IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK

advertisement
IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO iB
HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS
HIDAYATULLAH BANYUMANIK
TUGAS AKHIR
Oleh:
Putri Fardiastutik
NIM: 201-12-008
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO iB
HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS
HIDAYATULLAH BANYUMANIK
TUGAS AKHIR
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Ahli
Madya Ekonomi Syariah pada Jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam
Oleh:
Putri Fardiastutik
NIM: 20112008
JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
MOTTO
Semangat adalah suatu dorongan dalam diri kita untuk segera melakukan
sesuatu yang kita inginkan dan yang kita cita-citakan tanpa menunggu
kesempatan kedua dan menunggu hilangnya rasa kemalasan.
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat, kesehatan dan hidayah-Nya
kepadaku sehingga bisa membuatku bertahan sampai saat ini.
2. Bapak dan Ibu (Suwardi dan Tutik Kustikasari) terima kasih atas kasih
sayang dan doa yang selalu menyertaiku.
3. Kedua kakakku, Agus dan Toni terima kasih telah memberiku motivasi dan
dukungan.
4. Kedua kakak iparku, Endang dan Dwi terimakasih telah memberiku
semangat.
5. Keponakakanku, Yola, Bella, Dila terimakasih telah menghalau lelahku.
6. Untuk yang terkasih Firdiawan, terimakasih telah memberiku Support di saat
semangatku mulai luntur agar aku terus berjuang.
7. Teman-temanku DIII Perbankan Syariah angkatan 2012 yang selalu memberi
semangat dan dukungan sepenuh hati, semoga kita dapat mencapai cita-cita
kita.
8. Keluarga besar KOPMA FATAWA, terima kasih telah menjadi keluarga
keduaku di Kampus IAIN Salatiga.
9. Kepada semua pihak yang telah menjadi penyulut bara dan semangat yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada
Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“IMPLEMENTASI
DAN
PEMASARAN
PRODUK
DEPOSITO
IB
HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH
BANYUMANIK” ini dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Diploma Tiga (DIII) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan DIII Perbankan Syariah.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan
memberikan bimbingan, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimaksasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.SI., selaku Ketua Jurusan DIII
Perbankan Syariah.
4. Bapak Mochlasin,
M.Ag., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberi pengarahan dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.
5. Ibu Azizah Nur Isnaeni, selaku Cash Office Manager Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam
melakukan kegiatan magang dan penulisan tugas akhir.
6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2012.
8. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Besar harapan penulis atas segala
saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun. Semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 7 Juli 2015
Penulis
Putri Fardiastutik
NIM. 20112008
ABSTRAK
Fardiastutik, Putri. 2015. Implementasi dan Pemasaran Produk Deposito iB
Hasanah di BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah. Tugas Akhir.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan DIII Perbankan
Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Mochlasin, M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pembukaan rekening
Deposito iB Hasanah, akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah, serta
bagaimana strategi pemasaran Deposito iB Hasanah. Metode penelitian yang
digunakan penulis adalah metode kualitatif, metode ini menggunakan data-data
yang dikumpulkan dan diolah berupa kata-kata dan bukan angka. Sumber data
yang diperoleh yaitu secara langsung dan tidak langsung. Data yang diperoleh
ssecara langsung yaitu melalui wawancara dengan karyawan bank serta melalui
pengamatan langsung di BNI Syariah. Sedangkan data tidak langsung diperoleh
dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa implementasi produk deposito
iB hasanah dari prosedur pembukaan rekening hingga pencairan atau pengambilan
simpanan telah sesuai dengan prinsip syariah dan Fatwa MUI No. 03/DSNMUI/IV/2000 dengan minimal setoran Rp 1.000.000,- bagi perorangan sedangkan
bagi perusahaan minimal setoran Rp 10.000.000,- dengan penggunaan akad
mudharabah mutlaqah. Dari akad tersebut bank dapat menyalurkan kembali dana
ke dalam pembiayaan sehingga keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk
menentukan nisbah agar dapat dibagihasilkan kepada nasabah sesuai dengan
nisbah. Selain itu untuk meningkatkan penghimpunan dana melalui Deposito iB
Hasanah, BNI Syariah menggunakan strategi pemasaran berupa penggunaan
produk yang menarik, penentuaan harga yang dapat bersaing, letak kantor yang
strategis, serta promosi melalui media cetak dan media elektronik.
Kata Kunci: Deposito, mudharabah mutlaqah, strategi pemasaran
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ............................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v
MOTTO ......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................ 5
D. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 6
E. Metode Penelitian............................................................................... 8
F. Penegasan Istilah ................................................................................ 10
G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Pemasaran .......................................................................................... 13
1. Pengertian Pemasaran .................................................................... 13
2. Tujuan Pemasaran.......................................................................... 14
3. Peranan Pemasaran ........................................................................ 15
4. Konsep-Konsep Pemasaran ........................................................... 15
5. Fungsi Pemasaran .......................................................................... 17
6. Pemasaran Menurut Pandangan Islam ........................................... 23
B. Deposito ............................................................................................. 26
1. Pengertian Deposito ....................................................................... 26
2. Dalil Tentang Deposito .................................................................. 27
C. Fatwa MUI Tentang Deposito............................................................ 28
D. Akad Mudharabah ............................................................................. 29
1. Dalil Tentang Akad Mudharabah ................................................. 29
2. Mudharabah dalam Aplikasi Simpanan ........................................ 29
3. Manfaat Mudharabah .................................................................... 32
4. Rukun Mudharabah....................................................................... 33
E. Pengertian Bagi Hasil ......................................................................... 34
BAB III LAPORAN OBJEK ......................................................................... 36
A. Gambaran Umum ............................................................................... 36
1. Sejarah Berdirinya PT. Bank BNI Syariah .................................... 38
2. Profil PT. Bank BNI Syariah ......................................................... 41
3. Visi dan Misi PT. Bank BNI Syariah ............................................ 41
4. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah ................................... 42
5. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah Cabang Semarang..... 43
6. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah ...... 43
7. Tugas dan Wewenang Jabatan di PT. Bank BNI Syariah KK
Hidayatullah .................................................................................. 44
B. Produk-produk PT. Bank BNI Syariah .............................................. 45
1. Produk Penghimpunan Dana ......................................................... 45
2. Produk Pembiayaan ....................................................................... 47
3. Produk Layanan dan Jasa .............................................................. 51
C. Data Deskriptif .................................................................................. 52
BAB IV ANALISIS ....................................................................................... 52
A. Prosedur Pembukaan Rekening Deposito iB Hasanah....................... 53
B. Akad Dalam Deposito iB Hasanah .................................................... 57
C. Strategi Pemasaran Deposito iB Hasanah .......................................... 60
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 67
A. Kesimpulan ........................................................................................ 67
B. Saran ................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Mudharabah mutlaqah ................................................... 31
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah ............................... 42
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah Cabang Semarang . 43
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah ... 43
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil ....................................... 35
Tabel 3.1 Profil Perusahaan PT. Bank BNI Syariah ...................................... 41
Tabel 4.1 Prosentase Nisbah Bagi Hasil Produk Deposito iB Hasanah ......... 59
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di
Indonesia
dengan
adanya
kemajuan
ekonomi
acapkali
mempersyaratkan adanya berbagai kemudahan baru untuk memperlancar
pelaksanaan transaksi.Para pelaku ekonomi juga dihadapkan pada persaingan
yang semakin ketat, baik secara domestik maupun internasional sehingga,
harus mencari berbagai terobosan baru dalam bentuk inovasi mengenai produk,
prosedur, maupun teknik kerja, agar tetap berada pada posisi yang
kompetitif.Tidak terkecuali hal ini pun terjadi di kalangan perbankan (Rindjin,
2000: 1).
Dalam pembahasan secara umum, bank dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan
deposito.Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang
(kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.Disamping itu, bank
merupakan tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima
segala macam pembayaran dan setoran (Kasmir, 2008: 25).
Pada dasarnya masyarakat Indonesia mayoritas menganut agama Islam
sehingga banyak diantara mereka yang ingin menyimpan dana atau
mengajukan pembiayaan yang menganut prinsip syariah atau berdasarkan
pedoman al-Quran. Sehingga dapat terhindar dari sesuatu yang dilarang oleh
Allah SWT yaitu riba. Untuk itu seiring perkembangan selanjutnya pada awal
periode 1990-an di Indonesia mulai terbentuk bank yang operasionalnya
menggunakan sistem syariat islam atau sering disebut bank syariah.
Lahirnya bank syariah pertama di Indonesia yang merupakan kerja tim
MUI adalah dibentuknya PT. BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang akte
pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991. Saat ini juga telah lahir
bank syariah milik pemerintah seperti bank syariah mandiri (BSM). Kemudian
berikutnya berdiri bank syariah sebagai cabang dari bank konvensional yang
sudah ada (Kasmir, 2002: 215-216).
Saat ini perbankansyariah telah mengalami perkembangan yang
semakin pesat karena perbankan syariah telah menjadi tolok ukur keberhasilan
eksistensi ekonomi syariah.Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak
yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai
dengan hukum Islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic banking
atau interest free banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan
operasional tidak menggunakan sistem bunga(riba), spekulasi (maisir), dan
ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar) (Ali, 2008: 1).
Bank syariah akan menawarkan beberapa produk yang dibagi menjadi
tiga bagian besar, yaitu: produk penyaluran dana (financing), produk
penghimpun dana (funding), dan produk jasa (service). Dalam produk
penghimpun dana secara garis besar dapat berbentuk giro, tabungan dan
deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan
dana masyarakat adalah prinsip Wadi‟ah dan Mudharabah (Karim, 2010: 97107).
Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang
termasuk
produk
penghimpunan
dana
(funding)
adalah
deposito.Depositomerupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan
dengan bank yang bersangkutan.Adapaun yang dimaksud dengan deposito
syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.Dalam hal
ini, Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI telah mengeluarkan fatwa yang
menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang
berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam hal ini, bank syariah bertindak
sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai
shahibul mal (pemilik dana). Sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan
berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta
mengembangkandana
yang
didepositokan,
termasuk
melakukan
akad
mudharabah dengan pihak ketiga. Dari hasil pengelolaan dan mudharabah,
bank syariah akan membagikan hasil kepada pemilik dana sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati (Karim, 2010: 351-352).
Untuk itu, kaum muslim Indonesia sudah dapat berinvestasi lewat
berbagai bentuk investasi secara syariah. Karena investasi merupakan salah
satu bentuk penghimpunan dana yang memberikan manfaat bagi nasabah dan
pihak bank syariah (Ali, 2008: 23). Sehingga nasabah dapat berinvestasi pada
produk- produk penghimpun dana salah satunya produk deposito di bank
syariah dan menghasilkan keuntungan tanpa merasa khawatir memperoleh
keuntungan yang termasuk riba. Serta, bank syariah di Indonesia harus
mempunyai strategiuntuk pengenalan dan pemasaranproduk deposito syariah
kepada masyarakat
agar terjadi hubungan
yang saling memberikan
keuntungan.Selain itu juga deposito yang berbasis syariah memiliki perbedaan
yang sangat terlihat dengan deposito yang berbasis konvensional yaitu pada
pembagian keuntungan.Deposito konvensional menggunakan prinsip bunga
sedangkan deposito syariah menggunakan prinsip bagi hasil.
Salah satu bank syariah yang menawarkan produk deposito syariah atau
deposito iB Hasanah yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah. Untuk
mengetahui implementasi dan pemasaran produk deposito iB Hasanah di Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah maka, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “Implementasi dan Pemasaran Produk
Deposito iB Hasanah di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Kas
Hidayatullah Banyumanik”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur dalam pembukaan rekening Deposito iB Hasanah pada
BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik?
2. Apa akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh BNI Syariah KK
Hidayatullah Banyumanik, agar banyak nasabah yang berminat untuk
berinvestasi melalui Deposito iB Hasanah?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:
a. Untuk mengetahui prosedur dalam pembukaan rekening Deposito iB
Hasanah pada BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.
b. Untuk mengetahui akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah.
c. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh BNI Syariah
KK Hidayatullah Banyumanik, agar banyak nasabah yang berminat
berinvestasi melalui Deposito iB Hasanah.
2. Kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah:
a. Bagi pihak IAIN Salatiga
1) Menjadikan tambahan referensi untuk mahasiswa setelah penulis
melakukan penelitian dan pengamatan.
2) Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan
lembaga keuangan, sehingga membantu terbentuknya lapangan
pekerjaan.
b. Bagi BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik
1) Sebagai persiapan untuk mengadapi persaingan yang semakin pesat.
2) Untuk menjaga citra baik sebuah bank.
3) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan prndapatan.
c. Bagi Penulis
Untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir Jurusan
DIII
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Salatiga
dan untuk menambah pengetahuan tentang produk Deposito iB Hasanah
di BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.
d. Bagi Penulis lain
Menjadi bahan perbandingan dalam memperoleh informasi ketika
melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling dapat
bertukar pikiran satu sama lain.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian Hastuti (2010) dengan judul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Dana Deposito Mudharabah Serta Pengaruhnya terhadap
Penggunaan Dana (Study Kasus PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Divisi
Syariah)” dalam penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi peningkatan dana deposito mudharabah serta
bagaimana pengaruhnya terhadap penggunaan dana pada Bank Negara
Indonesia Syariah Cabang Fatmawati Jakarta Selatan. Hasil dari penelitian ini
adalah terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan dana
deposito mudharabah di Bank Negara Indonesia Syariah salah satunya adalah
BNI Syariah lebih meningkatkan promosi produk-produk bank syariah
khususnya deposito mudharabah dengan cara memberikan hadiah pada
produk deposito mudharabah untuk menarik minat nasabah, cara ini sangat
mempengaruhi peningkatan dana deposito mudharabah karena semakin
banyak nasabah deposito mudharabah semakin banyak pula dana yang
dihimpun oleh pihak bank.
Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Khasanah (2012) dengan judul
“Strategi Penghimpunan Dana Melalui Deposito Mudharabah Di BNI
Syariah Cabang Semarang” dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
BNI Syariah merupakan salah satu Lembaga Keuangan Syariah yang
mempunyai peranan penting dalam penyimpanan atau penghimpunan dan
penyaluran
dana
kepada
masyarakat
yamg
membutuhkan.
Dalam
penghimpunan dananya, pihak BNI Syariah Cabang Semarang memiliki
berbagai macam produk dan akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
para nasabahnya. Salah satunya adalah deposito mudharabah, dalam
praktiknya biasanya terdapat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah, untuk
menentukan nisbah yaitu dari keuntungan yang didapatkan bank dari hasil
usahanya dengan cara disalurkan melalui pembiayaan usaha produktif yang
sesuai dengan prinsip syariah yang menghasilkan bagi hasil yang kompetitif
bagi nasabah.
Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan oleh Putriningrum
(2010) dengan judul “Prosedur Akuntansi Deposito Mudharabah Pada BNI
Syariah Cabang Jember” berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dapat
disimpulkan beberapa hal mengenai deposito mudharabah BNI Syariah
sebagai berikut: deposito pada dasarnya merupakan sumber dana bank yang
cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai pembiayaan bagi masyarakat
yang mengajukan pembiayaan, deposito merupakan salah satu dana bank
yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan dengan yang lain.
Deposito mudharabah merupakan fasilitas penyimpanan dana bank BNI
Syariah dimana nasabah akan memperoleh bagi hasil setiap bulannya dan
investasi ini disalurkan untuk pembiayaan yang produktif dan halal.
Perbandingan dengan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa
perbedaan, yaitu tempat penelitian di Bank BNI Syariah. Penelitian Sri
Hastuti di BNI Syariah Cabang Fatmawati, kemudian penelitian Anis Nur
Khasanah di BNI Syariah Cabang Semarang, dan penelitian Ayu Fitri
Putriningrum di BNI Syariah Cabang Jember sedangkan penelitian penulis
saat ini dilaksanakan di BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.
Selanjutnya pada penelitian saat ini penulis meneliti tentang implementasi
dan strategi pemasaran deposito iB Hasanah dengan metode kualitatif dan
berfokus pada pelaksanaan pembukaan rekening Deposito iB Hasanah, akad
yang digunakan dalam produk tersebut serta teknik pemasaran produk
deposito iB Hasanah yang menggunakan konsep pemasaran dan bauran
pemasaran. Sedangkan dalam penelitian terdahulu berfokus pada faktorfaktor, strategi penghimpunan dana, dan prosedur akuntansi deposito iB
Hasanah.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk
menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Mahi, 2011: 30).
1. Jenis penelitian
Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode
kualitatif.Metode ini menggunakan data-data yang dikumpulkan dan
diolah berupa kata-kata, gambar yang dideskripsikan (Mahi, 2011: 40).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis di PT. Bank BNI Syariah Kantor
Kas Hidayatullah Jalan Durian Selatan I No. 6, Kelurahan Srondol Wetan
Banyumanik, Kota Semarang.
3. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ialah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Berkaitan dengan itu
sumber data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu
sebagai berikut:
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat
penelitian yang akan digunakan untuk analisis dan pembahasan
masalah. Dalam hal ini, data primer adalah data yang dihasilkan dari
wawancara dengan beberapa pegawai BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
BNI Syariah antara lain dari buku-buku yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti, sumber-sumber data atau dokumen-dokumen
BNI Syariah yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir, dan lainlain (Moleong, 2011:157).
4.
Teknik pengumpulan data
a. Metode penelitian lapangan yaitu:
1) Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan
secara langsung pada objek yang akan dilakukan penelitian.
2) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan sistem tanya
jawab antara narasumber yang bersangkutan dengan penulis
penelitian tersebut ( A. Black dan J. Champion, 1992: 285).
b. Metode studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan sumber dari luar dan merupakan
sumber kedua untuk memperoleh informasi atau teori dari beberapa
dokumen, buku, arsip, majalah ilmiah, jurnal tempat menerbitkan
penemuan-penemuan hasil penelitian yang masih terdapat hubungan
tema antara penelitian tersebut dengan sumber kepustakaan, di mana
biasanya terdapat di perpustaakaan umum maupun perpustakaan
kampus (Moleong, 2011: 159).
5. Teknik analisis data
Berdasarkan Moleong (2011: 248). Upaya yang dilakukan dalam
analisis data yaitu dengan mengorganisasikan data, memilah-milahya
menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.
F. Penegasan Istilah
1. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan untuk mengerjakan atau melakukan dari
suatu rancangan (Kamus Umum Bahasa Indonesia: 650).
2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian dari kegiatan bank dalam rangka memenuhi kebutuhan
keinginan dan kepuasan nasabah (Kasmir, 2003: 169).
3. Pengertian Deposito
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud
dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan bank yang bersangkutan (Karim, 2010: 79).
4. Pengertian iB Hasanah
iB Hasanah adalah suatu produk deposito yang dimunculkan sejak awal
berdirinya PT. BNI Syariah.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir direncanakan terdiri dari lima bab.
Bab I adalah Pendahuluan, pada bab I ini yang berisi tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode
penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II, adalah landasan teori yang berisi pengertian pemasaran,
pengertian deposito, fatwa MUI tentang deposito, akad mudharabah,
pengertian bagi hasil.
Bab III, adalah laporan obyek yang berisi mengenai suatu bank yaitu
gambaran umum BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik mengenai
sejarah berdirinya, struktur organisasi, produk-produknya.
Bab IV, adalah analisis yang berisi implementasi produk Deposito iB
Hasanah, akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah, strategi
pemasaran Deposito iB Hasanah.
Bab V, adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu bagian dalam menentukan
strategi penjualan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut ini
beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli:
a. Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah suatu proses untuk
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, serta mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain (Kotler, 2002: 9).
b. Pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian dari kegiatan bank dalam rangka memenuhi kebutuhan
keinginan dan kepuasan nasabah (Kasmir, 2003: 169).
c. Menurut Buchari Alma, manajemen pemasaran adalah perencanaan,
pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam
perusahaan (Alma, 2004: 130).
d. Menurut W.Y. Stanton, pemasaran adalah sesuatu yang meliputi
seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan
dan
menentukan
harga
sampai
dengan
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan
pembeli aktual maupun potensial (Hermawan, 2012: 33).
Sehingga secara umum pemasaran merupakan suatu proses
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dengan menawarkan suatu barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
2. Tujuan pemasaran
Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha
tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.Penetapan tujuan ini
disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri.Badan usaha
dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan berbagai
pertimbangan matang.Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai
tujuan tersebut. Secara umum tujuan pemasaran bank menurut Kasmir
(2003: 171) adalah untuk:
1.
Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2.
Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah.
3.
Memaksimumkan
pilihan
(ragam
produk)
dalam
arti
bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
beragam pilihan pula.
4.
Memaksimumkan
mutu
hidup
dengan
memberikan
berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
3. Peranan Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami,
menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara
khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dengan demikian pemasaran
merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi
terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan
timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa perusahaan,
keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan para pesaing
(Payne, 2000: 27).
4. Konsep-konsep Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran di
mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda.Konsep ini
timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan
pengetahuan baik produsen maupun konsumen.Penggunaan konsep ini
tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan
tujuan perusahaan yang bersangkutan. Konsep-konsep tersebut terdiri dari:
a.
Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya
manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi
dan efisiensi distribusi. Konsep ini merupakan salah satu falsafah
tertua yang menjadi penuntun para penjual dan merupakan konsep
yang menekankan kepada volume produksi yang seluas-luasnya
dengan harga serendah mungkin.
b. Konsep Produk
Konsep
ini
berpegang
teguh
bahwa
konsumen
akan
menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling
baik serta keistimewaan yang menyolok. Konsep produk merupakan
konsep yang menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri
yang terbaik.
c. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berpikir bahwa konsumen tidak akan
membeli cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan
suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Dalam konsep ini
kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha
promosi yang gencar.
d. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing.
Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam
beberapa pengertian di bawah ini:
1) Menemukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut.
2) Membuat apa yang anda dapat jual daripada menjual apa yang anda
buat.
3) Mencintai pelanggan.
4) Andalah yang menentukan.
5) Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba
membuat produk yang dapat anda jual.
e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini
menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar
serta memberikan konsumen dan masyarakat.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk
diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan
atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Tujuannya adalah
agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang
dihasilkan oleh bank (Kasmir, 2003: 172-173).
5. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran dapat dikelompokkan dalam tiga komponen kunci,
yaitu:
a. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan suatu strategi
yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penetapan
master
plan
dan
mengetahui
serta
menghasilkan
pelayanan
(penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu
di mana segmen pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk
produk yang telah diluncurkan guna menarik konsumen melakukan
pembelian. Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam
pemasaran yang terdiri dari 4P yakni: Product (produk), Price (harga),
Promotion( promosi), Place (tempat) (Hermawan, 2012: 35).
Berikut ini penjelasan dari masing-masing komponen:
1) Product (Produk)
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.Artinya apapun
wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan
kebutuhan
kita
katakan
sebagai
produk.Philip
Kotler
mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar agar mendapatkan perhatian untuk dibeli, ketika digunakan
atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Produk yang diinginkan pelanggan, adalah produk yang
berkualitas tinggi.Artinya produk yang ditawarkan oleh bank ke
nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan
produk bank pesaing (Kasmir, 2003: 186-187).Selain itu pihak
bank juga harus memiliki strategi produk, dalam merebut calon
nasabah, maka bank harus berusaha keras. Nasabah tidak akan
datang sendiri tanpa ada sesuatu yang menarik perhatian, sehingga
berminat untuk membeli produk bank. Yang paling utama untuk
menarik perhatian dan minat nasabah adalah keunggulan produk
yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika dibandingkan
dengan produk lain dan untuk memberikan keunggulan maka bank
perlu melakukan strategi produk. Strategi produk yang dilakukan
dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut:
a) Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi
bank dalam melayani masyarakat.Baik logo maupun moto
harus dirancang dengan benar.Pertimbangan dalam pembuatan
logo dan moto adalah memiliki arti (dalam arti positif),
menarik perhatian, mudah diingat.
b) Menciptakan Merek
Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek
tertentu.Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau
jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan
sebagai nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dari
semuanya.
c) Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada para nasabah yang
disamping juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis
jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro, atau kartu
kredit.
d) Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang melekat pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam
label menjelaskan siapa yag membuat, di mana dibuat, kapan
dibuat, cara menggunakannya dan informasi lainnya.
2) Price (Harga)
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan bauran
pemasaran (marketing mix).Penentuan harga menjadi sangat
penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan
laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan
harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.
Tujuan dari penentuan harga adalah sebagai berikut:
a) Untuk bertahan hidup
b) Untuk memksimalkan laba
c) Untuk memperbesar market share
d) Mutu produk
e) Karena pesaing
3) Promotion (Promosi)
Kegiatan di mana bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun
tidak langsung.Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat
mengenal bank.Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang
paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala
jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah
yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang
dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik
produk maupun jasanya, yaitu periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), penjualan
pribadi (personal selling).
4) Place (Tempat)
Suatu strategi dalam penentuan lokasi atau tempat yang
strategis dan terjangkau agar nasabah dapat menjangkau setiap
lokasi bank yang ada. Demikian pula bank juga menyediakan
sarana dan prasarana yang nyaman dan aman kepada seluruh
nasabah yang berhubungan dengan bank (Kasmir, 2003: 186-213).
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori
bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya ,
dikenal juga istilah 7P di mana 3P yang selanjutnya adalah people
(orang), physical evidence (bukti fisik), process (proses). (Hermawan,
2012: 33). Berikut ini pengertian people (orang), physical evidence
(bukti fisik), process (proses) menurut (Kotler dan Amstrong, 2012:
62).
5) People (Orang)
Semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan
konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara
berpakaian
karyawan
dan
penampilan
karyawan
memiliki
pengaruh terhadap keberhasilan dalam penyampaian jasa.
6) Physical Evidence (Bukti Fisik)
Merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain
lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo
warna dan barang-barang lainnya.
7) Process (Proses)
Semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas
yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa
merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti
pelanggan jasa akan senang dengan sistem penyerahan jasa sebagai
bagian jasa itu sendiri.
b. Kekuatan Pasar
Merupakan peluang dan ancaman dari luar yang berhubungan
diantara organisasi atau bank yang berinteraksi. Kekuatan-kekuatan
pasar terdiri dari sejumlah bidang diantaranya:
1) Pelanggan
Perilaku pembelian dalam hal motivasi untuk membeli, kebiasaan
membeli, lingkungan, ukuran pasar dan daya beli.
2) Perilaku Industri
Motivasi, struktur, praktik dan sikap para pengecer, perantara dan
anggota-anggota rantai pemasok yang lain.
3) Pesaing
Cara berposisi dan perilaku sebuah perusahaan dipengaruhi oleh
struktur industri dan sifat kompetisi.
4) Pemerintah dan Perundang-undangan
Pengawasan terhadap pemasaran yang menghubungkan dengan
baik kegiatan-kegiatan pemasaran maupun praktek kompetitif.
c. Proses Penyelarasan
Proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa
bauran pemasaran dan kebijakan-kebijakan internal lain bagi kekuatan
pasar. Tugas manager dalam menyusun program pemasaran adalah
untuk menyatukan unsur-unsur bauran pemasaran untuk memastikan
keselarasan yang terbaik antara kemampuan internal perusahaan dan
lingkungan pasar eksternal (Payne, 2000: 28-29).
6. Pemasaran Menurut Pandangan Islam
Pemahaman pemasaran dalam Islam sesungguhnya tidak jauh
berbeda dari pemasaran secara umum yaitu adanya kegiatan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang ada kepada pihak-pihak
lain. Kegiatan pemasaran tersebut dapat terjadi apabila dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang saling berinteraksi.
Islam tidak mengkotak-kotakan ilmu, karena semua bersumber dari
Allah SWT. Sesungguhnya pemasaran dan perdagangan telah memiliki
keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain. Pemasaran dan
perdagangan sudah dikenal sejak zaman Rasulullah saw. Dalam
melaksanakan aktivitas perdagangannya, Rasulullah saw dengan sangat
baik telah menerapkan strategi pemasaran yang jitu dan tepat sasaran.
Secara garis besarnya dapat dikatakann bahwa pemasaran adalah berbagai
upaya yang dilakukan agar memudahkan terjadinya penjualan atau
perdagangan. Rasulullah saw adalah orang yang menggeluti dunia
perdagangan, sekaligus seorang pemasar (marketer) yang handal
(Jusmaliani, 2008: 1).
Menurut Gunara dan Sudibyo (2006), dalam buku yang ditulis
Jusmaliani (2008: 2). Rasullullah saw berpegang pada lima konsep sebagai
pedagang dan pemasar yaitu:
a.
Jujur (shidiq), suatu sifat yang sudah melekat pada diri beliau. Dalam
berdagang atau memasarkan suatu produk beliau memberikan
penjelasan dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan kualitas barang.
b.
Ikhlas, di mana dengan keikhlasan seorang pemasar tidak akan
tunggang langgang mengejar materi belaka.
c.
Profesionalisme, seorang yang profesional akan selalu bekerja secara
maksimal.
d.
Silaturahmi, merupakan hal yang mendasari pola hubungan beliau
dengan pelanggan, calon pelanggan, pemodal dan pesaing.
e.
Murah hati, dalam melakukan kegiatan perdagangan dan pemasaran
dilandasi dengan kemurahan hati karena dapat menimbulkan rasa
nyaman dari pelanggan, calon pelanggan, dan pemodal.
Dari lima konsep ini menyatu dalam apa yang disebut soul
marketing
yang
nantinya
akan
melahirkan
kepercayaan
(trust).
Kepercayaan ini merupakan suatu modal yang tak ternilai dalam
bisnis.Serta
ketika
melakukan
berbagai
upaya
pemasaran
untuk
merealisasikan perdagangan dalam seluruh prosesnya tidak boleh ada yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam (Jusmaliani, 2008: 3).
Sesungguhnya Allah SWT mengizinkan manusia untuk melakukan
bisnis tetapi harus berpedoman dengan al-Quran. Secara jelasnya Allah
SWT tidak akan memaafkan orang-orang yang berbuat curang dan
melakukan transaksi dengana objek yang haram. Untuk tujuan, komponen,
dan strategi pemasaran sama dengan pemasaran secara umum, tetapi
perbedaannya dalam pemasaran secara Islam berpedoman pada al-Quran
dan kegiatan bisnis Rasulullah saw. Dalam QS.An-Nisa ayat 29 Allah
SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha
Penyayang Kepadamu”.
B. Deposito
1. Pengertian Deposito
Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang
termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito.
Berdasarkan Undang-Undang No 10 Tahun 1998 tentang perubahan Atas
Undang-Undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud
dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito
yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.Dalam hal ini, Dewan Syariah
Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito
yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.
Bank syariah berperan sebagai mudharib (pengelola dana)
sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dari
hasil pengelolaan danamudharabah, bank syariah akan membagihasilkan
kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan
dituangkan dalam akad pembuatan rekening (Karim, 2010: 363).
2. Dalil Tentang Deposito


Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang Kepadamu (Q.S.
An-Nisa: 29).


Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak
dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak
menghalalkan berburu ketika sedang berihram (haji atau umrah).
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki
(Q.S. Al-Maidah: 1).



Artinya:
Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang
penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang.Tetapi, jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai
itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya.Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena
barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Baqarah: 283).
C. Fatwa DSN MUI tentang Deposito
Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito
Menimbang, Mengingat, Memperhatikan: Memutuskan, Menetapkan: Fatwa
tentang Deposito.
Pertama : Tabungan ada dua jenis:
1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu Deposito yang
berdasarkan perhitungan bunga.
2. Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip
Mudharabah.
Kedua: Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah:
1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib, atau pengelola dana.
2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
usaha
yang
tidak
bertentangan
dengan
prinsip
syariah
dan
mengembangkannya, termasuk di dalamya mudharabah dengan pihak lain.
3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah
tanpa persetujuan yang bersangkutan.
Fatwa tentang deposito tersebut ditetapkan di Jakarta, tanggal 26
Dzulhijjah 1420 H/1 April 2000 M ( Ali, 2008: 245).
D. Akad Mudharabah
Mudharabahberasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan.
Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang
memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis, almudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak
pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan
pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib) (Antonio, 2001: 95). Jadi
mudharabah yaitu perjanjian antara pemilik modal dengan pengusaha dimana
pemilik modal bersedia membiayai suatu proyek/ usaha di mana pengusaha
bersedia mengelola proyek tersebut.Keuntungan usaha dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak yang di sebut bagi hasil. Rukun
mudharabah terpenuhi jika ada mudharib, pemilik dana, usaha yang
dibagihasilkan, nisbah dan ijab qabul (Karim, 2010: 108).
1. Dalil tentang Akad Mudharabah



Artinya:
Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka
apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di
Masy‟arilharam Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun
sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu (Q.S. AlBaqarah: 198).


Artinya:
Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi,
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah Banyak-banyak agar kamu
beruntung (Q.S. Al- Jumuah: 10).
2. Mudharabah dalam aplikasi simpanan
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau
deposan bertindak sebagai shahibul mal (pemilik modal) dan bank sebagai
mudharib (pengelola).Dana yang disimpan tersebut digunakan oleh bank
untuk melakukan murabahah atau ijarah.Dapat pula dana tersebut
digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan
dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Prinsip
mudharabah ini diterapakan pada produk tabungan berjangka dan deposito
berjangka. Menurut Karim (2010: 110). Secara umum, mudharabah
terbagi dua jenis yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah
muqayyadah.
a. Mudharabah Mutlaqah
Dalam mudharabah mutlaqah tidak ada batasan bagi bank dalam
menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan
persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dan yang disimpannya
itu hendak disalurkan, atau menetapkan pengunaan akad-akad tertentu,
ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu.
Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis
manapun yang diperkirakan menguntungkan.
Skema mudharabah mutlaqah dapat digambarkan sebagai berikut:
1
Penabung/
Deposan
2
Dunia Usaha
Bank
4
3
Gambar 2.1
Skema mudharabah mutlaqah
Keterangan:
1)
Titip dana kepada bank
2)
Pemanfaat dana dari deposan
3)
Pemanfaat dana dari dunia usaha
4)
Bagi hasil dari bank untuk nasabah
Menurut Antonio (2001: 151), dalam skema mudharabah
mutlaqah
terdapat
beberapa
hal
yang
berbeda
dengan
bank
konvensional:
a) Penabung atau deposan di bank syariah adalah investor dengan
sepenuh-penuhnya investor. Dia bukan lender atau creditor bagi
bank seperti halnya di bank umum. Dengan demikian, secara
prinsip, penabung dan deposan entittled untuk risk dan return dari
hasil usaha bank.
b) Bank memiliki dua fungsi: kepada deposan atau penabung, ia
bertindak sebagai pengelola, sedangkan kepada dunia usaha, ia
bertindak sebagai pemilik dana.
c) Dunia usaha berfungsi sebagai pengguna dan pengelola dana yang
harus berbagi hasil dengan pemilik dana, yaitu bank. Dalam
pengembangannya, nasabah pengguna dana dapat juga menjalin
hubungan dengan bank dalam bentuk jual beli atau sewa.
b. Mudharabah Muqayyadah
Dalam mudharabah
muqayyadah di
mana pemilik dana
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.
Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau akad
tertentu, dan juga untuk nasabah tertentu.
3. Manfaat al-Mudharabah
Menurut Antonio (2001: 97) mennyampaikan beberapa manfaat
dari al-mudharabah yaitu sebagai berikut:
1) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan
usaha nasabah meningkat.
2) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah
pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil
usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative
spread.
3) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cah flow/ arus
kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
4) Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benarbenar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang
konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagihasilkan.
4. Rukun Mudharabah
a.
Ada pemilik dana
Merupakan orang yang memiliki dana untuk diinvestasikan kepada
pihak bank untuk dikelola. Pemilik dana biasa disebut dengan
shahibul mal.
b. Ada usaha yang dibagihasilkan
Jika dana diinvestasikan dalam bentuk penyimpanan. Maka, pihak
bank dapat melakukan usaha yang dapat menghasilkan keuntungan
misalnya untuk pembiayaan bagi nasabah lain.
c. Ada nisbah
Nisbah merupakan porsi bagi hasil antara pihak bank dan nasabah atas
transaksi pendanaan dan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan
kesepakatan atau ketentuan yang telah ditetapkan.
d. Ada ijab qabul
Suatu pernyataan yang dapat dilakukan melalui ucapan maupun
tulisan untuk saling menyetujui suatu transaksi atau jual beli.
E. Pengertian bagi hasil
Islam memandang uang sebagai flow concept. Uang harus berputar
dalam perekonomian.Islam tidak mengenal metode time value of money
karena metode ini menambahkan nilai kepada uang semata-mata dengan
bertambahnya waktu dan bukan usaha.Islam justru mengenal economic value
of time, yaitu waktu memiliki nilai ekonomi.Sesuai dengan ajaran Islam,
manajemen moneter yang efisien dan adil tidak didasarkan pada penerapan
metode bunga. Pada bank Islam, kepentingan nasabah menyimpan dana,
bank, dan debitur dapat diharmoniskan karena dengan metode bagi hasil (
Wibowo dan Widodo, 2004: 45).
Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan
profit sharing.Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian
laba.Secara umum profit Sharing diartikan sebagai distribusi beberapa bagian
dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan.Lebih lanjut dikatakan,
bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang
didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau
dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhamad, 2002: 101).
Tabel 2.1
Perbedaan sistem bunga dan bagi hasil
Hal
Penentuan Besar Imbalan
Sistem bunga
Sebelum
Sistem bagi hasil
Sesudah usaha, ketika
mempunyai keuntungan
Sistem Imbalan
Bunga, besarnya nilai
Proporsi pembagian
Rupiah
keuntungan misal: 60:40,
70:30.
Kerugian
Ditanggung nasabah
Ditanggung dua pihak,
nasabah dan lembaga
Penghitungan Imbalan
Dari jumlah pembiayaan Dari hasil keuntungan
Titik Perhatian Usaha
Pasti menguntungkan
Keberhasilan dan
/Proyek
pihak bank
kerugian secra bersama
Kondisi Imbalan
Pasti dari (%) jumlah
Proporsi (%) dari jumlah
pinjaman
untung yang usaha yang
tidak pasti
Status Hukum
Berlawanan dengan Q.S
Sesuai dengan prinsip
Luqman: 34
Islam Q.S Luqman :34
Sumber : Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah.
BAB III
LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum
Secara umum pengertian bank berdasarkan Undang-undang RI
Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang
dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Dari pengertian tersebut dapat
dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan
dalam bidang keuangan.Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari
masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun
dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan
adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah
mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara
memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya
dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat
adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan
memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada
penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah,
pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan,
akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena
itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan
sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.Keuntungan
utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh
dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga
pinjaman atau kredit yang disalurkan (Sumarin, 2012: 24-25).
Selain perbankan konvensional saat ini telah banyak hadir perbankan
yang berprinsip syariah atau Islami. Pengertian bank secara Islam atau Bank
Syariah yaitu bank yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara
bermuamalat secara Islam yaitu berpedoman kepada al-Quran dan Hadits
Sedangkan “Muamalat adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia, baik hubungan pribadi maupun perorangan dengan
masyarakat.” Menurut UU No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1) Perbankan
Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pasal 1 ayat (7)
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
disebutkan bahwa Bank Syariah yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Dalam Pasal 1 ayat (12),
menyebutkan bahwa Prinsip Syariah adalah hukum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penerapan fatwa di bidang syariah (Sumar’in, 2012: 4952).
Pengertian tentang bank di atas tidak jauh berbeda dengan pengertian
bank BNI Syariah, bank tersebut telah berdiri sejak April tahun 2000 dan
mulai beroperasi Juni tahun 2010. Bank BNI Syariah telah melakukan
operasionalnya sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 21 Tahun 2008 di
mana bank menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip syariah.
Menurut pasal 2 ayat (2) Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007
tentang pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan
penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah disebutkan bahwa,
pemenuhan prinsip syariah antara lain prinsip keadilan dan keseimbangan
(„adl wa tawazun), kemashlahatan (maslahah), dan universalisme (alamiyah)
serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, riswah dan objek haram.
Pada dasarnya setiap bank syariah memiliki proses awal terbentuk
hingga beroperasinya salah satunya adalah BNI Syariah. Berikut ini terdapat
sejarah berdirinya BNI Syariah serta profil bank tersebut.
1. Sejarah berdirinya PT. Bank BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan
sistem perbankan syariah.Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu
adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil.Dengan berlandaskan pada
Undang-undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan
Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 Kantor Cabang yang tersebar di
beberapa daerah yaitu di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan
Banjarmasin.Selanjutnya dari tahun 2002, BNI Syariah telah memperoleh
keuntungan atau laba. Tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan
yang berisi rencana independensi BNI Syariah pada tahun 2009-2010.
Pada tahun 2005 proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan
kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI Konvensional kepada
Unit Usaha Syariah BNI. Tahun 2009 BNI membentuk Tim Implementasi
Pembentukan Bank Umum Syariah (BUS). Selanjutnya pada tanggal 19
Juni 2010 Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum
Syariah
(BUS),
karena
telah
ada
komitmen
pemerintah
untuk
mengembangkan perbankan syariah semakin kuat dan adanya kesadaran
terhadap produk-produk dan layanan perbankan syariah juga semakin
meningkat. Selanjutnya pada tahun 2010 BNI Syariah telah memiliki 27
kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu. Bank BNI Syariah
menunjukkan eksistansi dan perkembangannya yang terbukti pada tahun
2014 secara keseluruhan BNI Syariah telah membuka 65 Kantor Cabang,
161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak,
20 Payment Point, layanan ATM dan layanan BNI Call selama 24 jam
serta internet banking.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office chanelling) dengan kurang lebih
1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Di dalam
pelaksanaan operasional perbankan BNI Syariah tetap memperhatikan
kepatuhan terhadap aspek syariah.Dengan Dewan Pengawas Syariah
(DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
Syariah.
Berdasarkan
Keputusan
Gubernur
Bank
Indonesia
Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal : 1 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS
BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan
dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal
19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum
Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan juni 2010 tidak terlepas dari
faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
2. Profil PT. Bank BNI Syariah
Tabel 3.1
Profil Perusahaan
Nama
Alamat
PT BNI Syariah (Persero) Tbk
Gedung Tempo Pavilion 1 Lt. 3-6 Jl. HR Rasuna Said
Kav. 10-11 Jakarta Selatan 12950
Telepon
(021) 2966-7946
Situs Web
www.bnisyariah.co.id
Tanggal Berdiri
29 April 2000
Tanggal beroperasi
19 Juni 2010 resmi berdiri sendiri
Modal Awal
Rp 4.004.000.000.000,Kantor Layanan
65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17
Kantor Kas yang tersebar diberbagai wilayah diseluruh
Indonesia.
Layanan lainnya
22 Mobil Layanan Gerak, 20 Payment Point,7164 ATM
BNI, 23.000 ATM LINK dan 34.000 ATM Bersama
yang berbeda diseluruh wilayah di Indonesia.
Sumber: www.bnisyariah.co.id
3. Visi dan misi PT. Bank BNI Syariah
Visi BNI Syariah
“menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja”
Misi BNI Syariah
1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
4. Struktur organisasi PT. Bank BNI Syariah
Dewan Komisaris
Dewan Pengawas
Syariah
Direktur Utama
Direktur Bisnis
Satuan
Pengawas Intern
Divisi Bisnis
Ritel
Divisi Tresuri
& Internasional
Divisi Human
Capital
Cabang
Divisi Bisnis
Kartu
Divisi
Perencanaan
Strategis
Divisi Bisnis
Mikro
Direktur risiko
& kepatuhan
Direktur
Keuangan &
Operasional
Divisi Enterprise
risk management
Divisi Product
Management
Divisi hukum,
Kepatuhan &
kesekretariatan
Divisi
Pengendalian
Keuangan
Divisi
Teknologi
Informasi
Cabang Mikro
Divisi Usaha
Menengah
Satuan kerja
kepatuhan
Divisi Recovery
& Remedial
Divisi
Komunikasi
Jaringan &
Logistik
Divisi Bisnis
Risk
Divisi
Operasional
Gambar 3.1
Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah
5. Struktur organisasi PT. Bank BNI Syariah Cabang Semarang
Pemimpin Cabang
Operation Manager
Divisi Audit Internal
Gambar 3.2
Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah Cabang Semarang
6. Struktur organisasi PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik
Cash Office Manager
(Azizah Nur Isnaeni)
Customer Service
(Rosita Martalina)
Teller
(Adhika Aji Nandana)
Gambar 3.3
Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah
7. Tugas dan Wewenang Jabatan di BNI Syariah KK Hidayatullah
Banyumanik
a. Cash Manager
1) Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha, tujuan
yang akan dicapai, strategi dan rencana program pelaksanaan
2) Mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi secara langsung
unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah,
pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan
operasional dan administrasi) di area/wilayah kerjanya sejalan
dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
3) Memasarkan produk dan jasa-jasa BNI Syariah kepada nasabah
serta serta menggali calon nasabah potensial dalam rangka
meningkatkan bisnis dan menguasai pangsa pasar di daerah
kerjanya.
b. Customer service
1) Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan
pembukaan rekening tabungan, giro, dan deposito
2) Menerima,
melayani
dan
mengatasi
permasalahan
yang
disampaikan nasabah
3) Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan
yang baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah
c. Teller
1. Menerima setoran tabungan, deposito berjangka dan angsuran
pembiayaan.
2. Membayarkan pencairan tabungan, deposito berjangka, dan
pembiayaan atas persetujuan pimpinan.
3. Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku
kas teller harian.
4. Menyetorkan kas teller sore hari kepada koordinator administrasi
dan keuangan untuk diperiksa kebenarannya.
B. Produk-produk PT BNI Syariah
1. Produk Penghimpunan Dana
a. Deposito iB Hasanah ( BNI Syariah Deposito)
Yaitu investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah
yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan
menggunakan akad mudharabah. Fasilitas dari BNI Syariah Deposito
yaitu bilyet deposito, terdapat pilihan mata uang rupiah dan US
Dollar, dan terdapat pilihan jangka waktu : 1, 3, 6, 12 bulan.
b. Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro)
Yaitu titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akad Wadiah yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
c. Tabungan iB Baitullah Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang
dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi
berangkat menunaikan ibadah Haji dan merencanakan ibadah Umrah
sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan
dalam mata uang Rupiah dan USD.
d. Tabungan iB Hasanah Prima (BNI Syariah Tabungan Prima)
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah yang memberikan berbagai
fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high networth
individualssecara perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi hasil
yang lebih kompetitif.
e. BNI Syariah Tabungan Anak (Tabungan iB Tunas Hasanah)
Yaitu tabungan dengan akad wadiah yang diperuntukan bagi anakanak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.
f. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah yang dilengkapi dengan
detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi hasil yang
lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.
g. Tabungan iB Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang
memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam mata uang
rupiah.
h. Tabungan iB Tapenas Hasanah (BNI Syariah Tabungan
Rencana)
Yaitu
tabungan
berjangka
dengan
akad
mudharabah
untuk
perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah
dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu
menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah
umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya.
i. TabunganKu iB
Yaitu produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola sesuai
dengan prinsip syariah dengan akad wadiah dalam mata uang rupiah
untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat.
2. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikian Emas)
Yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam
mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap
bulannya melalui akad murabahah (jual beli).
b. BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah)
Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota
untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun,
apartemen dan sejenisnya) dan membeli tanah kavling serta rumah yang
besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan
membayar kembali masin-masing calon.
c. Multijasa iB Hasanah
Yaitu
Fasilitas
pembayaan
konsumtif
yang
diberikan
kepada
masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau
kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan
undang-undang/ hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori
yang diharamkan syariah Islam.
d. Oto iB Hasanah
Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan
kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor
dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan
ini.
e. CCF iB Hasanah
Yaitu Pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan
Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan
BNI Syariah.
f. Pembiayaan THI iB Hasanah
Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah
untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kementrian Agama, untuk
mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah.
g. Multiguna iB Hasanah
Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota
masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan
berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) atau fixed asset
yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang
memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak
bertentangan dengan undang-undang/ hukum yang berlaku serta tidak
termasuk kategori yang diharamkan syariah Islam.
h. Pembiayaan Rahn Emas iB Hasanah
Yaitu pembiayaan yang merupakan solusi bagi nasabah yang
membutuhkan dana cepat dengan penjaminan berupa emas baik
batangan maupun perhiasan didukung administrasi dan proses
persetujuan yang cepat dan mudah.
i. Pembiayaan Fleksi iB Hasanah
Yaitu pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu
perusahaan atau instansi untuk pembelian barang dan jasa sesuai
dengan prinsip syariah.
j.
Pembiayaan Wirausaha iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan usaha produktif (modal kerja) sesuai prinsip syariah.
k. Pembiayaan Tunas Usaha iB Hasanah
Yaitu pembiayaan modal kerja atau investasi yang diberikan untuk
usaha produktif yang feasible namun belum benkeble sesuai dengan
prinsip syariah.
l.
Pembiayaan Linkage Program iB Hasanah
Yaitu fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana
menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga
Keuangan Syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya
kemudian disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil, dan
menengah syariah). Kerja sama dengan LKS dapat dilakukan secara
langsung ataupun melalui lembaga pendamping.
m. Pembiayaan Kopkar/Kopeg iB Hasanah
Yaitu pembiayaan mudharabah dimana BNI Syariah sebagai pemilik
dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi
Karyawan (Kopkar) /Koperasi Pegawai (Kopeg) kemudian disalurkan
secara prinsip syariah kepada end user/karyawan.
n. Pembiayaan Usaha Kecil iB Hasanah
Yaitu pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif
(modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan
prinsip-prinsip syariah.
o.
Pembiayaan Usaha Besar iB Hasanah
Yaitu pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif
(modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha berbadan hukum
skala menengah dan besar dalam mata uang rupiah maupun valas.
p. Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah
Yaitu pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah bersama dengan
perbankan lainnya untuk membiayai suatu proyek/ usaha yang berskala
sangat besar dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama,
menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh agen
yang sama pula.
q. Pembiayaan Multifinance iB Hasanah
Yaitu penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada
multifinance untuk usahanya dibidang perusahaan pembiayaan sesuai
dengan prinsip syariah.
3. Produk Layanan dan Jasa
a. Garansi Bank
Yaitu pernyataan tertulis dari Bank yang berisi kesanggupan untuk
menjamin kewajiban nasabah (yang dijamin) kepada pihak ketiga
(penerima/pemegang agunan) untuk jangka waktu tertentu, jumlah
tertentu, dan keperluan tertentu, apabila nasabah yang bersangkutan
cidera atau ingkar janji (wan-prestasi) atau tidak dapat memenuhi
kewajibannya sebagaimana telah diperjanjikan dalm perjanjian pokok
dengan pihak ketiga.
b. Payroll Gaji
Yaitu layanan pembayaran gaji yang dilakukan BNI Syariah atas dasar
perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya ke
rekening karyawannya.
c. Cash Management
Yaitu jasa pengelolaan kas yang diberikan kepada nasabah non
perorangan yang memiliki simpanan di bank dimana setiap transaksi
dilakukan berdasarkan permintaan nasabah.
d. Payment Center
Yaitu kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa
penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan.
C. Data Deskriptif
Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik merupakan salah satu
kantor kas dari Kantor Cabang BNI Syariah Semarang. Kantor kas tersebut
diresmikan pada 9 April 2013 yang beralamat di jalan Durian Selatan I No. 6,
Kelurahan Srondol Wetan Banyumanik, Kota Semarang. Peresmian tersebut
dihadiri oleh Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano, Hasan Toha Putra,
Ketua Dewan Pembina Yayasan Abul Yatama (YAY) selaku pemilik Sekolah
Hidayatullah dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jateng-DIY
Joni Swastanto. BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik menyediakan
berbagai produk dana, pembiayaan, dan jasa. Salah satu produk dana yaitu
investasi berjangka yang dinamakan Deposito iB Hasanah. Produk ini
memiliki berbagai fasilitas yaitu Bilyet Deposito, tersedia pilihan mata uang
dan jangka waktu, tersedia ARO serta beberapa keunggulan, dan prosedur
pembukaan rekening yang mudah dan cepat. Minimal setoran dalam
pembukaan rekening deposito iB Hasanah yaitu Rp 1.000.000,- bagi
perorangan dan Rp 10.000.000 untuk Badan Usaha.
BAB IV
ANALISIS
A. Prosedur Pembukaan Rekening Deposito iB Hasanah
Pada dasarnya deposito merupakan salah satu alternatif atau cara yang
dilakukan oleh banyak orang untuk menyimpan dananya secara berjangka
dalam waktu yang telah ditentukan dengan ketentuan yang telah disepakati
antara deposan dan pihak bank. Para deposan yang memiliki kelebihan dana
dapat memanfaatkannya dengan cara mendepositokan dananya ke lembaga
keuangan syariah atau bank syariah. Untuk itu pada tahun 2010 BNI Syariah
beroperasi dengan menyediakan berbagai produk dan layanan jasa dimana
nasabah dapat memilih produk yang menarik dan bagi mereka memberikan
banyak manfaat. Salah satunya yaitu produk deposito iB Hasanah di mana
produk tersebut memberikan banyak manfaat bagi para deposan. Deposito iB
Hasanah dapat menjadi salah satu penyimpanan dana bagi para nasabah yang
tertarik dengan sistem penyimpanan berjangka. Sebelum membahas lebih
lanjut, Berikut ini penjelasan mengenai pengertian Deposito iB Hasanah:
1. Pengertian Deposito iB Hasanah
Deposito iB Hasanah adalah produk investasi berjangka yang
ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan
prinsip Mudharabah Mutlaqah. Pengelolaan dana di salurkan melalui
pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah dan menghasilkan bagi
hasil yang kompetitif.
2. Fasilitas Deposito iB Hasanah
a. Sertifikat kepemilikan (Bilyet Deposito).
b. Tersedia beberapa pilihan mata uang dan jangka waktu.
c. Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening tabungan, giro atau menambah
pokok investasi.
d. Tersedia pilihan perpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/
ARO) atau tidak otomatis (non- ARO) pada saat jatuh tempo.
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan sdr. Rosita salah satu seorang
customer service Bank BNI KK Hidayatullah, beliau menyampaikan
beberapa keunggulan dari Deposito iB Hasanah sebagai berikut:
a. Bagi hasil yang kompetitif.
b. Masuk dalam program penjaminan simpanan dan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS).
c. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
d. Bagi hasilnya lebih besar dari pada tabungan biasa.
e. Tidak ada pinalty (denda) apabila mengambil atau mencairkan sebelum
jatuh tempo.
4. Syarat Pembukaan Rekening Deposito iB Hasanah
a. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening deposito
b. Perorangan: menyerahkan foto copy KTP/SIM/Paspor/Identitas lainnya.
Minimal setoran untuk pembukaan rekening Rp 1.000.000,-
c. Badan Usaha: menyerahkan foto copy legalitas perusahaan seperti:
NPWP, SIUP, Akte Pendirian Perusahaan, dan Legalitas lainnya.
Minimal setoran untuk pembukaan rekening Rp 10.000.000,5. Prosedur Pembukaan Deposito iB Hasanah
a. Terima kontrak deposito yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani
oleh deposan.
b. Lengkapi kartu tandatangan deposan (specimen), surat pernyataan, dan
surat identitas diri.
c. Selanjutnya, pada bagian customer service memeriksa kebenaran
pengisian formulir tersebut yang merupakan bukti kontrak.
d. Melakukan verifikasi tandatangan antara kartu specimen, formulir,
dengan bukti identitasnya (KTP/SIM).
e. Serahkan kontrak deposito kepada deposan dan persilahkan untuk
menyetor dananya kepada Teller.
f. Selain itu pada bagian customer service menyerahkan kartu specimen
kepada bagian deposan untuk menginput data nasabah.
g. Pada bagian teller menerima aplikasi dan uang dari deposan
h. Memeriksa kelengkapan pengisian aplikasi dan uang yang disetorkan
i. Bubuhkan stamp teller pada lembar aplikasi
j. Pihak teller menyerahkan copy aplikasi nasabah kepada deposan
sedangkan yang asli disimpan sebagai berkas.
k. Setelah itu akan dibuatkan bilyet deposito untuk diserahkan kepada
deposan sebagai bukti nasabah deposito.
l. Di dalam bilyet deposito berisi nama deposan, alamat, nominal
deposito, tanggal jatuh tempo, jangka waktu, cara pembayaran pokok
pada tanggal jatuh tempo, dan cara pembayaran bagi hasil.
m. Jika
proses
pembuatan
bilyet
deposito
sudah
selesai,
akan
ditandatangani oleh pejabat bank.
n. Serahkan bilyet deposito tersebut kepada customer service untuk
diteruskan kepada deposan.
6. Prosedur Pencairan atau Pengambilan Dana Deposito setelah Jatuh Tempo
a. Nasabah deposito mendatangi bank dan menemui bagian customer
service.
b. Selanjutnya nasabah menyerahkan bilyet deposito yang merupakan
bukti kepemilikan deposito pada bank tersebut serta melampirkan
fotocopy KTP/SIM.
c. Setelah itu, customer service memverifikasi berkas dan mencocokkan
tanda tangan nasabah dengan specimen.
d. Jika telah selesai memverifikasi, maka nasabah menandatangani berkas
pencairan deposito di atas materai.
e. Apabila proses tersebut selesai, nasabah dipersilahkan menuju teller
untuk mengambil dana pencairan deposito.
Menurut observasi (pengamatan) penulis dalam melakukan penelitian
di Bank BNI Syariah, bahwa data yang penulis sampaikan di atas benar-benar
telah berjalan pada Bank BNI Syariah. Dari segi fasilitas telah diterapkan
untuk nasabah sehingga keunggulan dari Deposito iB Hasanah memberikan
dampak positif bagi kepuasan nasabah. Kemudian, untuk persyaratan
pembukaan rekening terbilang cukup mudah serta prosedur pembukaannya
efektif dan efisien yang akan dipandu pada bagian customer service serta
dalam pencairan atau pengambilan dana deposito setelah jatuh tempo telah
dijelaskan kepada nasabah sebelum kontrak deposito dilaksanakan. Kegiatan
pembukaan rekening Deposito iB Hasanah hingga pencairan dana deposito
telah sesuai dengan ketentuan prinsip syariah. Produk Deposito iB Hasanah
telah berjalan sesuai dengan Fatwa yang disampaikan oleh MUI. Ketentuan
tersebut diatur pada No: 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menjelaskan tentang
Deposito dengan akad mudharabah.
B. Akad dalam Deposito iB Hasanah
Deposito merupakan salah satu bentuk investasi dengan jangka waktu
yang tidak terlalu lama yaitu antara 1, 3, 6, 12 bulan.Produk deposito terdapat
pada setiap bank dari dahulu hingga sekarang. Salah satu bank yang
menawarkan produk deposito adalah Bank BNI Syariah dengan nama produk
Deposito iB Hasanah.
Pada dasarnya setiap bank menerapkan akad sebagai dasar dalam suatu
produk untuk memberikan salah satu fasilitas kepada nasabah.Berdasarkan
hasil wawancara dengan salah satu pegawai di BNI Syariah, akad yang
diterapkan dalam Deposito iB Hasanah yaitu mudharabah mutlaqah serta
tercantum pada brosur yang telah di cetak.
Mudharabah mutlaqah adalah akad yangtidak ada batasan bagi bank
dalam menggunakan dana yang dihimpun. nasabah tidak memberikan
persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dan yang disimpannya itu
hendak disalurkan, atau menetapkan pengunaan akad-akad tertentu, ataupun
mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank
memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis manapun yang
diperkirakan menguntungkan. Dana tersebut dapat disalurkan untuk
pembiayaan yaitu pembiayaan mudharabah, murabahah, ijarah dan
pembiayaan lainnya (Hasil wawancara dengan manager cash office 25 Maret
2015 pukul: 13.30 wib). Jadi penerapan atau pelaksanaan produk Deposito
iB Hasanah tersebut menggunakan akad mudharabah mutlaqah yang telah
ditetapkan oleh Bank BNI Syariah. Apabila nasabah akan mendepositokan
dananya maka harus diadakan akad atau kesepakatan antara pihak nasabah
dan bank sehingga tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Pada penjelasan
di atas Bank BNI Syariah telah sesuai dengan Fatwa MUI No: 03/DSNMUI/IV/2000 tentang deposito yang menjelaskan
bahwa pembagian
keuntungan harus dinyatakan dengan nisbah.
Selain itu, dalam Deposito iB Hasanah memberikan keuntungan yaitu
bagi hasil. Bagi hasil merupakan pembagian laba (keuntungan) yang
diperoleh dari operasional bank dan dapat dibagi hasilkan kepada nasabah
setiap bulan bagi nasabah tabungan atau setiap 3, 6, dan 12 bulan bagi
nasabah Deposito iB Hasanah. Bank BNI Syariah menggunakan prinsip profit
sharing yaitu penghitungan dari hasil usaha untuk menentukan nisbah
Deposito iB Hasanah. Nisbah keuntungan dinyatakan dalam bentuk
prosentase antara nasabah dan bank serta akan di sampaikan equivalennya.
Bank BNI Syariah memasang movie board yang merupakan layar untuk
memberikan informasi kepada nasabah tentang prosentase nisbah setiap
bulannya. Sehingga ketika ada nasabah baru yang akan mendepositokan
dananya pada bagian customer service dapat dengan mudah menerangkan
porsi nisbah. Prosentase nisbah yang di tampilkan pada movie board yaitu
prosentase nisbah bagi hasil tabungan, deposito, giro, dan valuta asing. Di
bawah ini terdapat prosentase nisbah bagi hasil BNI Syariah pada produk
deposito bulan Maret 2015:
Prosentase Nisbah Bagi Hasil Produk Deposito iB Hasanah Bulan
Maret 2015 adalah:
Tabel 4.1
Prosentase Nisbah
Deposito iB Hasanah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
Nasabah
49%
51%
53%
55%
Bank
51%
49%
47%
45%
Equivalen
5,47%
5,69%
5,92%
6,14%
Berikut contoh perhitungan bagi hasil Deposito iB Hasanah:
Ibu Sinta mendepositokan dananya di Bank BNI Syariah sebesar
Rp 20.000.000,- pada tanggal 1 Maret 2015 dalam jangka waktu 6 bulan dan
jatuh tempo pada 1 September 2015. Berapakah bagi hasil yang diperoleh Ibu
Sinta dalam saat jatuh tempo?
Cara penghitungannya adalah sebagai berikut:
Rumus : nominal deposito x equivalen : 12 x 20%
 20% pajak dikenakan jika deposito diatas Rp 7.500.000,-
20.000.000 x 5,92%
= 1.184.000
1.184.000 : 12 bln
=
98.666
98.666 x 20%
=
19.733 ( pajak per bulan )
98.666 – 19.733
=
78.933 ( bagi hasil bersih per bulan )
78.933 x 6 bulan
= 473.000
Jadi, Ibu Sinta memperoleh bagi hasil sebesar Rp 473.933,- selama jangka
waktu 6 bulan.
C. Strategi Pemasaran dalam Deposito iB Hasanah
Pada judul tugas akhir ini penulis menentukan judul tentang
implementasi dan pemasaran Deposito iB Hasanah. Pada bagian sub bab
sebelumnya telah membahas tentang penerapan akad Deposito iB Hasanah.
Bank BNI Syariah menerapkan akad mudharabah mutlaqah sedangkan pada
sub bab ini akan membahas tentang strategi atau cara meningkatkan
ketertarikan nasabah untuk menginvestasikan dananya pada Bank BNI Syariah
dalam Produk Deposito iB Hasanah. Bank BNI Syariah memiliki strategi
pemasaran untuk memperoleh nasabah.Berdasarkan hasil wawancara dengan
cash office manager BNI Syariah KK Hidayatullah pada tanggal 27 Maret
2015 pukul 13.00 wib, beliau memberikan penjelasan bahwa strategi
pemasaran untuk mendapatkan nasabah dengan Bauran pemasaran yang
merupakan unsur-unsur untuk membentuk program pemasaran. Pada dasarnya
bauran pemasaran itu terdapat empat komponen kunci yang biasa disebut 4P
yang terdiri dari:
1. Product (Produk)
Ketika menentukan produk yang diinginkan nasabah, bank harus
memiliki produk yang berkualitas baik dibandingkan dengan bank
pesaing. Selain itu bank juga mengatur strategi dalam pengenalan
produknya, seperti para pengusaha atau pegawai yang menyukai investasi
berjangka maka produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah adalah produk
Deposito iB Hasanah yang berjalan dengan akad mudharabah mutlaqah.
Produk deposito ini merupakan produk yang memiliki keunggulan seperti
yang telah disampaikan pada sub bab di atas.
2. Price (Harga)
Produk Deposito iB Hasanah merupakan produk investasi
berjangka yaitu antara 1, 3, 6, dan 12 bulan dimana jangka waktu dapat di
tentukan sendiri oleh nasabah. Jika telah jatuh tempo dan tidak dicairkan
oleh nasabah maka secara otomatis akan terjadi perpanjangan secara
otomatis atau dapat disebut Automatic Roll Over (ARO). Dalam penentuan
harga minimal deposito BNI Syariah menetapkan harga yang relatif murah
sehingga dapat memberikan kesempatan bagi perorangan maupun
perusahaan untuk mendepositokan dananya. Selain itu bagi hasil yang
diperoleh nasabah dapat langsung ditransferkan ke rekening tabungan
nasabah atau untuk menambah jumlah nominal dana depositonya. Oleh
karena itu, produk ini memepersilahkan semua kalangan untuk melakukan
investasi dananya.
3. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan
nasabah
dan
tujuan
dari
promosi
tersebut
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan. Untuk menarik
minat nasabah promosi yang dilakukan oleh pihak BNI Syariah agar
masyarakat ingin menjadi nasabah Deposito iB Hasanah. Bentuk promosi
tersebut meliputi:
a. Periklanan ( Advertising)
Dalam melakukan promosi, Bank BNI Syariah menggunakan
media cetak dan media elektronik.Media-media ini dapat mendukung
promosi bank agar minat nasabah semakin banyak.Pada media
elektronik
Bank
BNI
Syariah
membuat
iklan
televisi
yang
menayangkan gambaran tentang Bank BNI Syariah serta produknya,
tayangan iklan tersebut didesain dengan baik dan menarik.Selain iklan
dalam
televisi
BNI
syariah
juga
memiliki
website
yaitu
www.bnisyariah.co.id yang berisi informasi tentang bni syariah secara
lengkap dari sejarah, visi dan misi, produk, penghargaan sampai
laporan keuangan.Dalam website tersebut juga terdapat info-info
terbaru dari kegiatan Bank BNI Syariah. Pada media cetak pihak bank
memasang spanduk di tempat yang strategis, memasang iklan melalui
koran, majalah dan mencetak brosur untuk setiap produk yang
ditawarkan misalnya produk Deposito iB Hasanah dengan desain
brosurnya yang menarik dengan menuliskan moto “cahaya investasi
yang menentramkan dan menguntungkan anda” dan isi brosur tersebut
meliputi keunggulan, fasilitas, dan persyaratan pembukaan rekening
deposito serta mencantumkan alamat website yang diletakkan dibagian
bawah brosur. Selain itu juga terdapat media sosial yaitu twitter dengan
nama @BNISyariah dan Facebook dengan nama PT Bank BNI Syariah.
Masyarakat saat ini sangat mudah mengakses informasi tentang Bank
BNI Syariah.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Selain periklanan, diperlukan strategi lainnya yaitu promosi
penjualan untuk meningkatkan jumlah nasabah.BNI Syariah dalam
meningkatkan jumlah nasabah dapat menyusun strategi yaitu dengan
pemberian bagi hasil yang lebih besar meskipun hanya sedikit kenaikan
bagi hasil sangat mempengaruhi nasabah. Karena, nasabah akan merasa
senang dan menceritakan kepada pihak lain. Sehingga, pihak lain akan
merasa tertarik untuk menginvestasikan dananya. Selain itu bank dapat
memberikan hadiah yang dapat berupa note, pulpen atau benda lainnya.
Dengan cara tersebut maka jumlah nasabah akan semakin meningkat.
c. Publisitas (Publicity)
Publisitas merupakan kegiatan promosi bank yang dilakukan
melalui kegiatan pameran, seminar, bakti sosial.Dalam promosi ini
Bank BNI Syariah mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut di Mall atau
tempat-tempat strategis yang dapat di kunjungi oleh banyak pihak dan
semua kalangan. Strategi pemasaran tersebut dimaksudkan untuk proses
pendekatan dengan calon-calon nasabah dengan harapan mereka
tertarik dengan produk yang ditawarkan.
d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi ini berasal dari dalam diri para pegawai bank
baik
dari
jabatan
tertinggi
hingga
yang
paling
rendah
jabatannya.Mereka harus memiliki peraturan dalam menghadapi
nasabah.Karena, sifat dan sikap setiap nasabah berbeda. Misalnya jika
nasabah akan masuk ke dalam bank dari jauh satpam sudah tersenyum
dan membukakan pintu serta memberikan salam kepada nasabah,
kemudian pada bagian frontliner jika sedang berhadapan dengan
nasabah harus memberikan kesan yang ramah untuk mendengarkan
kebutuhan dan keluhan nasabah, berperilaku sopan, penampilan yang
rapi, baik, dan tidak lupa unuk mengucapkan salam dan terima kasih
setelah nasabah selesai dari keperluannya.
4. Place (Tempat)
Pemilihan dan penentuan lokasi sangat berpengaruh terhadap minat
nasabah.Penentuan lokasi yang strategis dan terjangkau juga menjadi hal
yang dijadikan pertimbangan strategi tepat oleh pihak Bank BNI Syariah.
Salah satu tempat yang dipilih oleh Bank BNI Syariah di Jalan Durian
Selatan I No. 06 Semarang dengan nama Kantor Kas Hidayatullah. Alasan
didirikan pada lingkungan tersebut karena tempatnya yang strategis dan
banyak
masyarakat
sekitar
yang
telah
menjadi
nasabah
bank
tersebut.Serta, alasan utamanya yaitu terdapat sekolah TK, SD
Hidayatullah yang pembayaran SPP melalui Bank BNI Syariah.Secara
otomatis juga orang tua wali murid juga memiliki keinginan menjadi
nasabah.Selain penentuan lokasi Bank BNI Syariah juga memperhatikan
penataan ruangan dan desain serta warna cat yang menarik. Kemudian
setiap kantor memiliki fasilitas yang dapat memberikan kemudahan
nasabah dalam bertransaksi misalnya tersedia ATM.
5. People (Orang)
Merupakan peranan perilaku yang dapat mempengaruhi presepsi
nasabah.Nasabah dapat dengan cepat mengambil keputusan untuk
membeli atau tidak ketika berhadapan dengan pegawai yang memiliki
kecakapan dalam menawarkan produk.Karena hal ini sangat diperlukan
mengingat terjadinya persaingan yang ketat dalam dunia perbankan.BNI
Syariah dipimpin oleh manajemen dan didukung oleh sumber daya
manusia yang handal.Untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas
tersebut dengan melakukan kegiatan pelatihan serta pembinaan pada
pegawai baru yang masuk ke BNI Syariah.
6. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Pada bagian physical evidence setiap bank memiliki karakteristik
sendiri untuk menarik nasabah dari segi bangunan maupun fasilitas
lainnya. Salah satu bank tersebut adalah BNI Syariah dengan kantor
cabang yang mudah dikenali oleh nasabah yaitu desain warna biru sebagai
warna dominan yang terlihat pada furniture atau ornamen. Tata letak
ruangan kantor cabang BNI Syariah juga minimalis. Selain itu BNI
Syariah selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan yang ditunjukan
dari semua lini mulai satpam, customer service, hingga teller yang
diharapkan dapat memberikan perbedaan pelayanan dengan bank syariah
lainnya.
7. Process (Proses)
Kegiatan Proses pada Nasabah yang akan membuka rekening
Deposito iB Hasanah yaitu nasabah harus datang ke kantor BNI Syariah
terdekat dan melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir serta
melengkapi persyaratan seperti fotocopy KTP/SIM atau identitas lainnya
selain itu pihak bank memberikan penjelasan mengenai produk yang akan
digunakan oleh nasabah tersebut beserta alur dana yang diinvestasikan
nasabah untuk memperoleh bagi hasil sesuai nisbah. Dengan menjadi
nasabah di BNI Syariah maka mereka akan memperoleh fasilitas layanan
yang ditawarkan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan tentang implementasi dan
pemasaran produk Deposito iB Hasanah yang telah dilakukan penulis di
Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedur pembukaan rekening Deposito iB Hasanah berjalan
berdasarkan ketentuan Fatwa MUI yaitu diatur pada No. 03/DSNMUI/IV/2000. Deposito tersebut ditujukan untuk perorangan dan
perusahaan. Selain itu cara pembukaan rekening mudah, cepat, dan
aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta
pihak bank BNI Syariah memberikan berbagai fasilitas sebagai bentuk
pelayanan kepada nasabah.
2. Berdasarkan akad yang diterapkan pada produk Deposito iB Hasanah,
Bank BNI Syariah menerapkan akad mudharabah mutlaqah. Karena
pihak pemilik modal (shahibul mal) memberikan kepercayaan kepada
kebebasan bank sebagai pengelola (mudharib) untuk mengelola dana
yang diinvestasikan ke dalam bisnis apapun yang diperkirakan
menguntungkan tetapi tetap tidak melanggar prinsip syariah. Pihak
bank dapat menyalurkan kembali dana investasi tersebut ke dalam
bentuk pembiayaan. Dalam kesepakatan antara nasabah dengan bank
maka apabila bank memperoleh keuntungan dari hasil usahanya bank
memberikan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan.
3. Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh Bank BNI Syariah dalam
memasarkan produk Deposito iB Hasanah menggunakan bauran
pemasaran yang terdiri dari beberapa komponen kunci yang biasa
disebut 4P yaitu memfokuskan untuk menentukan produk yang
menarik, harga yang terjangkau, strategi promosi yang dapat merebut
perhatian para calon nasabah, dan mendirikan kantor cabang atau
kantor kas yang letaknya dapat dengan mudah dijangkau oleh banyak
pihak. Selain itu, strategi pemasaran juga dilakukan melalui media
cetak dan media elektronik. Media cetak meliputi pembuatan brosur,
koran, majalah, spanduk sedangkan pada media elektronik berupa
website, twitter ataupun facebook. Hal yang paling penting dalam
pemasaran yaitu personal selling dari pegawai bank, satpam agar
dapat terlihat akrab dengan nasabah dan nasabah merasa dilayani
dengan baik dan maksimal.
B.
Saran
Setelah melakukan penelitian produk Deposito iB Hasanah di Bank BNI
Syariah KK Hidayatullah, maka penulis memberikan beberapa saran
antara lain:
1. Perlunya diadakan sosialisasi terhadap masyarakat secara lebih rutin
lagi. Dengan meningkatkan penghimpunan dana melalui deposito
akan menambah sumber dana pihak ketiga sehingga operasional bank
dapat berjalan dengan lancar.
2. Meningkatkan pelayanan dari pegawai BNI Syariah agar nasabah
merasa bahwa SDM dalam Bank BNI Syariah memiliki tingkat
profesionlisme yang tinggi.
3. Pada kegiatan operasional yang akan datang Bank BNI Syariah dapat
memunculkan inovasi baru dalam perkembangan produk lama agar
nasabah merasa ingin bertahan menjadi nasabah Bank BNI Syariah
dan menjadi loyal kepada bank tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A. Black, James dan Dean J. Champion. 1992. Metode dan Masalah Penelitian
Sosial. Bandung: PT Eresco.
Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan
Keenam. Bandung: Alfabeta.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Jusmaliani. 2008. Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta: Bumi Aksara.
Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Kasmir. 2002. Dasar-DasarPerbankan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.
______. 2003. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: PT RajaGrafindo Persada
______. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
______. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi 1. Jakarta: Prenhalindo.
______. dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga
M. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: (UPP) AMPYKPN.
______. 2008. Manajemen Pembiayaan Mudharabah Di Bank Syariah. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
______. 2008. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII
Press.
Mursid, M. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Payne, Adrian. 2000. The Essence Of Services Marketing Pemasaran Jasa.
Yogyakarta: Andi.
Purwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Rindjin, Ketut. 2000. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susanto, Burhanuddin. 2008.
Yogyakarta: UII Press.
Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.
Wibowo, Edy dan Untung Hendy Widodo. 2004. Mengapa Memilih Bank
Syariah?. Bogor: Ghalia Indonesia.
www.bnisyariah.co.id, diakses 12 Maret 2015.
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap
: Putri Fardiastutik
Tempat, Tanggal lahir
: Kab. Semarang, 6 April 1994
Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Langensari Barat RT 001/005, Kec.Ungaran Barat
Pendidikan
:
1. TK Al-Iman Babadan Lulus Tahun 2000
2. SDN Langensari 2 Lulus Tahun 2006
3. SMP Negeri 4 Ungaran Lulus Tahun 2009
4. SMA Negeri 2 Ungaran Lulus Tahun 2012
Download