Pentingnya Mengelola Potensi Diri dalam Menghadapi Dunia Kerja UNAIR NEWS – Memiliki karir yang sejalan dengan passion tentu menjadi harapan bagi sebagian besar orang. Namun, ketidakmampuan mengelola potensi diri untuk berkarir sesuai dengan passion akan berdampak pada beragam permasalahan dalam pekerjaan. Perasaan tidak nyaman dalam bekerja, dorongan untuk berpindah-pindah pekerjaan. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi pengembangan karir seseorang. Berdasarkan kenyataan tersebut, sebuah lembaga event organizer (EO) First Career Surabaya yang digagas oleh tujuh mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi), Universitas Airlangga, mengadakan seminar karir bertajuk “Karirmu Masa Depanmu”. Seminar diadakan pada Sabtu (25/06), bertempat di Aula Kahuripan, Kantor Manajemen, UNAIR. Hadir sebagai pembicara pada seminar ini Dimas Aryo Wicaksono, S.Psi, M.Sc selaku dosen bidang Psikologi Industri Organisasi FPsi UNAIR, dan Satya Sultanuddin, S.Ikom selaku event executive PT. Jobstreet Indonesia. Seminar nasional yang dihadiri tak kurang dari 170 orang tersebut mengangkat topik mengenai potensi diri sebagai penentu karir sesuai passion. Pada kesempatan ini, Dimas menyampaikan materi seputar “Personal Development”. Ia menjelaskan tentang bagaimana mengenali dan mengembangkan potensi diri, agar mampu menetapkan karir yang sesuai dengan passion. “Kebanyakan orang gagal memiliki karir yang cemerlang karena ketidakmampuan mereka dalam mengenali potensi diri apalagi mengembangkannya. Maka penting untuk menemukan kesesuaian diri dan pekerjaan,” kata Dimas. Menurut Dimas, setelah berhasil menentukan karir yang sesuai passion, hal yang tidak kalah penting diperhatikan adalah persiapan menghadapi seleksi rekrutmen. Sebab, percuma menemukan karir sesuai passion namun tidak memiliki kesempatan dalam merealisasikannya. Satya sebagai pembicara kedua mengedukasi peserta tentang “Career Talk”. Ia menjelaskan cara membuat Curriculum Vitae (CV) yang menarik, serta setrategi dalam menghadapi wawancara kerja. “Disamping pentingnya mengenali potensi diri, kemampuan untuk mengemas potensi juga tidak kalah penting. Terutama mengemasnya dalam bentuk CV juga ketika interview dengan user. Karena akan percuma memiliki potensi namun tidak bisa mengemasnya dengan baik,” ujar Satya. Peserta pada seminar ini bukan hanya mahasiswa dari Surabaya, melainkan ada pula dari Malang, Jogjakarta, dan Bandung yang terlihat antusias dengan kedua materi yang disampaikan. Kedua materi saling menambah wawasan kepada peserta dalam menentukan karir pasca lulus dari perguruan tinggi. Didirikannya EO First Career berangkat dari sebuah kelompok belajar pada mata kuliah Psikologi Kewirausahaan. EO First Career yang dibentuk Danan Brimananda dan teman-temannya mengelola acara-acara yang berkaitan dengan pemberian edukasi seputar karir. Danan dan tujuh teman lainnya merupakan mahasiswa FPsi angkatan 2013. Danan selaku penanggungjawab acara mengatakan, pihaknya tidak menyangka mendapat antusis cukup besar dari peserta. Terlebih, acara ini merupakan acara pertama yang digagas oleh First Career. “Kami memandang bahwa penting untuk memberikan seminar juga workshop semacam ini. Nanti kedepannya kami juga ingin memberikan pelatihan menghadapi dunia kerja, khusunya dalam persiapan yang sifatnya psikologis. Hal ini juga memang berkaitan dengan bidang kami, yang kesemuanya mahasiswa psikologi,” ujar Danan. (*) Penulis : Okky Putri Editor : Binti Q. Masruroh