BAB II PERANAN TES DNA DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA A. Perkembangan Tes DNA dalam Ilmu Kedokteran Perkembangan tes DNA bermula ketika penemuan tentang bersatunya ovum dan sperma untuk dapat terjadinya embrio dan individu baru yang dikemukakan oleh sarjana Belanda Regnier de Graaf pada tahun 1672. 80 L.Spallanzani kemudian pada Tahun 1785, melakukan penemuan yaitu tidak akan terjadi pembuahan dan pertumbuhan embrio pada katak jika cairan mani yang telah disaring spermanya dicampur dengan telur betina jenis yang sama. Pada tahun 1869 seorang ahli ilmu kimia Jerman bernama Friedrich Miescher menemukan zat fosfor yang sangat tinggi pada nukleus sel selain dari protein, karbohidrat, lemak dan asam yang selanjutnya disebut asam nukleat. 81 Pada tahun 1872 Miescher kemudian menemukan asam nukleat pertamanya dari sperma ikan paus dan inti-inti sel dalam nanah. Pada Tahun 1875 O. hertwig menemukan bahwa inti ovum bersatu dengan inti sperma dan disebut gamet dan pada tahun 1883 E.van Beneden menemukan 2helai benang pada gamet dan 4 helai benang pada zigotnya. Pada tahun 1888 W.Walder menemukan benang inti pada zigot tersebut dan disebut kromosom. 80 81 Wildan Yatim, Genetika, Tarsito, Bandung, 1986, h. 18. Suryo, Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1986, h. 25. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1930 ilmuwan J. Belling menemukan metode teknis mikroskop yang mempermudah pengamatan kromosom serta dengan reaksi Fuelgen kemudian diketahui bahwa DNA berada di dalam kromosom. 82 Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok Purin: Adenin dan Guanin dan dua lainnya dari kelompok Pirimidin : Sitosin dan Timin. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat. Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini. 83 Pada tahun 1984 genetikawan Inggris Alec Jeffreys menemukan DNA Profiling/Pemrofilan DNA dan untuk pertama kalinya digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicester, Inggris. Sejak saat itu, perkembangan tes DNA telah merevolusi hampir segala bidang di ilmu kedokteran. 84 Dewasa ini,ratusan produk dan teknologi telah diproduksi oleh penemuan DNA ini,salah satunya yaitu manipulasi materi genetik untuk kegunaan 82 Wildan Yatim,op. cit., h. 20. http://id.wikipedia.org/wiki/DNA#Sejarah, akses tgl 4 Desember 2013. 84 http://id.wikipedia.org/wiki/DNA#DNA_dalam_forensik , akses tgl 9 Desember 2013. 83 Universitas Sumatera Utara praktis.Pada beberapa dekade terakhir,perkembangan tes DNA tersebut telah menjadi rutinitas untuk mengkombinasikan gen dari sumber-sumber yang berbeda,seringkali dari spesies yang berbeda pada tabung tes dan selanjutnya DNA rekombinasi ini ditransfer ke sel hidup,dimana DNA tersebut dapat bereplikasi dan berkembang.Teknologi tes DNA juga telah menciptakan revolusi industri di bidang bioteknologi. 85 Penemuan yang paling impresif dihasilkan dari teknologi rekombinasi DNA yang sejauh ini telah berkembang dengan yang dikenal dengan eukaryotic molecular biology dan menjadi dasar teknik penelitian dalamperkembangannya. 86 Dewasa ini, pakar biologi mempunyai perangkat teknologi tes DNA yang lebih canggih dan kuat dibandingkan satu dekade yang lalu.Fungsi baru tes DNA ini telah mempengaruhi hampir setiap bidang di biologi dan merevolusi penemuan biologi,kedokteran,hukum pidana dan agrikultur. Fungsi-fungsi baru tersebut yaitu : 1. Tes DNA untuk kepentingan Forensik Tindak pidana yang identik dengan kekerasan,darah atau sebagian kecil dari jaringan otot bisa saja tertinggal di tempat kejadian perkara atau di atas baju atau di barang-barang lainnya dari milik korban atau tersangka.Jika terjadi tindak pidana pemerkosaan,maka sejumlah kecil dari semen/cairan sperma dapat ditemukan pada tubuh korban.Jika terdapat jaringan otot dan semen yang cukup,laboratorium forensik dapat melakukan tes untuk menyimpulkan golongan 85 Neil A. Campbell, International Student Edition Biology, Addison Wesley Longman, Singapore, 2000,h. 369. 86 Ibid. Universitas Sumatera Utara darah atau bagian jaringan otot. Tes-tes tersebut bersifat terbatas.Pertama,tes tersebut memerlukan jaringan otot yang cukup banyak dan cukup segar.Kedua,dikarenakan terdapat banyak masyarakat dengan golongan darah yang sama atau bagian jaringan otot yang ditemukan sama,penemuan tersebuthanya dapat mengeliminasi seseorang untuk menjadi tersangka,tidak dapat menjadi bukti dari kesalahan tersangka. 87 Tes DNA dapat mengidentifikasi kesalahan seseorang dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi,dikarenakan dasar sekuens DNA setiap individu itu unik.Pada penerapan forensik ini,teknologi DNA yang digunakan adalah analisis RFLP.Hasil daripada analisis tersebut yaitu potongan fragmentasi yang dipisahkan dengan electrophoresis.Metode ini digunakan untuk membandingkan sampel DNA dari tersangka (tersangka tindak pidana pembunuhan contohnya),korban,dan sejumlah kecil semen,darah atau jaringan otot lainnya yang ditemukan pada tempat kejadian perkara. 88 2. Tes DNA Untuk Kepentingan Medis, Industri Farmasi dan Obat-obatan. Bioteknologi modern telah memberikan kontribusi besar untuk bidang kedokteran.Kegunaan besar terdapat pada diagnosis kesalahan gen manusia dan penyakit lainnya, khususnya pada terapi gen manusia dan pengembangan vaksin dan obat-obatan lainnya yaitu : a. Diagnosis Penyakit Bagian baru dari diagnosis penyakit menular telah dibuka oleh teknologi tes DNA,secara khusus penggunaan PCR dan DNA terlabel untuk melacak patogen 87 88 Ibid, h. 388. Ibid. Universitas Sumatera Utara yang sulit untuk dilacak.Contohnya karena dasar sekuens dari DNAHIV telah diketahui,maka PCR dapat digunakan untuk menguatkan dan mendeteksi DNAHIV di dalam darah atau sampel jaringan otot.Hal ini merupakan cara terbaik untuk mendeteksi infeksi lainnya yang sulit untuk dilacak. Penggunaan teknologi tes DNA untuk mendiagnosis penyakit genetik berjalan semakin cepat.Ilmuwan kedokteran sekarang dapat mendiagnosis lebih dari 200 penyakit genetik manusia menggunakan teknologi tes DNA.Hingga,ilmuwan dapat mengidentifikasi individu dengan penyakit genetik sebelum terjadinya gejala-gejala awal penyakit bahkan sebelum individu tersebut dilahirkan.Alel-alel untuk penyakit Huntington’s dan sejumlah penyakit genetik lainnya sebelumnya dideteksi dengan menggunakan teknologi tes DNA tersebut. 89 Genetika dan tes DNA diperlukan untuk mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta usaha untuk menanggulanginya. Beberapa penyakit atau cacat keturunan pada manusia seperti hemophilia dan thalassemia disebut sebagai karakter subletal karena individu yang mengidapnya jarang hidup hingga dewasa. 90 b. Terapi Gen Manusia Setiap gen manusia itu memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan karakter. Tetapi ada beberapa gen yang berinteraksi atau dipengaruhi gen lain untuk menumbuhkan karakter. 91Sehingga dapat terjadi perubahan pada bahan genetik. Perubahan genetik dikenal dengan kata mutasi, 89 Ibid, h. 385. Wildan Yatim,op. cit., h. 246. 91 Ibid, h. 217. 90 Universitas Sumatera Utara perubahan kromosom disebut sebagai aberrasi, Terjadinya aberrasi biasanya mengakibatkan abnormalitas pada individu. Contoh penyakit dengan perubahan kromosom yaitu : Sindrom Turner (tubuh pendek, dada lebar, tanda kelamin sekunder tidak berkembang), Sindrom Klinefelter (suara seperti wanita, fenotip pria tetapi tumbuh payudara, testis kecil). 92 Pemanfaatan genetik mempunyai potensial untuk secara langsung mengoreksi sebagian penyakit-penyakit genetik tersebut pada individu- individu.Untuk penyakit genetik apapun dapat dilacak hingga alel yang salah,secara teoritis alel yang salah tersebut dapat diganti dengan alel yang benar dan berfungsi baik dengan menggunakan teknologi rekombinasi DNA.Alel baru tersebut dapat dimasukkan ke dalam sel-sel somatik dari anak ataupun dewasa,atau ke dalam sel yang memproduksi gamet atau sel embrio.Contohnya,pada tahun 1994 peneliti kedokteran mengumumkan beberapa kesuksesan dalam mengobati pasien cystic fibrosis dengan menggunakan nasal spray yang berisi vector untuk membawa alel normal gen cystic fibrosis ke dalam sel paru-paru. 93 c. Vaksin dan Produk Obat-obatan lainnya Pada Tahun 1979 di Amerika Serikat dikenal suatu penyakit baru yang menyebabkan seseorang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit ini kemudian dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pada Tahun 1984 Gallo yang seorang peneliti di Lembaga Kanker Amerika Serikat menemukan bahwa penyakit AIDS tersebut disebabkan oleh virus yang diberi nama 92 93 Suryo, op. cit., h. 241. Neil A. Campbell, op. cit., h. 386. Universitas Sumatera Utara LAV/HTLV-III yang saat ini dikenal dengan nama HIV. 94 Berbekal ilmu pengetahuan tentang tes DNA, bioteknologi dan genetik, akhirnya para perusahaan obat-obatan dari Newport Pharmaceuticals International Inc Amerika Serikat memproduksi obat isoprinosin yang berfungsi untuk membangkitkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, dikenal pula obat HPA-23 dan suramin yang kesemuanya vaksin yang ditemukan ini dapat menghambat replikasi virus HIV. 95 Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak ada pengobatan yang lebih efektif,pencegahan dengan vaksinasi adalah cara satu-satunya untuk melawan penyakit tersebut.Vaksin tradisional untuk penyakit yang diebabkan oleh virus terbagi menjadi 2 tipe yaitu : partikel virus yang telah dinon-aktifkan dengan bahan kimia dan partikel virus aktif yang dilemahkan(non-patogen).Dalam kedua kasus tersebut,partikel-partikel virus tersebut cukup sama dengan patogen yang aktif sehingga memicu respons imun tubuh untuk menciptakan antibodi untuk melawan patogen tersebut. 96 Beberapa cara dalam bioteknologi baru yang sedang digunakan untuk mengubah vaksin tersebut atau memberikan vaksin baru untuk melawan penyakit tersebut:Pertama yaitu,menggunakan teknik rekombinasi DNA yang dapat menghasilkan sejumlah besar molekul protein spesifik dari kapsul protein di virus,bakteri atau mikroba lainnya yang mengakibatkan penyakit tersebut.Kedua yaitu,metode ilmu genetik yang dapat dilakukan untuk mengubah gen dari patogen tersebut untuk melemahkannya. 97 94 Suryo, op. cit., h. 492 Ibid, h. 495. 96 Neil A. Campbell, op. cit., h. 387. 97 Ibid. 95 Universitas Sumatera Utara Teknologi tes DNA juga telah digunakan untuk menciptakan obat-obatan lainnya.Salah satu daripada penerapan penggabungan gen adalah produksi hormon mamalia dan protein mamalia lainnya di dalam bakteri.Contoh yang dihasilkan dari teknologi tes DNA yaitu : insulin,hormon pertumbuhan,dan beberapa protein dari sistem kekebalan tubuh,seperti molekul protein anti-kanker yang disebut interferon. Salah satu contoh teknologi tes DNA yaituinsulin yang merupakan suatu macam protein yang tugasnya mengawasi metabolisme gula di dalam tubuh manusia. Gen insulin adalah suatu daerah di dalam DNA yang memiliki informasi untuk menghasilkan insulin. 98Dengan teknologi ini, insulin yang juga merupakan hormon polipedtida pertama yang dibuat dari prosedur rekombinasi DNAtelah diterima dan digunakan untuk mengobati pasien manusia di Amerika Serikat sertahormon pertumbuhan adalah hormon kedua yang dihasilkan melalui prosedur tersebut. 99 3. Tes DNA untuk Kepentingan Lingkungan dan Agrikultur a. Tes DNA untuk Kepentingan Lingkungan Para Imuwan menerapkan kapabilitas metabolisme kepada organismeorganisme yang akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau membantu masalah-masalah lingkunganhidup.Sebagai contoh,banyak mikroorganisme yang mampu untuk mengekstraksi logam-logam berat seperti tembaga,timbal dan nikel,dari lingkungan dan mengubah logam tersebut menjadi bahan seperti tembaga sulfat atau timbal sulfat.Proses kimia selanjutnya dapat mengambil bahan logam tersebut.Mikroba yang dihasilkan secara rekayasa DNA juga dapat menjadi 98 99 Suryo, op. cit., h. 490. Neil A. Campbell, op. cit., h. 388. Universitas Sumatera Utara berguna dan penting dalam pertambangan dan untuk proses membersihkan limbah pertambangan.Keberagaman metabolisme dari mikroba-mikroba juga digunakan di dalam pengolahan sampah dan detoksifikasi oleh bahan kimia beracun.Penelitian lanjutan menemukan bahwa mikroba dapat mendetoksifikasi racun yang spesifik dalam limbah cairan maupun padat.Sebagai contoh,tipe bakteri tertentu telah dikembangkan untuk dapat mendegradasi beberapa bahanbahan yang dilepaskan pada saat pencemaran minyak di lingkungan. 100 Bakteri lainnya telah diisolasi untuk reaktif cepat mengubah logam beracun (seperti kromium) menjadi bahan yang tidak begitu reaktif.Kemampuan untuk mengubah gen berdampak pada transformasi pada organisme yang mampu bertahan dalam kondisi yang tidak baik dan beracun,tetapi tetap dapat mendetoksifikasi lingkungan. 101 b. Tes DNA untuk Kepentingan Agrikultur Para ilmuwan sedang mempelajari lebih dalam tentang genetik tumbuhtumbuhan dan binatang yang penting untuk agrikultur dan mereka telah memulai dengan menggunakan ilmu genetik untuk meningkatkan produktivitas agrikultur. 102 Pada bidang peternakan, rekayasa DNA telah diterapkan untuk vaksin penyakit kuku dan mulut yang sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa dan babi. Sebelum ditemukan rekayasa DNA dan vaksin ini, para peternak harus membantai seluruh ternaknya untuk mencegah penularan. 103 100 Ibid, h. 389. Ibid, h. 390. 102 Ibid. 103 Suryo, op. cit., h. 507. 101 Universitas Sumatera Utara Produk-produk baru maupun yang didesain ulang seperti antibodi dan hormon pertumbuhan. Sapi perah disuntik dengan hormon pertumbuhan bovine / bovine growth hormon (BGH),yang dibuat oleh bakteri E.coli,agar menaikkan produksi susu sebesar 10%.Hormon tersebut juga meningkatkan berat badan sapi pada peternakan sapi. Sejumlah organisme transgenik / organisme yang mengandung gen dari spesies yang lain,telah dikembangkan untuk kegunaan potensi agrikultur.Hewan transgenik,termasuk sapi,kambing dan beberapa spesies ikan komersil telah diproduksi dengan suntikan DNA asing ke dalam inti dari sel telur atau ke dalam embrio awal.Secara cepat,salmon yang diternak untuk makanan manusia,yang telah diberikan rekayasa genetiknya dengan kloning gen hormon pertumbuhan dapat mencapai ukuran 1 tahun yang biasanya memerlukan 2sampai 3 tahun pertumbuhan. 104 Rekayasa genetik terhadap tumbuhan telah menghasilkan hal-hal yang positif,terlebih pada kasus dimana kualitas unggul ditentukan dari satu atau hanya oleh beberapa gen.Contohnya,beberapa perusahaan kimia telah mengembangkan bibit gandum,kapas dan kedelai yang membawa gen bakteri yang membuat tumbuhan tersebut tahan terhadap herbisida yang banyak digunakan petani untuk mengontrol hama yang berbentuk tanaman lain.Gen ini memberikan kemudahan untuk menanam bibit sementara memastikan bahwa hama tanaman tersebut juga teratasi. 105 Sejumlah tanaman perkebunan juga telah dibuat sedemikian rupa untuk tahan terhadap infeksi patogen-patogen dan hama serangga.Contohnya,tomat dan 104 105 Neil A. Campbell, op. cit., h. 391. Ibid, h. 390. Universitas Sumatera Utara tanaman tembakau telah dibuat untuk membawa dan bertumbuh dengan gen virus tertentu yang dapat menginfeksi dan merusak tanaman-tanaman.Dengan versiversi gen virus ini,tumbuhan-tumbuhan tersebut menjadi tervaksin dengan sendirinya dan tahan terhadap serangan virus-virus tersebut.Tanaman perkebunan lainnya telah dibuat untuk menahan serangan hama serangga.Menanam tanaman yang tahan hama akan mengurangi kebutuhan akan insektisida untuk bercocok tanam. 106 Kesuksesan awal dari rekayasa genetik tumbuhan ini telah merevolusi bidang agrikultur.Banyak tanaman yang akan diproduksi dengan memperbesar manfaat dari tanaman tersebut apakah pada akarnya,daunnya,bunganya,dan lainlain.Dewasa ini,lebih dari 30 tanaman berbeda sedang dikembangkan dengan teknik rekombinasi DNA. 107 B. Peranan Tes DNA dalam Proses Penegakan Hukum Sejak ditemukannya penerapan teknologi DNA dalam bidang kedokteran forensik,pemakaian analisis DNA untuk penyelesaian kasus-kasus forensik juga semakin meningkat.Penerimaan bukti DNA dalam persidangan di berbagai 106 107 Ibid, h. 391. Ibid. Universitas Sumatera Utara belahan dunia semakin memperkokoh peranan analisis DNA dalam sistem peradilan. 108 Peranan tes DNA tersebut dalam proses penegakan hukum dapat dilihat dari pemanfaatan teknologi tes DNA tersebut untuk : 1. Identifikasi Personal Identifikasi personal dilakukan pada kasus penemuan korban tidak dikenal,seperti pada kasus kecelakaan,pembunuhan, bencana massal,kecelakaan pesawat terbang,dsb. 2. Pelacakan hubungan genetik (disputed parentage atau kasus ragu orangtua) Pelacakan hubungan anak-orang tua dilakukan pada kasus dugaan perselingkuhan,kasus ragu ayah,kasus ragu ibu,kasus bayi tertukar,kasus imigrasi,dsb. 3. Pelacakan sumber bahan biologis Pelacakan sumber bahan biologis adalah pemeriksaan barang bukti renik (trace evidence) dalam rangka pencarian pelaku delik susila (pemeriksaan bercak mani,usapan vagina,kerokan kuku),pencarian korban (bercak darah pada pakaian tersangka,di TKP,serta analisis sel pada bullet cytology),serta analisis potongan tubuh pada kasus mutilasi. 109 1. Tes DNA Dikaitkan Dengan Pelaku Tindak Pidana 108 Abdul Munim Idries; Agung Legowo Tjiptomartono, op. cit., h. 224. 109 Ibid. Universitas Sumatera Utara Penerapan forensik tes DNA dikaitkan dengan pelaku tindak pidana,teknologi tes DNA yang digunakan adalah analisis RFLP(Restriction Fragment Length Polymorphism). Hasil daripada analisis tersebut yaitu potongan fragmentasi yang dipisahkan dengan electrophoresis.Metode ini digunakan untuk membandingkan sampel DNA dari tersangka (tersangka tindak pidana pembunuhan contohnya),korban,dan sejumlah kecil semen,darah atau jaringan otot lainnya yang ditemukan pada tempat kejadian perkara.Radioaktif tes menandai bagian yang menpunyai tanda tertentu RFLP.Bahkan sebagian kecil dari tanda RFLP dari seseorang individu dapat memberikan sebuah DNA fingerprint,atau desain spesifik dari bagian,yang digunakan untuk keperluan forensik,dimana kemungkinan dari 2 orang yang bukan kembar untuk memiliki sifat yang sama dari tanda RFLP adalah sangat kecil. 110 Berikut ini adalah gambar hasil analisis DNA fingerprint dalam kasus pembunuhan dimana terdapat bercak darah korban pada baju dan celana tersangka. Gambar 1 Hasil tes DNA terhadap Bercak Darah pada Pakaian Tersangka. 111 D = Defendant’s blood / Darah Tersangka; V = Victim’s Blood / Darah Korban. Jeans & Shirt = Celana & Baju Tersangka 110 111 Neil A. Campbell, op.cit., h. 389. Ibid. Universitas Sumatera Utara Gambar 1 di atas menggunakan analisis RFLP, dan menunjukkan hasil tes DNA dari bercak darah pada baju dan celana tersangka cocok dengan sidik jari DNA korban tetapi berbeda dengan sidik jari DNA tersangka. Gambar dan analisis tersebut juga merupakan bukti bahwa darah pada baju dan celana tersangka berasal dari darah korban bukan darah tersangka. Berdasarkan bukti tersebut, dapat dilihat secara jelas kaitan tes DNA dengan pelaku tindak pidana bahkan dapat membantu membuat terang suatu kasus tindak pidana pembunuhan. Selanjutnya untuk lebih memahami kaitan Tes DNA dengan Pelaku Tindak Pidana tersebut, penulis akan menganalisis secara ringkas Putusan Mahkamah Agung No.1967 K / Pid /2007 untuk mencari kaitan Tes DNA dengan Pelaku Tindak Pidana tersebut : 1.Kronologis Pada hari Minggu tanggal 26 Februari 2006 Terdakwa Muhammad Ali alias Ali Bin Jinmy Talu bersama-sama dengan Apriyansyah Apri Bin Ijai hendak melakukan pencurian yang dilakukan di rumah korban Kamaruddin dan korban Universitas Sumatera Utara Aisyah Jalan M. Said Gg.I Samarinda. Para Terdakwadengan cara mencongkel paksa jendela rumah korban menggunakan linggis masuk ke dalam rumah korban dengan tujuan mencuri uang dan perhiasan-perhiasan. Namun kedua Terdakwa kaget karena melihat korban Kamaruddin sedang berada di dalam ruangan tersebut, sehingga Terdakwa dan Apriyansyah langsung mendekati korban dan memukulkan linggis ke muka Korban Kamaruddin berkali-kali sehingga Korban Kamaruddin jatuh dan tidak berdaya. Setelah korban jatuh dan tidak berdaya, Terdakwa dan Apriyansyah memukulkan balok berkali-kali ke kepala korban Kamaruddin hingga korban meninggal dunia. Selanjutnya Terdakwa menuju kamar tidur dan bertemu korban Aisyah lalu Terdakwa memukulkan linggis tersebut berkali-kali tepat mengenai muka korban Aisyah membuat korban Aisyah jatuh tidak berdaya diatas tempat tidur dan Apriansyah juga memukul korban dengan menggunakan potongan kayu balok tepat mengenai muka dan kepala korban. Setelah memastikan korban Kamaruddin dan Aisyah sudah tidak dapat bergerak lagi, maka Terdakwa dan Apriansyah langsung mencari barang-barang berharga dalam rumah tersebut, dan pada saat itu Terdakwa menarik dengan paksa seuntai kalung emas yang dikenakan oleh korban Aisyah pada saat korban Aisyah tidak dapat bergerak, selain itu Terdakwa dan Apriansyah Alias Apri bin Ijai (yang disidangkan dalam berkas terpisah) membuka lemari milik para korban dan membongkar pakaian yang tersimpan dalam rumah tersebut dimana pada saat itu Apriansyah Alias Apri Bin Ijai (yang disidangkan dalam berkas terpisah) berhasil Universitas Sumatera Utara mengambil dan membawa uang sebesar Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah). Bahwa saat melakukan aksinya Terdakwa Muhammad Ali Alias Ali Bin Jimmy Talu mengenakan baju kaos lengan pendek warna hitam campur kuning bertulisan Powell, sedangkan Apriansyah mengenakan kaos lengan pendek warna orange bertulisan Emba dan 1 lembar celana ¾ warna hijau merk Ronexy, satu lembar jaket warna coklat mudah, sedangkan korban Kamaruddin mengenakan baju kaos warna putih dan korban Aisyah mengenakan Daster. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dan Apriansyah, korban meninggal dunia saat itu juga sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum No. 257/ SKII/ KFTU/ 05/ 06 dan No. 256/ SK-II/ KF-TU/ 05/ 06 Tgl 26 Februari 2006 an. Kamaruddin dan Aisyahdinyatakan para Korban meninggal karena pendarahan otak yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul pada kepala. Pakaian yang dikenakan korban Kamaruddin dan Hj. Aisyah serta yang dikenakan Terdakwa dan Apriansyah Alias Apri Bin Ijai (yang disidangkan dalam berkas terpisah) serta alat yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan sebagaimana diuraikan diatas dikirim ke Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Surabaya guna penyelidikan lebih lanjut dan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium Forensik Cabang Surabaya No.Lab.2627 / KBF /2006 tanggal 5 Juni 2006 dari hasil pemeriksaan barang bukti secara laboratoris kriminalistik disimpulkan : Universitas Sumatera Utara 1. Barang bukti No.2848 / 2006 / KBF, berupa 1 (satu) potong baju kaos lengan pendek warna merah putih merk Vinex milik korban kamaruddin dan 2052 / 2006 / KBF berupa 1 potong jaket warna coklat muda merk Jetset milik tersangka Apriansyah bin Ijai benar terdapat darah manusia dan mempunyai golongan darah yang sama yaitu “O”. 2. Barang bukti No.2049 / 2006 / KBF berupa 1 (satu) potong daster motif batik merah dan biru milik korban Hj. Aisyah adalah benar terdapat darah manusia dan mempunyai golongan darah yang sama yaitu “B”. 3. Barang bukti No.2050 / 2006 / KBF berupa 1 (satu) buah balok (5,5 Cm x 3,5 Cm) panjang 33 Cm, 2051 / 2006 / KBF berupa 1 (satu) potong baju kaos lengan pendek warna hitam (lapis luar) dan warna putih (lapis dalam) lengan warna kuning merk Powell milik tesangka M. Ali Bin Jinmy Talu benar tidak terdapat darah. Bahwa selanjutnya barang bukti yang ditemukan penyidik Poltabes Samarinda dan yang ditemukan penyidik Poltabes Samarinda berupa : a. 1 (satu) lembar Jaket Warna Coklat Muda milik tersangka Apriansyah b.1 (satu) lembar kaos warna merah Merk Emba milik tersangkaApriansyah c.1 (satu) lembar celana warna hijau muda Merk Ronexy milik tersangka Apriansyah d.1 (satu) lembar baju kaos warna putih milik korban H. Kamaruddin e.1 (satu) lembar baju daster milik korban Hj. Aisyah Hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Cabang Surabaya berupa : Universitas Sumatera Utara 1. Bercak darah yang terdapat di kaos warna putih milik korban H.Kamaruddin dan jaket warna coklat muda milik tersangka Apriansyah,dengan hasil golongan darah yang sama yakni golongan darah “O”. 2. Baju kaos warna merah milik tersangka Apriansyah, dan celana warna hijaumuda ¾ Merk Ronexy milik tersangka Apriansyah, terdapat bercak darah. dikirim ke KA. IKF RSUD Dr. Sutomo Surabaya guna pemeriksaan DNA dan berdasarkan pemeriksaan DNAProfile Analysis Report Laboratory of Molecular Biology tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat dan ditanda tangani oleh pemeriksa Soekry E. Kusuma, Nip.130359282 pada kesimpulannya dinyatakan : analisa DNA yang dikerjakan terhadap semua bukti dan khusus hasil dari DNAprofiling yang dikerjakan dengan metode PCR dan sequencing yang dilakukan pada sampel 2 (kaos putih milik H. kamaruddin), sampel 1 daster Milik Hj. Aisyah dan sampel 4 kaos merah milik Apriansyah menghasilkan analisis ilmiah bahwa : a. Jaket coklat muda-sampel 5 dan celana hijau muda sampel 3 tidak ditemukan bercak darah berarti tidak ada DNA. b. DNA yang ada pada kaos putih milik H. Kamaruddin sampel 2, identik dengan DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4. c. DNA yang ada pada daster milik Hj. Aisyah sampel 1 tidak identikdengan DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4. Jadi DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 Identik dengan DNA yang ada pada kaos putih milik H. Kamaruddin sampel 2, tetapi Universitas Sumatera Utara DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 tersebut tidak identik dengan DNA yang ada pada daster milik H. Aisyah sampel 1. 2. Dakwaan Dakwaan kesatu yaitu Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dan dakwaan kedua yaitu Pasal 365 ayat 1 jo ayat 4 KUHP. 3.Tuntutan Pidana Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda tanggal 1 Maret 2007 menuntut Terdakwa dengan Pasal 339 jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup. 4. Putusan Hakim a. Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.837 / Pid.B / 2006 / PN.Smda. Tanggal 7 Maret 2007 menyatakan Terdakwa Muhammad Ali Alias Bin Jimmy Talu telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Bersama-samamelakukan pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan orang lainmeninggal dunia” serta menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Muhammad Ali alias Ali Bin Jinmy Talu, dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) tahun. b. Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda No.36 / PID / 2007 / PT.KT. SMDA. Tanggal 3 Mei 2007 menyatakan Terdakwa Muhammad Ali Alias Ali Bin Jinmy Talu telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Bersama-sama melakukan pencurian dengan kekerasan yangmengakibatkan orang lain meninggal Universitas Sumatera Utara dunia”serta Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Muhammad Ali alias Ali BinJimmy Taludengan pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun. c. Putusan Mahkamah Agung Nomor 1967 K / Pid /2007 menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum Pada Kejaksaan Negeri Samarindatersebut. 5.Analisis Putusan Melalui Putusan Mahkamah Agung No. 1967 K/Pid/2007 dan dengan berhasil ditemukannya barang bukti dari Korban maupun Terdakwa.Dapat disimpulkan bahwa tes DNA mempunyai kaitanerat dengan pelaku tindak pidana. Analisis Putusan Mahkamah Agung No.1967 K/Pid/2007 : a. Dakwaan Pertama dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa dengan Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP sebenarnya kurang tepat karena niat awal Terdakwa adalah untuk mencuri bukan untuk membunuh. b. Dakwaan kedua dengan Pasal 365 ayat 1 jo ayat 4KUHP telah tepat adanya karena niat pertama terdakwa tersebut adalah untuk mencuri, tetapi oleh karena diketahui korban dan korban berada di dalam ruangan tersebut, maka para Terdakwa kemudian memukul korban dengan linggis yang akhirnya korban meninggal dunia. c. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.837 / Pid. B / 2006 / PN. Smda tanggal 7 Maret 2007 , telah sesuai dengan hukumnya tetapi belum memenuhi rasa keadilan di masyarakat karena hanya dijatuhi 9 tahun penjara. Sedangkan isi Pasal 365 ayat 2 butir ke 4 KUHP dimana Universitas Sumatera Utara ancaman pidananya yaitu pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 Tahun. Sehingga Putusan Pengadilan Tinggi Samarinda menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada Terdakwa. d. Kaitan tes DNA dengan pelaku tindak pidana tersebut salah satunya yaitu dengan analisis Tes DNA dimana bercak darah milik korban H. Kamaruddin identik dengan bercak darah di kaos Apriansyah dimana tes DNA ini merupakan petunjuk yang penting untuk membuktikan bahwa Terdakwa berada di tempat kejadian perkara pada saat kejadian tersebut berlangsung. e. Identiknya sampel DNAyang diperoleh dari bercak darah tersebut pada baju korban dan Terdakwa, dan berdasarkan bercak darah, dapat diduga kuat Terdakwa dan Apriansyah yang melakukan pemukulan dengan benda tumpul tersebut karena darah dari Korban yang menempel pada baju Terdakwa dan Apriansyah umumnya membentuk pola yang khas pada kasus pemukulan dengan menggunakan benda tumpul yang berbentuk cipratan darah yang khas dari Korban ke baju Terdakwa. f. Pada putusan ini,terlihat bahwa Tes DNAsangat krusial demi terungkapnya kebenaran materil pada kasus tersebut selain daripada keterangan saksi,keterangan terdakwa, dll.Tes DNAdapat memberikan petunjuk bahwa Terdakwa berada di tempat kejadian perkara dan dapat memberi petunjuk pada Hakim untuk menetapkan Putusan.Hal ini penting untuk menghindari korban salah tangkap oleh aparat penegak hukum. Universitas Sumatera Utara 2. Tes DNA Dikaitkan Dengan Korban Tindak Pidana Tes DNA yang mempunyai kaitan dengan Korban Tindak Pidana adalah pada pelacakan hubungan genetik yang dilakukan dengan pemeriksaan DNAterhadap 13 lokus Short Tandem Repeats (STR),yang dikenal sebagai combinedDNAIndex System 13 (CODIS 13).CODIS 13 dianjurkan oleh FBI dan digunakan di seluruh dunia,karena dengan pemeriksaan 13 lokus ini didapatkan ketepatan identifikasi atau ketepatan determinasi yang amat tinggi,mendekati 100%.Analisis CODIS 13 cepat dan tepat sehingga digunakan secara luas membuat pembandingan analisis DNAantar laboratorium yang berbeda di seluruh dunia dimungkinkan. 112 Short Tandem Repeats (STR) adalah bagian DNA yang pendek dan bersifat sangat polimorfik sehingga dijadikan lokus pilihan untuk penyelesaian kasuskasus forensik.Lokus STR memiliki keistimewaan karena memiliki jenis alel yang banyak,tetapi dengan rentang yang sempit,sehingga memungkinkan diperbanyak secara multipleks dalam satu tabung reaksi.Dengan melakukan pemeriksaan pada banyak lokus STR,maka identifikasi individu dapat dilakukan dengan ketepatan yang amat tinggi.STR merupakan core-DNA ,sehingga ia diturunkan menurut hukum Mendel dari kedua orang tua.Pada setiap lokus STR,setiap anak memiliki dua buah alel,dimana satu alel berasal dari ibunya (DNA maternal) dan alel satunya lagi berasal dari ayahnya (DNA Paternal). 113 112 113 Abdul Munim Idries; Agung Legowo Tjiptomartono, op. cit., h. 224. Ibid, h. 225. Universitas Sumatera Utara Kasus paternitas sesungguhnya merupakan sebagian saja dari kasus sengketa asal-usul.Sengketa asal-usul berdasarkan objek sengketanya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis kasus,yaitu : 1. Kasus ragu orang tua(disputed parentage):yaitu kasus yang mencari pembuktian siapa orang tua (ayah dan ibu) dari seorang anak.Yang termasuk dalam kategori ini adalah kasus imigrasi,kasus pencarian orangtua pada kasus penculikan,bayi tertukar,kasus terpisahnya keluarga pada masa perang atau bencana dan kasus identifikasi korban tidak dikenal. 2. Kasus ragu ayah (disputed paternity) : yaitu kasus yang mencari pembuktian siapa ayah kandung dari seorang anak.Yang termasuk dalam kategori ini adalah kasus imigrasi,kasus klaim keayahan oleh seorang wanita,kasus perselingkuhan dan kasus incest. 3. Kasus ragu ibu (disputed maternity) : kasus yang mencari pembuktian siapa ibu kandung dari seorang anak.Yang termasuk dalam kasus ini adalah kasus bayi tertukar,kasus pembunuhan anak sendiri dan kasus aborsi. 4. Kasus ragu kerabat :yaitu kasus yang mencari pembuktian apakah dua orang atau lebih punya hubungan darah (kekerabatan tertentu).Yang termasuk dalam kategori ini adalah pelacakan silsilah keluarga,kasus pencarian keluarga setelah bencana alam,dsb 114 114 Ibid, h. 227. Universitas Sumatera Utara Hasil pemeriksaan tesDNA untuk kasus-kasus tersebut pada setiap lokus DNA adalah 2 buah fragmen DNA pada setiap lokus DNA, dimana satu fragmen berasal dari ibu (fragmen maternal) dan satunya berasal dari ayah (fragmen paternal). Setiap fragmen DNA tersebut dapat dilihat berupa pita pada PAGE atau berupa duri (peak) pada elektroforesis kapiler. Notasi fragmen DNA tersebut dinyatakan berupa angka, yang menyatakan panjang fragmen DNA. 115 Contoh : Lokus FGA dengan notasi sbb : Tersangka Ayah : 16 , 19 Anak : 14 , 16 Ibu : 14 , 21 Berikut ini contoh tabel hasil tes DNA untuk analisis paternitas yang menunjukkan tersangka pria adalah ayah biologis dari seorang anak. Tabel 1 Hasil tes DNA untuk Analisis Ayah Biologis dari Seorang Anak. 116 No. Lokus Mr. X Anak B Mrs. Y Kesimpulan 01. CSF1P0 11 , 12 11 , 11 11 , 11 Mungkin 02. FGA 12 , 15 15 , 16 16 , 18 Mungkin 03. TH01 08 , 12 08 , 11 11 , 12 Mungkin 04. TPOX 15 , 15 15 , 15 14 , 15 Mungkin 05. VWA 19 , 21 19 , 22 20 , 22 Mungkin 06. D3S1358 11 , 12 10 , 12 10 , 12 Mungkin 07. D5S818 08 , 11 09 , 11 09 , 11 Mungkin 115 116 Ibid, h. 230. Ibid, h. 231 Universitas Sumatera Utara 08. D7S820 07 , 09 07 , 07 07 , 08 Mungkin 09. D8S1179 14 , 16 14 , 18 17 , 18 Mungkin 10. D13S317 12 , 14 14 , 15 15 , 15 Mungkin 11. D16S539 08 , 11 08 , 09 08 , 09 Mungkin 12. D18S51 14 , 16 16 , 18 15 , 18 Mungkin 13. D21S11 14 , 14 13 , 14 13 , 15.2 Mungkin Tabel 1 menerangkan bahwa : a. Pada setiap lokus (daerah) DNA yang diperiksa, setiap anak memiliki sepasang pita DNA, yang dinyatakan sebagai sepasang angka yang menunjukkan panjangnya DNA. b. Satu pita anak pasti ada padanannya (sama) dengan DNA ibunya (pita maternal), sedangkan satu pita lainnya pasti ada padanannya (sama) dengan DNA ayah kandungnya (pita paternal). c. Seorang pria dikatakan ayah biologis (genetik) dari seorang anak, jika pita paternal anak sama dengan salah satu DNA pria tersebut pada setiap lokus DNA yang diperiksa. d. Probability of Paternity pada kasus ini adalah 99.99998% Berikut ini contoh tabel hasil tes DNA untuk analisis paternitas yang menunjukkan tersangka pria adalah bukan ayah biologis dari seorang anak. Tabel 2 Hasil tes DNA untuk Analisis Bukan Ayah Biologis dari Seorang Anak. 117 117 Ibid, h. 232 Universitas Sumatera Utara No. Lokus Mr. X Anak A Mrs. Y Kesimpulan 01. CSF1P0 11 , 12 11 , 11 11 , 11 Mungkin 02. FGA 16 , 18 17 , 22 22 , 24 Eksklusi 03. TH01 09 , 10 12 , 12 12 , 11 Eksklusi 04. TPOX 14 , 15 14 , 15 12 , 15 Mungkin 05. VWA 19 , 21 20 , 22 19 , 22 Eksklusi 06. D3S1358 10 , 12 10 , 11 10 , 12 Eksklusi 07. D5S818 09 , 11 08 , 11 09 , 11 Eksklusi 08. D7S820 09 , 10 10 , 13 13 , 14 Mungkin 09. D8S1179 14 , 16 18 , 18 17 , 18 Eksklusi 10. D13S317 10 , 12 12 , 15 12 , 14 Eksklusi 11. D16S539 09 , 11 08 , 09 08 , 10 Mungkin 12. D18S51 14 , 16 18 , 18 16 , 18 Eksklusi 13. D21S11 14 , 15 13 , 13 13 , 15.2 Eksklusi Tabel 2 menerangkan bahwa : a. Eksklusi artinya terdapat ketidaksesuaian (tidak sama) DNA paternal anak dengan DNA tersangka pada ayah lokus tersebut. b. Seorang pria dikatakan bukan ayah biologis (genetik) dari seorang anak jika pada dua atau lebih lokus DNA yang diperiksa didapatkan ada ketidaksesuaian (eksklusi) DNA paternal anak dengan DNA pria tersebut. c. Pada tabel 2 tersebut, didapatkan dari 13 lokus DNA yang diperiksa, ada 9 lokus DNA yang eksklusi. Hal ini menunjukkan anak A adalah bukan anak biologis (genetik) anak dari Mr. X. Universitas Sumatera Utara d. Ketepatan dari pemeriksaan ini adalah mutlak (100%). Berdasarkan kedua tabel tersebut, dapat dilihat secara jelas kaitan tes DNA dengan paternitas dan maternitas seorang anak. Tes DNA untuk membuktikan paternitas dan maternitas dari seorang anak selain digunakan dalam kasus ragu orang tua, juga banyak digunakan dalam kaitan dengan korban tindak pidana. Sehingga tes DNA ini juga mempunyai kaitan dengan korban tindak pidana, khususnya korban tindak pidana yang tidak bisa diidentifikasi secara visual contohnya berupa jenazah atau tulang belulang. Tes DNA ini dapat membantu membuktikan ikatan anak dan orang tua sehingga membantu untuk membuat terang kasus tindak pidana tersebut. Selanjutnya untuk lebih memahami kaitan Tes DNA dengan Korban Tindak Pidana tersebut, penulis akan menganalisis secara ringkas Putusan Mahkamah Agung No.89 PK/PID/2008. 1. Kronologis Pada hari Sabtu tanggal 22 September 2007 di rumah kosong di Dsn. Kalangan, Ds. Kalangsemanding, Kec. Perak, Kab. Jombang,Terdakwa Imam Chambali alias Kemat bersama dengan Devid Eko Priyanto melakukan pembunuhan terhadap Korban M.Asrori, motifnya karna Terdakwa sakit hati dan cemburu korban mempunyai pacar yang lebih tampan dari pacar Terdakwa dan Terdakwa pula menyukai pacar dari saksi korban tersebut. Cara Terdakwa melakukan pembunuhan tersebut yaitu dengan mengajak Devid Eko Priyanto untuk menghabisi Korban M. Asrori yang dilakukan dengan mengajak Korban ke sebuah rumah kosong dan mendekap tubuh dan menyumbat mulut saksi korban dengan menggunakan tangan supaya korban tidak berteriak kemudian Terdakwa Universitas Sumatera Utara memukul korban dengan menggunakan kayu balok bekas bangunan kebagian belakang leher korban dengan keras sebanyak satu kali mengakibatkan korban jatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri. Setelah itu Terdakwa bersama Devid Eko Priyanto mengangkat tubuh korban ke luar rumah lalu dimasukkan ke dalam mobil Carry dibangku tengah lalu dibawa menuju ke Desa Bandar Kedungmulyo, sesampai di Dusun Braan Terdakwa menemukan tempat yang dianggap aman yaitu di tengah sawah bekas tanaman tebu yang telah ditebang, kemudian Terdakwa dan Devid Eko Priyanto menurunkan korban ke tempat bekas tebangan tebu lalu Terdakwa melepas celana dan celana dalam yang dipakai korban setelah itu Terdakwa mengambil pisau yang ada di dalam mobil lalu Terdakwa menusuk dan merobek perut korban hingga ususnya ke luar untuk memastikan korban sudah meninggal dunia dan Devid mengambil oli bekas yang ada di dalam mobil kemudian oli tersebut oleh Terdakwa disiramkan ke muka korban dengan tujuan untuk menghilangkan identitas korban, setelah itu Terdakwa melepas jaket switer yang dipakainya dan Devid Eko Priyanto melepas jaket parasit warna biru yang dipakainya kemudian diletakkan disamping korban sedangkan celana dalam, 2 HP, dompet yang berisi uang dibawa Terdakwa untuk disimpan setelah itu Terdakwa dan Devid Eko Priyanto menutupi tubuh korban dengan daun tebu kering hingga tidak kelihatan. Akibat perbuatan Terdakwa korban M. Asrori meninggal dunia sebagaimana Visum Et Repertum Jenazah No. 371/04/415.39/X/2007 tanggal 25 Oktober 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Rudy Prayudiya Ariyanto dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang, dengan hasil Universitas Sumatera Utara kesimpulan pemeriksaan :Tidak dapat disangkal, bahwa korban meninggal dunia karenapendarahan rongga perut karena robekan dinding perut sebagai akibatpersentuhan dengan benda tajam. 2. Dakwaan Terdakwa didakwa dengan dakwaan primair dengan Pasal 340 KUHP jo 55 ayat 1 KUHP subsidair Pasal 338 KUHP jo 55 ayat 1 KUHP. 3. Tuntutan Pidana Jaksa / Penuntut Umum tanggal 17 April 2008 menuntut Terdakwa dengan Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana 17 Tahun penjara. 4. Pertimbangan Hakim a. Terdapat Keadaan Baru (NOVUM) Novum 1 : Pengakuan dari Very Idham Heryansyah alias Ryan yang mengaku telah membunuh M. Asrori dan menyatakan bahwa M. Asrori adalah korban ke 11 dan mayatnya yang disebut Mr. X dikubur di pekarangan belakang rumah orang tuanya di dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembeleng, Kabupaten Jombang. Sedangkan kesimpulan penyidik dan penuntut umum beserta kakak M. Asrori hanya dengan identifikasi visual menyatakan mayat yang berada di kebun tebu di Desa Braan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang adalah M. Asrori. Novum 2 : Berdasarkan surat hasil tes laboratorium DNA No. Pol : R/ 08012. D/ DNA/ VIII/ 2008 / Biddokpol tgl 27 Agustus 2008 oleh Putut Universitas Sumatera Utara Wibowo, DNAMr. X yang dikubur di belakang rumah orang tua Very Idham Heryansyah alias Ryan identik dengan DNA M. Jalal (ayah kandung M. Asrori) dan Dewi Muntari (ibu kandung M. Asrori). Disimpulkan bahwa dengan nilai kebenaran pemeriksaan DNA lebih dari 99,99% bahwa Mr. X yang dibunuh oleh Ryan teridentifikasi sebagai M. Asrori als Aldo. Novum 3 : Berdasarkan Surat Pemeriksaan DNA No. R/ 08012. E/ DNA/ IX/ 2008/ Biddokpol Tanggal 16 September 2008 menyatakan hasil tes DNA mayat Mr. XX yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan Kabupaten Jombang identik dengan keluarga Fauzin Suyanto dan merupakan anak biologis dari Ny. Suyati selaku ibu kandung Fauzin Suyanto alias Antonius yang dilakukan dengan pembongkaran makan Mr. XX yang sebelumnya diyakini sebagai mayat M. Asrori. Ny. Suyati mengakui telah kehilangan anak laki-laki yang bernama Fauzin Suyanto sejak tahun 2007. Disimpulkan bahwa dalam kasus a quo telah terjadi error in subjective kesalahan Terdakwanya dan kesalahan menangkap. Dengan adanya novum tersebut, maka Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti dan karenanya harus dibebaskan. 5. Putusan Hakim a. Putusan Pengadilan Negeri Jombang No. 48/Pid.B/2008/-PN.JMB. tanggal 8 Mei 2008 menjatuhkan pidana penjara selama 17 (tujuh belas) tahun kepada Terdakwa. Universitas Sumatera Utara b. Putusan Mahkamah Agung No.89 PK/PID/2008 membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jombang No. 48/Pid.B/2008/- PN.JMB. tanggal 8 Mei 2008 dan mengadili kembali dengan menyatakan Terpidana IMAM CHAMBALI als. KEMAT tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair dan Subsidair dan membebaskan oleh karena itu kepada Terpidana dari segala dakwaan. 6.Analisis Putusan Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.89 PK/PID/2008 penulis dapat memberikan analisis ringkas bahwa : a. Hal pertama yang mendasari kesalahan penangkapan dan penuntutan pada kasus ini adalah karena tidak dilakukannya tes DNA terlebih dahulu terhadap para korban. Sehingga menyebabkan ketidakpastian hukum di Indonesia. b. Pada kasus ini tes DNAmempunyai kaitan terhadap korban tindak pidana,khususnya dalam pengungkapan identitas korban yang tidak bisa diidentifikasi lagi secara visual.Hal ini dapat dibuktikan dengan dilakukannya tes DNA yang dilakukan terhadap Mr.X yang dikubur dibelakang rumah orang tua Very Idham Heryansyah alias Ryan ternyata adalah Korban M.Asrori karena hasil Tes DNA membuktikan bahwa DNA korban M.Asrori identik dengan Ayahnya M.Jalal dan Ibunya Dewi Muntari dengan nilai kebenaran lebih dari 99,99% dan juga hasil tes DNA Universitas Sumatera Utara korban Mr. XX yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan Kabupaten Jombang identik dengan keluarga Fauzin Suyanto dan merupakan anak biologis dari Ny. Suyati. c. Tes DNA juga mempunyai peranan penting dalam pembuktian sebuah kasus tindak pidana. Dalam kasus ini, tes DNA dapat membuktikan identitas para korban yang sebenarnya secara ilmiah yaitu mayat Korban M. Asrori ternyata dikuburkan di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembeleng, Kabupaten Jombang dan ternyata tes DNA ini langsung bertentangan dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang menyatakan Terdakwa membunuh M. Asrori dan menguburkannya di kebun tebu Desa Braan Kabupaten Jombang sehingga Terdakwa Imam Chambali alias Kemat akhirnya dibebaskan oleh Mahkamah Agung. d. Tes DNAyang jika dilakukan pada proses penyelidikan juga dapat menciptakan kepastian hukum dan mencegahkasus salah tangkap terhadap pelaku pembunuhan. Di dalam putusan tersebut dapat terlihat bahwa jika tes DNA tidak dilakukan pada kasus-kasus seperti pembunuhan,maka rentan terjadi kekeliruan hakim dalam putusan pengadilan. e. Tes DNAtelah berperan penting untuk membuktikan bahwa Terdakwa Imam Chambali alias Kemat tidak bersalah. Tanpa tes DNA, maka Terdakwa tetap akan menjalani hukuman pidana penjara hingga saat Universitas Sumatera Utara