BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian sensus atau survey, yaitu “penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok” (Singarimbun, 1998). Sumber lain menyebutkan bahwa Penelitian Survey adalah jenis penelitian dengan cara mengumpulkan data baik berupa informasi, pendapat atau karakteristik dari sekelompok responden yang representative terhadap penelitian tersebut. Jadi, Penelitian Survey adalah jenis penelitian dengan cara mengumpulkan data berupa informasi dari sekelompok responden yang representative terhadap penelitian tersebut. 3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Populasi Menurut Margono (2010 : 118) “Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Sedangkan menurut Sukmadinata (2011 : 250) mengemukakan “Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian kita”. Senada dengan itu, Arikunto (2002 : 108) mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. 40 41 Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan elemen, unit penelitian, unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah dari keseluruhan karyawan perusahaan roti Vanilla di Gresik yang berjumlah 38 orang / responden. 3.2.2 Penentuan Sampel Menurut Sugiyono (2010 : 215) “Sampel adalah sebagian dari populasi itu”. Sementara itu Margono (2010 : 121) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagai bagian dari populasi”. Senada dengan itu, Sudjana (2005 : 6) mengemukakan “Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagaian bagian dari populasi yang diambil untuk penelitian. Penentuan sampel pada obyek penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan roti Vanilla di Gresik yang berjumlah 38 orang / responden yang mewakili obyek yang akan diteliti. Dengan demikian penentuan sampel pada obyek penelitian ini adalah penelitian sensus karena menggunakan seluruh karyawan perusahaan roti Vanilla di Gresik. Maka sampelnya adalah sampel jenuh, teknik sampelnya yaitu sampling random sampling dan sampelnya 38 orang. 42 3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang ilmuan atau kegiatan tertentu. Variabel-variabel yang diamati di dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2007 : 3). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang secara bebas dapat mempengaruhi variabel terikat tetapi variabel bebas tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh variabel terikat. Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Upah (X1) dan Fasilitas Kerja (X2). 2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007 : 3). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Maka yang mnjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan (Y) 43 3.3.2 Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yang terdiri atas 2 variabel bebas yang terdiri atas Upah (X1) dan Fasilitas Kerja (X2) dan 1 variabel bebas yaitu Kinerja Karyawan (Y) Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, di bawah ini diberikan definisi operasional masing-masing variabel. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Upah (X1) adalah tanggapan responden terhadap upah yang diterima oleh tiap-tiap karyawan. Indikator-indikator upah meliputi: a. Upah menurut produksi upah yang diberikan bisa mendorong pada karyawan untuk bekerja keras untuk memproduksi lebih banyak. b. Sistem upah menurut lamanya kerja Sistem upah ini dapat mencegah manajemen yang pilih aksih, mencegah diskriminasi dari pada karyawan dan kompetisi untuk memilih, maka sistem ini menggunakan sistem pengupahan, harian, mingguan, bulanan. c. Sistem upah menurut senioritas Sistem upah ini akan mendorong untuk lebih stia atau loyalitas terhadap perusahaan dan lembaga kerja. Sistem ini akan menuntungkan bagi orang-orang yang lanjut usia. 44 d. Sistem upah menurut kebutuhan Sistem ini memberikan upah yang lebih besar kepada mereka yang sudah kawin atau berkeluarga. Seandainya semua kebutuhan itu dipenuhi, maka upah itu akan mempersamakan standar hidup semua orang. 2. Fasilita Kerja (X2) adalah tanggapan responden terhadap fasilitasfasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Indikator-indikator fasilitas kerja meliputi: a. perlengkapan dan peralatan kerja perlengkapan dan peralatan yang diberikan oleh perusahaan, karyawan akan menjadi lebih mudah dalam bekerja. Hal ini akan menimbulkan kinerja yang sangat baik. b. Sirkulasi udara dan pencahayaan Sirkulasi udara dan pencahayaan yang sesuai di dalam ruangan akan membuat karyawan merasa nyaman dan betah berada di dalam lingkungan perusahaan. c. Fasilitas ibadah Fasilitas ibadah yang berada didalam lingkungan perusahaan akan membuat karyawan dapat dengan mudah menjalankan ibadah d. Toilet/WC Toilet/WC yang telah disediakan oleh perusahan digunakan agar karyawan dapat menjaga kebersihannya. 45 3. Kinerja Karyawan (Y) adalah tanggapan responden terhadap hasil penilaian pimpinan atau atasan terhadap hasil kerja karyawan yang dicapai. Indikator-indikator Kinerja meliputi: a. kecerdasan kecerdasan karyawan dalam menyelesaikan perkjaan yang dibebankan oleh perusahaan. b. keterampilan keterampilan karyawan dalam melakkukan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. c. Kestabilan emosi karyawan harus memiliki ketsabilan emosi dalam mengerjakan pekerjaannya. d. Motivasi Karyawan harus memiliki motivasi dalam bekerja. e. Persepsi peran Karyawan harus mengetahui perannya dalam pekerjaan yang dikerjakan. f. Kondisi keluarga Kondisi keluarga karyawan dapat mempengaruhi apa yang sedang dikerjakan oleh karyawan. g. Kondisi fisik seseorang Karyawan harus memperhatikan kondisi fisik dan kesehatannya sehingga dapat bekerja dengan maksimal. 46 h. Karakteristik kelompok kerja Karyawan harus mengetahui karakteristik rekan-rekan kerja yang lainnya supaya dapat menyesuaikan diri dan dapat saling bekerja sama. Metode pengukuran variabel-variabel di atas menggunakan skala Likert dengan kriteria penilaian sebagai berikut: Untuk variabel bebas (X): 1. Jawaban A skor 5 = sangat sesuai 2. Jawaban B skor 4 = sesuai 3. Jawaban C skor 3 = cukup sesuai 4. Jawaban D skor 2 = tidak sesuai 5. Jawaban E skor 1 = sangat tidak sesuai Dan untuk variabel terikat (Y): 1. Jawaban A skor 5 = sangat setuju 2. Jawaban B skor 4 = setuju 3. Jawaban C skor 3 = cukup setuju 4. Jawaban D skor 2 = tidak setuju 5. Jawaban E skor 1 = sangat tidak setuju 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akan mendukung keberhasilan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data / metode yang akan dipakai adalah sebagai berikut: 47 1. Kuesioner (Angket) Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, agar dapat memperoleh data yang tepat. 2. Observasi Suatu cara yang dilakukan oleh peneliti guna mengamati kinerja para karyawan pada perusahaan roti Vanilla di Gresik 3. Wawancara Metode yang dilakukan dengan cara Tanya jawab antara peneliti dengan karyawan perusahaan roti Vanilla di Gresik 3.5 Teknik Keabsahan Data Model analisa yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah model regresi linear berganda. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (upah X1) dan (fasilitas X2) terhadap (kinerja karyawan Y) Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan: a = konstanta b1 b2 = koefisien X1 = upah X2 = fasilitas Y = kinerja e = standart error 48 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2006). Menurut indriantoro dan Supomo (2009:181) validitas data penelitian ditentukan oleh pengukuran yang akurat. Untuk menguji validitas digunakan teknik korelasi produk moment, dengan menggunakan taraf signifikan sebesar 5%. Dimana: r = koefisien korelasi X = skor yang diperoleh subyek seluruh item Y = skor total ∑X = jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = jumlah sampel dalam penelitian Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih kecil atau sama dengan taraf signifikan 5%, maka item tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya. 49 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. (Sugiyono, 2006). Menurut Arikunto (2000 : 193) dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut. 2 k b r11 1 Vt 2 k 1 Dimana: r11 k Vt 2 2 b = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir/item = varian total Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Cara pengujiannya setelah data diuji menggunakan uji validitas, maka dalam uji reliabilitas data yang akan dimasukkan dalam uji ini yaitu data yang sudah valid. 50 3.5.3 Uji Normalitas Menurut Sudjana (2001 : 446) uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors (Lo) dilakukan dengan langkahlangkah berikut: diawali dengan penentuan taraf signifikansi yaitu 5% (0,05) dengan hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel terima Ho dan Jika Lhitung > Ltabel tolak Ho 3.6 Teknik Analisis Data 1. Data Kualitatif Menganalisis permasalahan dengan cara memberikan uraian-uraian logis dengan berdasarkan pada teori-teori yang telah dikemukakan. 2. Data Kuantitatif Analisis data dengan menggunakan angka-angka untuk membuktikan variabel-variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dalam metode ini akan digunakan sebagai pembuktian dan pengujian hipotesa dengan menggunakan regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan variabel bebas dan variabel terikat. 3.6.1 Rumus Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah analisa tentang hubungan antara variabel bebas dan terikat untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini 51 digunakan analisis regresi sederhana. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis adalah: a. Menentukan persamaan regresi Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e Dimana: Y = Kinerja a = konstanta b1b2 = koefisiensi regresi X1 = upah X2 = fasilitas kerja e = standart error b. Menentukan koefisiensi determinasi Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus sebagau berikut: 𝑟2 = 𝑏 n xy − x y 2 2 n y − y Dimana : r2 = koefisien korelasi b = koefisien regresi x dari persamaan regresi n = jumlah data x = skor variabel x y = skor variabel y 52 3.6.2 Uji Hipotesis a. Uji F Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara simultan atau serempak variabel bebas x(upah dan fasilitas) berpengaruh terhadap variabel terikat y(kinerja) karyawan perusahaan roti Vanilla di Gresik. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : a) Ho : ß1 = ß2 = 0, berarti variabel bebas tidak secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel secara serempak tergantung. Hi : ß1 ≠ ß2 ≠ 0, berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tergantung. b) Menentukan level of signifikan (ɑ) sebesar 5% c) Menentukan besarnya Fhitung dengan rumus sebagai berikut : 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = R2 / k − 1 1 − R2 / n − k − 1 Dimana : R2 = Koefisien Regresi K = Banyaknya Koefisien Regresi N = Banyaknya Sampel Taraf nyata yang digunakan (ɑ) sebesar 5% dengan derajat kebebasan : df = (k),(n-k-1). Bila nilai probalilitas dari Fhitung kurang dari 5%, maka keputusan yang diambil adalah menolak 53 Ho dan menerima Ha. Maka secara bersamaan variabel-variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan dan penolakan yaitu: Ho ditolak dan Ha diterima bila : F hitung ≥ F tabel Ho diterima dan Ha ditolak bila : F hitung ≤ F table b. Uji T Digunakan untuk mengetahui pengaruh dari salah satu variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pengujian koefisien regresi secara parsial dengan rumus hipotesis: 𝑡= r n−2 1 − r2 Dimana : t = thitung yang selanjutnya di konsultasikan dengan ttabel r = korelasi parsial yang ditemukan n = sampel Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan thitung dan ttabel dengan tingkat signifikan t<0.05(5%) dan pada tingkat derajat bebas df = n-k-1. Untuk menolak atau menerima Ho tergantung dari bentuk perumusan hipotesisnya, yaitu sebagai berikut : Jika –t(ɑ/2, df) ≤ thitung ≤ t(ɑ/2, df) maka Ho diterima. Jika thitung ≥ t(ɑ/2, df) atau thitung ≤ -t(ɑ/2, df) maka Ho ditolak. 54 Adapun hipotesis statistik dapat dijelaskan sebagai berikut : Ho : bi = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Ho : bi ≠ 0, berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan dan penolakan yaitu: Ho ditolak dan Ha diterima bila : F hitung ≥ F tabel Ho diterima dan Ha ditolak bila : F hitung ≤ F tabel c. Uji Determinan (R2)/ Koefisien Determinan Uji ini dilakukan untuk menguji kesesuaian model yaotu menguji seberapa baik garis regresi menjelaskan observasi, untuk itu digunakan nilai koefisien Determinasi R2. Nilai R2 merupakan ukuran prosentase variasi dari variabel terikat Y(kinerja karyawan) perusahaan roti Vanilla di Gresik. (upah dan fasilitas kerja) yang dijelaskan oleh model regresi atau variabel-variabel bebasnya X, atau R2 adalah besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Menurut umar(2001:180) rumus koefisien determinasi sebagi berikut : 𝑅2 = 𝑏1 X1 y + 𝑏2 X2 y + 𝑏3 𝑦2 X3 y + 𝑏4 X4 y 55 Dimana : R2 = koefisien determinasi Y = kinerja karyawan X1 = upah X2 = fasilitas kerja b1,b2 = koefisien untuk X1, X2