Winarti BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk sistem berbasis komputer seperti aplikasi pengolahan data atau sistem pendukung keputusan (desicion support system, DSS). Siklus hidup sistem terdiri dari 5 tahap. 4 tahap yang pertama – perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan - dimaksudkan bagi pengembangannya. Tahap ke 5 dimaksudkan untuk penggunaannya. Semua tahap dapat melibatkan pemakai, dapat pula melibatkan spesialis informasi jika end user computing tidak diikuti sepenuhnya. Kegiatan siklus hidup sistem, baik bagi pemakai maupun spesialis informasi dikelola dari beberapa sudut pandang dalam perusahaan. Eksekutif menetapkan kebijakan dan membuat rencana yang mengatur pemakaian komputer. Pada tingkat yang sedikit lebih rendah, suatu komite khusus yang disebut dengan komite pengarah SIM (MIS steering committee) dapat mengelola seluruh siklus hidup dalam perusahaan. Ketika tiap siklus hidup melalui tahap pengembangan, para pemimpin proyek mengawasi para anggota tim. Siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer. Siklus hidup sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih cepat. Pengembangan sistem yang lebih responsif dapat dicapai dengan peningkatan siklus hidup dan penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer (computer based development tools). Dua peningkatan itu adalah prototyping dan rapid application development (RAD), dan peralatan tersebut termasuk kategori CASE, atau Computer-Aided Software Engineering. SIKLUS HIDUP SISTEM Siklus hidup sistem (system life cycle), atau SLC adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang erat yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikuti suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SLC sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Tahap-tahap Siklus Hidup 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Rancangan 4. Penerapan 5. Penggunaan system development life cycle (SDLC) Tahap ke-5 berlangsung sampai tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus tersebut akan berulang. Komite Pengarah SIM Melaksanakan 3 fungsi utama : 1. Menetapkan kebijakan, yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. 2. Menjadi pengendali keuangan, berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang berhubungan dengan penggunaan komputer. 3. Menyelesaikan pertentangan, yang timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer. ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 1 Winarti Keuntungan memusatkan manajemen siklus hidup dalam komite pengarah : Semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai di seluruh perusahaan. Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik Eksekutif Komite Pengarah SIM Pemsaran Pemimpin Proyek tim model lokasi gudang Pemimpin Proyek tim model lokasi gudang Keuangan Manufktur Pemimpin Proyek tim model lokasi gudang Pemimpin Proyek tim model lokasi gudang Pemimpin Proyek tim model lokasi gudang Sumber daya manusia Gambar. Hirarkhi Para Manajer dalam Siklus Hidup Sistem FASE PERENCANAAN Keuntungan dari Merencanakan Proyek CBIS Menentukan lingkup dari proyek Mengenali berbagai arah permasalahan potensial Mengatur urutan tugas Memberikan dasar untuk pengendalian Langkah-langkah dalam tahap perencanaan 1. Menyadari masalah 2. Mendefinisikan masalah 3. Menentukan tujuan sistem 4. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem 5. Membuat studi kelayakan 6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem 7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek 8. Menetapkan mekanisme pengendalian ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 2 Winarti Komite pengarah SIM Manajer 1. Menyadari Masalah 2. Mendefinisikan masalah 3. Menentukan tujuan sistem 4. Mengidentifikasi kendala sisten Analis Sistem Konsultasi 5. 6. 7. 8. Membuat studi kelayakan Menyiapkan usulan penelitian sistem Menyetujui atau menolak proyek penelitian Menetapkan mekanisme pengendalian Gambar. Tahap Perencanaan FASE ANALISIS 1. Mengumumkan Penelitian Sistem 2. Mengorganisasikan Tim Proyek 3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi 4. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi 5. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem 6. Menyiapkan Usulan rancangan 7. Menyetujui atau menolak Rancangan Proyek ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 3 Winarti Komite pengarah SIM 1. Manajer Analis Sistem Mengumumkan penelitian sistem 2. Mengorganisasikan tim proyek 3. Mendefinisikan kebutuhan informasi 4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem 5. 6. Menyiapkan usulan rancangan Menerima atau menolak proyek rancangan Gambar. Tahap Analisis FASE RANCANGAN / DESIGN Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru, tim proyek dapat membahas rancangan sistem baru. Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem ini berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Langkah-langkah tahap rancangan adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan rancangan Sistem yang Terinci 2. Mengidentifikasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem 3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem 4. Memilih Konfigurasi terbaik 5. Menyiapkan usulan penerapan 6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 4 Winarti Komite pengarah SIM Manajer Analis Sistem 1. Mengatur 2. 3. 4. 5. 6. Menyiapkan rancangan sistem terinci Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem Mengevaluasi alternatif konfigurasi sistem Memilih konfigurasi terbaik Menyiapkan usulan penerapan Menyetujui atau menolak penerapan sistem Gambar. Tahap Perancangan FASE PENERAPAN / IMPLEMENTASI Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. 1. Merencanakan penerapan 2. Mengumumkan Penerapan 3. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP). Ketika para pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, masing-masing mereka menyiapkan usulan tertulis. 4. Mendapatkan Sumber Daya perangkat Lunak Jika perangkat lunak jadi (prewritten application software dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras, yaitu RFP dan usulan. 5. Menyiapkan Database Database administrator, DBA, bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database 6. Menyiapkan Fasilitas Fisik 7. Mendidik Peserta dan Pemakai 8. Menyiapkan Usulan Cutover ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 5 Winarti Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai, tim proyek merekomendasi-kan kepada manajer agar dilaksanakan cutover. Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan lisan. 9. Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru 10. Masuk ke Sistem Baru. Ada 4 pendekatan dasar : a. Percontohan (pilot) b. Serentak c. Bertahap (phased) d. Paralel (parallel) Komite pengarah SIM 1. Manajer Analis Sistem Merencanakan Penerapan 2. Mengumumkan penerapan 3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras 4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak Mengontrol 5. Mengontrol Menyiapkan data base 6. Menyiapkan fasilitas fisik Mendidik peserta dan pemakai 7. 8 9. Menyiapkan usulan ganti sistem Menyetujui atau penggantian sistem baru 10. Ganti sistem baru Gambar. Tahap Implementasi FASE PENGGUNAAN / OPERASI 1. Menggunakan Sistem 2. Audit Sistem ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 6 Winarti Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi semacam ini disebut dengan penelaahan setelah penerapan (postimplementation review) dan dapat dilakukan oleh seorang dari jasa informasi atau oleh seorang auditor internal. 3. Memelihara Sistem a. Memperbaiki Kesalahan b. Menjaga Kemutakhiran Sistem c. Meningkatkan Sistem 4. Menyiapkan Usulan Rekayasa Ulang 5. Menyetujui atau menolak rekayasa Ulang Komite pengarah SIM Manajer Analis Sistem 2. Mengaudit sistem 1. Mengatur Menggunakan Sistem 3. 4. 5. Memelihara sistem Mempersiapkan usulan rekayasa ulang sistem Menyetujui atau menolak rekayasa ulang atas sistem Gambar. Tahap Penggunaan ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 7 Winarti PROTOTYPING Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut prototyping. Ada 2 jenis prototipe : 1. Prototipe Jenis I (sesungguhnya akan menjadi sistem operasional) Langkah – langkahnya : Mengidentifikasi kebutuhan user. Mengembangkan prototype. Menentukan apakah prototype dapat diterima. Menggunakan prototype. 2. Prototipe Jenis II (merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional a. Mengadakan sistem operasional. b. Menguji sistem operasional. c. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. d. Menggunakan sistem operasional. 1. 2. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Mengidentifikasi kebutuhan pemakai tidak Prototipe dapat diterima? ya 4. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Gambar. Pengembangan Prototipe Jenis I Pendekatan dalam pengembangan prototipe jenis I hanya mungkin dilakukan jika peralatan prototyping memungkinkan prototipe memuat seluruh elemen penting dari sistem baru. ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 8 Winarti 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai 2. Pengembangan prototipe tidak 3. Prototipe dapat diterima? ya 4. Mengkodekan sistem operasional 5. Menguji sistem operasional 6. Sistem dapat diterima? tidak ya 7. Menggunakan sistem operasional Gambar 6. Pengembangan Prototipe Jenis II Pendekatan dalam pengembangan prototipe jenis II ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Daya Tarik Prototype : 1. Komunikasi antar analis sistem dan user membaik. 2. Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user. 3. User berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem. 4. Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem. 5. Penerapan menjadi lebih mudah karna user mengetahui apa yang diharapkan. Kelemahan Prototype : 1. Ketergesaan untuk menghasilkan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi. 2. User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis. ______________________________________________________________ Sistem Informasi Manajemen Hal. 9