BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kondisi perekonomian dan bisnis yang semakin ketat menjadikan
perusahaan untuk lebih fokus terhadap setiap hal yang berhubungan dengan kondisi
keuangan perusahaan. Keuangan menjadi sesuatu yang sensitif pada dewasa ini.
Keuangan perusahaan akan berhubungan dengan strategi perusahaan dalam
mencapai kata efektif dan efisien. Hal ini dilakukan dengan tetap melakukan
perbaikan pada tiap sistemnya serta melakukan inovasi demi menjaga eksistensi
perusahaan.
Setiap perusahaan atau organisasi didirikan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Salvatore (2014) dalam theory of the firm menjelaskan bahwa tujuan
perusahaan yaitu mendapatkan nilai perusahaan yang maksimum untuk
meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Untuk mampu mencapai nilai maksimum,
perusahaan perlu mengetahui perkembangan bisnisnya dalam setiap periode dari
waktu ke waktu. Perkembangan bisnis perusahaan dapat dilihat dari semua
transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Secara umum, transaksi tersebut akan
berhubungan dengan kas, sehingga pengawasan internal mengenai pengelolaan kas
menjadi hal yang sangat penting.
Pengelolaan kas dalam suatu perusahaan sangat penting dilakukan, karena
kas diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan. Aliran kas yang masuk
(cash inflow) yang bersifat terus-menerus atau kontinyu misalnya aliran kas yang
berasal dari hasil penjualan produk secara tunai, dan penerimaan piutang.
1
Sedangkan aliran kas yang bersifat tidak kontinyu contohnya aliran kas masuk yang
berasal dari penyertaan pemiliki perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit
dari bank, dan penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai.
Selain itu, aliran kas outflow juga digunakan perusahaan untuk melakukan
investasi dalam menambah jumlah aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan
dapat bersifat kontinyu, contohnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan mentah,
pembayaran upah dan gaji pegawai, dan biaya-biaya lainnya. Namun, di samping
itu juga ada aliran kas outflow yang bersifat tidak kontinyu, seperti pembayaran
bunga, dividen, pajak penghasilan, angsuran hutang, pembelian kembali saham
perusahaan, pembelian aktiva tetap dan lainnya. Dengan demikian, penerimaan dan
pengeluaran kas dalam perusahaan akan terus berlangsung selama berjalannya
perusahaan tersebut.
Pengelolaan kas perusahaan dapat dijalankan menggunakan manajemen kas.
Manajemen kas merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang mengatur arus kas
(cash flow) untuk mempertahankan likuiditas perusahaan, memanfaatkan idle cash
serta perencanaan kas termasuk efisiensi pengumpulan kas, pengeluaran kas dan
investasi kas sementara (temporary) pada saat kas belum dibutuhkan. Fungsi
pengelolaan kas ini biasanya dilaksanakan oleh manajemen anggaran kas.
Anggaran kas perusahaan menyatakan jumlah kas bersih yang dimiliki perusahaan
dan digunakan untuk periode waktu tertentu, serta merupakan dasar untuk
penentuan kas outflow dan pengendalian biaya.
Selain manajemen kas, keuangan perusahaan juga terkait dengan manajemen
anggaran yang pada perusahaan. Anthony dan Govindarajan (2007) menjelaskan
2
pengertian anggaran sebagai alat penting untuk merencanakan dan pengontrolan
jangka pendek yang efektif serta pengendalian organisasi. Anggaran merupakan
sebuah alat kendali untuk kegiatan operasional perusahaan dimasa yang akan
datang yang menghasilkan output pada sisi keuangan dan bertujuan untuk
membantu perusahaan dalam pencegahan masalah yang akan terjadi (Anthony &
Govindarajan, 2007).
Manajemen kas dan manajemen anggaran menjadi hal penting bagi PT PINS
Indonesia dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, dimana kas berperan
penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang
kegiatan perusahaan sehari-hari. Cash inflow yang berasal dari account receivable
(AR) dan cash outflow yang berasal dari account payable (AP) digunakan untuk
biaya operasional perusahaan, yaitu untuk membayar vendor dan biaya overhead,
serta digunakan dalam investasi atas dana idle yang ada. Sedangkan manajemen
anggaran merupakan rencana manajemen untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki perusahaan, mengukur kinerja manajemen, serta alat kontrol terhadap halhal yang harus diperhatikan dan diperbaiki agar mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Hansen et al. (2003) anggaran dapat digunakan untuk melakukan
perencanaan operasional, evaluasi kinerja, komunikasi dan kordinasi, serta
peramalan dan formulasi strategi.
PT PINS (Pramindo Ikat Nusantara) Indonesia merupakan perusahaan yang
bergerak pada integrasi perangkat dan jaringan (Premises integration Service). PT
PINS merupakan anak perusahaan PT TELKOM INDONESIA. Dalam
menjalankan bisnisnya PT PINS memiliki tujuh portofolio bisnis yaitu Mobile
3
Device Trading, Mobility Services, CPE Trading (ICT Hardware), CPE Services,
Enterprise PI Services, ICT Security Services dan M2M Solution Services.
Gambar 1.1. Grafik Pendapatan Usaha dan Total Aset PT PINS Tahun 2012-2014
Sumber: Annual Report PT PINS, 2014
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa PT PINS merupakan perusahaan yang terus
berkembang. Diukur dari jumlah pendapatan usaha dan total aset yang dimiliki PT
PINS selalu meningkat ditiap tahunnya. Dengan adanya peningkatan pendapatan
dan total aset yang dimiliki oleh PT PINS, pengelolaan kas yang akuntabel,
bertanggung jawab dan independen dibutuhkan oleh PT PINS agar tercapainya
pengelolaan keuangan yang dapat berjalan lebih efektif dan terhindar dari risiko
kekurangan dana dan risiko kepailitan. Jika sistem pengawasan ini dapat berjalan
dengan baik, maka diprediksi akan mengurangi terjadinya penyimpanganpenyimpanan dan pemborosan yang merugikan perusahaan. Sedangkan,
perencanaan anggaran pada PT PINS Indonesia dibutuhkan sebagai formulasi
strategi dan alokasi anggaran untuk proyek yang akan dijalankan oleh PT PINS
Indonesia agar mampu menghasilkan revenue yang terus meningkat, sehingga
kedua bagian tersebut tidak dapat dipisahkan dalam proses operasional perusahaan.
4
Kebutuhan pengelolan kas dan anggaran dapat dipenuhi dengan
menggunakan data historis tentang transaksi harian dari perusahaan. Aliran data
informasi mengenai kas yang cepat dan akurat menjadi suatu hal yang penting bagi
perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang tepat dan
akurat dari para eksekutif perusahaan. Dalam mengambil dan membuat keputusan,
para eksekutif membutuhkan informasi yang disajikan dengan jelas, mudah
dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan. Untuk mendukung penyajian informasi
tersebut, dibutuhkan data warehouse yang berisi data yang telah diolah dan
dianalisis sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan terutama yang
berkaitan dengan penentuan alokasi kas dan anggaran perusahaan.
PT PINS Indonesia memiki bagian khusus yang bertugas untuk mengelola
keuangan dari perusahaan, yaitu direktorat Finance & Business Support (FBS).
FBS memiliki tugas untuk merancang setiap anggaran dan realisasi dari laporan
arus kas. Untuk menyimpan laporan transaksi hariannya PT PINS Indonesia telah
memiliki database yang menyimpan semua data mengenai arus kas yang masuk
dan keluar dari perusahaan serta data transaksi harian perusahaan. Database
tersebut disimpan dalam sumber operasional dimana PT PINS menggunakan SAP
untuk menyimpan database mereka. Data dari database yang tersimpan akan
digunakan PT PINS untuk melihat bagaimana perkembangan bisnis mereka. Data
tersebut akan digunakan untuk pengelolaan manajemen kas dan anggaran seperti
proyeksi arus kas dan pembuatan laporan realisasi.
PT PINS sebagai perusahaan yang terus berkembang, dimana diukur dari
pendapatan dan total asetnya yang selalu meningkat tiap tahunnya, tetapi dalam
5
menampilkan data penting mengenai data arus kas masuk dan keluar dari database,
PT PINS belum memiliki tools yang tepat agar data arus kas lebih mudah untuk
diolah dan memudahkan perusahaan dalam melakukan proyeksi arus kas. Proses
pengambilan data dari database masih bersifat manual, artinya data harus melalui
penyortiran secara manual untuk mencari data yang dibutuhkan dalam proyeksi
arus kas, hal ini tentu membutuhkan banyak waktu serta data akan tersimpan
berulang dengan banyak format.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
perbaikan sistem data arus kas menggunakan data warehouse berbasis cash flow
dashboard. Dengan cash flow dashboard, data penting dari perusahaan dapat
langsung ditampilkan di dalamnya seperti aliran kas masuk dan keluar, sehingga
memudahkan dalam perhitungan proyeksi arus kas. Dengan data warehouse untuk
arus kas, dapat memudahkan perusahaan dalam melakukan penarikan data yang
dibutuhkan, sehingga membuat aliran data menjadi lebih cepat dan real time. Selain
itu, kelebihan lain yang diharapkan adalah mampu melakukan simulasi pada
berbagai skenario untuk menguji dampak berbagai perubahan arus kas terhadap
profitabilitas perusahaan.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah perlunya perbaikan sistem data arus kas menggunakan
data warehouse berbasis cash flow dashboard pada PT PINS Indonesia, karena saat
ini sistem data arus kas pada PT PINS masih berjalan secara manual. Dashboard
6
digunakan untuk memberikan pedoman yang jelas dan efektif, sehingga perusahaan
mampu menentukan alokasi strategi anggaran yang tepat demi meningkatkan nilai
perusahaan PT PINS Indonesia.
1.3.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah seperti yang telah
dijelaskan diatas, maka pertanyaan penelitian ini adalah:
1.
Apakah sumber data yang dibutuhkan oleh data warehouse dan informasi
yang dibutuhkan dari data warehouse untuk mendukung keputusan
manajemen terutama dalam melakukan proyeksi cash flow?
2.
Apakah rancangan desain data warehouse dalam bentuk cash flow
dashboard yang dibentuk mampu melakukan proyeksi arus kas perusahaan
dan mengukur dampak perubahan arus kas terhadap profitabilitas?
3.
Apakah dengan cash flow dashboard dapat meningkatkan efisiensi dalam
proses penyusunan proyeksi arus kas?
1.4.
Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk:
1.
Mendefinisikan kebutuhan terhadap sumber data yang dibutuhkan oleh data
warehouse dan informasi yang ingin didapat, untuk mendukung keputusan
manajemen terutama dalam menyusun proyeksi arus kas.
2.
Menyusun rancangan desain data warehouse untuk data yang berasal dari
database arus kas dari PT PINS Indonesia.
7
3.
Menganalisis fungsi cash flow dashboard dalam efisiensi proses
penyusunan proyeksi aliran kas (projected cash flow) serta mampu
mengukur dampak perubahan arus kas terhadap profitabilitas.
1.5.
Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan akan dapat memperoleh atau
memberikan manfaat yang dapat digunakan antara lain oleh:
1.
Bagi akademisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
akademisi untuk menambah literatur yang dapat dijadikan bahan untuk
melakukan penelitian berikutnya.
2.
Bagi PT PINS Indonesia
Dengan penelitian ini diharapkan bermanfaat dan memberikan suatu
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil suatu keputusan manajemen PT PINS Indonesia terutama yang
berkaitan dengan penyusunan anggaran dan laporan kas perusahaan.
3.
Bagi penulis
Dengan penelitian ini, penulis mendapatkan literatur baru tentang
pengelolaan kas dan proses merumuskan anggaran bagi perusahaan. Selain
itu, menambah kemampuan penulis dalam menggunakan software pengolah
angka.
8
1.6.
Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Aliran kas perusahaan terdiri dari arus kas masuk (asal uang kas yang
diperoleh perusahaan) dan arus kas keluar (arus kas pembelanjaan perusahaan).
Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan data warehouse yang dapat
divisualisasikan dalam bentuk cash flow dashboard dari berbagai aktivitas arus kas
yang berlangsung pada PT PINS Indonesia.
Data yang diperoleh dari PT PINS Indonesia adalah data arus kas periode
2014 dengan detail informasi mengenai data pendapatan, COGS, NONCOGS dan
remun direksi. Data tersebut digunakan untuk penyusunan proyeksi arus kas
periode 2015, sehingga penulis membuat cash flow dashboard untuk tahun 2014.
Selanjutnya, hasil penelitian berupa usulan prototype rancangan data
warehouse untuk membantu perusahaan dalam melakukan proyeksi arus kas dan
divisualisasikan dalam bentuk cash flow dashboard. Output ini menjadi masukan
bagi pihak perusahaan, terutama untuk departemen keuangan dan departemen IT
dari PT PINS Indonesia.
1.7.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian, dengan rincian
sebagai berikut:
1.
BAB I: Pendahuluan
Pada bab ini merupakan bagian yang menjabarkan mengenai latar belakang
penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
9
penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian dan sistematika penulisan atas
penelitian manajemen kas PT PINS Indonesia
2.
BAB II: Tinjauan Pustaka.
Pada bab ini merupakan bagian yang memaparkan teori dan jurnal atau literatur
lainnya yang mendukung dalam pembahasan permasalahan dan analisis data.
3.
BAB III: Metoda Penelitian dan Profil Perusahaan.
Pada bab ini dibahas mengenai data apa saja yang akan digunakan dan
bagaimana memperoleh data tersebut dan sampai seberapa jauh ruang lingkup
penelitiannya. Selain itu, bagian ini juga akan membahas metodologi yang
digunakan dan cara pengolahan datanya serta profil PT PINS Indonesia.
4.
BAB IV: Hasil dan Pembahasan.
Pada bab ini merupakan bagian yang akan menjabarkan pembahasan mengenai
kondisi manajemen kas, proses pengelolaan kas PT PINS Indonesia dan
memuat hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan data dengan metode
yang telah dijelaskan pada Bab III.
5.
BAB V: Simpulan dan Saran.
Pada bab terakhir ini berisi simpulan dan saran dari peneliti dari semua hasil
penelitian yang dilakukan.
10
Download