BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis apotek makin tumbuh subur sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, kesadaran tentang pentingnya kesehatan, harapan hidup yang semakin meningkat, dukungan meningkat untuk program kesehatan pemerintah untuk akses kesehatan masyarakat dengan beberapa perbaikan dalam perekonomian dan daya beli masyarakat. Indonesia dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sekitar 238 juta penduduk merupakan pasar yang menarik bagi para peritel. Peluang pasar ritel kian digandrungi, tidak hanya terkait dengan kebutuhan sehari-hari tapi segala keperluan memiliki peluang untuk tumbuh. Grafik 1.1 Jumlah Apotek di Indonesia (2011-2012) Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 1 Grafik 1.2 Rekapitulasi Apotek di Indonesia (2011-2013) Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2 Apotek adalah ritel yang sangat spesifik berfokus pada penyediaan obat baik yang melalui resep (ethical) maupun obat bebas (Over the Counter/OTC). Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktek profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Apotek adalah bisnis, sedangkan profesi apoteker sebagai penanggungjawabnya adalah bentuk pelayanan kesehatan. Menurut Kendrariadi Suhanda, Ketua Umum Pharma Materials Management Club/ PMMC dan Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Gabungan Pengusaha/ GP Farmasi Indonesia bahwa dari data IMS (Intercontinental Marketing Service) Health 2013, pertumbuhan industri farmasi di Indonesia mencapai 13,3 persen antara tahun 2011 hingga 2016. Angka ini dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6 persen. Hal ini merupakan peluang tidak hanya bagi industri obat-obatan, tetapi juga bagi industri pendukung seperti bahan baku, mesin, dan pengemasan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selain itu pasar farmasi di Indonesia diproyeksikan tumbuh tertinggi ke-empat di kawasan Asia Pasifik per iode 2011 – 2015. Menurut lembaga Frost and Sullivan, pertumbuhan pasar farmasi nasional diperkirakan mencapai 10,3 persen compounded annual growth rate (CAGR) 2011 – 2015, dengan nilai pasar mencapai US$ 7,1 miliar di tahun 2015. Data dari Frost and Sullivan, proyeksi pertumbuhan pasar farmasi nasional di atas rata-rata pertumbuhan pasar farmasi di Asia Tenggara yang tumbuh 9,6 persen per tahun. Pasar farmasi di Asia Tenggara mencapai US$ 16 miliar di 2011 dan diproyeksikan meningkat menjadi US$ 23 miliar di tahun 2015. Pertumbuhan pasar farmasi di Indonesia di bawah pasar farmasi China yang tumbuh 3 21 persen CAGR 2011 – 2015, India 19 persen, dan Malaysia 11 persen, mengungguli pasar farmasi Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Australia yang masing-masing tumbuh rata-rata per tahun sebesar 7 persen, 2 persen, 7 persen, dan 2 persen. Gambar 1.1 Proyeksi Pasar Global Farmasi (2011 – 2015) Sumber: IMS Health, Market Prognosis, Apr 2011 Pada tahun 2011 pasar farmasi Indonesia US$ 4,8 miliar. Kenaikan pasar farmasi Indonesia seiring peningkatan pendapatan per kapita yang diperkirakan sebesar 9 persen ke atas dalam lima tahun ke depan. Indonesia juga menjadi Negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara sebesar 238 juta jiwa. Belanja obat dan alkes di Indonesia diperkirakan tumbuh 10,43 persen CAGR 2010 – 2014, naik menjadi US$ 2.452 per kapita di tahun 2014 dari US$ 1.649 per kapita di tahun 2010. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) memproyeksikan pasar farmasi nasional pada tahun 2012 meningkat 14 persen – 15 persen menjadi Rp. 43,3 4 triliun – Rp. 43,7 triliun dibandingkan tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan volume konsumsi obat dari produk farmasi seiring penguatan daya beli masyarakat. Obat resep (ethical) berkontribusi terbesar terhadap pasar farmasi nasional sekitar 59%. Obat bebas (OTC) menyumbang sekitar 40 persen terhadap pasar farmasi nasional. Sedangkan obat generik akan berkontribusi hingga 10 persen. Pertumbuhan pasar farmasi nasional di semester I 2012 mencapai 15 persen menjadi Rp. 21.5 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan ini melampaui proyeksi asosiasi industri yang sebelumnya hanya memperkirakan pertumbuhan sekitar 12 persen. Salah satu apotek yang ikut meramaikan persaingan bisnis farmasi sebagai apotek pendatang baru adalah Apotek Ajwa Farma yang terletak di jalan P. Diponegoro no. 492 Bumiayu yang akan dijadikan studi kasus dalam penulisan ini. Dalam menghadapi persaingan, beberapa strategi yang digunakan dan telah diterapkan Apotek Ajwa Farma secara keseluruhan saat ini, diantaranya adalah Strategi harga (pricing strategy) dan skala ekonomi, promo harga dan produk, layanan pesan antar (delivery order), menyediakan praktek dokter, kerjasama dengan pihak asuransi, dan penerapan strategi lainnya. Tantangan yang dihadapi oleh Apotek Ajwa Farma Bumiayu saat ini adalah bagaimana mewujudkan apotek memiliki harga yang rendah, bersahabat, ramah, bersih, dan memudahkan konsumen lengkap dengan penjelasan yang komunikatif mengenai produk kesehatan. Pelayanan ini harus menjadi sistem bisnis yang kuat, 5 memiliki strategi yang tepat untuk membangunkan respon dengan pasar dan bersaing dengan pemain lain. 1.2 Rumusan Masalah Dengan melihat pertimbangan keadaan persaingan apotek yang ada dan antisipasi tantangan mendatang maka Apotek Ajwa Farma Bumiayu harus membuat strategi untuk dapat mengembangkan keunggulan kompetitifnya. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti : 1. Bagaimanakah Apotek Ajwa Farma Bumiayu dapat menghadapi persaingan dalam bisnis apotek? 2. Formulasi strategi apakah yang dapat diterapkan Apotek Ajwa Farma Bumiayu untuk menghadapi present and future competitive landscape di bidang pelayanan apotek? Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini berusaha untuk menganalisis lebih dalam mengenai strategi Apotek Ajwa Farma Bumiayu dalam usaha peningkatan strategi, yang akan mencakup analisis Visi, Misi dan tujuan perusahaan, analisis lingkungan eksternal, analisis lingkungan internal, analisis key success factor, analisis value chain, analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) serta analisis five forces model Porter dan analisis competitive advantage. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada permasalahan yang akan diteliti adalah strategi yang diimplementasikan Apotek Ajwa 6 Farma Bumiayu. Analisis manajemen terarah pada analisis lingkungan dan industri, yang merupakan faktor eksternal serta analisis internal berupa situasi perusahaan dan pemahaman strategi yang telah diterapkan oleh perusahaan yang memberikan dampak bagi penentuan alternatif strategi berikutnya. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi lingkungan eksternal perusahaan yang meliputi peluang dan ancaman yang akan di hadapi oleh perusahaan serta lingkungan internal perusahaan yang merupakan kekuatan dan kelemahan. Kemudian menganalisis peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan sehingga dapat dievaluasi dan dikembangkan strategi alternatif dalam rangka memberikan suatu masukan kepada manajemen untuk menghadapi persaingan dan berbagai perubahan saat ini. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi pihak terkait atau perusahaan dalam melaksanakan pengendalian mutu. Membantu perusahaan dalam mengidentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan dan memberikan alternatif solusi untuk mengatasi penyimpangan. 2. Penelitan ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi pihak yang memerlukan dan melakukan penelitian mengenai pengendalian mutu menggunakan alat kendali mutu. 7 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari perusahaan tempat penelitian yaitu Apotek Ajwa Farma Bumiayu. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan penulis melalui penelitian kepustakaan. 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data sangat penting dalam membantu penyusunan laporan penelitian. a. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data langsung dari Apotek Ajwa Farma Bumiayu. b. Wawancara Wawancara yaitu melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan Apotek Ajwa Farma Bumiayu untuk mendapatkan data yang akurat. 8 1.7 Metode Analisis Gambar 1.2 Kerangka Analisis Profil Perusahaan Visi, Misi, Budaya, Struktur Analisis Faktor Ekternal Analisis Faktor Internal Analisis Porter Five Forces Analisis Value Chain Analisis Key Success Factor r Competitive Advantage Analisis SWOT Evaluasi Strategi Alternatif Strategi Sumber: Strategi Management and Business Policy Wheelen, Thomas L. dan J. Hunger, David. Penelitian ini menggunakan data kualitatif. Dengan melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan meliputi lingkungan umum dan lingkungan persaingan industri serta melakukan analisis lingkungan internal kemudian sebagai hasil dari semua analisis akan dilakukan formulasi strategi. 9 Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif kualitatif dengan menggunakan beberapa alat analisis yaitu : 1.7.1 Deskripsi Profil Untuk memperoleh gambaran umum yang meliputi visi, misi, tujuan dan kondisi terkini dari Apotek Ajwa Farma Bumiayu. 1.7.2 Analisis Lingkungan Bisnis Alat analisis yang dapat digunakan untuk menganalisa lingkungan bisnis adalah lingkungan “macroeconomics” menurut Thompson et al (2008), yaitu lingkungan ekonomi, populasi demografi, nilai-nilai sosial dan gaya hidup, perundang-undangan dan peraturan pemerintah, dan faktor teknologi. 1.7.3 Analisis Five Forces Michael Porter Dari analisis lingkungan bisnis tersebut diatas selanjutnya akan dilakukan analisis struktur kekuatan persaingan. Dalam hal ini akan digunakan model lima kekuatan. Secara rinci analisis lingkungan industri sebagaiamana yang dikemukakan oleh Porter yang lebih terkenal dengan analisis five forces model meliputi : a. Ancaman pendatang baru (potential new entrants) b. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyer) c. Ancaman produk substitusi (threat of substitute products) d. Kekuatan tawar-menawar pemasok (bargaining of industry rivalry) e. Intensitas persaingan industry (intensity of industry rivalry) Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan posisi perusahaan dalam suatu industri agar perusahaan dapat mempertahankan diri dari lima kekuatan yang 10 saling berinteraksi. Dari analisis ini diharapkan perusahaan dapat mengindentifikasikan kekuatan dan kelemahannya dibandingkan dengan para pesaing dalam industri tersebut di tengah-tengah perubahan teknologi, ekonomi, peraturan pemerintah, kebudayaan dan keadaan demografis yang mempengaruhi industri. 1.7.4 Analisis Faktor Keberhasilan Utama Setiap keberhasilan yang dicapai oleh sebuah perusahaan pastilah memiliki suatu faktor penentu keberhasilan, oleh karena itu pada analisis ini akan dibahas mengenai faktor keberhasilan apa yang dimiliki. 1.7.5 Analisis Lingkungan Internal Mengidentifikasi dan menentukan faktor internal perusahaan melalui analisis lingkungan internal dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, sumberdaya dan kapabilitas perusahaan, yang diperoleh berdasarkan data dan gambaran umum perusahaan. 1.7.6 Analisis Rantai Nilai Analisis rantai nilai ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai proses penciptaan nilai pada Apotek Ajwa Farma Bumiayu. Prinsip ini adalah dengan mengelompokkan aktivitas perusahaan menjadi dua aktivitas besar, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. 1.7.7 Analisis SWOT Analisis ini bertujuan untuk menyelaraskan posisi usaha dengan formulasi strategi dengan penetapan Key Success Factors untuk lingkungan eksternal dan internal (David, 2005; Pearce II & Robinson, 2005; Wheelen & Hunger, 2006). 11 Analisis SWOT terdiri dari : a. Strength (Kekuatan): Karakteristik usaha yang dinilai “lebih” dibandingkan pesaing. b. Weakness (Kelemahan): karakteristik usaha yang dinilai “kurang” dibandingkan pesaing. c. Opportunity (Peluang): hal-hal yang memberikan peluang atau kesempatan usaha untuk berkembang. d. Threat (Ancaman): hal-hal yang membahayakan posisi usaha dalam persaingan. 1.7.8 Analisis Grand Strategy Analisis dilakukan dengan membuat kuadran-kuadran matrik GS (Grand Strategy) untuk merumuskan strategi alternative dengan melihat daya tarik setiap kuadran. (David, 2005; Pearce II & Robinson, 2005; Wheelen & Hunger, 2006). Matriks Grand Strategi dibuat berdasarkan: a. Posisi kompetitif usaha. b. Pertumbuhan pasar. 1.7.9 Strategi Generik Porter Strategi generik adalah pendekatan untuk mengungguli pesaing dalam industri. Tujuan dari konsep ini adalah bagaimana perusahaan dapat membangun dan mempertahankan suatu keunggulan kompetitif secara berkelanjutan. Pendekatan strategi generik yang potensial akan berhasil mengungguli perusahaan dalam suatu industri, yaitu cost leadership, focus dan differentiation (Porter, 1985). 12 1.7.10 Alternatif Strategi Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal dan internal serta evaluasi dari strategi yang sedang digunakan saat ini, maka akan dilakukan juga analisa singkat terhadap alternatif strategi lain yang diterapkan oleh manajemen Apotek Ajwa Farma Bumiayu untuk mendayagunakan sumber daya dan keunggulan yang dimiliki untuk menjawab peluang-peluang, serta memperbaiki kelemahan dalam upaya untuk tetap bertahan dari ancaman-ancaman. 1.8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini akan dibagi menjadi lima bagian yang masing-masing bagian terdiri dari sub bab yang merupakan hasil dari penjabaran yang bersangkutan kemudian pada akhirnya membentuk suatu kesatuan yang utuh, dengan susunan sebagai berikut : BAB I: Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan tentang penyusunan laporan penelitian ini yang dimuat dalam latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, alat analisis dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Pada bab ini menjelaskan tentang berbagai teori yang terkait hubungannya dengan strategi bisnis, dimulai dari pengertian strategi, keunggulan bersaing, Porter’s five force, SWOT, dan evaluasi strategi. 13 BAB III : Gambaran Umum Perusahaan dan Metode Penelitian Pada bab ini menjelaskan tentang Apotek Ajwa Farma Bumiayu, yang kemudian dideskripsikan secara umum, Visi dan Misi perusahaan, serta metode yang digunakan dalam melakukan penelitian. BAB IV : Analisis dan Pembahasan Pada bab ini akan dijelaskan tentang strategi yang diterapkan oleh Apotek Ajwa Farma Bumiayu dalam mengembangkan usaha untuk bersaing dengan pesaingnya serta aspek-aspek yang terkait dengan strategi tersebut, baik aspek lingkungan eksternal dan aspek lingkungan internal Apotek Ajwa Farma yang dilanjutkan dengan analisis SWOT kemudian melakukan evaluasi strategi yang diterapkan oleh Apotek Ajwa Farma serta alternatif strategi yang diterapkan. BAB V : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini merupakan bagian penutup dari penelitian yang dilakukan yang berisikan kesimpulan dari analisis yang dilakukan sehubungan dengan permasalahan yang telah dibahas oleh penulis. 14