Rasul Yohanes - kelompok pelayanan kasih dari ibu yang bahagia

advertisement
Bincang-bincang dengan Sang Sahabat – Rasul Yohanes dan Pesan Ibu Maria
Pada Rekoleksi Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia
Thema : Pemurnian dan Kitab Suci
Wisma Shalom, Cisarua-Lembang, 4-5 Maret 2006
Catatan: Ibu Agnes memberi salam dan pengantar pada umat yang hadir
dan menjelaskan bahwa nanti kuasa Tuhan akan mengantar
isi hati Rasul Yohanes untuk berbincang-bincang dengan umat yang hadir
Para Romo, para Suster maupun para Frater, dan saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus
dan Ibu Maria, dari pagi kita sudah memulai rekoleksi dengan pemurnian. Saya,...luar biasa.... Saya
terkaget-kaget tadi ini. Wah hebat juga romo Widi dan Ola ya. Wah semangatnya! Begitu disapa
Rasul Yohanes, semangatnya.... Kenapa tidak dari dulu itu, semangat itu diberikan kepada kita.
Disentil dulu, jawab umat.
Tapi beliau sudah berbisik-bisik sama saya. Hebat ya, hebat mereka, sudah hebat. Ini harus
diteruskan kata beliau. Kata Romo tadi bahwa ada ahli-ahli untuk menerjemahkan Firman Tuhan
untuk mencari makna dalam Firman itu dalam kehidupan manusia. Tapi saya diam karena saya
diajak ngobrol oleh beliau, luar biasa! Hari ini kita sungguh-sungguh.... Itu sebenarnya Tuhan yang
bekerja ya! Bekerja di dalam untuk menyampaikan.., mungkin para romo selama ini tidak berani
mengungkapkan tentang pemurnian. Di sini karena sudah dibekali oleh Tuhan dan Ibu Maria apalagi
Rasul Yohanes dan semua para pengarang Injil, mereka semua mendukung. Saya kan banyak
diajak ngobrol apalagi Rasul Paulus ya. Jadi jangan pikir, Ibu Agnes sudah gila. Memang saya
sudah gila. Kalau saya tidak membuka hati untuk gila, saya tidak bisa untuk menyampaikan
kebenaran ini dengan berani. Maka, anda mau gila tidak?
Mau, jawab sebagian umat.
Aahh pasti takut …. Anda mau gila tidak?
Mau, jawab umat.
Gila pada Yesus, itu luar biasa ya kata Rasul Paulus. Rasul Paulus kan gila itu ya. Sungguh dia luar
biasa. Jadi malam ini saya minta kepada anda yang ada di sini, apabila nanti Rasul Yohanes hadir
dan saya menjadi sarana. Jangan dipikir ya! Apakah Ibu Agnes kesurupan Rasul Yohanes …??
Tidak ya…! Saya tidak kesurupan! Cuma satu hal yang saya harus bertahan, tetap setia, dan tetap
berdoa. Roh saya akan berdoa terus menerus sampai beliau selesai menyampaikan sesuatu
kebenaran. Karena beliau adalah pendamping dari kelompok ini yang dimintakan oleh Ibu Maria
karena yang paling dekat kepada Ibu Maria adalah Rasul Yohanes; yang lain dekat, cuma yang
paling dekat dan dekat sekali adalah Rasul Yohanes.
Saya minta anda harus mengambil sikap dan tidak ramai ya! Bertanya, jangan bertanya tentang
dunia yang tidak diinginkan oleh surga. Pernah dulu di Gedanganak (Tempat rekoleksi di Semarang, red),
bagaimana dengan mereka yang tidak percaya, langsung Rasul Yohanes tinggi (nada bicaranya tinggi).
Jangan sampai hal itu ….! Bertanya juga, bertanyalah tentang kebenaran, tentang Tuhan, pasti
beliau akan jawab. Tapi hal tentang dunia..., nanti anda akan menyesal. Beliau agak tinggi, sama
saya saja tinggi kalau saya bertanya yang di luar itu. Beliau akan menjawab begini: berhentilah
Agnes, jangan bertanya lagi. Itu tidak termasuk dalam kehidupanmu, bagian dalam kehidupanmu
tapi bertanyalah tentang Allah, aku akan jawab. Tolong ya, jangan asal bertanya, nanti kasihan
saya. Nanti roh saya menangis. Kalau saya sudah menangis pasti berhenti. Kalau saya ada
sesuatu, saya menangis, saya komplain, berhenti ...! Jangan sampai itu terjadi. Saya sedang
berjuang, anda juga mendoakan saya supaya apa yang kita hadapi malam ini sungguh-sungguh
menjadi pengalaman yang luar biasa dan kita punya bekal tentang pemurnian dunia ini. Sebentar
lagi lagi saudara-saudaraku, tidak lama lagi. Maka anda, saya harap berjuang untuk menjadi anak
Tuhan yang baik. Kalau kita pujian sebentar ….pujian (Lagu Pujian)
1
Bincang-bincang dengan Rasul Yohanes
Catatan: Tulisan berikut ini, dituliskan berdasarkan
hasil rekaman dari tuntunan langsung Rasul Yohanes pada
Rekoleksi Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia
di Wisma Shalom, Cisarua-Lembang, 4-5 Maret 2006.
Baiklah ya! Alexius, terimakasih kamu sudah bekerja dengan baik!
Terima kasih Rasul, jawab romo Alexius Widianto Pr.
Ya, bukan aku yang berikan rekoleksi. Apa kata dunia, kamu sudah salah membuat tema (brosur) itu.
Ah kamu, hai Maria Ola namanya, itu imammu Widianto Alexius, tidak ada namanya, yang ada
adalah saya. Wauw....! (dalam brosur rekoleksi hanya tercantum nama Rasul Yohanes, tidak ada nama imam Alexius
Widianto). Baik saya terima dengan suka cita ya, saya terima semua.
Dan saya juga gembira pada malam ini. Apa yang telah kamu sampaikan, Alexius, itulah yang benar
dan saya minta nanti ini harus dilanjutkan supaya banyak persiapan anak-anak Tuhan untuk
menghadapi pemurnian nanti. Menurut kamu semua, apa yang sudah kamu terima, apa kamu masih
di dalam keraguan?
Tidak, jawab umat.
Sedikit yang menjawab....! Untuk mewartakan tentang kebenaran itu memang harus diuji dalam
kehidupan masing-masing. Apa kamu sudah diuji dan mau diuji?
Mau, jawab umat.
Kami dulu juga demikian. Kami juga diuji oleh Tuhan dan diberikan tugas untuk menyampaikan
kabar sukacita ini, cukup berat.....! Tetapi kamu sudah menerima itu semuanya, hanya tinggal
melanjutkannya. Kitab Suci sudah berbicara. Memang selama ini tidak diungkapkan, dan takut,
khususnya para imam. Mereka takut untuk menyampaikan tentang hal itu karena memang sangat
menakutkan. Pemurnian dunia memang sangat menakutkan. Apa kamu takut?
Tidak, jawab umat.
Apa kamu takut?
Tidak, jawab umat serentak.
Tidak kan?
Tidak, jawab umat serentak.
Kenapa kamu takut? Kalau kamu takut berarti kamu tidak percaya akan Allah. Ingat tadi sudah
disampaikan. Aku sudah berbicara dengan Agnes, dimana Alexius sudah menyampaikan, itu benar!
Semua sudah ada dalam Kitab Suci. Tinggal waktunya milik Allah. Saatnya akan tiba, Allah akan
membuat semua itu. Tanpa pemurnian, semua tidak akan menjadi baik. Lihat.., sekarang manusia
sudah jauh dari Allah. Mereka lebih suka dengan dunia dan juga para imam bermegah diri. Lihat,
apa kamu ….? Saya saja tidak punya mobil. Itu, imammu itu punya mobil, coba tanya ….? Tapi baik,
semua sarana yang kamu punya itu untuk memuliakan Allah. Itu penting! Bukan kamu punya, kamu
bermegah diri di dalam penderitaan orang lain. Tidak bukan? Tidak bukan?
Tidak, jawab umat.
Tidak! Bagus, bagus, bagus! Sekarang saya mau cerita tentang apa Alexius? Yang berikan
rekoleksi adalah kamu. Kata rekoleksi itu apa artinya Alexius?
Kumpul kembali, jawab romo Alexius Widianto.
Kumpul kembali. Yang mengumpulkan siapa Alexius?
Sarananya kami tapi Tuhan yang menginginkannya, jawab romo Alexius Widianto.
Amin. Semua apa yang terjadi dalam kebenaran dan kebaikan, seperti kamu semua yang ada di
sini, Allah yang mengumpulkan kamu. Mengapa aku berkata seperti itu? “AKU menyertai kamu
sampai akhir zaman” (bdk Mat 28:20b). Apa kamu percaya?
Percaya, jawab umat.
2
Aahhh ada yang percaya …., setengah percaya, ada lagi.... sulit percaya karena banyak kesulitan
yang dihadapinya, dimana Allah itu ada. Pasti kamu seperti itu kan? Ngaku saja ya…!
Iya, jawab umat.
Iya.., sedikit kamu punya kesulitan, kamu lupa bahwa Allah menyertai kamu dalam suka dan duka.
Itu janji Allah kepada manusia, tanpa itu kamu tidak akan hidup, bisa hidup tenang dan bahagia di
bumi ini. Lebih baik tidak mengenal Allah (kalau kamu percaya hanya setengah-setengah). Allah itu
memulainya, DIA juga akan menyelesaikannya.
Ingat, kamu yang ada di sini, tadi kamu sudah bicara tentang pemurnian. Kamu sudah banyak
terima pemurnian dari imammu. Saya bicara lain kepada kamu. Kamu mau dimurnikan?
Mau, jawab umat.
Apa mau ….? Ahh, kamu jangan berbohong ya …. Sebenarnya awal untuk menjelang menyambut
pemurnian, kamu harus lebih dahulu dimurnikan di dalam hidupmu. Apa kamu mau?
Mau, jawab umat.
Apa kamu mau beri berkat kepada orang lain? Oh... tunggu dulu ya ….! Tunggu dulu! Hitung-hitung,
selalu menghitung, kalau kamu mau memberikan berkat kepada orang lain. Benar tidak?
Benar, jawab umat.
Apakah yang kamu simpan itu akan menyelamatkanmu?
Tidak, jawab umat.
Tidak kan? Hidupmu..., apa kamu mau besok pulang? Mau?
Tidak, jawab umat.
Oh tidak …? Takut kamu mati ya?
Belum siap, jawab umat.
Belum siap?
Ya, jawab umat.
Maka maulah kamu dimurnikan supaya kamu siap untuk menerima kematian. Kematian itu sangat
berarti dalam kehidupanmu. Itulah tujuan manusia. Jangan menjadi orang kaya yang tidak
bijaksana. Sungguh saya mengatakan, sia-sialah hidupmu kalau kamu tidak ada saling melayani. Di
sini juga saya melihat, betapa sulitnya kamu diajak dalam kebenaran, betapa sulitnya kamu diajak
untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Kamu senang berfoya-foya dengan dunia, kenikmatan
yang kamu terima, yang kamu lakukan. Ahh dosa itu memang luar biasa..., menutup hati setiap
manusia, lupa diri. Dosa itu nikmat. Benar tidak?
Benar, jawab umat.
Benar?
Benar, jawab umat.
Apa kamu mau?
Tidak, jawab umat.
Jangan...! Itulah dosa …! Dosa menjauhkan kita dari Allah. Kamu senang jatuh dan jatuh dan jatuh
dalam dosa. Ini yang saya perhatikan diantara kamu. Saya tidak pernah …tidak akan …apa saya
datangi orang-orang satu persatu, tapi kamu sadari apa yang aku katakan pada malam ini. Siasialah kamu untuk mendengarkan pemurnian, kamu tidak memperbaiki diri. Luar biasa! Jadi aku
berpikir, mengapa dosa dinikmati? Mengapa dosa dinikmati? Hah, sia-sialah kamu hidup. Hidup ini
adalah cinta Allah kepada kamu semuanya. Kamu diberikan kehidupan, engkau disertai dalam
perjalananmu tapi kamu tidak menanggapi kasih Allah itu. Engkau berjalan sendiri, masuk dalam
dosa. Saya bertanya, apa sih dosa itu artinya. Coba jawab, siapa yang bisa jawab, apa arti dosa?
Melanggar hukum, jawab umat.
3
Melanggar hukum Allah, itu dosa. Melalui apa?
Pikiran, perbuatan dan ucapan, jawab umat.
Baik, dosa itu muncul dari kelemahanmu. Memang manusia tidak sempurna. Tetapi Allah tidak
menghendaki kamu sempurna, tapi setialah, berjuanglah untuk mengartikan hidup ini supaya kamu
boleh tenang hidup dalam dunia ini. Semua diberikan kepadamu. Kamu menguasai dunia ini. Benar
tidak? Tapi dunia mana yang kamu kuasai? Aku bertanya kepadamu, dunia mana yang kamu
kuasai? Dunia mana? Dunia mana jawab?
Dunia dosa, jawab umat.
Dunia dosa. Kembali lagi, berputar kembali kepada dosa, ya melalui kelemahanmu. Hai, kalau kamu
mau masuk kedalaman apa yang dikehendaki Allah ….itu indah sekali. Bersatu dengan Allah itu
indah. Ingat, dulu kami bersatu dengan Allah yang menjadi manusia, menyerupai muka-muka…..
muka manusia. Tapi sekarang juga kamu bersama Allah melalui kuasa-NYA yang tidak kelihatan
tapi luar biasa bagi kamu yang menerimanya dengan sungguh-sungguh. Kalau menurut kamu, Allah
itu ada dimana?
Di surga, jawab umat.
Surga itu ada dimana? Hayo jawab surga ada dimana?
Ada di atas, jawab umat.
Di atas mana? Di atas langit? Itu terlalu jauh kamu berpikir.
Dalam hati, jawab umat.
Kalau surga ada dalam kehidupanmu, kenapa kamu tidak jaga dirimu baik-baik? Apakah ada surga
di dalam dirimu? Saya bertanya kembali? Jawab! Apakah ada Allah bersamamu dimana kamu tidak
menjaga dirimu dengan baik? Yang ada siapa?
Setan, jawab umat.
Pintar kamu katakan …setan ya! Pintar.., padahal selama ini kamu dikuasai iblis dengan sikap dan
tingkah lakumu, keinginanmu, kamu dikuasai oleh iblis. Kapan Allah ada bersamamu? Kamu ingin
tahu pemurnian tapi kamu tidak ingin dimurnikan. Bagaimana kamu bisa menerima pemurnian nanti
yang akan turun ke bumi ini? Kamu belum siap menghadapinya.
Saya heran kenapa manusia itu bebal ya? Suka bermain-main dengan dunia. Ingat kata dunia itu
sangat dalam. Kuasa penguasa kegelapan, itu ada di dunia ini, hinggap dalam hatimu yang tertutup
melalui sikap dan tingkah lakumu. Sekarang ini, malam ini, kamu ingin tahu apa itu pemurnian itu
sebenarnya tetapi kamu tidak siap untuk dimurnikan. Kasihan itu imammu, capai dia bicara ya.
Kerjasama... Kamu datang ke sini untuk apa …? Untuk apa kamu ke sini?
Mendalami pemurnian, jawab romo Alexius Widianto.
Mendalami pemurnian. Hai Alexius kamu sudah berani? Sudah berani kamu mengerti tentang
pemurnian, itu baik sekali Alexius. Tapi apa yang telah kau katakan tadi itu juga ada dalam
kehidupanmu. Kamu setuju semua tidak?
Ah kamu kok jadi diam? Takut sama Alexius ya? Wah, memang betul kalian semua setia ya.
Sependapatkah kamu apa yang kukatakan tadi. Diam semua …?
Diulangi lagi, jawab umat
Aahhh tadi telingamu ada dimana? Apa kurang keras suaraku ini? Kurang?
Ya, jawab umat.
Kurang? Jangan, tidak baik berbicara keras-keras.
Ya …ya, apa kamu suka, senang di rumahmu berbicara keras-keras?
Tidak, jawab umat.
Jelek itu ya. Kalau kamu memanggil anakmu atau istrimu, atau suamimu, datangi..! Jangan kamu
kesana kamu keras-keras memanggil, itu tidak sopan. Ya …mengerti?
Mengerti, jawab umat.
4
Juga terhadap anak-anakmu. Kalau kamu butuh anakmu, datangi dia. Bicaralah pelan-pelan, tidak
harus menjerit-jerit seperti orang yang itu…dikejar ya..., dikejar apa itu?
Harimau, jawab umat.
Dikejar apa? Jangan ya? Kamu juga perempuan, kamu harus lemah lembut. Jangan keraskan
suaramu! Bicaralah yang baik, tidak harus keras-keras berbicara sedang kamu berbisik menyapa
Tuhan, Tuhan dengar, masa kamu bersama, sama-sama punya telinga... Bicaralah dengan baik. Di
sini banyak orang yang keras ya, suka jerit-jerit ya! Siapa coba? Hayo tunjuk tangan. Saya tidak
suka, apalagi itu wanita. Ini yang saya sampaikan. Wah saya bukan lelucon ya... Apakah saya
pandai melucu?
Jenaka, jawab romo Alexius Widianto.
Jenaka. Ah baik kalimatmu. Ya baik, saya akan mengatakan apa yang sudah kamu terima tentang
pemurnian... Saya katakan Aku Yohanes, aku bersaksi, pemurnian tinggal sedikit waktu, kamu akan
menerimanya, sebentar lagi negaramu akan digoncang. Apa kamu lari? Saya bertanya.
Tidak, jawab umat.
Hahaha...., betul? Itu ada suatu cerita. Itu si Agnes cerita, pernah mengalami kegoncangan di
tempatnya itu. Itu suaminya lari-lari dan tidak berdoa. Itu suaminya Agnes, apalagi kamu? Benar ya
Tarsicius? Benar ya?
Betul, jawab Bapak Tarsicius (suami Ibu Agnes)
Betul…ini jangan terjadi lagi! Biarkan dirimu apa pun yang terjadi karena semua yang terjadi itu
adalah kuasa Allah yang menggerakkan. Siapa pun dia menerima dengan baik dan berdoa, dia
selamat. Itu harus percaya. Dan pernah ada yang bertanya kepada Agnes, kalau itu kegelapan
terjadi bagaimana sapiku?
Wah yang dipikirkan sapi. Percaya, semua binatang, semua tumbuh-tumbuhan itu dilindungi oleh
Allah dan diabadikan. Kalau kamu punya harta: sapi, babi, apalagi itu binatang-binatang.., jangan
kamu kuatirkan tentang mereka. Mereka dalam perlindungan Tuhan seperti Nuh. Nuh disuruh
menyelamatkan bermacam-macam jenis binatang. Iya tidak?
Iya, jawab umat.
Seperti itulah terjadinya nanti. Terus ada yang bertanya, bagaimana, itu jambanku di luar rumah?
Apa kamu jambanmu di luar rumah? Aduh selama kamu 3 hari itu, kamu tidak mengalami apa-apa.
Jamban lagi dipersoalkan....? Mengapa itu yang dipikirkan? Itu banyak pertanyaan seperti itu. Kamu
tidak tahu apa yang terjadi, apabila kamu nanti itu, pemurnian itu turun, kamu hidup berdoa, kamu
tidak akan terasa sampai selesai. Kamu tidak akan mengalami dimana kamu lapar, dimana kamu
haus, dimana kamu pergi ke jamban. Tidak ada ya!
Ini sangat sederhana. Kamu renungkan apa yang kukatakan ini kepadamu untuk bahan
renunganmu Ada yang lebih dalam pengertian-pengertian dimana kamu mengalami pemurnian itu
nanti. Mulai sekarang bertobatlah, kembalilah kepada Allah. Itu.., itulah yang dimintakan!
Bertobatlah….kembalilah kepada Allah, semua akan menjadi baik di dalam kehidupanmu untuk
menghadapi pemurnian.
Iya baik, cukup jelas tadi imammu Alexius. Hai dimana itu, ah….sudah dimatikan... (rasul Yohanes
mencari layar dimana disampaikan penerangan mengenai pemurnian ). Sudah diterangkan ada dalam Kitab Suci.
Dan saya bersaksi, pemurnian itu ada! Saya katakan, cukup sebentar lagi.
Wah ada yang berpikir, yang bertanya, bagaimana buku saya yang saya kirim ke Paus. Ada yang
berpikir ya. Ada yang berpikir tidak?
Ada, jawab umat.
Baiklah saya jawab, apa yang sudah kamu kirim, mereka sudah mempelajarinya, karena kuasa
Allah yang mengerjakan itu semuanya. Tunggu saatnya, kalau kamu dipanggil untuk
mempertanggung-jawabkan semua itu... Pasti Alexius.... saya tidak…..tidak..! Kalau Isak Doera
orangnya pemberani. Berani mati Isak Doera. Benar ya. Benar?
Nama saya artinya itu, jawab Mgr Isak Doera Pr.
5
Namamu itu berani mati. Tapi malam ini saya minta kepada Alexius, masuklah kamu dalam segala
peristiwa apa yang kamu akan hadapi, karena ini akan terjadi. Agnes akan dipanggil, siapakah akan
mendampingi? Menurut kamu siapa yang mendampingi?
Alexius, jawab umat.
Allah akan mendampinginya, tetapi Allah akan memberikan pendamping para imam termasuk
Alexius. Kamu setuju?
Setuju, jawab umat.
Penakut. Tapi ingat aku berkata menyampaikan ini kepadamu, Allah menyertai kamu sampai akhir
zaman.
Amin, jawab umat.
Segala sesuatu apa pun yang kau lakukan dalam kebenaran dengan nama Allah, kamu jangan
takut. Karena saat ini kamu tidak akan dianiaya. Bukan lagi waktunya untuk menerima aniaya dalam
kebenaran itu, karena kamu akan menjadi saksi tentang kebenaran ini. Kamu percaya?
Percaya, jawab umat.
Percaya. ‘Aku percaya’, kau sudah mengatakan aku percaya, itu dalami, karena itu bahasa rohani.
Jangan ‘aku percaya’ tetapi kamu tidak melakukannya. Aku percaya kepada Allah yang Mahakuasa,
itu bahasa Rohani mengantarkan hidupmu kepada Allah, dan bersaksi dan mau bersaksi tentang
Allah. ‘Aku percaya’ bukan dikatakan untuk manusia. ‘Aku percaya’, kalau kamu sudah percaya,
kamu tidak lagi takut untuk menghadapi ini semuanya.
Di sini sebagian cukup besar kamu belum bersaksi. Takut ya? Takut? Eh...takut?
Tidak, jawab umat.
Tapi kamu katakan tidak, kamu tidak mengerjakannya ya? Kalau kamu berkumpul bersatu dalam
kelompok ini, Ibu Maria itu adalah ibumu, Ibu semua seisi Surga yang diberikan kepadanya.
Berbahagialah wanita dipersiapkan oleh Allah. Maka ada tertulis, apabila engkau melihat tanda
besar di langit (bdk Wahyu 12:1). Itu siapa?
Ibu Maria, jawab umat.
Maksudnya apa Alexius? Maksudnya apa? Wah Alexius, apabila engkau melihat tanda besar di
langit seorang wanita.... Wanita itu adalah Ibu Maria, maksudnya apa? Maksudnya apa?
Pemurnian, jawab umat.
Saya belum bicara pemurnian. Ini kamu hai..kamu pakai jubah…hai … siapa namanya?
Marita, jawab Sr. Marita CB.
Marita. Apa maksudnya Marita?
Maria, jawab Sr. Marita.
Marita Maria kamu mengerti? Seorang wanita itu adalah Maria. Apa maksudnya?
Baik, tidak ada yang mengerti....
Ibu Maria hadir untuk memimpin kita berperang melawan penguasa dunia, jawab umat.
Hmm.... Isak Doera, kamu uskup ya? Bagus ya…kalau kamu pakai baju uskupmu itu. Tapi tolong
jawab apa maksudnya itu? Seorang wanita, apabila engkau melihat tanda besar di langit seorang
wanita yang berselubungkan matahari, terus apa kelanjutannya. Maksudnya apa?
Dialah yang diberikan kuasa oleh Tuhan melawan setan, jawab Mgr. Isak Doera.
Yang sangat rohani, bisa jawab…? Hai kamu Maria, coba jawab!
Kalau tanda besar itu tampak di langit, tanda penyertaan Bunda Maria bagi anak-anak di dunia ini,
jawab Maria Ola.
Penyertaan. Nubuat ini dimaksudkan adalah keselamatan itu sudah ada di bumi ini tidak akan
berhenti. Maria akan menjadi saksi tentang keselamatan untuk manusia yang percaya kepadaNya.
6
Maka Maria tidak akan diberhentikan sampai dunia kiamat. Mengerti? Coba ulangi apa yang aku
katakan tadi. (Masing-masing umat menjawab)
Kalau ramai-ramai bicara siapa yang didengar? Satu-satu ya bicara, supaya engkau mengerti.
Jangan main-main ya kepada Maria. Sekarang Maria itu diutus untuk menyatakan kembali (tentang)
keselamatan itu yang sudah diberikan Allah kepada manusia. Kalau Maria tidak diutus, padamlah
iman itu. Tidak terbongkar kembali harta-harta surgawi yang telah ditinggalkan Allah kepada
manusia. Maria ..Maria..! Maka aku mengatakan kepadamu, siapa yang menolak Maria, dia tidak
berarti. Inilah perkataanku. Di bumi ini banyak yang menolak Maria..... Banyak menolak Maria!
Mereka berjalan dengan kehendak pikirannya sendiri untuk menyampaikan kebenaran, apa yang
menjadi keinginan-keinginan bagi mereka sendiri. Tidak mendapatkan apa-apa!
Aku Yohanes mau mengatakan kepadamu. Petrus..! Dialah Petrus yang diangkat oleh Allah. Dialah
kunci untuk keselamatan bagi manusia yang percaya. Petrus..., apa pun yang sudah ada dalam
gerejamu, hukum-hukum gereja yang membawa kamu dalam keselamatan sepenuhnya Allah
berkati melalui Petrus. Siapa yang tidak menerima Petrus, dia membuat karya keselamatan sendiri
dalam kehidupannya. Setialah kepada apa yang sudah dilakukan Petrus. Allah mendirikan gerejaNya di batu karang melalui Petrus. Batu karang itu adalah Allah sendiri, berikan kepada Petrus.
Bukan saya katakan Allah datang untuk menurunkan agama. Tidak! Allah datang untuk
menyelamatkan manusia. Agama itu adalah suatu himpunan supaya kamu mudah disatukan, untuk
berhimpun, untuk memuliakan Allah, satu tempat. Nah, mengerti apa yang kukatakan ini kepada
kamu?
Mengerti, jawab umat.
Mengerti ya? Tidak tersamar? Tidak kan?
Tidak, jawab umat.
Atau kamu yang tidak mengerti? Mangerti ya maksud saya ya? Inilah yang aku sampaikan
kepadamu. Tadi apa yang sudah kamu terima, itu cukup baik untuk dilanjutkan, untuk diberitahukan
kepada yang lain dan dicatat; tidak lagi mencari-cari pengertian-pengertian itu sendiri. Mulai malam
ini dicatat, supaya saudara-saudaramu yang lain bisa menerima itu.
Kamu kemarin kemana Alexius? Kamu kemarin pergi kemana Alexius?
Ke Manila, jawab romo Alexius Widianto.
Ke Manila….untuk apa? Cari apa kamu kesana?
Cari kertas, jawab romo Alexius Widianto.
Cari kertas …haha. Sekarang Isak Doera. Kamu mau pergi kemana?
Pergi ke Denpasar, jawab Mgr Isak Doera.
Mengapa kamu ke Denpasar?
Diundang, jawab Mgr Isak Doera.
Diundang untuk apa?
Untuk bertemu seorang visioner dari Korea
Hai …Isak Doera lebih lengkap apabila itu sekelompok manusia yang kau himpun, dan kau
pewartaan tentang kelompok ini bersama Ibu kita Maria, daripada kamu ikut, tidak berbuat apa-apa.
Mengerti?
Ada orang yang mau dengan kelompok ini juga ya, tidak ada kaitan dengan visioner dari Korea itu,
jawab Mgr Isak Doera.
Saya mau mendorong kamu Isak Doera, kamu pemberani tapi tidak mau berbicara. Kenapa Isak
Doera tidak mau berbicara untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran ini. Berbicaralah kamu,
karena kau dipanggil untuk itu. Bicaralah tentang kebenaran-kebenaran ini, di dalam kelompok ini
yang selama ini kau bersama Agnes. Itu lebih baik kau lakukan. Jaga dirimu dari Tuhanmu supaya
kamu bisa mendampingi kelompok ini dengan baik…ya?
Ya, jawab Mgr Isak Doera.
7
Bagus. Mungkin kalau saya katakan Isak Doera tidak usah kamu pergi…., pasti kamu marah pada
saya ya? Benar? Kenapa saya dilarang? Itu lebih baik engkau merenungkan apa yang harus kau
lakukan dalam kelompok saat-saat terakhir seperti ini. Apa dan apa? Dan juga kamu pergi tidak
akan mendapatkan apa-apa. Di sini banyak yang harus kau kerjakan.
Juga Alexius, tidak lagi engkau pergi kemana-mana lagi. Tetaplah bekerja dan sekarang
merencanakan semua ini dan berbicaralah tentang pemurnian ini, jangan takut! Jangan takut untuk
menyampaikannya supaya jelas apa arti pemurnian yang akan diberikan Allah kepada anakanakNya. Sudah cukup baik …sudah cukup baik kamu bekerja.
Sudah coba bicara di depan para Uskup ditolak, jawab Mgr Isak Doera.
Ya baik. Penolakan itu.. kamu jangan kecewa Isak Doera. Jelas tidak ada yang mulus. Kebenaran
itu harus berjuang. Tidak hanya disampaikan, orang menerima, tidak seperti itu. Orang harus
berjuang dan mencari kebenaran-kebenaran itu sendiri. Kalaulah nubuat-nubuat ini berhenti terus
kamu mau menjadi apa? Nubuat ini harus terjadi, dan harus terjadi, supaya kamu dikuatkan,
imanmu berkembang dan berjuang untuk menjadi anak-anak yang baik dalam kehidupanmu.
Tapi alasan dari hal itu tidak boleh karena hal ini belum diakui resmi oleh gereja, jawab Mgr Isak
Doera.
Baik itu waspada.., baik, semua baik …cuma tidak bijaksana. Tetapi kebenaran ini bukan minta
dukungan dengan imam-imam, sudah cukup kamu dipanggil dalam kelompok ini. Yang penting
adalah bekerjalah dengan baik, cepatlah pergi dan jangan disuruh. Surga sudah memberikan semua
bekal di dalam perjalananmu dalam kelompok ini. Kenapa itu tidak dipakai untuk menjadi kekuatan
di dalam pewartaan kepada anak-anak Tuhan? Sekarang aku melihat, kamu bekerja berapa hari
untuk membongkar-membongkar (pesan-pesan Tuhan Yesus dan Ibu Maria tentang pemurnian) …, kenapa
sekian lama itu tidak dilihat, dicari, direnungkan? Apakah kerja itu seperti itu akan seterusnya?
Tidak, jawab umat.
Tidak ? Kan kamu lelah untuk membongkar semua pesan-pesan itu sendiri untuk kamu. Lelah, sakit,
marah.
Tapi sukacita akhirnya, jawab Ibu Ola.
Iya tapi pertamanya menderita dulu dengannya. Iya tidak baik…! Saya minta pesan-pesan itu mulai
sekarang.., dan cukup baik…bagus sekali. Saya melihat. Saya dari pagi saya sudah ada bersama
kalian. Saya lihat bagaimana itu keterangan-keterangan tentang pemurnian. Dan kamu semua
dukung dari Kitab Suci. Itu bagus sekali, memang sudah ada dalam Kitab Suci, cuma itu tidak digali,
takut. Namanya pemurnian, takut ya? Ya para imam hanya menyampaikan persiapan. Sebagai
imam untuk menyampaikan Tubuh dan Darah Tuhan, sampai disitu saja, tidak berkembang. Itu saja
yang diteruskan, tapi tidak mengembangkan apa yang sudah ada tertulis itu untuk mendukung
semua itu supaya anak-anak Tuhan dipersiapkan dengan baik. Inilah kelemahan para imam. Tapi
saya tidak mempersalahkannya. Wah saya tidak berani menghakimi tapi saya boleh menyampaikan
kepadamu Isak Doera. Boleh kan?
Boleh, cuma itulah sulitnya, para imam ini bawahan dari Uskupnya kalau Uskupnya tidak setuju
mereka menjadi takut, jawab Mgr Isak Doera.
Ah ya bagus. Tapi nanti saatnya kamu akan mengalami kegoncangan, nanti mereka akan
ketakutan sendiri. Besar... cukup besar! Bencana itu cukup besar yang akan kamu hadapi di
negaramu ini, bukan di negaramu saja, menyeluruh. Kamu siap?
Siap, jawab umat.
Siap….harus siap …Mau dan tidak mau kamu harus mau menerima itu semua, peristiwa itu. Kamu
akan bersembunyi dimana? Mau sembunyi dimana kalau kamu takut? Menghindar peristiwa itu,
kamu bersembunyi dimana? Tidak usah bersembunyi karena ini sudah cukup jelas. Inilah untuk
kebahagian kamu semua nanti. Ini harus terjadi, pemurnian harus terjadi. Ya! Kamu harus
menerimanya dengan baik. Jangan kamu menerimanya dengan kelemahan-kelemahan kamu, nanti
kamu repot. Mengerti?
Mengerti, jawab umat.
Sekarang siapa yang mau bertanya. Saya sebentar lagi mau pulang. Pulang kemana? Pulang
kemana?
Pulang ke Surga, jawab umat.
8
Kamu mau?
Mau, jawab umat.
Nah …hiduplah baik. Kalau kamu hidup baik …aahhh kamu akan juga ke surga.
Amin, jawab umat.
Tujuan kita adalah Surga. Aahh, siapa namamu?
Argo, Rasul, jawab umat yang bertanya.
Argo ….Argo …ada apa Argo?
Saya mau tanya Rasul. Sebelum puncak pemurnian dunia …kita harus mempersiapkan pemurnian
dalam pribadi, masing-masing orang. Pemurnian pribadi-pribadi itu seperti apa maksudnya,
bagaimana itu Rasul? Terima kasih sebelumnya.
Baik. Kamu anak remaja ya. Ini juga pemurnian buat kamu, kamu sudah sampai di sini. Selama ini
kamu berogah-ogah.. Apa kata ogah-ogah? Berfoya-foya, senang-senang sebagai anak remaja.
Engkau berjuang dan mau mendengarkan kebenaran. Ini sudah pemurnian. Kamu sudah menerima
itu dengan baik. Mengerti kamu Argo?
Iya, jawab Argo.
Baik …dan contoh-contoh yang lain. Pemurnian itu bisa dari sesamamu dan juga dari dirimu sendiri.
Itulah pemurnian. Jelas banyak sekarang anak-anak Tuhan dimurnikan di dalam keluarga masingmasing. Benar tidak itu?
Benar, jawab umat.
Terutama suami istri. Sekarang suami istri banyak bertengkar, tidak ada damai, saling menyalahkan
antara satu dengan yang lain. Itu benar?
Benar, jawab umat.
Kalaulah itu terjadi dalam keluargamu dan kamu menyadari berarti kamu sudah masuk dan kamu
berhasil dalam pemurnian secara pribadi, tetapi kalau kamu tetap bertahan dengan kelemahanmu
itu, kamu akan sakit, kau akan dikejar dalam pemurnian dan kau akan didorong oleh kuasa-kuasa
kegelapan itu supaya kamu tidak bisa masuk dalam pemurnian. Ini saya lihat, banyak anak-anak
Tuhan yang berantakan. Apa kata berantakan?
Hancur, jawab umat.
Hancur. Banyak minta cerai, banyak ingin pisah, tidak saling menghargai antar suami dan istri,
orang tua terhadap anak, anak terhadap orang tua. Terutama kamu dalam keluargamu akan
dimurnikan. Di sini banyak …saya akan banyak melihat, masih ada pertengkaran-pertengkaran di
dalam keluarga. Tidak! Itu iblis…! Iblis ingin memenangkan dirinya melalui kelemahan kamu masingmasing. Hai suami istri, hargailah apa yang telah diberkati Allah melalui imammu. Ingat, Allah tidak
pernah memberikan jodoh. Apa kata jodoh?
Pasangan, jawab umat.
Pasangan. Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk mencari pasangan-pasangannya.
Setelah kamu menemukan dan kamu datang, Allah berkati melalui para imam. Semua resiko. Apa
kata resiko?
Akibat, jawab umat.
Akibat dari semua itu akan muncul silih berganti dalam hidup keluargamu. Kalau kamu tidak bisa
menerima, goncanglah keluargamu! Hai kamu anak-anak Tuhan, renungkan apa yang kukatakan ini
kepadamu. Sekarang Allah melawati setiap keluarga. Sudah, sudah terjadi! Tetapi kalau Allah
melihat kamu hidup tidak baik dalam hidupmu, dalam keluargamu, ahh.. Allah tidak akan
meninggalkan berkat.... tidak meninggalkan apa saja yang menjadi kepentinganmu; yang tinggal
ada dalam rumahmu, dalam hatimu adalah iblis menguasai hidupmu. Kamu mengerti?
Mengerti, jawab umat.
Harus mengerti. Anak Tuhan itu harus mengerti. Jangan bodoh! Orang bodoh itu adalah orang yang
tidak mengenal AllahNya. Walaupun dia mengatakan aku anak Allah, tetapi hidupnya terpuruk-puruk
9
masuk dalam dosa... Ingat apabila kamu tidak menjaga dirimu dengan baik, saatnya akan tiba Allah
memanggilmu …, kepedihan itu akan kamu bawa pulang kekal dan abadi. Apa kamu mau?
Tidak, jawab umat.
Tidak. Kita hidup di bumi ini untuk memuliakan Allah. Tujuan kita semua adalah kembali kepada
Allah karena disanalah tempat kita yang selama-lamanya. Siapa merasa bersalah pada malam
ini…..renungkan dan bertobat! Kalau kamu tidak bertobat, celakalah kamu …! Celakalah kamu!
Sungguh celaka! Karena ini kemurahan Tuhan, kerahiman Tuhan, berkat Tuhan turun atas kamu
semuanya. Luar biasa! Tetapi kalau kamu hidup masih bersama dunia, kamu tidak menerima itu,
rahmat itu tidak kamu terima dari Allah. Sia-sialah hidupmu.
Hai berjaga-jagalah kamu, hai anak-anak Tuhan, karena tidak tahu kapan DIA datang
mengambilmu. Haaaa? Malam ini kamu bisa pulang? Bisa saja terjadi. Allah sudah menyatakan,
berjaga-jagalah kamu!
Allah telah memberikan semua sarana-sarana rohani, kekuatan lahir dan batin untuk kamu. Tapi
kamu tidak mengindahkan itu semuanya, tetap kamu terpuruk-puruk.
Malam ini aku ingin kamu damai, doaku menyertai kamu, dan kami semua yang ada di surga akan
mendoakan kamu yang membuka hati. Satu anak manusia bertobat, kami bersorak ria di surga
dengan para malaikat bersama Ibu Maria. Dimana kamu jatuh dalam dosa kami menangis meminta
kerahiman Tuhan. Apakah kerjaan kami seperti itu? Bagi kamu yang bebal yang tidak mengerti
sebagai anak-anak Allah. Kami bekerja, kami bekerja, bukan kami tidak bekerja, bukan kami
menikmati surga terus kami diam, tidak! Kami bekerja, berdoa dan mendoakan kamu semua. Hai
apa kamu tidak kasihan kepada kami? Apa kamu tidak kasihan pada kami?
Bukan kasihan Rasul tapi malu, jawab umat.
Bagus. Malu-lah, kami tidak perlu dikasihani. Bagus jawabanmu. Malu. Kamu punya malu?
Punya, jawab umat.
Bagus kalau kamu punya malu. Malam ini setelah kamu bersama-sama untuk mencari Tuhan
dengan segala apa yang disampaikan melalui Firman Tuhan tetapi pulang kamu tetap jatuh dalam
dosa…celakalah kamu! Celaka ….! Berarti kamu menantang Allah. Kamu sudah tahu, malam ini
sudah dijawab semuanya, tetapi kamu tetap seperti itu, celakalah kamu! Karena kamu menantang
Allah, menantang kerahiman-NYA, karena Allah itu Maha Rahim bagi anak-anakNya.
Baik apa cukup sampai di sini?
Rasul Yohanes, kalau saya boleh bertanya. Ada sedikit kebingungan beberapa waktu yang lalu
waktu pelayanan kelompok ini di kota Batam. Bunda Maria berpesan untuk kami tidak membedabedakan satu sama lain karena semua manusia yang menerima Tuhan Yesus sebagai Allah dan
Juru SelamatNya itu juga otomatis menjadi anak-anak Bunda Maria, meskipun mereka tidak atau
belum menghormati Ibu karena mereka tidak mengerti. Jadi di situ kesannya bahwa ada harapan
mungkin mereka juga ikut selamat dalam rencana Allah ini. Tapi malam hari ini Rasul berkata bahwa
manusia yang menolak Maria, Ibu Maria itu tidak akan mendapatkan apa-apa, jadi seolah-olah tidak
ada harapan. Itu aku bingung sedikit Rasul, bisa dijelaskan lebih lagi. Terimakasih Rasul.
Mengapa kamu bingung? Sudah jelas siapa yang mengurangi dan menambahkan dia mendapatkan
apa? (Wahyu 22: 18-19)
Hukuman, jawab umat.
Mendapatkan apa? Hukuman. Upahnya….upahnya sendiri, dengan mengurangi dan menambahkan
apa yang sudah tertulis dalam Kitab Sucimu. Tidak perlu kamu pertanyakan, kamu renungkan saja
apa yang sudah tertulis itu: tidak mendapatkan apa-apa. Apalagi menolak Ibu Maria. Itu Ibu Maria
adalah dalam rencana Allah. Ya, dalam rencana Allah untuk menyelamatkan manusia, dengan cara
itulah Allah lakukan. Tidak usah saya jawab, kamu sudah mengerti? Siapa namamu?
Melly, Rasul
Melly….sudah mengerti kamu Melly?
Sudah, jawab Melly.
Sudah. Tidak perlu kau untuk dijawab, kamu sudah mengerti dan baca itu. Itu bahan renunganmu.
Mengerti?
10
Ya Rasul, jawab Melly.
Mengerti? Bagus. Tidak usah dipertanyakan lagi. Yang dipertanyakan bagaimana cara saya untuk
mewartakan dan membawa dan melayani saudara-saudaraku supaya mereka semua kembali
kepada Allah. Itulah tugasmu. Tidak perlu kamu mencari-cari tahu yang tidak kamu mengerti dan
tidak berguna bagimu. Itu juga jadi penghalang bagimu nanti, akan jadi kesulitan dalam kau untuk
merenungkan apa yang menjadi keinginanmu. Yang penting kamu melayani. Yang dikatakan tidak
ada perbedaan secara manusia. Semua manusia diciptakan Allah, tapi ada perbedaan untuk
meyakini Allah dan menerima Allah sepenuhnya dalam hidupnya. Ada kan bedanya Melly?
Ada Rasul, jawab Melly.
Sudah mengerti sampai di sini. Baik, kalau sudah mengerti, saya tidak akan melanjutkan
pertanyaanmu. Sekarang sudah jam berapa Alexius?
Jam 10 kurang 17 menit, jawab Romo Alexius Widianto.
Itu jam dunia. Surga tidak ada jam. Surga... tidak ada jam. Kamu lihat sekarang saya berbicara
melalui Agnes. Apakah aku datang masuk dulu ke badan Agnes?
Tidak, jawab umat.
Tidak. Inilah misteri. Misteri yang perlu kamu alami dan terima. Ini misteri ini. Ini Agnes ini, Agnes
ya…saya bersama Agnes. Tapi aku tidak ada dalam kehidupannya. Aku berbicara di surga, diantar
oleh kuasa Allah. Agnes sebagai menyampaikan isi hatiku kepada kamu, dan menurut kamu
dimana Agnes sekarang?
Rohnya berdoa, jawab umat.
Berdoa dimana?
Di situ, jawab umat.
Disitu dimana?
Dihatinya, jawab romo Alexius Widianto
Dihatinya ya! Jangan kamu lagi, kalau ada yang mengatakan, hai jangan dengarkan itu pewartaan
melalui Agnes, dia sesat. Kamu tidak boleh jawab. Doakan dia. Itu saja. Jangan kamu bertengkar
….,kamu yang benar kamu yang bertengkar akhirnya kamu yang tidak benar. Benar?
Benar, jawab umat.
Mengerti ya, kalau ada yang mengatakan itu, kamu cukup bijaksana, terimakasih..., langsung kamu
mendoakannya. Itu penting. Jangan berdebat. Itu tidak baik. Kami dulu tidak pernah berdebat
menyampaikan ini semua kepada mereka. Tidak pernah, tidak pernah! Kami pergi bersuka cita
untuk mewartakan tentang kasih Tuhan. Kami tidak pernah bertengkar tidak pernah. Tapi aku
melihat di sini kamu suka bertengkar. Kalau orang tidak menerima, kamu marah! Itu kan tidak benar.
Jangan ya. Yang penting kamu berdoa sebelum mewartakannya. Kalau kamu ditolak, kamu berdoa
mohon kerahiman Tuhan. Itu sudah cukup. Jangan kamu bertindak seolah-olah kamu lebih dari
segala-galanya. Benar ?
Benar, jawab umat.
Benar. Allahmu sendiri juga tidak memaksa. Kalau Allahmu memaksa, semua manusia sudah
percaya. Tidak ada lagi seperti ini…., semua baik-baik, terus gimana? Terus manusia jadi apa? Jadi
boneka? Allah tidak mau seperti itu. Allah mau, manusia mencari Allah sepenuhnya dalam
hidupnya, dengan kehendaknya. Itu Allah menghendaki seperti itu, tidak main paksa. Allah itu indah.
Ini yang saya sampaikan untuk pemurnian. Kalian sudah cukup jelas?
Belum, jawab umat.
Wah kamu ini.... siapa itu?
Mau tanya Rasul, saya Siswadi
Kamu Siswadi …mau apa lagi?
Saya mau tanya yang lain Rasul. Tadi Rasul mengatakan bahwa setan itu membuat manusia jatuh
dalam dosa. Yang saya ingin tanya Rasul, apakah setan menggoda itu dia masuk dalam tubuh
11
manusia …mempengaruhi pikiran dan sebagainya. Karena saya suka mendengar orang baikpun
setan berusaha masuk ke dalam diri untuk menggoda. Kalau benar-benar demikian untuk
mencegah dia menggoda itu bagaimana Rasul? Terima Kasih.
Pertama untuk menyangkal setan itu adalah kamu harus setia dengan segala perkara dalam
hidupmu, dekatkan dirimu kepada Allah dan melayani dan mengasihi dan mencintai dan berikan
berkat kepada siapa pun yang membutuhkan dalam hidupmu dan mengampuni. Mengerti? Itu
menyangkal. Setan memakai pikiran dan perasaan manusia melalui kelemahannya. Ada juga setan
masuk kedalam kehidupan..., istilahnya kerasukan. Ada juga. Tapi ada juga setan memakai
kuasanya untuk mengendalikan manusia dengan segala kelemahan karena dia tidak dekat dengan
Allah. Sampai di sini kamu mengerti? Semua yang ada di sini? Siswadi kamu sudah mengerti
belum...?
Aahhh kamu cukup lambat. Sudah mengerti. Karena pikiran dan perasaan itu bagian dari dunia tapi
kendalikan semua perasaan dan pikiran melalui hatimu. Hatimu termasuk disitulah kediaman Roh
kebenaran, keyakinan, percaya kepada Allah. Nah kalau kamu sudah melakukan, melayani,
mengasihi, mencintai, memberikan berkat kepada mereka yang membutuhkan, saling mengampuni
dan pengertian kelebihan dan kekurangan, kebersamaan itu…., itu menyangkal setan. Mengerti
Siswadi. Kamu sudah melakukan? Belum?
Kuncinya adalah melayani, karena Allahmu sampai saat ini melayani kamu melalui kuasa-NYA.
Melayani …. kata melayani cukup besar artinya dan sangat rohani.., melayani.... melayani, itulah
buah yang akan kamu terima dalam hidupmu. Melayani melalui sesamamu. Dan aku mengatakan,
bukan aku mengatakan layanilah saudaramu yang penting, tidak. Merekapun yang tidak percaya
tapi dia membutuhkan, berikan itu kepada dia. Asalkan bukan dikatakan Isak Doera itu….itu
pengemis-pengemis di jalan diberi atau tidak?
Saya ingat …., kata Mgr Isak Doera
Ya….tidak! Itu orang pemalas. Kamu tidak berdosa, dan tidak mendapatkan berkat untuk
memberikan orang yang pemalas tapi apabila kamu yang tidak seiman boleh kamu berikan? Boleh?
Boleh, jawab umat.
Boleh, kenapa tidak? Boleh, tapi layanilah saudara-saudaramu lebih dahulu. Jangan kamu mencari
penghormatan, dipuji dan kau meninggalkan saudara-saudaramu yang menderita. Kamu pergi sana
memberikan semua itu kepada mereka yang terkena bencana-bencana. Kamu datang
mengumpulkan baju-baju, mengasih uang….uang. Aaahh kamu tidak mendapatkan apa-apa.
Dimana saudaramu masih ada terpuruk-puruk di sekitar kamu, yang membutuhkan bantuanmu, ada
orang membutuhkan kamu, anakku sakit, ibu bapak tolonglah saya, antarkanlah anak saya…..tidak
bisa ….saya sudah ngantuk …ini jam berapa? Besok saja...... Kamu sudah berdosa. Baik, siapakah
kamu?
Gregorius
Iya …ya ada apa?
Mohon izin Rasul. Tentang berdoa. Saya dalam doa harian antara lain saya berdoa, Aku Percaya,
Bapa Kami, 3x Salam Maria, Kemuliaan, Terpujilah Tuhan Yesus, Santa Maria, St Yosep dan saya
tambahkan lagi Rasul Yohanes. Pertanyaan saya, apakah doa saya dengan menambahkan Rasul
Yohanes dan memohon pertolongan Rasul Yohanes untuk menghantarkan doa permohonan saya
kepada Yesus Kristus Bapa yang kudus itu bisa dibenarkan? Terima kasih. Mohon Rasul Yohanes
menjawab.
Baik saya jawab. Boleh …boleh saja. Tapi tidak bisa saya menghantarkan doamu. Tapi kalau kamu
mengatakan doakan saya, bantulah saya, saya akan berdoa untuk itu. Mengerti ya?
Mengerti, jawab Bapak Gregorius.
Saya tidak bisa menghantarkan doamu, tapi kalau engkau mengajak aku untuk berdoa bersama
untuk datang kepada Allah ….aku mau. Jangan salah mengartikan ya. Kami ini tidak bisa berbuat
apa-apa walaupun kami ada di surga. Tapi boleh kalian bersahabat dengan saya. Kamu minta
doakan saya….. Saya akan doakan. Ya saya akan doakan, tanpa kamu minta juga kami berdoa
untuk kamu yang sedang berdoa termasuk kamu yang mengatakan tadi ini. Ya boleh…asalkan apa
yang kau katakan itu memang sungguh-sungguh tulus hatimu dengan kepasrahan, tanpa aku juga
sudah sampai doamu ya…
Baik, jawab Bapak Gregorius
Baik sudah jelas ya.
12
Rasul masih ada satu yang ingin saya katakan. Demi untuk tidak salah di dalam mewartakan
khususnya itu untuk penyebaran daripada pemurnian ini. Memang contoh-contoh banyak yang telah
diberikan untuk sekian lama sudah, tapi saya masih bodoh, apa definisi pemurnian itu sendiri untuk
kita sampaikan sehingga mereka itu bisa mengerti. Apa yang sebaiknya kata-kata yang kita pakai di
dalam mengartikan apa arti pemurnian itu sehingga sebagai pemurnian dunia, pemurnian diri semua
itu bisa kita sampaikan. Jadi bukan hanya dengan contoh-contoh saja. Terimakasih Rasul.
Siapa namamu?
Robianto
Robianto. Tadi aku sudah ngomong …benar tidak ngomong tadi? Sudah belum?
Sudah, jawab umat.
Sudah belum?
Sudah, jawab umat.
Sudah belum?
Sudah, jawab umat.
Lho kenapa takut? Ah, sudah belum? Sudah atau belum?
Sudah, jawab umat.
Sebenarnya, pemurnian yang sebenarnya dimana engkau mengenal Tuhan dan engkau dibaptis
dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, engkau akan terus dimurnikan dalam hidupmu sampai
engkau mati. Mengerti?
Mengerti, jawab umat.
Pemurnian ini hanya untuk kamu diberikan supaya kamu bisa hidup dengan baik, dengan tenang,
dengan bahagia dalam hidupmu di dunia ini. Ini yang pertama. Saya tidak menjawab pemurnian
yang kamu jelaskan bersama imammu. Pemurnian itu sudah ada dalam hidupmu. Kamu renungkan
apa kamu pada saat-saat tertentu kamu meronta-ronta? Itulah pemurnian. Meronta-ronta, engkau
diingatkan, dibebaskan, tapi keinginan dagingmu lebih besar sehingga Roh kalah. Ini pemurnian
…ya, ini pemurnian diberikan kepada anak-anak Tuhan. Kalau kamu tidak dimurnikan, engkau tidak
akan sampai kepada tujuan walaupun engkau sudah dibaptis di dalam Nama Tuhan. Tanpa kau
sadari, tanpa kau minta, tanpa kau mengerti, itu sudah ada dalam hidup setelah kamu mengenal
Allah dan menerima Allah dalam hidupmu.
Ini, siapa namamu? Saya akan baca bahasa apa itu? Marita …Suster Marita CB. Ya, saya bisa
bahasa Indonesia ya! Kamu juga Marita, kamu berontak, banyak pemberontakan di dalam dirimu.
Engkau mulailah …engkau seorang suster yang dipanggil oleh Allah, dimana kamu menghadapi
pemurnian ikuti pemurnian itu supaya engkau sampai kepada tujuanmu. Marita … ok
Dan tadi Robianto. Yang pertama sudah saya jawab. Yang kedua pemurnian itu juga untuk
mengantar kamu untuk mengalami pemurnian yang sebenarnya. Pemurnian ini kalau tidak
diturunkan Allah ke bumi ini, manusia akan pergi meninggalkan Allah, dimanakah manusia akan
memuliakan Allah kembali? Maka dimurnikan supaya disatukan kembali apa yang menjadi
keinginan Allah supaya manusia memuliakan DIA, Allah bersama dia. Itulah tujuan pemurnian.
Karena dunia memisahkan banyak manusia. Kalau pemurnian ini tidak diturunkan ke bumi ini, kamu
akan hilang, akan terseret bersama dunia. Sangat berarti pemurnian itu untuk menyelamatkan
kamu, supaya kamu tahu dan mengerti bahwa Allah akan bersama kamu satu masa dengan suatu
kebahagiaan. Di situ kamu boleh mengalaminya. Itu Allah akan kasihkan kepada kamu. Yang
mengalami itu semua adalah kamu, di luar itu tidak ada. Robianto, apa ini sudah kau mengerti apa
yang kukatakan?
Sudah, jawab Robianto.
Baik, terima kasih, terima kasih. Kamu cepet sekali ya. Baik …baik apa yang akan kamu tanyakan?
Rasul, saya Eti saya di sini dengan 3 anak saya. Bangga sekali dapat bertemu dengan Rasul
senang sekali. Sebagai single parents itu nama kerennya atau janda. Rasul dengan 3 anak itu
rasanya pergumulan berat sekali. Karena sepertinya beban saya pikul semuanya, semakin saya
kuatir tentang anak-anak saya karena mereka sudah bekerja juga kuliah, dimana dunia begitu jahat
Rasul semakin saya tersandung-sandung. Dan apa kiat-kiat yang harus saya lakukan supaya saya
13
bisa lebih berserah, berpasrah begitu bahwa anak-anak ini juga kepunyaan Tuhan yang dititipkan
kepada saya, juga mohon nasihat kepada anak-anak saya dan juga kepada remaja lainnya bahwa
jalan Tuhan ini jangan pernah ditinggalkan karena ini adalah pilihan yang sudah betul, yang tinggal
dilalui sampai mereka kembali untuk berkarya dan dipanggil. Terima Kasih Rasul.
Baik. Kau katakan anak-anakku adalah milik Tuhan. Apakah kamu rela anak-anakmu jadi imam?
Kalau dipanggil silahkan, jawab Ibu Eti.
Baiklah, sebenarnya hai ibu, engkau tidak usah kuatir tentang hidupmu. Walaupun suamimu tidak
ada lagi dalam kehidupanmu tapi yang lebih penting Allah ada bersamamu. Engkau tidak sendiri.
Maka kalau kau ingin mangantarkan anak-anakmu. Sayangilah anakmu, jagalah dengan baik dan
kehidupan rohanimu lebih ditingkatkan dalam perjalananmu, dan jangan sekali-sekali engkau kuatir
tentang hidupmu. Ya, mengerti kamu?
Kalau yang kuatir itu yang selalu ketakutan, itu yang tidak punya Allah. Lihat mereka orang dunia
mereka takut. Nah kamu anak Allah, kenapa kamu harus takut, kuatir? Semua kehidupanmu adalah
milik Allah. Allah dekat dan hidup, datanglah kepada-NYA dan berbicaralah apa yang menjadi
keinginanmu. Bicaralah kepada-NYA. Itu saja. Kamu sudah diajarkan oleh Ibu Maria dalam
kepasrahan, doa yang baik, hidup yang baik, supaya anakmu melihat engkau yang sendiri itu
menjadi contoh bagi anak-anakmu, dan engkau melindungi anak-anakmu dengan baik. Mengerti?
Itu yang saya harapkan sebagai anak-anak Tuhan, mengerti. Jangan sedikit-sedikit putus asa,
sedikit-sedikit takut dan kuatir dan menguatirkan tentang hidup. Hidupmu itu adalah milik Allah.
Tidak tahu kamu hari esok apa yang akan kamu hadapi dan terima, mungkin lebih bahagia atau
lebih sedih. Mengerti ? Ya, percaya! Kamu punya Allah yang sungguh dekat ya! Allah itu dekat,
sangat dekat dan ingin dekat kepadamu.
Ya, baik ….! Sekarang saya mau bertanya untuk saya bawa bekal pulang, membawa bekal dari
kamu semua, saya bawa pulang bekal-bekal itu semua ya. Bekal itu saya bawa ya. Apa kamu sudah
mengerti apa arti pemurnian secara pribadi atau pemurnian melalui kuasa Allah untuk
menyelamatkan kamu dari himpitan-himpitan dunia? Apa kamu sudah mengerti?
Sudah, jawab umat.
Saya berdoa untukmu supaya kamu hidup baik, supaya kamu hidup baik dalam keluargamu. Dan
kamu mau bijaksana untuk menyampaikan kebenaran ini di mana pun engkau berada. Lihat
sebentar lagi kamu akan mengalaminya tapi aku tidak mengalaminya. Kamu yang mengalaminya
karena kamu masih berpijak di bumi ini. Tapi doa kami di surga selalu menyertai kamu sekalia. Baik
kamu sudah ngantuk...
Belum, jawab umat.
Rasul…..saya Vico. Antonius Vico
Nah ini seorang calon imam. Baik aku dengar…. Aku dengar …ayo
Saya mengalami pergumulan saat-saat ini. Pergumulan saya adalah tugas perutusan saya sekarang
adalah belajar tetapi apa yang saya pelajari itu menurut saya itu sangat duniawi sekali karena
belajar tentang sejarah pemikiran-pemikiran yang ada di dunia ini, dari dulu sampai sekarang ini.
Yang menjadi pergumulan saya apakah, untuk apa saya mempelajari pemikiran-pemikiran dunia itu
karena itu kan buah-buah pikiran yang mungkin saja bisa menyesatkan. Apakah ini karena syarat
untuk menjadi seorang imam, saya harus menjalani saja atau bagaimana Rasul, saya ingin minta
penjelasan.
Ya siapa namamu seorang calon imam. Siapa namamu?
Antonius Vico
Antonius….Antonius, apa artinya? Haaa itu ibumu bapamu kasih nama pasti punya arti, coba tanya
ibumu dan bapamu, ada di sini kan?
Ada, jawab umat.
Coba tanya kepada mereka. Baik, saya akan jawab untukmu. Baik itu adalah pengalamanpengalaman hidup, engkau harus belajar tentang pengalaman-pengalaman hidup yang kamu
pelajari yang akan menjadi seorang imam tetapi keputusan adalah dalam dirimu, bukan berarti kamu
tersesat. Tidak! Dan itu untuk renunganmu di dalam perjalananmu untuk boleh mempelajari apa
yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi kuncinya adalah kamu yang menerima. Apakah kamu terima
untuk menjadikan satu perjalanan atau kekuatan? Tidak, hanya sebagai pengalaman saja. Saya
tidak menolak itu karena tempat itu adalah pemikiran-pemikiran dunia. Kami dulu tidak belajar. Kami
14
hanya dipanggil “ikuti AKU”. Itu sudah cukup luar biasa, “ikuti AKU”. Engkau tidak usah berpikir apa
aku terima, terima saja tapi kamu bijaksana, boleh mengalami dan mengerti, apa maksud-maksud
mereka. Tapi kau akan menjadi seorang imam, engkau tidak akan melakukan itu. Benar?
Benar, jawab Fr.Antonius Vico.
Baik, saya tidak melarangmu karena itulah tempatmu. Tempat itu bagian pemikiran-pemikiran
manusia. Kalau kamu terus terjadi pemberontakan, terus akhirnya..., karena dunia, tempat itu
disahkan untuk kau menjadi imam. Mengerti?
Mengerti, jawab Fr. Antonius Vico.
Mengerti. Tapi bukan sebagai satu ilmu buat kamu, tidak! Tidak usah kau terapkan, masih banyak
yang bisa kau lakukan untuk menjadi seorang imam. Itu adalah selingan hidup. Apabila engkau
bertentangan, bawa dalam doa, minta kekuatan. Jangan kamu selalu memberontak. Ya, nanti iblis
akan bekerja dan mendukungmu, dan akhirnya rencana Allah dalam hidupmu akan menjadi tidak
terjadi. Jadi panggilan itu adalah harus menanggapi bersama engkau dan Allah. Vico Antonius ya,
baik, sampai di sini engkau mengerti?
Sudah, jawab Fr.Antonius Vico.
Baik, baik, baik, terima kasih kalau kamu sudah mengerti. Berbahagialah kamu, Allah memanggilmu
menjadi bagian dalam perjalanan bersama kami, karena kami tidak belajar untuk itu. Tapi Allah
memberkati semua itu untuk kamu menjadi seorang imam di tempat-tempat yang disediakan di bumi
ini, berarti tempat itu bukan sesat. Cuma tinggal kamu yang menerima, menyerapnya dengan baik.
Antonius mengerti?
Ya, jawab Fr. Antonius Vico
Baik, baik, sudah sampai di sini saja ya…! Sudah malam, kamu sudah ngantuk.
Belum, jawab umat.
Kalau saya tidak tidur. Saya tidak pernah tidur. Roh tidak pernah tidur. Ada apa lagi?
Selamat malam Rasul, salam dari Bapak Gregorius.
Malam lagi ya …malam
Saya Gregorius kembali lagi tentang pemurnian. Menurut saya pemurnian merupakan konsep Ilahi
artinya hadiah Allah terhadap manusia melalui pembaptisan. Tadi Rasul sudah sampaikan
pembaptisan. Pertanyaan saya, hadiah Allah terhadap manusia untuk menyelamatkan manusai
dalam konsep pemurnian ini apakah pembaptisan dengan air atau pembaptisan dengan Roh.
Mohon ditanggapi. Terima kasih Rasul.
Baik ya, dulu Yohanes Pembaptis, dia membaptis dengan air tetapi setelah itu dia melepaskan
semua dalam rencana Allah, nanti pada waktunya engkau akan dibaptis dalam Roh. Roh itu adalah
Allah. Tetapi di dalam gerejamu dalam Roh, dalam Air bersatu. Mengerti? Kalau kamu imam
mengerti ya...! Kalau kamu tidak mengerti wah aduh kasihanilah kamu. Iya sudah mengerti? Ya,
sekali lagi pembaptisan itu masuk dalam rencana Allah, hanya didalam Gerejamu. Di luar itu, tidak
terjadi. Itu ditanggung oleh mereka. Tubuh dan Darah Tuhan hanya bersatu (lewat) imam dengan
Allah. Di luar itu tidak terjadi. Pemberkatan dalam persatuan antara wanita dan pria (pernikahan),
hanya imam dengan Allah, dan juga di dalam pembaptisan di dalam Roh atas nama Allah Yang
Mahakuasa, Bapa dan Putera dan Roh Kudus adalah satu, hanya imam bersama Allah. Mengerti
kamu?
Mengerti, jawab umat.
Tapi tidak perlu dipersulit atau yang akan aku katakan ini, karena inilah saat terakhir surga
membongkar, yang tersembunyi akan dibukakan oleh Allah saat-saat terakhir supaya kamu lebih
jelas. Mengerti …?
Mengerti, jawab umat.
Mengerti. Itu yang saya sampaikan. Sudah ….terima kasih.
Mengenai tadi dikatakan bahwa surat kepada Paus sudah akan ditanggapi, mereka sekarang lagi
mendalami. Pertanyaannya karena pada saat yang lalu Agnes meminta kita juga untuk sebaiknya
menyampaikan kepada para kardinal dan uskup se dunia. Tetapi tentunya tidak mungkin
menjangkau itu kita mencoba melalui email, satu sarana. Tetapi untuk mendapatkan email itu juga
15
tidak mudah dan baru sebagian kecil yang baru saya lakukan. Apakah masih perlu untuk dilanjutkan
pengiriman kepada uskup-uskup sedunia ataukah cukup sekarang ini menunggu saja apa yang
akan ada respon atau reaksi dari Vatikan. Terima kasih Rasul.(Pertanyaan Bapak Robianto)
Baik. Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi, dan itu akan terjadi semuanya. Ini yang kusampaikan
kepadamu. Kalau engkau masih bisa dan sanggup melakukan, lakukan..! Kalau tidak juga tidak apaapa. Sudah cukup. Karena imammu yang tertinggi sudah menerima itu semua dan sebagian para
imam mereka juga menerima, pro dan kontra. Itu bahasa dunia. Bolehkan aku bahasa dunia?
Boleh, jawab umat.
Belajar bahasa dunia…ya …sudah cukup.
Ada pertanyaan Rasul. Saya Carlos. Kami mengalami kesulitan di desa-desa karena banyak sekali
orang-orang tua yang tidak mengerti tulis-menulis, membaca dan banyak juga yang sudah pikun.
Kira-kira langkah yang baik untuk kami membawa mereka dalam pelayanan seperti apa? Yang
kedua, kami juga sering berdoa untuk arwah orang tua kami. Kira-kira cara yang tepat yang biasa
kami tahu itu masuk penintensi untuk mohon doa pengampunan kerahiman Tuhan untuk arwah
orang tua kami. Barangkali ada yang cara yang lebih baik yang bisa kami lakukan selain itu. Terima
kasih
Baik Rasul …ini Nona, istrinya Carlos. Kebetulan kami mengalami persoalan yang sama, cuma
hanya untuk melengkapi apa yang Carlos sampaikan. Memang di daerah sana terutama di daerah
kampungnya Carlos mayoritas itu katolik, tetapi dulu waktu ada pelayanan sudah terjadi pertobatan
tetapi setelah itu kembali lagi ke asalnya sampai saat ini. Seperti kemarin waktu selesai panen
mereka belum mau makan hasil panen sebelum ke rumah adat dan itu terus berlanjut sampai
dengan sekarang. Kami terus melakukan dengan menyampaikan apa yang disampaikan oleh Ibu
Maria membawa buku, membawa doa, membawa untaian untuk disampaikan ke daerah tetapi
seperti yang Carlos bilang, kekuatan adat di sana masih sangat kuat. Dan yang kami lakukan hanya
sebagian kecil kecil daripada anggota-anggota masyarakat yang melakukan Misa dengan membawa
intensi, tetapi selain daripada itu sebelum melakukan intensi mereka harus berdoa dulu di kuburan.
Nah Rasul ini cukup berat buat kami, kira-kira langkah-langkah yang baik bagaimana yang bisa kami
buat untuk orang-orang tua yang ada di sana maupun yang masih muda. Mohon petunjuknya Rasul.
Terima kasih.
Baik, itu sebenarnya tugas imam ya. Tugas imam untuk memberikan keterangan-keterangan karena
imam-imamnya tidak mau menerangkan itu kepada mereka dan membiarkan mereka seperti itu. Ya,
kalau saya boleh ngomong itu tanggungjawab imam kepada Allah, tidak membawa anak-anak Allah
kembali dengan jalan yang benar. Itulah.., cukup berat tugas seorang imam untuk menerima kalau
tugasnya tidak sampai kepada tujuan. Ini harus disampaikan kepada para imam. Apa kamu berani
mengatakan itu kepada imammu? Supaya merekalah yang akan membawa mereka kembali dengan
adat istiadatnya itu, supaya mereka tidak tersesat supaya mereka sungguh-sungguh menyembah
Allah yang benar. Dan apabila kalau kamu melayani apa yang dikatakan Carlos, kamu melayani dan
bertemu dengan orang-orang tua cukup kamu ajak berdoa yang sederhana untuk mereka. Ajarkan
doa-doa untuk memuji Allah ..sudah cukup..
Sudah dikasih tahu ke imam tapi para imam tidak mendukung, jawab Carlos
Kalau imam tidak mendukung, berhenti kamu untuk melakukan itu, biar ditanggung oleh para
imamnya sendiri karena para imam-imam itu juga keluar dari tempat-tempat seperti itu. Mereka juga
keturunan untuk percaya dengan adat-adat itu, para-para imam ditempatmu itu. Benar itu?
Benar, jawab umat.
Memang saat-saat terakhir ini cukup berat. Kalau itu tidak bisa diselesaikan dengan baik, dan kamu
tidak bisa menyampaikan itu dan membawa mereka kembali, kamu tidak berdosa atas semua apa
yang mereka lakukan. Mengerti?
Mengerti, jawab umat.
Mengerti. Tapi cukup, kamu jangan berhenti tetap mendoakan mereka, tetap percaya kerahiman
Tuhan dengan segala cara Tuhan mau membuka hati manusia masuk dalam pengertian-pengertian
yang sebenarnya. Kamu jangan berhenti untuk mendoakan mereka ya, sudah mengerti sampai
disitu?
Untuk pertanyaan pertama ya Rasul sudah jawab, jawab Nona.
Apa pertanyaanmu kedua?
16
Mengenai doa untuk arwah. Mungkin Rasul sudah tahu bahwa dari 12 bersaudara, baru Carlos yang
bertobat. Jadi Rasul, di sana hampir semua orang tua, Carlos yang paling kecil. Mereka memaksa
untuk melakukan doa kepada arwah tapi Carlos tidak mau dan terjadilah pertengkaranpertengkaran. Kira-kira jalannya bagaimana? Yang kami lakukan selama ini adalah membuat misa
bersama tetapi mereka mau meminta lebih.
Itu dikembalikan kepada imammu. Walaupun kamu sama-sama dilahirkan tetapi pendapat iman itu
harus jelas. Tetapi kalau mereka tidak mau, itu bukan menjadi kamu bahwa kamu tidak berbakti.
Bukan …ya! Dan apabila doa-doa itu, satu ujud doa dimintakan para imam, biarkan saja, terjadi
seperti itu, biarkan Allah yang mengerti semua apa yang dilakukannya. Tidak ada masalah. Tapi itu
semua akan ditanggung oleh para imammu dimana kau berada karena mereka tidak bergerak
sedikit pun untuk memberikan pengertian kepada umatnya. Mengerti? Hai kamu mengerti?
Mengerti, jawab Nona.
Mengerti. Baik, terimakasih. Sungguh saya sudah menyampaikan ini kepadamu dan terima kasih
kepada kamu Alexius dan kamu Isak Doera. Dan saya minta kepadamu Alexius, pengertianpengertian pemurnian ini terus kamu lakukan untuk anak-anak Tuhan, karena waktunya sudah
…sudahlah kamu harus berhati-hati dan berjaga-jaga setiap hari karena kamu tidak akan mengerti
itu semuanya. Tapi kamu boleh menerima, tapi Allah akan menyelamatkan kamu dalam keadaankeadaan yang mungkin sangat mengerikan. Baik, terima kasih.
Terima kasih Rasul, jawab umat.
Ini sampai jam berapa Alexius? Sampai pagi ya?
Terakhir Mgr Isak Doera, jawab romo Widianto.
Baik ….baik
Pimpinan gereja yang tertinggi punya pendapat lain tentang wahyu-wahyu pribadi baik yang
disampaikan oleh Ibu Maria maupun oleh Tuhan Yesus. Mereka bilang ya boleh tapi tidak perlu di
percaya. Tidak perlu diterima karena sudah cukup dengan wahyu umum yang ada yang sudah
tercantum dalam Kitab Suci dengan rasul terakhir Rasul Yohanes. Itu sudah cukup untuk orang
selamat. Jadi di situ kami ada kesulitan. Begitu Rasul.
Baik, tadi apa yang sudah kamu perjelas itu tolong kamu catat dan sebarkan kembali kepada para
imam-imammu itu semuanya. Karena “AKU menyertai kamu sampai akhir zaman.” Allah menyertai
manusia dengan segala kuasa-NYA. Itu kuncinya. “AKU menyertai kamu sampai akhir zaman”
dengan segala kuasa-NYA DIA berikan kepada siapa pun yang Tuhan panggil untuk menyatakan
nubuat-nubuat ini dalam kehidupan manusia. Kalau itu tidak ada, …sia-sialah kamu semuanya.
Kamu tidak dapat kekuatan dan akhirnya kamu tidak sampai kepada tujuan. Kalau Allah tidak
menyertai kamu sekalian, kamu tidak sampai kepada tujuan. Sampaikanlah itu kepada para
imammu.
Baik, jawab Mgr. Isak Doera
Sudah cukup jelas. Baik, baik, kalau sudah cukup jelas tolong tuliskan dan berikan kepada mereka
dan berikanlah. Tapi kalian degan kerendahan hati bukan kamu mengerti sehingga kamu berbuat
sedemikian. Kita sahabat ya …sahabat …Saya sahabatmu dan kamu sahabat saya. Karena
sahabat itu adalah orang yang terdekat dan setia, suka dan duka, sahabat. Kalau teman, kamu akan
ditinggalkan temanmu karena kecewa. Kalau sahabat itu mau menerima suka dan duka. Allah itu
adalah sahabatmu yang paling dekat. Benar.
Benar, jawab umat.
Ada apa kamu?
Rasul, saya Suster Reinha. Saya ingin bertanya, berkaitan dengan apa yang dikeluhkan saudara
Carlos dan ibu tadi. Saya mengerti kesulitan mereka namun di sini…saya ingin bertanya, apakah hal
ini ada kaitannya dengan inkulturasi dalam gereja. Maksud saya dalam proses atau dalam
pendekatan dengan masyarakat semacam ini atau masyarakat Indonesia pada umumnya itu
berbagai jenis budaya adat istiadat sehingga pada umumnya kalau pendekatan juga mendalami
budaya apalagi budaya sendiri itu kita tidak gegabah tetapi juga mungkin ya seperti tadi Rasul
mengatakan itu tugasnya para imam, itu betul. Tapi di sini juga saya hanya mau mencoba bahwa
mendalami adat istiadat setempat lalu nilai-nilai yang kiranya dapat diangkat untuk di dalam gereja
untuk pada umumnya saat-saat ini nampak agak gencar …nah itu agak menolong untuk
memasukkan iman Kristiani di dalam umat yang sederhana. Itu kiranya ..itu yang saya ingin
mencoba masukan, apakah ini benar bisa dilaksanakan. Terima kasih.
17
Saya katakan tidak bisa. Adat istiadat itu tidak menyelamatkan manusia dan jangan adat istiadat itu
dibawa kepada Tuhan, dan jangan disamakan Tuhan dengan adat istiadat itu. Adat istiadat itu
adalah ciptaan dunia...tidak bisa! Tidak bisa! Itu adalah mendua hati. Dia menyembah Roh. Roh itu
yang disembah adalah penguasa-penguasa dunia adalah iblis. Sudah memperdayai pikiran mereka,
pengertian mereka selama ini. Tidak, jangan dunia dibawa kepada Allah. Jangan Allah disamakan
dengan dunia. Kamu mengerti …kamu mengerti …Sungguh?
Mengerti, jawab Sr. Reinha CB.
Adat istiadat itu tidak bisa disatukan di dalam segala kegiatan mengimani, menggereja, tidak bisa!
Tetapi kalau itu adat istiadat hanya sebatas hanya adat, kalau dia pandai menari, satu suku pandai
menari, tarian itu diabadikan ya sekalian saja tidak ada salahnya. Tetapi kedalaman pengertian adat
itu yang tidak boleh. Mengerti kamu? Bisa diterima?
Ya, jawab Sr. Reinha CB
Baik, sampai ketemu lagi kamu semua ya.
Terima kasih Rasul, jawab umat.
Terima kasih dan berjuang. (Umat bertepuk tangan). Saya ditepukin ya. Terima kasih untukmu
Alexius. Teruskan semua itu. Teruskan apa yang telah kamu buat langkah-langkah dalam
pengertian dalam pemurnian ini ya, juga kau Isak Doera, cukup, tidak usahlah kamu pergi-pergi ya.
Tapi kamu marah kepada saya?
Tidak, jawab Mgr. Isak Doera.
Oh tidak, bagus...., karena saya lebih tua daripadamu. Kamu berapa umurmu? Saya sudah 90 th
pulang
Tujuh puluh lima, jawab Mgr Isak Doera.
….aaahh kamu masih muda, masih kecil. Turuti kata orang tua. Kalau saya melihat kamu pergi,
kamu sudah tidak bijaksana ya Isak Doera. Baik, kamu saksinya semua ya. Baik, baik, penolakan itu
adalah baik buat kamu ya. Terima kasih Isak Doera, terima kasih untuk kamu semua. Selamat
Malam!
Terima kasih Rasul, jawab umat.
(Ibu Agnes menyapa kembali)
Mgr, Romo Widi, suster, frater, terima kasih untuk semuanya. Mari kita berjuang bersama-sama
pengalaman malam ini kita boleh renungkan kembali bekal perjalanan kita dimana nanti kita semua
akan mengalami pemurnian dengan segala apa saja yang akan kita alami kita siap dan pasrah
bersama Ibu Maria. Terima kasih ya.
Terima kasih Ibu Agnes, jawab umat.
---ooo0ooo---
18
Doa Bersama Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu yang bahagia
Pada rekoleksi “Pemurnian dan Kitab Suci”
di Cisarua-Lembang, 4-5 Maret 2006
Pengantar Ibu Agnes Sawarno
Monsignor, romo Widi, suster berdua, dan para frater, dan anak kami yang sedang mempersiapkan
untuk panggilannya dan saudara-saudaraku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus dan Ibu Maria
yang kita selalu dicintai. Sebelum saya memulai saya bertanya kepada Anda, sebelum Anda
menyambut Tubuh dan Darah Tuhan dan setelah menyambut apa yang Anda rasakan tadi.
Kedamaian, jawab umat.
Damai. Amin. Saya akan bersaksi. Anda tahu saya baru menangis ya.
Ya, jawab umat.
Saya menangis. Pada waktu romo Widi berdoa pada saat konsekrasi, Tuhan hadir menampakkan
diri. Wow...! Tuhan memberkati kita semua tadi waktu kita mengalami untuk bersatu dengan Tuhan
sampai dengan selesai dan Tuhan mengatakan: “Agnes, lihat AKU sedih. AKU memberikan diri-KU
ini kepada mereka semuanya. Lihatlah AKU datang, engkaulah menjadi saksi-KU saat ini anakKU”.
Memang Tuhan hadir, Tuhan memakai jubah putih dan memakai mantel merah. Itu yang selalu
terjadi. Maka Anda tidak bisa lagi main-main sebagai anak Tuhan Anda selalu mempersiapkan dan
menjaga dirimu dengan baik supaya Anda pantas menerima kehadiran Tuhan melalui Ekaristi ini.
Sungguh! (Ibu Agnes terisak menangis). Ini sangat menderita buat saya karena saya harus bersaksi
kepada Anda tetapi Anda...? Maukah Anda bertobat dan kembali kepada DIA yang sudah datang.
Ya kami mau, jawab umat.
Saya mau menyampaikan apa yang disampaikan Tuhan tadi kepada anak-anak yang ada di sini.
Saya mau berkurban untuk menjadi saksi tentang kebenaran ini tetapi saya menghendaki Anda mau
bertobat. Bertobatlah Anda! Berat untuk menjadi saksi. Kalau ini tidak saya sampaikan saya
tanggung dosa ini tapi setelah saya menyampaikan ini kepada Anda tapi Anda tetap jatuh dalam
dosa, saya juga..... berat! Berat untuk menjadi saksi kebenaran. Secara dunia juga kalau kita
bersaksi dalam pengadilan kita juga berat. Tetapi saya mau bersaksi tentang kebenaran. Saya mau,
asalkan Anda menjadi anak yang baik, saya mau. Jangan Anda katakan, ibu Agnes senang ya.
Berat saya! Salib berat ini indah sekali kalau kalian mau memikulnya bersama; kebersamaan Anda
bersama Tuhan maupun suka dan duka dalam perjalananmu. “Dimana kamu berkumpul 2-3 orang,
AKU hadir” (Mat 18:20). Memang hadir, Tuhan nyatakan, tadi Tuhan hadir. Maka saya bertanya apa
yang kamu rasakan sebelum dan sesudah menyambut komuni. Ada merasakan?
Ya, jawab umat.
Itulah Tuhan hadir melalui Ekaristi. Ekaristi, roti dan anggur, itulah DIA sendiri. DIA merubah ini
untuk DIA sendiri dan untuk kita semuanya. Tidak main-main. Ini bukan simbol. Ini nyata, riil, misteri
ini nyata. Kita boleh menerima, menikmati misteri yang dari Allah ini.
Saya berharap setelah kita pulang dari rekoleksi ini, kita sama-sama merenungkan apa yang sudah
atau belum saya perbuat untuk Allah, untuk keluargaku, sekitarku, di mana aku berada. Karena
siapa pun yang menerima Yesus Tuhan Allah dalam hidupnya, dia jadi pelayan, dan melayani dan
tidak memilih siapa yang harus saya layani dalam hidup saya. Tidak memilih! Karena Allah juga
tidak memilih untuk melayani. DIA berikan kasih sayangnya. DIA berikan diri-NYA bagi semua
manusia yang membuka hati untuk menerima DIA.
Sungguh saya bersaksi kepada Anda hari ini, berbahagialah Tuhan hadir bersama Ekaristi ini.
Tuhan berkati kita semua bersama-sama. Berbahagialah kita dalam Gereja Katolik yang bersatu
dengan Petrus. Dia Paus yang diangkat oleh Allah menjadi pemimpin manusia di seluruh bumi ini.
Siapa yang tidak ikuti dia, dia lepas dari ikatan Petrus, Sang kunci surga. Anda percaya apa yang
saya katakan ini tadi?
Percaya, jawab umat.
Saya tidak berbohong. Kebenaran tidak diantar dengan kebohongan, kebenaran diantar dengan
sukacita, dengan tulus, dengan iman bersama-sama, Anda beriman dan saya juga beriman kepada
DIA yang sama. Berat buat saya! “Katakan Agnes kepada anak-anakKU, AKU datang untuk
memberikan diri-KU kepada mereka semuanya. “ Sudah kita terima Yesus seutuhnya dalam
kehidupan kita masing-masing, masihkah kita tidak menjaga tubuh kita ini dengan baik? Tubuh kita
adalah Bait Allah. Mengerti tidak?
19
Mengerti, jwab umat.
Apa Bait Allah?
Tempat tinggal Allah, jawab umat.
Ya, dalam roh kita bertemu dengan Allah. Kita ini juga punya roh yang memuji Allah tetapi selalu
dikalahkan dengan keinginan-keinginan daging kita masing-masing. Tetapi roh menangis, menangisi
tubuh kita ini yang fana ini, tidak mau diajak. Roh bertanggung jawab kepada Allah. Wah, berat,
berat. Saya bersaksi. Saya sampaikan kesaksian ini kepada saudara-saudara sekalian supaya
mulai hari ini Anda membenahi diri kita menjadi baik dan baik di mana pun kita berada supaya
pemurnian nanti kita bersuka-cita, boleh mengalami tidak dengan katakutan.
Ketakutan adalah tubuh kita ini yang fana ini yang takut. Tapi kalau kita mau bersama roh, kita bisa
membawa tubuh ini untuk datang kepada Allah seutuhnya. Ibu Maria mengatakan: “Pikiranmu dan
perasaanmu adalah bagian dari dunia, kalau engkau mati selesai. “ Selesai, tidak ada lagi. Surga
tidak pakai pikiran dan perasaan. Tidak lagi! Surga .., mereka yang dipanggil dalam kemuliaan. Roh,
roh itu hidup dikendalikan melalui kuasa Allah sehingga roh itu bisa bersatu dengan Allah
memuliakan Allah, bisa menangis dan menyesali di api penyucian. Roh, roh itu hidup. Roh itu akan
sengsara karena tubuh ini. Roh itu akan tanggung jawab kepada Allah. Ya! Inilah, roh inilah yang
akan diselamatkan oleh Allah. Tetapi keinginan daging-daging itu dipengaruhi oleh dunia. Roh itu
kalah, terhimpit karena kehendak manusia bersama dunia maka celakah kita nanti untuk pulang
kembali kepada Allah. Roh itu akan membawa kepedihan menghadap Allah, mempertanggung
jawabkan apa yang belum dan sudah dilakukan diwaktu masih hidup dalam dunia ini.
Inilah kesaksian, saya menyampaikan tadi Allah hadir. ‘Jangan Ibu Agnes saja yang bisa melihat
ya....”. Pikir Anda, saya tidak menderita atas kehadiran Tuhan dan menampakkan diri itu. Saya
bertambah lagi penderitaannya lagi.., terus menderita.. Saya menderita dengan nubuat-nubuat ini.
Pikir Anda, saya menyampaikan terus saya terus saya tidak berbuat apa-apa dalam diri saya. Oh
tidak! Saya sangat menderita dengan nubuat-nubuat ini harus saya sampaikan kepada anakanakNYA. Apabila nubuat ini saya sampaikan Anda menjadi anak yang baik, saya selesai dan saya
bahagia. Tetapi nubuat ini saya sampaikan tetapi Anda masih jatuh dalam dosa, saya menderita,
cukup menderita. Tolonglah saya, supaya saya boleh melaksanakan tugas ini dengan baik bersama
Anda dimana Anda kembali kepada Allah. Penderitaan saya akan sirna, saya akan bersukacita
dengan Anda kembali kepada Allah karena nubuat ini sudah Kusampaikan kepada kalian. Tetapi
kalian masih jatuh dalam dosa, ampun aku...! Minta ampun saya! Anda pikir anda berbuat di sana di
Jakarta, di Makasar, dimana Anda berbuat? Tuhan menunjukan, Agnes lihat! aku disuruh lihat,
kalian berbuat dosa. Gila tidak? Secara manusia apa aku tidak terpuruk-puruk melihat kalian jatuh
dalam dosa. Ini baru kuberitahu kepada saudara-saudara. Saya dilibatkan dengan perjalananmu.
Apabila saya sudah memantau, kata Tuhan, lihat anakKU. Ampun Tuhan! Ampuni dia Tuhan!
Turunkanlah kerahiman-MU atas dirinya Tuhan. “Lihat anakKU, kau lihat apa yang sudah dia
perbuat. “ Hhi...., mengerikan! Saya seperti melihat layar, melihat film apa yang saudara lakukan.
Sakit tidak saya....? Sakit! Tuhan begitu jauh membawa saya untuk masuk kepada kehidupan anakanakNYA, disitulah saya menderita. Setiap hari saya menangis, menangisi anak-anak Tuhan yang
banyak berjatuhan. Kata Tuhan, Agnes lihat dia, sedang apa, kau lihat? Ya ampun Tuhan. Kadangkadang saya tunduk, saking tidak beraninya melihat apa yang dia perbuat. Pada waktu itu Tuhan
gambarkan semua. Ngeri ya...! Kalau boleh saya minta, Tuhan ambil ini ya, saya tidak sanggup
melihat apa yang mereka lakukan, ngeri, ngeri....! Saudara-saudaraku bantulah aku, tolonglah aku!
Pikir kalian aku tidak menderita? Menderita, sangat menderita...! Bukan setiap saat saya membaca
pikiranmu, melihat hatimu? Tidak, hanya Tuhan yang.... lihat! Kalau sudah kata lihat, kulihat!
Ngeri..ngeri...maka kalian tidak bisa sembunyi dari saya, banyak pengalaman di mana saya
mengalami.....( rekaman terputus)
Jangan sakiti saya lagi terutama Tuhan. Mungkin tadi malam rasul Yohanes juga tinggi ya? Jenaka?
Ini kalau saya cerita dengan para imam mungkin si Agnes sudah gila tapi lebih gila si Ola “Rekoleksi
bersama rasul Yohanes”. Aku yang gila atau Ola? Kita sama-sama gila ya, hari ini kita berekoleksi
bersama rasul Yohanes. Ini yang bisa saya sampaikan.
Karena apa yang dimaksudkan Tuhan adalah jangan lagi kamu jatuh dalam dosa. Jaga dirimu baikbaik dan datanglah kepada-KU, AKU akan menguatkanmu. Tuhan itu dekat ya! Tuhan sangat dekat
dan menyapa kita melalui kuasa-NYA sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Apakah
saudara tidak pernah merasakan kehadiran Tuhan? Apa Anda hanya bicara terus...Tuhan ini...
Tuhan itu..., dan tidak pernah Tuhan diberikan kesempatan untuk menjawab doamu? Kalau kita
berdoa katakan isi hatimu, sesudah itu masuklah dalam kepasrahan. Jangan kehendakmu yang
terjadi semua itu. Kita boleh meminta. “ Mintalah dalam namaKU, sudahkah engkau meminta dalam
namaKU”? (Yoh 14:13) Tuhan juga mengajarkan tetapi bukan meminta memberondong keinginankeinginan kita, keinginan daging ini harus dipenuhi oleh Allah. Siapakah kamu? Kamu orang
pangkat, kamu orang berduit, kamu orang kaya. Tidak! Di mata Tuhan hatimu, berikanlah
kepadaKU. Itu persembahan yang sangat dalam hanya diminta oleh Allah. Berikanlah hatimu
kepada-KU seutuhnya. Jangan hati kita, kita berikan kepada dunia yang tidak bisa menyelamatkan
20
kita. Ini sudah salah! Nanti kita terpuruk-puruk dalam dosa. (Roma 8:6-8) Jangan kita sombong!
Siapakah kita ini dihadapan Allah? Tidak bisa, tidak bisa, kita adalah debu. Siapa yang bertambah
dekat dengan Allah, dia bertambah kecil dan tidak ada artinya (Yoh 3:30). Dia pelayan. Pelayan itu
melayani apa yang diminta tuannya. Sekali-sekali anak Tuhan tidak mencari, ini aku mau melayani,
yang ini aku suka, tidak! Layani apa saja! Saya itu membuka peluang, apa yang bisa saya layani,
saya layani, sepenuhnya karena saya cinta kepada Tuhan. Jadi saya tidak merasa terhina dengan
saya melayani anak-anak Tuhan. Sungguh kita terbebaskan kalau kita tidak membawa ‘akunya’
dalam hidup ini. Rasul Paulus kan sudah mengajarkan, ya kita belajar harga diri. Ada yang bertanya
adakah rasul Paulus berbicara tentang harga diri di Kitab Suci? Ada! Cari! Siapa yang tidak
menemukan dia bodoh kata rasul Paulus. Harga diri itu tidak penting di mata Tuhan. Saudarasaudaraku harga diri itu bagian dari dunia, sombong, egois, merasa pintar, merasa hebat...lihatlah
aku..., siapa aku...terimalah aku apa adanya... Itulah manusia-manusia masih berpegang dengan
harga diri. Harga diri tidak meyelamatkan tapi membuat kita terpuruk-puruk bersama dunia. Harga
diri adalah milik dunia. Percaya tidak Anda?
Percaya, jawab umat.
Kerendahan hati milik siapa?
Milik Tuhan, jawab umat.
Milik Allah. Allah datang menjadi manusia, harga dirinya tidak dibawa. DIA mau menjadi manusia
dan menerima semua apa menjadi rencana-NYA supaya kita semua diselamatkan dari segala
karya-NYA. Coba cari di injil dimana dimana rasul Paulus mengatakan. Baca Ola.
1 korintus 4:6-7. Saudara-saudara kata-kata ini aku kenakan kepada diriku sendiri dan pada Apolos,
karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: “Jangan melampaui
apa yang ada tertulis”, supaya jangan ada diantara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan
mengutamakan yang satu dari pada yang lain. Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu
penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika memang engkau
menerimanya, mengapa engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
Itulah, harga diri itu menjerumuskan kita di dunia ini. Rendah hatilah kita, maka kita bijaksana
mengalami hidup yang diberikan Allah, supaya kita tahu apa arti hidup yang diberikan Allah kepada
kita semuanya. Nanti kita pulang, apa yang kita bawa, harga diri? Tidak! Yang kita bawa adalah
kecintaan kita, kesetiaan kita, kita mau menjadi pelayan dalam hidup ini, saling mengasihi antara
satu dengan yang lain. Maka kita selamat dimana Tuhan memanggil kita. Kita boleh mengalami
sukacita atas kehadiran Tuhan menjemput kita dalam kebahagiaan. Karena kita tahu dalam
kematian itulah, siapakah aku ini, benar atau tidak? Hanya menentukan waktu kita dipanggil oleh
Allah. Jangan mengatakan saya orang pintar kok, saya sudah hidup dengan rohani, saya hidup
dalam doa, saya menggereja... Jangan nilai dirimu seperti itu. Biarlah Tuhan yang menilai diri kita
masing-masing, tapi kita berjuang untuk berbuat baik dan baik dalam hidup ini. Kita tidak bisa
menilai diri kita sendiri. Nantilah saatnya kita dipanggil baru kita tahu, apa kita benar melakukan
semua pekerjaan dalam hidup kita atau tidak. Di situlah kita boleh mengalaminya. Kita menderita
atau kita sukacita. Kata Tuhan, hai anakKU, AKU jemput kau pulang dengan sukacita atau hai kamu
selama hidupmu, apa yang telah kau perbuat? Di situlah kita akan menderita, di situlah kita kan
menyesal, tidak ada artinya. Tapi saat ini kita menyesal dan bertobat untuk kembali kepada Allah.
Saat-saat terakhir itu ya ampun.... Jangan, jangan kita pulang membawa penderitaan yang datang
dari dunia. Sungguh api penyucian ada! Ada yang mengatakan tidak ada. Ada! Api penyucian ada,
hanya diperuntukkan untuk anak-anak Tuhan. Tapi Ibu Maria mengatakan doakanlah para jiwa-jiwa
di api penyucian supaya kerahiman Allah turun atas mereka. Ada! Disediakan! Tuhan lengkap
menyediakan kepada anak-anakNYA, maupun di bumi, maupun kita kembali kepada DIA.
Kita berekoleksi ini adalah kita mau mencari Allah yang sebenarnya dan kita mau hidup bersama
Allah dan kita hidup baik. Jangan sampai kita lagi berbuat kekacauan, penderitaan dalam keluarga,
suami-istri, anak, anak terhadap orang tua atau pun sekitar kita. Tidak ada lagi. Tetapi kita mau
membawa damai, meninggalkan damai, supaya semua serentak untuk memuji dan memuliakan
Allah bersama-sama. Ya!
Ya, jawab umat.
Memang iya itu sulit ya, berat ini, tetapi kalau kita membuka hati sedikit saja kita membuka Allah
langsung ada dalam kehidupan kita. Itu Allah begitu Maha rahim, Maha pengasih dan Maha
penyayang untuk anak-anakNYA. Oke deh.. Jangan sembrono kita menyambut Ekaristi ini kalau kita
tidak siap, kita tidak pantas. Tetapi kita mau berseru dan bertobat, Tuhan ampuni saya agar saya
boleh menerima kehidupan ini bersamamu dalam kehidupan saya melalui Ekaristi ini adalah Engkau
sendiri. Jangan kita seenaknya saja. Tidak bisa! Tapi Tuhan tahu, “AKU menyertai kamu sampai
akhir zaman”, karena manusia tidak bisa sempurna. Tetapi melalui kuasa Allah di mana manusia
membuka hati, manusia itu akan menjadi baik. Amin.
21
Amin, jawab umat.
Selama ini di sini yang belum pernah berdoa dengan saya yang ada di sini, coba tunjuk tangan....!
Banyak ya ? Saya akan nanti akan memandu doa pasrah ini bersama Ibu Maria. Tetapi bukan saya
yang berkuasa untuk memimpin saudara-saudara untuk doa pasrah ini tapi saya memandu hanya
sekedar, hanya untuk mengantarkan saudara-saudara masuk dalam kepasrahan. Bukan saya
masukan tapi saya mengantar, sehingga saudara akan mengalami itu semua dalam kasih Tuhan.
Ya! Tetapi ada satu hal sebagai tambahan, nanti setelah doa pasrah kuasa Tuhan hadir, siapa yang
tidak mengerti berdoa ya. Kan Tuhan mengatakan 2-3 orang berkumpul atas namaKU AKU akan
hadir, apalagi segini banyak, dan AKU menyertai kamu sampai akhir zaman, itu pasti dan dalam
Ekaristi Tuhan berikan Tubuh-darahNYA kepada kita. Benar?
Benar, jawab umat.
Maka nanti kuasa Allah akan hadir di tengah-tengah kita, Anda siap menerima dengan sepenuhnya
dengan mau berjanji untuk mau menjadi anak Tuhan dan kembali kepada Allah seutuhnya dalam
hidup ini. Setelah itu memang untuk datang kepada Allah kita tidak pakai waktu karena Allah tidak
punya waktu, kapan saja kita datang Tuhan dengarkan. Mau jam satu malam, mau tiga pagi, kapan
saja kita datang Tuhan mendengarkan dan menerima anak-anakNYA yang datang kepada DIA. Dan
saya mau menambahkan, sebelum kita bersatu dengan Ibu Maria, saya akan mengajak Anda untuk
doa kerinduan. Siapkan doa kerinduan. Ini seterusnya, seterusnya di mana kita melayani doa
kerinduan ini... “Ajarkanlah itu Agnes!” Aku selalu lupa, banyak lupanya tetapi Ibu Maria selalu
mengingatkan kepada saya, masukanlah doa kerinduan itu kepada anak-anakku. Jadi sebelum kita
bersama Ibu Maria, kita doa kerinduan dulu pasti Ibu Maria akan bersama kita dalam doa kerinduan
ini. Mari kita mulai dengan pujian.
Para romo, suster berdua yang saya cintai, para frater, dan kamu semua yang masih dalam
perjalanan untuk berjuang untuk memasuki panggilanmu, dan aku berdoa supaya engkau sampai
kepada tujuan, dan semua kita yang dikasihi Tuhan Yesus dan Ibu Maria. Marilah kita semua
mempersiapkan diri kita dengan baik untuk bersatu dengan Ibu Maria untuk masuk dalam
kepasrahan, untuk datang kepada Allah yang Mahakuasa yang bertahta di surga, yang selalu
menunggu kita siang dan malam supaya kita mau datang kepada-NYA.
Mari kita semua mempersiapkan diri kita dengan baik, dan kita tahu siapakah saya pribadi di
hadapan Allah; yang tahu diri saya adalah saya sendiri, apa yang sudah saya lakukan dalam hidup
ini, hanya aku yang tahu bersama Allah. Maka hari ini kita mau jujur dan menyatakan penyesalan
kita atas dosa, maupun sikap dan tingkah laku kita, mungkin membuat keluarga kita menderita,
saudara-saudara kita menderita, teman-teman kita menderita karena sikap kita yang tidak baik ini.
Tetapi Tuhan tahu, Tuhan tidak melihat itu semuanya apabila kita mau membuka hati dan
menyatakan: “Saya mau Tuhan, perbaikilah diri saya Tuhan. Saya mau kembali kepadamu
seutuhnya.” Saat itu juga Allah tidak memandang kita dalam kesalahan tapi Tuhan mencurahkan
kerahimanNYA atas kita pribadi-pribadi didalam perjalanan kita masing-masing.
Marilah kita mau datang kepada Allah yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus sendiri. Dan Tuhan
mengatakan kepada kita, dan selalu bertanya kepada kita: “Menurut kamu siapakah AKU ini?” Mari
kita renungkan terus apa yang dikatakan Tuhan supaya kita tidak ketinggalan menyatakan diri
kecintaan kita, kerinduan kita kepada Tuhan Yesus sepenuhnya.
Marilah kita membuka hati. Kita mau saat ini dan kita nyatakan dengan jujur kepada Allah bahwa
kita bersalah dan berdosa dan kita tidak mau lagi masuk dalam dosa. Begitu sakitnya dosa itu kalau
kita masuk kedalamnya tapi masuklah dalam kedamaian, masuklah dalam sukacita bersatu Allah
pada saat ini dan seterusnya di mana pun kita berada, sampai kita dipanggil oleh Allah kita pulang
membawa damai. Kita masuk dalam kedamaian dan kita bersatu dalam kasih Tuhan di surga.
Hari ini saya dan Anda menyatakan, Tuhan terimalah saya, terimalah kepasrahan saya ini apa
adanya, apa pun Tuhan berikan untuk memperbaiki saya dalam pemurnian ini, murnikan saya
Tuhan, supaya boleh merasakan sentuhan-MU, kehadiranMU, di mana pun saya berada supaya
saya siap untuk menantikan pemurnian untuk memurniakan dunia. Itu semua KAU lakukan karena
kecintaan-MU kepada saya, supaya saya boleh bahagia dan merasakan memang KAU sungguhsungguh Allah yang Mahakuasa. Dan saya mau, pakailah diri saya Tuhan untuk melayani di mana
pun saya berada, dan saya mau mempersembahkan seluruh jiwa dan raga saya kepada-MU
seutuhnya dalam kepasrahan ini. Terimalah ya Tuhan, persembahan hati saya yang tercabik-cabik
ini, yang remuk redam ini, terimalah! Ubahlah hidup kami menjadi baik sesuai dengan kehendakMU.
Dan juga kita berterima kasih kepada Ibu Maria yang selalu menyertai kita siang dan malam dan
mendoakan kita, dan mengantar kita, dan membimbing kita, dan menasehati kita, supaya kita tidak
ketinggalan untuk masuk dalam kebahagiaan di bumi maupun kembali dalam kebahagiaan bersatu
dengan Allah, seisi surga khususnya bersama Ibu Maria.
22
Marilah kita mau juga mengatakan kepada Allah, hari ini saya, aku mau memaafkan kesalahan
siapa pun yang begitu membuat saya sedih dan menderita dan kecewa khususnya dalam
keluargaku: suami-istri-anak, orang tua bagi anak. Hari ini saya mau memafkannya. Turunkanlah
kerahimanMU Tuhan atas permohonan saya ini untuk mereka, maupun suami istri yang selama ini
tidak ada damai, maupun terhadap anak-anak saya kasar, atau anak-anak kasar kepada orang tua.
Hari ini saya mau memaafkannya seutuhnya, setulus hatiku. Dan juga saya mau ajarkanlah itu
Tuhan kepada saya, agar saya mempunyai kerendahan hati. Dan Tuhan ambil harga diri saya,
supaya saya boleh mengalami mengasihi, mencintai dalam hidup saya. Dan saya berani dan mau
mengatakan meminta maaf kepada keluarga saya: suami terhadap istri, istri terhadap suami, orang
tua terhadap anak-anaknya, anak-anak terhadap orang tua dan saudara dan sesama kita di sekitar
kita. Hari ini, nanti saya pulang Tuhan, saya akan bertemu dengan mereka dan saya minta maaf
kepada mereka maupun keluarga saya supaya keluarga saya damai sejahtera, supaya kami boleh
mengalami pemurnian ini dengan bahagia. Turunkanlah kerahiman-MU atas diri saya supaya saya
punya kerendahan hati sepenuhnya dan seterusnya dalam hidup saya ini.
Tuhan Yesus mengatakan atas jawaban, atas permohonan kita bersama pada hari ini: ”Kalau
engkau sungguh-sungguh mencintai AKU, mengasihi AKU dan setia kepada-KU dalam untung dan
malang, suka duka dalam hidupmu bersatu dengan Salib. Salib itu adalah AKU sendiri bersatu
dalam kehidupanmu dan engkau masuk didalam hukumKU, adalah hukumKU kasih dan cinta
sehingga engkau mau saling melayani, saling mengasihi, saling mencintai, saling membagi berkat
diantara satu dengan yang lain yang membutuhkannya dan saling penuh pengertian antara satu
dengan yang lain dengan kekurangan dan kelebihannya, dan saling mengampuni. Kalau itu
sungguh-sungguh kau lakukan karena AKU, saat ini juga AKU mengatakan padamu, engkaulah
anak-anakKU yang AKU kasihi.”
Mari saudara-saudaraku, Tuhan hanya meminta itu dari pada kita. Tuhan tidak minta lebih, Tuhan
mempunyai segala-galanya, tetapi hati, yang punya hati adalah saya dan Anda. Persembahkanlah
hatimu kepada Allah seutuhnya jiwa dan ragamu. Berikanlah kepada DIA. Biarlah DIA yang
mengatur hidup kita sepenuhnya, dan kita berjalan bersatu dengan Allah di surga.
Marilah saudara-saudaraku kita hening sejenak. Boleh kita renungkan bersama, arti hidup yang
diberikan Allah untuk kita. Marilah kita hening sebelum kita mulai untuk menyambut kuasa Tuhan
saat ini untuk kita semua yang berkumpul maupun anak-anak Tuhan yang saat ini sedang berdoa
maupun tidak berdoa, kita satukan dan kita mohon kerahiman Tuhan melalui kuasa-NYA. Juga
Tuhan tilik mereka semua di seluruh bumi ini. Juga kita merasakan Tuhan menilik kita, menyertai
kita pada saat ini. Mari kita hening sejenak......(dilanjutkan dengan Lagu Utuslah RohMU ya Tuhan)
Kita datang kepada Allah yang dekat. Datanglah kerajaanMU. Itulah permintaan kita selalu di doa
Bapa Kami. Datanglah kerajaanMU, artinya datanglah ya Tuhan kuasaMU menyertai kami sekalian
di mana pun saat kami berada. Datanglah kerajaanMU. Mari kita memohon datanglah kuasaMU
Tuhan. Kuasailah hati kami saat ini dan anak-anakMu di seluruh bumi Tuhan supaya anak-anakMu
semua kembali kepadaMU seutuhnya.
Marilah kita persembahkan hidup kita dan marilah masuk dalam keheningan dan marilah kita
menyatakan dan berdoa dalam hati kita masing-masing, dan menyebutkan Tuhan Yesus Allah yang
mahakuasa, dan mintalah kepadaNYA. Tuhan akan mendengarkannya. Doa hati yang sangat
dalam, itulah kesenangan Allah. Mari kita sehati sejiwa kita masuk dalam roh, kita berdoa bersama
datang kepada Allah. Hanya dalam roh kita bertemu dnegan Allah pada siang hari ini. Mari iita
perdipakan diri kita dengan baik dan kita tinggalkan semua pekerjaan-pekerjaan dunia, pemikiranpemikiran dunia, tetapi masuklah-masuklah, bukalah hati kita masing-masing untuk datang kepada
Allah. Mari kita hening sejenak, kita datang bersama-sama, saling menguatkan supaya kita tidak
masuk dalam pencobaan yang datang dari dunia ini. Sungguh Allah itu dekat, Allah itu dekat. Mari
kita hening sejenak.. (dilanjutkan dengan Litani Pasrah dst).
Pesan Ibu Maria
Catatan: Tulisan berikut ini, dituliskan berdasarkan
hasil rekaman isi hati dan pesan Ibu Maria pada
Rekoleksi Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia
di Wisma Shalom, Cisarua-Lembang, 4-5 Maret 2006
Anakku Isak Doera, dan juga engkau anakku Alexius, terima kasih kepada kamu berdua. Aku
bahagia. Aku melihat dan mendengar dari surga, keberanianmu dalam kebenaran telah kau
nyatakan kepada anak-anakku. Itu benar. Semua sudah ada dalam Kitab Suci, apa yang menjadi
kehendak Allah saat-saat terakhir ini. Sungguh Aku bahagia Alexius, terima kasih! Tidak lagi engkau
mundur, teruslah engkau maju dengan segala perkara, dengan segala permasalahan, teruslah
engkau maju anakku, bersama Isak Doera. Dampingi Alexius, doakan Alexius karena engkau
sesama. Kamu berdua adalah seorang imam, berbeda doamu dengan anak-anakku. Doa seorang
23
imam itu cukup erat kalau memang sungguh-sungguh hatimu berdoa. Kami semua bersatu dalam
doamu sebagai seorang imam.
Terima kasih Alexius dan Aku meminta kepadamu, semua peristiwa ini, inilah cara yang terakhir
yang kau lakukan untuk mewartakan tentang pemurnian. Inilah puncak pewartaan itu sendiri
anakku. Engkau telah mendapatkannya saat-saat terakhir karena semua itu adalah kehendak Allah
membukakan bagimu, supaya pemurnian itu sungguh-sungguh dimengerti dalam kehidupan
manusia yang mendengarkan pewartaan ini. Catatlah dengan baik dan pergilah Alexius, dengan
cara inilah engkau saat-saat terakhir untuk mewartakan semua kepada anak-anakku. Inilah jalan
yang terakhir, tidak ada lagi cara yang lain lagi untuk mewartakan dan menguatkan dan berikan
pengertian kepada anak-anakku dan juga kepada para imam-imam yang belum mengerti apa arti
panggilan. Sungguh Allah membiarkan itu, karena belum waktunya untuk dibongkar. Belum
waktunya....! Maka para imam juga tidak mengerti apa yang sudah tertulis pengertian pemurnian.
Pada waktunyalah Allah akan membukakan itu untuk bekal dalam perjalananmu untuk
menyampaikan arti pemurnian sebenarnya.
Sudah cukup sarana itu Alexius. Semua ini terjadi karena Allah memberikan jalan bagimu. Sungguh
Aku mengatakan, pada waktunyalah Allah menyatakan semua ini. Sudah sekian lama Firman itu
diantara manusia tetapi belum waktunya diberikan pengertian pemurnian sebenarnya tentang janji
Allah yang sudah tertulis dalam Kitab Sucimu. Ini yang Aku sampaikan kepadamu, maka semua
yang telah kau lakukan berapa hari ini, itulah puncaknya. Tidak ada lagi, tidak ada lagi sarana yang
lain, tidak lagi sarana untuk menjelaskannya karena inilah penjelasan yang sesungguhnya yang
Allah nyatakan dalam perjalananmu didalam kelompok ini. Pergilah! Ini sungguh-sungguh sangat
dibutuhkan bagi para imam dan juga anak-anakku, dan tuliskanlah dan sebarkanlah kepada
sesamamu imam. Jangan kau kuatir. Sebenarnya yang semuanya ini yang membuka ini adalah
Allahmu, hanya kamu adalah sarana dari kehendak Allah yang sebenarnya. Ini dibukakan saat-saat
terakhir bagi dunia.
Anak-anakku, janji Tuhan sudah cukup lama. Inilah saatnya, janji itu akan terlaksana melalui kamu
di negaramu ini bersama Agnes dengan Kelompok ini yang telah Kuberikan kepadamu. Tidak ada
kelompok seperti ini di seluruh bumi anakku. Berbahagialah kamu! Kelompok ini membuka semua
yang tersembunyi juga yang menyesatkan dan juga membahagiakan bagi kamu dibukakan oleh
Allah.
Anak-anakku yang Aku kasihi, maka Aku Ibumu diberikan pengertian ini oleh Allah karena Aku-lah
yang akan meneruskan semua ini anakku, sampai akhir zaman. Aku diberikan kepadamu. Aku
bercerita tentang Allah, tentang surga, tentang kebenaran, tentang semua..., Aku membuka kembali
dalam Kitab Sucimu supaya kamu sadar banyak anak-anakku sudah terlena, tidak lagi
mendengarkan Firman Tuhan, juga para imam.
Penyertaan Allah untuk manusia yang percaya, Allah tetap bernubuat sampai dunia ini berakhir.
Jangan kau pikirkan kehadiran Allah dan Aku dan Yohanes melalui Agnes. Jangan dipikirkan
anakku tetapi terimalah kebenaran ini. Jangan engkau memandang dan memikirkan Agnes tetapi
renungkanlah kebenaran ini sudah datang diantara kamu. Agnes dipanggil untuk kamu saat terakhir
ini. Berbahagialah kamu anak-anakku di Indonesia ini, Allah datang dengan kuasa-NYA menyertai
anak-anakNYA. Setia dalam segala pengajaran, hukum kasih dan cinta Allah yang telah diberikan
kepadamu melalui Firman-NYA.
Anak-anakku yang Aku kasihi, dikatakan Firman Tuhan, “Apabila seorang bernubuat tetapi tidak
terjadi, hati-hatilah kamu”(bdk Ul 18:22), dan Firman Tuhan mengatakan, “Hati-hati dengan nabi palsu,
jangan sampai kamu disesatkan” (bdk Mat 24:11,24-25), sudah diberikan kepadamu tapi kamu melihat
dan menerima buah-buah dari semua nubuat-nubuat itu semua, khususnya bersama Agnes.
Apakah nubuat selama ini tidak terjadi?
Terjadi Ibu, jawab umat.
Itu buah. Kamu bisa membedakan roh, yang mana datang dari atas yang mana datang dari dunia
(bdk I Yoh 4:1-6). Dunia berkata, aku adalah kebenaran, aku datang dari surga tapi apa yang terjadi?
Penderitaan, saling memusuhi, saling membunuh, saling memerangi, saling menginjak-injak
manusia, tidak ada lagi harga manusia di mata dunia. Itulah buah datang dari dunia. Itu kata Tuhan,
hati-hati nabi palsu! Cukup gerakan perkataan Tuhan cukup keras bagimu supaya kamu berjagajaga dan berhati-hati dalam hidupmu. Jangan kau berlari-lari ke sana ke sini mencari Tuhan,
tidak!(bdk Mat 24: 26). Kalau hatimu terbuka, Allah ada dalam hatimu, dan engkau merasakan Allah
ada menyertai kamu dalam suka dan duka dalam kehidupanmu.
Anak-anakku yang Aku kasihi, ini jelas saat terakhir bagi dunia. Bagi manusia yang percaya atau
pun tidak percaya, aku mau mengatakan, tidak lama lagi akan terjadi kegoncangan di negaramu ini.
Cukup berat bagimu. Kalau engkau tidak bertobat dan kembali kepada Allah, kegoncangan itu akan
menjadikan kamu menderita, menangis, tidak tahu apa lagi harus apa yang kamu lakukan.
Kegoncangan yang sangat dahsyat di negaramu ini, cukup berat anakku.... Sebentar lagi, dan juga
24
seluruh bumi, sudah cukup dekat... Kedekatan pemurnian ini, kamu juga mengalami banyak
penderitaan dalam hidupmu dalam keluargamu. Itulah pemurnian juga terhadap pribadimu juga
dalam keluargamu masing-masing. Kamu dimurnikan supaya kamu boleh masuk dalam pemurnian
yang sesungguhnya supaya kamu tenang bahagia menyambut pemurnian itu.
Anak-anakku yang Aku kasihi, sudah dekat.., sudah dekat! Kalau surga sudah mengatakan sudah
dekat dan dekat, sudah dekat! Inilah yang Aku sampaikan. Aku ingin kamu kembali kepada Allah.
Bertobatlah anakku, kembalilah kepada Allah karena Allah itu Maha rahim, Maha pengasih bagi
anak-anakNYA. Pergilah cepat, bergegaslah untuk datang kepada DIA. Ini yang Aku sampaikan
kepadamu.
Dan lihat Agnes! Aku juga sudah menyampaikan kepadamu. Itu suatu tanda buat kamu, apabila hari
itu sudah dekat Agnes sangat menderita. Kini dia menderita dan sangat menderita. Apakah kamu
mengerti?
Mengerti, jawab umat.
Kalau kamu mengerti, bekerjasamalah dengan Agnes. Jagalah dirimu baik-baik! Itu saling menjaga
dan berjaga-jaga. Kalau kamu iya, tapi kamu tidak menjaga dirimu dengan baik, dimanakah
kebersamaan sehati sejiwa untuk bersatu dalam roh untuk datang kepada Allah kalau kamu tidak
memperbaiki dirimu dengan baik. Ini yang Aku sampai akan kepada kamu.
Alexius, persiapkan dirimu kembali dan cepat cari tahu dan bersuaralah kamu! Berteriaklah kamu!
Tapi bukan seperti Yohanes Pembaptis, tapi berteriak berarti kamu mengerjakan dan berhubungan
dengan mereka anak-anakku untuk dilayani. Jangan saat ini untuk menunggu.... Tidak lagi kamu
menunggu tapi kamu yang mulai bertanya kepada mereka yang akan, untuk dilayani. Dan jangan
kuatir dengan sarana dunia pasti ada penyelesaian. Pasti, kamu bekerja pasti ada upahnya dalam
kamu bekerja. (Umat tertawa, red)
Kenapa kamu ketawa? Kamu selalu..., apabila kamu mau melayani, sarana itu yang kau utamakan.
Itu singkirkan dulu tapi rencanamu yang nomer satu yang kamu persiapkan, itu (sarana) akan
menyusul dengan baik. Kamu percaya?
Kami percaya Ibu, jawab umat.
Terima kasih, dan tolong imammu yang saat ini sedang susah hati. Siapa?
Heribertus, jawab umat.
Heribertus?
Alexius, jawab umat.
Alexius? Imammu di Timika....
Romo Jack, jawab umat.
Yakobus, sekarang susah hati dengan segala peristiwa dunia terjadi sekitarnya. Jangan kamu
tunda. Kalau dia mengatakan, aku belum bisa menolongmu. Kamulah menolong dia supaya dia
dapat tertolong dan anak-anak Tuhan di sana tertolong. Sampaikan kepada anak-anakku yang
berlimpah berkat. Kamu di sini juga menjadi tangan Tuhan untuk memikirkan kembali rencana ini
karena Agnes, beberapa mereka dan para imam akan berangkat, sarana-sarana ini yang akan
menjadi kekuatiran mereka. Apa kamu tidak ikut serta memikirkan itu? Jawablah Aku? Tidak berani
kan kamu menjawab..? Tidak berani kamu menjawab..? Memang berat memberikan berkat itu
anakku. Takut kan? Kalau kamu takut memberikan berkat berarti kamu tidak sampai kepada tujuan.
Di sini kamu yang berkelimpahan berkat, Aku tidak usah menunjuk satu persatu tapi bukalah hatimu
untuk memikirkan bagaimana mereka akan pergi dengan sarana ini. Di sini ada atau tidak ada yang
mempunyai berkat?
Ada, jawab umat.
Yang ada itu berani memberikan atau tidak?
Berani Ibu, jawab umat.
Sungguh?
Sungguh Ibu, jawab umat.
25
Baik anakku, kalau ini terjadi kerjasamalah dengan apa yang kau lakukan bersamaku, namanya
Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu yang bahagia. Engkau melayani, Aku ada bersamamu. Engkau
mengasihi, Aku ada bersamamu. Engkau membagikan berkat, Aku ada bersamamu karena Aku
ada di surga anakku. Itu bagian dari dunia. Tapi daripadamulah Aku boleh melayani anak-anakku.
Kamu mengerti?
Mengerti Ibu, jawab umat.
Baik, terima kasih, akan Kucatat dalam doaku, dimana kamu mengatakan, ya aku punya berkat.
Mulai saat ini berjuanglah carikan berkat supaya Agnes bersama mereka dan imam-imam ini
khususnya Alexius, dia dibutuhkan, sangat dibutuhkan. Jangan bangga hatimu Alexius......
Bingung Ibu, jawab Romo Alexius Widianto Pr.
Jangan bingung hatimu. Engkau sudah melakukan yang terbaik yang terakhir, tidak ada lagi sarana
untuk mau memberikan pengertian tentang pemurnian ini karena permunian ini didukung dengan
Firman Tuhan dari Kitab Sucimu. Itu cukup jelas, bukan pemikiranmu yang menerangkan, tapi Kitab
Sucilah, Allah sendiri berikan penerangan itu untuk mengertikan tentang arti pemurnian. Baik, Aku
akan melihat dan mendengar dan mendoakan, dalam tiga hal ini Kuberikan kepada kamu yang
mengatakan “ya saya mau” untuk membagikan berkat dan mencari berkat. Upahmu ada di surga
anakku.
Terima kasih Ibu, jawab umat.
Baik, segala sesuatu, siapa pun yang bekerja, kamu akan mendapatkan upah. Terserah Allah,
apakah upah itu kebahagiaan di surga atau upah itu berkat akan berlimpah didalam hidupmu. Itulah
saat-saat terakhir, engkau akan memberikan hartamu dalam pelayanan ini. Tapi itu juga sudah kami
lakukan dengan para rasulmu pada waktu itu, banyak harta dikumpulkan semua itu untuk melayani
dan diberikan kepada para rasul-rasulmu. Harta mereka..., supaya para rasulmu dapat bekerja,
dapat makan dari umat-umat yang menerima untuk diselamatkan. Itulah mau Kuberikan kepadamu
seperti Aku bersama para rasul dan pada waktu itu bersama umat-umat yang menerima. Harta
mereka dipersembahkan untuk melayani. Cukup berat.., kalau sudah menyangkut berkat o.... cukup
berat... aku sudah susah payah mencari berkat itu bagaimana mungkin aku bisa membagikannya?
Anak-anakku berkat itu bisa membawa kamu selamat tetapi juga berkat itu bisa kamu celaka. Benar
tidak?
Benar, jawab umat.
Terima kasih kalau kamu mengerti. Aku ingin suasana ini Kubawa, Kuberikan didalam kelompok ini
bersama Agnes dan juga imam-imammu. Miskinlah kamu dihadapan Allah. Jangan kamu kaya
bersama dunia, Allah tidak ingin kamu membawa dunia kepada Allah tetapi penyerahan diri
kemiskinan itu sehingga kamu kaya mendapatkan berkat yang kekal, yang abadi. Mengertikah
kamu?
Mengerti Ibu, jawab umat.
Terima kasih, terima kasih. Inilah pemurnian, pemurnian anakku. Bergegaslah, perbanyaklah
melayani, berbuat baik, mengasihi, mencintai; tidak ada lagi pertentangan, pertengkaran, keraskerasan didalam dirimu, khususnya didalam keluargamu masing-masing, tidak ada lagi. Tetapi ada
kasih, ada cinta, saling melayani dalam keluargamu sehingga engkau bisa melayani di mana pun
kamu berada. Ini yang Aku sampaikan kepadamu semua yang ada di sini.
Terima kasih kepada kamu Alexius, Isak Doera, Maria, kamu berjuang teruslah berjuang. Memang
kau dipanggil bukan kamu pintar tapi semua itu diberikan kepadamu supaya kamu bisa bekerja
dengan baik didalam kelompok ini, dan juga sebagian kamu bersama Agnes juga kamu punya
kelebihan-kelebihan itu kamu persembahkanlah kepada Allah bersamaku dalam kelompok ini.
Semua punya bagian-bagian, punya kelebihan, itu persembahkanlah bersama Aku untuk melayani
anak-anakku.
Ibu, maaf anakmu mau bertanya. Malam tadi rasul Yohanes membimbing kami dan rasul
menceritakan kepada kami, bahkan mempertanyakan kepada kami bahwa tanda besar akan tampak
di langit, seorang wanita berselubungkan matahari. Inilah nubuat yang disampaikan oleh rasul
Yohanes dan kami mengerti bahwa nubuat itu sudah digenapi dengan kehadiran Ibu, penampakkan
Ibu pada penampakkan terakhir di Fatima, juga pada ksempatan-kesempatan di tanah air kami.
Kami menikmati begitu banyak pesona matahari yang diberikan sebagai tanda kasih Ibu. Ada hal
yang belum kami mengerti ingin kami tanyakan. Maafkan bahwa ini bukan ingin tahu tapi kami ingin
lebih mengerti supaya bisa mewartakan. Kami menangkap seakan ketika rasul Yohanes
mengatakan, apakah kalian mengerti tanda apakah itu, kami tidak bisa menjawabnya dan rasul
menerangkan bahwa itu adalah tanda bahwa Bunda Maria adalah saksi keselamatan telah hadir di
bumi. Kami menerima itu dan kami mengerti hal itu, hanya ingin kami tanyakan apakah tanda besar
26
di langit itu akan kembali tampak juga menjelang saat-saat puncak pemurnian dunia? Maafkan kami
Ibu seandainya pertanyaan itu tidak harus ditanyakan tetapi direnungkan saja. Hanya malam tadi
kami kurang mengerti, tapi kami tidak menanyakan kepada rasul Yohanes karena terus terang kami
merasa malu bahwa kami tidak mengerti. Terima kasih.(Umat bertanya)
Nubuat yang dituliskan oleh Yohanes, itu adalah perjalananku sendiri. Aku tetap bersama anakanakku sampai akhir zaman dan Allah mengantarkan Aku ke bumi ini, sebagian melihat tanda itu
melihat Aku, termasuk Agnes. Itulah penyertaanku supaya keselamatan itu jangan padam karena
dunia. Jadi Aku diikut-sertakan oleh Allah dalam karya keselamatan ini untuk manusia yang percaya
sampai akhir zaman. Itu adalah tanda perjalananku dan nubuat itu sudah terjadi.
Dan tanda saat-saat terakhir pemurnian juga akan tiba, tanda itu adalah kemenangan yang telah
diberikan kepada kamu. Tanda itu adalah Salib Hidup adalah Allah sendiri menampakan diri apa
yang dinubuatkan dalam Kitab Suci. Tanda itu adalah tanda kemenangan adalah SALIB. Apa kamu
sudah jelas?
Jelas Ibu, jawab umat,
Terima kasih. Apakah kamu setelah mendengar, apa kamu tidak takut?
Tidak, jawab umat.
Kamu menjawab tidak takut karena apa?
Karena kami percaya Tuhan dan Ibu Maria menyertai kami, jawab umat.
Baik, baik......(terbatuk-batuk, red) Agnes tersedak. Biarkanlah tanda ini diberikan kepadamu.
Sebenarnya Agnes rohnya berbicara kepadaku. Itulah tanda! Kalau Agnes berbicara kepadaku akan
berhenti. Tanda itu diberikan kepadamu bahwa Agnes ada bersamaku. Kamu mengerti?
Mengerti Ibu, jawab umat.
Yang tersedak adalah Agnes, bukan Aku Ibumu. Mendengarkan jawabanku ini, dia bertambah takut.
Karena dia dipanggil untuk menjadi saksi apa yang Aku sampaikan ini kepadamu. Cukup berat
Agnes. Biarlah Agnes meminta padaku. Dia menyatakan, Ibu kalau boleh aku meminta, jangan
berikan yang menakutkan diatas bumi ini untuk anak-anakku karena peristiwa kegelapan itu sudah
cukup mengerikan. Itulah pertanyaannya kepadaku.
Anak-anakku yang Aku kasihi, dengan peristiwa tadi Agnes bergejolak. Seolah-olah surga
memberikan tugas yang sangat berat, mengapa tidak berkasihan dengan saya. Itu kata Agnes.
“Tolong saya Ibu Maria!” Tolong, minta tolong dia; sekarang dia minta tolong. Aku mengerti
perasaannya, juga Aku menangisi dia, saat-saat terakhir ini anak ini menerima tugas cukup berat
maka Aku bawa dia ke tempat-tempat dimana Aku bertemu dengan mereka (bertemu dalam roh dengan
Lucia, Fransisco, Yacintha, Bernadette Soubirous, Margaretha Maria Alacoq, Catharina Labore dll. pada saat ziarah
batin/misi bulan Mei 2005). Pada saat Aku pertemukan dia dengan mereka agar mereka menguatkan dia
dalam perjalanan ini. Itu tujuanku yang pertama untuk Agnes. Dunia tidak akan percaya kepada
Agnes. Apakah pernah kamu terpikir, memikirkan Agnes, perjalanan Agnes? Pernahkah engkau
menangis dan mendoakannya? Kamu hanya menerima pelayanannya tapi kamu tidak masuk
bersama Agnes. Agnes ini cukup pedih dan menangis bila terjadi sesuatu kebersamaan dengan
anak-anakku. Dia juga masuk dalam keinginan pemikiranmu. Sekarang Agnes menangis ini
tandanya (mengusap air mata) dia menangis, rohnya menangis. Masih juga kamu yang bersama dia
suka melukai hatinya. Ini menangis, boleh dia menangis. Melukai hatinya, memarahi dia, dan
maksudnya apa? Anak ini, apakah dia berbuat jahat kepadamu?
Tidak Ibu, jawab umat.
Apa dia menyesatkan kamu?
Tidak Ibu, jawab umat.
Baik, apa yang telah disampaikan itu semua kepadamu bukanlah hasil dari pemikiran dari
kehidupannya, yang disampaikan itu adalah yang dia dengar dari surga. Kasihan anak ini. Aku saja
dan Tuhan tidak pernah memarahi, menyakiti anak ini. Itu Tuhanmu. Tidak pernah Tuhanmu
menyalahkan, memarahi dia, dan juga Aku Ibumu, Aku selalu mendoakan anak ini supaya tugas ini
selesai sampai kepada tujuan, jangan sampai putus ditengah jalan. Tapi itu tidak akan terjadi karena
Alah sudah menangkapnya. Masihkah kamu mau curiga dan memarahi prasangka buruk kepada
Agnes?
Tidak, jawab umat.
27
Terima kasih. Dan bagi kamu yang masih prasangka jelek, renungkanlah kembali kepada dirimu
sendiri. Kalau itu masih terjadi, sebenarnya yang sakit adalah kamu, bukan Agnes! Kamu tidak bisa
membenahi dirimu sendiri, yang kau salahkan Agnes. Yang sakit siapa anak-anakku?
Diri sendiri, jawab umat.
Apa yang sakit Agnes?
Tidak, jawab umat.
Renungkan! Kalau kamu sakit, cepatlah kamu sehat, pulihkanlah kembali hatimu seluruh
kehidupanmu, masuklah dalam kebenaran ini. Dan juga Aku minta dalam keluarga Agnes
khususnya Tarsicius suaminya. Berbahagialah kamu hai Tarsicius. istrimu sudah dipersiapkan jauh
sebelum mengenal engkau. Dia sudah dipersiapkan dengan baik dari dunia ini dan Allah
mengirimkan engkau supaya dinyatakan semua itu akan terjadi. Tarsicius, sabarlah engkau
terhadap Agnes. Juga Aku bertanya kepadamu Tarsicius, apakah anak ini salah terhadapmu?
Tidak, jawab bapak Tarsicius.
Baik anakku. Kalau tidak, janganlah engkau sakiti hatinya, dukunglah dia dengan baik, lindungi dia
dengan baik supaya dia dapat bekerja dengan baik saat-saat terakhir ini. Dan Aku minta sampaikan
kepada anak-anakmu semuanya agar mendukung Agnes ini sepenuhnya, Dukung dengan baik
saat-saat terakhir ini. Ini sangat penting karena kamu yang paling dekat dengan Agnes. Doakan dia
dan bawa anakmu untuk bersatu dalam doa, yang jauh juga dapat berdoa dalam keluarga masingmasing. Lihatlah dia Tarsicius, dia sudah memberikan hidupnya dalam keluargamu. Dia layani
semua keluargamu: engkau, anak-anakmu, cucu-cucumu dengan baik. Dia berikan semua itu
kepadamu. Aku ingin Tarsicius dampingi anak ini saat-saat terakhir karena penderitaanya cukup
berat. Apabila bertambah dekat, penderitaannya juga bertambah berat. Jaga dirimu Tarsicius,
banyak berdoa. Doakan Agnes! Apakah kamu bersedia anakku?
Ya, jawab Bapak Tarsicius
Baik terima kasih dan berjuang, Aku mendoakanmu anakku. Berbahagialah engkau! Sangat
berbahagia dan bersyukur, karya Allah saat terakhir ini jatuh dalam keluargamu sendiri. Tapi ingat
penguasa-penguasa kegelapan juga tidak akan berhenti untuk mau mencobai keluargamu dan
engkau sendiri dan anak-anakmu. Jaga dirimu dengan baik. Terima kasih Tarsicius. Aku
mengasihimu, anakku.
Terima kasih Ibu, jawab bapak Tarsicius.
Terima kasih. Inilah pernyataanku kepada kamu semua, juga kamu yang bersama Agnes, jangan
sekali-sekali kamu melukai hatinya karena sikap dan tingkah lakumu. Kasihan Agnes. Semua anakanakku dimasukkan dalam kehidupannya. Cukup berat...!
Ya... baik. Sekali lagi terima kasih kepada kamu, terima kasih. Sampaikan salamku juga kepada
Heribertus. Sungguh sudah tiba dia akan kembali bersamamu untuk menerima semua segala
peristiwa yang akan segera turun di negaramu dan seluruh bumi, dan Aku juga minta kepada kamu
Alexius, sudah ini, inilah jalan, sudah pergilah dan sampaikan semuanya seperti apa yang telah kau
sampaikan selebihnya Allah akan menyertaimu dan Aku Ibumu berdoa dan Yohanes akan tetap
mendampingimu di mana engkau melayani.
Terima kasih, jawab romo Alexius.
Terima kasih, baik sampai di sini dan juga Aku mau mengatakan, teruslah kamu berjuang apa yang
telah kau sampaikan doa itu terus satukan dengan doa-doamu supaya menjadi kekuatan bagimu.
Terima kasih, terima kasih semua.
Anak-anakku yang Aku kasihi, kamu berjuang untuk menerima pemurnian supaya kau dapat
menerima pemurnian ini dengan sungguh-sungguh. Sekali lagi mari kita satukan sehati sejiwa
dalam roh, kita datang kepada Allah. Mari kita berdoa.
Ya Allah yang Mahakuasa, pada saat ini juga jiwaku kuserahkan kepada-Mu
karena Engkau yang mempunyai bumi ini dan aku ciptaan-Mu. (3 X) Amin.
Anak-anakku yang Aku kasihi, selamat bekerja dan melayani, dan Aku minta kepadamu, saling
mengasihilah antara satu dengan yang lain supaya pemurnian ini sungguh-sungguh membawa
kamu bahagia dalam hidupmu.
28
Dan juga anakku yang juga engkau dipanggil, bergegaslah cepat. Hari ini engkau dipanggil untuk
bersatu dengan Allah, apakah engkau sudah menyatakan itu kepada Allah ‘ya saya mau’?
Sekali lagi jawab anakku! Katakan, siapakah namamu? Siapa namamu anakku?
Petrus Argo, Bunda, jawab anak yang dipanggil.
Baik, selamat untukmu. Jangan takut, pergilah, serahkan dirimu seutuhnya kepada Allah walaupun
waktunya sudah singkat akhirnya juga engkau akan menjadi imam. (Umat bertepuk tangan)
Maafkan Bunda, mohon petunjuk, saya punya kesulitan karena saya menpunyai pacar. Saya
mencintai dia tapi saya lebih mencintai Yesus. Bagaimana cara penyelesaiannya yang lebih baik?
Baik anakku, baik. Kalau engkau mencintai Allah, doakan dia supaya dia dipertemukan sesuai
menjadi kehendak hatinya. Mengerti? Mengerti anakku?
Iya Bunda, jawab Petrus Argo.
Cintailah Allah sepenuhnya dalam hidupmu dan sambutlah panggilan-NYA dalam hidupmu. Kalau
engkau sungguh-sungguh mencintai Allah, tinggalkan dia dengan mengasihi-NYA. Tidak akan
kehilangan. Pasti Tuhan akan memberikan jalan semuanya, yang penting keputusan itu ada dalam
kehidupanmu. Mengerti?
Mengerti Bunda, jawab Petrus Argo.
Pergilah anakku, doaku menyertaimu didalam kau menyerahkan diri kepada Allah. Selamat
berjuang dan berdoa.
Terima kasih Bunda, jawab Petrus Argo.
Terima kasih. Doakan dia anak-anakku!
Ya Ibu, jawab umat.
Terima kasih, terima kasih, sampai bertemu dalam pelayananmu nanti. Selamat siang untuk kamu
semuanya!
Terima kasih Ibu Maria, jawab umat.
-ooo0O0ooo-
29
Download