Surat 3 Yohanes - RADIO GPT OMER

advertisement
Surat 3 Yohanes
(Bagian 55)
Sunday, February 19, 2017
3 Yoh. 1:11
1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah,
tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.
Perkataan
- Perbuatan baik adalah perbuatan Allah, berbuat baik adalah berbuat seperti apa yang dikerjakan
oleh Allah. Perbuatan baik adalah perbuatan yang disediakan oleh Allah hanya bagi anak-anak-Nya.
Jadi, hanya orang yang telah dilahirkan oleh Allah yang bisa melihat dan melakukan perbuatanperbuatan baik yang disediakan oleh Allah.
- Hanya orang yang benar-benar lahir dan melihat Allah, yang mampu berbuat baik (Tit.1:16),
pengakuan harus dibuktikan dengan perbuatan. Jangan ada yang merasa mampu untuk berbuat
baik, sebab semua semata-mata hanya dari Allah. Allah yang menyediakan perbuatan baik.
- Hubungan antara ‘kelahiran dan melihat’ tidak bisa dipisahkan. Setiap orang yang dilahirkan oleh
Allah, pasti melihat Allah. Hal ini dikatakan oleh Yesus secara pribadi  Hal itu tidak berarti, bahwa
ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.
(Yoh. 6:46)
-
-
Yesus berasal dari Bapa, Yesus melihat Bapa, itu sebabnya segala sesuatu yang dilakukan oleh
Yesus, baik dalam perkataan maupun perbuatan, semua seperti yang dikerjakan oleh Bapa. Dalam
Yoh. 8:38, Yesus berkata  Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan,
Perkataan Yesus adalah perkataan baik, perkataan yang berdasarkan apa yang dilihat dari Bapa.
Suatu perkataan yang tidak bisa dijerat oleh hukum. Itu sebabnya, pada Yoh. 8:46 Yesus berkata
kepada orang-orang Israel  Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila
Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? Perkataan benar adalah
perkataan dari orang yang “berasal dan melihat” Bapa.
Perbuatan
▫ Perkataan Yesus adalah perkataan benar, perkataan hasil melihat Bapa. Selain perkataan,
perbuatan Yesus adalah perbuatan yang dimulaikan dari melihat Bapa. Dalam Yoh. 5:19, Yesus
berkata  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya
sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang
dikerjakan Anak.
Kesaksian Yesus
▪ Perkataan benar dan perbuatan benar yang dikerjakan oleh Yesus adalah suatu kesaksian. Itu
sebabnya dalam Wah. 19:10, Firman Allah memakai istilah ‘kesaksian Yesus’. Jika kita dilahirkan
oleh Allah di dalam Yesus Kristus, maka kita pun akan memiliki kesaksian Yesus.
▪ Di sini perlunya bagi kita untuk memeriksa kembali, apakah benar kita sudah dilahirkan oleh Allah
di dalam Yesus Kristus. Jika kita benar-benar sudah dilahirkan oleh Yesus Kristus, kita pasti bisa
melihat penampilan Yesus Kristus saat DIA menyatakan diri-Nya.
1
▫
Dari sini kita bisa belajar bahwa ‘melihat’ Bapa mempunyai suatu dampak yang luar biasa. Setiap
orang yang melihat Bapa, mempunyai kemampuan untuk berkata benar dan berbuat benar. Itu
sebabnya, perlu bagi kita untuk dilahirkan oleh Bapa.
Kepada setiap orang yang telah dilahirkan oleh Bapa, Bapa akan menyatakan Kasih-Nya (Diri-Nya).
Melalui pernyataan diri Bapa inilah, kita bisa mengerti apa yang harus kita lakukan dan apa yang
harus kita katakan (ayat 20); orang yang lahir dan melihat, punya kuasa yang sama seperti Bapa –
memiliki kuasa kebangkitan (ayat 21).
Page
▫
▪
Setiap kali kita melihat penampilan Yesus Kristus, maka sifat dan tabiat Yesus akan memenuhi kita,
sehingga baik perkataan dan perbuatan kita, selaras dengan Yesus. Dengan demikian kita memiliki
kesaksian Yesus di dalam hidup kita.
Yoh. 1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
-
-
-
-
▫
Hanya orang yang telah dilahirkan oleh Allah sebagai anak-anak Allah, yang bisa melihat kemuliaan
yang ada pada Yesus Kristus. Di dalam kemuliaan Yesus inilah, kita bisa menemukan (melihat) Kasih
dan Kebenaran.
Penampilan Yesus di hari-hari ini adalah penampilan melalui Firman-Nya. Melalui Injil tentang
Kemuliaan Kristus inilah, anak-anak Allah bisa melihat Kasih Allah dan Kebenaran Allah. Dan setiap
orang yang memandang kemulian Kristus di dalam Injil-Nya, akan mengalami kelimpahan Kasih
Allah dan Kebenaran Allah. Sehingga, baik dalam perkataan maupun perbuatan, semuanya
menampilkan Kasih dan Kebenaran Allah.
Perhatikan ayat 16  Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia; Kita bisa ‘menerima kepenuhan-Nya’ jika kita adalah ‘tubuh-Nya’ (anak-2Nya), sebab hanya
tubuh yang dipenuhkan oleh Kepala (Efe. 1:22-23)
Jika tubuh ini mengalami kelimpahan Kasih dan Kebenaran, tubuh semacam inilah yang akan tampil
sebagai saksi sebab didalamnya ada ‘Kasih Allah dan Kebanaran Allah’. Inilah tubuh yang tampil
bagaikan bintang yang memancarkan kemuliaan Allah ditengah-2 gelapnya dunia
Perbuatan baik dan perkataan baik yang berasal dari hati yang dikuasai oleh Kasih Allah dan
Kebenaran Allah inilah yang dibutuhkan oleh dunia yang semakin gelap. Kesaksian dari pribadipribadi yang telah lahir dan telah melihat Allah inilah yang bisa mengalahkan gelapnya dunia.
Mat. 24:14
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba
kesudahannya."
-
▫
▫
▫
Dalam Wah 1:20, gereja Tuhan digambarkan bagaikan kaki dian yang selalu bercahaya. Supaya
gereja Tuhan – kaki dian bisa tetap menyala, kaki dian harus selalu berdampingan dengan pohon
zaitun (Wah. 11:4).
Kaki dian adalah satu-satunya alat terang di dalam Ruangan Kudus. Dalam Kel. 27:20-21 dikatakan
bahwa kondisi dari Kaki Dian harus tetap menyala. Itu sebabnya, kaki dian harus memiliki pelita dan
pelita ini tidak bisa lepas dari minyak zaitun (Roh Kudus, Wah. 4:5).
Untuk menjadi seorang saksi yang layak di hadapan Tuhan, kehidupan kita bagaikan kaki dian yang
tidak bisa lepas dari minyak zaitun  tetap menyala. Jadi, minyak tidak sekedar cukup, cukup untuk
persiapan, tetapi minyak selalu ada dan tidak pernah kehabisan.
2
-
Perhatikan: semua bangsa di dunia ini membutuhkan kesaksian dari Injil Kerajaan. Kesaksian ini
akan diberitakan di seluruh dunia. Kesaksian yang diberitakan kepada dunia bukan kesaksian biasa,
tetapi kesaksian dari pengalaman bersama Firman Allah (dilahirkan – melihat – ikut gerak Firman Allah).
Kesaksian dari seorang yang telah dilahirkan oleh Allah, telah melihat Allah dan telah dipenuhi oleh
Allah dengan Kasih-Nya dan Kebenaran-Nya. Melalui perkataan dan perbuatan anak-anak Allah
inilah Injil Kerajaan terpancar. Melalui perkataan dan perbuatan anak-anak Allah inilah, Kasih dan
Kebenaran Allah disinarkan. Bersama dengan Roh Allah (pohon zaitun), anak-anak Allah (kaki dian)
akan tampilkan sebagai saksi.
Sidang jemaat adalah Tubuh Kristus, dia adalah seorang saksi yang ditampilkan bagaikan kaki dian.
Sidang Jemaat yang ditampilkan bagaikan kaki dian, didampingi oleh pohon zaitun. Artinya: kaki
dian yang tidak pernah kehabisan minyak, sebab selalu menerima kelimpahan dari Yesus Kristus.
Page
-
▫
Yoh. 9:4-5 -- selama hari siang (= selama masih ada Terang) kita harus bekerja, sebab Terang adalah
kekuatan untuk melakukan perbuatan Allah; Yesus tidak pernah redup / padam, selalu tampil
sebagai Terang. Yoh. 11:9 -- selama ada Terang, kita bisa ‘melihat’ Terang; selama kita bisa melihat
Terang, kita tidak tersandung.
▪
Kesaksian bersama Firman Allah, Roh Allah, dan Kasih Allah, inilah yang harus disaksikan. Hal ini
dikatakan oleh Yesus dalam Yoh. 15:27: kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersamasama dengan Aku." Itu sebabnya, Kesaksian kita juga harus teratur, harus sesuai tatanan Firman
Allah. Jangan asal bersaksi, apalagi jika kesaksian itu cenderung mengada-ada.
Kesaksian harus bermula dari pengalaman kita. Yaitu pengalaman kita bersama Yesus dari
‘semula’. Itulah kesaksian yang dinanti-nantikan oleh dunia. Kesaksian dari pengalaman kita
bersama Yesus dari semula inilah yang bisa mengalahkan kuasa setan.
▪
Yoh. 15:26-27
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang
Aku. 15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
-
-
-
-
▫
Bagi orang berdosa seperti Saulus, ‘tanda’ itu begitu jelas: aku yang tadinya seorang penghujat dan
seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya . "Kristus Yesus datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa (1 Tim. 1:13-15 -iman adalah permulaan Kasih; ayat 16 -- tampil sebagai teladan; ayat 12 -- hidup dalam pelayanan).
3
-
Perhatikan: inilah ‘perintah’ yang harus diperhatikan dan dikerjakan, yaitu menyaksikan
pengalaman kita bersama Yesus sejak dari semula. Kesaksian dari semula ini apa? Kesaksian ini
yang harus dimiliki oleh setiap anak Tuhan, yaitu: bagaimana kita menerima ‘Kasih Karunia’ Tuhan
atau bagaimana kita ‘dilahirkan’ oleh Allah menjadi anak-anak Allah. Proses menjadi anak-anak
Allah harus jelas, sebab itu adalah pengalaman.
Itu sebabnya, ‘tanda terima’ bahwa kita sudah menerima ‘Kasih Karunia’ harus nyata, jangan
sampai kabur, apalagi hilang. Hal ini paling rawan, terutama bagi kita yang sudah Kristen sejak lahir,
sebab seringkali kita tidak tahu kapan sesungguhnya permulaan kita mengalami Kasih Tuhan. Kita
pikir bahwa jika kita sudah Kristen, berarti kita sudah menerima ‘Kasih Karunia’.
Jika kita benar-benar sudah pernah merasakan indahnya – hangatnya Kasih Allah, saya yakin tidak
ada orang yang menjadi dingin dalam Kasih, apalagi sampai meninggalkan Kasih Allah. Kita pasti
tetap ‘tinggal di dalam Kasih Allah’.
Banyak di antara orang Kristen yang tidak tahu kapan tepatnya mereka menerima ‘Kasih Karunia’
dari Allah, sehingga dalam hidup mereka tidak ada kesaksian. Banyak orang Kristen sejak lahir yang
terhilang. Mengapa? Sebab mereka tidak mengalami secara pribadi bagaimana mereka menerima
Yesus dalam hatinya.
Allah membutuhkan pribadi-pribadi yang memiliki pengalaman pribadi dengan Allah sejak semula.
Pengalaman itu harus menjadi suatu kesaksian yang nyata dan jelas dalam hidup kita. Perhatikan:
Apa yang tertulis dalam Wah. 1:5-6 harus menjadi pengalaman nyata, yaitu bagaimana kita
menerima Kurban Darah Kristus yang telah membebaskan kita dan menjadikan kita sebagai imamimam dan raja-raja (menjadi seorang saksi).
Perempuan Samaria adalah contoh orang yang telah menerima Kasih Karunia. Awalnya dia hidup
berseteru dengan Allah, sehingga dalam hidupnya tidak dapat kepuasan. Yoh. 4:13-14 -- air = Kasih
Karunia yang ditawarkan; ayat 28 -- dia tinggalkan hidup lamanya; ayat 29 -- dia tampil sebagai
saksi. Kis. 7:46 -- orang yang telah menerima Kasih Karunia, memiliki kerinduan untuk membangun
rumah Allah.
Page
-
▫
▫
▫
▫
▫
Pengalaman kita bersama dengan Tuhan harus jelas, dan diperjelas di hari-hari ini. Tidak usah
mengukur si A atau si B, itu tidak penting. Menghadapi gelapnya dunia, bagaimana keadaan kita
sekarang? Baik sebagai orang berdosa atau sudah Kristen sejak lahir, mari kita perhatikan
bagaimana Yesus mengubah kekristenan lama kita menjadi baru, di dalam Tuhan.
Titik Permulaan ini harus nyata bagi kita. Orang Kristen yang tidak punya ‘titik permulaan’ semacam
ini, saat pencobaan datang, dia tidak bisa berkutik. Dia tidak punya kesaksian (kekuatan) yang bisa
melawan kebencian saat kebencian datang.
Baik kita orang berdosa atau Kristen lama, jika kita memiliki ‘titik permulaan’ ini, yaitu bagaimana
kita secara pribadi berpengalaman bersama Yesus, untuk permulaan yakinnya kita akan
keselamatan kita, hal itu harus diperjelas hari-hari ini.
Jangan menunggu hari pencobaan atau hari kebencian itu datang. Terlambat, sebab pada saat itu
kita pasti tertinggal. Di hari-hari ini ‘titik permulaan’ itu harus sudah jelas. Jika ‘titik permulaan’ ini
jelas, maka kita tidak akan pernah lupa.
Ingat, jika kita tidak dilahirkan, kita tidak bisa melihat Allah, jika kita tidak bisa melihat Allah, kita
tidak punya perbuatan baik, tidak bisa tampil sebagai saksi.
Mempertegas ‘Titik Permulaan’
▫ Ada lagu yang mengatakan: “kembalikanku Tuhan pada saat itu, kembalikan pada kasih semula”.
Memperbaharui permulaan kita yang sesungguhnya. Mungkin awalnya hanya ikut orang tua sebab
orang tua Kristen, tetapi sesungguhnya kita harus punya pengikutan secara langsung dengan
Tuhan. Jangan menjadi orang Kristen yang ikut-ikutan. Kel. 12:38 -- hanya ikut tetapi tanpa
pengalaman Kurban Kristus; Bil. 11:4 -- hanya tampil sebagai pengacau.
▫ Hal itu harus jelas dan kita harus tahu. Sejak kapan? Jadikan ini suatu pengalaman yang jelas, sebab
itu merupakan ‘kesaksian’ bagi kita. Bagi orang berdosa yang tadinya di luar Tuhan, seringkali
pengalaman ‘titik permulaan’ ini begitu jelas.
▫ Saya bisa melihat betapa Kasih Tuhan kepada mereka. Bagi kita yang sudah Kristen sejak lahir,
bagaimana? Kita harus tahu betul, sejak kapan sesungguhnya kita mengikut Yesus. Hal ini harus
diperjelas melalui kesaksian kita bersama Yesus sejak dari semula.
▫ Bukan dijelaskan kepada orang lain, tetapi untuk diri sendiri untuk menjadi suatu KESAKSIAN.
Menghadapi hari-hari akhir, kita sudah harus punya kesaksian, kita menjadi kuat sebab kita punya
‘pengalaman mula-mula’ dengan Tuhan.
Page
4
Bersama Yesus dari SEMULA
▫ Jadi, yang harus diperjelas adalah: Bagaimana kita menerima Kasih Karunia. Bagaimana kita masuk
dalam kehendak Tuhan. Dalam Tabernakel, ini merupakan pengalaman ‘Pintu Gerbang’. Kita tidak
mungkin bisa bicara tentang menjadi terang seperti ‘kaki dian’, jika kita tidak memiliki pengalaman
‘Pintu Gerbang’.
▫ Jika Yesus berbicara tentang: “karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Kata ”semula”
berarti Pintu Gerbang. Yesus berbicara mulai dari Pintu Gerbang. Tuhan Yesus memilih muridmurid-Nya sebab mereka mempunyai pengalaman dari semula.
▫ Pribadi yang memiliki pengalaman bersama Yesus sejak dari ‘Pintu Gerbang’ inilah yang akan
ditampilkan sebagai ‘saksi’ saat kegelapan - kebencian yang memuncak itu datang. Dalam hal ini
‘Roh Kudus’ akan mengingatkan kita, kapan sejatinya kita disebut ‘anak Allah’.
Mar. 1:1
ADA SUARA yang DIPERDENGARKAN
1:1 Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
-
-
-
Inilah suara yang diteriakan di padang belantara, suara yang meneriakan: "Bertobatlah dan berilah
dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu." Untuk kemudian memandang Yesus yang akan
datang membaptis dengan Roh Kudus.
Inilah langkah-langkah awal yang ingin Tuhan lihat di dalam kehidupan saksi-Nya, yaitu:
a. Bagaimana kita menerima Yesus dan percaya kepada Yesus.
b. Bagaimana kita bertobat, mengakui dosa  meninggalkan dosa  kembali kepada Yesus.
c. Bagimana kita memberi diri dibaptis, dilahirkan baru, untuk menerima hati nurani yang baik
yang bisa mengasihi Yesus.
d. Bagaimana kita menerima Roh Kudus, menjadi pribadi yang dengar-dengaran kepada Yesus.
Semuanya harus dilakukan bersama-sama dengan Yesus. Semua adalah berkat yang harus kita
terima bersama Yesus (Rom. 8:32).
o Pertama, terima Yesus Kristus,
o Selanjutnya, terima Kasih Karunia bersama DIA -- pertobatan, kelahiran baru, dan
dipenuhkan Roh Kudus.
Semua ini harus jelas, sebab ini merupakan ‘permulaan’ ikut Tuhan. Bahkan hal inilah yang nanti
akan menjadi kesaksian dalam setiap kehidupan para saksi. Keempat perkara di atas adalah dasar –
pondasi yang harus dimiliki oleh setiap anak Tuhan.
1:2 Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan
jalan bagi-Mu; 1:3 ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya",
-
-
-
Ada satu Jalan yang dipersiapkan. Ikuti Jalan yang disediakan, sebab Jalan ini adalah Jalan yang juga
dilalui oleh Yesus. Hal Jalan ini juga merupakan suara. Suara apa? Firman Allah yang diberitakan,
suara yang diteriakkan dipadang belantara, itulah Jalan.
Suara itu tidak hilang atau lalu begitu saja, tetapi suara itu akan berhasil menarik orang-orang
untuk datang kepada Tuhan. Dan orang-orang yang mengikuti suara ini adalah orang yang memiliki
kesaksian. Orang semacam inilah yang akan menggantikan posisi Yudas Iskariot (baca: Kis. 1:21-22).
Untuk menggantikan Yudas, Yesus memilih orang yang punya ‘pengalaman dari semula’. Yudas
Iskariot jatuh dan mati, tetapi Yudas diganti dengan Matias, seorang yang mempunyai ‘pengalaman
dari semula’. Dia akan menjadi ‘saksi’ sampai ke ujung dunia.
1:4 demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan
Allah akan mengampuni dosamu."
▫
5
-
Inilah suara – inilah Firman. Hal ini harus merupakan pengalaman yang jelas bagi setiap anak
Tuhan. Suara itu memanggil orang berdosa untuk ‘bertobat’. Pengalaman bagaimana kita
mendengar suara untuk bertobat, harus jelas. Pertobatan harus jelas dan benar, sebab pertobatan
yang benar merupakan kekuatan dan saksi Tuhan sampai pada kesudahannya. Orang semacam
inilah yang dibutuhkan Tuhan.
Suara itu memanggil kita untuk ‘dilahirkan kembali’. Pengalaman kita masuk dalam ‘Baptisan Air’
juga harus jelas dan benar. Pengalaman dibaptis bukan sekedar masuk dan keluar dari air, tetapi
pengalaman dibaptis adalah pengalaman dilahirkan kembali dan tidak pernah menyangkal dan
meninggalkan orang tua (Firman) yang melahirkan kita.
PERTOBATAN adalah bagaimana kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Jika kita
berada di dalam Tuhan, kita diubah dan DILAHIRKAN BARU untuk tetap setia kepada Tuhan, itulah
KELAHIRAN BARU.
Page
-
▫
▫
▫
Sekalipun ada godaan – cobaan, bahkan kebencian yang memuncak, kita tetap setia kepada Tuhan,
sebab kita diubah untuk menjadi sama seperti DIA. Kita memiliki kehidupan rohani yang penuh
pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar, dan
yang tidak dapat layu, yang tersimpan di Surga.
Jangan setelah dibaptis, kita tidak setia. Jika tidak setia, maka Baptisan Air tidak menjadi kesaksian
yang kita miliki. Kelahiran baru harus kita perhatikan, sebab itu merupakan kuasa dan kesaksian
yang kuat di hadapan Tuhan.
Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Bersama Yesus
saat kita menerima ‘Kasih Karunia’, bersama Yesus saat DIA ‘mengampuni dosa’ kita (bertobat),
bersama Yesus saat kita ‘dilahirkan baru’ (Baptisan Air).
1:8 Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."
-
-
-
Baptisan Roh Kudus juga merupakan suatu pengalaman. Pengalaman bagaimana kita dengardengaran kepada pimpinan Roh Kudus. Kita dibaptis dengan Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus bukan
sekedar ‘berbahasa lidah’ (sebab itu hanya salah satu tanda, bukan satu-satunya tanda), tetapi dalam
kepenuhan Roh Kudus Tuhan ingin melihat tanda yang kuat, yaitu bagaimana kita ‘dengardengaran’ kepada pimpinan Roh Kudus (Yoh. 8:47).
Bagaimana jika Roh Kudus menggerakkan kita atau memimpin kita, apakah kita mau dengardengaran, mau menurut, atau tidak? Bagaimana Roh Kudus memperhalus tabiat kita, apakah kita
mau menerima, atau tidak?
Semua harus jelas, sebab itu merupakan bukti atau kesaksian dari suara yang pernah disuarakan
di padang belantara. Sekarang kita lihat akan lihat bagaimana pada hari Tuhan, suara ini akan
menjadi jelas.
SUARA menjadi KENYATAAN
Wah. 1:9-12
1:9 Saya Yohanes, saudaramu yang senasib dengan kalian dalam penderitaan yang dialami setiap pengikut Kristus. Kita tabah
menderita sebagai umat milik-Nya. Saya dibuang ke Pulau Patmos karena saya menyebarkan pesan dari Allah, yang dikuatkan oleh
Yesus melalui kesaksian-Nya. (B.I.S)
-
-
-
Rasul Yohanes dibuang di Pulau Patmos, secara jasmani dia berada di dalam kesusahan dan
penderitaan. Rasul Yohanes menghadapi kebencian. Dia mengalami Firman Allah, bukan saatnya
untuk kecewa atau menolak Yesus, tetapi pada saat seperti itu, ‘kesaksian’ sudah harus nyata.
Rasul Yohanes adalah salah satu orang yang ‘mendengar dan menerima’ suara di padang belantara
yang diserukan Yohanes Pembaptis. Pada saat itu dia masih muda, dan saat di pembuangan di
pulau Patmos, dia sudah tua.
Dalam penderitaan, sebagai orang buangan – hukuman di pulau Patmos hanya oleh karena
menyebarkan pesan dari Allah. Saat-saat dalam kebencian adalah saat untuk tampil sebagai saksi
Tuhan. Orang semacam inilah yang dibutuhkan oleh Tuhan, bukan orang yang lari dan
meninggalkan Tuhan.
Sangkakala (awalnya suara Yohanes, menjadi suara sangkakala)
-
Pada hari Tuhan, suara itu terdengar dengan jelas. Dulu rasul Yohanes pernah mendengar ‘suara’ di
padang belantara yang disuarakan oleh Yohanes Pembaptis. Tetapi sekarang, pada hari Tuhan,
‘suara’ yang pernah kedengaran itu akan menjadi jelas. Merupakan suatu ‘suara’ nyaring seperti
bunyi ‘sangkakala’.
Ingat: Sangkakala berbunyi saat hari kedatangan Tuhan. Jadi, suara seperti bunyi SANGKAKALA
adalah suara yang dikhususkan oleh Tuhan bagi kedatangan Tuhan, itulah BERITA MEMPELAI.
Page
-
6
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi
sangkakala,
-
-
Di padang belantara ada ‘suara’ panggilan untuk ‘bertobat’, untuk ‘dibaptis’ dan ‘dipenuhkan Roh
Kudus’. Suara itu harus lebih jelas. Jangan setelah bertobat, setelah dibaptis dan dipenuhkan Roh
Kudus, lalu tinggalkan Tuhan. Suara ini harus lebih jelas sampai kita mendengar suara yang lebih
jelas, bagaikan suara ‘sangkakala’.
Dalam 1 Tes. 4:16 ada bunyi ‘sangkakala’ terakhir, suara Mempelai (Mat. 25:6), suara yang
mempersiapkan gereja Tuhan untuk menyambut hari kedatangan Tuhan. Suara itu lebih jelas dan
semakin jelas. Suara yang ada pada Wah. 1 adalah ‘suara’ yang tidak hanya bisa ‘didengar’ tetapi
‘suara’ itu sudah bisa ‘dilihat’, suara yang sudah menjadi wujud nyata.
Kaki Dian Emas
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh
kaki dian dari emas.
-
Suara yang tadinya didengar, bukan hanya suara yang terus didengar, tetapi sekarang sudah
menjadi suatu wujud yang bisa dilihat. Suara itu dilihat, berarti suara itu sudah ada wujud yang
nyata. Dari suara Firman untuk bertobat, untuk dilahirkan baru, dan dipenuhkan Roh Kudus.
Sekarang dipersiapkan untuk menjadi suatu wujud nyata  Kaki Dian Emas, itulah Sidang Jemaat
Allah.
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah
malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
-
-
-
-
Rahasia itu adalah dari suara di padang belantara sampai suara menjadi wujud kaki dian.
Wujud Jemaat Allah dibentuk oleh Allah. Kaki Dian berbicara tentang ‘kesaksian’. Gereja Tuhan
yang bersaksi adalah gereja Tuhan yang dimulai dari ‘suara’ di padang belantara. Gereja Tuhan
yang menerima ‘Kasih Karunia’ (Iman) yang di dalamnya ada tanda ‘pertobatan’, ‘kelahiran baru’,
dan kepenuhan ‘Roh Kudus’.
Sekarang gereja Tuhan sudah menjadi suatu wujud  kaki dian yang menyala. Hal ini yang nanti
akan membedakan kita dengan yang lain, sebab di hari-hari akhir akan banyak saksi-saksi dusta.
Siapakah saksi-saksi dusta itu? Kehidupan yang ‘sepertinya’ bersaksi tentang Yesus, tetapi
sesungguhnya tidak mempunyai pengalaman dengan Yesus  tidak ada pertobatan, tidak ada
kelahiran baru, dan tetap hidup dalam hawa nafsu. Inilah saksi-saksi dusta.
Mereka berbicara tentang Yesus, tetapi sesungguhnya tidak ada ‘pengalaman’ bersama Yesus.
Orang semacam ini banyak, dan bahkan sangat banyak. Itu sebabnya, jangan takut jika kita diijinkan
berpengalaman dengan Firman Allah.
Pada saat itu, gereja Tuhan harus tampil bagaikan kaki dian. Kehidupan gereja yang sudah dibentuk
oleh Firman Allah dan menjadi kaki dian. Firman yang melahirkan anak-anak Tuhan menjadi sidang
jemaat yang akan dipermuliakan.
Tampil bersama Yesus
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki,
dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
7
-
Anak Manusia tidak lain adalah Yesus. DIA berada di tengah-tengah sidang jemaat-Nya. Di sini kita
melihat bahwa gereja Tuhan tampil bersama-sama dengan Yesus. Dalam Yoh. 15:26, gereja Tuhan
tampil dengan Roh Kudus (pohon zaitun).
Gereja Tuhan tampil bersama Roh Kudus dalam ‘kesaksian’. Sekarang, gereja Tuhan yang memiliki
‘kesaksian’, tampil bersama Yesus. Sidang Jemaat yang adalah kaki dian, tampil bersama Yesus yang
adalah Allah sendiri, bersaksi bersama-sama Yesus yang disebut ‘Anak Manusia’  Firman yang
menjadi Manusia.
Page
-
Yoh. 1:1, 14
Yesus adalah Firman dan Gereja adalah Firman
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
-
-
▫
Inilah Yesus, Anak Manusia. Firman menjadi Manusia. Yesus adalah Kepala, DIA adalah Firman. Jika
Yesus sebagai Kepala adalah Firman, sekarang coba pikir: apakah bisa atau mungkin gereja Tuhan
bukan Firman? Jika Kepala adalah Firman Allah, Tubuh juga harus Firman Allah.
Jika Yesus sebagai Kepala adalah Firman, maka gereja Tuhan yang adalah Tubuh-Nya, juga harus
merupakan wujud dari Firman. Firman yang pernah disuarakan di padang belantara, Firman yang
menjadi wujud dalam kitab Wahyu, yang ditampilkan sebagai Kaki Dian Emas, itulah gereja Tuhan
yang terdiri dari Firman. Zat ilahi ada pada Tubuh Kristus – zat ilahi ada pada gereja Tuhan.
Sekarang kita lihat, bahwa Tuhan dan gereja Tuhan harus satu zat, yaitu dari Firman. Yesus dari
Firman, gereja Tuhan juga harus dari Firman. Baru bisa dikatakan Kaki Dian yang bersaksi di tengahtengah kebencian – kegelapan dunia.
Yoh. 1:10-12
Gereja Tuhan
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam
nama-Nya;
-
Semua orang yang menerima-Nya. Menerima apa? Menerima suara Firman, menerima Yesus
sebagai Kepala, menerima KASIH KARUNIA (menerima = percaya). Diberikan KUASA jadi anak-anak
Allah.
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki,
melainkan dari Allah.
8
-
Siapakah mereka? Pribadi-pribadi yang dilahirkan dari Firman (bukan dari daging). Gereja Tuhan harus
terbukti bahwa gereja Tuhan lahir dan hidup dari Firman. Jika gereja Tuhan terikat dengan perkaraperkara dunia, gereja Tuhan tidak bisa tampil menjadi saksi saat menghadapi kebencian yang
memuncak. Hanya gereja Tuhan yang dimulai dari Firman, disempurnakan oleh Firman, itulah yang
akan menjadi gereja yang ditampilkan bagaikan KAKI DIAN EMAS.
Kaki Dian Emas terbuat dari emas murni (bukan sepuhan) yang ditempa. Tongkat Harun adalah
pemuncakan dari Kaki Dian Emas. Menjadi saksi Tuhan pada perkara-perkara yang kekal. Tongkat
Harun yang ada di dalam Tabut Perjanjian adalah pemuncakan dari Kaki Dian yang ada di dalam
‘Ruangan Suci’. Kehidupan yang mempunyai kesaksian akan memuncak sampai benar-benar
menjadi satu zat dengan Yesus.
Page
-
Download