 700,000 643,260 ton terjadi500,000 pada tingkat upaya penangkapan yaitu ikan. Pemanfaatan sumber daya ikan dengan 600,000 3.706 400,000 trip per tahun dengan nilai dari produksi keuntungan maksimum terjadi pada kondisi 500,000 lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton per tahun. maximum economic yield (MEY), yaitu sebesar 300,000 400,000 Rp.14.722.990.000 dengan produksi sebesar 200,000 300,000 100,000 3.076 trip 200,0000,000 0 1000Bioekonomi 2000 3000 3.076 4000 6000 7000 trip 5000 Tabel 3. Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Tenggiri. 100,000 Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip) Table 3. Bioeconomic Analysis of Narrow-Barred Spanish Mackerel Resources Harvesting. 0,000 Gambar 5. Kurva Hubungan Penangkapan dan 6000 Produksi 0 Antara 1000 Upaya 2000 3000 4000 5000 7000 Hasil Tangkapan (Yield Effort). Variabel Upaya Penangkapan (Trip)/ /Variable Fishing Effort (Trip) Rezim / Regime MSY Figure 5. Curve of Correlation Between Fishing Effort and Fishdan Production (Yield Effort). ar 5. Kurva Hubungan Antara Upaya Penangkapan Produksi Hasil Tangkapan Upaya penangkapan (trip/tahun) / Fishing Effort (trips/year) (Yield Effort). 3.076 pada tingkat upaya penangkapan yaitu Berdasarkan Gambar titik MSY (EMSY) terjadi Produksi5,(ton) / Production (tonnes) e 5. Curve of Correlation Between Fishing Effort and Fish Production (Yield Effort). 643.260 3.706 trip per tahun dengan nilai dari produksi lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton per Rente ekonomi dalam juta / Economic rent in million (IDR) 14,350.36 tahun. MEY OA 2.654 5.308 631.141 304.689 14,722.99 0 Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ Source: Primary and Secondary Data Analyzed 2014. Berdasarkan Gambar 5, titik MSY (EMSY) terjadi pada tingkat upaya penangkapan yaitu trip per tahun dengan nilai dari produksi lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton per ANALISIS BIOEKONOMI Analisis bioekonomi dilakukan dalam berbagai rezim pengelolaan perikanan yaitu MSY, MEY dan perikanan terbuka atau open Access (OA). Analisis bioekonomi dilakukan ISIS BIOEKONOMI Analisis bioekonomi dilakukan dalam berbagai rezim pengelolaan perikanan yaitu 123 J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014 631,141 ton per tahun dan upaya sebesar 2.654 trip per tahun. Keuntungan pada kondisi MEY memiliki nilai keuntungan yang lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh pada kondisi MSY yaitu sebesar Rp.14.350.360.000. Nilai tersebut merupakan nilai optimal secara ekonomi dan sosial. Upaya yang dibutuhkan untuk mencapai titik optimal (MEY) jauh lebih kecil dibandingkan pada titik MSY, sehingga dapat dilihat bahwa tingkat upaya pada titik MEY terlihat lebih conservative minded (lebih bersahabat dengan lingkungan) (Hannesson, 1993 dalam Fauzi 2004). pemanfaatan telah mengalami tangkap lebih secara biologi (biological overfishing). Pemanfaatan aktual pada tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 sudah melampaui batas upaya penangkapan maksimum lestari, sehingga dapat dikatakan pemanfaatan pada tahun tersebut telah mengalami tangkap lebih secara ekonomi (economical overfishing). ANALISIS KEBIJAKAN Analisis kebijakan dilakukan berdasarkan instrumen pemanfaatan sumber daya ikan. Kebijakan diarahkan untuk mencapai pembangunan perikanan yang berkelanjutan. Adapun beberapa instrumen yang dapat diterapkan sebagai berikut: Keseimbangan bioekonomi terjadi pada titik open access atau perikanan akses terbuka. Keseimbangan perikanan akses terbuka terjadi pada tingkat upaya 5.308 trip per tahun dengan produksi mencapai 304,689 ton. Pada titik keseimbangan Pembatasan Input Perikanan Ikan Tenggiri bioekonomi perikanan akses terbuka, rente sumber daya mencapai Rp. 0 yang artinya biaya yang a) Penerapan Limitted Entry dikeluarkan sama dengan nilai penerimaan yang Salah satu yang dapat dilakukan dalam upaya diterima. Upaya yang diperlukan untuk mencapai mengurangi tingkat pemanfaatan sumber daya ikan keseimbangan perikanan akses terbuka jauh lebih yaitu melalui pengaturan upaya penangkapan. besar dan menghasilkan produksi hasil tangkapan Berdasarkan hasil MSY analisis bioekonomi, Upayatrip per tahun d yang lebih kecil. Hasil ini sesuai denganbioekonomi, konsistensi Upaya penangkapan (EMSY ) adalah 3076 penangkapan MSY (EMSY) adalah 3076 trip per teori Gordon dikemukakan oleh Fauzi (2004) yang penangkapan MEY (EMEY) adalah 2.655 trip per tahun. Apabila dibandingkan den tahun dan upaya penangkapan MEY (EMEY) adalah menyatakan bahwa keseimbangan open access penangkapan yang dilakukan pada tahun yaitu 3.390 trip, maka penguran 2.655 trip per tahun. Apabila2012 dibandingkan dengan atau perikanan akses terbuka dicirikan dengan upaya input dengan sedikit biomas (too many boat dikemukakanbanyak oleh Fauzi (2004) yang menyatakan bahwa keseimbangan open access atau penangkapan yang dilakukan pada tahun penangkapan sebesar: 2012 chasing too few fish) (Tabel 3). perikanan akses terbuka dicirikan dengan banyak input dengan sedikit biomas (too manyyaitu 3.390 trip, maka pengurangan upaya penangkapan sebesar: boat chasing too few fish) (Tabel 3). 1400,00 Hasil Tangkapan (Ton) Fish Production (Ton) 1200,00 1000,00 800,00 600,00 2012 2008 2009 2000 2002 2007 Pemanfaatan Actual / Actual Harvesting 2010 Kurva Yield Effort / Yield Effort Curve 2011 1998 2001 1998 2005 2004 �������� ����� (���) = 3.390 − 3.076 = 314 trip �������� ����� (���) = 3.390 − 2.654 = 736 trip 2006 2003 400,00 200,00 karena itu, perlu dilakukan pengurangan Oleh karena itu,Oleh perlu dilakukan pengurangan upaya penangkapan seb upaya penangkapan sebesar 735- 314 dari 0 5000 10000 15000 314 trip dari upaya penangkapan tahun terakhir (2012) agar pemanfaatan sumber Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip) upaya penangkapan tahun terakhir (2012) agar Gambar 6. Kurva Perbandingan Hasil Tangkapan Aktual, Produksi Lestari pemanfaatan sumber daya baik ikansecara tenggiri di dan juga meng di Kabupaten Indramayu dapat lestari biologi Gambar 6. Kurva PerbandingantenggiriHasil dan Upaya Penangkapan. Kabupaten Indramayu dapat lestari baik secara Tangkapan Aktual, Produksi Lestari secara ekonomi. Figure 6. Curve of Comparation Among Actual Production, Sustainable Production biologi dan juga menguntungkan secara ekonomi. and Fishing Effort. dan Upaya Penangkapan. 0,00 Figure 6. Curve of Comparation Among Actual Jumlah Pengaturan Jumlah Armada Berdasarkan hasil overlay pada Gambar 6 terlihat b) Berdasarkan hasil Pengaturan overlay Production, Sustainable Production Armada pemanfaatan aktual pada tahun 2000, 2001, 2002, 2004, 2005, 2008, 2009, and1998,1999, Fishing Effort. Upaya penangkapan dikurangidapat dengan sistemdengan pengaturan jumlah ar Upayadapat penangkapan dikurangi sistem pengaturan armada tangkap. beroperasi dap tangkap. Jumlah armada tiap alatjumlah tangkap yang alat seharusnya Berdasarkan hasil overlay padalebih Gambar 6 (biological dikatakan bahwa pola pemanfaatan telah mengalami tangkap secara biologi Jumlah armada tiap alat tangkap yang seharusnya Berdasarkan hasil1998, overlay pemanfaatan menggunakan pendekatan dan logika matematika sederhana dengan mengetahu overfishing).terlihat Pemanfaatan aktual pada tahun 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, beroperasi dapat diduga menggunakan pendekatan aktual pada tahun 1998,1999, 2000, 2001, 2002, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 sudah melampaui batas upaya penangkapan maksimum penangkapan alat tangkap untuksederhana rezim MSY dengan atau MEY, kemudian j dan tiap logika matematika 2004, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011upaya dan 2012 lestari, sehingga dapat dikatakan pemanfaatan pada tahun tersebut telah mengalami proporsi upaya penangkapan tiap alat sederhana. As diduga mengetahui dengan menggunakan perbandingan matematis sudah melampaui batas produksi tangkap maksimum tangkap lebih secara ekonomi (economical overfishing). tangkap untuk rezim MSY atau MEY, kemudian lestari, sehingga dapat dikatakan bahwa polapada perhitungan ini yaitu nilai dari kekuatan armada dan kemam digunakan 2010, 2011 dan 2012 sudah melampaui batas produksi maksimum lestari, sehingga dapat ANALISIS KEBIJAKAN 124 tangkap adalah sama pada periode tertentu berdasarkan jenisnya. Adapun pers sebagai berikut: Analisis kebijakan dilakukan berdasarkan instrumen pemanfaatan sumber daya ikan. Kebijakan diarahkan untuk mencapai pembangunan perikanan yang berkelanjutan. Adapun beberapa instrumen yang dapat diterapkan sebagai berikut: b) Pengaturan Jumlah Armada Pembatasan Output Perikanan Ikan Tenggiri Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto) Upaya penangkapan dapat dikurangiTangkapan dengan sistem jumlah(JTB) armada a) Jumlah yangpengaturan Diperbolehkan ataualat Total Allowable Catch tangkap. Jumlah armada tiap alat tangkap yang seharusnya dapattelah diduga Pengelolaan sumber daya ikanberoperasi secara lestari lazim menggunakan nilai ju menggunakan pendekatan dan matematika dengan mengetahui hasillogika tangkapan yang sederhana diperbolehkan (JTB) atau totalproporsi allowable catch (TAC) sebaga jumlah alat tangkap diduga dengan menggunakan allowable catch (TAC) sebagai nilai produksi hasil upaya penangkapan tiap alat tangkap untuk rezim MSY optimum atau MEY, kemudian jumlah alat produksi yang boleh Nilai JTB yang digun perbandingan matematis sederhana. Asumsihasil yangpenangkapan penangkapan optimum yang dimanfaatkan. boleh dimanfaatkan. tangkap diduga dengan menggunakan perbandingan matematis sederhana. Asumsi yang digunakan pada perhitungan ini yaitu nilai adalah dari 80% Nilaidari JTB yang digunakan Indonesia 80%tenggiri di pe Indonesia MSY. Bobot JTB untuk sumberadalah daya ikan kekuatan digunakan armada dan alat tangkap dari MSY. Bobot JTB untuk sumber daya ikan padakemampuan perhitungan ini yaitu nilai dari kekuatan armada dan kemampuan alat Kabupaten Indramayu yaitu: adalah sama pada periode tertentu berdasarkan tenggiri di perairan Kabupaten Indramayu yaitu: tangkap adalah sama pada periode tertentu berdasarkan jenisnya. Adapun persamaannya jenisnya. Adapun persamaannya sebagai berikut: sebagai berikut: ���/��� = 643,260����80% = = 514,608 ton 1) Pendugaan Proporsi Upaya / Fishing Effort Proportion Estimation Bobot ikan tenggiri yang boleh dimanfaatkan di perairan Kabupaten Indramayu a Armada Total/����� ���ℎ��� ����� Armada n/���ℎ��� ����� − n = 514,608 ton/tahun. Upaya (MSY/MEY)/���ℎ��� sebesar ������ (���/���) Proporsi upaya/���ℎ��� ������ ���������� b) / Kuota 2) Pendugaan Jumlah Armada Fishing Fleet Estimation Perhitungan kuota perArmada/���ℎ��� alat tangkap disesuaikan dengan JTB, menggunakan Pendugaan ����� ���������� Armada n / ���ℎ��� ������ −n = Proporsiyang Upaya/���ℎ��� ������ ���������� Upaya Aktual/������ ���ℎ��� ������dan asumsi dasar 2012 sama seperti asumsi yang digunakan pada limitted Adapun besaran kuota masing-masing armada tiap alat tangkap sebagai berikut: Tahun dasar yang digunakan adalahadalah tahun tahun 2012.Bobot ikan tenggiri boleh dimanfaatkan Tahun dasar yang digunakan Berdasarkan hasilyang perhitungan di Tabel 4.diPerhitungan Kuota. 2012. Berdasarkan hasil perhitungan atas di perairan Kabupaten Indramayu adalah atas Pemanfaatan optimal secara ekonomi dapat dilakukan dengan mengurangi unit alat sebesar Table 4. Quote Pemanfaatan optimal secara ekonomi dapat Estimastion. 514,608 ton/tahun. tangkap jaring insang hanyut yang semula 523 unit menjadi 353 unit, menambah jumlah unit dilakukan dengan mengurangi unit alat tangkap Alat Tangkap/ Produksi (2012) (Ton)/ JTB (Ton)/ Rasio/ Ratio jaring insang hanyut yang semula 523 unit menjadi Fishing Gear b) Kuota Production (2012) (Tonnes) TAC (Tonnes) 353 unit, menambah jumlah unit alat tangkap Jaring Insang Hanyut Perhitungan kuota per alat tangkap payang 0-5 GT, 71 unit menjadi 288 unit serta 0.943787 tahun (,5GT)/ 1,112.43 disesuaikan dengan JTB, menggunakan payang >5-10 GT dari 60 unit menjadi 74 unit. dasar 2012 dan asumsi yang sama seperti asumsi Gill Net (<5GT) Adapun pengaturan jumlah alat tangkap yang yang digunakan pada limitted entry. Adapun dilakukan untuk memperoleh upaya pada(<5titik Payang GT)/ 514,608 besaran kuota masing-masing tiap alat 13.22 armada 0.011217 potensi maksimum lestari adalah jaring insang Seine Net (<5GT) tangkap dapat dilihat pada Tabel 4. hanyut yang semula 523 unit menjadi 409 unit, >5-10 payang 0-5 GT yang semula 71 unitPayang menjadi 474GT Berdasarkan Tabel 4, armada jaring insang 0.044997 53.04 unit dan payang >5-10 GT dari 60 unit menjadi 85 GT) Seine Net (>5-10 hanyut 0-5 GT memiliki kuota sebesar 487,780 ton/ unit. tahun atau dengan jumlah armada sebanyak Jumlah/Total 1,178.69 1,000 523 514,608 maka kuota tiap armada adalah 0,933 ton/tahun. Pembatasan Output Perikanan Ikan Tenggiri Kuota armada payang (0-5 GT) dengan jumlah armada 71 unit adalah 5,772 ton/tahun atau 0,081 a) Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan ton/tahun atau 81 kg/tahun untuk tiap armada. (JTB) atau Total Allowable Catch Adapun kuota alat tangkap payang (>5-10 GT) dengan jumlah armada 60 unit adalah 23,106 ton/ Pengelolaan sumber daya ikan secara tahun dengan kuota tiap armada adalah 0,386 ton/ lestari telah lazim menggunakan nilai jumlah hasil tahun atau 386 kg/tahun. tangkapan yang diperbolehkan (JTB) atau total Tabel 4. Perhitungan Kuota. Table 4. Quote Estimastion. Alat Tangkap/ Fishing Gear Jaring Insang Hanyut (,5GT)/ Gill Net (<5GT) Payang (<5 GT)/ Seine Net (<5GT) Payang >5-10 GT Seine Net (>5-10 GT) Jumlah/Total Produksi (2012) (Ton)/ Production (2012) (Tonnes) Rasio/ Ratio 1,112.43 0.943787 13.22 0.011217 53.04 0.044997 1,178.69 1,000 JTB (Ton)/ TAC (Tonnes) Kuota (Ton)/ Quote (Tonnes) 485,680 514,608 5,772 23,156 514,608 514,608 Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ Source: Primary and Secondary Data Analyzed 2014. 125 Kuota Qu (Ton 485 5 23 514 J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014 PENGATURAN TEKNIS PERIKANAN TENGGIRI PENUTUP a) Perlindungan Terhadap Sumber Daya dan Daerah Penangkapan Ikan Laju pertumbuhan interinsik (r), Sumber daya ikan tenggiri yaitu 10,291 ton/tahun, koefisien daya tangkap (q) yaitu 0,001673 ton/trip dan untuk dan dukung lingkungan (K) 250,028 ton/tahun. Biaya pemanfaatan ikan (c) 1,762 Rp/trip dan harga ikan tenggir (p) sebesar 30,750 Rp/ton (dalam juta). Nilai produksi lestari (MSY) ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu sebesar 643,260 ton dengan upaya sebesar 3076 trip, rezim MEY terjadi pada tingkat upaya sebesar 2654 trip dengan produksi sebesar 631,141 ton, sedangkan rezim perikanan terbuka (OA) terjadi pada tingkat pengupayaan 5.308 trip dengan produksi sebesar 304,689 ton. Kondisi input aktual ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 telah mengalami gejala tangkap lebih secara ekonomi (economical overfishing). Pemanfaatan aktual sumber daya ikan tenggiri tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 telah mengalami gejala tangkap lebih secara biologi (biological overfishing). Kebijakan diarahkan kepada kegiatan konservasi serta penanaman pemahaman nelayan terhadap pentingnya lingkungan dalam mendukung ketersediaan sumber daya ikan. Implikasi kebijakan diarahkan pada pengaturan ketegasan pemanfaatan perikanan secara ramah lingkungan dengan penegakan hukum yang adil serta penyuluhan dan mediasi dukungan terhadap kearifan lokal yang berlaku di masyarakat yang dapat mendukung produktivitas laut dan perbaikan kondisi sumber daya ikan. b) Pengawasan Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Tenggiri Pengendalian pemanfaatan sumber daya ikan diarahkan ke dalam beberapa butir kebijakan pengawasan (controling) meliputi pengalokasian dan penataan pemanfaatan sumberdaya ikan agar pemanfaatan tidak melampaui daya dukung lingkungan, penyusunan peraturan dan perizinan. Kebijakan ini dapat diwujudkan dengan pemantauan jumlah dan hasil tangkapan, jumlah dan ukuran kapal, Jenis, ukuran dan jumlah alat tangkap yang digunakan pada masing-masing daerah. Selain itu juga perlu adanya pengawasan (surveillance) dan upaya penegakan hukum, hal ini dimaksudkan untuk menjamin dan mempertahankan ketaatan masyarakat terhadap kebijaksanaan pengelolaan (Nabunome, 2007). c) Penerapan Fishing Fee atau User Fee Fishing fee atau User fee merupakan pungutan. Pungutan atau fee diterapkan terdiri dari access fee dan cost recovery fee (Fauzi, 2005). Access fee dapat dilihat dari bagaimana nelayan mengeksploitasi sumber daya ikan tenggiri yang ada (Fauzi, 2005). Fee ini dapat dikenakan berkaitan dengan nilai tangkap. Access fee yang dikenakan bersifat flat rate bagi nelayan kompetitif atau nelayan skala kecil. Cost recovery fee dikenakan berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan penangkapan kepada lingkungan ataupun kondisi sumber daya tersebut, termasuk di dalamnya adalah pertimbangan lokasi penangkapan, nilai rente besarnya pencemaran yang dilakukan akibat kegiatan penangkapan tersebut. 126 Kebijakan yang dapat diupayakan yaitu: 1) Pengaturan jumlah input melalui Limitted Entry, pengaturan jumlah armada tiap alat tangkap, 2) Pembatasan output melalui penerapan Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), Kuota Berdasarkan Armada Tiap Alat Tangkap dan 3) Pengaturan Teknis Perikanan Tenggiri dengan perlindungan terhadap sumber daya dan daerah penangkapan ikan, pengawasan terhadap pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri serta penerapan fishing fee atau user fee. DAFTAR PUSTAKA Clarke, R. P., S. S. Yoshimoto & S. G. Pooley. 1992. A Bioeconomic Analylisis of the Northwestern Hawaiian Islands Lobster Fishery. Journal of Marine Resource Economics. Vol. 7. pp. 115-140. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. 2000-2012. Data Statistik Perikanan Tangkap Provinsi Jawa Barat 2000-2012. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. Bandung. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 2004 - 2012. Data Statistik Perikanan Tangkap dan Perairan Umum Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2004-2012. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. Indramayu. Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto) Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 259 hlm. _____. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan Isu, Sintesis dan Gagasan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 185 hlm. _____. 2010. Ekonomi Perikanan. Teori, Kebijakan, dan Pengelolaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 224 hlm. Fauzi, A. & S. Anna. 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Akuatika. Vol. 4, No.2, 2002: 36-49. Gulland, J. A. 1983. Fish Stock Assessment. A Manual of Basic Methods. FAO/Wiley Series on Food and Agriculture. John Wiley and Sons, Vol. I. Chichester. 223 pages. Hamdan. 2007. Analisis Kebijakan Pengelolaan Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu. Disertasi. Tidak dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana Institur Pertaninan Bogor. Bogor. 199 hlm. Mukhtar. 2009. Fakta Illegal Fishing Di Indramayu Dan Konsep Penegakkan. http://mukhtar-api. blogspot.com/2009/03/fakta-illegal-fishing-di-indramayu-dan.html. Diakses pada Rabu 09 Juli 2014 pukul 20.45. Nabunome, W. 2007. Model Analisis Bioekonomi dan Pengelolaaan Sumberdaya Ikan Demersal (Studi Empiris Di Kota Tegal), Jawa Tengah. Tesis. Tidak dipublikasikan. Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro. Semarang. 150 hlm. Rahman, D. R., I. Triarso & Asriyanto. 2013. Analisis Bioekonomi Ikan Pelagis Pada Usaha Perikanan Tangkap di Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang Kabupaten Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. Vol. 2. No. 1. 2013. Hal 1-10. Rizkawati, R. 2009. Pengaruh Suhu Permukaan Laut Terhadap hasil Tangkapan Ikan Tenggiri di Perairan Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 53 hlm. Saragih, H. 2012. Pengendalian Kualitas Ikan Tenggiri Di PPI Karangsong, Kabupaten Indramayu. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 76 hlm. Sparre, P. & S. C. Venema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. FAO dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. 436 hlm. Sugiyono, H. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. 334 hlm. Widodo, J. 1989. Sistematika, Biologi, dan Perikanan Tenggiri (Scomberomorus, Scombridae) di Indonesia . Jurnal Oseana Vol. XIV (4) : hal. 145 - 150. 127