BAB 7 Metodologi Siklus Hidup Sistem

advertisement
Winarti
BAB 6
METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan
akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk sistem berbasis komputer seperti aplikasi pengolahan data
atau sistem pendukung keputusan (desicion support system, DSS).
Siklus hidup sistem terdiri dari 5 tahap. 4 tahap yang pertama – perencanaan, analisis,
rancangan dan penerapan - dimaksudkan bagi pengembangannya. Tahap ke 5 dimaksudkan untuk
penggunaannya. Semua tahap dapat melibatkan pemakai, dapat pula melibatkan spesialis informasi jika
end user computing tidak diikuti sepenuhnya. Kegiatan siklus hidup sistem, baik bagi pemakai maupun
spesialis informasi dikelola dari beberapa sudut pandang dalam perusahaan. Eksekutif menetapkan
kebijakan dan membuat rencana yang mengatur pemakaian komputer. Pada tingkat yang sedikit lebih
rendah, suatu komite khusus yang disebut dengan komite pengarah SIM (MIS steering committee)
dapat mengelola seluruh siklus hidup dalam perusahaan. Ketika tiap siklus hidup melalui tahap
pengembangan, para pemimpin proyek mengawasi para anggota tim.
Siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan dan
menggunakan sistem berbasis komputer. Siklus hidup sistem itu sendiri merupakan metodologi, tetapi
polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih cepat.
Pengembangan sistem yang lebih responsif dapat dicapai dengan peningkatan siklus hidup dan
penggunaan peralatan pengembangan berbasis komputer (computer based development tools). Dua
peningkatan itu adalah prototyping dan rapid application development (RAD), dan peralatan tersebut
termasuk kategori CASE, atau Computer-Aided Software Engineering.
SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle), atau SLC adalah proses evolusioner yang diikuti dalam
menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas
yang erat yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Karena tugas-tugas tersebut mengikuti
suatu pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SLC sering disebut pendekatan air terjun
(waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Tahap-tahap Siklus Hidup
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Rancangan
4. Penerapan
5. Penggunaan
system development life cycle (SDLC)
Tahap ke-5 berlangsung sampai tiba waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang
kembali mengakibatkan siklus tersebut akan berulang.
Komite Pengarah SIM
Melaksanakan 3 fungsi utama :
1. Menetapkan kebijakan, yang memastikan dukungan komputer untuk mencapai tujuan strategis
perusahaan.
2. Menjadi pengendali keuangan, berwenang memberi persetujuan bagi semua permintaan dana yang
berhubungan dengan penggunaan komputer.
3. Menyelesaikan pertentangan, yang timbul sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 1
Winarti
Keuntungan memusatkan manajemen siklus hidup dalam komite pengarah :
Semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai di seluruh
perusahaan.
Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan dan
pengendalian yang baik
Eksekutif
Komite
Pengarah SIM
Pemsaran
Pemimpin Proyek
tim model lokasi
gudang
Pemimpin Proyek
tim model lokasi
gudang
Keuangan
Manufktur
Pemimpin Proyek
tim model lokasi
gudang
Pemimpin Proyek
tim model lokasi
gudang
Pemimpin Proyek
tim model lokasi
gudang
Sumber daya
manusia
Gambar. Hirarkhi Para Manajer dalam Siklus Hidup Sistem
FASE PERENCANAAN
Keuntungan dari Merencanakan Proyek CBIS
Menentukan lingkup dari proyek
Mengenali berbagai arah permasalahan potensial
Mengatur urutan tugas
Memberikan dasar untuk pengendalian
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan
1. Menyadari masalah
2. Mendefinisikan masalah
3. Menentukan tujuan sistem
4. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
5. Membuat studi kelayakan
6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem
7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 2
Winarti
Komite pengarah SIM
Manajer
1.
Menyadari
Masalah
2.
Mendefinisikan
masalah
3.
Menentukan
tujuan sistem
4.
Mengidentifikasi
kendala sisten
Analis Sistem
Konsultasi
5.
6.
7.
8.
Membuat studi
kelayakan
Menyiapkan usulan
penelitian sistem
Menyetujui atau menolak proyek
penelitian
Menetapkan mekanisme pengendalian
Gambar. Tahap Perencanaan
FASE ANALISIS
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
4. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
5. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
6. Menyiapkan Usulan rancangan
7. Menyetujui atau menolak Rancangan Proyek
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 3
Winarti
Komite pengarah SIM
1.
Manajer
Analis Sistem
Mengumumkan penelitian sistem
2.
Mengorganisasikan tim proyek
3.
Mendefinisikan kebutuhan informasi
4.
Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5.
6.
Menyiapkan usulan
rancangan
Menerima atau menolak proyek
rancangan
Gambar. Tahap Analisis
FASE RANCANGAN / DESIGN
Dengan memahami sistem yang ada dan persyaratan-persyaratan sistem baru, tim proyek dapat
membahas rancangan sistem baru. Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang
diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem ini berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan
spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.
Langkah-langkah tahap rancangan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan rancangan Sistem yang Terinci
2. Mengidentifikasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
3. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
4. Memilih Konfigurasi terbaik
5. Menyiapkan usulan penerapan
6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 4
Winarti
Komite pengarah SIM
Manajer
Analis Sistem
1.
Mengatur
2.
3.
4.
5.
6.
Menyiapkan
rancangan sistem
terinci
Mengidentifikasi
alternatif konfigurasi
sistem
Mengevaluasi
alternatif konfigurasi
sistem
Memilih konfigurasi
terbaik
Menyiapkan usulan
penerapan
Menyetujui atau menolak penerapan
sistem
Gambar. Tahap Perancangan
FASE PENERAPAN / IMPLEMENTASI
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual
yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
1. Merencanakan penerapan
2. Mengumumkan Penerapan
3. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat
pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP). Ketika
para pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, masing-masing mereka menyiapkan usulan
tertulis.
4. Mendapatkan Sumber Daya perangkat Lunak
Jika perangkat lunak jadi (prewritten application software dibeli, pemilihan pemasok perangkat
lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok
perangkat keras, yaitu RFP dan usulan.
5. Menyiapkan Database
Database administrator, DBA, bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan
data, dan ini mencakup persiapan database
6. Menyiapkan Fasilitas Fisik
7. Mendidik Peserta dan Pemakai
8. Menyiapkan Usulan Cutover
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 5
Winarti
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru disebut
cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai, tim proyek merekomendasi-kan
kepada manajer agar dilaksanakan cutover. Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan lisan.
9. Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru
10. Masuk ke Sistem Baru.
Ada 4 pendekatan dasar :
a. Percontohan (pilot)
b. Serentak
c. Bertahap (phased)
d. Paralel (parallel)
Komite pengarah SIM
1.
Manajer
Analis Sistem
Merencanakan Penerapan
2.
Mengumumkan penerapan
3.
Mendapatkan sumber
daya perangkat keras
4.
Mendapatkan sumber
daya perangkat lunak
Mengontrol
5.
Mengontrol
Menyiapkan data base
6.
Menyiapkan fasilitas
fisik
Mendidik peserta
dan pemakai
7.
8
9.
Menyiapkan usulan
ganti sistem
Menyetujui atau penggantian sistem baru
10.
Ganti sistem baru
Gambar. Tahap Implementasi
FASE PENGGUNAAN / OPERASI
1. Menggunakan Sistem
2. Audit Sistem
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 6
Winarti
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem
baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi semacam ini disebut dengan penelaahan setelah
penerapan (postimplementation review) dan dapat dilakukan oleh seorang dari jasa informasi
atau oleh seorang auditor internal.
3. Memelihara Sistem
a. Memperbaiki Kesalahan
b. Menjaga Kemutakhiran Sistem
c. Meningkatkan Sistem
4. Menyiapkan Usulan Rekayasa Ulang
5. Menyetujui atau menolak rekayasa Ulang
Komite pengarah SIM
Manajer
Analis Sistem
2.
Mengaudit
sistem
1.
Mengatur
Menggunakan
Sistem
3.
4.
5.
Memelihara
sistem
Mempersiapkan usulan rekayasa
ulang sistem
Menyetujui atau
menolak rekayasa ulang
atas sistem
Gambar. Tahap Penggunaan
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 7
Winarti
PROTOTYPING
Prototipe memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi
dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut prototyping.
Ada 2 jenis prototipe :
1. Prototipe Jenis I (sesungguhnya akan menjadi sistem operasional)
Langkah – langkahnya :
Mengidentifikasi kebutuhan user.
Mengembangkan prototype.
Menentukan apakah prototype dapat diterima.
Menggunakan prototype.
2. Prototipe Jenis II (merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru
bagi sistem operasional
a. Mengadakan sistem operasional.
b. Menguji sistem operasional.
c. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
d. Menggunakan sistem operasional.
1.
2.
3.
Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai
Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai
tidak
Prototipe dapat
diterima?
ya
4.
Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai
Gambar. Pengembangan Prototipe Jenis I
Pendekatan dalam pengembangan prototipe jenis I hanya mungkin dilakukan jika peralatan prototyping
memungkinkan prototipe memuat seluruh elemen penting dari sistem baru.
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 8
Winarti
1.
Mengidentifikasi kebutuhan
pemakai
2.
Pengembangan prototipe
tidak
3.
Prototipe dapat
diterima?
ya
4.
Mengkodekan sistem
operasional
5.
Menguji sistem operasional
6.
Sistem dapat
diterima?
tidak
ya
7.
Menggunakan sistem
operasional
Gambar 6. Pengembangan Prototipe Jenis II
Pendekatan dalam pengembangan prototipe jenis II ini dilakukan jika prototipe tersebut hanya
dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua
elemen penting.
Daya Tarik Prototype :
1. Komunikasi antar analis sistem dan user membaik.
2. Analis sistem dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user.
3. User berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
4. Spesialis informasi dan user dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karna user mengetahui apa yang diharapkan.
Kelemahan Prototype :
1. Ketergesaan untuk menghasilkan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam
mendefinisikan masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi.
2. User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.
______________________________________________________________
Sistem Informasi Manajemen Hal. 9
Download