BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor jasa (service) berperan krusial dalam perekonomian setiap Negara, baik dalam hal kontribusinya bagi produk domestik bruto maupun penyerapan tenaga kerja. Jasa bisa merupakan produk utama yang ditawarkan (misalnya, konsultan bisnis, dokter, psikiater, perparkiran, dan lain-lain). Atau pelengkap produk fisik (dalam wujud informasi, konsultasi, order taking, hospitality, caretaking, billing, dan pembayaran).Di samping itu, jasa atau layanan bisa jadi diferensiator efektif bagi setiap perusahaan yang bisa menciptakan keunggulan bersaing berkesinambungan. Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) ”Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.” Banyaknya jenis usaha jasa yang ada di Indonesia menimbulkan persaingan yang sangat ketat, sehingga banyak perusahaan jasa yang memberikan pelayanan yang ekstra untuk mendapatkan kepuasan konsumen.Sebab kepuasan konsumen dapat memberikan efek yang positif bagi perusahaan jasa tersebut. 1 Gerakan atau kampanye kepuasaan dilandasi pula pada gagasan bahwa konsumen lebih loyal, tidak mudah “tergoda” untuk beralih kepada perusahaan lain yang menawarkan harga lebih murah, dan berpotensi menyebarluaskan pengalaman positifnya kepada orang lain. Kepuasan konsumen telah menjadi konsep sentral dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan salah satu tujuan esensial bagi aktivitas bisnis. Kepuasan konsumen berkontibusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas konsumen, meningkatnya reputasi perusahaan, berkurangnya elastisitas harga , berkurangnya biaya transaksi dimasa depan, dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan. Disamping itu kepuasan konsumen juga dipandang sebagai salah satu indikator terbaik untuk laba masa depan. Fakta bahwa menarik konsumen baru jauh lebih mahal dari pada mempertahankan konsumen saat ini juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya perhatian pada kepuasan konsumen. Kotler (2002:20) secara umum ia menyatakan bahwa : “Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja. Pakar Day (Tjiptono, 2004:146) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan adalah respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Sementara itu Kotler (2002 : 38) mendefinisikan bahwa nilai yang diterima konsumen adalah selisih antara jumlah nilai yang diterima dan biaya total konsumen. jumlah nilai bagi konsumen adalah kumpulan manfaat yang 2 diharapkan diperoleh dari produk atau jasa tertentu. Biaya total konsumen adalah kumpulan pengorbanan yang diperkirakan akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan produk atau jasa tersebut. Itu berarti konsumen akan membeli jasa dari perusahaan yang dianggap menawarkan nilai tertinggi yang diterima konsumen(customer delivered value). Kepuasan konsumen menurut Rangkuti (2004:55) adalah mengukur sejauh mana harapan konsumen terhadap produk atau jasa yang diberikan dan telah sesuai dengan aktual produk atau jasa yang ia rasakan. (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya”. Banyak pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran dan lainnya menggunakan jasa perparkiran yang di urus secara mandiri oleh pihak luar manajemen (out sourcing) yang pengawasannya tetap dilakukan oleh manajemen itu sendiri (management building). Perusahaan secure parking hadir untuk memenuhi kebutuhan dalam jasa perparkiran perusahaan tersebut hadir untuk memenuhi pelayanan dan keamanan dalam perparkiran. Penyediaan tempat parkir yang juga merupakan kebutuhan masyarakat perkotaan, Akan menimbulkan ketidak nyamanan yang di karenakan Parkir yang “semrawut“ dan tidak proporsional akan menimbulkan berbagai masalah seperti kemacetan lalu lintas. Fasilitas parkir diperkotaan termasuk bagian dari fasilitas publik. Oleh karenanya, Pengelolaan lahan parkir memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai fasilitas penunjang bagi pengendara memberhentikan kendaraan yang tidak bersifat sementara dalam melakukan kegiatan. Akan tetapi, kenyataan di 3 lapangan pengelolaan parkir memiliki banyak permasalahan antara lain disebabkan oleh manajemen pengelolaan perparkiran yang semrawut, kawasan parkir yang belum tertata dan belum ada konsep pengelolaan parkir yang layak diterapkan pada kawasan parkir yang ada. Dari permasalahan tersebut, maka pengelolaan parkir merupakan salah satu komponen penting dalam rangka meningkatkan pelayanan publik untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan terhadap konsumen. Pada saat ini banyak perusahaan parkir yang terus berlomba-lomba untuk memberikan kualitas yang terbaik untuk memenuhi kepuasan para konsumennya, bisa dikatakan bahwa pelayanan parkir nyaris tidak terasa sebab pada umumnya konsumen hanya merasakan mendapatkan tempat parkir saja namun selain mendapatkan tempat parkir konsumen juga mendapatkan keamanan untuk kendaraannya, dan lain-lainnya. Ada beberapa permasalahan yang ada di dalam perparkiran seperti masalah keamanan, kurangnya daya tampung kendaraan, kemacetan, kurangnya sarana pendukung (marka- marka jalan), tidak tertibnya para pengguna parkir dan lainnya. Seiring berjalannya waktu perparkiran di Indonesia mengalami perubahan yang dahulu hanya sekedar parkir dan menaruh kendaraannya namun saat ini dunia perparkiran mengalami transformasi yang lebih baik, dengan didukung system yang memadai perusahaan jasa parkir berolmba-lomba menjadi yang terbaik dan memberikan kepuasan bagi para penggunanya. 4 Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik melakukan untuk penelitian mengenai pelayanan parkir yang diberikan oleh petugas parkir yang berada pada area parkir maupun di luar area parkir, dengan judul “ANALISA KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PARKIR PADA PT SECURINDO PACKATAMA INDONESIA (SECURE PARKING)”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis mengajukan permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini yaitu : 1 Bagaimana kepuasan konsumen terhadap pelayanan parkir yang diberikan oleh Secure parking. 2 Apakah factor-faktor yang menjadi penentu terhadap kepuasan pelayanan parkir yang diberikan oleh Secure parking. 2.3 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya keterkaitan yang mungkin dicakup pada pokok permasalah yang ada, dan untuk memperjelas arah pembahasan yang lebih baik serta mendapatkan hasil yang lebih tepat, maka penulis membatasi pembahasan : • penelitian dilakukan pada lokasi poins square, Lebak bulus, Jakarta selatan, pada tanggal 21 November 2010. 5 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan dari penyusunan Untuk mengetahui apakah pelayanan parkir yang ada saat ini cukup memuaskan para konsumennya. 1.4.1 Manfaat Penelitian Bagi penulis, menambah wawasan atau pengetahuan mengenai dunia perparkiran Bagi pihak perusahaan, dapat lebih dikenal oleh masyarakat banyak dan dapat dijadikan referensi sebagai pengendalian mutu dari pelayanan yang telah dilakukan sebelumnya. Bagi pihak lain, sebagai referensi bagi peneliti yang meneliti tentang kepuasan konsumen. 6