BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis dan ekonomi menyebabkan perusahaan dalam
berbagai sektor di Indonesia ingin meningkatkan laba perusahaan.
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input), seperti
bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa
(output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum adalah
memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara
jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan
dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam
menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Perusahaan umumnya memiliki tujuan jangka panjang dan pendek.
Tujuan jangka panjang (long term goals) adalah serangkaian tujuan yang
ditetapkan untuk jangka waktu yang panjang, biasanya untuk lima tahun
mendatang atau lebih. Tujuan jangka pendek (short term goals)
merupakan serangkaian tujuan untuk jangka waktu kurang dari setahun.
Pada umumnya tujuan jangka panjang menggambarkan mengenai tujuan
besar yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sedangkan pada tujuan jangka
pendek berkaitan dengan target pencapaian perusahaan dalam jangka
waktu yang lebih singkat, yaitu 1 atau 2 tahun. Apabila perusahaan
memilki
beberapa
departemen/unit
kerja
maka
umumnya
setiap
departemen tersebut memilki tujuan-tujuan jangka pendek masing-masing
1
2
yang selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
Sebuah
perusahaan
selalu
membutuhkan
modal
baik
untuk
pembukaan bisnis maupun dalam pengembangan bisnisnya. Masalah
pendaan tidak akan lepas dari sebuah perusahaan yang merupakan
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana
yang
akan
digunakan
untuk
beroperasi
dan
mengembangkan
perusahaannya. Pada umumnya penelitian mengenai struktur modal
difokuskan pada proporsi antara hutang (debt) dengan modal (equity) yang
dilihat pada sisi kanan dari neraca perusahaan. Brigham dan Houston
(2011:153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang
membutuhkan modal yang dapat berasal dari utang maupun ekuitas.
Tujuan dari manajemen struktur modal ini adalah untuk memadukan
sumber dana permanen yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Setiap perusahaan berusaha untuk
mencapai struktur modal yang optimal supaya dapat memaksimalkan nilai
perusahaan tersebut.
Struktur modal merupakan perimbangan atau perbandingan antara
modal asing dan modal sendiri (Martono dan Harjito, 2004:240). Modal
asing adalah hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Sedangakan modal sendiri adalah laba ditahan dan bisa juga modal dari
pemilik
perusahaan.
Apabila
perusahaan
memenuhi
kebutuhan
pendanaannya dari sumber internal, maka perusahaan tersebut melakukan
pendanaan internal yaitu dalam bentuk laba ditahan, demikian juga
3
sebaliknya saat perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari hutang
maka perusahaan tersebut melakukan pendanaan eksternal.
Menurut Weston dan Brigham (1998:174), mengatakan bahwa variabelvariabel yang mempengaruhi struktur modal yaitu: stabilitas penjualan,
struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,
pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi
pasar, kondisi internal perusahaan, fleksibilitas keuangan.
Sedangkan Menurut Weston dan Copeland (1999:35), variabelvariabel yang mempengaruhi struktur modal yaitu: tingkat pertumbuhan
penjualan, stabilitas arus kas, karakteristik industri, struktur aktiva, sikap
manajemen, sikap pemberi pinjaman. Dari faktor-faktor tersebut akan
menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan struktur modal.
Struktur modal merupakan masalah dalam pengambilan keputusan
mengenai pembelanjaan perusahaan.
Studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah
banyak dilakukan oleh peneliti, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Indrajaya et al. (2011), menemukan bahwa struktur aktiva, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas signifikan terhadap struktur modal,
sedangkan resiko bisnis tidak signifikan terhadap struktur modal pada
perusahaan sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2004-2007. Penelitian yang dilakukan oleh Putri (2012),
menyimpulkan bahwa struktur aktiva dan ukuran perusahaan signifikan
terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri
4
makanan dan minuman yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Peneliti Alzomaia (2014), menyimpulkan bahwa resiko bisnis ukuran
perushaan, tingkat pertumbuhan dan profitabilitas signifikan terhadap
struktur modal yang mempengaruhi perusahaan di Saudi Arabia.
Berdasarkan peneliti terdahulu dari Indrajaya et al. (2011),
mengatakan bahwa resiko bisnis tidak signifikan terhadap struktur modal,
sedangkan peneliti Alzomaia (2014), mengatakan bahwa resiko bisnis
signifikan terhadap struktur modal. Dari peneliti Putri (2012), mengatakan
bahwa profitabilitas tidak signifikan terhadap struktur modal sedangkan
menurut peneliti Indrajaya et al. (2011) dan peneliti Alzomaia (2014),
mengatakan bahwa profitabilitas signifikan terhadap struktur modal.
Dari penelitian diatas terdapat ketidak konsistenan hasil penelitian,
maka penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali pengaruh variabel X
(profitabilitas dan resiko bisnis) terhadap variabel Y (struktur modal).
Dalam penelitian ini perusahaan yang digunakan adalah Perusahaan Food
and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena Perusahaan
Food and Beverage sudah dikenali oleh masyrakat.
Dari faktor-faktor tersebut akan menjadi bahan dasar pertimbangan
manajer menentukan keputusan struktur modal. Struktur modal dalam hal
ini diartikan sebagai masalah penting dalam pengambilan keputusan
mengenai pembelanjaan perusahaan. Untuk mengukur struktur modal
tersebut maka dapat digunakan teori yang menjelaskan tentang struktur
modal dalam suatu perusahaan.
5
Teori yang menjelaskan struktur modal dalam suatu perusahaan yaitu
apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal. Profitabilitas
merupakan kemampuan yang dilakukan perusahaan untuk mengahasilkan
profit atau laba selama tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi
dengan penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun. Perusahaan
memiliki profitabilitas yang tinggi akan cenderung membiayai perusahaan
dengan modal sendiri yaitu laba ditahan. Menurut Brigham dan Houston
(2008:65) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian
yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil.
Teori selanjutnya faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah
risiko bisnis. Risiko bisnis merupakan risiko dasar yang dimiliki
perusahaan selain financial risk sebagai tambahan risiko perusahaan akibat
penggunaan hutang. Menurut Brigham dan Houston (1998:8) risiko bisnis
dipengaruhi oleh variabilitas permintaan, variabilitas harga jual, varibilitas
harga masukan, dan kemampuan menyesuaikan harga keluaran terhadap
perubahan
harga
masukan.
Semakin
tinggi
risiko
bisnis,
maka
profitabilitas terjadinya financial distress juga semakin tinggi apalagi jika
perusahaan menggunakan banyak hutang (Krisnhan dan Moyers, 1996).
Di dalam perusahaan, manajer harus mengatur baik buruknya
keputusan
yang
diambil
untuk
pendanaan
apakah
perusahaan
menggunakan modal sendiri yaitu modal saham dan laba ditahan atau
menggunakan modal asing yaitu hutang jangka panjang dan hutang jangka
pendek. Dari modal sendiri dan modal asing mempunyai keuntungan dan
6
kerugian. Bagi perusahaan yang meminjam dari pihak asing memiliki
risiko hutang yang harus membayar beban bunga. Beban bunga yang
terlalu besar mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan laba bersih.
Perusahaan yang menggunakan modal sendiri juga mempunyai resiko
yaitu dana yang digunakan untuk perusahaan terbatas yang dapat
berpengaruh pada hasil yang diperoleh juga tidak maksimal.
Perusahaan yang meminjam dari pihak luar mempunyai keuntungan
yaitu tidak harus membayar pajak. Perusahaan tidak membayar pajak
maka profit yang akan diperoleh perusahaan lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan menggunakan modal sendiri yaitu ketika perusahaan
membutuhkan dana setiap saat untuk kegiatan operasi perusahaan selalu
tersedia, tidak perlu susah mencari dana dari luar perusahaan. Dengan
menggunakan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak
mempunyai kewajiban membayar hutang dari dana yang sudah dipakai
untuk kegiatan operasi perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan teori
packing order theory yang mengatakan bahwa manajer lebih suka
pendanaan internal daripada pendanaan eksternal. Jika perusahaan
membutuhkan
pendanaan
dari
luar,
manajer
cenderung memilih
menggunakan surat berharga yang aman. Salah satu faktor penting dalam
didirikan suatu perusahaan adalah struktur modal yang mempunyai tujuan
memaksimalkan nilai perusahaan dengan melakukan aktivitas yang dapat
meningkatkan
harga
saham.
Struktur
modal
berkaitan
dengan
pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan
7
perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri (Sudana
2011:87). Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai
struktur modal yang optimal. Menurut Keown (2010:149) perusahaan
harus mampu memahami komponen-komponen utama stuktur modal.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan yang akan
memaksimalkan harga sahamnya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis
akan
melakukan
penelitian
dengan
judul
"Pengaruh
Profitabilitas dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia".
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
b. Apakah resiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada
Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
c. Diantara profitabilitas dan risiko bisnis manakah yang dominan
mempengaruhi struktur modal pada Perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada
Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk mengetahui pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal pada
Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
8
c. Untuk mengetahui diantara profitabilitas dan risiko bisnis yang dominan
mempengaruhi struktur modal Perusahaan Food and Beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi beberapa pihak
sebagai berikut:
a. Kontribusi praktis
Bagi perusahaan, dari hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada
perusahaan sebagai masukan dalam membuat kebijakan yang berhubungan
dengan pembentukan struktur modal untuk menghasilkan struktur modal
yang optimal.
b. Kontribusi Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi dan bahan kajian untuk melakukan penelitian selanjutnya
mengenai keputusan struktur modal perusahaan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Mengingat keterbatasan serta untuk menghindari pembahasan yang luas
dan tidak terarah pada tujuan penelitian, maka ruang lingkup dalam penelitian
ini di fokuskan pada:
a. Obyek penelitian yaitu Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
9
b. Data yang dianalisis adalah laporan keuangan Perusahaan Food and
Beverage antara periode tahun 2013-2015.
Download