Gejala ini hipotiroidisme tidak sepesifik, namun kelelahan yang

advertisement
Gejala ini hipotiroidisme tidak sepesifik, namun kelelahan yang ekstrim menyulitkan
penderitanya melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Laporan tentang kerontokan rambut, kuku
yang rapuh serta kulit yang kering sering di temukan, dan keluhan rasa baal serta parestesia pada
jari-jari tangan dapat terjadi.kadang-kadang suara menjadi kasar, dan pasien mengeluarkan suara
paru. Gangguan haid seperti meneorhagia atau amenore akan terjadi di samping hilang libido.
Hipotiroidisme menyerang wanita lima kali lebih sering di bandingkan laki-liaki dan paling
sering terjadi pada usia di antara 30 hingga 60 tahun.
Hipotiroidisme berat mengakibatkan suhu tubuh dan frekuensi nadi subnormal. Pasien
biasanya mulai mengalami kenaikan berat badan yang bahkan terjadi tanpa peningkatan asupan
makanan,meskipun penderita hipotiroidisme yang berat terlihat kakekisia. Kulit menjadi tebal
karena penumpukan mukopolisakarida dalam jaringan subkutan (asal mula istilah miksedema).
Rambut menipis dan rontok; wajah tampak tanpa ekspresi dan mirip topeng. Pasien sering
mengeluhkan rasa dingin meskipun dalam lingkungan yang hangat.
Pada mulanya, pasien mungkin mudah tersinggung dan mengeluh merasa lemah namun
bengan berlanjutnya kondisi tersebut respons emosional di atas akan berkurang. Proses mental
mejadi tumpul, dan pasien tampak apatis. Bicara menjadi lambat, lidah membesar, dan ukuran
tangan serta kaki bertambah. Pasien sering mengeluh konstipasi. Ketulian dapat terjadi.
Hipotiroidisme lajut dapat meyebabkan demensia disetai perubahan kongnitif
dan
keperbadian yang khas. Respirasi yang tidak memadai dan apnu saat tidur dapat terjadi pada
hipotiroidisme yang berat. Efusi pleura, efusi peridikal dan kelemahan o tot pernapasaan dapat
pula terjadi
Hipotiroidisme berat akan di sertai dengan kenaikan kadar kolestrol serum,aterosklerosis.
Penayakit jantung koroner dan fungsi vertikel kiri yang jelek. Pasien hipotiroidisme lajut akan
mengalami hipotermia kepekaan abnormal terhadap preparat sedaktif, opioid serta anestesi. Oleh
sebab itu, semua obat ini hanya deberikan pada kondisi tertentu.
Pasien dengan hipotiroidisme yang belum terdenfikasi dan sedang menjalani pembedahan
akan mengahadapi resiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipotensi interaoperatif, gagal
jantung kongestif pascaoperasi dan perubahan setatus mental.
Download