IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK TUGAS AKHIR Oleh: Putri Fardiastutik NIM: 201-12-008 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO iB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK TUGAS AKHIR Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh: Putri Fardiastutik NIM: 20112008 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 MOTTO Semangat adalah suatu dorongan dalam diri kita untuk segera melakukan sesuatu yang kita inginkan dan yang kita cita-citakan tanpa menunggu kesempatan kedua dan menunggu hilangnya rasa kemalasan. PERSEMBAHAN 1. Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat, kesehatan dan hidayah-Nya kepadaku sehingga bisa membuatku bertahan sampai saat ini. 2. Bapak dan Ibu (Suwardi dan Tutik Kustikasari) terima kasih atas kasih sayang dan doa yang selalu menyertaiku. 3. Kedua kakakku, Agus dan Toni terima kasih telah memberiku motivasi dan dukungan. 4. Kedua kakak iparku, Endang dan Dwi terimakasih telah memberiku semangat. 5. Keponakakanku, Yola, Bella, Dila terimakasih telah menghalau lelahku. 6. Untuk yang terkasih Firdiawan, terimakasih telah memberiku Support di saat semangatku mulai luntur agar aku terus berjuang. 7. Teman-temanku DIII Perbankan Syariah angkatan 2012 yang selalu memberi semangat dan dukungan sepenuh hati, semoga kita dapat mencapai cita-cita kita. 8. Keluarga besar KOPMA FATAWA, terima kasih telah menjadi keluarga keduaku di Kampus IAIN Salatiga. 9. Kepada semua pihak yang telah menjadi penyulut bara dan semangat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “IMPLEMENTASI DAN PEMASARAN PRODUK DEPOSITO IB HASANAH DI BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK” ini dengan baik. Penyusunan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Diploma Tiga (DIII) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan DIII Perbankan Syariah. Terselesaikannya Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimaksasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. 2. Bapak Dr. Anton Bawono M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.SI., selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah. 4. Bapak Mochlasin, M.Ag., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Ibu Azizah Nur Isnaeni, selaku Cash Office Manager Bank BNI Syariah KK Hidayatullah yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti dalam melakukan kegiatan magang dan penulisan tugas akhir. 6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2012. 8. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Besar harapan penulis atas segala saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Salatiga, 7 Juli 2015 Penulis Putri Fardiastutik NIM. 20112008 ABSTRAK Fardiastutik, Putri. 2015. Implementasi dan Pemasaran Produk Deposito iB Hasanah di BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan DIII Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Mochlasin, M.Ag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pembukaan rekening Deposito iB Hasanah, akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah, serta bagaimana strategi pemasaran Deposito iB Hasanah. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif, metode ini menggunakan data-data yang dikumpulkan dan diolah berupa kata-kata dan bukan angka. Sumber data yang diperoleh yaitu secara langsung dan tidak langsung. Data yang diperoleh ssecara langsung yaitu melalui wawancara dengan karyawan bank serta melalui pengamatan langsung di BNI Syariah. Sedangkan data tidak langsung diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa implementasi produk deposito iB hasanah dari prosedur pembukaan rekening hingga pencairan atau pengambilan simpanan telah sesuai dengan prinsip syariah dan Fatwa MUI No. 03/DSNMUI/IV/2000 dengan minimal setoran Rp 1.000.000,- bagi perorangan sedangkan bagi perusahaan minimal setoran Rp 10.000.000,- dengan penggunaan akad mudharabah mutlaqah. Dari akad tersebut bank dapat menyalurkan kembali dana ke dalam pembiayaan sehingga keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan nisbah agar dapat dibagihasilkan kepada nasabah sesuai dengan nisbah. Selain itu untuk meningkatkan penghimpunan dana melalui Deposito iB Hasanah, BNI Syariah menggunakan strategi pemasaran berupa penggunaan produk yang menarik, penentuaan harga yang dapat bersaing, letak kantor yang strategis, serta promosi melalui media cetak dan media elektronik. Kata Kunci: Deposito, mudharabah mutlaqah, strategi pemasaran DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................... i HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR ............................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v MOTTO ......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................ 5 D. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 6 E. Metode Penelitian............................................................................... 8 F. Penegasan Istilah ................................................................................ 10 G. Sistematika Penulisan ........................................................................ 11 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13 A. Pemasaran .......................................................................................... 13 1. Pengertian Pemasaran .................................................................... 13 2. Tujuan Pemasaran.......................................................................... 14 3. Peranan Pemasaran ........................................................................ 15 4. Konsep-Konsep Pemasaran ........................................................... 15 5. Fungsi Pemasaran .......................................................................... 17 6. Pemasaran Menurut Pandangan Islam ........................................... 23 B. Deposito ............................................................................................. 26 1. Pengertian Deposito ....................................................................... 26 2. Dalil Tentang Deposito .................................................................. 27 C. Fatwa MUI Tentang Deposito............................................................ 28 D. Akad Mudharabah ............................................................................. 29 1. Dalil Tentang Akad Mudharabah ................................................. 29 2. Mudharabah dalam Aplikasi Simpanan ........................................ 29 3. Manfaat Mudharabah .................................................................... 32 4. Rukun Mudharabah....................................................................... 33 E. Pengertian Bagi Hasil ......................................................................... 34 BAB III LAPORAN OBJEK ......................................................................... 36 A. Gambaran Umum ............................................................................... 36 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank BNI Syariah .................................... 38 2. Profil PT. Bank BNI Syariah ......................................................... 41 3. Visi dan Misi PT. Bank BNI Syariah ............................................ 41 4. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah ................................... 42 5. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah Cabang Semarang..... 43 6. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah ...... 43 7. Tugas dan Wewenang Jabatan di PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah .................................................................................. 44 B. Produk-produk PT. Bank BNI Syariah .............................................. 45 1. Produk Penghimpunan Dana ......................................................... 45 2. Produk Pembiayaan ....................................................................... 47 3. Produk Layanan dan Jasa .............................................................. 51 C. Data Deskriptif .................................................................................. 52 BAB IV ANALISIS ....................................................................................... 52 A. Prosedur Pembukaan Rekening Deposito iB Hasanah....................... 53 B. Akad Dalam Deposito iB Hasanah .................................................... 57 C. Strategi Pemasaran Deposito iB Hasanah .......................................... 60 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 67 A. Kesimpulan ........................................................................................ 67 B. Saran ................................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Mudharabah mutlaqah ................................................... 31 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah ............................... 42 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah Cabang Semarang . 43 Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah ... 43 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan Sistem Bunga dan Bagi Hasil ....................................... 35 Tabel 3.1 Profil Perusahaan PT. Bank BNI Syariah ...................................... 41 Tabel 4.1 Prosentase Nisbah Bagi Hasil Produk Deposito iB Hasanah ......... 59 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia dengan adanya kemajuan ekonomi acapkali mempersyaratkan adanya berbagai kemudahan baru untuk memperlancar pelaksanaan transaksi.Para pelaku ekonomi juga dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat, baik secara domestik maupun internasional sehingga, harus mencari berbagai terobosan baru dalam bentuk inovasi mengenai produk, prosedur, maupun teknik kerja, agar tetap berada pada posisi yang kompetitif.Tidak terkecuali hal ini pun terjadi di kalangan perbankan (Rindjin, 2000: 1). Dalam pembahasan secara umum, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito.Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.Disamping itu, bank merupakan tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam pembayaran dan setoran (Kasmir, 2008: 25). Pada dasarnya masyarakat Indonesia mayoritas menganut agama Islam sehingga banyak diantara mereka yang ingin menyimpan dana atau mengajukan pembiayaan yang menganut prinsip syariah atau berdasarkan pedoman al-Quran. Sehingga dapat terhindar dari sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT yaitu riba. Untuk itu seiring perkembangan selanjutnya pada awal periode 1990-an di Indonesia mulai terbentuk bank yang operasionalnya menggunakan sistem syariat islam atau sering disebut bank syariah. Lahirnya bank syariah pertama di Indonesia yang merupakan kerja tim MUI adalah dibentuknya PT. BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang akte pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991. Saat ini juga telah lahir bank syariah milik pemerintah seperti bank syariah mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank syariah sebagai cabang dari bank konvensional yang sudah ada (Kasmir, 2002: 215-216). Saat ini perbankansyariah telah mengalami perkembangan yang semakin pesat karena perbankan syariah telah menjadi tolok ukur keberhasilan eksistensi ekonomi syariah.Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic banking atau interest free banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunakan sistem bunga(riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar) (Ali, 2008: 1). Bank syariah akan menawarkan beberapa produk yang dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu: produk penyaluran dana (financing), produk penghimpun dana (funding), dan produk jasa (service). Dalam produk penghimpun dana secara garis besar dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadi‟ah dan Mudharabah (Karim, 2010: 97107). Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito.Depositomerupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.Adapaun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Dalam hal ini, bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana), sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Sebagai mudharib, bank syariah dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkandana yang didepositokan, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak ketiga. Dari hasil pengelolaan dan mudharabah, bank syariah akan membagikan hasil kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati (Karim, 2010: 351-352). Untuk itu, kaum muslim Indonesia sudah dapat berinvestasi lewat berbagai bentuk investasi secara syariah. Karena investasi merupakan salah satu bentuk penghimpunan dana yang memberikan manfaat bagi nasabah dan pihak bank syariah (Ali, 2008: 23). Sehingga nasabah dapat berinvestasi pada produk- produk penghimpun dana salah satunya produk deposito di bank syariah dan menghasilkan keuntungan tanpa merasa khawatir memperoleh keuntungan yang termasuk riba. Serta, bank syariah di Indonesia harus mempunyai strategiuntuk pengenalan dan pemasaranproduk deposito syariah kepada masyarakat agar terjadi hubungan yang saling memberikan keuntungan.Selain itu juga deposito yang berbasis syariah memiliki perbedaan yang sangat terlihat dengan deposito yang berbasis konvensional yaitu pada pembagian keuntungan.Deposito konvensional menggunakan prinsip bunga sedangkan deposito syariah menggunakan prinsip bagi hasil. Salah satu bank syariah yang menawarkan produk deposito syariah atau deposito iB Hasanah yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah. Untuk mengetahui implementasi dan pemasaran produk deposito iB Hasanah di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Implementasi dan Pemasaran Produk Deposito iB Hasanah di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prosedur dalam pembukaan rekening Deposito iB Hasanah pada BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik? 2. Apa akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah? 3. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik, agar banyak nasabah yang berminat untuk berinvestasi melalui Deposito iB Hasanah? C. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah: a. Untuk mengetahui prosedur dalam pembukaan rekening Deposito iB Hasanah pada BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. b. Untuk mengetahui akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah. c. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik, agar banyak nasabah yang berminat berinvestasi melalui Deposito iB Hasanah. 2. Kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah: a. Bagi pihak IAIN Salatiga 1) Menjadikan tambahan referensi untuk mahasiswa setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan. 2) Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan lembaga keuangan, sehingga membantu terbentuknya lapangan pekerjaan. b. Bagi BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik 1) Sebagai persiapan untuk mengadapi persaingan yang semakin pesat. 2) Untuk menjaga citra baik sebuah bank. 3) Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan prndapatan. c. Bagi Penulis Untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir Jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Salatiga dan untuk menambah pengetahuan tentang produk Deposito iB Hasanah di BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. d. Bagi Penulis lain Menjadi bahan perbandingan dalam memperoleh informasi ketika melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling dapat bertukar pikiran satu sama lain. D. Penelitian Terdahulu Penelitian Hastuti (2010) dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dana Deposito Mudharabah Serta Pengaruhnya terhadap Penggunaan Dana (Study Kasus PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Divisi Syariah)” dalam penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan dana deposito mudharabah serta bagaimana pengaruhnya terhadap penggunaan dana pada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Fatmawati Jakarta Selatan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan dana deposito mudharabah di Bank Negara Indonesia Syariah salah satunya adalah BNI Syariah lebih meningkatkan promosi produk-produk bank syariah khususnya deposito mudharabah dengan cara memberikan hadiah pada produk deposito mudharabah untuk menarik minat nasabah, cara ini sangat mempengaruhi peningkatan dana deposito mudharabah karena semakin banyak nasabah deposito mudharabah semakin banyak pula dana yang dihimpun oleh pihak bank. Selanjutnya penelitian dilakukan oleh Khasanah (2012) dengan judul “Strategi Penghimpunan Dana Melalui Deposito Mudharabah Di BNI Syariah Cabang Semarang” dalam penelitian tersebut menyimpulkan bahwa BNI Syariah merupakan salah satu Lembaga Keuangan Syariah yang mempunyai peranan penting dalam penyimpanan atau penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat yamg membutuhkan. Dalam penghimpunan dananya, pihak BNI Syariah Cabang Semarang memiliki berbagai macam produk dan akad yang digunakan sesuai dengan kebutuhan para nasabahnya. Salah satunya adalah deposito mudharabah, dalam praktiknya biasanya terdapat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah, untuk menentukan nisbah yaitu dari keuntungan yang didapatkan bank dari hasil usahanya dengan cara disalurkan melalui pembiayaan usaha produktif yang sesuai dengan prinsip syariah yang menghasilkan bagi hasil yang kompetitif bagi nasabah. Selain itu terdapat penelitian yang dilakukan oleh Putriningrum (2010) dengan judul “Prosedur Akuntansi Deposito Mudharabah Pada BNI Syariah Cabang Jember” berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dapat disimpulkan beberapa hal mengenai deposito mudharabah BNI Syariah sebagai berikut: deposito pada dasarnya merupakan sumber dana bank yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai pembiayaan bagi masyarakat yang mengajukan pembiayaan, deposito merupakan salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan dengan yang lain. Deposito mudharabah merupakan fasilitas penyimpanan dana bank BNI Syariah dimana nasabah akan memperoleh bagi hasil setiap bulannya dan investasi ini disalurkan untuk pembiayaan yang produktif dan halal. Perbandingan dengan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa perbedaan, yaitu tempat penelitian di Bank BNI Syariah. Penelitian Sri Hastuti di BNI Syariah Cabang Fatmawati, kemudian penelitian Anis Nur Khasanah di BNI Syariah Cabang Semarang, dan penelitian Ayu Fitri Putriningrum di BNI Syariah Cabang Jember sedangkan penelitian penulis saat ini dilaksanakan di BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. Selanjutnya pada penelitian saat ini penulis meneliti tentang implementasi dan strategi pemasaran deposito iB Hasanah dengan metode kualitatif dan berfokus pada pelaksanaan pembukaan rekening Deposito iB Hasanah, akad yang digunakan dalam produk tersebut serta teknik pemasaran produk deposito iB Hasanah yang menggunakan konsep pemasaran dan bauran pemasaran. Sedangkan dalam penelitian terdahulu berfokus pada faktorfaktor, strategi penghimpunan dana, dan prosedur akuntansi deposito iB Hasanah. E. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Mahi, 2011: 30). 1. Jenis penelitian Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif.Metode ini menggunakan data-data yang dikumpulkan dan diolah berupa kata-kata, gambar yang dideskripsikan (Mahi, 2011: 40). 2. Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis di PT. Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Jalan Durian Selatan I No. 6, Kelurahan Srondol Wetan Banyumanik, Kota Semarang. 3. Sumber Data Sumber data utama dalam penelitian ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Berkaitan dengan itu sumber data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis data yaitu sebagai berikut: a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yang akan digunakan untuk analisis dan pembahasan masalah. Dalam hal ini, data primer adalah data yang dihasilkan dari wawancara dengan beberapa pegawai BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari BNI Syariah antara lain dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, sumber-sumber data atau dokumen-dokumen BNI Syariah yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir, dan lainlain (Moleong, 2011:157). 4. Teknik pengumpulan data a. Metode penelitian lapangan yaitu: 1) Observasi yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung pada objek yang akan dilakukan penelitian. 2) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan sistem tanya jawab antara narasumber yang bersangkutan dengan penulis penelitian tersebut ( A. Black dan J. Champion, 1992: 285). b. Metode studi kepustakaan Studi kepustakaan merupakan sumber dari luar dan merupakan sumber kedua untuk memperoleh informasi atau teori dari beberapa dokumen, buku, arsip, majalah ilmiah, jurnal tempat menerbitkan penemuan-penemuan hasil penelitian yang masih terdapat hubungan tema antara penelitian tersebut dengan sumber kepustakaan, di mana biasanya terdapat di perpustaakaan umum maupun perpustakaan kampus (Moleong, 2011: 159). 5. Teknik analisis data Berdasarkan Moleong (2011: 248). Upaya yang dilakukan dalam analisis data yaitu dengan mengorganisasikan data, memilah-milahya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. F. Penegasan Istilah 1. Pengertian Implementasi Implementasi adalah pelaksanaan untuk mengerjakan atau melakukan dari suatu rancangan (Kamus Umum Bahasa Indonesia: 650). 2. Pengertian Pemasaran Pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dari kegiatan bank dalam rangka memenuhi kebutuhan keinginan dan kepuasan nasabah (Kasmir, 2003: 169). 3. Pengertian Deposito Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan (Karim, 2010: 79). 4. Pengertian iB Hasanah iB Hasanah adalah suatu produk deposito yang dimunculkan sejak awal berdirinya PT. BNI Syariah. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir direncanakan terdiri dari lima bab. Bab I adalah Pendahuluan, pada bab I ini yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II, adalah landasan teori yang berisi pengertian pemasaran, pengertian deposito, fatwa MUI tentang deposito, akad mudharabah, pengertian bagi hasil. Bab III, adalah laporan obyek yang berisi mengenai suatu bank yaitu gambaran umum BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik mengenai sejarah berdirinya, struktur organisasi, produk-produknya. Bab IV, adalah analisis yang berisi implementasi produk Deposito iB Hasanah, akad yang digunakan dalam Deposito iB Hasanah, strategi pemasaran Deposito iB Hasanah. Bab V, adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran. BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu bagian dalam menentukan strategi penjualan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut ini beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli: a. Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah suatu proses untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, serta mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: 9). b. Pemasaran bank adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian dari kegiatan bank dalam rangka memenuhi kebutuhan keinginan dan kepuasan nasabah (Kasmir, 2003: 169). c. Menurut Buchari Alma, manajemen pemasaran adalah perencanaan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan (Alma, 2004: 130). d. Menurut W.Y. Stanton, pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial (Hermawan, 2012: 33). Sehingga secara umum pemasaran merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dengan menawarkan suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. 2. Tujuan pemasaran Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri.Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang.Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Secara umum tujuan pemasaran bank menurut Kasmir (2003: 171) adalah untuk: 1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. 3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. 3. Peranan Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dengan demikian pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk-produk dan jasa-jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan kegiatan-kegiatan para pesaing (Payne, 2000: 27). 4. Konsep-konsep Pemasaran Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasaran di mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda.Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen.Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan. Konsep-konsep tersebut terdiri dari: a. Konsep Produksi Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini merupakan salah satu falsafah tertua yang menjadi penuntun para penjual dan merupakan konsep yang menekankan kepada volume produksi yang seluas-luasnya dengan harga serendah mungkin. b. Konsep Produk Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang menyolok. Konsep produk merupakan konsep yang menekankan kepada kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik. c. Konsep Penjualan Konsep penjualan berpikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar. d. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing. Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian di bawah ini: 1) Menemukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut. 2) Membuat apa yang anda dapat jual daripada menjual apa yang anda buat. 3) Mencintai pelanggan. 4) Andalah yang menentukan. 5) Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat anda jual. e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan konsumen dan masyarakat. Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank (Kasmir, 2003: 172-173). 5. Fungsi Pemasaran Fungsi pemasaran dapat dikelompokkan dalam tiga komponen kunci, yaitu: a. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat meliputi penetapan master plan dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan (penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu di mana segmen pasar tersebut telah dijadikan pasar sasaran untuk produk yang telah diluncurkan guna menarik konsumen melakukan pembelian. Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni: Product (produk), Price (harga), Promotion( promosi), Place (tempat) (Hermawan, 2012: 35). Berikut ini penjelasan dari masing-masing komponen: 1) Product (Produk) Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.Artinya apapun wujudnya selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita katakan sebagai produk.Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar agar mendapatkan perhatian untuk dibeli, ketika digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang diinginkan pelanggan, adalah produk yang berkualitas tinggi.Artinya produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk bank pesaing (Kasmir, 2003: 186-187).Selain itu pihak bank juga harus memiliki strategi produk, dalam merebut calon nasabah, maka bank harus berusaha keras. Nasabah tidak akan datang sendiri tanpa ada sesuatu yang menarik perhatian, sehingga berminat untuk membeli produk bank. Yang paling utama untuk menarik perhatian dan minat nasabah adalah keunggulan produk yang dimiliki. Keunggulan ini harus dimiliki jika dibandingkan dengan produk lain dan untuk memberikan keunggulan maka bank perlu melakukan strategi produk. Strategi produk yang dilakukan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut: a) Penentuan Logo dan Moto Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat.Baik logo maupun moto harus dirancang dengan benar.Pertimbangan dalam pembuatan logo dan moto adalah memiliki arti (dalam arti positif), menarik perhatian, mudah diingat. b) Menciptakan Merek Untuk berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu.Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya. c) Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk.Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada para nasabah yang disamping juga sebagai pembungkus untuk beberapa jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro, atau kartu kredit. d) Keputusan Label Label merupakan sesuatu yang melekat pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label menjelaskan siapa yag membuat, di mana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya dan informasi lainnya. 2) Price (Harga) Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan bauran pemasaran (marketing mix).Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Tujuan dari penentuan harga adalah sebagai berikut: a) Untuk bertahan hidup b) Untuk memksimalkan laba c) Untuk memperbesar market share d) Mutu produk e) Karena pesaing 3) Promotion (Promosi) Kegiatan di mana bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank.Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity), penjualan pribadi (personal selling). 4) Place (Tempat) Suatu strategi dalam penentuan lokasi atau tempat yang strategis dan terjangkau agar nasabah dapat menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula bank juga menyediakan sarana dan prasarana yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank (Kasmir, 2003: 186-213). Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya , dikenal juga istilah 7P di mana 3P yang selanjutnya adalah people (orang), physical evidence (bukti fisik), process (proses). (Hermawan, 2012: 33). Berikut ini pengertian people (orang), physical evidence (bukti fisik), process (proses) menurut (Kotler dan Amstrong, 2012: 62). 5) People (Orang) Semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan dalam penyampaian jasa. 6) Physical Evidence (Bukti Fisik) Merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo warna dan barang-barang lainnya. 7) Process (Proses) Semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang dengan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri. b. Kekuatan Pasar Merupakan peluang dan ancaman dari luar yang berhubungan diantara organisasi atau bank yang berinteraksi. Kekuatan-kekuatan pasar terdiri dari sejumlah bidang diantaranya: 1) Pelanggan Perilaku pembelian dalam hal motivasi untuk membeli, kebiasaan membeli, lingkungan, ukuran pasar dan daya beli. 2) Perilaku Industri Motivasi, struktur, praktik dan sikap para pengecer, perantara dan anggota-anggota rantai pemasok yang lain. 3) Pesaing Cara berposisi dan perilaku sebuah perusahaan dipengaruhi oleh struktur industri dan sifat kompetisi. 4) Pemerintah dan Perundang-undangan Pengawasan terhadap pemasaran yang menghubungkan dengan baik kegiatan-kegiatan pemasaran maupun praktek kompetitif. c. Proses Penyelarasan Proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran dan kebijakan-kebijakan internal lain bagi kekuatan pasar. Tugas manager dalam menyusun program pemasaran adalah untuk menyatukan unsur-unsur bauran pemasaran untuk memastikan keselarasan yang terbaik antara kemampuan internal perusahaan dan lingkungan pasar eksternal (Payne, 2000: 28-29). 6. Pemasaran Menurut Pandangan Islam Pemahaman pemasaran dalam Islam sesungguhnya tidak jauh berbeda dari pemasaran secara umum yaitu adanya kegiatan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang ada kepada pihak-pihak lain. Kegiatan pemasaran tersebut dapat terjadi apabila dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling berinteraksi. Islam tidak mengkotak-kotakan ilmu, karena semua bersumber dari Allah SWT. Sesungguhnya pemasaran dan perdagangan telah memiliki keterkaitan yang erat antara satu dengan yang lain. Pemasaran dan perdagangan sudah dikenal sejak zaman Rasulullah saw. Dalam melaksanakan aktivitas perdagangannya, Rasulullah saw dengan sangat baik telah menerapkan strategi pemasaran yang jitu dan tepat sasaran. Secara garis besarnya dapat dikatakann bahwa pemasaran adalah berbagai upaya yang dilakukan agar memudahkan terjadinya penjualan atau perdagangan. Rasulullah saw adalah orang yang menggeluti dunia perdagangan, sekaligus seorang pemasar (marketer) yang handal (Jusmaliani, 2008: 1). Menurut Gunara dan Sudibyo (2006), dalam buku yang ditulis Jusmaliani (2008: 2). Rasullullah saw berpegang pada lima konsep sebagai pedagang dan pemasar yaitu: a. Jujur (shidiq), suatu sifat yang sudah melekat pada diri beliau. Dalam berdagang atau memasarkan suatu produk beliau memberikan penjelasan dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan kualitas barang. b. Ikhlas, di mana dengan keikhlasan seorang pemasar tidak akan tunggang langgang mengejar materi belaka. c. Profesionalisme, seorang yang profesional akan selalu bekerja secara maksimal. d. Silaturahmi, merupakan hal yang mendasari pola hubungan beliau dengan pelanggan, calon pelanggan, pemodal dan pesaing. e. Murah hati, dalam melakukan kegiatan perdagangan dan pemasaran dilandasi dengan kemurahan hati karena dapat menimbulkan rasa nyaman dari pelanggan, calon pelanggan, dan pemodal. Dari lima konsep ini menyatu dalam apa yang disebut soul marketing yang nantinya akan melahirkan kepercayaan (trust). Kepercayaan ini merupakan suatu modal yang tak ternilai dalam bisnis.Serta ketika melakukan berbagai upaya pemasaran untuk merealisasikan perdagangan dalam seluruh prosesnya tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam (Jusmaliani, 2008: 3). Sesungguhnya Allah SWT mengizinkan manusia untuk melakukan bisnis tetapi harus berpedoman dengan al-Quran. Secara jelasnya Allah SWT tidak akan memaafkan orang-orang yang berbuat curang dan melakukan transaksi dengana objek yang haram. Untuk tujuan, komponen, dan strategi pemasaran sama dengan pemasaran secara umum, tetapi perbedaannya dalam pemasaran secara Islam berpedoman pada al-Quran dan kegiatan bisnis Rasulullah saw. Dalam QS.An-Nisa ayat 29 Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang Kepadamu”. B. Deposito 1. Pengertian Deposito Selain giro dan tabungan, produk perbankan syariah lainnya yang termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito. Berdasarkan Undang-Undang No 10 Tahun 1998 tentang perubahan Atas Undang-Undang No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional MUI telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Bank syariah berperan sebagai mudharib (pengelola dana) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dari hasil pengelolaan danamudharabah, bank syariah akan membagihasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam akad pembuatan rekening (Karim, 2010: 363). 2. Dalil Tentang Deposito Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang Kepadamu (Q.S. An-Nisa: 29). Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji. Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki (Q.S. Al-Maidah: 1). Artinya: Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang.Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya.Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Baqarah: 283). C. Fatwa DSN MUI tentang Deposito Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito Menimbang, Mengingat, Memperhatikan: Memutuskan, Menetapkan: Fatwa tentang Deposito. Pertama : Tabungan ada dua jenis: 1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu Deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. 2. Deposito yang dibenarkan, yaitu Deposito yang berdasarkan prinsip Mudharabah. Kedua: Ketentuan Umum Tabungan berdasarkan Mudharabah: 1. Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul mal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib, atau pengelola dana. 2. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk di dalamya mudharabah dengan pihak lain. 3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 5. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Fatwa tentang deposito tersebut ditetapkan di Jakarta, tanggal 26 Dzulhijjah 1420 H/1 April 2000 M ( Ali, 2008: 245). D. Akad Mudharabah Mudharabahberasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis, almudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (mudharib) (Antonio, 2001: 95). Jadi mudharabah yaitu perjanjian antara pemilik modal dengan pengusaha dimana pemilik modal bersedia membiayai suatu proyek/ usaha di mana pengusaha bersedia mengelola proyek tersebut.Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak yang di sebut bagi hasil. Rukun mudharabah terpenuhi jika ada mudharib, pemilik dana, usaha yang dibagihasilkan, nisbah dan ijab qabul (Karim, 2010: 108). 1. Dalil tentang Akad Mudharabah Artinya: Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy‟arilharam Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu (Q.S. AlBaqarah: 198). Artinya: Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah Banyak-banyak agar kamu beruntung (Q.S. Al- Jumuah: 10). 2. Mudharabah dalam aplikasi simpanan Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul mal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).Dana yang disimpan tersebut digunakan oleh bank untuk melakukan murabahah atau ijarah.Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua. Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Prinsip mudharabah ini diterapakan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. Menurut Karim (2010: 110). Secara umum, mudharabah terbagi dua jenis yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah. a. Mudharabah Mutlaqah Dalam mudharabah mutlaqah tidak ada batasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dan yang disimpannya itu hendak disalurkan, atau menetapkan pengunaan akad-akad tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. Skema mudharabah mutlaqah dapat digambarkan sebagai berikut: 1 Penabung/ Deposan 2 Dunia Usaha Bank 4 3 Gambar 2.1 Skema mudharabah mutlaqah Keterangan: 1) Titip dana kepada bank 2) Pemanfaat dana dari deposan 3) Pemanfaat dana dari dunia usaha 4) Bagi hasil dari bank untuk nasabah Menurut Antonio (2001: 151), dalam skema mudharabah mutlaqah terdapat beberapa hal yang berbeda dengan bank konvensional: a) Penabung atau deposan di bank syariah adalah investor dengan sepenuh-penuhnya investor. Dia bukan lender atau creditor bagi bank seperti halnya di bank umum. Dengan demikian, secara prinsip, penabung dan deposan entittled untuk risk dan return dari hasil usaha bank. b) Bank memiliki dua fungsi: kepada deposan atau penabung, ia bertindak sebagai pengelola, sedangkan kepada dunia usaha, ia bertindak sebagai pemilik dana. c) Dunia usaha berfungsi sebagai pengguna dan pengelola dana yang harus berbagi hasil dengan pemilik dana, yaitu bank. Dalam pengembangannya, nasabah pengguna dana dapat juga menjalin hubungan dengan bank dalam bentuk jual beli atau sewa. b. Mudharabah Muqayyadah Dalam mudharabah muqayyadah di mana pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau akad tertentu, dan juga untuk nasabah tertentu. 3. Manfaat al-Mudharabah Menurut Antonio (2001: 97) mennyampaikan beberapa manfaat dari al-mudharabah yaitu sebagai berikut: 1) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat. 2) Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami negative spread. 3) Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cah flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah. 4) Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benarbenar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagihasilkan. 4. Rukun Mudharabah a. Ada pemilik dana Merupakan orang yang memiliki dana untuk diinvestasikan kepada pihak bank untuk dikelola. Pemilik dana biasa disebut dengan shahibul mal. b. Ada usaha yang dibagihasilkan Jika dana diinvestasikan dalam bentuk penyimpanan. Maka, pihak bank dapat melakukan usaha yang dapat menghasilkan keuntungan misalnya untuk pembiayaan bagi nasabah lain. c. Ada nisbah Nisbah merupakan porsi bagi hasil antara pihak bank dan nasabah atas transaksi pendanaan dan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan kesepakatan atau ketentuan yang telah ditetapkan. d. Ada ijab qabul Suatu pernyataan yang dapat dilakukan melalui ucapan maupun tulisan untuk saling menyetujui suatu transaksi atau jual beli. E. Pengertian bagi hasil Islam memandang uang sebagai flow concept. Uang harus berputar dalam perekonomian.Islam tidak mengenal metode time value of money karena metode ini menambahkan nilai kepada uang semata-mata dengan bertambahnya waktu dan bukan usaha.Islam justru mengenal economic value of time, yaitu waktu memiliki nilai ekonomi.Sesuai dengan ajaran Islam, manajemen moneter yang efisien dan adil tidak didasarkan pada penerapan metode bunga. Pada bank Islam, kepentingan nasabah menyimpan dana, bank, dan debitur dapat diharmoniskan karena dengan metode bagi hasil ( Wibowo dan Widodo, 2004: 45). Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit sharing.Profit Sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba.Secara umum profit Sharing diartikan sebagai distribusi beberapa bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan.Lebih lanjut dikatakan, bahwa hal itu dapat berbentuk suatu bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau bulanan (Muhamad, 2002: 101). Tabel 2.1 Perbedaan sistem bunga dan bagi hasil Hal Penentuan Besar Imbalan Sistem bunga Sebelum Sistem bagi hasil Sesudah usaha, ketika mempunyai keuntungan Sistem Imbalan Bunga, besarnya nilai Proporsi pembagian Rupiah keuntungan misal: 60:40, 70:30. Kerugian Ditanggung nasabah Ditanggung dua pihak, nasabah dan lembaga Penghitungan Imbalan Dari jumlah pembiayaan Dari hasil keuntungan Titik Perhatian Usaha Pasti menguntungkan Keberhasilan dan /Proyek pihak bank kerugian secra bersama Kondisi Imbalan Pasti dari (%) jumlah Proporsi (%) dari jumlah pinjaman untung yang usaha yang tidak pasti Status Hukum Berlawanan dengan Q.S Sesuai dengan prinsip Luqman: 34 Islam Q.S Luqman :34 Sumber : Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah. BAB III LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum Secara umum pengertian bank berdasarkan Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan (Sumarin, 2012: 24-25). Selain perbankan konvensional saat ini telah banyak hadir perbankan yang berprinsip syariah atau Islami. Pengertian bank secara Islam atau Bank Syariah yaitu bank yang tata cara beroperasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islam yaitu berpedoman kepada al-Quran dan Hadits Sedangkan “Muamalat adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik hubungan pribadi maupun perorangan dengan masyarakat.” Menurut UU No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1) Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa Bank Syariah yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Dalam Pasal 1 ayat (12), menyebutkan bahwa Prinsip Syariah adalah hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penerapan fatwa di bidang syariah (Sumar’in, 2012: 4952). Pengertian tentang bank di atas tidak jauh berbeda dengan pengertian bank BNI Syariah, bank tersebut telah berdiri sejak April tahun 2000 dan mulai beroperasi Juni tahun 2010. Bank BNI Syariah telah melakukan operasionalnya sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 21 Tahun 2008 di mana bank menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip syariah. Menurut pasal 2 ayat (2) Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank syariah disebutkan bahwa, pemenuhan prinsip syariah antara lain prinsip keadilan dan keseimbangan („adl wa tawazun), kemashlahatan (maslahah), dan universalisme (alamiyah) serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim, riswah dan objek haram. Pada dasarnya setiap bank syariah memiliki proses awal terbentuk hingga beroperasinya salah satunya adalah BNI Syariah. Berikut ini terdapat sejarah berdirinya BNI Syariah serta profil bank tersebut. 1. Sejarah berdirinya PT. Bank BNI Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah.Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.Dengan berlandaskan pada Undang-undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 Kantor Cabang yang tersebar di beberapa daerah yaitu di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.Selanjutnya dari tahun 2002, BNI Syariah telah memperoleh keuntungan atau laba. Tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan yang berisi rencana independensi BNI Syariah pada tahun 2009-2010. Pada tahun 2005 proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI Konvensional kepada Unit Usaha Syariah BNI. Tahun 2009 BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank Umum Syariah (BUS). Selanjutnya pada tanggal 19 Juni 2010 Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah (BUS), karena telah ada komitmen pemerintah untuk mengembangkan perbankan syariah semakin kuat dan adanya kesadaran terhadap produk-produk dan layanan perbankan syariah juga semakin meningkat. Selanjutnya pada tahun 2010 BNI Syariah telah memiliki 27 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu. Bank BNI Syariah menunjukkan eksistansi dan perkembangannya yang terbukti pada tahun 2014 secara keseluruhan BNI Syariah telah membuka 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak, 20 Payment Point, layanan ATM dan layanan BNI Call selama 24 jam serta internet banking. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office chanelling) dengan kurang lebih 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Di dalam pelaksanaan operasional perbankan BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma’ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan Syariah. Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 12/41/KEP.GBI/2010 tanggal : 1 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 2. Profil PT. Bank BNI Syariah Tabel 3.1 Profil Perusahaan Nama Alamat PT BNI Syariah (Persero) Tbk Gedung Tempo Pavilion 1 Lt. 3-6 Jl. HR Rasuna Said Kav. 10-11 Jakarta Selatan 12950 Telepon (021) 2966-7946 Situs Web www.bnisyariah.co.id Tanggal Berdiri 29 April 2000 Tanggal beroperasi 19 Juni 2010 resmi berdiri sendiri Modal Awal Rp 4.004.000.000.000,Kantor Layanan 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas yang tersebar diberbagai wilayah diseluruh Indonesia. Layanan lainnya 22 Mobil Layanan Gerak, 20 Payment Point,7164 ATM BNI, 23.000 ATM LINK dan 34.000 ATM Bersama yang berbeda diseluruh wilayah di Indonesia. Sumber: www.bnisyariah.co.id 3. Visi dan misi PT. Bank BNI Syariah Visi BNI Syariah “menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja” Misi BNI Syariah 1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan 2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah 3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor 4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah 5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. 4. Struktur organisasi PT. Bank BNI Syariah Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah Direktur Utama Direktur Bisnis Satuan Pengawas Intern Divisi Bisnis Ritel Divisi Tresuri & Internasional Divisi Human Capital Cabang Divisi Bisnis Kartu Divisi Perencanaan Strategis Divisi Bisnis Mikro Direktur risiko & kepatuhan Direktur Keuangan & Operasional Divisi Enterprise risk management Divisi Product Management Divisi hukum, Kepatuhan & kesekretariatan Divisi Pengendalian Keuangan Divisi Teknologi Informasi Cabang Mikro Divisi Usaha Menengah Satuan kerja kepatuhan Divisi Recovery & Remedial Divisi Komunikasi Jaringan & Logistik Divisi Bisnis Risk Divisi Operasional Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah 5. Struktur organisasi PT. Bank BNI Syariah Cabang Semarang Pemimpin Cabang Operation Manager Divisi Audit Internal Gambar 3.2 Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah Cabang Semarang 6. Struktur organisasi PT. Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik Cash Office Manager (Azizah Nur Isnaeni) Customer Service (Rosita Martalina) Teller (Adhika Aji Nandana) Gambar 3.3 Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah 7. Tugas dan Wewenang Jabatan di BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik a. Cash Manager 1) Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha, tujuan yang akan dicapai, strategi dan rencana program pelaksanaan 2) Mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi secara langsung unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pelayanan nasabah, pengembangan dan pengendalian usaha serta pengelolaan operasional dan administrasi) di area/wilayah kerjanya sejalan dengan sistem dan prosedur yang berlaku. 3) Memasarkan produk dan jasa-jasa BNI Syariah kepada nasabah serta serta menggali calon nasabah potensial dalam rangka meningkatkan bisnis dan menguasai pangsa pasar di daerah kerjanya. b. Customer service 1) Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan rekening tabungan, giro, dan deposito 2) Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan nasabah 3) Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan yang baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah c. Teller 1. Menerima setoran tabungan, deposito berjangka dan angsuran pembiayaan. 2. Membayarkan pencairan tabungan, deposito berjangka, dan pembiayaan atas persetujuan pimpinan. 3. Mencatat transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku kas teller harian. 4. Menyetorkan kas teller sore hari kepada koordinator administrasi dan keuangan untuk diperiksa kebenarannya. B. Produk-produk PT BNI Syariah 1. Produk Penghimpunan Dana a. Deposito iB Hasanah ( BNI Syariah Deposito) Yaitu investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan akad mudharabah. Fasilitas dari BNI Syariah Deposito yaitu bilyet deposito, terdapat pilihan mata uang rupiah dan US Dollar, dan terdapat pilihan jangka waktu : 1, 3, 6, 12 bulan. b. Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro) Yaitu titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. c. Tabungan iB Baitullah Hasanah Yaitu tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD. d. Tabungan iB Hasanah Prima (BNI Syariah Tabungan Prima) Yaitu tabungan dengan akad mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi nasabah segmen high networth individualssecara perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif. e. BNI Syariah Tabungan Anak (Tabungan iB Tunas Hasanah) Yaitu tabungan dengan akad wadiah yang diperuntukan bagi anakanak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun. f. Tabungan iB Bisnis Hasanah Yaitu tabungan dengan akad mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan bagi hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah. g. Tabungan iB Hasanah Yaitu tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan dalam mata uang rupiah. h. Tabungan iB Tapenas Hasanah (BNI Syariah Tabungan Rencana) Yaitu tabungan berjangka dengan akad mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya. i. TabunganKu iB Yaitu produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola sesuai dengan prinsip syariah dengan akad wadiah dalam mata uang rupiah untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat. 2. Produk Pembiayaan a. Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikian Emas) Yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli). b. BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah) Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, apartemen dan sejenisnya) dan membeli tanah kavling serta rumah yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masin-masing calon. c. Multijasa iB Hasanah Yaitu Fasilitas pembayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan undang-undang/ hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan syariah Islam. d. Oto iB Hasanah Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini. e. CCF iB Hasanah Yaitu Pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah. f. Pembiayaan THI iB Hasanah Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kementrian Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah. g. Multiguna iB Hasanah Yaitu Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/ hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan syariah Islam. h. Pembiayaan Rahn Emas iB Hasanah Yaitu pembiayaan yang merupakan solusi bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat dengan penjaminan berupa emas baik batangan maupun perhiasan didukung administrasi dan proses persetujuan yang cepat dan mudah. i. Pembiayaan Fleksi iB Hasanah Yaitu pembiayaan konsumtif bagi pegawai atau karyawan suatu perusahaan atau instansi untuk pembelian barang dan jasa sesuai dengan prinsip syariah. j. Pembiayaan Wirausaha iB Hasanah Fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja) sesuai prinsip syariah. k. Pembiayaan Tunas Usaha iB Hasanah Yaitu pembiayaan modal kerja atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum benkeble sesuai dengan prinsip syariah. l. Pembiayaan Linkage Program iB Hasanah Yaitu fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya kemudian disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerja sama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga pendamping. m. Pembiayaan Kopkar/Kopeg iB Hasanah Yaitu pembiayaan mudharabah dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar) /Koperasi Pegawai (Kopeg) kemudian disalurkan secara prinsip syariah kepada end user/karyawan. n. Pembiayaan Usaha Kecil iB Hasanah Yaitu pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip syariah. o. Pembiayaan Usaha Besar iB Hasanah Yaitu pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha berbadan hukum skala menengah dan besar dalam mata uang rupiah maupun valas. p. Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah Yaitu pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah bersama dengan perbankan lainnya untuk membiayai suatu proyek/ usaha yang berskala sangat besar dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh agen yang sama pula. q. Pembiayaan Multifinance iB Hasanah Yaitu penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada multifinance untuk usahanya dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah. 3. Produk Layanan dan Jasa a. Garansi Bank Yaitu pernyataan tertulis dari Bank yang berisi kesanggupan untuk menjamin kewajiban nasabah (yang dijamin) kepada pihak ketiga (penerima/pemegang agunan) untuk jangka waktu tertentu, jumlah tertentu, dan keperluan tertentu, apabila nasabah yang bersangkutan cidera atau ingkar janji (wan-prestasi) atau tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana telah diperjanjikan dalm perjanjian pokok dengan pihak ketiga. b. Payroll Gaji Yaitu layanan pembayaran gaji yang dilakukan BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawannya. c. Cash Management Yaitu jasa pengelolaan kas yang diberikan kepada nasabah non perorangan yang memiliki simpanan di bank dimana setiap transaksi dilakukan berdasarkan permintaan nasabah. d. Payment Center Yaitu kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan. C. Data Deskriptif Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik merupakan salah satu kantor kas dari Kantor Cabang BNI Syariah Semarang. Kantor kas tersebut diresmikan pada 9 April 2013 yang beralamat di jalan Durian Selatan I No. 6, Kelurahan Srondol Wetan Banyumanik, Kota Semarang. Peresmian tersebut dihadiri oleh Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano, Hasan Toha Putra, Ketua Dewan Pembina Yayasan Abul Yatama (YAY) selaku pemilik Sekolah Hidayatullah dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jateng-DIY Joni Swastanto. BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik menyediakan berbagai produk dana, pembiayaan, dan jasa. Salah satu produk dana yaitu investasi berjangka yang dinamakan Deposito iB Hasanah. Produk ini memiliki berbagai fasilitas yaitu Bilyet Deposito, tersedia pilihan mata uang dan jangka waktu, tersedia ARO serta beberapa keunggulan, dan prosedur pembukaan rekening yang mudah dan cepat. Minimal setoran dalam pembukaan rekening deposito iB Hasanah yaitu Rp 1.000.000,- bagi perorangan dan Rp 10.000.000 untuk Badan Usaha. BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pembukaan Rekening Deposito iB Hasanah Pada dasarnya deposito merupakan salah satu alternatif atau cara yang dilakukan oleh banyak orang untuk menyimpan dananya secara berjangka dalam waktu yang telah ditentukan dengan ketentuan yang telah disepakati antara deposan dan pihak bank. Para deposan yang memiliki kelebihan dana dapat memanfaatkannya dengan cara mendepositokan dananya ke lembaga keuangan syariah atau bank syariah. Untuk itu pada tahun 2010 BNI Syariah beroperasi dengan menyediakan berbagai produk dan layanan jasa dimana nasabah dapat memilih produk yang menarik dan bagi mereka memberikan banyak manfaat. Salah satunya yaitu produk deposito iB Hasanah di mana produk tersebut memberikan banyak manfaat bagi para deposan. Deposito iB Hasanah dapat menjadi salah satu penyimpanan dana bagi para nasabah yang tertarik dengan sistem penyimpanan berjangka. Sebelum membahas lebih lanjut, Berikut ini penjelasan mengenai pengertian Deposito iB Hasanah: 1. Pengertian Deposito iB Hasanah Deposito iB Hasanah adalah produk investasi berjangka yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Pengelolaan dana di salurkan melalui pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah dan menghasilkan bagi hasil yang kompetitif. 2. Fasilitas Deposito iB Hasanah a. Sertifikat kepemilikan (Bilyet Deposito). b. Tersedia beberapa pilihan mata uang dan jangka waktu. c. Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening tabungan, giro atau menambah pokok investasi. d. Tersedia pilihan perpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over/ ARO) atau tidak otomatis (non- ARO) pada saat jatuh tempo. 3. Berdasarkan hasil wawancara dengan sdr. Rosita salah satu seorang customer service Bank BNI KK Hidayatullah, beliau menyampaikan beberapa keunggulan dari Deposito iB Hasanah sebagai berikut: a. Bagi hasil yang kompetitif. b. Masuk dalam program penjaminan simpanan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). c. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan. d. Bagi hasilnya lebih besar dari pada tabungan biasa. e. Tidak ada pinalty (denda) apabila mengambil atau mencairkan sebelum jatuh tempo. 4. Syarat Pembukaan Rekening Deposito iB Hasanah a. Mengisi dan menandatangani formulir pembukaan rekening deposito b. Perorangan: menyerahkan foto copy KTP/SIM/Paspor/Identitas lainnya. Minimal setoran untuk pembukaan rekening Rp 1.000.000,- c. Badan Usaha: menyerahkan foto copy legalitas perusahaan seperti: NPWP, SIUP, Akte Pendirian Perusahaan, dan Legalitas lainnya. Minimal setoran untuk pembukaan rekening Rp 10.000.000,5. Prosedur Pembukaan Deposito iB Hasanah a. Terima kontrak deposito yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani oleh deposan. b. Lengkapi kartu tandatangan deposan (specimen), surat pernyataan, dan surat identitas diri. c. Selanjutnya, pada bagian customer service memeriksa kebenaran pengisian formulir tersebut yang merupakan bukti kontrak. d. Melakukan verifikasi tandatangan antara kartu specimen, formulir, dengan bukti identitasnya (KTP/SIM). e. Serahkan kontrak deposito kepada deposan dan persilahkan untuk menyetor dananya kepada Teller. f. Selain itu pada bagian customer service menyerahkan kartu specimen kepada bagian deposan untuk menginput data nasabah. g. Pada bagian teller menerima aplikasi dan uang dari deposan h. Memeriksa kelengkapan pengisian aplikasi dan uang yang disetorkan i. Bubuhkan stamp teller pada lembar aplikasi j. Pihak teller menyerahkan copy aplikasi nasabah kepada deposan sedangkan yang asli disimpan sebagai berkas. k. Setelah itu akan dibuatkan bilyet deposito untuk diserahkan kepada deposan sebagai bukti nasabah deposito. l. Di dalam bilyet deposito berisi nama deposan, alamat, nominal deposito, tanggal jatuh tempo, jangka waktu, cara pembayaran pokok pada tanggal jatuh tempo, dan cara pembayaran bagi hasil. m. Jika proses pembuatan bilyet deposito sudah selesai, akan ditandatangani oleh pejabat bank. n. Serahkan bilyet deposito tersebut kepada customer service untuk diteruskan kepada deposan. 6. Prosedur Pencairan atau Pengambilan Dana Deposito setelah Jatuh Tempo a. Nasabah deposito mendatangi bank dan menemui bagian customer service. b. Selanjutnya nasabah menyerahkan bilyet deposito yang merupakan bukti kepemilikan deposito pada bank tersebut serta melampirkan fotocopy KTP/SIM. c. Setelah itu, customer service memverifikasi berkas dan mencocokkan tanda tangan nasabah dengan specimen. d. Jika telah selesai memverifikasi, maka nasabah menandatangani berkas pencairan deposito di atas materai. e. Apabila proses tersebut selesai, nasabah dipersilahkan menuju teller untuk mengambil dana pencairan deposito. Menurut observasi (pengamatan) penulis dalam melakukan penelitian di Bank BNI Syariah, bahwa data yang penulis sampaikan di atas benar-benar telah berjalan pada Bank BNI Syariah. Dari segi fasilitas telah diterapkan untuk nasabah sehingga keunggulan dari Deposito iB Hasanah memberikan dampak positif bagi kepuasan nasabah. Kemudian, untuk persyaratan pembukaan rekening terbilang cukup mudah serta prosedur pembukaannya efektif dan efisien yang akan dipandu pada bagian customer service serta dalam pencairan atau pengambilan dana deposito setelah jatuh tempo telah dijelaskan kepada nasabah sebelum kontrak deposito dilaksanakan. Kegiatan pembukaan rekening Deposito iB Hasanah hingga pencairan dana deposito telah sesuai dengan ketentuan prinsip syariah. Produk Deposito iB Hasanah telah berjalan sesuai dengan Fatwa yang disampaikan oleh MUI. Ketentuan tersebut diatur pada No: 03/DSN-MUI/IV/2000 yang menjelaskan tentang Deposito dengan akad mudharabah. B. Akad dalam Deposito iB Hasanah Deposito merupakan salah satu bentuk investasi dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama yaitu antara 1, 3, 6, 12 bulan.Produk deposito terdapat pada setiap bank dari dahulu hingga sekarang. Salah satu bank yang menawarkan produk deposito adalah Bank BNI Syariah dengan nama produk Deposito iB Hasanah. Pada dasarnya setiap bank menerapkan akad sebagai dasar dalam suatu produk untuk memberikan salah satu fasilitas kepada nasabah.Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pegawai di BNI Syariah, akad yang diterapkan dalam Deposito iB Hasanah yaitu mudharabah mutlaqah serta tercantum pada brosur yang telah di cetak. Mudharabah mutlaqah adalah akad yangtidak ada batasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. nasabah tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dan yang disimpannya itu hendak disalurkan, atau menetapkan pengunaan akad-akad tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. Dana tersebut dapat disalurkan untuk pembiayaan yaitu pembiayaan mudharabah, murabahah, ijarah dan pembiayaan lainnya (Hasil wawancara dengan manager cash office 25 Maret 2015 pukul: 13.30 wib). Jadi penerapan atau pelaksanaan produk Deposito iB Hasanah tersebut menggunakan akad mudharabah mutlaqah yang telah ditetapkan oleh Bank BNI Syariah. Apabila nasabah akan mendepositokan dananya maka harus diadakan akad atau kesepakatan antara pihak nasabah dan bank sehingga tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Pada penjelasan di atas Bank BNI Syariah telah sesuai dengan Fatwa MUI No: 03/DSNMUI/IV/2000 tentang deposito yang menjelaskan bahwa pembagian keuntungan harus dinyatakan dengan nisbah. Selain itu, dalam Deposito iB Hasanah memberikan keuntungan yaitu bagi hasil. Bagi hasil merupakan pembagian laba (keuntungan) yang diperoleh dari operasional bank dan dapat dibagi hasilkan kepada nasabah setiap bulan bagi nasabah tabungan atau setiap 3, 6, dan 12 bulan bagi nasabah Deposito iB Hasanah. Bank BNI Syariah menggunakan prinsip profit sharing yaitu penghitungan dari hasil usaha untuk menentukan nisbah Deposito iB Hasanah. Nisbah keuntungan dinyatakan dalam bentuk prosentase antara nasabah dan bank serta akan di sampaikan equivalennya. Bank BNI Syariah memasang movie board yang merupakan layar untuk memberikan informasi kepada nasabah tentang prosentase nisbah setiap bulannya. Sehingga ketika ada nasabah baru yang akan mendepositokan dananya pada bagian customer service dapat dengan mudah menerangkan porsi nisbah. Prosentase nisbah yang di tampilkan pada movie board yaitu prosentase nisbah bagi hasil tabungan, deposito, giro, dan valuta asing. Di bawah ini terdapat prosentase nisbah bagi hasil BNI Syariah pada produk deposito bulan Maret 2015: Prosentase Nisbah Bagi Hasil Produk Deposito iB Hasanah Bulan Maret 2015 adalah: Tabel 4.1 Prosentase Nisbah Deposito iB Hasanah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Nasabah 49% 51% 53% 55% Bank 51% 49% 47% 45% Equivalen 5,47% 5,69% 5,92% 6,14% Berikut contoh perhitungan bagi hasil Deposito iB Hasanah: Ibu Sinta mendepositokan dananya di Bank BNI Syariah sebesar Rp 20.000.000,- pada tanggal 1 Maret 2015 dalam jangka waktu 6 bulan dan jatuh tempo pada 1 September 2015. Berapakah bagi hasil yang diperoleh Ibu Sinta dalam saat jatuh tempo? Cara penghitungannya adalah sebagai berikut: Rumus : nominal deposito x equivalen : 12 x 20% 20% pajak dikenakan jika deposito diatas Rp 7.500.000,- 20.000.000 x 5,92% = 1.184.000 1.184.000 : 12 bln = 98.666 98.666 x 20% = 19.733 ( pajak per bulan ) 98.666 – 19.733 = 78.933 ( bagi hasil bersih per bulan ) 78.933 x 6 bulan = 473.000 Jadi, Ibu Sinta memperoleh bagi hasil sebesar Rp 473.933,- selama jangka waktu 6 bulan. C. Strategi Pemasaran dalam Deposito iB Hasanah Pada judul tugas akhir ini penulis menentukan judul tentang implementasi dan pemasaran Deposito iB Hasanah. Pada bagian sub bab sebelumnya telah membahas tentang penerapan akad Deposito iB Hasanah. Bank BNI Syariah menerapkan akad mudharabah mutlaqah sedangkan pada sub bab ini akan membahas tentang strategi atau cara meningkatkan ketertarikan nasabah untuk menginvestasikan dananya pada Bank BNI Syariah dalam Produk Deposito iB Hasanah. Bank BNI Syariah memiliki strategi pemasaran untuk memperoleh nasabah.Berdasarkan hasil wawancara dengan cash office manager BNI Syariah KK Hidayatullah pada tanggal 27 Maret 2015 pukul 13.00 wib, beliau memberikan penjelasan bahwa strategi pemasaran untuk mendapatkan nasabah dengan Bauran pemasaran yang merupakan unsur-unsur untuk membentuk program pemasaran. Pada dasarnya bauran pemasaran itu terdapat empat komponen kunci yang biasa disebut 4P yang terdiri dari: 1. Product (Produk) Ketika menentukan produk yang diinginkan nasabah, bank harus memiliki produk yang berkualitas baik dibandingkan dengan bank pesaing. Selain itu bank juga mengatur strategi dalam pengenalan produknya, seperti para pengusaha atau pegawai yang menyukai investasi berjangka maka produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah adalah produk Deposito iB Hasanah yang berjalan dengan akad mudharabah mutlaqah. Produk deposito ini merupakan produk yang memiliki keunggulan seperti yang telah disampaikan pada sub bab di atas. 2. Price (Harga) Produk Deposito iB Hasanah merupakan produk investasi berjangka yaitu antara 1, 3, 6, dan 12 bulan dimana jangka waktu dapat di tentukan sendiri oleh nasabah. Jika telah jatuh tempo dan tidak dicairkan oleh nasabah maka secara otomatis akan terjadi perpanjangan secara otomatis atau dapat disebut Automatic Roll Over (ARO). Dalam penentuan harga minimal deposito BNI Syariah menetapkan harga yang relatif murah sehingga dapat memberikan kesempatan bagi perorangan maupun perusahaan untuk mendepositokan dananya. Selain itu bagi hasil yang diperoleh nasabah dapat langsung ditransferkan ke rekening tabungan nasabah atau untuk menambah jumlah nominal dana depositonya. Oleh karena itu, produk ini memepersilahkan semua kalangan untuk melakukan investasi dananya. 3. Promotion (Promosi) Promosi merupakan sarana paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah dan tujuan dari promosi tersebut menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan. Untuk menarik minat nasabah promosi yang dilakukan oleh pihak BNI Syariah agar masyarakat ingin menjadi nasabah Deposito iB Hasanah. Bentuk promosi tersebut meliputi: a. Periklanan ( Advertising) Dalam melakukan promosi, Bank BNI Syariah menggunakan media cetak dan media elektronik.Media-media ini dapat mendukung promosi bank agar minat nasabah semakin banyak.Pada media elektronik Bank BNI Syariah membuat iklan televisi yang menayangkan gambaran tentang Bank BNI Syariah serta produknya, tayangan iklan tersebut didesain dengan baik dan menarik.Selain iklan dalam televisi BNI syariah juga memiliki website yaitu www.bnisyariah.co.id yang berisi informasi tentang bni syariah secara lengkap dari sejarah, visi dan misi, produk, penghargaan sampai laporan keuangan.Dalam website tersebut juga terdapat info-info terbaru dari kegiatan Bank BNI Syariah. Pada media cetak pihak bank memasang spanduk di tempat yang strategis, memasang iklan melalui koran, majalah dan mencetak brosur untuk setiap produk yang ditawarkan misalnya produk Deposito iB Hasanah dengan desain brosurnya yang menarik dengan menuliskan moto “cahaya investasi yang menentramkan dan menguntungkan anda” dan isi brosur tersebut meliputi keunggulan, fasilitas, dan persyaratan pembukaan rekening deposito serta mencantumkan alamat website yang diletakkan dibagian bawah brosur. Selain itu juga terdapat media sosial yaitu twitter dengan nama @BNISyariah dan Facebook dengan nama PT Bank BNI Syariah. Masyarakat saat ini sangat mudah mengakses informasi tentang Bank BNI Syariah. b. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Selain periklanan, diperlukan strategi lainnya yaitu promosi penjualan untuk meningkatkan jumlah nasabah.BNI Syariah dalam meningkatkan jumlah nasabah dapat menyusun strategi yaitu dengan pemberian bagi hasil yang lebih besar meskipun hanya sedikit kenaikan bagi hasil sangat mempengaruhi nasabah. Karena, nasabah akan merasa senang dan menceritakan kepada pihak lain. Sehingga, pihak lain akan merasa tertarik untuk menginvestasikan dananya. Selain itu bank dapat memberikan hadiah yang dapat berupa note, pulpen atau benda lainnya. Dengan cara tersebut maka jumlah nasabah akan semakin meningkat. c. Publisitas (Publicity) Publisitas merupakan kegiatan promosi bank yang dilakukan melalui kegiatan pameran, seminar, bakti sosial.Dalam promosi ini Bank BNI Syariah mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut di Mall atau tempat-tempat strategis yang dapat di kunjungi oleh banyak pihak dan semua kalangan. Strategi pemasaran tersebut dimaksudkan untuk proses pendekatan dengan calon-calon nasabah dengan harapan mereka tertarik dengan produk yang ditawarkan. d. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Penjualan pribadi ini berasal dari dalam diri para pegawai bank baik dari jabatan tertinggi hingga yang paling rendah jabatannya.Mereka harus memiliki peraturan dalam menghadapi nasabah.Karena, sifat dan sikap setiap nasabah berbeda. Misalnya jika nasabah akan masuk ke dalam bank dari jauh satpam sudah tersenyum dan membukakan pintu serta memberikan salam kepada nasabah, kemudian pada bagian frontliner jika sedang berhadapan dengan nasabah harus memberikan kesan yang ramah untuk mendengarkan kebutuhan dan keluhan nasabah, berperilaku sopan, penampilan yang rapi, baik, dan tidak lupa unuk mengucapkan salam dan terima kasih setelah nasabah selesai dari keperluannya. 4. Place (Tempat) Pemilihan dan penentuan lokasi sangat berpengaruh terhadap minat nasabah.Penentuan lokasi yang strategis dan terjangkau juga menjadi hal yang dijadikan pertimbangan strategi tepat oleh pihak Bank BNI Syariah. Salah satu tempat yang dipilih oleh Bank BNI Syariah di Jalan Durian Selatan I No. 06 Semarang dengan nama Kantor Kas Hidayatullah. Alasan didirikan pada lingkungan tersebut karena tempatnya yang strategis dan banyak masyarakat sekitar yang telah menjadi nasabah bank tersebut.Serta, alasan utamanya yaitu terdapat sekolah TK, SD Hidayatullah yang pembayaran SPP melalui Bank BNI Syariah.Secara otomatis juga orang tua wali murid juga memiliki keinginan menjadi nasabah.Selain penentuan lokasi Bank BNI Syariah juga memperhatikan penataan ruangan dan desain serta warna cat yang menarik. Kemudian setiap kantor memiliki fasilitas yang dapat memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi misalnya tersedia ATM. 5. People (Orang) Merupakan peranan perilaku yang dapat mempengaruhi presepsi nasabah.Nasabah dapat dengan cepat mengambil keputusan untuk membeli atau tidak ketika berhadapan dengan pegawai yang memiliki kecakapan dalam menawarkan produk.Karena hal ini sangat diperlukan mengingat terjadinya persaingan yang ketat dalam dunia perbankan.BNI Syariah dipimpin oleh manajemen dan didukung oleh sumber daya manusia yang handal.Untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas tersebut dengan melakukan kegiatan pelatihan serta pembinaan pada pegawai baru yang masuk ke BNI Syariah. 6. Physical Evidence (Bukti Fisik) Pada bagian physical evidence setiap bank memiliki karakteristik sendiri untuk menarik nasabah dari segi bangunan maupun fasilitas lainnya. Salah satu bank tersebut adalah BNI Syariah dengan kantor cabang yang mudah dikenali oleh nasabah yaitu desain warna biru sebagai warna dominan yang terlihat pada furniture atau ornamen. Tata letak ruangan kantor cabang BNI Syariah juga minimalis. Selain itu BNI Syariah selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan yang ditunjukan dari semua lini mulai satpam, customer service, hingga teller yang diharapkan dapat memberikan perbedaan pelayanan dengan bank syariah lainnya. 7. Process (Proses) Kegiatan Proses pada Nasabah yang akan membuka rekening Deposito iB Hasanah yaitu nasabah harus datang ke kantor BNI Syariah terdekat dan melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir serta melengkapi persyaratan seperti fotocopy KTP/SIM atau identitas lainnya selain itu pihak bank memberikan penjelasan mengenai produk yang akan digunakan oleh nasabah tersebut beserta alur dana yang diinvestasikan nasabah untuk memperoleh bagi hasil sesuai nisbah. Dengan menjadi nasabah di BNI Syariah maka mereka akan memperoleh fasilitas layanan yang ditawarkan. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan tentang implementasi dan pemasaran produk Deposito iB Hasanah yang telah dilakukan penulis di Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur pembukaan rekening Deposito iB Hasanah berjalan berdasarkan ketentuan Fatwa MUI yaitu diatur pada No. 03/DSNMUI/IV/2000. Deposito tersebut ditujukan untuk perorangan dan perusahaan. Selain itu cara pembukaan rekening mudah, cepat, dan aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta pihak bank BNI Syariah memberikan berbagai fasilitas sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah. 2. Berdasarkan akad yang diterapkan pada produk Deposito iB Hasanah, Bank BNI Syariah menerapkan akad mudharabah mutlaqah. Karena pihak pemilik modal (shahibul mal) memberikan kepercayaan kepada kebebasan bank sebagai pengelola (mudharib) untuk mengelola dana yang diinvestasikan ke dalam bisnis apapun yang diperkirakan menguntungkan tetapi tetap tidak melanggar prinsip syariah. Pihak bank dapat menyalurkan kembali dana investasi tersebut ke dalam bentuk pembiayaan. Dalam kesepakatan antara nasabah dengan bank maka apabila bank memperoleh keuntungan dari hasil usahanya bank memberikan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah ditetapkan. 3. Strategi pemasaran yang ditetapkan oleh Bank BNI Syariah dalam memasarkan produk Deposito iB Hasanah menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari beberapa komponen kunci yang biasa disebut 4P yaitu memfokuskan untuk menentukan produk yang menarik, harga yang terjangkau, strategi promosi yang dapat merebut perhatian para calon nasabah, dan mendirikan kantor cabang atau kantor kas yang letaknya dapat dengan mudah dijangkau oleh banyak pihak. Selain itu, strategi pemasaran juga dilakukan melalui media cetak dan media elektronik. Media cetak meliputi pembuatan brosur, koran, majalah, spanduk sedangkan pada media elektronik berupa website, twitter ataupun facebook. Hal yang paling penting dalam pemasaran yaitu personal selling dari pegawai bank, satpam agar dapat terlihat akrab dengan nasabah dan nasabah merasa dilayani dengan baik dan maksimal. B. Saran Setelah melakukan penelitian produk Deposito iB Hasanah di Bank BNI Syariah KK Hidayatullah, maka penulis memberikan beberapa saran antara lain: 1. Perlunya diadakan sosialisasi terhadap masyarakat secara lebih rutin lagi. Dengan meningkatkan penghimpunan dana melalui deposito akan menambah sumber dana pihak ketiga sehingga operasional bank dapat berjalan dengan lancar. 2. Meningkatkan pelayanan dari pegawai BNI Syariah agar nasabah merasa bahwa SDM dalam Bank BNI Syariah memiliki tingkat profesionlisme yang tinggi. 3. Pada kegiatan operasional yang akan datang Bank BNI Syariah dapat memunculkan inovasi baru dalam perkembangan produk lama agar nasabah merasa ingin bertahan menjadi nasabah Bank BNI Syariah dan menjadi loyal kepada bank tersebut. DAFTAR PUSTAKA A. Black, James dan Dean J. Champion. 1992. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Eresco. Ali, Zainuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. Alma, Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi pemasaran. Jakarta: Erlangga. Jusmaliani. 2008. Bisnis Berbasis Syariah. Jakarta: Bumi Aksara. Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kasmir. 2002. Dasar-DasarPerbankan. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada. ______. 2003. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: PT RajaGrafindo Persada ______. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. ______. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi 1. Jakarta: Prenhalindo. ______. dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga M. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: (UPP) AMPYKPN. ______. 2008. Manajemen Pembiayaan Mudharabah Di Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. ______. 2008. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Mursid, M. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara. Payne, Adrian. 2000. The Essence Of Services Marketing Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi. Purwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rindjin, Ketut. 2000. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Susanto, Burhanuddin. 2008. Yogyakarta: UII Press. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Wibowo, Edy dan Untung Hendy Widodo. 2004. Mengapa Memilih Bank Syariah?. Bogor: Ghalia Indonesia. www.bnisyariah.co.id, diakses 12 Maret 2015. LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Lengkap : Putri Fardiastutik Tempat, Tanggal lahir : Kab. Semarang, 6 April 1994 Jenis Kelamin : Perempuan Warga Negara : Indonesia Agama : Islam Status : Belum Menikah Alamat : Langensari Barat RT 001/005, Kec.Ungaran Barat Pendidikan : 1. TK Al-Iman Babadan Lulus Tahun 2000 2. SDN Langensari 2 Lulus Tahun 2006 3. SMP Negeri 4 Ungaran Lulus Tahun 2009 4. SMA Negeri 2 Ungaran Lulus Tahun 2012