pengaruh kemasan produk dan saluran

advertisement
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer
Volume 2, Nomor 1, April 2017
PENGARUH KEMASAN PRODUK DAN SALURAN DISTRIBUSI
TERHADAP PENINGKATAN PEMASARAN PADA HOME INDUSTRY
SELASIH KISARAN
Santoso
Amik Royal Kisaran, Jurusan Manajemen Informatika
Jl. Imam Bonjol No.179 Kisaran, Telp: 0623-42451, Faksimili: 0623-42366
E-mail: [email protected]
Abstrak
Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen. Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan
pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Kemasan tidak hanya
berfungsi untuk melindungi produk dari ancaman terjadinya kerusakan, melainkan telah menjadi salah satu
unsur daya tarik konsumen dalam bersaing dengan produk-produk lainnya terutama yang sejenis. Banyak
produsen menggunakan perantara untuk membawa produknya ke pasar. Penggunaan perantara merupakan
hasil dari efisiensi yang lebih besar dalam menyediakan produk ke pasar sasaran. Melalui kontrak, pengalaman,
spesialisasi dan skala operasi mereka, perantara biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih dari apa yang
dapat dicapai sendiri oleh perusahaan.
Kata kunci :Kemasan Produk, Saluran Distribusi, Pemasaran, Selasih Kisaran.
1. PENDAHULUAN
Kemasan produk (product packaging) telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan tak hanya bagi
berbagai macam jenis produk, melainkan juga gaya
hidup masyarakat. Kemasan tidak hanya berfungsi
untuk melindungi produk dari ancaman terjadinya
kerusakan, melainkan telah menjadi salah satu
unsur daya tarik konsumen dalam bersaing dengan
produk-produk lainnya terutama yang sejenis.
Kemasan telah menjadi alat pemasaran sebab peran
kemasan bisa menciptakan nilai tersendiri bagi
konsumen dan anti promosi bagi pihak perusahaan
atau produsen.
Tujuan perusahaan dari kemasan produk itu
sendiri adalah bagaimana produknya dapat meraih
perhatian dan dibeli oleh konsumen. Perusahaan
atau home industry yang berkecimpung dalam
bisnis makanan ringan dan lainnya membutuhkan
kemasan yang sekaligus mampu memberi
perlindungan yang baik dan berdaya tahan tinggi
terhadap produk-produknya, tetapi juga memiliki
daya tarik yang tinggi terhadap konsumen. Selain
itu kemasan juga harus semakin praktis, ekonomis,
dan bermutu tinggi. Perpaduan antara bahan
kemasan, daya tarik kemasan dan estetika menjadi
tuntutan yang harus dipenuhi oleh suatu kemasan.
Pada saat sekarang ini bisnis makanan atau lebih
dikenal dengan oleh-oleh khas daerah sangat
menjanjikan. Di kota Kisaran sendiri bisnis ini lebih
didominasi dari luar daerah, misalnya Tebing
Tinggi, Pematang Siantar, dan Serdang Bedagai.
Produk dari daerah tersebut dikemas dengan begitu
rapi dan eksklusif.
Saluran distribusi mempunyai peranan yang
cukup
penting
dalam
mengenalkan
dan
memasarkan
produk.
Banyak
produsen
menggunakan
perantara
untuk
membawa
produknya ke pasar. Penggunaan perantara
merupakan hasil dari efisiensi yang lebih besar
dalam menyediakan produk ke pasar sasaran.
Melalui kontrak, pengalaman, spesialisasi dan skala
operasi mereka, perantara biasanya menawarkan
kepada perusahaan lebih dari apa yang dapat
dicapai sendiri oleh perusahaan.
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat
diambil rumusan masalah:
1. Apakah kemasan produk berpengaruh
terhadap peningkatan pemasaran pada
home industry Selasih Kisaran?
2. Apakah saluran distribusi berpengaruh
terhadap peningkatan pemasaran pada
home industry Selasih Kisaran?
3. Apakah kemasan produk dan saluran
distribusi secara simultant berpengaruh
terhadap peningkatan pemasaran pada
home industry Selasih Kisaran?
Adapun ruang lingkup pembahasan yang ada pada
penelitian ini adalah Pengaruh Kemasan Produk
dan Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan
Pemasaran pada Home Industry Selasih Kisaran,
Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji
dan menganalisis apakah variabel Kemasan Produk
dan Saluran Distribusi secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan
Pemasaran pada Home Industry Selasih Kisaran,
59
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer
Volume 2, Nomor 1, April 2017
Sumatera Utara. Dengan adanya analisa ini kiranya
dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan
dengan kemasan produk, saluran distribusi dan
pemasaran. Luaran penelitian ini nantinya dijadikan
dasar untuk membuat berbagai rencana kerja
selanjutnya khususnya yang mengarah pada
peningkatan pemasaran, serta penelitian ini dapat
dipublikasikan pada Majalah Ilmiah (Jurnal
Nasional).
2. TINJAUAN TEORI
2.1 Kemasan
Pengemasan adalah kegiatan merancang dan
memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah
produk. Pembungkusan (packaging) adalah
kegiatan-kegiatan umum dan perencanaan barang
yang melibatkan penentuan desain pembuatan
bungkus atau kemasan suatu barang. Kemasan
adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi
bungkus suatu barang yang meliputi desain
bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut.
Menurut Saladin (1996 : 25) wadah atau
bungkus terdiri dari :
a. Kemasan dasar
(Primer Package) yaitu
bungkus langsung dari suatu produk
b. Kemasan tambahan (Secondary Package) yaitu
bahan yang melindungi kemasan dasar dan di
buang bila produk tersebut di gunakan.
c. Kemasan pengiriman (shipping package) yaitu
setiap kemasan yang diperlukan waktu
penyimpanan dan pengangkutan.
Menurut Winardi (1993 : 203) fungsi kemasan
adalah :
a. Untuk melindungi benda perniagan yang
bersangkutan
terhadap
kerusakankerusakan dari saat di produksinya sampai
saat benda tersebut dikonsomsi.
b. Untuk memudahkan pengerjaan dan
penyimpanan benda-benda perniagaan
tersebut. Oleh para perantara dan para
konsumen.
c. Guna menjual produk yang bersangkutan.
Daya tarik visual mengacu pada
penampilan kemasan atau lebel suatu produk
mencakup warna, bentuk, merk, ilustrasi, teks, tata.
Dalam menentukan kebijakan dalam pengemasan
suatu produk produsen hendaknya memperhatikan
dengan
membuat
kemasan
yang
dapat
dipertanggung jawabkan secara sosial misalnya
dengan membuat kemasan yang dapat didaur ulang
atau kemasan yang dapat dipakai kembali sehingga
tidak merusak lingkungan. Disamping itu produsen
dalam kemasannya harus mencantumkan tanggal
kadaluwarsa produk tersebut agar konsumen tidak
dirugikan oleh barang-barang yang tidak ia
perlukan dan berbahaya bagi merek dan perlu juga
dicantumkan tentang informasi harga barang
tersebut pada konsumen produk tersebut.
2.2
Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat di
tawarkan kepada seluruh pasar untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan secara lebih terperinci.
Konsep produk meliputi barang, kemasan, label,
merek, pelayanan dan jaminan. Produk dapat
dibedakan atas tiga tingkatan yaitu:
1. Produk inti yaitu pelayanan atau manfaat
inti dari sebuah produk misalnya seorang
membeli sebuah bor yang sebenarnya
bukan membeli bor tersebut akan tetapi
akan membeli lubang yang akan dihasilkan
bor tersebut.
2. Produk nyata yaitu wujud nyata dari
produk
tersebut.
Produk
nyata
mengandung 5 sifat antara lain : kualitas,
ciri-ciri, gaya, nama merek dan kemasan.
3. Produk yang ditambahkan yaitu jasa dan
manfaat yang di tambahkan pada suatu
produk misalnya garansi, jaminan uang
kembali dan sebagainya.
Dalam pengelolaan produk termasuk pula
perencanaan dan pengembangan produk atau jasa
yang baik untuk dipasarkan pada konsumen
diperlukan suatu pedoman untuk menentukan
tentang produk yang akan diproduksi termasuk
dalam keputusan ini adalah penentuan merek,
pembungkusan, warna dan bentuk produk lainnya.
2.3 Saluran Distribusi
Distribusi memegang peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan
adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin
ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan
kesulitan untuk memasarkan produknya dan
konsumen pun harus bersusah payah mengejar
produsen untuk dapat menikmati produknya.
Saluran distibusi dipengaruhi faktor diantara pihak
produsen dan konsumenter dapat perantara
pemasaran yaitu whole saler (distributor/agen) yang
melayani pembeli retailer (peritel) dan juga retailer
(peritel) yang mengecerkan produk kepada
konsumen akhir.
Menurut Kotler (1997:279) Saluran distribusi
adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan
yang memiliki hak pemilikan atas produk atau
membantu memindahkan hak pemilika produk atau
jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke
konsumen. Saluran Distribusi adalah lembagalembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur
yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau
menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari
produsen ke konsumen. Ada berbagai macam
saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya:
1. Produsen–Konsumen.
Bentuk
saluran
distribusi ini merupakan yang paling pendek
60
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer
Volume 2, Nomor 1, April 2017
2.
3.
4.
5.
dan sederhana karena tanpa menggunakan
perantara.
Produsen–Pengecer–Konsumen.
Produsen
hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual
kepada pengecer.
Produsen–Pedagang
Besar–Pengecer–
Konsumen. Saluran distribusi ini banyak
digunakan oleh produsen,dan dinamakan
saluran distribusi tradisional.
Produsen–Agen–Pengecer–Konsumen. Disini,
produsen memilih agen sebagai penyalurnya.
Produsen–Agen–Pedagang Besar–Pengecer–
Konsumen. Dalam saluran distribusi, produsen
sering menggunakan agen sebagai perantara
untuk menyalurkan barangnya kepada
pedagang besar yang kemudian menjualnya
kepada toko-toko kecil.
2.4 Kebijakan Pemasaran
Pada umumnya didalam pemasaran dikenal
empat kebijakan pokok yang biasa disebut 4P,
yaitu:
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Tempat)
4. Promotion (Promosi)
Kebijakan produk (Product). Pemilihan yang
seksama akan produk merupakan bagian yang
penting. Pembeli baru mau membeli suatu produk
jika memang merasa tepat untuk membeli produk
yang bersangkutan. Artinya produk yang
menyesuaikan diri terhadap pembeli, bukan
pembeli yang menyesuaikan diri terhadap produk
Kebijakan Harga (Price). Harga bagi sebagian besar
masyarakat masih menduduki tempat teratas,
sebelum ia membeli barang atau jasa. Bagi penjual
yang terpenting adalah bagaimana menetapkan
harga yang pantas, terjangkau ole masyarakat dan
tidak merugikan perusahaan
Kebijakan Saluran Distribusi (Place). Untuk
menyampaikan barang atau jasa kepada konsumen
apakah diperlukan saluran distribusi. Perlukah
adanya penyalur, apa langsung produsen ke
konsumen.
Kebijaksanaan Promosi (Promotion). Suatu barang
tidak serta merta langsung dikenal oleh
masyarakat.Mungkin juga barang sudah lama tetapi
sudah mulai dilupakan orang. Oleh sebab itu perlu
dilakukan promosi karena promosi merupakan
kegiatan untuk memperkenalkan dan mengingatkan
kembali akan suatu produk, penjualnya maupun
pembuatnya.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam
pemasaran harus ditunjang dengan berhasilnya
memilih produk yang tepat, harga yang pantas,
saluran distribusi yang baik dan promosi yang
efektif. Keempat kebijakan tersebut harus berfungsi
secara terpadu.
3. METODE PENELITITAN
Dalam penelitian ini digunakan jenis data
kuantitatif atau data yang berbentuk angka dan
penelitian kuantitatif di bagi 2 macam yaitu: data
diskrit dan data kontinium. Data diskrit adalah data
yang diperoleh dari hasil menghitung atau
membilang (bukan mengukur), data ini sering juga
disebut data nominal, sedangkan data kontinum
adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi 3
yaitu: data ordinal, interval, dan rasio.
Dilihat dari variable X1 (kemasan), X2 (saluran
distribusi), dan variable Y (volume pemasaran)
berbentuk data interval, maka jenis penelitian ini
yang digunakan kuantitatif jenis kontinium.
Populasi dalam penelitian ini adalah 30 responden
yang telah dianggap mewakili dalam pengambilan
populasi. Dari probability sampling, teknik yang
akan digunakan alam penelitian ini adalah sample
random sampling, karena penelitian ini anggota
populasinya homogen yaitu hanya ibu rumah
tangga.
4. ANALISIS DAN HASIL
Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan Statistical Package for the Social
Sciences (SPSS) versi 17. Kerajinan rumah tangga
atau home industry Selasih memproduksi beraneka
macam keripik dan roti. Usaha keripik Selasih Jalan
Jahe, Lk IV Kelurahan Sentang, Kec. Kota Kisaran
Timur kabupaten Asahan. Adapun produk dari
home industry Selasih seperti gambar berikut:
Gambar 1. Selasih Roti Bawang
Gambar 2. Selasih Keripik Nangka
Gambar 3. Selasih Keripik Ubi Jalar
61
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer
Volume 2, Nomor 1, April 2017
A.5 Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial atau Uji t mempunyai tujuan untuk
mengetahui pengaruh atau tidak secara signifikan
variabel-variabel independen secara individu
(parsial) terhadap variabel dependen. Dibawah ini
disajikan hasil Uji t dengan menggunakan SPSS
Gambar 4. Selasih Ketela
Tabel 2 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Model
1
Gambar 5. Selasih Keripik Gaplek
Gambar 6. Selasih Keripik Pisang
Gambar 7. Selasih Sanjai
A.4 Uji Serempak atau Simultan (Uji F)
Uji serempak atau disebut juga uji simultan atau
uji F bertujuan untuk menguji hipotesis pertama
yaitu mengetahui pengaruh atau tidak secara
signifikan variabel-variabel independen secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Dibawah ini disajikan hasil Uji F dengan
menggunakan SPSS versi 17.
Tabel 1Hasil Uji Serempak atau Simultan (Uji F)
Model
1
Regression
F
Sig.
5,203
0,012
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Berdasarkan data pada tabel 1 dapat dilihat
bahwa Fhitung = 5,203 dengan tingkat signifikansi
0,012. Jika dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat
kepercayaan 5% ( = 0,05) yang besarnya hanya
3,320 maka nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel
{Fhitung (5,399) > Ftabel (3,320)} sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel bebas yang terdiri dari
kemasan produk dan saluran distribusi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya yaitu volume penjualan keripik Selasih
Sentang Kisaran.
t
Sig.
(Constant)
Kemasan Produk
3,410
2,683
0,002
0,012
Saluran Distribusi
0,444
0,661
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Untuk penulis menentukan Ho maupun H1
ditolak atau diterima maka nilai thitung
membandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat
signifikasi 5% ( = 0,05), dimana nilai ttabel pada
tingkat signifikansi 5% ( = 0,05) adalah 2,042
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel Kemasan Produk
Variabel kemasan produk berpengaruh
signifikan terhadap volume penjualan keripik
Selasih Sentang Kisaran pada tingkat
signifikansi 5% ( = 0,05). Hal ini dapat dilihat
pada nilai thitung yang hanya sebesar 2,683
diatas nilai ttabel sebesar 2,042.
2) Variabel Saluran Distribusi
Variabel saluran distribusi tidak berpengaruh
signifikan terhadap volume penjualan keripik
Selasih Sentang Kisaran pada tingkat
signifikansi 5% ( = 0,05). Hal ini dapat dilihat
pada nilai thitung yang mencapai 0,444 dibawah
nilai ttabel yaitu sebesar 2,042.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti setidaknya memberikan jawaban atas
permasalahan yang ada di home industry atau UKM
keripik Selasih. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan dengan menggunakan dua variabel
independen tersebut menunjukkan bahwa secara
parsial kemasan produk berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan pemasaran keripik
Selasih. Hal ini menunjukkan bahwa kemasan
produk yang ada di UKM keripik Selasih mampu
mempengaruhi volume penjulan produknya.
Salah satu penyebab berpengaruhnya kemasan
produk terhadap peningkatan pemasaran keripik
Selasih ini kemungkinan besar disebabkan oleh
tingkat atau minat pembeli untuk membeli produk
dengan kemasan yang baik dengan merek yang
jelas. Pembeli pada umumnya membeli keripik
selasih yang dikemas dengan model yang mewah
dan rapi, sehingga hal ini mempengaruhi volume
penjualan keripik Selasih Sentang Kisaran.
Berbeda dengan kemasan produk, ternyata
saluran distribusi yang dimiliki oleh keripik Selasih
62
Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer
Volume 2, Nomor 1, April 2017
Sentang Kisaran ini secara signifikan tidak
mempengaruhi volume penjualan keripik. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan karena saluran
distribusi yang dimiliki keripik Selasih Sentang
Kisaran sebagian besar menerapkan sistem
penjualan melalui agen-agennya, sehingga kurang
mendukung peningkatan volume penjulan keripik
Selasih Sentang Kisaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan
maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Kemasan produk berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan keripik Selasih
Sentang Kisaran.
2. Saluran distribusi tidak berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan keripik Selasih
Sentang Kisaran.
3. Secara simultan kemasan produk dan saluran
distribusi berpengaruh signifikan terhadap
volume penjualan keripik Selasih Sentang
Kisaran.
1.
2.
Cetakan Pertama. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Adapun saran yang dapat diberikan adalah:
Pimpinan usaha kerajinan masyarakat keripik
Selasih
Sentang
sebaiknya
lebih
memperhatikan kemasan produknya, karena
kemasan produk ini mampu mempengaruhi
peningkatan pemasaran produknya.
Guna
memperoleh
faktor-faktor
yang
mempengaruhi volume penjualan keripik
Selasih Sentang Kisaran yang lebih banyak
lagi, sebaiknya penelitian ini bisa dilanjutkan
dengan menggunakan variabel independen
lainnya seperti promosi, harga, dan lain
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk
Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Kotler, Philip.1997. Marketing. Edisi Tujuh. Alih
Bahasa : Herujati Purwanto. Erlangga.
Santoso, E-Marketing Pada Ukm Sepatu Bunut
Abang Adik Kisaran. Jurteksi STMIK
ROYAL Kisaran, Vol. 1 No.2 Maret 2015.
Winanis Indriastutik. 2003, “Pengaruh Kemasan
Terhadap Keputusan Pembelian. Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang.
Wirya, Iwan. 1999. Kemasan Yang Menjual.
Menang Bersaing Melalui Kemasan.
63
Download