Dikutip dari Kompas.com. Gunung bawah laut adalah hal yang umum di sepanjang Lempeng Sunda, yakni batas pertemuan antara Lempeng India-Australia dengan Lempeng Sunda (Eurasia) yang secara fisis nampak sebagai palung laut memanjang dari selatan Pulau Jawa hingga ke sebelah barat Sumatera. Kelak gunung-gunung laut ini akan masuk ke dalam palung dan menjadi "pengganjal" yang membuat aktivitas tektonik setempat menjadi sedikit lebih lambat sehingga konsekuensinya aktivitas kegempaan (seismik) di tempat tersebut menjadi lebih kecil dibanding daerah-daerah lain disekitarnya yang gak kemasukan gunung laut. Pesisir selatan Jawa Tengah - DIY misalnya, merupakan contoh daerah ini, dimana kegempaannya cukup sedikit karena (kemungkinan besar) palung laut di lwilayah ini sudah mulai terganjal oleh lereng gunung laut Roo Rise. Salah satu gunung laut populer yang sampe muncul ke atas permukaan dan menjadi pulau tersendiri adalah Pulau Christmas alias Pulau Natal, milik Australia, yang ada di sebelah selatan Jawa Barat. Namun jika gunung laut itu gunung api, besar lagi, mana berkaldera pula, rasanya baru kali ini ada. Aktif apa tidak, kita belum tahu. Salam, Ma'rufin ===== JAKARTA, KOMPAS.com — Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu. Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris. "Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5). Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. "Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus," katanya. Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera. Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing. Tim ahli dari Indonesia, AS, dan Perancis kemudian bekerja sama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).