BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar atau Umum
Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.1.1
Definisi Komunikasi
Setiap orang memerlukan komunikasi dengan orang lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam berkomunikasi antara satu
dengan yang lainnya, proses komunikasi tersebut menggunakan kata –
kata, bahasa, simbol – simbol, gambar dan sebagainya agar orang yang
diajak
komunikasi
(Komunikan)
dapat
mengerti
pesan
apa
yang
disampaikan oleh si penyampai pesan (komunikator).
Seperti yang dikatakan oleh Bernard dan Steiner (Mulyana, 2007 :
68),
komunikasi
adalah
Transmisi
informasi,
gagasan,
emosi,
keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol - simbol
kata - kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau roses
transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.
Sedangkan
Menurut
Hovland
dalam
(Mulyana,
2007
:
68),
komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang - lambang verbal) untuk
14
15
mengubah perilaku orang lain (comunicate). Dapat diartikan bahwa
dalam penyampaian – penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa
– bahasa yang mudah dimengerti dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku orang lain.
Menurut Rogers dalam (Mulyana, 2007 : 69), komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima
atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan
untuk mempengaruhi dan merubah perilaku seseorang.
2.1.2
Teori Komunikasi
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan suatu teori komunikasi.
Teori komunikasi yang digunakan adalah teori komunikasi model
David K. Berlo. Model komunikasi Berlo dikenal dengan model
SMCR yaitu kepanjangan dari Source (sumber), Message (pesan),
Channel (Saluran), dan Receiver (penerima).
16
Gambar 2.1
Teori Komunikasi Model Berlo
Sumber : http://www.managementstudyguide.com/berlo-model-of-communication.htm
Menurut Berlo (Mulyana, 2007 : 162) mengemukakan bahwa
sumber adalah pihak yang menciptakan pesan, baik seseorang ataupun
suatu kelompok. Pesan adalah terjemahan gagasan ke dalam kode
simbolik, seperti bahasa atau isyarat ; saluran adalah medium yang
membawa pesan ; dan penerima adalah orang yang menjadi sasaran
komunikasi.
Berlo
juga
menggambarkan
dalam
(Mulyana,
2007
:
162),
kebutuhan penyandi (encoder) dan penyandi balik (decoder) dalam
proses
komunikasi.
Enkoder
bertanggung
jawab
mengekspresikan
maksud sumber dalam bentuk pesan. Dalam situasi tatap muka,
kelompok kecil dan komunikasi publik (pidato), saluran komunikasinya
adalah udara yang menyalurkan gelombang suara. Dalam komunikasi
17
massa, terdapat banyak saluran : televisi, radio, surat kabar, buku, dan
majalah.
Dalam penelitian ini, terkait dengan teori komunikasi Berlo yaitu bahwa
Source (sumber) berasal dari team majalah CHIP Foto Video yang
menyampaikan Message (pesan) bahwa mereka akan mengadakan event
Fashion on Stage, yang dikomunikasikan melalui Channel (saluran) yaitu
iklan di majalah dan mengirim undangan melalui email yang ditujukan
kepada Receiver (penerima), dimana Receiver (penerima) ini adalah para
pembaca majalah CHIP Foto Video.
2.1.3
Definisi Public Relations
Menurut Frank Jefkins dalam (Yadin, 2003 : 10), public relations
merupakan Semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam
maupun
ke
luar,
antara
suatu
organisasi
dengan
semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan - tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
Dapat diartikan bahwa seorang Public Relations dalam mencapai
tujuan – tujuan suatu organisasi atau perusahaan diperlukan menjalin
komunikasi yang baik dengan pihak internal (Karyawan) maupun pihak
eksternal (Publik atau khalayak).
Sedangkan menurut Bernays dalam (Danandjadja, 2011 : 14),
public relations adalah :
18
“Information given to the public, persuasion directed at the public
to modify attitude and actions, and efforts to intergrate attitude and
actions of an institution with its publics and of public with those of
that institution”.
“Memberikan informasi secara langsung dan persuasif kepada
publik agar merubah tindakan dan sikap publik dapat berintegrasi
dengan tindakan dan sikap publik dari suatu institusi”.
Dapat disimpulkan bahwa Public Relations bisa merubah tindakan
dan sikap publik dengan cara memberikan informasi, arahan sekaligus
mengajak
publik
agar
dapat
bekerjasama
dengan
baik
dalam
memajukan institusi atau perusahaan tersebut.
Menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) dalam (Yadin,
2003 : 9), public relations adalah Keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya.
Maksud pernyataan diatas adalah dalam menjalankan usaha –
usaha yang sudah direncanakan dan dilakukan secara rutin oleh Public
Relations dapat tercipta kerukunan dan kebersamaan antara organisasi
dan lingkungan sekitarnya.
19
2.1.4
Definisi Upaya Public Relations
Setiap Public Relations dalam perusahaan harus melakukan suatu
upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.
Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan Public Relations yaitu
seperti membentuk, meningkatkan, dan menjaga citra perusahaan yang
dilakukan dalam bentuk kegiatan sosial atau dalam bentuk sponsorship.
Seperti yang dikemukakan oleh (Soemirat dan Ardianto, 2010 : 7)
dalam buku yang berjudul “Dasar – Dasar Public Relations”, upaya
Public Relations yaitu membentuk, meningkatkan, dan menjaga citra
organisasi atau perusahaan dilakukan dengan berbagai kegiatan dalam
bentuk sponsorship ataupun kegiatan sosial lainnya yang membutuhkan
social cost”.
2.1.5
Fungsi dan Peranan Humas
Menurut Cutlip
dan Center
dalam (Danandjadja, 2011 : 18),
fungsi Public Relations adalah :
1) Mengadakan analisa terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sudah
maupun sedang berjalan.
2) Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan
terhadap
kebijaksanaan
perusahaan,
baik
yang
maupun terhadap perencanaan kebijaksanaan baru.
sedang
berjalan
20
2.1.6
Citra
Citra merupakan aset terpenting dalam suatu perusahaan atau
organisasi
karena
citra perusahaan
dengan
produknya
mempunyai
hubungan yang saling mempengaruhi. Citra itu sendiri dibentuk oleh
perusahaan agar khalayak menerima maksud yang diinginkan oleh
perusahaan dan memberikan kepercayaan atas produk yang ditawarkan
oleh perusahaan.
Seperti yang dikatakan oleh Canton (Soemirat dan Ardianto, 2010
: 111 - 112), citra adalah :
“Image: the impression, the feeling, the conception which the public
has of a company; a concioussly created created impression of an
object, person or organization”
“Kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan
yang
dengan
sengaja
diciptakan
dari
suatu
obyek,
orang
atau
organisasi”.
Sedangkan menurut Kotler dalam (Nova, 2011 : 298), citra adalah
Persepsi
masyarakat
terhadap
perusahaan
atau
produknya.
Citra
dipengaruhi oleh banyak faktor di luar kontrol perusahaan. Dapat
disimpulkan bahwa citra merupakan bagaimana pandangan masyarakat
kepada perusahaan atau produk perusahaan yang dipengaruhi oleh
21
banyak faktor seperti pandangan masyarakat lain terhadap perusahaan
atau produk tersebut.
2.1.7
Jenis - Jenis Citra
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi – informasi
yang diterima seseorang. Komunikasi yang tidak secara langsung
menimbulkan perilaku tertentu tetapi cenderung mempengaruhi cara kita
mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan sekitar kita.
Penelitian citra berdasarkan jenis – jenis citra bertujuan untuk
memperbaiki kesalahpahaman dalam menentukan daya tarik hubungan
masyarakat
serta
meningkatkan
citra
hubungan
masyarakat
dalam
pikiran masyarakat atau publik.
Menurut
Frank
Jefkins
dalam
buku
Public
Relations
yang
disempurnakan oleh (Yadin, 2003 : 20 - 23), ada beberapa jenis citra
(image) yaitu sebagai berikut :
a) Citra Bayangan (Mirror Image)
Citra Bayangan adalah citra
mengenai
pandangan
yang dianut oleh orang dalam
luar terhadap
organisasinya.
Penelitian
yang
mendalam mengenai citra akan segera terungkap bahwa citra bayangan
itu hampir selalu tidak tepat, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang
sesungguhnya.
22
b) Citra yang Berlaku (Current Image)
Citra yang Berlaku merupakan suatu citra atau pandangan yang
dianut oleh pihak - pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra yang
Berlaku tidak selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan kenyataan
karena semata - mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan
orang - orang luar yang biasanya serba terbatas dan biasanya citra ini
cenderung
negatif.
Citra
ini
sepenuhnya
ditentukan
oleh
banyak
sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
c) Citra yang Diharapkan (Wish Image)
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen.
Citra
yang
diharapkan
itu
lebih
baim
atau
lebih
menyenangkan daripada citra yang ada walaupun dalam keadaan
tertentu, citra yang baik juga bisa merepotkan. Citra harapan memang
sesuatu yang berkonotasi lebih baik.
d) Citra Perusahaan
Citra
Perusahaan
yaitu
citra
dari
suatu
organisasi
secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau
riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas di
bidang keuangan,
kualitas
produk,
keberhasilan
ekspor,
hubungan
23
industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan
turut memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset.
e) Citra Majemuk
Citra Majemuk yaitu banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang,
atau
perwakilan
memunculkan
dari
suatu
sebuah
citra
perusahaan
yang
belum
atau
tentu
organisasi
sama
dengan
dapat
citra
organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. Jumlah citra
yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya
dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.
f) Citra yang baik dan yang buruk
Suatu citra yang lebih baik sebenarnya bisa dimunculkan kapan
saja, termasuk di tengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk.
Caranya adalah dengan menjelaskan secara jujur apa yang menjadi
penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang
keliru.
Menurut Jefkins, dalam buku Dasar – dasar Public Relations yang
disempurnakan oleh (Soemirat dan Ardianto, 2010 : 117), jenis – jenis
citra antara lain :
24
a. The Mirror Image (Cerminan Citra)
The Mirror Image (Cerminan Citra) adalah bagaimana dengan
dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat
perusahaannya.
b. The Current Image (Citra masih hangat)
Citra yang terdapat
pada publik eksternal,
yang berdasarkan
pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman
publik eksternal. Citra ini bertentangan dengan mirror image.
c. The Wish Image (Citra yang diinginkan)
Manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini
diaplikasikan
untuk
sesuatu
yang
baru
sebelum
publik
eksternal
memperoleh informasi secara lengkap.
d. The Multiple Image (Citra yang berlapis)
Sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan
lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai
dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.
2.1.8
Special Event
Menurut Ruslan dalam (Natoradjo, 2011 : 134), special event
adalah acara yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian
25
media
atau
khalayak
tertentu
terhadap
perusahaan
atau
produk
perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya suatu event (acara) maka
media atau khalayak akan tertarik dengan perusahaan yang menggelar
event (acara) tersebut atau tertarik dengan produk perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut (O’Toole dan Mikolaitis, 2007 : 5) dalam
buku Corporate Event Management, Event merupakan sarana yang
tepat untuk mencapai tujuan. Dapat diartikan bahwa untuk mencapai
tujuan seperti mendapatkan perhatian khalayak dan citra terhadap
produk perusahaan sekaligus citra terhadap perusahaan itu sendiri maka
suatu perusahaan menggunakan sarana yang tepat yaitu event.
Menurut (Ruslan, 2008 : 14) special event adalah event atau acara
ajang yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen tertentu
diluar acara rutin dari program kerja PR, misal peluncuran produk
baru
(product launching), pembukaan kantor atau pabrik baru, jalan
baru, gedung baru, dan sebagainya.
2.1.9
Jenis - Jenis Event
Ada 6 jenis - jenis event dalam (Megananda dan Wijaya, 2009 :
9), yaitu antara lain :
26
a. Event Perusahaan
HUT Perusahaan dalam berbagai format acara, Employee atau
Family Gathering, Peresmian kantor baru, Penghargaan pada karyawan.
b. Event Promosi
Pentas musik oleh sponsor, Eksibisi atau Pameran Produk, Variety
Show oleh sponsor, Presentasi produk, Sampling dan Selling, Dealer
atau Customer Gathering.
c. Event Pribadi
Pesta pernikahan, Perayaan ulang tahun, Syukuran.
d. Event Pendidikan
Seminar, Simposium, Talk Show, Workshop.
e. Event Olahraga
Kompetisi olahraga profesional, Pertandingan olahraga semi pro,
Aneka lomba dan kompetisi.
f.
Event Seni
Pagelaran seni musik, Pagelaran seni tari, Pagelaran seni teater,
Fashion show.
27
2.2 Teori Khusus
Secara khusus, teori - teori yang digunakan dalam menjadi dasar
penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.2.1
Fungsi dan Peran Public Relations
Menurut (Rosady, 2002 : 10), peran utama Public Relations adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau
lembaga yang diwakili dengan publiknya.
2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang
positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam
fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations
berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Menurut Canfield dalam (Danandjadja, 2011 : 19 - 20) fungsi
public relations yaitu :
1) Mengabdi kepada kepentingan publik
2) Memelihara komunikasi yang baik
28
3) Kegiatan public relations itu ketika menjalankan fungsinya harus
menitik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik.
2.2.2
Upaya Public Relations
(Soemirat dan Ardianto, 2010 : 7), Upaya Public Relations adalah
membentuk,
perusahaan
meningkatkan,
dilakukan
dan
dengan
menjaga
berbagai
citra
organisasi
kegiatan
dalam
atau
bentuk
sponsorship ataupun kegiatan sosial lainnya yang membutuhkan social
cost.
2.2.3
Jenis-jenis Citra
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan The Current Image,
sebagaimana
teori
disempurnakan
oleh
yang
terdapat
(Yadin,
2003
dalam
:
20)
buku
Frank
Jefkins
dengan
judul
“Public
Relations” sebagai berikut :
Citra yang Berlaku merupakan suatu citra atau pandangan yang
dianut oleh pihak - pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra yang
Berlaku tidak selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan kenyataan
karena semata - mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan
orang - orang luar yang biasanya serba terbatas dan biasanya citra ini
cenderung
negatif.
Citra
ini
sepenuhnya
ditentukan
oleh
banyak
sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.
29
2.2.4
Special Event
Menurut Ruslan dalam (Natoradjo, 2011 : 134) Special Event
adalah acara yang biasanya dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian
media
atau
khalayak
tertentu
terhadap
perusahaan
atau
produk
perusahaan.
2.2.5
Jenis Event
Dalam penelitian ini, Event Fashion on Stage termasuk dalam
event seni. (CFVD, Juli 2011 : 106) Event Fashion on Stage termasuk
dalam event seni karena Event Fashion on Stage merupakan sebuah
acara fashion show yang dipadu dengan acara lomba foto (Photo
Competition) yang menyajikan konsep fashion, model, dan stage yang
mengajak 400 fotografer handal berkreatifitas menggunakan kamera
DSLR atau Pocket camera yang diiringi lantunan musik pengiring
yang memang turut memacu adrenalin para fotografer peserta lomba.
30
2.2.6
Kerangka Pemikiran
Banyaknya majalah yang memberikan informasi serupa
mengenai dunia fotografi
Teori Umum
Teori Khusus
1. Komunikasi (Model
1. Upaya, Fungsi dan
Peranan
Berlo)
Relations
2. Public Relations
2. Jenis Citra (Current
3. Upaya, Fungsi dan
Peranan
Image)
Public
3. Special
Relations
Event
(Fashion on Stage)
4. Citra dan Jenis –
Jenis Citra
Untuk mengetahui bagaimana upaya Public
Relations
Public
dalam
mempertahankan
citra
majalah CHIP Foto Video melalui special
event Fashion on Stage
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Download