218 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah penulis lakukan di Desa Suwatu
Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, maka penulis memperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Budaya Politik Masyarakat Desa Suwatu
a. Berdasarkan pembahasan dan analisa dari hasil wawancara yang telah
dilakukan kepada masyarakat Desa Suwatu maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa masyarakat Desa Suwatu mempunyai ciri budaya
politik pada orientasi afektif yang tinggi yaitu: perasaan terhadap
sistem politik, menunjukan kecenderungan budaya politik subjek atau
kaula yaitu masyarakat bersangkutan belum relatif maju (baik sosial
maupun ekonomi). Anggota masyarakat memang mempunyai minat
dan perhatian terhadap politik, serta juga kesadaran terhadap sistem
politik sebagai keseluruhan terutama pada aspek outputnya. Selain itu,
kesadaran masyarakat sebagai aktor dalam politik untuk memberikan
partisipasi pada input politik dapat dikatakan minim. Sebab hanya
sedikit sekali masyarakat yang memberikan partisipasi pada input
politik. Posisi sebagai kaula merupakan posisi yang pasif dan lemah.
Mereka mengganggap dirinya tidak mampu mempengaruhi atau
218
219
mengubah sistem. Oleh karena itu, mereka menyerahkan pembuatan
segala kebijakan dan keputusan para pemegang jabatan dan kekuasaan.
b. Pada masyarakat Desa Suwatu juga mempunyai ciri parokial sebab
pengetahuan mereka tentang pengertian politik, budaya politik masih
kurang sebab sebagian besar dari mereka tidak tahu. Mereka juga tidak
mengetahui secara detail mengenai isi dari visi dan misi yang dibawa
oleh calon bupati dan wakil bupati.
c. Karakteristik budaya politik partisipan aktif, baik terhadap objek-objek
input maupun objek-objek output dari sistem politik sepenuhnya belum
terlihat. Mereka menjadi partisipan aktif hanya pada output sistem
politik yaitu menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada dan motivasi
mereka untuk menggunakan hak pilihnya, juga dikarenakan mereka
mendapat imbalan berupa uang dari tim sukses yang ada di Desa
Suwatu. Sedangkan pada input politik mereka berpartisipasi secara
pasif.
2. Perilaku Memilih Masyarakat Desa Suwatu
a. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa
perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu cenderung mengarah pada
pemilih rasional pragmatis. Adapun alasan utama dan pertimbangan
yang mendasari sebagian besar masyarakat Desa Suwatu dalam
memilih pada saat Pemilihan umum kepala daerah secara langsung di
Kabupaten Pati tahun 2012 karena mereka mendapatkan imbalan
berupa uang dari tim sukses yang ada di Desa Suwatu (sebagian besar
220
masyarakat yang berpendidikan SMA ke bawah memilih karena hal
ini). Selain itu, bagi sebagian kecil masyarakat yang berpendidikan
relatif lebih tinggi (SMA, D3, dan S1) mereka memilih bukan karena
mendapatkan imbalan berupa uang tetapi mereka memilih dengan
melihat dan mempertimbangkan visi dan misi para calon yang
bertarung dalam pemilukada, janji kampanye, komitmen, dan prestasi
calon, track record para calon, perilaku para calon dalam kehidupan
bermasyarakat, program yang ditawarkan oleh para calon, dan
kesadaran politik masyarakat untuk memilih salah satu calon bupati
dan wakil bupati yang mempunyai integritas dan kepribadian yang
baik.
b. Selain pendekatan rasional, dalam hal ini pendekatan psikologis juga
tidak dapat dikesampingkan terutama yang berkaitan dengan dalam hal
politik pencitraan pasangan calon dan loyalitas, serta ikatan emosional
pada partai politik atau kandidat yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi ikatan emosional kepada pemilih. Sebagian
besar masyarakat Desa Suwatu memilih salah satu calon bupati tidak
dikarenakan
mempunyai
ikatan
emosional/kedekatan
ideologi
(mempunyai ideologi yang sama) antara mereka dengan salah satu
partai politik yang mengusung calon calon bupati dan wakil bupati
yang sudah mereka pilih. Sebagian besar masyarakat Desa Suwatu juga
menyatakan mereka memilih salah satu calon bupati dan wakil bupati
221
tidak dikarenakan calon yang mereka pilih itu, diusung oleh partai
politik yang mereka sukai.
c. Sedangkan mengenai pendekatan sosiologis memang mempengaruhi
perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu. Hal ini dapat dilihat dari
sebagian besar masyarakat Desa Suwatu menjadikan alasan tingkat
pendidikan yang tinggi dari sang calon bupati dan wakil bupati sebagai
alasan utama dalam memilih. Selain itu, alasan kesamaan agama dan
kesamaan suku, juga masih mempunyai pengaruh yang cukup besar
sebagai alasan memilih masyarakat Desa Suwatu pada pemilukada di
Kabupaten Pati tahun 2012 kemarin.
B. Saran
1. Konsistensi KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS di seluruh Kabupaten
Pati, dan Partai Politik yang ada di Kabupaten Pati sebagai agen sosialisasi
nilai-nilai
politik
harus
mengupayakan
pendidikan
politik
yang
berorientasi pada kesadaran politik yang berdasarkan hati nuraninya,
menjadikan masyarakat memilih secara cerdas, kritis, serta rasional dan
bukan memilih wakil rakyat karena mereka mendapatkan imbalan berupa
uang. Selain itu, untuk Pemilukada lima tahun yang akan datang, Pemilu
Legislatif, dan Pemilu Presiden agar sekiranya mereka dapat lebih
meningkatkan sosialisasi politik mengenai visi dan misi dari kontestan
politik kepada masyarakat Desa Suwatu dan masyarakat Kabupaten Pati
pada umumnya terkait dengan soal pilihan politiknya. Agar mereka
menekankan kepada masyarakat supaya memilih berdasarkan visi dan misi
222
atau program kerja dari sang calon, serta rekam jejak dari sang calon dan
figur atau kepribadian dari sang calon.
2. Pemerintah daerah Kabupaten Pati perlu melakukan pemberdayaan politik
untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pati dengan bekerjasama bersama
KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS diseluruh Kabupaten Pati, semua
partai politik yang terdapat di Kabupaten Pati serta bekerjasama dengan
MGMP Kabupaten Pati supaya guru PKn juga diikutsertakan dalam
berperan
serta
untuk
memberikan
pendidikan
politik
menjelang
Pemilukada atau Pemilu supaya kerjasama dari semua pihak tersebut bisa
menumbuhkan kompetensi politik serta kesadaran politik tentang
wewenang masyarakat Kabupaten Pati sebagai warga negara khususnya
dalam mengawal, mengawasi, mengkontrol, dan mengevaluasi pembuatan
kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati
maupun pemerintah pusat.
3. Dalam hal ini penulis menyarankan agar Panitia Pengawas Pemilukada
dan masyarakat ikut serta mengawasi secara ketat dari para aparatur
birokrasi yang bertindak tidak netral dan tidak jujur pada saat Pemilukada.
Terutama pada kelompok sasaran sosialisasi politik dalam program
penyampaian tata cara memilih yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Pati,
ada baiknya tim sukses juga dimasukkan menjadi sasaran sosialisasi
politik guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya
kejujuran dalam pelaksanaan Pemilukada dalam membangun kehidupan
demokrasi di Kabupaten Pati supaya lebih baik lagi.
223
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Afan Gaffar. 2006. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Alfian. 1986. Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Alfian. 1985. Politik, Kebudayaan, dan Manusia Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Alfian dan Nazaruddin Sjamsuddin. 1991. Profil Budaya Politik Indonesia.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
A. Rahman H.I. 2007. Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arifin Rahman. 2002. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Penerbit SIC.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Bondan Gunawan S. 2000. Apa Itu Demokrasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Budi Winarno. 2008. Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Burhan
Bungin. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi
Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Catherine Dawson. 2010. Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cholisin dan Nasiwan. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.
Deddy
Supriady Bratakusuma dan Dadang Solihin. 2002. Otonomi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka
Utama.
Donni Edwin, dkk. 2005. Pilkada Langsung : Demokratisasi Daerah dan Mitos
Good Governance. Jakarta : Partnership.
Eman Hermawan. 2001. Politik Membela Yang Benar: Teori, Kritik dan Nalar.
Yogyakarta: LKIS.
224
Firmanzah. 2008. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Gabriel A. Almond dan Sidney Verba. 1984. Budaya Politik, Tingkah Laku
Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bina Aksara.
Hadari Nawawi. 2002. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Joko J. Prihatmoko. (2008). Mendemokratiskan Pemilu: Dari Sistem Sampai
Elemen Teknis. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Joko J. Prihatmoko. 2005. Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem
dan Problem Penerapan Di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Julia Brannen. 2005. Memadu Metode Penelitian: Kualitatif & Kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kacung Marijan. (2010). Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi PascaOrde Baru. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Kras, S. J. Januari 1995. "Attitudes and Prediction of Behavior," Personality and
Social Psychology. Bulletin.
Leo Agustino. 2009. Pilkada Dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Lili Romli. (2007). Potret Otonmi Daerah dan Wakil Rakyat Di Tingkat Lokal.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mar’at. 1984. Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka
Muhammad Asfar. 2006. Pemilu dan Perilaku Memilih 1955-2004. Surabaya:
Pustaka Eureka.
Ramlan Surbakti. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
225
Riswanda Imawan dan Affan Gaffar. 1993. Analisis Pemilihan Umum 1992 di
Indonesia. Laporan Penelitian Fakultas ISIPOL, Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada Press.
Ronaldh H. Chilcote. 2007. Teori Perbandingan Politik. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Rusadi Kantaprawira. 2006. Sistem Politik Indonesia, Suatu Model Pengantar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
S.H. Sarundajang. 2005. Babak Baru Sistem Pemerintahan Daerah. Jakarta: Kata
Hasta.
Sanapiah Faisal. 2008. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Jurnal Ilmiah, Skripsi, dan Makalah
Lili Romli. Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada. Jurnal
POELITIK. Volume 1. Nomer 1. 2008.
Septi Meliana. 2011. Budaya Politik dan Partisipasi Politik (Suatu studi: Budaya
Politik dan Partisipasi Politik Masyarakat Di Dalam Pemilu Legislatif
2009 Di Desa Aek Tuhul Kecamatan Batunadua Padang Sidimpuan).
Skripsi. USU.
Eko Puspita Sari. 2011. Pengaruh Pelembagaan Partai Golkar Yogyakarta
Terhadap Pola Perilaku Memilih Dalam Pemilu Legislatif 2009.
Skripsi. UNY.
Internet
https:// www.kpu.go.id, diakses tanggal 12 Januari 2013.
226
http://id.wikipedia.org/wiki/, Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia, diakses 2
Februari 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/, Pemilihan kepala daerah di Indonesia#terbit undangundang baru mengenai penyelenggaran pemilihan umum yaitu UndangUndang Nomor 15 Tahun 2011, diakses 2 Februari 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/, Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia#UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004, diakses 2 Februari 2013.
http://http://kpu-patikab.go.id/, diakses 10 Januari 2013.
Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia
Pemerintahan Daerah.
Nomor
32
Tahun
2004
Tentang
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU No. 32
Tahun 2004 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan,
pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala
daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005.
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005.
Download