PENDAHULUAN Kaolin atau ”kaolinite” dengan rumus molekul Al2O3.2SiO2.2H2O merupakan salah satu jenis mineral lempung yang banyak terdapat di Indonesia. Kaolin lazim disebut sebagai “lempung cina” karena pertama kali ditemukan di daerah Kao-Lin, Cina (Zheng 2005). Bagian permukaan kristal kaolinit mempunyai muatan negatif yang tetap dan tidak bergantung pada pH (permanent charge). Muatan negatif tersebut berasal dari substitusi atom dalam struktur kristal yang tidak memengaruhi struktur kristal tersebut, misalnya dengan adanya atom Al yang bermuatan +3 menggantikan atom Si yang bermuatan +4, kerangka kaolinit kekurangan muatan positif atau kelebihan muatan negatif (Tan 1982). Mineral lempung kaolin dalam bentuk dehidroksilasi disebut metakaolin. Terhidroksilasi kaolin menjadi metakaolin merupakan proses endotermik yang membutuhkan sejumlah energi yang besar untuk menghilangkan gugus hidroksil yang terikat secara kimia. Pemanasan suhu tinggi pada kaolin membuat struktur kaolin rusak dan membentuk metakaolin yang bersifat amorf berdasarkan analisis sinar-X (Mitra dan Bhattacherjee 1969). Metakaolin ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pencemaran lingkungan pada perairan khususnya. Dewasa ini masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh zat warna telah cukup memprihatinkan sehingga perlu ditangani dengan serius. Salah satu contoh zat warna yang sering digunakan pada industri tekstil adalah biru metilena. Salah satu metode yang digunakan untuk menghilangkan zat warna adalah teknik adsorpsi dengan menggunakan berbagai jenis adsorben. Teknik adsorpsi dilakukan karena metodenya sederhana dan ekonomis. Mekanisme adsorpsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu adsorpsi secara fisika (fisisorpsi) dan secara kimia (kimisorpsi). Pada proses fisisorpsi, gaya yang mengikat adsorbat oleh adsorben adalah gayagaya van der Waals, sedangkan pada proses kimisorpsi terjadi interaksi adsorbat dengan adsorben melalui pembentukan ikatan kimia. Adsorben yang paling umum digunakan adalah zeolit, montmorilonit, dan karbon aktif. Upaya konvensional tersebut telah banyak dilakukan. Kelemahan cara ini adalah menimbulkan masalah baru dalam mendaur zat warna yang telah teradsorpsi pada adsorben. Nanokomposit merupakan suatu bahan yang dibuat dari penggabungan antara dua komponen berbeda yang salah satu atau keduanya berskala nanometer (10-9) atau setara dengan ukuran atom dan molekul (Netcomposites 2007). Pada penelitian ini, dibuat nanokomposit dengan menggunakan prinsip metode adsorpsi-fotodegradasi untuk mengatasi masalah dalam mendaur ulang zat warna yang telah teradsorpsi pada adsorben. Metode adsorpsi-fotodegradasi didasarkan pada proses adsorpsi senyawa organik oleh permukaan padatan yang sekaligus dapat mendegradasi senyawa organik. Metode ini sedang dikembangkan. Dari berbagai hasil penelitian, diketahui bahwa senyawa-senyawa zat warna dapat didegradasi melalui serangkaian proses fotokimia dengan menggunakan sinar UV. Fotokatalis yang digunakan pada penelitian ini adalah oksida logam TiO2. Serbuk TiO2 memiliki aktivitas fotokatalitik yang tinggi, stabil, dan tidak beracun. Titanium oksida merupakan bahan semikonduktor oksida logam yang sering digunakan sebagai katalis dalam berbagai penanganan limbah polutan organik dan zat pewarna (Wijaya et al. 2005). TiO2 mampu mendegradasi senyawa organik, namun kurang efektif dalam mengolah limbah yang konsentrasinya tinggi. Kemampuan fotokatalisis oksida logam transisi ini dapat mengalami peningkatan apabila memiliki ukuran partikel dalam kisaran nanometer. Penurunan dimensi partikel oksida logam transisi sampai ke daerah nanometer dapat membantu aktivitas dalam proses degradasi dari zat warna. Zat warna yang digunakan pada penelitian ini adalah biru metilena. Biru metilena merupakan senyawa kimia aromatik heterosiklik. Senyawa ini memiliki rumus molekul C16H18ClN3S dengan bobot molekul 319,86 g/mol. Struktur kation biru metilena ditunjukkan pada Gambar 1. Biru metilena merupakan salah satu zat warna pencemar yang murah, mudah didapat, dan cukup berbahaya. Gambar 1 Struktur kation biru metilena. Interaksi biru metilena dengan air akan menghasilkan ion biru metilena yang