ANALISIS BIOEKONOMI SUMBER DAYA IKAN - E

advertisement
Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto)
ANALISIS BIOEKONOMI SUMBER DAYA
IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson)
DI PERAIRAN KABUPATEN INDRAMAYU JAWA BARAT)
Bioeconomic Analysis of Narrow-barred
Spanish Mackerel (Scomberomorus commerson)
in The Water of Indramayu Regency West Java
*
Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
*
email: [email protected]
Diterima 25 Mei 2014 - Disetujui 29 Nopember 2014
ABSTRAK
Penelitian ini memaparkan analisis bioekonomi pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri pada
berbagai rezim melalui Model Gordon Schaefer dengan model estimasi parameter biologi CYP serta arah
kebijakan pengelolaannya di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini dilaksanankan pada Bulan FebruariJuli 2014 dengan metode survey melalui analisis kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan laju
pertumbuhan interinsik (r) adalah 10,291 ton/tahun, koefisien daya tangkap (q) adalah 0,001673 ton/trip,
daya dukung lingkungan adalah 250,028 ton/tahun, biaya (c) adalah 1,762 Rp/trip dan harga (p) adalah
30,750 Rp/ton. Upaya maksimum lestari (EMSY) yaitu 3076 trip/tahun dengan nilai produksi maksimum
lestari (hMSY) sebesar 643,260 ton/tahun. Upaya MEY (EMEY) sebesar 2654 trip/tahun dengan produksi
(hMEY) sebesar 631,141 ton/tahun. Upaya penangkapan perikanan terbuka (Eoa) adalah 5.308 trip/
tahun dengan produksi (hOA) sebesar 304,689 ton/tahun. Kegiatan Pemanfaatan menunjukan tangkap
lebih secara biologi dan ekonomi. Implementasi kebijakan dari penelitian ini adalah pembatasan upaya
sebesar 314-736 trip, pengaturan armada alat tangkap jaring insang hanyut adalah 353-409 unit, payang
0-5 GT adalah 409-474 unit, payang > 5-10 GT adalah 73-85 unit, Jumlah tangkapan diperbolehkan ikan
tenggiri sebesar 514,608 ton dengan kuota jaring insang hanyut sebesar 485,680 ton, payang 0-5 GT
sebesar 5,772 ton, payang > 5-10 GT sebesar 23,156 ton, pengaturan teknis lainnya (perlindungan SDA
dan DPI, pengawasan pemanfaatan sumber daya dan pungutan perikanan tangkap).
Kata Kunci: bioekonomi, indramayu, kebijakan pengelolaan, tenggiri
ABSTRACT
This Research analyzed bioconomic modelling of narrow-barred spanish mackerel in every
fisheries management regime through Gordon Schaefer Model and CYP Parameter Estimation model,
also a direction of its management policy in Indramayu Region. This research was conducted from
February to July 2014, survey method and descriptive quantitative analysis were used in carrying out
this research. The results of this research indicated that intrinsic growth parameter (r) of narrow-barred
spanish mackerel approximately 10,291 ton/year, catchability coefficient (q) was about 0,001673 ton/trip,
carrying capacity (K) reached at 250,028 ton/year, cost (c) was 1,762 Rp/trip and price (p) was 30,750
Rp/ton. Maximum sustainable yield fishing effort (EMSY) reached at 3076 trip/year with production of
MSY (hMSY) approximately 643,260 ton/year. MEY fishing effort (EMEY) reached 2654 trip/year with
MEY production (hMEY) Approximately 631,141 ton/year. Open access fishing effort (Eoa) reached
about 5.308 trip/year with production (hOA) approximately 304,689 ton/year. Harvesting of narrow-barred
spanish mackerel indicated biological and economic overfishing. The implementation from this research
results were conducting limited entry for 314-736 trip; controlling fishing fleet for each fishing gear: gill
net (< 5 GT) was about 353-409 unit, seine net (< 5 GT) was about 409-474 unit, others seine net (>510GT) was 73-85 unit; Total Allowable catch of narrow-barred spanish mackerel was about 514,608 ton
with quote for every fishing gear: gill net was about 485,680 ton, seine net (<5GT) approximately 5,772
ton,others seine net (>5-10GT) was about 23,156 ton; and others in technical control (natural resources
and fishing ground conservation, controlling of natural resources harvesting and fishing fee aplication).
Keywords: bioeconomic, Indramayu, management policy, narrow-barred spanish mackerel
117
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014
PENDAHULUAN
Ikan Tenggiri merupakan salah
satu
komoditas perikanan unggulan Indonesia. Produksi
ikan tenggiri Indonesia pernah menjadi terbesar di
dunia mengalahkan Filipina, Sri Langka, Yaman,
dan Pakistan (FAO, 1984 dalam Widodo, 1989). Ikan
tenggiri merupakan ikan pelagis yang tersebar luas
di Indonesia. Ikan tenggiri tersebar pada seluruh
wilayah perairan Pantai Utara Jawa dan Madura,
Selatan Jawa Tengah, Selatan Bali, sebelah Utara
Lombok, Sumbawa dan Utara Flores serta Pantai
Utara Timor Bagian Barat (Martosubroto et al.,
1991 dalam Saragih, 2012).
Salah satu daerah potensial dalam
pemanfaatan ikan tenggiri yang terletak di Utara
Jawa adalah Kabupaten Indramayu. Kabupaten
Indramayu telah menjadi sentra penghasil ikan
tenggiri di Jawa Barat. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Barat (2006) dalam
Rizkawati (2009) mencatat bahwa pada tahun
2006, Kabupaten Indramayu berhasil menembus
angka produksi ikan tenggiri tertinggi di Jawa
Barat yaitu 1.913,10 ton atau sekitar 54,13%
total produksi ikan tenggiri Jawa Barat. Produksi
perikanan tenggiri yang didaratkan di Kabupaten
Indramayu merupakan hasil produksi dari berbagai
perairan, mulai dari perairan Indramayu hingga
kepada Laut Cina Selatan, Selat Karimata dan
perairan di Sulawesi. Informasi mengenai potensi
sumber daya ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu
diperlukan mengingat banyaknya nelayan skala
kecil yang memanfaatkan sumber daya tersebut.
Nelayan yang menangkap ikan tenggiri di Perairan
Kabupaten Indramayu adalah nelayan jaring insang
hanyut (gill net) < 5 GT dan payang (seine net) <
10 GT.
perikanan harus didasarkan pada aspek sosialekonomi serta faktor biologi ikan, kelestarian dan
kondisi lingkungannya untuk mendukung kegiatan
pemanfaatan secara lestari. Hal mendasar
pengelolaan sumber daya perikanan adalah
bagaimana kegiatan pemanfaatan sumber daya
tersebut sehingga menghasilkan manfaat ekonomi
yang tinggi bagi pengguna, namun kelestariannya
tetap terjaga (Fauzi dan Anna, 2005).
Salah satu pendekatan yang sering dilakukan
dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah
pendekatan bioekonomi. Pendekatan bioekonomi
yang digunakan pada penelitian ini yaitu Model
Gordon Schaefer dengan Model Estimasi
Parameter CYP (Clarke Yoshimoto Pooley).
Pendekatan ini memaparkan nilai dari pemanfaatan
dan pengelolaan pada rezim potensi maksimum
lestari (MSY), potensi ekonomi maksimum (MEY)
dan perikanan terbuka (OA) dengan estimasi nilai
parameter biologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
nilai dari parameter biologi dan ekonomi SDI ikan
tenggiri, input aktual dan pemanfaatan aktual
yang kemudian untuk penentuan nilai produksi
serta input pada berbagai rezim pengelolaan dan
implementasi kebijakan yang dapat diterapkan.
METODOLOGI
Sumber daya perikanan yang merupakan
sumber daya milik negara sebagai wakil kepemilikan
publik, memiliki sifat akses terbuka (open access)
dan sering kali dianggap sebagai sumber daya
milik bersama (common resources). Akibatnya
sering terjadi ekspansi dan ksternalitas dalam
pemanfaatannya. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas sumber daya ikan
serta penurunan rente ekonomi akibat kondisi
tangkap lebih secara biologi (biological overfishing)
dan kondisi tangkap lebih secara ekonomi
(economical overfishing) (Fauzi, 2010).
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
Februari sampai Juli 2014 di Kabupaten Indramayu
dengan lokasi pengambilan sampel di 5 PPI dan
1 PPP yang ada di Kabupaten Indramayu: PPI
Karangsong, PPI Majakerta, PPI Dadap, PPI
Tegalagung, PPI Eretan Kulon dan PPP Eretan
Wetan. Metode yang digunakan yaitu metode survey
melalui analisis kuantitatif dan deskriptif. Data
primer diperoleh langsung dari pengambilan sampel
nelayan di lapangan dan UPTD terkait meliputi
biaya penangkapan per trip, hasil tangkapan per
trip, lama trip dan jumlah trip per tahun, sedangkan
data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu dan
DKP Jawa Barat meliputi data produksi ikan tenggiri
dan upaya penangkapan Time Series (2000-2012)
dan harga ikan tenggiri (2005-2012). Data tahun
1998 dan 1999 diperoleh melalui pendugaan
matematis melalui rata-rata ukur (geometric mean)
dengan menggunakan software Ms. Excel 2007.
Penurunan kualitas sumber daya ikan akan
berpengaruh terhadap penurunan nilai ekonomi
yang diperoleh. Pemanfaatan sumber daya
Pengambilan sampel dilakukan dengan
metode purposive sampling dimana pengambilan
sampel dilakukan secara sengaja berdasarkan
118
= CPUE unit alat tangkap ke-i / CPUE for unit-i fishing ge
��
CPUEunit
unitalat
alattangkap
tangkapke-i
standar
/ CPUE
for standard
f
==CPUE
/ CPUE
for unit-i
fishing ge
��� �
��
= CPUE unit alat tangkap standar / CPUE for standard fis
Produksi
ke-i
/ Fish
of unit-i fis
Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas
Lukmanul
Hakim,
Zuzy
Anna
dan/ production
Junianto)
����
==CPUE
unitalat
alattangkap
tangkap
standar
CPUE
for standard
fis
= Produksi alat tangkap ke-i / Fish production of unit-i fis
��
Produksialat
alattangkap
tangkapke-i
standar
production
of stan
==Produksi
/ Fish/ Fish
production
of unit-i
fis
��� �
��
= Produksi alat tangkap standar / Fish production of stan
�
=
Upaya
penangkapan
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
effort
���
= Produksi alat tangkap standar / Fish production of stan
kriteria dan pertimbangan tertentu seperti:
= Upaya penangkapan alat tangkap ke-i / Fishing effort f
��
Upayapenangkapan
penangkapanalat
alattangkap
tangkapstandar
standar
/ Fishing
Upaya
penangkapan
alat
tangkap
ke-i
/ Fishing
efforteff
���� ===Upaya
responden merupakan nelayan jaring insang
��
= /Upaya
penangkapan
alat
tangkap
standar
/
Fishing
Fishing
effort
for ke-i
standard
fishing
gearindex for unit-ieff
FPI
alat
tangkap
/ Fishing
power
fis
hanyut kurang dari 5 GT dan payang kurang dari 10
� ==Upaya
����
penangkapan
alat
tangkap
standar
/ Fishing eff
�
=
FPI
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
power
index
for
unit-i
fis
���
=
FPI
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
power
index
GT yang melakukan penangkapan aktif terhadap
FPIalat
alattangkap
tangkapke-i
standar
/ Fishing
power
for stan
����� � ==FPI
/ Fishing
power
indexindex
for unit-i
fis
���
for unit-i
fishing gear
sumber daya ikan tenggiri dan beroperasi di
���� = FPI alat tangkap standar / Fishing power index for stan
Upaya
Standard
Effort
���
FPI
alatstandar
// Fishing
SE� ===FPI
alat
tangkap/ standar
Fishingpower
powerindex for stan
Perairan Kabupaten Indramayu. Penentuan jumlah
SE
=
Upaya
standar
/
Standard
Effort
akan rumus yang
dikembangkan
Isaac
dan
Michael
dalam
Sugiyono
(2010)
index
for
standard
fishing
gear
sampel
menggunakan Isaac
rumus yang
SE
= Upaya
standar / Standard Effort
kan rumus yang
dikembangkan
dan dikembangkan
Michael dalam Sugiyono
(2010)
SE = Upaya standar / Standard Effort
Isaac 85
dan%Michael
dalam
Sugiyono
(2010) dengan
ngkat
kepercayaan
adalah
sebagai
berikut:
nakan
rumus yang85dikembangkan
Isaac
dan Michael dalam Sugiyono (2010)
gkat kepercayaan
% adalah sebagai
berikut:
tingkat
kepercayaan
85Isaac
% adalah
berikut:
kan rumus yang
dikembangkan
dansebagai
Michael
dalam Sugiyono (2010)
ingkat kepercayaan
85 % adalah
sebagai
berikut:
menggunakan
rumus
yang
dikembangkan Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2010)
Fungsi
menggunakan
rumus
yang
dikembangkan Isaac
danProduksi
MichaelLestari
dalam Sugiyono (2010)
gkat kepercayaan
85 % adalah ��
sebagai
berikut:
�
� (�.
�) 85
menggunakan
rumus
yang
dikembangkan
Isaacberikut:
dan Michael dalam Sugiyono (2010)
dengan
tingkat
kepercayaan
%
adalah
sebagai
�
Fungsi
Produksi
Lestari
Produksidalam
Lestari
� (�.yang
�)� 85
� = � ��
menggunakan
rumus
dikembangkan
IsaacFungsi
dan
Michael
Sugiyono
(2010)
dengan
kepercayaan
% adalah sebagai
berikut:
Fungsi
produksi maksimum
lestari
(MSY)
(�.85
� = tingkat
−
1)�
�)�
��
��� (�kepercayaan
� +yang
dengan
tingkat
%
adalah
sebagai
berikut:
menggunakan
rumus
dikembangkan
Isaac
dan
Michael
dalam
Sugiyono
(2010)
�
��
�
(�.
�)
Fungsi
produksi
maksimum
lestari
(MSY)
menggunakan
model
Schaefer
(S
(�
(�.
−
1)�
+
�)�
��
��
Fungsi
produksi
maksimum
lestari
(MSY)
mengg
menggunakan
model
Schaefer
(Schaefer,
1957
dengan
kepercayaan
85 % adalah sebagai berikut:
�
� =tingkat
��
� (�. �) � (�.
�
an:
�
(�
− 1)� +1957
��
�� dalam
Fauzi, 2004):
dengan
kepercayaan
85�)�
% adalah
sebagai
berikut:
��
� (�.dalam
�)
Keterangan:
� = tingkat
Fauzi,
2004):
1957
dalam Fauzi, 2004):
n:
� (� − 1)� + ��
� (�. �)�
���� � (�. �)
�=
��
s
=
Jumlah
Sampel
/
Sample
number
� (� ��
� (�. �)�
lah
Sampel
/
Sample
number
�
=
�
(�.
�)
−
1)�
+
��
��
an:Sampel / Sample number
��� �
� + ��� (�. �)�
���
ah
N
= Total Populasi / Total of �population
− 1)�
= ���� (� ��
� (�. �)
(��)�
n:
�
=
−
ℎ
�
�
�
(��)�
ℎ
=
−
�
�
���
� + �� (�. �)�
���
llah
Populasi
/ Total
of population
� = ��� (� ��
− 1)�
dKeterangan:
= Tingkat Ketelitian / Accuracy
�
Sampel
/ Sample
number
�+
(�.���)
�
� (�.Lestari
Fungsi
Produksi
(�
Populasi
/ Total
of
population
−
1)�
�)�
��
Keterangan:
= of�
ah
Sampel
/ Sample
number
= Tingkat Kepercayaan / �
Level
� (�. �)�
kat
Ketelitian
/ Accuracy
+ ��Keterangan:
�� (� − 1)�
alat
Populasi
of
sKeterangan:
= population
Jumlah
Sampel / Sample
number
Keterangan:
Fungsi
produksi
maksimum lestari (MSY) menggunakan mode
confidence
Ketelitian/ Total
/ Accuracy
Keterangan:
s
=
Jumlah
Sampel
/
Sample
number
Keterangan/Remaks:
Populasi
/ Total Produksi
of/ population
Fungsi
Lestari
kat
Kepercayaan
Level
of
confidence
s
=
Jumlah
Sampel
/
Sample
number
gkat Ketelitian / Accuracy
N/ Level
= Total
/ Total
of population
=
Produksi
lestari
/ Maximum
sustainable
yield
productionsustaina
ℎ���
NilaiofPPopulasi
dan
Q adalah
sama
yaitu
0,5
1957 maksimum
dalam
Fauzi,
2004):
Produksi
maksimum
lestari
/ Maximum
at KepercayaanKeterangan:
confidence
ℎ���
= = Produksi
maksimum
lestari
/ Maximum
Fungsi
Produksi
Lestari
sN = Total
Jumlah
Sampel
Sample
number
Populasi
/ /Total
of population
at
Ketelitian
/
Accuracy
Fungsi
produksi
maksimum
(MSY) menggunakan model
Schaefer
an QKepercayaan
adalah sama
0,5Populasi
N
=
Total
/ Total
oflestari
population
sustainable
yield(Schaefer,
production � � �
s /yaitu
Jumlah
Sampel
/ Sample
number
gkat
confidence
= Level
Tingkat
Ketelitian
/�Accuracy
=
Laju pertumbuhan
Intrinsic
growth
�rlogistik=/ Laju
pertumbuhan
logistik / Intrinsic
growth
n Q adalah samad
0,5 of
Fungsi
produksi maksimum
lestari
(MSY)
menggunakan
model
N
= Total
Populasi
/ Total
of population
d/yaitu
Tingkat
Ketelitian
/ Accuracy
(��)�
at Kepercayaan
Level
of
confidence
ℎ��� =
− �/Intrinsic
� � � Schaefer
= Laju pertumbuhan
logistik
1957sama
dalam
Fauzi,
2004):
Analisis
Data
d
Tingkat
Ketelitian
/
Accuracy
N
=
Total
Populasi
/
Total
of
population
�
an Q adalah
yaitu
0,5
�
Tingkat Kepercayaan
/ Level
of confidence
=dalam
Koefisien
daya
tangkap
/ Catchability
coefficient
�
= growth
Koefisien daya
tangkap / Catchability coefficien
1957
Fauzi,
2004):
= Tingkat
/�Accuracy
� yaitu
Kepercayaan
/ Level
of confidence
�
nData
Q adalah samad
0,5 Ketelitian
�
�
�
Kepercayaan
/
Level
of
confidence
q
Standardisasi
Alat
Tangkaps
d
=
Tingkat
Ketelitian
/
Accuracy
�
Nilai
P
dan
Q
adalah
sama
yaitu
0,5
Keterangan:
= /=Koefisien
daya
tangkap
� ℎ/���
==Daya
dukung
Carrrying
capacity
(��)�
− � lingkungan
� ��
Data
Daya dukung
lingkungan
/ Carrrying capacity
� � � / �Catchability
�
= Tingkat
Level
of confidence
Nilai
P dan QKepercayaan
adalah sama
yaitu
0,5
�
coefficient
(��)�
ℎ
=
−
� � sustainable yield prod
�
disasi
Alat
Tangkap
Nilai
P
dan QKepercayaan
adalah
sama
yaitu
0,5
���
Data
�
=
Tingkat
/
Level
of
confidence
Standardisasi
alat
tangkap
mengikuti
formula
ℎ
=
Produksi
maksimum
lestari
/
Maximum
���
� / Fishing effort
� yaitu
= 0,5
Upaya
penangkapan
/ Fishing
effort
sasi Alat Tangkap
Upaya
penangkapan
Nilai P dan Q adalah sama
�K
= =Daya
dukung
lingkungan
/ Carrrying
Data
Keterangan:
Spare
& Venema
(1999),
yaitu:Spare & Venema (1999),
ndardisasi
alat
tangkap
mengikuti
formula
yaitu:
disasi Alat Tangkap
Nilai
P
dan
Q
adalah
sama
yaitu
0,5
Analisis
Data
capacity
�
=
Laju
pertumbuhan
logistik
/
Intrinsic
growth
Keterangan:
dardisasi alat tangkap
mengikuti
formula
Spare
&Parameter
Venema (1999),
yaitu:
Analisis
Data
Estimasi
Biologi
dan
Ekonomi
sasi Alat
Tangkap
Estimasi
Parameter Biologi dan Ekonomi
ℎ���
=
Produksi
maksimum
lestari
/ Maximum
sustainable
yield
��
��
E yaitu:
Analisis
Data
= production
Upaya
penangkapan
/ Fishing
effort
andardisasi
alat tangkap
mengikuti
formula
Spare
&
Venema
(1999),
Standardisasi
Alat Tangkap
�
=
Koefisien
daya
tangkap
/ Catchability
coefficient
��
��
��
=
��
=
=
Produksi
maksimum
lestari
/ Maximum
sustainable
yield
production
ℎ
Analisis
Data
���
Standardisasi
Alat
Tangkap
Pendugaan
parameter
biologi
mengikuti
formula
dari
Model
CYP
(Clarke
et al.
dardisasi� alat tangkap
mengikuti
formula
Spare
&
Venema
(1999),
yaitu:
��
��
Pendugaan
parameter
biologi
mengikuti
formula
da
��
=
��
=
=
LajuStandardisasi
pertumbuhan
logistik
/ Intrinsic
Standardisasi
Tangkap
Analisis
Data
tangkap
mengikuti
formula
Spare
&
Venema
(1999),
yaitu:
���� Alat alat
�����growth
=
Daya
dukung
lingkungan
/
Carrrying
capacity
Standardisasi
Tangkap
� �� 1=
=��
Laju pertumbuhan
logistik
/ Intrinsic
�� =(FPI
Standardisasi
alat
tangkap
mengikuti
formula��
Spare
& Venema
� − (1999),
� growthyaitu:
���� Alat
�� �
�−�
shing power
index
standar
sama
dengan
maka:
s) tangkap
����(�
� index
=
Koefisien
daya
/ Catchability
coefficient
Estimasi
Parameter
Biologi
dan
)
)
(�� �
=
�
�
��(��)
�
��(�
− Ekonomi
Standardisasi
alat
tangkap
mengikuti
formula
Spare
&
Venema
(1999),
yaitu:
��
��
�� =(FPI
��
=
)
Standardisasi
Alat
Tangkap
��(�
=
�
����(��)
� ���� ) ��(�� ) −
���
�
hing power
standar
)
sama
dengan
1
maka:
s
���
�
=
Upaya
penangkapan
/
Fishing
effort
�
�
�
�
�
�
�
�
denganStandardisasi
fishing
power
index
standar
(FPI
)
sama
��
alat �
tangkap
mengikuti
formula
Spare
Venema
(1999),
�
=��Koefisien
daya tangkap
Catchability
coefficient
��
= ��
�� =&/��
�yaitu:
��
���
s
� / Carrrying
ishing power
index
standar
(FPIlingkungan
) sama
dengan
1mengikuti
maka:
��
= ��
��
=&��
�
= Daya
capacity
s���
dengan
1dukung
maka:
Standardisasi
alat
tangkap
formula
Spare
Venema
(1999),
yaitu:
Pendugaan
parameter
biologi
mengikuti
�
� =�
dengan
nilai r,qlingkungan
dan
K=
yaitu:
��
=Estimasi
��
�� dukung
��/ Carrrying
dengan
penentuan
nilai
r,q dan K yaitu:
hing power index standar (FPIs)���
sama
1penentuan
maka:
���
= Daya
capacity
Parameter
� = dengan
�� s) sama
��Modeldan
��
=(FPI
�� dari
=Biologi
formula
CYPEkonomi
(Clarke et al.,1992)
dengan
power
index
dengan
1
maka:
�/��Fishing
� standar
�
=
Upayafishing
penangkapan
effort
��
��
�� s) sama
��
���� =
�(1
− �) effort
dengan
fishing
power
index
standar
(FPI
dengan
1
�(1
− �)dari Model CYP
����standar
nurut Gulland (1983)
upaya
penangkapan
dengan
menggunakan
��
=
��
= maka:
= diperoleh
Upaya
penangkapan
� = −�(�
� �)
parameter
biologi mengikuti
=
�=−
�standar
dengan
fishing
power
standar
(FPI
sama
dengan
1/ Fishing
maka:
� = formula
�� �menggunakan
���� =index
�� s) Pendugaan
��
urut Gulland (1983)
upaya
penangkapan
diperoleh
dengan
1
�
�
1
�
�
�
dengan
fishing
power
index
standar
(FPI
)
sama
dengan
1
maka:
�
Estimasi
Parameter
Biologi
dan
Ekonomi
=
���
s
�
�
�
an
sebagai
berikut:
�� �(���)/�� � − �
�
Gulland
(1983)
upaya
penangkapan
standar
diperoleh
menggunakan
�
=Biologi
Menurut
Gulland
upaya
penangkapan
�
�dengan
Estimasi
Parameter
dan
Ekonomi
dengan
fishing
power(1983)
index
standar
(FPIs)���
sama
dengan
1) maka:
�(���)/��
nnurut
sebagai
berikut:
)
(�� � �
�
=
�
−
�
��(��)
�
��(�
��(�
�
�
���
�
=
���
�
urut Gulland (1983)
upaya
penangkapan
standar
diperoleh
dengan
menggunakan
� dari Model CYP�
Pendugaan
parameter
biologi
mengikuti
formula
(Clarke
et al.,1992)
�
�
�
�
�
�
�
�
�
standarMenurut
diperoleh
dengan
menggunakan
persamaan
=
��Gulland
= �(���
�
�
)
�
�
=
�
�
=
���
an sebagai berikut:
(1983)
upaya
penangkapan
diperoleh
dengan
menggunakan
�
��� standar
Pendugaan
parameter
biologi
mengikuti
dari Model CYP (Clarke
et
�formula
�� Gulland
= �(���
�
� � �� ) upaya
penangkapan
dengan
menggunakan
sebagaiMenurut
berikut:
�� (1983)
�dengan
−
� ���penentuan
� nilaidiperoleh
nan:
sebagai berikut:
= �� standar
r,q
dan
K
yaitu:
�
Menurut
(1983)
diperoleh
menggunakan
) Gulland
(� �
��
� �� ) upaya
==� �(���
����(��)
� penangkapan
��(� ) −� standar
���� ) � dengan
��(����
persamaan
sebagai
berikut:
−�
�
n:
Menurut
Gulland
(1983)
upaya
penangkapan
standar
diperoleh
dengan
menggunakan
��
�Keterangan:
��
���(� � ) =��Keterangan:
���
� ����(��)
persamaan
sebagai
berikut:
) −
(� � � )
�
��(�
�
��
=
�(���
�
�
)
�(1
−
�)
���
�
�
� fishing gear
PUE
unit
alat
tangkap
ke-i
/
CPUE
for
unit-i
persamaan
sebagai
berikut:
�
� dengan
��
� � �� =�−�(����
Menurut Gulland �
(1983) upaya
penangkapan
diperoleh
menggunakan
� �)
an:
��tahun
= �(���
�/ standar
���
) � for
�
=
�
=
CPUE
ke-n
CPUE
period-n
penentuan
nilai
r,q
dan
K
yaitu:
PUE unit dengan
alat tangkap
ke-i
/
CPUE
for
unit-i
fishing
gear
= CPUE tahun
ke-n
/ CPUE for period-n
�
persamaan sebagai berikut:
�� = �(���� ����� ) dengan
1 �nilai
� r,q
n:
penentuan
dan
K
yaitu:
penentuan
nilai�r,q
K yaitu:
PUE unit
standar
/ CPUE
fordengan
standard
fishing
�� = gear
�(���
� �dan
persamaan
berikut:
CPUE
unit alat
alat tangkap
tangkap
ke-i /sebagai
CPUE
for
unit-i
fishing
gear
�)
Keterangan:
Keterangan/Remaks:
����
tahun
berikutnya
/ CPUE
fortahun
the next
period-n
�(1
− =�)CPUE
PUE unit alat tangkap
standar / CPUE for
standard
fishing
gear
�
= CPUE
berikutnya
/ CPUE for the next per
��
=
�(���
�
�
)
� �(���)/��
Keterangan:
���
�
�
PUE
unit
alat
tangkap
ke-i
/
CPUE
for
unit-i
fishing
gear
�
=
−�(�
�
�)
�
=
�(1
−
�)
�
=
roduksi
alat
tangkap
ke-i
/
Fish
production
of
unit-i
fishing
gear
Keterangan:
=
CPUE
unit
alat
tangkap
ke-i
/
CPUE
for
=
CPUE
unit
alat
tangkap
ke-i
/
CPUE
for
unit-i
fishing
gear
�
��
=
�(���
�
�
)
CPUE unit alat tangkap
standar / CPUE�for1standard
fishing
gear � � tahun
� �= Upaya
�
� =for
−�(�
�) / Fishing effort
� �ke-n
= = Upaya
penangkapan
ke-n / Fishing
effort
period-n
oduksi
alat
tangkap
ke-i
/ Fish
production
gear
Keterangan:
�� � gear
penangkapan
tahun
� of unit-i
=
CPUE
unit
alat
tangkap
ke-i /fishing
CPUE
for
unit-i fishing
�
�
unit-i
fishing
gear
PUE
unit
alat
tangkap
standar
/
CPUE
for
standard
fishing
gear
1
�
�
�(���)/��
= CPUE
alat
tangkap
ke-i
/ CPUE
forgear
unit-i
fishing
roduksi alat
standar
/unit
Fish
production
of standard
fishing
gear gear
�
standar
for standard
fishing gear
��
Keterangan:
�/ CPUE
Produksi
alat tangkap
tangkap
ke-i
/ Fish
production
unit-i
fishing
����ofstandar
Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/ Fishing
effort for the next period-n
CPUE/unit
unitalat
alat
tangkap
ke-i
/=
CPUE
for
unit-i
fishing
gear
��� standar
standar
/ CPUE
for standard
fishing
gear
oduksi alat tangkap
Fish
production
of=�standard
fishing
gear
����
= Upaya
penangkapan
==CPUE
tangkap
/ Keterangan:
CPUE
for
� �(���)/�� tahun ke-n / Fishing effort
oduksi
alat
tangkap
ke-i
/
Fish
production
of
unit-i
fishing
gear
�
CPUE
unit
alattangkap
tangkap
standar
/production
CPUE
for standard
fishing
gear
=
Produksi
alat
ke-i
/ Fish
offishing
unit-i
fishing
� fishing
paya penangkapan
tangkap
ke-i
/gear
Fishing
effort
for
for
Unit-i
fishing
gear gear
=standard
CPUE
unit
alat
tangkap
ke-i
/standard
CPUE
for
unit-i
gear
���� alat
�
=
fishing
Produksi
alat tangkap
standar
/
Fish
production
of
gear
=forCPUE
tahun
/ pertumbuhan
CPUE
for� period-n
�
��� alat
CPUE
unitalat
alattangkap
standar
/production
CPUE
standard
fishing
gear
= Produksi
ke-i
Fish
of
unit-i
fishing
gear
�
=/ Laju
pertumbuhan
Intrinsic
growth
�
aya penangkapan
tangkap
ke-i
/ tangkap
Fishing
effort
for
for Unit-i
fishing
gear
�logistik
=/ke-n
Laju
logistik / Intrinsic growth
oduksi
alat
tangkap
/ Fish
production
of
fishing
=
Produksi
alat
tangkap
ke-i
/standard
Fish
production
ofgear
unit-i
fishing
gear
��� standar
standar
/
Fish
production
of
standard
fishing
gear
=
Produksi
alat
tangkap
ke-i
/
Fish
production
Keterangan:
=
CPUE
unit
alat
tangkap
standar
/
CPUE
for
standard
fishing
gear
�
paya
penangkapan
alat
tangkap
standar
/
Fishing
effort
for
standard
fishing
gear
�
Upaya penangkapan
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
effort
for
for
Unit-i
fishing
gear
=
Produksi
alat
tangkap
ke-i
/
Fish
production
of
unit-i
fishing
gear
�
standar
/ Fish
standard
fishing gear
����
= CPUE
tahun
/coefficient
CPUE
for the/ next
period-ncoefficien
�� alatof
�/ Fishing
= Koefisien
daya
tangkap
/ Catchability
aya penangkapan
tangkap
standar
effort
forproduction
standard
fishing
gear
Keterangan:
�of
=berikutnya
Koefisien
daya
tangkap
Catchability
unit-i penangkapan
fishing
=
alat
standar
/for
Fish
production
of
standard
fishing
gear
aya
penangkapan
alat
tangkap
ke-i tangkap
/gear
Fishing
effort
for
Unit-i
fishing
gear
Keterangan:
�
Upaya
alat
tangkap
ke-i
/ Fishing
effort
for forgear
Unit-i fishing
gear
��� CPUE
�
= Produksi
Produksi
alat
tangkap
ke-i
/ Fish
production
of
unit-i
fishing
�
=
tahun
ke-n
/
CPUE
for
period-n
PI
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
power
index
for
unit-i
fishing
gear
�
= Produksi
alat
tangkap
standar
/ Fish
production
of
standard
fishing
gear
Upaya penangkapan
tangkap
standar
/ alat
Fishing
effort
fishing
gear
��� alat
Upaya
penangkapan
tangkap
ke-i
/ Fishing
effort
for
for
Unit-i
fishing
gear
=.Produksi
alat
tangkap
standar
/ for
Fish
��dukung
=standard
Upaya
tahun
/ Fishing
effort for capacity
period-n
U�
penangkapan
= /=CPUE
tahun
ke-nke-n
/ CPUE
for period-n
� for
=
Daya
lingkungan
Carrrying
capacity
Iaya
alatpenangkapan
tangkap ke-i
/alat
Fishing
power
index
unit-i
fishing
gear
=effort
CPUE
tahun
ke-n
CPUE
for
period-n
�alat
Daya
dukung
lingkungan
/ Carrrying
n / effort
�standar
= Produksi
Upaya
penangkapan
tangkap
ke-i
/ Fishing
effort
for
for
Unit-i
fishing
gear
�
standar
/
Fishing
for
standard
fishing
gear
tangkap
standar
/
Fishing
for
standard
fishing
gear
�
�
=
alat
tangkap
/
Fish
production
of
standard
fishing
gear
�
production
of
standard
fishing
gear
�
=
CPUE
tahun
berikutnya
/
CPUE
for
the
next
period-n
U
=
CPUE
tahun
berikutnya
/
CPUE
for
the
PI
alat
tangkap
standar
/
Fishing
power
index
for
standard
fishing
gear
���
=
Upaya
penangkapan
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
effort
for
for
Unit-i
fishing
gear
�
standar
/
Fishing
effort
for
standard
fishing
gear
PI alat tangkap ke-i
/ Fishing power index for unit-i fishing
gear
n+1
�
����
= Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/ period-n
Fishing effort for the next pe
I alat tangkap standar
Fishing
power index
fortangkap
standard
fishing
gear
�/alat
=fishing
CPUE
tahun
berikutnya
/for
CPUE
for
the
nextgear
�
=/Upaya
Upaya
penangkapan
alat
tangkap
standar
Fishing
effort
standard
fishing
FPI
alat
tangkap
ke-i
Fishing
power
index
unit-i
fishing
gear
���
���
period-n
�� �/ Fishing
=
==
penangkapan
alat
tangkap
ke-i
/ / for
Upaya
penangkapan
ke-i
/ Fishing
effort
for next
for
Unit-i
fishing
gear
�
Ipaya
alat standar
tangkap
ke-i
power
index
for
unit-i
gear
Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/
Fishing
effort
for
period-n
�
�
=
Upaya
penangkapan
alat
tangkap
standar
/
Fishing
effort
for
standard
fishing
gear
FPI
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
power
index
for
unit-i
fishing
gear
���
/
Standard
Effort
�
�
�
Parameter
ekonomi
meliputi
struktur
biaya
dan
harga
yang
diperoleh
dari
bia
PI alat
tangkap
standarFishing
/ Fishing
power
index
for
standard
fishing
Parameter
ekonomi
meliputi
struktur
biaya
danstruktur
harga yan
Egear
fishing
= Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/
effort
for for
Unit-i
fishing
�gear
=index
Laju
pertumbuhan
logistik
/ Intrinsic
growth
n standard
alatpenangkapan
tangkap
ke-i
Fishing
power
index
unit-i
gear
aya
standar
/ Standard
Effort
�/�alat
= Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/gear
Fishing
effort
for
period-n
���
= FPI
standar
/tangkap
Fishing
power
for
fishing
�
standar
/ for
Fishing
effort
for
standard
fishing
gear
� �� = /Upaya
I alat tangkap
standar
Fishing
power
index
for
standard
fishing
gear
Fishing
effort
for period-n
alat tangkap ke-i
/ dan
Fishing
index
for
unit-i
fishing
gear
���
standar
/ Fishing
power
index
fortenggiri
standard
fishing
gear
���� / Standard
=
Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/power
Fishing
effort
for
the
next
period-n
�� = FPI
rata
harga
rata-rata
ikan
dan
dianggap
konstan.
Upaya standar
Effort
rata
dan
harga
rata-rata
ikan tenggiri
dan dianggap kons
�
=
Koefisien
daya
tangkap
/
Catchability
coefficient
���
FPI
alat
tangkap
standar
/
Fishing
power
index
for
standard
fishing
gear
SE �� =
Upaya
standar
/ Standard
Effort
�
=
Upaya
penangkapan
tahun
ke-n
/
Fishing
effort for
the next period-n
=
FPI
alat
tangkap
ke-i
/
Fishing
power
index
for
unit-i
fishing
gear
���
��� / Effort
aya standar
/
Standard
Effort
���
=
FPI
alat
tangkap
standar
Fishing
power
index
for
standard
fishing
gear
SE
Upaya
standar
/
Standard
�
�
= Laju
pertumbuhan logistik / Intrinsic growth
SE
= FPI
Upaya
/ Standard
� power
=index
Dayafor
dukung
/ Carrrying capacity 119
Analisis
Bioekonomi
alatstandar
tangkap
standar
/ Effort
Fishing
standard
gear
���
Analisis
Bioekonomi
�
= Laju
pertumbuhan
logistiklingkungan
/fishing
Intrinsic
growth
� =
SEKoefisien
= Upaya
standar
/ Standard
Effort
�
=
daya
tangkap
/ Catchability
coefficient
SE
= Upaya standar / Standard
Effort
bioekonomi
menggunakan
Modelcoefficient
Gordon
Schaefer dalam
Analisis
bioekonomi
menggunakan
Model Fauzi
Gord
� Analisis
= Koefisien
daya tangkap
/ Catchability
�
= Daya dukung lingkungan / Carrrying
capacity ekonomi meliputi struktur biaya dan harga yang diperoleh d
Parameter
sebagai
berikut:
sebagai berikut:
�
= Daya dukung lingkungan
/ Carrrying capacity
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014
En+1
r
q
K
INPUT SUMBER DAYA IKAN TENGGIRI
= Upaya penangkapan tahun ke-n /
Fishing effort for the next period-n
= Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic
growth
= Koefisien daya tangkap / Catchability
coefficient
= Daya dukung lingkungan / Carrrying
capacity
Sumber daya ikan tenggiri di Kabupaten
Indramayu dimanfaatkan oleh nelayan jaring insang
hanyut dan payang dengan spesifikasi nelayan
jaring insang hanyut 0 - 5 GT, payang 0 - 5 GT
dan payang > 5-10 GT.
Parameter ekonomi meliputi struktur biaya
dan harga yang diperoleh dari struktur biaya
rata-rata dan harga rata-rata ikan tenggiri dan
dianggap konstan.
Analisis Bioekonomi
Analisis bioekonomi menggunakan Model
Gordon Schaefer dalam Fauzi (2010), sebagai
berikut:
Upaya penangkapan tertinggi terjadi pada
tahun 2004 dengan jumlah upaya yaitu 13.873
trip. Upaya penangkapan terendah terjadi pada
tahun 2002 dengan angka 2.159 trip. Penurunan
upaya penangkapan tenggiri pada tahun 2002
dipengaruhi oleh penurunan operasi jaring insang
hanyut yang diduga akibat adanya pengaruh konflik
antara nelayan tradisional Kabupaten Indramayu
(Nelayan Kecamatan Cantigi dan Kandanghaur)
mengenai perebutan wilayah penangkapan ikan
dan protes terhadap penggunaan jaring arad dan
Tabel
1.Analisis
Analisis
Bioekonomi
Model
Gordon
Schaefer
Tabel 1.
Bioekonomi
Model
Gordon
Schaefer.
Table 1.
Analysis
of Model
Gordon
Schaefer.
Table
1.Bioeconomic
Bioeconomic
Analysis
of Model
Gordon
Schaefer
Variabel
Produksi/
Production (h)
Upaya Penangkapan/
Fishing Effort (E)
Rente Ekonomi/
Economic Rent (π)
MSY
MEY
OA
��
4
�
2�
�
�
��
� �1 +
� � �1 −
�
���
���
4
�
�
� �1 −
�
2�
���
�
��
� �1 −
�
���
��
(p.hMSY)-(c.EMSY)
Sumber:
Fauzi
Source:
Sumber: Fauzi
(2010)(2010)
/ Source:/ Fauzi
(2010)Fauzi (2010)
(p.hMEY)-(c.EMEY)
�
�
� �1 −
�
�
���
(p.hOA)-(c.EOA)
Keterangan / Information:
Keterangan / Information:
garok yang merusak lingkungan (Harian Pikiran
�
= Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic growth
r
= Laju pertumbuhan logistik / Intrinsic
Rakyat, 2002 dalam Mukhtar, 2009). Penggunaan
�
= Koefisien daya tangkap / Catchability coefficient
growth
alat tangkap arad dan garok sering memicu konflik
q
= Koefisien daya tangkap / Catchability
karena dampaknya yang merusak lingkungan
�
= Daya dukung lingkungan / Carrrying capacity
coefficient
dan juga merusak alat tangkap lainnya yang
K
= =Daya
dukung
�
Harga
/ Pricelingkungan / Carrrying
sedang beroperasi seperti alat tangkap jaring
\capacity
insang hanyut. Upaya penangkapan tenggiri
�
Biaya
Penangkapan / Fishing cost
p
==
Harga
/ Price
mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun
c
==
Biaya
Penangkapan
/ Fishing cost
ℎ
Produksi
/ Fish production
2003 dan 2004. Kenaikan ini diduga terjadi akibat
h
= Produksi / Fish production
bertambahnya jumlah alat tangkap jaring insang
�
Upaya
penangkapan
/ Fishing
e
==
Upaya
penangkapan
/ Fishing
efforteffort
hanyut, peningkatan pelayanan pelabuhan, anjuran
ππ
==
Rente
ekonomi
/ Economic
RentRent
Rente
ekonomi
/ Economic
combine fishing yang memanfaatkan alat tangkap
jaring insang hanyut dan peningkatan keterampilan
Analisis Kebijakan
nelayan yang pada akhirnya memicu nelayan
Analisis Kebijakan
untuk melakukan kegiatan penangkapan. Upaya
Arahan
kebijakan
dianalisis
secara
penangkapan
ikan tenggiri
kembali menurun
pada
Arahan
kebijakan
dianalisis
secara
deskriptif
berdasarkan
hasil analisis
bioekonomi
deskriptif berdasarkan hasil analisis bioekonomi
tahun 2005 dan 2006. Penurunan ini diduga terjadi
Model
diarahkan
ModelGordon
GordonSchaefer.
Schaefer.Kebijakan
Kebijakan
diarahkan akibat
pada beralihnya
pengaturannelayan
input, alat
output
dan teknis
tangkap
tersebut
pada pengaturan input, output dan teknis dalam
dalam pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri. kepada alat tangkap lain, karena produktivitas
pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri.
yang menurun akibat hasil tangkapan yang tidak
INPUT SUMBER DAYA IKAN TENGGIRI
120
Sumber daya ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu dimanfaatkan oleh nelayan jaring
insang hanyut dan payang dengan spesifikasi nelayan jaring insang hanyut 0 - 5 GT,
umlah alat tangkap jaring insang hanyut, peningkatan pelayanan pelabuhan, anjuran
ombine fishing yang memanfaatkan alat tangkap jaring insang hanyut dan peningkatan
Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto)
eterampilan nelayan yang pada akhirnya memicu nelayan untuk melakukan kegiatan
enangkapan. Upaya penangkapan ikan tenggiri kembali menurun pada tahun 2005 dan
Upaya Penangkapan (Trip) /
Fishing Efforts (Trip)
006. Penurunan ini
diduga terjadi
akibatupaya
beralihnya
alat tangkap
sebanding
dengan
yangnelayan
dilakukan
pada tersebut kepada
Berdasarkan Gambar 2, pada periode
tahun
sebelumnya.
Upaya
standar
penangkapan
tahun
produksi tenggiri memiliki trend
lat tangkap lain, karena produktivitas yang menurun akibat hasil tangkapan yang2000-2003
tidak
tenggiri 5 tahun terakhir, memiliki kecenderungan
menurun. Penurunan hasil tangkapan tenggiri
ebanding
ding dengan upaya yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Upaya standar
stabil dengan penurunan pada tahun
2012.
tahun 2002 terjadi akibat penurunan upaya
enangkapan tenggiri
5 tahun upaya
terakhir,
memiliki kecenderungan
stabil dengan
penurunan Namun pada tahun 2004 dan 2005,
Penurunan
penangkapan
tahun 2012 diduga
penangkapan.
terjadi
akibat
penurunan
jumlah
alat
tangkap
kenaikan
upaya penangkapan yang pesat tidak
ada tahun 2012. Penurunan upaya penangkapan tahun 2012 diduga terjadi akibat
jaring insang hanyut yang digunakan di wilayah
disertai dengan peningkatan produksi. Penurunan
enurunan jumlah Kabupaten
alat tangkapIndramayu
jaring insang
hanyut yang
Kabupaten
(Gambar
1). digunakan di wilayah
produksi
pada tahun tersebut diduga terjadi karena
ndramayu (Gambar 1).
degradasi sumber daya akibat dari kegiatan
penangkapan yang berlebihan serta adanya
16000
pencemaran lingkungan. Berdasarkan aspek
14000
13.873
ekologi, telah terjadi kerusakan hutan mangrove
12000
sekitar 50 % dari 17.782 ha luas hutan mangrove
10.228
10000
yang ada serta kerusakan terumbu karang yang
8000
mencapai 47,58% di Pulau Biawak dan sekitarnya
5.888
4.916
6000
4.600
(Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat 2004
4.355
4.671
5.011
4000
3.457
dalam Hamdan, 2007). Produksi pada tahun
4.353
3.390
4.345
2.658
2000
2.714
2006 merupakan produksi ikan tenggiri terendah
2.159
0
dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Rendahnya
1995
2000
2005
2010
2015
produksi pada tahun tersebut terjadi seiring dengan
Tahun / Years
rendahnya upaya penangkapan yang dilakukan
dari alat tangkap jaring insang hanyut.
Gambar 1. Jumlah
Total Upaya
Ikan Tenggiri
1998
1998-2012.
Gambar
1. Standar
JumlahPenangkapan
Total Upaya
StandarTahunterutama
Barred Spanish
FishingProduksi
Effort ikan tenggiri dalam kurun waktu 5 tahun
Figure 1. Total Number of Narrow
Narrow-Barred
Penangkapan
Ikan Mackerel
Tenggiri
terakhir
(2008 - 2012) memiliki kecenderungan
Tahun
Over 1998-2012.
1998-2012.
meningkat.
Peningkatan produksi terjadi seiring
Figure 1.
Total Number of Narrow-Barred
dengan
peningkatan
harga ikan tenggiri di
Spanish Mackerel Fishing Effort
EMANFAATAN AKTUAL IKAN TENGGIRI
Kabupaten Indramayu. Selain itu nilai produksi
Over 1998-2012.
hasil tangkapan
juga dipengaruhi oleh beberapa
si. Produksi ter
tertinggi
terjadi
Produksi ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu berfluktuasi.
PEMANFAATAN AKTUAL IKAN TENGGIRI
faktor
seperti
jumlah
upaya penangkapan, metode
ada tahun 2012 yaitu 1.178,69
178,69 ton dan produksi terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu
penangkapan yang lebih baik, keterampilan nelayan
79,75 ton (Gambar 2). Produksi ikan tenggiri di Kabupaten
yang meningkat, melimpahnya ketersediaan stok
Indramayu berfluktuasi. Produksi tertinggi terjadi
pada tahun tersebut serta daya dukung lingkungan
pada tahun 2012 yaitu 1.178,69 ton dan produksi
yang baik meliputi produktivitas perairan pada titik
terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu 579,75 ton
lokasi daerah penangkapan yang berbeda.
(Gambar 2).
HASIL
TANGKAPAN
PENANGKAPAN
1400,00
PER
UPAYA
1.178,69
1.122,96
1200,00
963,22
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
863,70
2001
883,80
2000
1999
1998
Hasil Tangkapan (Ton)
Fish Production in (Ton)
Perhitungan CPUE standar mengikuti
perhitungan
dengan alat tangkap jaring insang
1.066,62
928,52
716,79
800,00
hanyut
0-5
GT
sebagai alat tangkap standar (FPI=1).
915,78
665,88
722,70
Nilai CPUE standar ikan tenggiri menunjukan
600,00
615,21
579,75
bahwa nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun
586,69
400,00
2012 sebesar 0,3477 ton per trip dan nilai CPUE
200,00
terendah terjadi pada tahun 2004 dengan nilai
0,00
0,0517 ton per trip. Nilai CPUE rata-rata pada
periode 1998-2012 yaitu 0,2016 ton per trip. Nilai
CPUE periode 1998-2012 cenderung fluktuatif
Tahun/Years
mengalami naik dan turun dengan angka terendah
terjadi pada tahun 2004 yang menunjukan bahwa
Gambar 2. Produksi Hasil Tangkapan Ikan Tenggiri Tahun 1998
1998-2012.
pada tahun tersebut hasil tangkapan rendah namun
Gambar 2. Produksi Hasil Tangkapan Ikan
Figure 2. Narrow-Barred
1998-2012.
Barred Spanish
Mackerel
Production
Over
1998
upaya penangkapan tinggi. Hal ini berarti pada
Tenggiri Tahun 1998-2012.
tahun tersebut produktivitas nelayan mengalami
Figure 2.
Narrow-Barred Spanish Mackerel
penurunan (Gambar 3).
Production Over 1998-2012.
1000,00
958,25
Berdasarkan Gambar 2, pada periode ttahun 2000-2003
2003 produksi tenggiri memiliki
menurun. Penurunan hasil tangkapan tenggiri tahun 2002 terjadi akibat penurunan
penangkapan. Namun pada tahun 2004 dan 2005, kenaikan upaya penangkapan
pesat tidak disertai dengan peningkatan produksi. Penurunan produksi pada tahun
121
2 cenderung fluktuatif mengalami naik dan turun dengan angka terendah terjadi pada
n 2004 yang menunjukan
tahun2014
tersebut hasil tangkapan rendah namun
J. Kebijakan Sosekbahwa
KP Vol. 4pada
No. 2 Tahun
ya penangkapan tinggi. Hal ini berarti pada tahun tersebut produktivitas nelayan
Catch Per Unit Effort / CPUE (Ton/Trip)
galami penurunan (Gambar 3).
0,4000
0,3500
0,3477
0,3084
0,3000
0,2500
0,2212 0,2441
0,2136
0,2314
0,2034
0,2000
0,1697
0,1500
0,2133
0,1628 0,1828 0,1757
0,1000
0,2284
0,2016
0,0707
0,0500
0,0517
0,0000
1995
2000
2005
2010
2015
Tahun / Years
CPUE Standar/ Standard CPUE
Rata-rata CPUE Standar / The Average of Standard CPUE
Koefisien determinasi (R2) yaitu 0,68098
atau 68,098% (Gambar 4). Secara verbal koefisien
determinasi (R2) mengukur proporsi bagian atau
persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan
dalam model regresi (Gujarati dan Zain, 1988),
dengan kata lain pengaruh upaya penangkapan
terhadap naiknya CPUE memiliki pengaruh sebesar
68,098% dan persentase pengaruh sisanya
tidak dijelaskan di dalam model seperti yang
dikemukakan oleh Rahman, Triarso dan Asriyanto
(2013) (Gambar 4).
Gambar 3. Nilai CPUE Penangkapan Ikan Tenggiri 1998-2012.
0,4000
Catch Per Unit Effort / CPUE
(Ton/Trip)
Gambar 3. Nilai CPUE Penangkapan Ikan
0,3500
gure 3. CPUE Value of Narrow-Bared
Spanish Mackerel Fishing Over 1998-2012.
Tenggiri 1998-2012.
0,3000
Figure..3 ...CPUE Value of Narrow-Bared
0,2500
Spanish Mackerel Fishing Over
Pengaruh upaya penangkapan terhadap CPUE standar diperoleh dengan
0,2000
1998-2012.
CPUE = 0,3054293084 - 0,0000203180 E
R² = 0,6809816713
egresikan nilai upaya penangkapan dan CPUE standar. Berdasarkan hasil0,1500
analisis
esi linier sederhana, diperoleh nilai intercept (α) sebesar 0,3054293084 dan nilai
0,1000slope
Pengaruh
penangkapan
terhadap
sebesar -0,0000203180
(Gambarupaya
4). Persamaan
garis yang
diperoleh dari 0,0500
interaksi
CPUE standar diperoleh dengan meregresikan
0,0000
nilai upaya penangkapan dan CPUE standar.
0
5000
10000
15000
Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana,
Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip)
diperoleh
nilai= intercept
(α) sebesar
0,3054293084
CPUE
0,3054293084
- 0,0000203180
E
dan nilai slope (β) sebesar -0,0000203180 (Gambar
Gambar 4. Hubungan Upaya Penangkapan dengan Nilai CPUE Ik
Ikan Teng
4). Persamaan garis yang diperoleh dari interaksi
Gambar 4. Hubungan Upaya Penangkapan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa setiap penambahan penangkapan sebesar
Narrow-Bare
Figure 4. Correlation of Fishing
and CPUE
Value of Narrow
denganEffort
Nilai CPUE
Ikan Tenggiri.
hubungan tersebut menghasilkan persamaan:
tuan upaya maka akan terjadi pengurangan nilai CPUE standar ikan tenggiri
Figure sebesar
4.
Correlation of Fishing Effort and
Spanish Mackerel
.CPUE Value of Narrow-Bared
18 x 10-5 ton atau 2,0318 ton per 10000 trip. Oleh karena itu semakin meningkat upaya
CPUE = 0,3054293084 - 0,0000203180 E
Spanish Mackerel.
ungan tersebut menghasilkan persamaan:
angkapan yang dilakukan, maka semakin menurun nilai CPUE.
Koefisien determinasi (R2) yaitu 0,68098 atau
68,098% (Gambar
4). Secara
PARAMETER
BIOLOGI
DAN verbal
EKONOMI
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa
PARAMETER BIOLOGI DAN EKONOMI
proporsi
bagian atau
persentase
total variasi
Y
isien determinasi
(R2) mengukur
setiap
penambahan
penangkapan
sebesar 1biologi
Parameter
dandalam
ekonomi
digunakan dalam menentukan analisis bio
Parameter biologi dan ekonomi digunakan
satuan
upaya
maka(Gujarati
akan terjadi
pengurangan
nilai kata lain pengaruh
g dijelaskan dalam
model
regresi
dan Zain,
1988), dengan
Oleh karena xitu
sebelum
estimasi
-5­
dalammelakukan
menentukananalisis
analisisbioekonomi,
bioekonomi. estimasi
Oleh
CPUE
standar
ikan tenggiri
ya penangkapan
terhadap
naiknya
CPUE sebesar
memiliki 2,0318
pengaruh 10
sebesar 68,098% dan
terhadap p
karena itu sebelum melakukan analisis bioekonomi,
ton atau 2,0318 ton per 10000 trip. Oleh
karena
harus
dilakukan.
entase pengaruh sisanya tidak dijelaskan di tersebut
dalam model
seperti
yangestimasi
dikemukakan
terhadap parameter tersebut harus
itu semakin meningkat upaya penangkapan yang
Rahman, Triarso
dan Asriyanto
(2013) (Gambar
4). nilai CPUE.
dilakukan.
dilakukan,
maka semakin
menurun
Tabel 2. Estimasi Parameter Biologi dan Ekonomi.
Table 2. Estimation of Biological Parameters and Economic Parameters
Parameters.
Tabel 2. Estimasi Parameter Biologi dan Ekonomi.
Table 2. Estimation of Biological Parameters
and Economic
Parameters.
Parameter
/ Parameter
Satuan / Denomination
Parameter / Parameter
Satuan
Nilai / Value
Parameter Biologi / Biological
logical/ Denomination
parameters
Parameter Biologi / Biological parameters
Laju
ntrinsic
growth/ (r)
/ (tonnes/year)
Laju Interinsik / Intrinsic growth
(r) Interinsik / Intrinsic
(ton/tahun)
(tonnes/year) (ton/tahun)
10.29099208
Koefisien Daya Tangkap /
Koefisien Daya Tangkap
/ Catchability
atchability
(ton/trip)
/ (tonnes/trip)
0.00167256
Catchability coefficient (q)
(ton/trip) / (tonnes/trip)
Daya Dukung Lingkungan / coefficient (q)
(ton/tahun) / (tonnes/year)
250.0282082
Carrying Capacity (K)
Daya Dukung Lingkungan / Carrying
Parameter Ekonomi / Economic Parameters
(ton/tahun) / (tonnes/year)
Capacity (K)
Biaya / Cost (c)
(Rp/trip) / (IDR/trip)
1,765
Harga / Price (p)
(Rp/ton) / (IDR/ton)
30,750
Nilai / V
10.2
0.0
250.
Parameter Ekonomi / Economic Parameters
Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ Source: Primary and Secondary Data Analyzed 2014.
122
Biaya / Cost (c)
(Rp/trip) / (IDR/trip)
Harga / Price (p)
(Rp/ton) / (IDR/ton)
Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/
2014 Source: Primary and Second
Analyzed 2014.
Fungsi produksi lestari pemanfaatan ikan tenggiri Kabupaten Indramayu memen
persamaan berikut:
Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto)
�� .�
).
�
h = (q.K) E – (
E2.
h = 0,41818718 E - 0,00006797 E2
Hasil Tangkapan (Ton) /
Fish Production (Ton)
Berdasarkan Tabel 2, laju intrinsik ikan
700,000
643,260 ton
tenggiri (r) sebesar 10,29099208 ton/tahun yang
600,000
artinya secara alami sumber daya ikan tenggiri
500,000
dapat tumbuh 10,29099208 ton tiap tahun tanpa
400,000
adanya gangguan alam ataupun aktivitas manusia.
300,000
Nilai koefisien daya tangkap (q) yaitu 0,00167256
200,000
3.076 trip
ton/trip yang mengindikasikan bahwa setiap
100,000
satuan penambahan upaya penangkapan akan
0,000
berpengaruh sebesar 0,00167256 ton/trip atau
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
1,60916 ton untuk tiap penambahan 1.000 trip.
Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip)
Daya dukung lingkungan (K) menunjukan
nilai
Gambar 5.
Kurva Gambar
Hubungan5.Kurva
Antara Upaya
Penangkapan
dan Produksi
Hubungan
Antara
Upaya Hasil Tangka
sebesar 250,0282082 ton/tahun yang menunjukan
Penangkapan dan Produksi Hasil
(Yield Effort).
kemampuan ekosistem perairan dalam mendukung
Tangkapan
Effort).
Figure
5. Curve of Correlation
Between
Fishing(Yield
Effort and
Fish Production (Yield Effort).
penambahan 1.000
trip.daya
Daya
dukung
(K) menunjukan
nilai sebesar
sumber
ikan
tenggirilingkungan
sebesar 250,0282082
Figure 5....Curve of Correlation Between
tiap penambahan
1.000
trip.
Daya dukung lingkungan
(K) ekosistem
menunjukan perairan
nilai sebesar
ton
tiap
tahunnya.
282082
ton/tahun
yang
menunjukan
kemampuan
dalam
Fishing Effort and Fish Production
250,0282082 ton/tahun yang
menunjukan kemampuan ekosistem perairan
dalam
Berdasarkan Gambar 5, titik
MSY Effort).
(EMSY) terjadi pada tingkat upaya penangkapan y
(Yield
ukung sumber daya ikan
tenggiri
250,0282082
ton tiap
tahunnya.
Nilai
hargasebesar
ikan tenggiri
yaitu 30,750
Rp/trip
mendukung sumber daya ikan tenggiri sebesar 250,0282082 3.706
ton tiap
tahunnya.
trip
per tahun dengan nilai dari produksi lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton
Hasil Tangkapan (Ton) /
Fish Production (Ton)
Hasil Tangkapan (Ton) /
Fish Production (Ton)
dantenggiri
biaya penangkapan
yaitu 1,765
yang
Nilai harga ikan
yaitu 30,750 Rp/trip
dan Rp/trip
biaya penangkapan
yaitu 1,765
Nilai harganilainya
ikan tenggiri
yaitudalam
30,750juta.
Rp/trip
dan biaya
penangkapan yaitu 1,765
tahun.
ditaksir
Adapun
persamaan
ANALISIS
p yang nilainya ditaksir dalam juta. Adapun persamaan untuk total revenue (TR)BIOEKONOMI
total
Rp/trip yang nilainya
ditaksir
juta.(TR)
Adapun
untuk
totaldalam
revenue
totalpersamaan
cost (TC) untuk
yaitu:total revenue (TR) total
TC)
yaitu:yaitu:
bioekonomi dilakukan dalam
cost (TC)
ANALISIS BIOEKONOMIAnalisis
berbagai
rezim
pengelolaan
perikanan yaitu MSY,
�� ��
= 12,85925578�(1
= 12,85925578�(1−−0,0001625266045�)
0,0001625266045�)
Analisis bioekonomi dilakukan dalam berbagai rezim pengelolaan perikanan y
MEY dan perikanan terbuka atau open Access (OA).
��
��==1,765�
1,765�
MSY, MEY dan perikanan terbuka atau open Access (OA). Analisis bioekonomi dilaku
Analisis bioekonomi dilakukan dalam menentukan
nilai upaya penangkapan (effort), produksi dan
FUNGSI PRODUKSI LESTARI
rente ekonomi dari tiap rezim pengelolaan. Adapun
hasil analisis bioekonomi disajikan pada Tabel 3.
Fungsi produksi lestari pemanfaatan
FUNGSI PRODUKSI
ikanLESTARI
tenggiri Kabupaten Indramayu memenuhi
Berdasarkan Tabel 3, hasil tangkapan
GSI PRODUKSI LESTARI
Fungsi produksi
lestari
ikan tenggiri Kabupaten Indramayu
memenuhilestari dicapai pada titik keseimbangan
persamaanpemanfaatan
berikut:
maksimum
Fungsi produksi lestari pemanfaatan ikan tenggiri Kabupaten Indramayu memenuhi
persamaan berikut:
maximum sustainable yield (MSY) yaitu sebesar
�
maan berikut:
643,260 ton per tahun dengan upaya sebesar
� .�
h = (q.K) E – ( � ). E2.
3.076 trip per tahun. Nilai tersebut merupakan
�� .�
2
= (q.K) E E– -( 0,00006797
). E . E2
h = h0,41818718
�
tingkat produksi maksimum dalam pemanfaatan
2
700,000
sumber daya ikan tenggiri yang dapat dilakukan
h = 0,41818718
643,260 tonE - 0,00006797 E
Berdasarkan Gambar 5, titik MSY (EMSY)
600,000
tanpa mengancam kelestarian sumber daya
700,000
643,260 ton
terjadi500,000
pada tingkat
upaya penangkapan yaitu
ikan. Pemanfaatan sumber daya ikan dengan
600,000
3.706 400,000
trip per tahun dengan nilai dari produksi
keuntungan maksimum terjadi pada kondisi
500,000
lestari
(hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton per tahun.
maximum economic yield (MEY), yaitu sebesar
300,000
400,000
Rp.14.722.990.000 dengan produksi sebesar
200,000
300,000
100,000
3.076 trip
200,0000,000
0
1000Bioekonomi
2000
3000 3.076
4000
6000
7000
trip 5000
Tabel
3. Analisis
Pemanfaatan
Sumber
Daya Ikan Tenggiri.
100,000
Upaya
Penangkapan
(Trip)
/
Fishing
Effort
(Trip)
Table 3. Bioeconomic Analysis of Narrow-Barred Spanish Mackerel Resources Harvesting.
0,000
Gambar 5. Kurva Hubungan
Penangkapan
dan 6000
Produksi
0 Antara
1000 Upaya
2000
3000
4000
5000
7000 Hasil Tangkapan
(Yield Effort).
Variabel
Upaya Penangkapan
(Trip)/ /Variable
Fishing Effort (Trip)
Rezim / Regime
MSY
Figure
5. Curve
of Correlation
Between
Fishing
Effort and Fishdan
Production
(Yield
Effort).
ar 5. Kurva
Hubungan
Antara
Upaya
Penangkapan
Produksi
Hasil
Tangkapan
Upaya penangkapan (trip/tahun) /
Fishing Effort (trips/year)
(Yield Effort).
3.076
pada tingkat upaya penangkapan yaitu
Berdasarkan Gambar
titik MSY
(EMSY) terjadi
Produksi5,(ton)
/ Production
(tonnes)
e 5. Curve of Correlation Between Fishing Effort and Fish Production (Yield Effort). 643.260
3.706 trip per tahun dengan nilai dari produksi lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton per
Rente ekonomi dalam juta / Economic rent in million (IDR)
14,350.36
tahun.
MEY
OA
2.654
5.308
631.141
304.689
14,722.99
0
Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ Source: Primary and Secondary Data Analyzed 2014.
Berdasarkan Gambar 5, titik MSY (EMSY) terjadi pada tingkat upaya penangkapan yaitu
trip per tahun
dengan nilai dari produksi lestari (hMSY) yaitu sebesar 643,260 ton per
ANALISIS
BIOEKONOMI
Analisis bioekonomi dilakukan dalam berbagai rezim pengelolaan perikanan yaitu
MSY, MEY dan perikanan terbuka atau open Access (OA). Analisis bioekonomi dilakukan
ISIS BIOEKONOMI
Analisis bioekonomi dilakukan dalam berbagai rezim pengelolaan perikanan yaitu
123
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014
631,141 ton per tahun dan upaya sebesar 2.654
trip per tahun. Keuntungan pada kondisi MEY
memiliki nilai keuntungan yang lebih besar daripada
keuntungan yang diperoleh pada kondisi MSY
yaitu sebesar Rp.14.350.360.000. Nilai tersebut
merupakan nilai optimal secara ekonomi dan sosial.
Upaya yang dibutuhkan untuk mencapai titik optimal
(MEY) jauh lebih kecil dibandingkan pada titik MSY,
sehingga dapat dilihat bahwa tingkat upaya pada
titik MEY terlihat lebih conservative minded (lebih
bersahabat dengan lingkungan) (Hannesson, 1993
dalam Fauzi 2004).
pemanfaatan telah mengalami tangkap lebih secara
biologi (biological overfishing). Pemanfaatan aktual
pada tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004,
2005, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 sudah
melampaui batas upaya penangkapan maksimum
lestari, sehingga dapat dikatakan pemanfaatan
pada tahun tersebut telah mengalami tangkap lebih
secara ekonomi (economical overfishing).
ANALISIS KEBIJAKAN
Analisis kebijakan dilakukan berdasarkan
instrumen pemanfaatan sumber daya ikan.
Kebijakan diarahkan untuk mencapai pembangunan
perikanan yang berkelanjutan. Adapun beberapa
instrumen yang dapat diterapkan sebagai berikut:
Keseimbangan bioekonomi terjadi pada
titik open access atau perikanan akses terbuka.
Keseimbangan perikanan akses terbuka terjadi pada
tingkat upaya 5.308 trip per tahun dengan produksi
mencapai 304,689 ton. Pada titik keseimbangan
Pembatasan Input Perikanan Ikan Tenggiri
bioekonomi perikanan akses terbuka, rente sumber
daya mencapai Rp. 0 yang artinya biaya yang
a) Penerapan Limitted Entry
dikeluarkan sama dengan nilai penerimaan yang
Salah satu yang dapat dilakukan dalam upaya
diterima. Upaya yang diperlukan untuk mencapai
mengurangi tingkat pemanfaatan sumber daya ikan
keseimbangan perikanan akses terbuka jauh lebih
yaitu melalui pengaturan upaya penangkapan.
besar dan menghasilkan produksi hasil tangkapan
Berdasarkan
hasil MSY
analisis
bioekonomi,
Upayatrip per tahun d
yang lebih kecil. Hasil ini sesuai denganbioekonomi,
konsistensi Upaya
penangkapan
(EMSY
) adalah 3076
penangkapan MSY (EMSY) adalah 3076 trip per
teori Gordon dikemukakan oleh Fauzi (2004) yang
penangkapan MEY (EMEY) adalah 2.655 trip per tahun. Apabila dibandingkan den
tahun dan upaya penangkapan MEY (EMEY) adalah
menyatakan bahwa keseimbangan open access
penangkapan
yang
dilakukan
pada tahun
yaitu 3.390
trip, maka penguran
2.655
trip per tahun.
Apabila2012
dibandingkan
dengan
atau perikanan akses terbuka dicirikan dengan
upaya
input
dengan
sedikit biomas
(too
many boat
dikemukakanbanyak
oleh Fauzi
(2004)
yang menyatakan
bahwa keseimbangan
open access
atau penangkapan yang dilakukan pada tahun
penangkapan
sebesar:
2012
chasing
too
few
fish)
(Tabel
3).
perikanan akses terbuka dicirikan dengan banyak input dengan sedikit biomas (too manyyaitu 3.390 trip, maka pengurangan upaya
penangkapan sebesar:
boat chasing too few fish) (Tabel 3).
1400,00
Hasil Tangkapan (Ton)
Fish Production (Ton)
1200,00
1000,00
800,00
600,00
2012
2008
2009
2000
2002
2007
Pemanfaatan Actual /
Actual Harvesting
2010
Kurva Yield Effort /
Yield Effort Curve
2011
1998
2001
1998
2005
2004
�������� ����� (���) = 3.390 − 3.076
= 314 trip
�������� ����� (���) = 3.390 − 2.654
= 736 trip
2006 2003
400,00
200,00
karena
itu, perlu
dilakukan pengurangan
Oleh karena itu,Oleh
perlu
dilakukan
pengurangan
upaya penangkapan seb
upaya penangkapan sebesar 735- 314 dari
0
5000
10000
15000
314 trip dari upaya
penangkapan
tahun
terakhir
(2012)
agar pemanfaatan
sumber
Upaya Penangkapan (Trip) / Fishing Effort (Trip)
upaya
penangkapan
tahun
terakhir
(2012)
agar
Gambar 6. Kurva Perbandingan Hasil Tangkapan Aktual,
Produksi
Lestari
pemanfaatan
sumber
daya baik
ikansecara
tenggiri
di dan juga meng
di Kabupaten
Indramayu
dapat lestari
biologi
Gambar 6.
Kurva
PerbandingantenggiriHasil
dan Upaya Penangkapan.
Kabupaten
Indramayu
dapat
lestari
baik
secara
Tangkapan
Aktual,
Produksi
Lestari
secara
ekonomi.
Figure 6. Curve of Comparation
Among Actual
Production,
Sustainable
Production
biologi dan juga menguntungkan secara ekonomi.
and
Fishing Effort.
dan Upaya
Penangkapan.
0,00
Figure 6. Curve of Comparation Among Actual
Jumlah
Pengaturan
Jumlah Armada
Berdasarkan hasil overlay
pada Gambar
6 terlihat b)
Berdasarkan
hasil Pengaturan
overlay
Production,
Sustainable
Production
Armada
pemanfaatan aktual pada tahun
2000, 2001, 2002, 2004, 2005, 2008, 2009,
and1998,1999,
Fishing Effort.
Upaya penangkapan
dikurangidapat
dengan
sistemdengan
pengaturan jumlah ar
Upayadapat
penangkapan
dikurangi
sistem
pengaturan
armada
tangkap. beroperasi dap
tangkap.
Jumlah
armada
tiap alatjumlah
tangkap
yang alat
seharusnya
Berdasarkan
hasil
overlay
padalebih
Gambar
6 (biological
dikatakan bahwa pola
pemanfaatan telah
mengalami
tangkap
secara biologi
Jumlah
armada
tiap
alat
tangkap
yang
seharusnya
Berdasarkan
hasil1998,
overlay
pemanfaatan
menggunakan
pendekatan
dan logika matematika sederhana dengan mengetahu
overfishing).terlihat
Pemanfaatan
aktual pada tahun
1999, 2000,
2001, 2003, 2004,
2005,
beroperasi dapat diduga menggunakan pendekatan
aktual
pada
tahun
1998,1999,
2000,
2001, 2002,
2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 sudah melampaui batas upaya penangkapan maksimum
penangkapan
alat tangkap
untuksederhana
rezim MSY dengan
atau MEY, kemudian j
dan tiap
logika
matematika
2004, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011upaya
dan 2012
lestari, sehingga dapat dikatakan pemanfaatan pada tahun tersebut telah mengalami
proporsi upaya
penangkapan
tiap alat sederhana. As
diduga mengetahui
dengan menggunakan
perbandingan
matematis
sudah melampaui batas produksi tangkap
maksimum
tangkap lebih secara ekonomi (economical overfishing).
tangkap
untuk
rezim
MSY
atau
MEY,
kemudian
lestari, sehingga dapat dikatakan bahwa
polapada perhitungan ini yaitu nilai dari kekuatan armada dan kemam
digunakan
2010, 2011 dan 2012 sudah melampaui batas produksi maksimum lestari, sehingga dapat
ANALISIS KEBIJAKAN
124
tangkap adalah sama pada periode tertentu berdasarkan jenisnya. Adapun pers
sebagai berikut:
Analisis kebijakan dilakukan berdasarkan instrumen pemanfaatan sumber daya ikan.
Kebijakan diarahkan untuk mencapai pembangunan perikanan yang berkelanjutan. Adapun
beberapa instrumen yang dapat diterapkan sebagai berikut:
b)
Pengaturan Jumlah Armada
Pembatasan Output Perikanan Ikan Tenggiri
Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto)
Upaya penangkapan dapat
dikurangiTangkapan
dengan sistem
jumlah(JTB)
armada
a)
Jumlah
yangpengaturan
Diperbolehkan
ataualat
Total Allowable Catch
tangkap. Jumlah armada tiap alat
tangkap yang
seharusnya
dapattelah
diduga
Pengelolaan
sumber
daya ikanberoperasi
secara lestari
lazim menggunakan nilai ju
menggunakan pendekatan dan
matematika
dengan
mengetahui
hasillogika
tangkapan
yang sederhana
diperbolehkan
(JTB)
atau totalproporsi
allowable catch (TAC) sebaga
jumlah alat tangkap diduga dengan menggunakan
allowable catch (TAC) sebagai nilai produksi hasil
upaya penangkapan tiap alat
tangkap untuk
rezim MSY optimum
atau MEY,
kemudian
jumlah alat
produksi
yang
boleh
Nilai JTB yang digun
perbandingan matematis sederhana.
Asumsihasil
yangpenangkapan
penangkapan optimum
yang dimanfaatkan.
boleh dimanfaatkan.
tangkap
diduga
dengan
menggunakan
perbandingan
matematis
sederhana.
Asumsi
yang
digunakan pada perhitungan ini yaitu
nilai adalah
dari 80%
Nilaidari
JTB
yang
digunakan
Indonesia
80%tenggiri di pe
Indonesia
MSY.
Bobot
JTB untuk
sumberadalah
daya ikan
kekuatan digunakan
armada dan
alat
tangkap
dari
MSY.
Bobot
JTB
untuk
sumber
daya
ikan
padakemampuan
perhitungan
ini
yaitu
nilai
dari
kekuatan
armada
dan
kemampuan
alat
Kabupaten Indramayu yaitu:
adalah sama
pada
periode
tertentu
berdasarkan
tenggiri
di
perairan
Kabupaten
Indramayu
yaitu:
tangkap adalah sama pada periode tertentu berdasarkan jenisnya. Adapun persamaannya
jenisnya. Adapun persamaannya sebagai berikut:
sebagai berikut:
���/��� = 643,260����80% = = 514,608 ton
1) Pendugaan Proporsi Upaya / Fishing Effort Proportion Estimation
Bobot ikan tenggiri yang boleh dimanfaatkan di perairan Kabupaten Indramayu a
Armada Total/����� ���ℎ��� �����
Armada n/���ℎ��� ����� − n
=
514,608 ton/tahun.
Upaya (MSY/MEY)/���ℎ��� sebesar
������ (���/���)
Proporsi upaya/���ℎ��� ������ ����������
b) / Kuota
2) Pendugaan Jumlah Armada
Fishing Fleet Estimation
Perhitungan
kuota perArmada/���ℎ���
alat tangkap disesuaikan
dengan JTB, menggunakan
Pendugaan
����� ����������
Armada n / ���ℎ��� ������
−n
=
Proporsiyang
Upaya/���ℎ���
������
����������
Upaya Aktual/������ ���ℎ���
������dan asumsi
dasar 2012
sama seperti
asumsi
yang digunakan pada limitted
Adapun besaran kuota masing-masing armada tiap alat tangkap sebagai berikut:
Tahun dasar
yang
digunakan
adalahadalah
tahun tahun 2012.Bobot
ikan tenggiri
boleh dimanfaatkan
Tahun dasar yang digunakan
Berdasarkan
hasilyang
perhitungan
di
Tabel 4.diPerhitungan
Kuota.
2012. Berdasarkan
hasil
perhitungan
atas
di
perairan
Kabupaten
Indramayu
adalah
atas Pemanfaatan optimal secara ekonomi dapat dilakukan dengan mengurangi unit alat sebesar
Table 4. Quote
Pemanfaatan optimal secara ekonomi
dapat Estimastion.
514,608 ton/tahun.
tangkap jaring insang hanyut yang semula 523 unit menjadi 353 unit, menambah jumlah unit
dilakukan dengan mengurangi unit alat tangkap
Alat Tangkap/
Produksi (2012) (Ton)/
JTB (Ton)/
Rasio/ Ratio
jaring insang hanyut yang semula 523 unit menjadi
Fishing Gear b) Kuota Production (2012) (Tonnes)
TAC (Tonnes)
353 unit, menambah jumlah unit alat tangkap
Jaring Insang Hanyut
Perhitungan kuota per alat tangkap
payang 0-5 GT, 71 unit menjadi 288 unit serta
0.943787 tahun
(,5GT)/
1,112.43
disesuaikan
dengan JTB,
menggunakan
payang >5-10 GT dari 60 unit menjadi 74 unit.
dasar
2012
dan
asumsi
yang
sama
seperti asumsi
Gill Net (<5GT)
Adapun pengaturan jumlah alat tangkap
yang
yang digunakan pada limitted entry. Adapun
dilakukan untuk memperoleh upaya
pada(<5titik
Payang
GT)/
514,608
besaran kuota masing-masing
tiap alat
13.22 armada
0.011217
potensi maksimum lestari adalah jaring insang
Seine Net (<5GT) tangkap dapat dilihat pada Tabel 4.
hanyut yang semula 523 unit menjadi 409 unit,
>5-10
payang 0-5 GT yang semula 71 unitPayang
menjadi
474GT
Berdasarkan Tabel 4,
armada
jaring insang
0.044997
53.04
unit dan payang >5-10 GT dari 60 unit
menjadi
85 GT)
Seine Net (>5-10
hanyut 0-5 GT memiliki kuota sebesar 487,780 ton/
unit.
tahun atau dengan jumlah
armada sebanyak
Jumlah/Total
1,178.69
1,000 523
514,608
maka kuota tiap armada adalah 0,933 ton/tahun.
Pembatasan Output Perikanan Ikan Tenggiri
Kuota armada payang (0-5 GT) dengan jumlah
armada 71 unit adalah 5,772 ton/tahun atau 0,081
a) Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan
ton/tahun atau 81 kg/tahun untuk tiap armada.
(JTB) atau Total Allowable Catch
Adapun kuota alat tangkap payang (>5-10 GT)
dengan jumlah armada 60 unit adalah 23,106 ton/
Pengelolaan sumber daya ikan secara
tahun dengan kuota tiap armada adalah 0,386 ton/
lestari telah lazim menggunakan nilai jumlah hasil
tahun atau 386 kg/tahun.
tangkapan yang diperbolehkan (JTB) atau total
Tabel 4. Perhitungan Kuota.
Table 4. Quote Estimastion.
Alat Tangkap/
Fishing Gear
Jaring Insang Hanyut (,5GT)/
Gill Net (<5GT)
Payang (<5 GT)/
Seine Net (<5GT)
Payang >5-10 GT
Seine Net (>5-10 GT)
Jumlah/Total
Produksi (2012) (Ton)/
Production (2012)
(Tonnes)
Rasio/ Ratio
1,112.43
0.943787
13.22
0.011217
53.04
0.044997
1,178.69
1,000
JTB (Ton)/
TAC
(Tonnes)
Kuota (Ton)/
Quote (Tonnes)
485,680
514,608
5,772
23,156
514,608
514,608
Sumber: Data Primer dan Sekunder Diolah 2014/ Source: Primary and Secondary Data Analyzed 2014.
125
Kuota
Qu
(Ton
485
5
23
514
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 4 No. 2 Tahun 2014
PENGATURAN TEKNIS PERIKANAN TENGGIRI
PENUTUP
a) Perlindungan Terhadap Sumber Daya dan
Daerah Penangkapan Ikan
Laju pertumbuhan interinsik (r), Sumber daya
ikan tenggiri yaitu 10,291 ton/tahun, koefisien daya
tangkap (q) yaitu 0,001673 ton/trip dan untuk dan
dukung lingkungan (K) 250,028 ton/tahun. Biaya
pemanfaatan ikan (c) 1,762 Rp/trip dan harga ikan
tenggir (p) sebesar 30,750 Rp/ton (dalam juta). Nilai
produksi lestari (MSY) ikan tenggiri di Kabupaten
Indramayu sebesar 643,260 ton dengan upaya
sebesar 3076 trip, rezim MEY terjadi pada tingkat
upaya sebesar 2654 trip dengan produksi sebesar
631,141 ton, sedangkan rezim perikanan terbuka
(OA) terjadi pada tingkat pengupayaan 5.308 trip
dengan produksi sebesar 304,689 ton. Kondisi
input aktual ikan tenggiri di Kabupaten Indramayu
tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2004, 2005,
2008, 2009, 2010, 2011, 2012 telah mengalami
gejala tangkap lebih secara ekonomi (economical
overfishing). Pemanfaatan aktual sumber daya
ikan tenggiri tahun 1998, 1999, 2000, 2001, 2003,
2004, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 telah
mengalami gejala tangkap lebih secara biologi
(biological overfishing).
Kebijakan diarahkan kepada kegiatan
konservasi
serta
penanaman
pemahaman
nelayan terhadap pentingnya lingkungan dalam
mendukung ketersediaan sumber daya ikan.
Implikasi kebijakan diarahkan pada pengaturan
ketegasan pemanfaatan perikanan secara ramah
lingkungan dengan penegakan hukum yang adil
serta penyuluhan dan mediasi dukungan terhadap
kearifan lokal yang berlaku di masyarakat yang
dapat mendukung produktivitas laut dan perbaikan
kondisi sumber daya ikan.
b) Pengawasan Terhadap Pemanfaatan Sumber
Daya Ikan Tenggiri
Pengendalian pemanfaatan sumber daya
ikan diarahkan ke dalam beberapa butir kebijakan
pengawasan (controling) meliputi pengalokasian
dan penataan pemanfaatan sumberdaya ikan
agar pemanfaatan tidak melampaui daya dukung
lingkungan, penyusunan peraturan dan perizinan.
Kebijakan ini dapat diwujudkan dengan pemantauan
jumlah dan hasil tangkapan, jumlah dan ukuran
kapal, Jenis, ukuran dan jumlah alat tangkap yang
digunakan pada masing-masing daerah. Selain
itu juga perlu adanya pengawasan (surveillance)
dan upaya penegakan hukum, hal ini dimaksudkan
untuk menjamin dan mempertahankan ketaatan
masyarakat terhadap kebijaksanaan pengelolaan
(Nabunome, 2007).
c) Penerapan Fishing Fee atau User Fee
Fishing fee atau User fee merupakan
pungutan. Pungutan atau fee diterapkan terdiri
dari access fee dan cost recovery fee (Fauzi,
2005). Access fee dapat dilihat dari bagaimana
nelayan mengeksploitasi sumber daya ikan
tenggiri yang ada (Fauzi, 2005). Fee ini dapat
dikenakan berkaitan dengan nilai tangkap.
Access fee yang dikenakan bersifat flat rate bagi
nelayan kompetitif atau nelayan skala kecil. Cost
recovery fee dikenakan berdasarkan dampak yang
ditimbulkan oleh kegiatan penangkapan kepada
lingkungan ataupun kondisi sumber daya tersebut,
termasuk di dalamnya adalah pertimbangan lokasi
penangkapan, nilai rente besarnya pencemaran
yang dilakukan akibat kegiatan penangkapan
tersebut.
126
Kebijakan yang dapat diupayakan yaitu: 1)
Pengaturan jumlah input melalui Limitted Entry,
pengaturan jumlah armada tiap alat tangkap, 2)
Pembatasan output melalui penerapan Jumlah
tangkapan yang diperbolehkan (JTB), Kuota
Berdasarkan Armada Tiap Alat Tangkap dan 3)
Pengaturan Teknis Perikanan Tenggiri dengan
perlindungan terhadap sumber daya dan daerah
penangkapan
ikan,
pengawasan
terhadap
pemanfaatan sumber daya ikan tenggiri serta
penerapan fishing fee atau user fee.
DAFTAR PUSTAKA
Clarke, R. P., S. S. Yoshimoto & S. G. Pooley. 1992.
A Bioeconomic Analylisis of the Northwestern
Hawaiian Islands Lobster Fishery. Journal
of Marine Resource Economics. Vol. 7. pp.
115-140.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Barat. 2000-2012. Data Statistik Perikanan
Tangkap Provinsi Jawa Barat 2000-2012.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Barat. Bandung.
Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Indramayu. 2004 - 2012. Data Statistik
Perikanan Tangkap dan Perairan Umum
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Indramayu 2004-2012. Dinas Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Indramayu. Indramayu.
Analisis Bioekonomi Sumber Daya Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson).....(Lugas Lukmanul Hakim, Zuzy Anna dan Junianto)
Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 259 hlm.
_____. 2005. Kebijakan Perikanan dan Kelautan
Isu, Sintesis dan Gagasan. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 185 hlm.
_____. 2010. Ekonomi Perikanan. Teori, Kebijakan,
dan Pengelolaan. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. 224 hlm.
Fauzi, A. & S. Anna. 2002. Penilaian Depresiasi
Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan
Pertimbangan
Penentuan
Kebijakan
Pembangunan Perikanan. Jurnal Akuatika.
Vol. 4, No.2, 2002: 36-49.
Gulland, J. A. 1983. Fish Stock Assessment. A
Manual of Basic Methods. FAO/Wiley Series
on Food and Agriculture. John Wiley and
Sons, Vol. I. Chichester. 223 pages.
Hamdan. 2007. Analisis Kebijakan Pengelolaan
Perikanan Tangkap Berkelanjutan di
Kabupaten Indramayu. Disertasi. Tidak
dipublikasikan.
Sekolah
Pascasarjana
Institur Pertaninan Bogor. Bogor. 199 hlm.
Mukhtar. 2009. Fakta Illegal Fishing Di Indramayu
Dan Konsep Penegakkan. http://mukhtar-api.
blogspot.com/2009/03/fakta-illegal-fishing-di-indramayu-dan.html. Diakses pada
Rabu 09 Juli 2014 pukul 20.45.
Nabunome, W. 2007. Model Analisis Bioekonomi
dan Pengelolaaan Sumberdaya Ikan
Demersal (Studi Empiris Di Kota Tegal),
Jawa Tengah. Tesis. Tidak dipublikasikan.
Program Studi Magister Manajemen
Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro.
Semarang. 150 hlm.
Rahman, D. R., I. Triarso & Asriyanto. 2013.
Analisis Bioekonomi Ikan Pelagis Pada
Usaha Perikanan Tangkap di Pelabuhan
Perikanan Pantai Tawang Kabupaten
Kendal. Journal of Fisheries Resources
Utilization Management and Technology.
Vol. 2. No. 1. 2013. Hal 1-10.
Rizkawati, R. 2009. Pengaruh Suhu Permukaan
Laut Terhadap hasil Tangkapan Ikan Tenggiri
di Perairan Indramayu, Jawa Barat. Skripsi.
Tidak dipublikasikan. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Bogor. 53 hlm.
Saragih, H. 2012. Pengendalian Kualitas Ikan
Tenggiri Di PPI Karangsong, Kabupaten
Indramayu. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 76 hlm.
Sparre, P. & S. C. Venema. 1999. Introduksi
Pengkajian Stok Ikan Tropis. FAO dan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
Jakarta. 436 hlm.
Sugiyono, H. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. 334
hlm.
Widodo, J. 1989. Sistematika, Biologi, dan
Perikanan
Tenggiri
(Scomberomorus,
Scombridae) di Indonesia . Jurnal Oseana
Vol. XIV (4) : hal. 145 - 150.
127
Download