BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Keagenan
Dalam teori keagenan, hubungan yang timbul dari adanya kontrak
yang ditetapkan antara dua pihak, yaitu pihak principal sebagai pihak
yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang
menerima pendelegasian pekerjaan, yang berarti terjadi pemisahan
antara kepemilikan dan kontrol perusahaan Jensen dan Meckling (1976)
dalam Lestari dan Yasa (2014).
Konflik keagenan yang terkait dengan penerbitan obligasi dapat
terjadi antara manajemen dan kreditor (investor obligasi). Manajemen
yang perusahaannya menerbitkan obligasi berkepentingan agar obligasi
yang diterbitkan dapat terjual seluruhnya. Kreditor (investor obligasi)
berkepentingan terhadap penjaminan kondisi perusahaan penerbit
obligasi dalam keadaan baik di masa depan sehingga nantinya tidak
akan mendatangkan kerugian. Untuk mengurangi konflik tersebut dan
mengurangi biaya penjaminan maka manajemen menggunakan jasa
lembaga pemeringkat obligasi.
12
12
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
13
2.1.2 Teori Sinyal
Teori sinyal menjelaskan adanya asimetri informasi antara
manajemen perusahaan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan
dengan informasi tertentu. Peringkat obligasi merupakan informasi
yang dipublikasikan yang dapat digunakan sebagai sinyal mengenai
kondisi suatu perusahaan serta menggambarkan kemungkinan yang
terjadi sehubungan dengan hutang yang dimiliki oleh perusahaan,
sehingga asimetri informasi antara investor dengan perusahaanpenerbit
obligasi dapat dikurangi. Sinyal-sinyal yang disampaikan oleh
manajemen berupa laporan keuangan yang dapat digambarkan melalui
rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi peringkat obligasi, sehingga investor dapat menghitung
rasio yang terkandung dalam obligasi tersebut (Sari,2007).
2.2 Definisi Obligasi
Obligasi merupakan suatu surat utang jangka panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi tentang janji dari pihak yang menerbitkan
untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan dapat
melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak
pembeli obligasi tersebut Sari (2007). Obligasi adalah suatu istilah yang
biasanya digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu bentuk
pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi disertakan
janji untuk membayarkan kembali pokok utang bank kupon bunganya kelak
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
14
pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Obligasi adalah suatu sertifikat
yang berisi kontrak antara investor dan perusahaaan dimana investor
menyatakan bahwa pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang
kepada perusahaan.
Surat obligasi merupakan pengakuan hutang pihak yang mengeluarkan
pada pihak yang membeli investor. Surat obligasi menunjukkan jumlah
nominal, bunga dan tanggal pembayarannya dan perjanjian-perjanjian lain,
sehingga dapat dikatakan bahwa obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan
datang dan bunga disetiap tanggal tertentu. Pembeli surat obligasi dapat
menjual kembali obligasi yang dimilikinya sewaktu-waktu, mungkin dalam
waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehingga obligasi yang dibeli
dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Investasi
obligasi
akan
memberikan
pendapatan
bunga
yang
tetap
setiap
periode.Obligasi sebagai sekuritas pendapatan tetap memberikan penghasilan
secara rutin. Obligasi memiliki karakteristik sekuritas pendapatan tetap
lainnya, yaitu :
1) Surat berharga yang memiliki kekuatan hukum.
2) Memiliki masa jatuh tempo dan jangka waktu tertentu.
3) Memberikan pendapatan yang tetap secara periodik.
4) Adanya nilai nominal.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
15
2.2.1 Manfaat Obligasi
Tingkat bunga obligasi bersifat konstan, dalam arti tidak
dipengaruhi
harga
pasar
obligasi.
Pemegang
obligasi
dapat
memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam sebuah
kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan
diterima oleh pemegang obligasi. Apabila dibandingkan dengan saham,
return saham sangat bervariasi, karena dividen saham sangat tergantung
pada laba perusahaan. Apabila laba perusahaan turun, maka dividen
juga turun dan sebaliknya. Disisi lain karena pendapatan obligasi dapat
diprediksi, maka pemegang obligasi dapat membuat obligasi semakin
baik dibandingkan dengan saham.
Investasi obligasi dapat pula melindungi risiko pemegang
obligasi dari kemungkinan terjadinya inflasi. Investasi pada perusahaan
yang mempunyai risiko tinggi sedangkan tingkat likuiditasnya bagus
maka pemodal dapat mengatasi masalah inflasi apabila tingkat bunga
obligasi lebih tinggi dari pada tingkat obligasi. Sehingga kekuatan beli
tidak mengalami penurunan. Oleh karena itu obligasi saat ini menjadi
instrumen favorit. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank
dan untuk membeli instrumen aktiva lain.
2.2.2 Faktor -faktor Obligasi
Peringkat obligasi membantu investor dalam penelitian utang
dan risiko default obligasi. Risiko tersebut berupa ketidakmampuan
emiten dalam membayar dan melunasi kewajiban selama umur obligasi.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
16
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi pada
penelitian ini adalah :
1) Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Rasio ini dipresentasikan oleh return on asset
(ROA). Keuntungan yang diperoleh perusahaan mengindikasikan
bahwa kondisi keuangan emiten baik. Tingkat profitabilitas yang
tinggi dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk going
concern dan pelunasan kewajiban. Sejati (2010) memberikan hasil
bahwa jika laba perusahaan tinggi maka peringkat obligasi juga
tinggi. Hal itu dikarenakan laba perusahaan dapat digunakan untuk
melunasi
kewajiban perusahaan termasuk
obligasi.
Dengan
demikian tingkat profitabilitas dapat digunakan sebagai pengukur
risiko default perusahaaan.
2) Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio keuangan yang mengukur
tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendek. Tingkat likuiditas biasa dilakukan dengan pengukuran
Current ratio dan Quick ratio. Kemampuan perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka pendek mengindikasikan bahwa
perusahaan dalam keadaan likuid. Hal tersebut dikarenakan aktiva
lancar yang dimiliki mampu melunasi kewajiban jangka pendek
perusahaan. Kemampuan pelunasan kewajiban jangka pendek
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
17
perusahaan secara tidak langsung berpengaruh pada kewajiban
jangka panjang yang baik (pelunasan obligasi). Oleh karena itu,
tingkat likuiditas yang tinggi berpengaruh pada peringkat obligasi
yang baik (Widowati, 2013).
3) Ukuran perusahaan (firm size)
Ukuran perusahaan merupakan pengukur yang menunjukkan
besar kecilnya perusahaan. Pengukurannya menggunakan total aset,
penjualan, ekuitas, total utang dan ukuran perusahaan memiliki
korelasi kuat dan positif. Dengan kata lain firm size dapat digunakan
sebagai pengukur total utang (termasuk obligasi), sehingga secara
tidak langsung ukuran perusahaan berpengaruh pada peringkat
obligasi (Sejati, 2010).
4) Leverage
Rasio leverage merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
proporsi penggunaan utang dalam membiayai investasi. Pecking
Order Theory menjelaskan sumber dana yang disukai perusahaan
adalah internal financing (pendanaan hasil operasi). Jika dana
internal masih belum mencukupi, maka dibutuhkan pendanaan dari
hasil utang (obligasi) serta penerbitan saham baru. Perusahaan yang
hanya menggunakan pendanaan hasil operasi kurang maksimal
karena menambah presentase pajak. Akan tetapi jika perusahaan
utang, maka akan mendapatkan manfaat untuk perkembangan
usaha. Utang diperolehkan sejauh masih memberikan manfaat,
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
18
karena utang dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan
kebangkrutan bagi perusahaan.
5) Jaminan
Berdasarkan
jaminan,
obligasi
dikelompokkan
menjadi
obligasi yang dijamin dan obligasi yang tidak dijamin. Investor
lebih menyukai obligasi dengan jaminan dikarenakan untuk
mengurangi risiko default obligasi. Dengan demikian obligasi
dengan jaminan memiliki peringkat yang lebih baik karena adanya
jaminan pada obligasi.
2.2.3 Peringkat Obligasi
Peringkat merupakan sebuah pernyataan mengenai keadaan
penghutang dan kemungkinan apa yang bisa dilakukan sehubungan
dengan hutang yang dimiliki. Dapat dikatakan bahwa pengingat
mencoba mengukur risiko dari kegagalan, yaitu peluang emiten atau
peminjam akan mengalami kondisi dimana tidak mampu memenuhi
kewajiban keuangan Sari(2007). Peringkat obligasi perusahaan dapat
memberikan petunjuk bagi investor tentang kualitas investasi obligasi
yang diminati. Peringkat obligasi merupakan suatu indikator ketetapan
waktu pembayaran pokok dan bunga utang obligasi.
Peringkat obligasi mencerminkan skala risiko dari seluruh
obligasi yang diperdagangkan. Peringkat obligasi dapat menunjukkan
skala keamanan obligasi dalam membayar kewajiban pokokdan bunga
secara tepat waktu. Semakin tinggi peringkat obligasi maka semakin
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
19
menunjukkan bahwa obligasi tersebut terhindar dari risiko default.
Peringkat obligasi perusahaan memberikan petunjuk bagi investor
untuk mengetahui tentang kualitas investasi obligasi yang mereka
minati. Investor dapat menggunakan cash rating agency yang
memberikan jasa penelitian terhadap obligasi yang beredar agar bisa
mendapatkan informasi mengenai rating yang beredar. Peringkat
obligasi merupakan indikator ketepatan waktu pemabayaran pokok dan
bunga utang obligasi. Selain itu peringkat obligasi mencerminkan skala
risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Dengan demikian
peringkat obligasi menunjukkan skala keamanan obligasi dalam
membayar kewajiban pokok dan bunga secara tepat waktu (Margreta
dan Nurmayati, 2009).
Tabel 2.1
Peringkat obligasi menurut PEFINDO
Peringkat Keterangan
AAA
Efek utang yang peringkatnya paling tinggi dan beresiko
paling rendah yang didukung oleh kemampuan obligor
yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya
untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya sesuai
dengan perjanjian.
AA
Efek utang yang memiliki kualitas kredit sedikit dibawah
peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor
yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban financial
jangka panjangnya sesuai dengan perjanjian, relatif
dibanding dengan entitas Indonesia lainnya. Dan tidak
mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan.
A
Efek utang yang beresiko investasi rendah dan memiliki
kemampuan dukungan obligor yang kuat dibanding
entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban
finansialnya sesuai dengan perjanjian namun cukup peka
terhadap perubahan yang merugikan.
BBB
Efek utang yang beresiko investasi cukup rendah
didukung oleh kemampuan obligor yang memadai,
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
20
Peringkat Keterangan
relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk
memenuhi kewajiban finansialnya sesuai dengan
perjanjian namun kemampuan tersebut dapat diperlemah
oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang
merugikan.
B
Efek utang yang menunjukkan parameter perlindungan
yang sangat lemah. Walaupun obligor masih memiliki
kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka
panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis
dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk
kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban
finansialnya.
C
Efek utang yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban
finansialnya serta hanya bergantung kepada perbaikan
keadaan eksternal.
D
Efek utang yang macet atau emitennya sudah berhenti
berusaha.
Sumber : PEFINDO
Catatan : Obligasi yang layak untuk investasi yaitu obligasi yang
memiliki skala risiko pembayaran pokok dan bunga obligasi sangat
rendah (AAA), rendah (AA), cukup rendah (A), menengah (BBB),
sedangkan obligasi yang termasuk spekulatif yaitu obligasi yang
memiliki skala risiko pembayaran cukup menengah (BB), tinggi (B),
sangat tinggi (CCC), dan gagal (D).
2.2.4 PT.PEFINDO
PT. PEFINDO atau “PT Pemeringkat Efek Indonesia” didirikan
di Jakarta pada tanggal 21 Desember 1993, atas prakarsa BAPEPAM
dan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Agustus 1994, PT. PEFINDO
memperoleh lisensi dari BAPEPAM (No. 39/PM-PI/1994) dan menjadi
salah satu institusi pendukung di pasar modal Indonesia. Fungsi utama
PT. PEFINDO adalah memberikan peringkat yang obyektif, independen
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
21
dan dapat dipercaya terhadap risiko kredit (credit risk) dan sekuritas
utang (debt securities) secara publik. Perusahaan ini bekerja
samadengan S&P’s dan terus aktif berpartisipasi dalam ASEAN Forum
of Credit Rating Agencies (AFCRA), yang mendukung pengembangan
dan penyempurnaan standar dimasa mendatang. Guna meningkatkan
metodologi pemeringkatan yang digunakan dan kriteria dalam
melakukan pemeringkatan, maka PEFINDO didukung oleh mitra global
yaitu Standard & Poor’s Rating Services (S&P’s).
PEFINDO juga menerbitkan dan mempublikasikan informasi
kredit sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri
dari opini kredit atas perusahaan-perusahaan penerbit obligasi beserta
sektor aset acuannya. PEFINDO merupakan Perseroan Terbatas yang
sahamnya per Desember 2006 tercatat dimiliki oleh 96 perusahaan
domestik, yang terdiri dari dana pensiun, perbankan, asuransi, Bursa
Efek Indonesia, dan perusahaan sekuriti (Sari, 2007)
Menurut Arifman (2013) Metodologi pemeringkat Pefindo
mencakup tiga risiko utama yaitu risiko industri, risiko bisnis, dan
risiko keuangan yang dirinci sebagai berikut:
1) Risiko industri
Penilaian risiko industri meliputi pertumbuhan industri
dan stabilitas, penghasilan dan struktur biaya dari industri,
hambatan masuk dan persaingan didalam industri dan profil
keuangan.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
22
2) Risiko keuangan
Penilaian risiko keuangan meliputi kebijakan keuangan,
struktur permodalan, perlindungan arus kas dan fleksibilitas
keuangan.
Analisis
kebijakan
keuangan
mencakup
filosofi
manajemen, strategi target keuangan manajemen. Analisis struktur
keuanagan mencakup pemeriksaan terhadap leverage perusahaan,
struktur utang dan komposisinya, dan pengelolaan kewajiban.
Analisis perlindunagn arus kas mencakup kajian arus kas
perusahaan dan kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dan jangka panjang serta tingkat likuiditas yang dikaji
secara mendalam. Analisis fleksibilitas keuangan meliputi evaluasi
gabungan semua ukuran finansial. Uraian tersebut merupakan
penilaian risiko keuangan meliputi analisis mengenai permodalan,
kualitas aset, profitabilitas, likuiditas, dan fleksibilitas keuanagan.
3) Risiko bisnis
Penilaian risiko bisnis suatu perusahaan berbeda dengan
perusahaan lain, tergantung pada faktor kunci kesuksesan dari
industri dimana perusahaan tersebut digolongkan.
2.3 Leverage
Menurut Ninik Amalia (2013) memberikan hasil bahwa Leverage
adalah rasio keuangan yang dapat menunjukkan seberapa jauh perusahaan
didanai oleh hutang atau pihak luar. Rasio leverage merupakan rasio
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
23
keuangan yang menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai
investasi terhadap modal yang dimiliki. Rasio ini digunakan untuk mengukur
sejauh mana suatu perusahaan menggunakan utang dalam membiayai
investasinya Magreta dan Nurmayanti(2009). Penggunaan hutang bagi
perusahaan mengandung tiga dimensi :
1) Pemberian kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas
kredit yang diberikan.
2) Dengan menggunakan hutang jika perusahaan mendapatkan keuntungan
maka akan meningkat.
3) Dengan menggunakan hutang maka pemilik memperoleh dana dan tidak
kehilangan kendali perusahaan.
Semakin besar leverage perusahaan, maka semakin besar risiko
kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik
peringkat yang diberikan terhadap perusahaan Sari(2007). Hal ini
mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung
memilki kemampuan yang rendah dalam memenuhi kewajibannya. Para
investor maupun kreditor akan mendapatkan manfaat sepanjang laba atas
hutang perusahaan melebihi biaya bunga dan apabila terjadi kenaikan dan
apabila terjadi kenaikan pada nilai pasar sekuritas. Rendahnya nilai rasio
leverage dapat diartikan bahwa hanya sebagian kecil aktiva didanai dengan
hutang dan semakin kecil risiko kegagalan perusahaan.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
24
2.4 Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktunya Sejati(2010). Rasio ini
menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar
semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka
pendeknya. Kemampuan pelunasan kewajiban jangka pendek perusahaan
secara tidak langsung berpengaruh pada kewajiban jangka panjang yang baik.
Menurut Sejati (2010)memberikan hasil bahwa tingkat likuditas yang
tinggi akan menunjukan kuatnya kondisi perusahaan sehingga secara finansial
akan mempengaruhi prediksi peringkat obligasi. Kemampuan likuiditas
perusahaan penting digunakan sebagai tolak ukur investor untuk melakukan
investasi obligasi, karena menyangkut kemampuan perusahaan dari segi
finansial maupun keuangan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Salah
satu alat yang dipakai untuk mengukur likuiditas adalah dengan
menggunakan rasio lancar (Current ratio). Perusahaan yang mampu
memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan
tersebut dalam keadaan likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar
daripada hutang lancarnya (Almilia, 2007).
2.5 Profitabilitas
Profitabilitas
adalah
rasio
yang
digunakan
untuk
mengukur
keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada tingkat
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
25
penjualan, asset, dan modal yang ada Amalia(2013). Investasi dalam bentuk
obligasi secara langsung sebenarnya tidak berpengaruh oleh profitabilitas
perusahaan., karena tetap menerima sebesar tingkat bunga yang telah
ditentukan. Rasio Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA,
digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba
dan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Menurut Sejati (2010)memberikan hasil bahwa jika laba perusahaan
tinggi maka peringkat obligasi juga tinggi. Hal itu karena laba perusahaan
dapat digunakan untuk melunasi kewajiban perusahaan termasuk obligasi.
Dengan demikian tingkat profitabilitas dapat digunakan pengukur risiko
defaultperusahaan.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
NO
1.
JUDUL
PENELITIAN
Analisis
faktorfaktoryang
mempengaruhi
peringkat
obligasi
PENELITI
VARIABEL
Mahfudhoh
Variabel dependen
Dan
(Y) = peringkat
Cahyonowati obligasi
(2014)
Variabel
Independen (X) =
ukuran perusahaan,
likuiditas,
profitabilitas,
leverage,
produktivitas, laba
ditahan,
pertumbuhan
perusahaan,
jaminan umur
obligasi
HASIL PENELITIAN
X1 = Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X2 = Likuiditas
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X3 = Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X4 = Leverage
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X5 = Produktivitas
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
26
NO
JUDUL
PENELITIAN
PENELITI
2.
Kemampuan
rasio keuangan
sebagai alat
untuk
memprediksi
peringkat
obligasi (PT
PEFINDO)
Sari (2007)
3.
Analisis faktor
keuangan dan
non keuangan
yang
berpengaruh
pada prediksi
peringkat
obligasi di
Indonesia
Widowati
(2013)
VARIABEL
HASIL PENELITIAN
X6 = Laba ditahan
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X 7= Pertumbuhan
perusahaan berpengaruh
positif terhadap peringkat
obligasi.
X8 = Jaminan umur
obligasi berpengaruh
positif terhadap peringkat
obligasi.
Variabel dependen X1 = Leverage
(Y) = peringkat
berpengaruh signifikan
obligasi
terhadap peringkat
obligasi.
Variabel
X2 = Likuiditas
Independen (X) =
berpengaruh signifikan
rasio keuangan
terhadap peringkat
obligasi.
X3 = Solvabilitas tidak
signifikan terhadap
peringkat obligasi.
X4 = Profitabilitas
berpengaruh signifikan
terhadap peringkat
obligasi.
X5 = Produktivitas tidak
signifikan terhadap
peringkat obligasi.
Variabel dependen X1 = Profitabilitas
(Y) = prediksi
berpengaruh positif
peringkat obligasi terhadap prediksi peringkat
obligasi.
Variabel
X2 = Leverage
Independen (X) =
berpengaruh negatif
Profitabilitas,
terhadap prediksi peringkat
leverage,
obligasi.
likuiditas,
X3 = Likuiditas
solvabilitas,
berpengaruh positif
market
terhadap prediksi peringkat
value,produktifitas, obligasi.
maturity, secure,
X4 = Solvabilitas
reputasi auditor
berpengaruh positif
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
27
NO
4.
5.
JUDUL
PENELITIAN
Pengaruh
penerapan
corporate
governance
dan
profitabilitas
terhadap
peringkat
obligasi
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
prediksi
peringkat
obligasi pada
perusahaan
manufaktur
yang terdaftar
di BEJ
PENELITI
Lestari Dan
Yasa (2014)
Almilia dan
Devi (2007)
VARIABEL
Variabel dependen
(Y) = peringkat
obligasi
Variabel
Independen (X) =
corporate
governance dan
profitabilitas
Variabel dependen
(Y) = prediksi
peringkat obligasi
Variabel
Independen (X) =
Faktor-faktor
akuntansi
HASIL PENELITIAN
terhadap prediksi peringkat
obligasi.
X5 = market value
berpengaruh positif
terhadap prediksi peringkat
obligasi.
X6 = produktifitas
berpengaruh positif
terhadap prediksi peringkat
obligasi.
X7 = maturity berpengaruh
negatif terhadap prediksi
peringkat obligasi.
X8 = secure berpengaruh
positif terhadap prediksi
peringkat obligasi.
X9 = Reputasi auditor
berpengaruh positif
terhadap prediksi peringkat
obligasi.
X1 = corporate
governance berpengaruh
positif terhadap peringkat
obligasi.
X2 = Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap prediksi peringkat
obligasi.
X1 = Pertumbuhan
(growth) berpengaruh
terhadap peringkat
obligasi.
X2 = Size berpengaruh
terhadap peringkat
obligasi.
X3 = Profitabilitas
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X4 = Likuiditas
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X5 = Jaminan berpengaruh
terhadap peringkat
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
28
NO
6.
7.
JUDUL
PENELITIAN
PENELITI
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
prediksi
peringkat
obligasi
ditinjau dari
faktor
akuntansi dan
non akuntansi
Magreta dan
Nurmayanti
(2009)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
prediksi
peringkat
obligasi pada
perusahaan
manufaktur di
BEI
Pandutama
(2012)
VARIABEL
Variabel dependen
(Y) = prediksi
peringkat obligasi
Variabel
Independen (X) =
Faktor-faktor
akuntansi
Variabel dependen
(Y) = prediksi
peringkat obligasi
Variabel
Independen (X) =
Faktor-faktor
akuntansi
HASIL PENELITIAN
obligasi.
X6 = Umur obligasi
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X7 = Reputasi auditor
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X1 = Pertumbuhan
(growth) berpengaruh
terhadap peringkat
obligasi.
X2 = Sinking fund
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X3 = Umur obligasi
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X4 = Reputasi auditor
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X1 = Leverage
berpengaruh negatif
terhadap peringkat
obligasi.
X2 = Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X3 = Profitabilitas
berpengaruh positif
terhadap peringkat
obligasi.
X4 = Growth berpengaruh
positif terhadap peringkat
obligasi.
X5 = Umur obligasi
berpengaruh negatif
terhadap peringkat
obligasi.
X6 = Jaminan berpengaruh
positif terhadap peringkat
obligasi.
X 7= Reputasi auditor
berpengaruh positif
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
29
NO
8.
JUDUL
PENELITIAN
Analisis faktor
akuntansi dan
non akuntansi
dalam
memprediksi
peringkat
obligasi
perusahaan
manufaktur.
PENELITI
VARIABEL
Sejati (2010)
Variabel dependen
(Y) = prediksi
peringkat obligasi
Variabel
Independen (X) =
Analisis faktor
akuntansi dan non
akuntansi.
HASIL PENELITIAN
terhadap peringkat
obligasi.
X1 = Profitabilitas
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X2 = Likuiditas
berpengaruh terhadap
peringkat obligasi.
X3 = Size berpengaruh
terhadap peringkat
obligasi.
X4 = Pertumbuhan
(growth) berpengaruh
terhadap peringkat
obligasi.
2.6 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu yang telah
dipaparkan, penelitian ini menggunakan variabel independen leverage,
likuiditas dan profitabilitas, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah peringkat obligasi. Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari
semua obligasi yang diperdagangkan atau merupakan indikator ketepat
waktuan pembayaran pokok dan bunga utang obligasi. Peringkat dinilai
sangat penting bagi investor karena dapat dimanfaatkan untuk memutuskan
apakah obligasi tersebut layak untuk dijadikan investasi serta mengetahui
tingakt risikonya (Margreta dan Nurmayanti, 2009).
Dalam menghindari masalah yang timbul didalam membandingkan
perusahaan dengan ukuran yang berbeda yaitu dengan menghitung dan
membandingkan rasio-rasio keuangan, dimana rasio-rasio keuanagan tersebut
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
30
merupakan cara untuk membandingkan dan menyelidiki hubungan yang ada
diantara berbagai bagian inormasi keuanagan. Dengan kata lain semakin
tinggi tingkat perusahaan dalam membayar hutangnya maka akan semakin
bagus perusahaan tersebut dan memiliki peringkat obligasi yang baik.
Gambar 2.1
Model Penelitian
Leverage
H1-
Likuiditas
H2+
Profitabilitas
Peringkat
Obligasi
H3+
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian tersebut, maka hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut :
2.7.1 Pengaruh leverage terhadap peringkat obligasi
Rasio leverage mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai
dengan hutang Fahmi (2011:121). Semakin rendahnya leverage maka
semakin baik peringkat obligasi tersebut Margreta dan Nurmayanti
(2009). Hal ini dikarenakan proporsi modal yang didanai oleh hutang
semakin sedikit, sedangkan semakin tinggi leverage maka sebagian
besar modal yang dimiliki perusahaan didanai oleh hutang sehingga
besar kemungkinan perusahaan berada dalam default risk yang
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
31
mengakibatkan perusahaan akan sulit mengembalikan pokok pinjaman
dan bunga secara berkala kepada kreditor dikarenakan besarnya hutang
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga akan menurunkan
peringkat obligasinya. Informasi peberian peringkat obligasi yang
dipublikasikan menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan dan
menggambarkan kemungkinan akan terjadi terkait hutang yang dimiliki
Raharja dan Sari (2008) dalam Widowati (2013).
Berdasarkan analisis tersebut, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
H1 = Leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi.
2.7.2 Pengaruh likuiditas terhadap peringkat obligasi
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat
pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya
aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang
meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan Sartono (2001:114)
dalam Thamida dan Lukman (2013). Menurut Dendawijaya (2005:114)
memberikan analisis bahwa rasio likuiditas adalah analisis yang
dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiabankewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
Menurut Widowati (2013) memberikan hasil bahwa tingkat
likuditas yang tinggi akan menunjukan kuatnya kondisi perusahaan
sehingga secara finansial akan mempengaruhi peringkat obligasi.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
32
Dengan
begitu
terdapat
kemungkinan
bahwa
likuiditas
dapat
memberikan sinyal kepada investor apakah perusahaan tersebut mampu
untuk membayar kewajibannya.
Berdasarkan analisis tersebut, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
H2 = likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi
2.7.3 Pengaruh profitabilitas terhadap peringkat obligasi
Menurut Sartono (2001:122) dalam Thamida dan Lukman
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.
Selain definisi diatas, Dendawijaya (2005:118) memberikan analisis
bahwa rasio profitablitas adalah alat untuk menganalisis atau mengukur
tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan.
Menurut
penelitian
yang
dilakukkan
oleh
Magreta
dan
Nurmayanti (2009) memberikan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh
terhadap prediksi peringkat obligasi yang berarti bahwa profitabilitas
dapat memberikan sinyal kepada investor mengenai peringkat obligasi
pada suatu perusahaan.
Berdasarkan analisis tersebut, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
H3 = profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.
Analisis Rasio Keuangan..., Laela Mukarromah, FEB UMP 2016
Download