BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai sebuah konsep yang saat ini cukup populer dalam akademik, bisnis,
maupun tatanan kebijakan, Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki tafsir
yang beragam mulai dari definisi, pendekatan, hingga bentuk atau penerapannya
di lapangan. Hal tersebut kerap membuat kebingungan berbagai pihak yang
berkepentingan. Walaupun pemerintah telah mencoba membuat regulasi terkait
CSR yaitu tentang tanggung jawab sosial lingkungan bagi Perseroan Terbatas,
namun pada kenyataanya belum ada konsensus dalam pendefinisian CSR , baik
di Indonesia mapun di negara-negara lain.
Beragamnya tafsir dan pemahaman tentang CSR ini berdampak pada
pelaksanaan CSR perusahaan. Ada perusahaan yang pelaksanaan CSR-nya
direncanakan, diimplementasi dan dievaluasi dengan baik secara profesional.
Sementara itu ada juga perusahaan yang melaksanakan CSR ala kadarnya.
Sehingga di lapangan ada perusahaan yang CSR-nya baik, tapi dalam praktiknya
masih merusak dan merugikan lingkungan serta masyarakat.
Beragamnya tafsir mengenai CSR lah yang pada akhirnya membuka peluang
masing-masing pihak dalam mendefinisikan CSR berdasarkan kepentinganya.
Dimana hal ini kemudian menjadi dasar munculnya inisiatif atau bentuk intervensi
yang justru terkadang kontra produktif dan berlawanan dengan prinsip utama
1
2
CSR sebagai wujud komitmen perusahaan pada perilaku bisnis yang etis untuk
meningkatkan kualitas hidup dari para pemangku kepentingan,
CSR harusnya memiliki kontribusi seperti yang diutarakan oleh Untung
(2008:35) sebagai berikut :
“...berkesinambungan terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, yaitu
bekerja sama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal, dan
masyarakat luas untuk memperbaiki kualitas hidup dengan cara-cara yang
dapat diterima oleh bisnis dan juga pembangunan itu sendiri adalah nilai
dasar CSR. “
Karena sejak perusahaan beroperasi, maka sejak saat itulah perusahaan memiliki
tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan pada masyarakat maupun
lingkungan.
Masyarakat sekitar perusahaan memiliki harapan yang tinggi bahwa
perusahaan
yang dibangun disekitar lingkungannya juga akan mampu
mensejahterakan dan bukan hanya mengejar keuntungan semata. Maka
perencanaan CSR yang strategis akan mampu seutuhnya menopang kehidupan
ekonomi dan sosial secara mandiri secara bertahap dan berkelanjutan.
Aktivitas CSR ini berkaitan erat dengan profitabilitas perusahaan. Suatu
perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi seharusnya melaksanakan
tanggung jawab sosial secara transparan (Hermawan dan Maf’ulah, 2014:105).
Karena perusahaan tersebut cenderung memiliki tekanan eksternal yang lebih
besar dalam pelaksanaan dan pengungkapan CSR-nya. Namun yang sering terjadi
adalah profitabilitas atau tingkat laba yang merupakan bagian dari laporan
keuangan justru tidak menyajkan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomi
perusahaan. Karena itu tidak bijak jika pengambilan keputusan hanya melihat
3
aspek ekonomi belaka. Untuk itulah laporan berkelanjutan mengenai aktivitas
CSR suatu perusahaan dibutuhkan sebagai sarana informasi alternatif .
Seperti yang telah diberitakan Warta Ekonomi pada bulan Desember tahun
2006 (dalam Cheng dan Christiawan, 2011:25) yakni survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif
senior dan investor dari berbagai organisasi menjadikan CSR sebagai pertimbangan
utama
dalam
pengambilan
keputusan.
Penelitian
mengenai
pengungkapan sukarela, menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan yang lebih
tinggi berasosiasi dengan kinerja pasar yang lebih baik (yang diukur dengan
return saham) (Restuti dan Nathaniel, 2012:42).
“Karena perusahaan yang mengedepankan aspek sustantibility tentu
akan menerjemahkan aspek sustantibility ke dalam strategi dan operasi
perusahaan, sehingga faktor-faktor yang mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka pengambilan
keputusan oleh investor (Cheng dan Christiawan, 2011:25)”
Dari CSR, perusahaan memang tidak akan mendapatkan profit atau
keuntungan, yang diharapkan dari kegiatan ini adalah benefit berupa citra
perusahaan (Untung, 2008:32-33). Citra perusahaan inilah yang akan menjadi
keunggulan kompetitif dan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk membuat
investor tertarik menanamkam investasi pada perusahaan, perusahaan perlu
mengungkapkan aktivitas CSR-nya, dengan begitu shareholder akan mengetahui
seberapa besar perusahaan berempati terhadap lingkungan. Namun pengungkapan
CSR seharusnya tidak digunakan sebagai strategi perusahaan semata, CSR
harusnya juga mampu diimplementasikan dengan baik.
4
Informasi pengungkapan akan menimbulkan reaksi beragam dari para
investor. Pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan diharapkan mampu
meningkatkan
nilai
perusahaan
dimata
investor
guna
memaksimalkan
profitaiblitas jangka panjang. Oleh karena itu diharapkan CSR diharapkan mampu
menjadi salah satu informasi yang digunakan sebagai landasan pembuatan
keputusan yang diikuti dengan kenaikan pembelian saham perusahaan, sehingga
terjadi kenaikan harga saham dan return saham perusahaaan.
Penelitian yang menguji perngaruh pengungkapan CSR telah banyak
dilakukan. Penelitian Barus dan Maksum (2011) menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR menunjukkan hasil yang positif terhadap peningkatan harga
saham. Penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2014) menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan high
profile, namun berpengaruh negatif pada perusahaan low profile. Penelitian Cheng
dan Christiawan memberikan hasil bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif
terhadap abnormal return. Hal serupa tidak terjadi pada penelitian Pratiwi dan
Suryanara (2014) yang menunjukkan bahwa baik Good Corporate Governance
(GCG) maupun CSR berpengaruh negatif pada return saham. Penyebabnya adalah
GCG belum mampu menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dan
CSR justru membutuhkan dana yang besar dalam implementasinya sehingga
return saham menurun. Pada penelitian yang dilakukan oleh Restuti dan
Nathaniel (2012) menunjukkan tidak adanya korelasi antara pengungkapan CSR
dengan Earning Response Coefficient (ERC). Hal serupa terjadi pada penelitian
yang dilakukan oleh Hariyanti (2014) yang menunjukkan bahwa tidak ada
5
hubungan positif antara pengungkapan CSR dengan return saham. Hasil yang
berbeda akan didapatkan dari setiap penelitian dilihat dari periode,objek, dan
variabel penelitian.
Penelitian ini menggunakan standar pengungkapan CSR terbaru dari Global
Reporting Initiative (GRI) yakni G4 dengan menambahkan profitabilitas sebagai
variabel moderating. Data yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar
dalam sektor konsumsi (Consumer Goods Industry) di Bursa Efek Indonesia tahun
2012 hingga 2014
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap return saham ?
2. Apakah profitabilitas mampu memoderasi pengaruh corporate social
responsibility terhadap return saham ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji :
1. Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap return
saham.
2. Pegaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap return saham
dengan profitabilitas sebagai variabel moderating.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Kontribusi Praktis
Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu menjadi wacana bagi
perusahaan akan pentingnya pengungkapan corporate social responsibility
dalam annual report. Serta mampu menjadi pertimbangan dalam pembuatan
kebijakan
dalam upaya meningkatkan corporate social responsibility
perusahaan. Bagi Investor, penelitian ini diharapkan mampu menjadi
pertimbangan dalam menentukan keputusan investasi masa depan sehingga
tidak hanya melihat dari segi keuntungan belaka tapi juga dari tanggung
jawab sosial perusahaan pada masyarakat dan lingkungan.
2. Kontribusi Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi baru untuk pengembangan
wawasan
mengenai
pengungkapan
corporate
social
responsibility,
hubungannya dengan profitabilitas perusahaan dan pengaruhnya terhadap
return saham
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh pengungkapan corporate social
responsibility terhadap return saham dengan profitabilitas sebagai variabel
moderating pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dalam kurun waktu tahun 2012 – 2014.
Download