pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi

advertisement
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI OPTIMALISASI PROGRAM BANK
SAMPAH DENGAN BANTUAN TEKHNIS DAN MANAJEMEN USAHA PADA KSM
ANEKA LIMBAH DAN KSM MAIDANUL ULA KOTA JAMBI
Ade Octavia, Ida Masriani, Sry Rosita
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan bantuan manajemen
usaha dan tekhnis kepada dua kelompok swadaya masyarakat (KSM) di Kota Jambi yang
memiliki usaha pengolahan limbah, yaitu KSM Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula Kota
Jambi. Pelaksanaan pengabdian berlangsung selama 4 bulan meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan finalisasi. Tahapan perencanaan yang meliputi pertemuan dengan mitra,
identifikasi masalah, koordinasi dengan tenaga ahli/narasumber dan pengaturan jadwal untuk
pelaksanaan pelatihan. Untuk tahap pelaksanaan kegiatan telah dilakukan pembuatan alat
pengolahan sampah (komposter), pelatihan manajemen usaha, pengolahan sampah organik
dan anorganik. Target luaran berupa produksi kompos dan peningkatan pemahaman KSM
tentang teknis pengolahan sampah dan manajemen usaha tercapai. Diharapkan peran
pemerintah dan perguruan tinggi dapat membantu mengatasi permasalahan masyarakat dan
pembangunan.
Kata Kunci : manajemen usaha, sampah organik, sampah anorganik
PENDAHULUAN
Sampah rumah tangga yang
dihasilkan masyarakat selalu menjadi
permasalahan
dalam
pembangunan
khususnya di perkotaan. Sebanyak 1.0001.400 kubik sampah masuk ke TPA Talang
Gulo dalam sehari yang berasal dari
pemukiman penduduk, sekolah, pasar dan
perkantoran. Talang Gulo sebagai pusat
pembuangan terakhir sampah di Kota
Jambi tidak mampu lagi menampung
banyaknya jumlah sampah. Ini menjadi
permasalahan
penting
yang
harus
dipikirkan oleh Pemerintah Daerah.
Penyelesaian masalah ini difokuskan pada
upaya bagaimana sampah yang ada dapat
dikelola dengan baik, sehingga anggaran
pemerintah daerah ditujukan untuk
mengelola sampah khususnya di tempat
pembuangan sampah terakhir. Pada tahun
2014 TPA akan direlokasi ke tempat lain
dan tempat lama akan dijadikan kawasan
hijau. Padahal pengurangan sampah sudah
dapat dimulai dari masyarakat itu sendiri,
yaitu dengan membudayakan membuang
sampah pada tempatnya dan memisahkan
sampah kering dan basah sehingga dapat di
daur
ulang.
Program
ini
sudah
disosialisasikan kepada masyarakat oleh
dinas/instansi terkait. Namun belum
terlihat perubahan yang signifikan dalam
mengatasi permasalahan sampah.
Program
bank
sampah
diperkenalkan pada beberapa komunitas
perkotaan dalam rangka untuk mengatasi
masalah peningkatan jumlah sampah di
Kota. Salah satu kelompok usaha yang
menerapkan program ini adalah Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) Aneka
Limbah. Usaha telah berjalan dari mulai
tahun 2010, berlokasi di Kelurahan Murni
Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
Jumlah anggota kelompok saat ini adalah
10 orang yang terdiri dari ibu-ibu rumah
tangga di sekitarnya. Melalui program
pengabdian pada masyarakat yang
bersumber dari dana BOPTN tahun 2013,
telah berhasil memanfaatkan sampah
kering menjadi produk yang berguna dan
dapat dijual. Produk tersebut meliputi
keranjang dari kertas koran, map dan
dompet dari sisa kemasan minyak goreng,
keranjang buah dari air minum kemasan,
souvenir dari kemasan sabun pencuci
pakaian dan lain-lain. Kegiatan ini sangat
bermanfaat bagi peningkatan pendapatan
masyarakat khususnya anggota kelompok
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
40
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
dan ibu-ibu/remaja putri yang berada di
sekitar lokasi.
Untuk
pemanfaatan
sampah
basah/organik hasil limbah rumah tangga
dilakukan dengan mengolah limbah
tersebut menjadi pupuk tanaman (kompos).
Saat ini KSM Aneka limbah memiliki satu
alat pengolah sampah, secara tekhnis alat
pengolah sampah tersebut tidak dapat lagi
berfungsi dengan baik, sementara bahan
baku sampah yang dikumpulkan oleh
warga sekitar semakin meningkat.
Seharusnya sampah tersebut dapat diolah
menjadi kompos yang sangat bermanfaat
bagi
petani
dan
rumah
tangga.
Permasalahan lain, manajemen bank
sampah yang dikelola kelompok ini belum
tertata
dengan
baik.
Berdasarkan
pengamatan belum adanya pencatatan dan
pendokumentasian terkait dengan jumlah
sampah yang diterima, sistem pembayaran
sampah yang diterima dan mekanismenya
serta laporan keuangan kelompok.
Pengelolaan bank sampah tersebut masih
sangat sederhana padahal jika dikelola
dengan manajemen yang baik maka bank
sampah tidak hanya dapat mengatasi
permasalahan sampah di Kota, namun juga
dapat
meningkatkan
pendapatan
masyarakat dan anggota kelompok
tersebut. Selama ini kompos hasil olahan
sampah hanya digunakan oleh masyarakat
sekitar usaha dan belum dipasarkan lebih
luas. Memberikan nilai tambah kepada
produk
salah
satunya
adalah
mengupayakan bagaimana produk yang
dihasilkan dapat laku terjual. Melalui
kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
kompos yang dihasilkan dari limbah rumah
tangga diharapkan dapat dipasarkan lebih
luas sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan anggota.
Permasalahan sampah terutama
limbah rumah tangga juga dirasakan oleh
masyarakat Kelurahan Tahtul Yaman Kota
Jambi. Di kelurahan ini tidak ditemui
tempat
pembuangan
sampah
yang
representatif. Padahal selain pemukiman
penduduk disana terdapat pula pondok
pesantren yang memiliki santri sebanyak
lebih kurang 1.700 orang. Kondisi ini
menimbulkan
permasalahan
limbah
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
sampah akibat kegiatan masyarakat dan
para santri. Tempat pembuangan sampah
yang ada tidak mampu menampung
banyaknya sampah dan mobil pengangkut
sampah dari Dinas Kebersihan hanya
mengambil sampah pada waktu-waktu
tertentu
saja.
Akibatnya
sampah
menggunung dan menimbulkan bau yang
tidak sedap. Belum lagi masyarakat yang
enggan membuang sampah ke TPS dan
memilih membuangnya ke sungai. Hal ini
sangat mengkhawatirkan karena dapat
menimbulkan pencemaran dan merusak
kesehatan.
Pada tahun 2012, Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Jambi memberikan
bantuan kepada kelompok Swadaya
Masyarakat
(KSM)
Maidanul
Ula
sebanyak 2 unit mesin pengolahan sampah
untuk diolah menjadi kompos. Saat ini
KSM Maidanul Ula memiliki anggota
kelompok sebanyak 5 orang dengan
cakupan layanan 5 Rt atau sebanyak 250
kk. Keberadaan mesin menjadi solusi
untuk masalah sampah yang ada. Namun,
kelemahan program-program pemerintah
terletak pada keberlanjutan setelah bantuan
diberikan. Tidak ada program lanjutan
untuk memastikan bahwa bantuan tersebut
dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam
jangka panjang. Apabila dianalisis situasi
saat ini dalam satu hari sampah yang
dihasilkan masyarakat dapat mencapai 3
kubik, dimana melalui KSM sampah
diolah dan menghasilkan kompos padat
dan
cair. Kompos yang dihasilkan
kemudian dipergunakan untuk pertanian
dan sebagian dijual kepada Dinas
Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
Kota Jambi. Namun, hasil penjualan ini
belum mampu meningkatkan pendapatan
kelompok karena per kg hanya dihargai
Rp. 1.000,-. Belum adanya kesadaran
petani untuk menggunakan pupuk organik
dalam pertaniannya menjadi salah satu
kendala sulitnya pemasaran kompos.
Sementara pemerintah yang menganjurkan
penggunaan kompos sebagai pupuk juga
belum memberikan kontribusi terhadap
pemasaran kompos. Situasi ini menjadi
faktor tidak optimalnya program sampah
yang dikekola masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
41
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Permasalahan mitra pada aspek
tekhnis
adalah
tidak
optimalnya
pemanfaatan sampah karena kurangnya
mesin pengolah sampah padat dan cair
sementara bahan baku berupa sampah
sangat berlimpah baik sampah organik
maupun
unorganik.
Berdasarkan
pertemuan dengan ketua dan anggota KSM
diuraikan solusi mengatasi masalah dengan
memberikan alat pengolah sampah
(komposter) pada tiap Rt yang ada di
sekitar
usaha.
Tanggung
jawab
pengelolaannya
diberikan
kepada
kelompok tani wanita dan KSM akan
menampung
kompos
yang
sudah
dihasilkan untuk dikemas dan dipasarkan
lebih lanjut. Permasalahan pada aspek
manajemen usaha adalah keahlian sumber
daya manusia yang masih rendah,
kekurangpahaman
mitra
terhadap
penyusunan keuangan usaha dan strategi
dalam pengemasan dan pemasaran produk.
Pemberdayaan masyarakat perlu
memperhatikan beberapa tantangan antara
lain menciptakan iklim usaha yang
kondusif dan menyediakan bantuan tekhnis
(pelatihan, penelitian) serta pendampingan
dan manajemen (Sulaeman, 2004).
Kebijakan yang tepat untuk peningkatan
partisipasi masyarakat adalah perencanaan
partisipatif yang benar-benar melibatkan
masyarakat dari tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pemanfaatan kegiatan
(Yulianti, 2012). Penguatan program
pengentasan
kemiskinan
seharusnya
terletak pada upaya nyata untuk
pemberdayaan masyarakat berbasiskan
sumber daya (Resource Based View - RBV)
, sehingga ada kekuatan dari diri
masyarakat sendiri untuk keluar dari garis
kemiskinan.
Pada
akhirnya
akan
menghilangkan ketergantungan masyarakat
miskin terhadap program hibah dari
pemerintah. Perlu sinergisitas antara
program-program pemberdayaan usaha
mikro di lembaga pemerintah maupun non
pemerintah
(Hadiyati,
2008;Imamah,2008).
Lebih
lanjut
banyaknya pola-pola bantuan tekhnik yang
kurang efektif, antara lain karena
penerapan pola umum secara top-down
kurang
mempertimbangkan
aspek
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
kelayakannya menurut kondisi spesifik
obyek binaan di lapangan, serta kurang
konsistennya dukungan sumberdaya dan
lemahnya manajemen (Octavia dkk, 2012).
Berdasarkan
uraian
tersebut
maka
memperdayakan
masyarakat
penting
dilakukan untuk menciptakan masyarakat
yang mandiri dan sejahtera sehingga
menjadi bukti nyata keberhasilan programprogram pemerintah.
Permasalahan Mitra
Berdasarkan pendekatan awal
dengan mitra maka dapat disusun prioritas
permasalahan mitra yang dirumuskan
secara bersama yaitu:
1. Prioritas permasalahan mitra Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) Aneka
Limbah adalah bantuan tekhnis berupa
alat pengolah sampah (komposter),
kurangnya pemahaman mitra tentang
penyusunan laporan keuangan dan
saluran pemasaran untuk kompos padat
dan cair sehingga memerlukan bantuan
dari aspek manajemen usaha.
2. Prioritas permasalahan Mitra Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) Maidanul
Ula adalah bantuan tekhnis berupa alat
pengolah
sampah
(komposter),
pelatihan untuk pengurus dan anggota
kelompok
tentang
produksi,
penyusunan
laporan
keuangan,
penyusunan rencana bisnis,
proses
pengajuan pinjaman ke bank untuk
permodalan dan pemasaran hasil
produksi berupa kompos padat dan cair.
METODE PELAKSANAAN
Khalayak Sasaran
Kegiatan pengabdian pada masyarakat
ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas kompos padat dan cair
sehingga dapat diterima oleh pasar. lebih
lanjut, tujuan kegiatan ini juga untuk
meningkatkan kemampuan manajemen
usaha mitra untuk produksi, pembuatan
laporan keuangan, pembuatan rencana
bisnis dan strategi pemasaran produk untuk
memperluas akses pasar. Berkaitan dengan
hal tersebut maka khalayak sasaran
kegiatan ini adalah ketua dan anggota
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
42
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Aneka Limbah dan KSM Maidanul Ula di
Kota Jambi. Adapun jumlah anggota
kelompok KSM Aneka Limbah sebanyak
15 (lima belas) orang dan anggota KSM
Maidanul Ula sebanyak 5 (lima) orang.
Kemudian
ditambah
lagi
dengan
perwakilan dari kelompok masyarakat, tim
penggerak PKK Desa dan kelurahan, ibuibu rumah tangga dan para santri sehingga
jumlah peserta sebanyak 50 orang.
Metode Kegiatan
Berkaitan upaya untuk menerapkan
ilmu dan pengetahuan terutama di bidang
ilmu manajemen, maka solusi yang
ditawarkan dikemas dalam model pelatihan
dan pendampingan Usaha dengan metode:
1. Pemberian bantuan alat pengolah
sampah (komposter) kepada mitra dan
mendatangkan tenaga ahli di bidang
pengolahan sampah dan kompos untuk
meningkatkan
kemampuan
menghasilkan kompos yang berkualitas,
dengan pengemasan yang baik dan
dapat diterima di pasar.
2. Pelatihan praktek manajemen usaha
dan
strategi
pemasaran
untuk
meningkatkan kemampuan manajemen
usaha dan kemampuan menghasilkan
produk yang disukai dan diterima pasar.
3. Pelatihan penyusunan laporan keuangan
dan rencana bisnis (business plan)
untuk meningkatkan kemampuan mitra
mendapatkan tambahan permodalan
dari perbankan.
4. Menghubungkan mitra dengan petani
dan pengecer untuk menjalin kerjasama
di dalam pemasaran produk mitra dan
memperkuat networking.
Langkah-langkah kegiatan
Kegiatan PPM ini dilakukan dengan
melalui beberapa langkah meliputi:
a) Persiapan: koordinasi dengan mitra,
penentuan waktu pelaksanaan, menjalin
kerjasama dengan produsen alat
pengolah sampah, penentuan tenaga
ahli, komunikasi dan koordinasi dengan
tenaga ahli, persiapan alat dan bahan
yang dibutuhkan untuk pelatihan,
publikasi/undangan kepada tenaga ahli
dan administrasi.
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
b) Pelaksanaan : pelaksanaan kegiatan
pengabdian
dilakukan
dengan
melibatkan tenaga ahli dan mitra.
Adapun pelatihan yang diberikan
kepada mitra adalah tentang produksi
kompos yang berbahan baku limbah
organik dan unorganik. Selanjutnya
mitra diberikan pula pelatihan yang
terkait dengan manajemen usaha yaitu
penentuan
harga
jual
produk,
penyusunan
laporan
keuangan/
pembukuan sederhana dan penyusunan
rencana bisnis.
c) Evaluasi dan tindak lanjut: evaluasi
terhadap peningkatan kemampuan mitra
sebelum dan sesudah pelatihan,
mengikutsertakan mitra dalam kegiatan
pameran dan pemeliharaan jaringan
(networking) dengan mitra.
Partisipasi Mitra
Permasalahan
yang
dikemukakan
dalam kegiatan pengabdian ini adalah hasil
pembicaraan bersama dengan ketua dan
anggota kelompok, dimana selama ini
memang menjadi kendala utama untuk
mengembangkan usaha. Bahan baku
berupa sampah yang diperlukan untuk
proses produksi sangat banyak dan mudah
untuk didapatkan. Potensi ini menjadi
salah satu kekuatan dalam keberhasilan
usaha. Tingkat partisipasi mitra dalam
pelaksanaan kegiatan ini sangat tinggi, hal
ini terlihat dari antusiasnya mitra mengajak
masyarakat di sekitar usaha untuk
bersama-sama mengolah sampah dengan
melibatkan pula kelompok wanita tani
sebagai penggerak kegiatan. Partisipasi
mitra juga terlihat dengan memberikan
persetujuan
pada
surat
pernyataan
kesediaan untuk menjadi mitra dalam
kegiatan PPM ini.
Jenis Luaran
Melalui program bank sampah
pemerintah berharap permasalahan sampah
di perkotaan dapat diatasi dengan
melibatkan partisipasi masyarakat. Inilah
esensi sebuah pemberdayaan masyarakat.
Melalui kegiatan Pengabdian Pada
Masyarakat ini maka ada 2 (dua) luaran
yang diharapkan dapat tercapai, yaitu:
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
43
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
1. Produk kompos padat dan cair yang
siap untuk dipasarkan. Kompos ini akan
dipasarkan kepada kelompok tani, toko
pupuk, PKK, Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman Kota
Jambi serta instansi/konsumen lainnya.
2. Meningkatnya kemampuan manajemen
usaha
kelompok,
khususnya
penyusunan
laporan
keuangan,
pembuatan rencana bisnis, mendapatkan
akses modal dari Perbankan dan mampu
menerapkan kemampuan tersebut untuk
meningkatkan kinerja usaha dalam
jangka panjang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada
masyarakat
Kegiatan
persiapan
meliputi
koordinasi dengan pihak-pihak terkait,
persiapan
bahan,
persiapan
waktu
pelaksanaan dan tenaga ahli/narasumber
untuk pelatihan. Adapun
kegiatan
persiapan dapat dirinci sebagai berikut
a. Koordinasi Tim PPM. Kegiatan rapat
koordinasi tim dilakukan pada tanggal
19 September 2013. Rapat dihadiri oleh
seluruh anggota tim dan pihak KSM.
Rapat ini bertujuan untuk menyepakati
tentang waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan serta hal-hal lain. Selanjutnya
pada kegiatan ini dilakukan pembagian
tugas untuk masing-masing anggota
tim.
b. Koordinasi dengan anggota KSM dan
kelompok
masyarakat.
Tim
mengunjungi mitra untuk memberikan
informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan serta narasumber yang
akan digunakan untuk pelatihan
manajemen usaha dan pengolahan
sampah organik dan anorganik.
c. Koordinasi kepada dinas dan instansi
terkait dan ketua RT setempat.
Koordinasi diikuti dengan penyampaian
surat resmi kepada Walikota Jambi,
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman Kota Jambi, Camat
Pelayangan Kota Jambi dan Lurah
Tahtul Yaman Kota Jambi. Adapun
surat resmi terlampir.
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
d. Koordinasi dengan narasumber. Untuk
kegiatan ini digunakan tiga orang
narasumber yaitu Drs.H.Jamal,MM
(dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi) untuk memberikan
materi tentang manajemen usaha.
Selanjutnya anggota dari Asosiasi
Pengolahan Sampah 3 R Provinsi Jambi
yaitu Hanifudin dan Dini. Kepada
masing-masing narasumber diberikan
surat permintaan resmi untuk menjadi
narasumber dari Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Jambi
e. Persiapan bahan. Persiapan bahanbahan terdiri atas kegiatan untuk
mempersiapkan bahan-bahan yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
kegiatan. Bahan-bahan meliputi seminar
kit yang diperlukan untuk mencatat
uraian dari narasumber serta bahan
pemaparan yang disampaikan oleh
narasumber.
f. Persiapan alat. Dalam rangka mencapai
target dan luaran yang diinginkan dalam
kegiatan ini, maka mitra diberikan
bantuan sebanyak 15 unit komposter.
Komposter adalah alat pengolahan
sampah organik untuk dijadikan pupuk
bagi tanaman yang dikelola oleh
masing-masing
mitra.
Pembuatan
komposter dilakukan oleh kelompok
masyarakat yang tergabung dalam KSM
Maidanul Ula. Tekhnologi komposter
yang digunakan ini murni merupakan
hasil pemikiran masyarakat untuk
dipergunakan pula oleh masyarakat. Ide
semula adalah membeli peralatan dari
produsen komposter
yang
akan
diberikan
kepada
masyarakat.
Berdasarkan dari diskusi bersama antara
masyarakat dan KSM didapatkan ide
untuk membuat komposter sendiri
dengan bahan-bahan yang tersedia di
pasaran. Hal ini menjadi satu
pembuktian bahwa memberdayakan
masyarakat akan berhasil jika masalah
yang dihadapi masyarakat mampu
diselesaikan oleh masyarakat itu sendiri.
Perguruan Tinggi sebagai mitra
berkewajiban
untuk
mendorong
munculnya ide-ide kreatif yang berasal
dari masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
44
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
g. Persiapan
administrasi,
meliputi
pembuatan ijin pelaksanaan kegiatan
kepada
Walikota
Jambi,
surat
permohonan pembuka acara kepada
Kadis Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman Kota Jambi, Surat ijin
pelaksanaan kegiatan kepada Camat
Pelayangan Kota Jambi daftar isian
kegiatan, surat tugas, daftar hadir
peserta, surat permintaan kepada tenaga
ahli/narasumber, pembuatan spanduk,
daftar hadir tim PPM dan daftar hadir
mitra/peserta.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian
a. Pembuatan Komposter
Kegiatan dilaksanakan dari tanggal
2 – 19 September 2014 bertempat di rumah
Ketua KSM Maidanul Ula di Kelurahan
Tahtul Yaman Kota Jambi. Bahan-bahan
pembuatan komposter terdiri dari bak
sampah tertutup, penyaring dan kran untuk
menyalurkan pupuk cair. Dalam hal ini
dihasilkan 15 (lima belas) unit komposter
yang akan diberikan kepada KSM
Maidanul Ula dan KSM Aneka Limbah
Kota Jambi.
b. Pelatihan Manajemen Usaha dan
Bantuan Tekhnis
Tempat pelaksanaan pelatihan
adalah TPST 3R KSM Maidanul Ula
kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi.
Pelatihan berlangsung selama dua hari
yaitu tabggal 27-28 September 2014.
Acara dibuka oleh Lurah Tahtul Yaman
Kota Jambi dan dihadiri oleh perwakilan
dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman
Kota
Jambi,
Camat
Pelayangan Kota Jambi, Ketua RT di
Kelurahan Tahtul Yaman Kota Jambi, Tim
penggerak PKK Kelurahan Tahtul Yaman,
KSM Cempaka Putih, KSM Aneka
Limbah, KSM Mendalo Darat, para santri
pndok pesantren Sa’adatudaren Kota
Jambi, anggota asosiasi pengolahan
sampah 3R Provinsi Jambi dan kelompok
masyarakat lainnya. Peserta berjumlah 50
orang.
Kegiatan pelatihan diawali dengan
pembukaan oleh Lurah Tahtul Yaman
Kota Jambi dan dilanjutkan dengan
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
penyerahan secara simbolis komposter/alat
pengolah sampah kepada ketua KSM
Maidanul Ula dan KSM Aneka Limbah
Kota Jambi. Selanjutnya pemberian materi
tentang manajemen usaha meningkatkan
manajemen usaha mitra, dalam hal ini
materi
diberikan
oleh
Drs.H.Jamal.SE,MM, dosen pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
Materi meliputi fungsi-fungsi manajemen
yaitu planing, organizing, actuating dan
contrroling.
Materi kedua diberikan oleh
Hanifudin dari Asosiasi Pengolahan
Sampah 3 R Provinsi Jambi. Materi
meliputi tentang permasalahan sampah,
peran pemerintah dalam pengolahan
sampah dan tekhnis pengolahan organik
sehingga dapat dipergunakan sebagai
pupuk padat dan pupuk cair.
Materi ketiga diberikan oleh Dini
dari Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R
Provinsi Jambi. Asosiasi Pengolahan
Sampah 3 R Provinsi Jambi. Materi
meliputi pemanfaatan sampah organik
untuk dijadikan bahan-bahan yang
bermanfaat dan memiliki nilai tambah.
Pada kesempatan ini juga dipraktekkan
cara membuat barang-barang yang
bermanfaat yang bersumber dari botol
bekas, pasta gigi bekas, koran bekas,
bungkus rokok bekas dan lain sebagainya.
Pengolahan Sampah organik dan
anorganik
Komposter yang diberikan kepada
masyarakat yang dikoordinasikan oleh
KSM selanjutnya akan dipergunakan untuk
memproduksi kompos padat dan cair.
Melalui kegiatan PPM ini KSM
mendapatkan bantuan alat yang akan
dipergunakan
untuk
meningkatkan
produksi kompos padat dan cair. Kendala
yang
dihadapi
selama
ini
yaitu
keterbatasan peralatan komposter dapat
diatasi. Kompos padat dan cair yang
dihasilkan telah dipergunakan untuk
menyuburkan tanaman.
Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah anggota
KSM Maidanul Ula, KSM Aneka Limbah,
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
45
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
KSM Cempaka Putih, KSM Muaro Jambi,
Asosiasi Pengolahan Sampah 3 R Provinsi
Jambi. ibu-ibu rumah tangga yang ada di
sekitar lokasi usaha, Tim Penggerak PKK
Desa dan Kelurahan, para santri Pondok
Pesantren yang berada di sekitar usaha dan
kelompok masyarakat lainnya. Jumlah
peserta adalah 50 (lima puluh) orang.
Adapun daftar hadir terlampir.
Hasil Kegiatan
A. Bantuan Komposter
Melalui kegiatan PPM yang didanai
BOPTN 2014 ini telah diberikan bantuan
alat pengolahan sampah atau komposter
sebanyak 15 (lima belas) unit kepada dua
KSM di Kota Jambi. Dengan bantuan
komposter ini terjadi perubahan dalam
kegiatan KSM dimana mereka mampu
melakukan pengolahan sampah lebih
optimal lagi. Selama ini sampah yang
dikumpulkan dari masyarakat sekitar dan
dari pondok pesantren terkendala dalam
pengelolaanya dikarenakan keterbatasan
alat pengolah sampah. Melalui kegiatan
BOPTN ini maka kendala tersebut dapat
diatasi. Selain itu kompos yang dihasilkan
dalam pengolahan sampat tersebut telah
dapat dipergunakan sebagai pupuk organik
untuk tanaman yang dihasilkan oleh KSM
dan petani yang berada di lokasi tersebut.
Dengan demikian produksi tanaman dapat
mengurangi
ketergantungan
petani
terhadap pupuk kimia.
Berdasarkan pengawasan yang
dilakukan alat pengolahan sampah yang
diberikan
baru
mampu
memenuhi
kebutuhan KSM dan petani di sekitar
usaha. Kondisi ini menjadi salah satu
hambatan untuk memasarkan pupuk
kepada konsumen lain. Dengan demikian
target dan luaran berupa pupuk kompos
padat dan cair telah tercapai, namun untuk
memasarkannya kepada pihak lain
sehingga memberikan nilai tambah belum
bisa dilaksanakan. Hal ini dikarenakan
pupuk padat yang dihasilkan belum banyak
sehingga hanya bisa digunakan untuk
keperluan kelompok tani disekitar KSM
saja, untuk mendistribusikannya kepada
pihak lain masih menjadi kendala.
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
B. Hasil Pelatihan
Selama mengikuti pelatihan terlihat
antusiasime peserta sangat tinggi, hal ini
terlihat dari pertanyaan yang diajukan dan
kehadiran peserta sampai acara berakhir.
Khusunya bagi remaja dan ibu rumah
tangga sangat mengharapkan ada kegiatan
lanjutan berupa pelatihan khusus untuk
membuat barang-barang yang bermanfaat
yang bahan bakunya berasal dari limbah
anorganik. Selama ini belum ada kegiatan
dan ketrampilan yang dimaksud. Untuk itu
telah disusun agenda kegiatan selanjutnya
berupa pelatihan pengolahan barang bekas
menjadi produk yang memiliki nilai
tambah. Namun untuk praktek penyusunan
laporan keuangan sederhana belum bisa
dilakukan mengingat peserta yang hadir
sebagian besar belum memiliki usaha
produktif. Selain itu latar belakang peserta
yang beragam menjadi salah satu kendala
untuk memberikan pemahaman tentang
penyusunan laporan keuangan. Dalam
penyampaian materi target yang tercapai
adalah meningkatkan pemahaman peserta
tentang pengelolaan usaha sehingga ini
menjadi tantangan bagi tim untuk
melaksanakan kegiatan lanjutan berupa
pelatihan penyusunan laporan keuangan
sederhana bagi anggota KSM.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Mitra mampu meningkatkan produksi
kompos padat dan cair sehingga
memberikan
nilai
tambah
bagi
masyarakat
khususnya
anggota
Kelompok
Swadaya
Masyarakat
(KSM).
2. Mitra mampu menerapkan manajemen
usaha terutama untuk menyusun laporan
keuangan dan pembuatan pembukuan
sederhana.
3. Mitra dapat memanfaatkan kompos bagi
usaha pertanian di sekitar usaha serta
memperluas jaringan usaha.
4. Masyarakat dapat berperilaku bersih
dengan tidak membuang sampah
sembarangan
dan terbiasa untuk
memanfaatkan sampah menjadi barang
lain yang bermanfaat.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
46
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Saran
1. Perlu keterlibatan dinas terkait lebih
lanjut untuk memabantu masyarakat
dalam mendapatkan alat pengolah
sampah lebih banyak lagi, terutama
untuk menampung sampah-sampah
rumah tanggah.
2. Perlu kegiatan lebih lanjut untuk
mendorong industri kreatif yang
berbasiskan sampah terutama sampah
anorganik,
sehingga
tidak
saja
menumbuhkan kreativitas masyarakat
sekitar namun dapat memberikan
tambahan penghasilan dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
3. Program pengelolaan sampah yang
sistematis
dan
terarah
dengan
melibatkan
amsyarakat
sangat
diperlukan, sehingga pemerintah daerah
dan perguruan tinggi diharapkan dapat
berperan aktif dalam merumuskan dan
menjalankan program-program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ernani, Hadiyati, 2008. Kajian Tentang
Bantuan BUMN dan Kredit
Perbankan yang Mempengaruhi
Kewirausaah pada Industri Kecil
Mebel Kayu di Jawa Timur, Jurnal
Akuntansi - Bisnis dan Manajemen,
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
vol. 15 nomor. 3, STIE Malang
Kucecwara, Malang,Jawa Timur.
Imamah,
Nurul,
2008.
Pengaruh
Lingkungan Eksternal dan Internal
Terhadap Keberhasilan Industri
Kecil Tas dan Koper di Desa
Kedensari
Tanggulangin
Sidoarjo,Jurnal Akuntansi bisnis
dan manajemen,vol.15 nomor 3.
Octavia, Ade. Haryadi, Sri Rahayu dan
Yulmardi, 2012. Evaluasi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
Penerima Bantuan Pemerintah dan
Strategi Peningkatan Daya Saing
Usaha bersangkutan dalam rangka
Mendorong Perekonomian Provinsi
Jambi, Laporan Penelitian.
Sulaeman, Suhendar, 2004. Pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah Dalam
Menghadapi Pasar Regional dan
Global,Infokop nomor 25 tahun
XX.
Yulianti, Yoni, 2012. Analisis Partisipasi
Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat
(PNPM)
Mandiri
Perkotaan
di
Kota
Solok,
Universitas Andalas Padang.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
47
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
48
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 30, Nomor 3 Juli – September 2015
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Program Bank Sampah Dengan BantuanTekhnis dan
Manajemen Usaha Pada KSM Limbah dan Maidanul Ula Kota Jambi
49
Download