BAB II PERANAN TES DNA DALAM

advertisement
BAB II
PERANAN TES DNA DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA
A. Perkembangan Tes DNA dalam Ilmu Kedokteran
Perkembangan tes DNA bermula ketika penemuan tentang bersatunya
ovum dan sperma untuk dapat terjadinya embrio dan individu baru yang
dikemukakan oleh sarjana Belanda Regnier de Graaf pada tahun 1672. 80
L.Spallanzani kemudian pada Tahun 1785, melakukan penemuan yaitu tidak akan
terjadi pembuahan dan pertumbuhan embrio pada katak jika cairan mani yang
telah disaring spermanya dicampur dengan telur betina jenis yang sama.
Pada tahun 1869 seorang ahli ilmu kimia Jerman bernama Friedrich
Miescher menemukan zat fosfor yang sangat tinggi pada nukleus sel selain dari
protein, karbohidrat, lemak dan asam yang selanjutnya disebut asam nukleat. 81
Pada tahun 1872 Miescher kemudian menemukan asam nukleat pertamanya dari
sperma ikan paus dan inti-inti sel dalam nanah.
Pada Tahun 1875 O. hertwig menemukan bahwa inti ovum bersatu dengan
inti sperma dan disebut gamet dan pada tahun 1883 E.van Beneden menemukan
2helai benang pada gamet dan 4 helai benang pada zigotnya. Pada tahun 1888
W.Walder menemukan benang inti pada zigot tersebut dan disebut kromosom.
80
81
Wildan Yatim, Genetika, Tarsito, Bandung, 1986, h. 18.
Suryo, Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1986, h. 25.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1930 ilmuwan J. Belling menemukan metode teknis mikroskop
yang mempermudah pengamatan kromosom serta dengan reaksi Fuelgen
kemudian diketahui bahwa DNA berada di dalam kromosom. 82
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA
sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok
Purin: Adenin dan Guanin dan dua lainnya dari kelompok Pirimidin : Sitosin dan
Timin. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat. Maurice
Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks
yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah
0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada
setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm,
baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai
heliks.Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada
1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat
dianugerahi hadiah ini. 83
Pada tahun 1984 genetikawan Inggris Alec Jeffreys menemukan DNA
Profiling/Pemrofilan DNA dan untuk pertama kalinya digunakan untuk mendakwa
Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicester,
Inggris. Sejak saat itu, perkembangan tes DNA telah merevolusi hampir segala
bidang di ilmu kedokteran. 84
Dewasa ini,ratusan produk dan teknologi telah diproduksi oleh penemuan
DNA ini,salah satunya yaitu manipulasi materi genetik untuk kegunaan
82
Wildan Yatim,op. cit., h. 20.
http://id.wikipedia.org/wiki/DNA#Sejarah, akses tgl 4 Desember 2013.
84
http://id.wikipedia.org/wiki/DNA#DNA_dalam_forensik , akses tgl 9 Desember 2013.
83
Universitas Sumatera Utara
praktis.Pada beberapa dekade terakhir,perkembangan tes DNA tersebut telah
menjadi rutinitas untuk mengkombinasikan gen dari sumber-sumber yang
berbeda,seringkali dari spesies yang berbeda pada tabung tes dan selanjutnya DNA
rekombinasi ini ditransfer ke sel hidup,dimana DNA tersebut dapat bereplikasi dan
berkembang.Teknologi tes DNA juga telah menciptakan revolusi industri di
bidang bioteknologi. 85
Penemuan yang paling impresif dihasilkan dari teknologi rekombinasi
DNA yang sejauh ini telah berkembang dengan yang dikenal dengan eukaryotic
molecular biology dan menjadi dasar teknik penelitian dalamperkembangannya. 86
Dewasa ini, pakar biologi mempunyai perangkat teknologi tes DNA yang
lebih canggih dan kuat dibandingkan satu dekade yang lalu.Fungsi baru tes DNA
ini telah mempengaruhi hampir setiap bidang di biologi dan merevolusi penemuan
biologi,kedokteran,hukum pidana dan agrikultur. Fungsi-fungsi baru tersebut
yaitu :
1. Tes DNA untuk kepentingan Forensik
Tindak pidana yang identik dengan kekerasan,darah atau sebagian kecil
dari jaringan otot bisa saja tertinggal di tempat kejadian perkara atau di atas baju
atau di barang-barang lainnya dari milik korban atau tersangka.Jika terjadi tindak
pidana pemerkosaan,maka sejumlah kecil dari semen/cairan sperma dapat
ditemukan pada tubuh korban.Jika terdapat jaringan otot dan semen yang
cukup,laboratorium forensik dapat melakukan tes untuk menyimpulkan golongan
85
Neil A. Campbell, International Student Edition Biology, Addison Wesley Longman,
Singapore, 2000,h. 369.
86
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
darah atau bagian jaringan otot. Tes-tes tersebut bersifat terbatas.Pertama,tes
tersebut
memerlukan
jaringan
otot
yang
cukup
banyak
dan
cukup
segar.Kedua,dikarenakan terdapat banyak masyarakat dengan golongan darah
yang sama atau bagian jaringan otot yang ditemukan sama,penemuan
tersebuthanya dapat mengeliminasi seseorang untuk menjadi tersangka,tidak dapat
menjadi bukti dari kesalahan tersangka. 87
Tes DNA dapat mengidentifikasi kesalahan seseorang dengan tingkat
kepastian yang lebih tinggi,dikarenakan dasar sekuens DNA setiap individu itu
unik.Pada penerapan forensik ini,teknologi DNA yang digunakan adalah analisis
RFLP.Hasil daripada analisis tersebut yaitu potongan fragmentasi yang dipisahkan
dengan electrophoresis.Metode ini digunakan untuk membandingkan sampel
DNA dari tersangka (tersangka tindak pidana pembunuhan contohnya),korban,dan
sejumlah kecil semen,darah atau jaringan otot lainnya yang ditemukan pada
tempat kejadian perkara. 88
2. Tes DNA Untuk Kepentingan Medis, Industri Farmasi dan Obat-obatan.
Bioteknologi modern telah memberikan kontribusi besar untuk bidang
kedokteran.Kegunaan besar terdapat pada diagnosis kesalahan gen manusia dan
penyakit lainnya, khususnya pada terapi gen manusia dan pengembangan vaksin
dan obat-obatan lainnya yaitu :
a. Diagnosis Penyakit
Bagian baru dari diagnosis penyakit menular telah dibuka oleh teknologi
tes DNA,secara khusus penggunaan PCR dan DNA terlabel untuk melacak patogen
87
88
Ibid, h. 388.
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
yang sulit untuk dilacak.Contohnya karena dasar sekuens dari DNAHIV telah
diketahui,maka PCR dapat digunakan untuk menguatkan dan mendeteksi
DNAHIV di dalam darah atau sampel jaringan otot.Hal ini merupakan cara terbaik
untuk mendeteksi infeksi lainnya yang sulit untuk dilacak.
Penggunaan teknologi tes DNA untuk mendiagnosis penyakit genetik
berjalan semakin cepat.Ilmuwan kedokteran sekarang dapat mendiagnosis lebih
dari
200
penyakit
genetik
manusia
menggunakan
teknologi
tes
DNA.Hingga,ilmuwan dapat mengidentifikasi individu dengan penyakit genetik
sebelum terjadinya gejala-gejala awal penyakit bahkan sebelum individu tersebut
dilahirkan.Alel-alel untuk penyakit Huntington’s dan sejumlah penyakit genetik
lainnya sebelumnya dideteksi dengan menggunakan teknologi tes DNA tersebut. 89
Genetika dan tes DNA diperlukan untuk mengetahui kelainan atau
penyakit keturunan serta usaha untuk menanggulanginya. Beberapa penyakit atau
cacat keturunan pada manusia seperti hemophilia dan thalassemia disebut sebagai
karakter subletal karena individu yang mengidapnya jarang hidup hingga
dewasa. 90
b. Terapi Gen Manusia
Setiap gen manusia itu memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk
menumbuhkan karakter. Tetapi ada beberapa gen yang berinteraksi atau
dipengaruhi gen lain untuk menumbuhkan karakter. 91Sehingga dapat terjadi
perubahan pada bahan genetik. Perubahan genetik dikenal dengan kata mutasi,
89
Ibid, h. 385.
Wildan Yatim,op. cit., h. 246.
91
Ibid, h. 217.
90
Universitas Sumatera Utara
perubahan kromosom disebut sebagai aberrasi, Terjadinya aberrasi biasanya
mengakibatkan abnormalitas pada individu. Contoh penyakit dengan perubahan
kromosom yaitu : Sindrom Turner (tubuh pendek, dada lebar, tanda kelamin
sekunder tidak berkembang), Sindrom Klinefelter (suara seperti wanita, fenotip
pria tetapi tumbuh payudara, testis kecil). 92
Pemanfaatan genetik mempunyai potensial untuk secara langsung
mengoreksi sebagian
penyakit-penyakit
genetik
tersebut
pada
individu-
individu.Untuk penyakit genetik apapun dapat dilacak hingga alel yang
salah,secara teoritis alel yang salah tersebut dapat diganti dengan alel yang benar
dan berfungsi baik dengan menggunakan teknologi rekombinasi DNA.Alel baru
tersebut dapat dimasukkan ke dalam sel-sel somatik dari anak ataupun
dewasa,atau
ke
dalam
sel
yang
memproduksi
gamet
atau
sel
embrio.Contohnya,pada tahun 1994 peneliti kedokteran mengumumkan beberapa
kesuksesan dalam mengobati pasien cystic fibrosis dengan menggunakan nasal
spray yang berisi vector untuk membawa alel normal gen cystic fibrosis ke dalam
sel paru-paru. 93
c. Vaksin dan Produk Obat-obatan lainnya
Pada Tahun 1979 di Amerika Serikat dikenal suatu penyakit baru yang
menyebabkan seseorang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit ini kemudian
dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Pada Tahun 1984
Gallo yang seorang peneliti di Lembaga Kanker Amerika Serikat menemukan
bahwa penyakit AIDS tersebut disebabkan oleh virus yang diberi nama
92
93
Suryo, op. cit., h. 241.
Neil A. Campbell, op. cit., h. 386.
Universitas Sumatera Utara
LAV/HTLV-III yang saat ini dikenal dengan nama HIV. 94 Berbekal ilmu
pengetahuan tentang tes DNA, bioteknologi dan genetik, akhirnya para perusahaan
obat-obatan dari Newport Pharmaceuticals International Inc Amerika Serikat
memproduksi obat isoprinosin yang berfungsi untuk membangkitkan sistem
kekebalan tubuh. Selain itu, dikenal pula obat HPA-23 dan suramin yang
kesemuanya vaksin yang ditemukan ini dapat menghambat replikasi virus HIV. 95
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak ada pengobatan
yang lebih efektif,pencegahan dengan vaksinasi adalah cara satu-satunya untuk
melawan penyakit tersebut.Vaksin tradisional untuk penyakit yang diebabkan oleh
virus terbagi menjadi 2 tipe yaitu : partikel virus yang telah dinon-aktifkan dengan
bahan kimia dan partikel virus aktif yang dilemahkan(non-patogen).Dalam kedua
kasus tersebut,partikel-partikel virus tersebut cukup sama dengan patogen yang
aktif sehingga memicu respons imun tubuh untuk menciptakan antibodi untuk
melawan patogen tersebut. 96
Beberapa cara dalam bioteknologi baru yang sedang digunakan untuk
mengubah vaksin tersebut atau memberikan vaksin baru untuk melawan penyakit
tersebut:Pertama yaitu,menggunakan teknik rekombinasi DNA yang dapat
menghasilkan sejumlah besar molekul protein spesifik dari kapsul protein di
virus,bakteri atau mikroba lainnya yang mengakibatkan penyakit tersebut.Kedua
yaitu,metode ilmu genetik yang dapat dilakukan untuk mengubah gen dari
patogen tersebut untuk melemahkannya. 97
94
Suryo, op. cit., h. 492
Ibid, h. 495.
96
Neil A. Campbell, op. cit., h. 387.
97
Ibid.
95
Universitas Sumatera Utara
Teknologi tes DNA juga telah digunakan untuk menciptakan obat-obatan
lainnya.Salah satu daripada penerapan penggabungan gen adalah produksi hormon
mamalia dan protein mamalia lainnya di dalam bakteri.Contoh yang dihasilkan
dari teknologi tes DNA yaitu : insulin,hormon pertumbuhan,dan beberapa protein
dari sistem kekebalan tubuh,seperti molekul protein anti-kanker yang disebut
interferon. Salah satu contoh teknologi tes DNA yaituinsulin yang merupakan
suatu macam protein yang tugasnya mengawasi metabolisme gula di dalam tubuh
manusia. Gen insulin adalah suatu daerah di dalam DNA yang memiliki informasi
untuk menghasilkan insulin. 98Dengan teknologi ini, insulin yang juga merupakan
hormon polipedtida pertama yang dibuat dari prosedur rekombinasi DNAtelah
diterima dan digunakan untuk mengobati pasien manusia di Amerika Serikat
sertahormon pertumbuhan adalah hormon kedua yang dihasilkan melalui prosedur
tersebut. 99
3. Tes DNA untuk Kepentingan Lingkungan dan Agrikultur
a. Tes DNA untuk Kepentingan Lingkungan
Para Imuwan menerapkan kapabilitas metabolisme kepada organismeorganisme yang akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau membantu
masalah-masalah lingkunganhidup.Sebagai contoh,banyak mikroorganisme yang
mampu untuk mengekstraksi logam-logam berat seperti tembaga,timbal dan
nikel,dari lingkungan dan mengubah logam tersebut menjadi bahan seperti
tembaga sulfat atau timbal sulfat.Proses kimia selanjutnya dapat mengambil bahan
logam tersebut.Mikroba yang dihasilkan secara rekayasa DNA juga dapat menjadi
98
99
Suryo, op. cit., h. 490.
Neil A. Campbell, op. cit., h. 388.
Universitas Sumatera Utara
berguna dan penting dalam pertambangan dan untuk proses membersihkan limbah
pertambangan.Keberagaman metabolisme dari mikroba-mikroba juga digunakan
di
dalam
pengolahan
sampah
dan
detoksifikasi
oleh
bahan
kimia
beracun.Penelitian lanjutan menemukan bahwa mikroba dapat mendetoksifikasi
racun yang spesifik dalam limbah cairan maupun padat.Sebagai contoh,tipe
bakteri tertentu telah dikembangkan untuk dapat mendegradasi beberapa bahanbahan yang dilepaskan pada saat pencemaran minyak di lingkungan. 100
Bakteri lainnya telah diisolasi untuk reaktif cepat mengubah logam
beracun (seperti kromium) menjadi bahan yang tidak begitu reaktif.Kemampuan
untuk mengubah gen berdampak pada transformasi pada organisme yang mampu
bertahan dalam kondisi yang tidak baik dan beracun,tetapi tetap dapat
mendetoksifikasi lingkungan. 101
b. Tes DNA untuk Kepentingan Agrikultur
Para ilmuwan sedang mempelajari lebih dalam tentang genetik tumbuhtumbuhan dan binatang yang penting untuk agrikultur dan mereka telah memulai
dengan
menggunakan
ilmu
genetik
untuk
meningkatkan
produktivitas
agrikultur. 102
Pada bidang peternakan, rekayasa DNA telah diterapkan untuk vaksin
penyakit kuku dan mulut yang sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa
dan babi. Sebelum ditemukan rekayasa DNA dan vaksin ini, para peternak harus
membantai seluruh ternaknya untuk mencegah penularan. 103
100
Ibid, h. 389.
Ibid, h. 390.
102
Ibid.
103
Suryo, op. cit., h. 507.
101
Universitas Sumatera Utara
Produk-produk baru maupun yang didesain ulang seperti antibodi dan
hormon pertumbuhan. Sapi perah disuntik dengan hormon pertumbuhan bovine /
bovine growth hormon (BGH),yang dibuat oleh bakteri E.coli,agar menaikkan
produksi susu sebesar 10%.Hormon tersebut juga meningkatkan berat badan sapi
pada peternakan sapi. Sejumlah organisme transgenik / organisme yang
mengandung gen dari spesies yang lain,telah dikembangkan untuk kegunaan
potensi agrikultur.Hewan transgenik,termasuk sapi,kambing dan beberapa spesies
ikan komersil telah diproduksi dengan suntikan DNA asing ke dalam inti dari sel
telur atau ke dalam embrio awal.Secara cepat,salmon yang diternak untuk
makanan manusia,yang telah diberikan rekayasa genetiknya dengan kloning gen
hormon pertumbuhan dapat mencapai ukuran 1 tahun yang biasanya memerlukan
2sampai 3 tahun pertumbuhan. 104
Rekayasa genetik terhadap tumbuhan telah menghasilkan hal-hal yang
positif,terlebih pada kasus dimana kualitas unggul ditentukan dari satu atau hanya
oleh beberapa gen.Contohnya,beberapa perusahaan kimia telah mengembangkan
bibit gandum,kapas dan kedelai yang membawa gen bakteri yang membuat
tumbuhan tersebut tahan terhadap herbisida yang banyak digunakan petani untuk
mengontrol hama yang berbentuk tanaman lain.Gen ini memberikan kemudahan
untuk menanam bibit sementara memastikan bahwa hama tanaman tersebut juga
teratasi. 105
Sejumlah tanaman perkebunan juga telah dibuat sedemikian rupa untuk
tahan terhadap infeksi patogen-patogen dan hama serangga.Contohnya,tomat dan
104
105
Neil A. Campbell, op. cit., h. 391.
Ibid, h. 390.
Universitas Sumatera Utara
tanaman tembakau telah dibuat untuk membawa dan bertumbuh dengan gen virus
tertentu yang dapat menginfeksi dan merusak tanaman-tanaman.Dengan versiversi gen virus ini,tumbuhan-tumbuhan tersebut menjadi tervaksin dengan
sendirinya dan tahan terhadap serangan virus-virus tersebut.Tanaman perkebunan
lainnya telah dibuat untuk menahan serangan hama serangga.Menanam tanaman
yang tahan hama akan mengurangi kebutuhan akan insektisida untuk bercocok
tanam. 106
Kesuksesan awal dari rekayasa genetik tumbuhan ini telah merevolusi
bidang agrikultur.Banyak tanaman yang akan diproduksi dengan memperbesar
manfaat dari tanaman tersebut apakah pada akarnya,daunnya,bunganya,dan lainlain.Dewasa ini,lebih dari 30 tanaman berbeda sedang dikembangkan dengan
teknik rekombinasi DNA. 107
B. Peranan Tes DNA dalam Proses Penegakan Hukum
Sejak ditemukannya penerapan teknologi DNA dalam bidang kedokteran
forensik,pemakaian analisis DNA untuk penyelesaian kasus-kasus forensik juga
semakin meningkat.Penerimaan bukti DNA dalam persidangan di berbagai
106
107
Ibid, h. 391.
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
belahan dunia semakin memperkokoh peranan analisis DNA dalam sistem
peradilan. 108
Peranan tes DNA tersebut dalam proses penegakan hukum dapat dilihat
dari pemanfaatan teknologi tes DNA tersebut untuk :
1. Identifikasi Personal
Identifikasi personal dilakukan pada kasus penemuan korban tidak
dikenal,seperti pada kasus kecelakaan,pembunuhan, bencana massal,kecelakaan
pesawat terbang,dsb.
2. Pelacakan hubungan genetik (disputed parentage atau kasus ragu
orangtua)
Pelacakan hubungan anak-orang tua dilakukan pada kasus dugaan
perselingkuhan,kasus ragu ayah,kasus ragu ibu,kasus bayi tertukar,kasus
imigrasi,dsb.
3. Pelacakan sumber bahan biologis
Pelacakan sumber bahan biologis adalah pemeriksaan barang bukti renik
(trace evidence) dalam rangka pencarian pelaku delik susila (pemeriksaan bercak
mani,usapan vagina,kerokan kuku),pencarian korban (bercak darah pada pakaian
tersangka,di TKP,serta analisis sel pada bullet cytology),serta analisis potongan
tubuh pada kasus mutilasi. 109
1. Tes DNA Dikaitkan Dengan Pelaku Tindak Pidana
108
Abdul Munim Idries; Agung Legowo Tjiptomartono, op. cit., h. 224.
109
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Penerapan
forensik
tes
DNA
dikaitkan
dengan
pelaku
tindak
pidana,teknologi tes DNA yang digunakan adalah analisis RFLP(Restriction
Fragment Length Polymorphism).
Hasil daripada analisis tersebut yaitu potongan fragmentasi yang
dipisahkan dengan electrophoresis.Metode ini digunakan untuk membandingkan
sampel
DNA
dari
tersangka
(tersangka
tindak
pidana
pembunuhan
contohnya),korban,dan sejumlah kecil semen,darah atau jaringan otot lainnya
yang ditemukan pada tempat kejadian perkara.Radioaktif tes menandai bagian
yang menpunyai tanda tertentu RFLP.Bahkan sebagian kecil dari tanda RFLP dari
seseorang individu dapat memberikan sebuah DNA fingerprint,atau desain
spesifik
dari
bagian,yang
digunakan
untuk
keperluan
forensik,dimana
kemungkinan dari 2 orang yang bukan kembar untuk memiliki sifat yang sama
dari tanda RFLP adalah sangat kecil. 110
Berikut ini adalah gambar hasil analisis DNA fingerprint dalam kasus
pembunuhan dimana terdapat bercak darah korban pada baju dan celana
tersangka.
Gambar 1
Hasil tes DNA terhadap Bercak Darah pada Pakaian Tersangka. 111
D = Defendant’s blood / Darah Tersangka; V = Victim’s Blood / Darah Korban.
Jeans & Shirt = Celana & Baju Tersangka
110
111
Neil A. Campbell, op.cit., h. 389.
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1 di atas menggunakan analisis RFLP, dan menunjukkan hasil tes
DNA dari bercak darah pada baju dan celana tersangka cocok dengan sidik jari
DNA korban tetapi berbeda dengan sidik jari DNA tersangka. Gambar dan analisis
tersebut juga merupakan bukti bahwa darah pada baju dan celana tersangka
berasal dari darah korban bukan darah tersangka.
Berdasarkan bukti tersebut, dapat dilihat secara jelas kaitan tes DNA
dengan pelaku tindak pidana bahkan dapat membantu membuat terang suatu kasus
tindak pidana pembunuhan. Selanjutnya untuk lebih memahami kaitan Tes DNA
dengan Pelaku Tindak Pidana tersebut, penulis akan menganalisis secara ringkas
Putusan Mahkamah Agung No.1967 K / Pid /2007 untuk mencari kaitan Tes DNA
dengan Pelaku Tindak Pidana tersebut :
1.Kronologis
Pada hari Minggu tanggal 26 Februari 2006 Terdakwa Muhammad Ali
alias Ali Bin Jinmy Talu bersama-sama dengan Apriyansyah Apri Bin Ijai hendak
melakukan pencurian yang dilakukan di rumah korban Kamaruddin dan korban
Universitas Sumatera Utara
Aisyah Jalan M. Said Gg.I Samarinda. Para Terdakwadengan cara mencongkel
paksa jendela rumah korban menggunakan linggis masuk ke dalam rumah korban
dengan tujuan mencuri uang dan perhiasan-perhiasan. Namun kedua Terdakwa
kaget karena melihat korban Kamaruddin sedang berada di dalam ruangan
tersebut, sehingga Terdakwa dan Apriyansyah langsung mendekati korban dan
memukulkan linggis ke muka Korban Kamaruddin berkali-kali sehingga Korban
Kamaruddin jatuh dan tidak berdaya. Setelah korban jatuh dan tidak berdaya,
Terdakwa dan Apriyansyah memukulkan balok berkali-kali ke kepala korban
Kamaruddin hingga korban meninggal dunia.
Selanjutnya Terdakwa menuju kamar tidur dan bertemu korban Aisyah
lalu Terdakwa memukulkan linggis tersebut berkali-kali tepat mengenai muka
korban Aisyah membuat korban Aisyah jatuh tidak berdaya diatas tempat tidur
dan Apriansyah juga memukul korban dengan menggunakan potongan kayu balok
tepat mengenai muka dan kepala korban.
Setelah memastikan korban Kamaruddin dan Aisyah sudah tidak dapat
bergerak lagi, maka Terdakwa dan Apriansyah langsung mencari barang-barang
berharga dalam rumah tersebut, dan pada saat itu Terdakwa menarik dengan paksa
seuntai kalung emas yang dikenakan oleh korban Aisyah pada saat korban Aisyah
tidak dapat bergerak, selain itu Terdakwa dan Apriansyah Alias Apri bin Ijai
(yang disidangkan dalam berkas terpisah) membuka lemari milik para korban dan
membongkar pakaian yang tersimpan dalam rumah tersebut dimana pada saat itu
Apriansyah Alias Apri Bin Ijai (yang disidangkan dalam berkas terpisah) berhasil
Universitas Sumatera Utara
mengambil dan membawa uang sebesar Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu
rupiah).
Bahwa saat melakukan aksinya Terdakwa Muhammad Ali Alias Ali Bin
Jimmy Talu mengenakan baju kaos lengan pendek warna hitam campur kuning
bertulisan Powell, sedangkan Apriansyah mengenakan kaos lengan pendek warna
orange bertulisan Emba dan 1 lembar celana ¾ warna hijau merk Ronexy, satu
lembar jaket warna coklat mudah, sedangkan korban Kamaruddin mengenakan
baju kaos warna putih dan korban Aisyah mengenakan Daster.
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dan Apriansyah, korban meninggal
dunia saat itu juga sebagaimana diuraikan dalam Visum Et Repertum No. 257/ SKII/ KFTU/ 05/ 06 dan No. 256/ SK-II/ KF-TU/ 05/ 06 Tgl 26 Februari 2006 an.
Kamaruddin dan Aisyahdinyatakan para Korban meninggal karena pendarahan
otak yang diakibatkan oleh kekerasan benda tumpul pada kepala.
Pakaian yang dikenakan korban Kamaruddin dan Hj. Aisyah serta yang
dikenakan Terdakwa dan Apriansyah Alias Apri Bin Ijai (yang disidangkan dalam
berkas terpisah) serta alat yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan
sebagaimana diuraikan diatas dikirim ke Puslabfor Bareskrim Polri Laboratorium
Forensik Cabang Surabaya guna penyelidikan lebih lanjut dan berdasarkan Berita
Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri
Laboratorium Forensik Cabang Surabaya No.Lab.2627 / KBF /2006 tanggal 5
Juni 2006 dari hasil pemeriksaan barang bukti secara laboratoris kriminalistik
disimpulkan :
Universitas Sumatera Utara
1. Barang bukti No.2848 / 2006 / KBF, berupa 1 (satu) potong baju kaos
lengan pendek warna merah putih merk Vinex milik korban kamaruddin dan
2052 / 2006 / KBF berupa 1 potong jaket warna coklat muda merk Jetset
milik tersangka Apriansyah bin Ijai benar terdapat darah manusia dan
mempunyai golongan darah yang sama yaitu “O”.
2. Barang bukti No.2049 / 2006 / KBF berupa 1 (satu) potong daster motif
batik merah dan biru milik korban Hj. Aisyah adalah benar terdapat darah
manusia dan mempunyai golongan darah yang sama yaitu “B”.
3. Barang bukti No.2050 / 2006 / KBF berupa 1 (satu) buah balok (5,5 Cm x
3,5 Cm) panjang 33 Cm, 2051 / 2006 / KBF berupa 1 (satu) potong baju
kaos lengan pendek warna hitam (lapis luar) dan warna putih (lapis dalam)
lengan warna kuning merk Powell milik tesangka M. Ali Bin Jinmy Talu
benar tidak terdapat darah.
Bahwa selanjutnya barang bukti yang ditemukan penyidik Poltabes
Samarinda dan yang ditemukan penyidik Poltabes Samarinda berupa :
a. 1 (satu) lembar Jaket Warna Coklat Muda milik tersangka Apriansyah
b.1 (satu) lembar kaos warna merah Merk Emba milik tersangkaApriansyah
c.1 (satu) lembar celana warna hijau muda Merk Ronexy milik tersangka
Apriansyah
d.1 (satu) lembar baju kaos warna putih milik korban H. Kamaruddin
e.1 (satu) lembar baju daster milik korban Hj. Aisyah
Hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Cabang Surabaya berupa :
Universitas Sumatera Utara
1. Bercak darah yang terdapat di kaos warna putih milik korban
H.Kamaruddin
dan
jaket
warna
coklat
muda
milik
tersangka
Apriansyah,dengan hasil golongan darah yang sama yakni golongan darah
“O”.
2. Baju kaos warna merah milik tersangka Apriansyah, dan celana warna
hijaumuda ¾ Merk Ronexy milik tersangka Apriansyah, terdapat bercak
darah.
dikirim ke KA. IKF RSUD Dr. Sutomo Surabaya guna pemeriksaan DNA dan
berdasarkan pemeriksaan DNAProfile Analysis Report Laboratory of Molecular
Biology tanggal 6 Juli 2006 yang dibuat dan ditanda tangani oleh pemeriksa
Soekry E. Kusuma, Nip.130359282 pada kesimpulannya dinyatakan : analisa
DNA yang dikerjakan terhadap semua bukti dan khusus hasil dari DNAprofiling
yang dikerjakan dengan metode PCR dan sequencing yang dilakukan pada sampel
2 (kaos putih milik H. kamaruddin), sampel 1 daster Milik Hj. Aisyah dan sampel
4 kaos merah milik Apriansyah menghasilkan analisis ilmiah bahwa :
a. Jaket coklat muda-sampel 5 dan celana hijau muda sampel 3 tidak
ditemukan bercak darah berarti tidak ada DNA.
b. DNA yang ada pada kaos putih milik H. Kamaruddin sampel 2, identik
dengan DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4.
c. DNA yang ada pada daster milik Hj. Aisyah sampel 1 tidak identikdengan
DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4.
Jadi DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 Identik
dengan DNA yang ada pada kaos putih milik H. Kamaruddin sampel 2, tetapi
Universitas Sumatera Utara
DNA yang ada pada kaos merah milik Apriansyah sampel 4 tersebut tidak
identik dengan DNA yang ada pada daster milik H. Aisyah sampel 1.
2. Dakwaan
Dakwaan kesatu yaitu Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP dan
dakwaan kedua yaitu Pasal 365 ayat 1 jo ayat 4 KUHP.
3.Tuntutan Pidana
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda tanggal 1 Maret
2007 menuntut Terdakwa dengan Pasal 339 jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan
ancaman pidana penjara seumur hidup.
4. Putusan Hakim
a. Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.837 / Pid.B / 2006 / PN.Smda.
Tanggal 7 Maret 2007 menyatakan Terdakwa Muhammad Ali Alias Bin
Jimmy Talu telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana “Bersama-samamelakukan pencurian dengan kekerasan yang
mengakibatkan orang lainmeninggal dunia” serta menjatuhkan pidana
terhadap Terdakwa Muhammad Ali alias Ali Bin Jinmy Talu, dengan pidana
penjara selama 9 (sembilan) tahun.
b. Putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda No.36 / PID /
2007 / PT.KT. SMDA. Tanggal 3 Mei 2007 menyatakan Terdakwa
Muhammad Ali Alias Ali Bin Jinmy Talu telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Bersama-sama melakukan
pencurian dengan kekerasan yangmengakibatkan orang lain meninggal
Universitas Sumatera Utara
dunia”serta Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Muhammad Ali alias
Ali BinJimmy Taludengan pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun.
c. Putusan Mahkamah Agung Nomor 1967 K / Pid /2007 menolak permohonan
kasasi dari Pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum Pada Kejaksaan Negeri
Samarindatersebut.
5.Analisis Putusan
Melalui Putusan Mahkamah Agung No. 1967 K/Pid/2007 dan dengan
berhasil ditemukannya barang bukti dari Korban maupun Terdakwa.Dapat
disimpulkan bahwa tes DNA mempunyai kaitanerat dengan pelaku tindak pidana.
Analisis Putusan Mahkamah Agung No.1967 K/Pid/2007 :
a. Dakwaan Pertama dan Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa
dengan Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 KUHP sebenarnya kurang
tepat karena niat awal Terdakwa adalah untuk mencuri bukan untuk
membunuh.
b. Dakwaan kedua dengan Pasal 365 ayat 1 jo ayat 4KUHP telah tepat
adanya karena niat pertama terdakwa tersebut adalah untuk mencuri, tetapi
oleh karena diketahui korban dan korban berada di dalam ruangan
tersebut, maka para Terdakwa kemudian memukul korban dengan linggis
yang akhirnya korban meninggal dunia.
c. Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Samarinda No.837 / Pid. B / 2006 /
PN. Smda tanggal 7 Maret 2007 , telah sesuai dengan hukumnya tetapi
belum memenuhi rasa keadilan di masyarakat karena hanya dijatuhi 9
tahun penjara. Sedangkan isi Pasal 365 ayat 2 butir ke 4 KUHP dimana
Universitas Sumatera Utara
ancaman pidananya yaitu pidana mati atau pidana penjara seumur hidup
atau selama waktu tertentu paling lama 20 Tahun. Sehingga Putusan
Pengadilan Tinggi Samarinda menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara
kepada Terdakwa.
d. Kaitan tes DNA dengan pelaku tindak pidana tersebut salah satunya yaitu
dengan analisis Tes DNA dimana bercak darah milik korban H.
Kamaruddin identik dengan bercak darah di kaos Apriansyah dimana tes
DNA ini merupakan petunjuk yang penting untuk membuktikan bahwa
Terdakwa berada di tempat kejadian perkara pada saat kejadian tersebut
berlangsung.
e. Identiknya sampel DNAyang diperoleh dari bercak darah tersebut pada
baju korban dan Terdakwa, dan berdasarkan bercak darah, dapat diduga
kuat Terdakwa dan Apriansyah yang melakukan pemukulan dengan benda
tumpul tersebut karena darah dari Korban yang menempel pada baju
Terdakwa dan Apriansyah umumnya membentuk pola yang khas pada
kasus pemukulan dengan menggunakan benda tumpul yang berbentuk
cipratan darah yang khas dari Korban ke baju Terdakwa.
f. Pada putusan ini,terlihat bahwa Tes DNAsangat krusial demi terungkapnya
kebenaran materil pada kasus tersebut selain daripada keterangan
saksi,keterangan terdakwa, dll.Tes DNAdapat memberikan petunjuk bahwa
Terdakwa berada di tempat kejadian perkara dan dapat memberi petunjuk
pada Hakim untuk menetapkan Putusan.Hal ini penting untuk menghindari
korban salah tangkap oleh aparat penegak hukum.
Universitas Sumatera Utara
2. Tes DNA Dikaitkan Dengan Korban Tindak Pidana
Tes DNA yang mempunyai kaitan dengan Korban Tindak Pidana adalah
pada pelacakan hubungan genetik yang dilakukan dengan pemeriksaan
DNAterhadap 13 lokus Short Tandem Repeats (STR),yang dikenal sebagai
combinedDNAIndex System 13 (CODIS 13).CODIS 13 dianjurkan oleh FBI dan
digunakan di seluruh dunia,karena dengan pemeriksaan 13 lokus ini didapatkan
ketepatan identifikasi atau ketepatan determinasi yang amat tinggi,mendekati
100%.Analisis CODIS 13 cepat dan tepat sehingga digunakan secara luas
membuat pembandingan analisis DNAantar laboratorium yang berbeda di seluruh
dunia dimungkinkan. 112
Short Tandem Repeats (STR) adalah bagian DNA yang pendek dan bersifat
sangat polimorfik sehingga dijadikan lokus pilihan untuk penyelesaian kasuskasus forensik.Lokus STR memiliki keistimewaan karena memiliki jenis alel yang
banyak,tetapi dengan rentang yang sempit,sehingga memungkinkan diperbanyak
secara multipleks dalam satu tabung reaksi.Dengan melakukan pemeriksaan pada
banyak lokus STR,maka identifikasi individu dapat dilakukan dengan ketepatan
yang amat tinggi.STR merupakan core-DNA ,sehingga ia diturunkan menurut
hukum Mendel dari kedua orang tua.Pada setiap lokus STR,setiap anak memiliki
dua buah alel,dimana satu alel berasal dari ibunya (DNA maternal) dan alel
satunya lagi berasal dari ayahnya (DNA Paternal). 113
112
113
Abdul Munim Idries; Agung Legowo Tjiptomartono, op. cit., h. 224.
Ibid, h. 225.
Universitas Sumatera Utara
Kasus paternitas sesungguhnya merupakan sebagian saja dari kasus
sengketa asal-usul.Sengketa asal-usul berdasarkan objek sengketanya dapat
digolongkan menjadi beberapa jenis kasus,yaitu :
1. Kasus ragu orang tua(disputed parentage):yaitu kasus yang mencari
pembuktian siapa orang tua (ayah dan ibu) dari seorang anak.Yang
termasuk dalam kategori ini adalah kasus imigrasi,kasus pencarian
orangtua pada kasus penculikan,bayi tertukar,kasus terpisahnya keluarga
pada masa perang atau bencana dan kasus identifikasi korban tidak
dikenal.
2. Kasus ragu ayah (disputed paternity) : yaitu kasus yang mencari
pembuktian siapa ayah kandung dari seorang anak.Yang termasuk dalam
kategori ini adalah kasus imigrasi,kasus klaim keayahan oleh seorang
wanita,kasus perselingkuhan dan kasus incest.
3. Kasus ragu ibu (disputed maternity) : kasus yang mencari pembuktian
siapa ibu kandung dari seorang anak.Yang termasuk dalam kasus ini
adalah kasus bayi tertukar,kasus pembunuhan anak sendiri dan kasus
aborsi.
4. Kasus ragu kerabat :yaitu kasus yang mencari pembuktian apakah dua
orang atau lebih punya hubungan darah (kekerabatan tertentu).Yang
termasuk dalam kategori ini adalah pelacakan silsilah keluarga,kasus
pencarian keluarga setelah bencana alam,dsb 114
114
Ibid, h. 227.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pemeriksaan tesDNA untuk kasus-kasus tersebut pada setiap lokus
DNA adalah 2 buah fragmen DNA pada setiap lokus DNA, dimana satu fragmen
berasal dari ibu (fragmen maternal) dan satunya berasal dari ayah (fragmen
paternal). Setiap fragmen DNA tersebut dapat dilihat berupa pita pada PAGE atau
berupa duri (peak) pada elektroforesis kapiler. Notasi fragmen DNA tersebut
dinyatakan berupa angka, yang menyatakan panjang fragmen DNA. 115
Contoh : Lokus FGA dengan notasi sbb :
Tersangka Ayah : 16 , 19
Anak
: 14 , 16
Ibu
: 14 , 21
Berikut ini contoh tabel hasil tes DNA untuk analisis paternitas yang
menunjukkan tersangka pria adalah ayah biologis dari seorang anak.
Tabel 1
Hasil tes DNA untuk Analisis Ayah Biologis dari Seorang Anak. 116
No. Lokus
Mr. X
Anak B
Mrs. Y
Kesimpulan
01. CSF1P0
11 , 12
11 , 11
11 , 11
Mungkin
02. FGA
12 , 15
15 , 16
16 , 18
Mungkin
03. TH01
08 , 12
08 , 11
11 , 12
Mungkin
04. TPOX
15 , 15
15 , 15
14 , 15
Mungkin
05. VWA
19 , 21
19 , 22
20 , 22
Mungkin
06. D3S1358
11 , 12
10 , 12
10 , 12
Mungkin
07. D5S818
08 , 11
09 , 11
09 , 11
Mungkin
115
116
Ibid, h. 230.
Ibid, h. 231
Universitas Sumatera Utara
08. D7S820
07 , 09
07 , 07
07 , 08
Mungkin
09. D8S1179
14 , 16
14 , 18
17 , 18
Mungkin
10. D13S317
12 , 14
14 , 15
15 , 15
Mungkin
11. D16S539
08 , 11
08 , 09
08 , 09
Mungkin
12. D18S51
14 , 16
16 , 18
15 , 18
Mungkin
13. D21S11
14 , 14
13 , 14
13 , 15.2
Mungkin
Tabel 1 menerangkan bahwa :
a. Pada setiap lokus (daerah) DNA yang diperiksa, setiap anak memiliki
sepasang pita DNA, yang dinyatakan sebagai sepasang angka yang
menunjukkan panjangnya DNA.
b. Satu pita anak pasti ada padanannya (sama) dengan DNA ibunya (pita
maternal), sedangkan satu pita lainnya pasti ada padanannya (sama)
dengan DNA ayah kandungnya (pita paternal).
c. Seorang pria dikatakan ayah biologis (genetik) dari seorang anak, jika pita
paternal anak sama dengan salah satu DNA pria tersebut pada setiap lokus
DNA yang diperiksa.
d. Probability of Paternity pada kasus ini adalah 99.99998%
Berikut ini contoh tabel hasil tes DNA untuk analisis paternitas yang
menunjukkan tersangka pria adalah bukan ayah biologis dari seorang anak.
Tabel 2
Hasil tes DNA untuk Analisis Bukan Ayah Biologis dari Seorang Anak. 117
117
Ibid, h. 232
Universitas Sumatera Utara
No. Lokus
Mr. X
Anak A
Mrs. Y
Kesimpulan
01. CSF1P0
11 , 12
11 , 11
11 , 11
Mungkin
02. FGA
16 , 18
17 , 22
22 , 24
Eksklusi
03. TH01
09 , 10
12 , 12
12 , 11
Eksklusi
04. TPOX
14 , 15
14 , 15
12 , 15
Mungkin
05. VWA
19 , 21
20 , 22
19 , 22
Eksklusi
06. D3S1358
10 , 12
10 , 11
10 , 12
Eksklusi
07. D5S818
09 , 11
08 , 11
09 , 11
Eksklusi
08. D7S820
09 , 10
10 , 13
13 , 14
Mungkin
09. D8S1179
14 , 16
18 , 18
17 , 18
Eksklusi
10. D13S317
10 , 12
12 , 15
12 , 14
Eksklusi
11. D16S539
09 , 11
08 , 09
08 , 10
Mungkin
12. D18S51
14 , 16
18 , 18
16 , 18
Eksklusi
13. D21S11
14 , 15
13 , 13
13 , 15.2
Eksklusi
Tabel 2 menerangkan bahwa :
a. Eksklusi artinya terdapat ketidaksesuaian (tidak sama) DNA paternal anak
dengan DNA tersangka pada ayah lokus tersebut.
b. Seorang pria dikatakan bukan ayah biologis (genetik) dari seorang anak
jika pada dua atau lebih lokus DNA yang diperiksa didapatkan ada
ketidaksesuaian (eksklusi) DNA paternal anak dengan DNA pria tersebut.
c. Pada tabel 2 tersebut, didapatkan dari 13 lokus DNA yang diperiksa, ada 9
lokus DNA yang eksklusi. Hal ini menunjukkan anak A adalah bukan anak
biologis (genetik) anak dari Mr. X.
Universitas Sumatera Utara
d. Ketepatan dari pemeriksaan ini adalah mutlak (100%).
Berdasarkan kedua tabel tersebut, dapat dilihat secara jelas kaitan tes DNA
dengan paternitas dan maternitas seorang anak. Tes DNA untuk membuktikan
paternitas dan maternitas dari seorang anak selain digunakan dalam kasus ragu
orang tua, juga banyak digunakan dalam kaitan dengan korban tindak pidana.
Sehingga tes DNA ini juga mempunyai kaitan dengan korban tindak pidana,
khususnya korban tindak pidana yang tidak bisa diidentifikasi secara visual
contohnya berupa jenazah atau tulang belulang. Tes DNA ini dapat membantu
membuktikan ikatan anak dan orang tua sehingga membantu untuk membuat
terang kasus tindak pidana tersebut. Selanjutnya untuk lebih memahami kaitan
Tes DNA dengan Korban Tindak Pidana tersebut, penulis akan menganalisis
secara ringkas Putusan Mahkamah Agung No.89 PK/PID/2008.
1. Kronologis
Pada hari Sabtu tanggal 22 September 2007 di rumah kosong di Dsn.
Kalangan, Ds. Kalangsemanding, Kec. Perak, Kab. Jombang,Terdakwa Imam
Chambali alias Kemat bersama dengan Devid Eko Priyanto melakukan
pembunuhan terhadap Korban M.Asrori, motifnya karna Terdakwa sakit hati dan
cemburu korban mempunyai pacar yang lebih tampan dari pacar Terdakwa dan
Terdakwa pula menyukai pacar dari saksi korban tersebut. Cara Terdakwa
melakukan pembunuhan tersebut yaitu dengan mengajak Devid Eko Priyanto
untuk menghabisi Korban M. Asrori yang dilakukan dengan mengajak Korban ke
sebuah rumah kosong dan mendekap tubuh dan menyumbat mulut saksi korban
dengan menggunakan tangan supaya korban tidak berteriak kemudian Terdakwa
Universitas Sumatera Utara
memukul korban dengan menggunakan kayu balok bekas bangunan kebagian
belakang leher korban dengan keras sebanyak satu kali mengakibatkan korban
jatuh ke tanah dan tidak sadarkan diri. Setelah itu Terdakwa bersama Devid Eko
Priyanto mengangkat tubuh korban ke luar rumah lalu dimasukkan ke dalam
mobil Carry dibangku tengah lalu dibawa menuju ke Desa Bandar Kedungmulyo,
sesampai di Dusun Braan Terdakwa menemukan tempat yang dianggap aman
yaitu di tengah sawah bekas tanaman tebu yang telah ditebang, kemudian
Terdakwa dan Devid Eko Priyanto menurunkan korban ke tempat bekas tebangan
tebu lalu Terdakwa melepas celana dan celana dalam yang dipakai korban setelah
itu Terdakwa mengambil pisau yang ada di dalam mobil lalu Terdakwa menusuk
dan merobek perut korban hingga ususnya ke luar untuk memastikan korban
sudah meninggal dunia dan Devid mengambil oli bekas yang ada di dalam mobil
kemudian oli tersebut oleh Terdakwa disiramkan ke muka korban dengan tujuan
untuk menghilangkan identitas korban, setelah itu Terdakwa melepas jaket switer
yang dipakainya dan Devid Eko Priyanto melepas jaket parasit warna biru yang
dipakainya kemudian diletakkan disamping korban sedangkan celana dalam, 2
HP, dompet yang berisi uang dibawa Terdakwa untuk disimpan setelah itu
Terdakwa dan Devid Eko Priyanto menutupi tubuh korban dengan daun tebu
kering hingga tidak kelihatan.
Akibat perbuatan Terdakwa korban M. Asrori meninggal dunia
sebagaimana Visum Et Repertum Jenazah No. 371/04/415.39/X/2007 tanggal 25
Oktober 2007 yang dibuat dan ditandatangani oleh Rudy Prayudiya Ariyanto
dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang, dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
kesimpulan pemeriksaan :Tidak dapat disangkal, bahwa korban meninggal dunia
karenapendarahan rongga
perut
karena robekan dinding
perut
sebagai
akibatpersentuhan dengan benda tajam.
2. Dakwaan
Terdakwa didakwa dengan dakwaan primair dengan Pasal 340 KUHP jo
55 ayat 1 KUHP subsidair Pasal 338 KUHP jo 55 ayat 1 KUHP.
3. Tuntutan Pidana
Jaksa / Penuntut Umum tanggal 17 April 2008 menuntut Terdakwa dengan
Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana 17 Tahun
penjara.
4. Pertimbangan Hakim
a. Terdapat Keadaan Baru (NOVUM)
Novum 1 : Pengakuan dari Very Idham Heryansyah alias Ryan
yang mengaku telah membunuh M. Asrori dan menyatakan bahwa M.
Asrori adalah korban ke 11 dan mayatnya yang disebut Mr. X dikubur di
pekarangan belakang rumah orang tuanya di dusun Maijo, Desa Jatiwates,
Kecamatan Tembeleng, Kabupaten Jombang. Sedangkan kesimpulan
penyidik dan penuntut umum beserta kakak M. Asrori hanya dengan
identifikasi visual menyatakan mayat yang berada di kebun tebu di Desa
Braan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang adalah M.
Asrori.
Novum 2 : Berdasarkan surat hasil tes laboratorium DNA No. Pol :
R/ 08012. D/ DNA/ VIII/ 2008 / Biddokpol tgl 27 Agustus 2008 oleh Putut
Universitas Sumatera Utara
Wibowo, DNAMr. X yang dikubur di belakang rumah orang tua Very
Idham Heryansyah alias Ryan identik dengan DNA M. Jalal (ayah kandung
M. Asrori) dan Dewi Muntari (ibu kandung M. Asrori). Disimpulkan
bahwa dengan nilai kebenaran pemeriksaan DNA lebih dari 99,99% bahwa
Mr. X yang dibunuh oleh Ryan teridentifikasi sebagai M. Asrori als Aldo.
Novum 3 : Berdasarkan Surat Pemeriksaan DNA No. R/ 08012. E/
DNA/ IX/ 2008/ Biddokpol Tanggal 16 September 2008 menyatakan hasil
tes DNA mayat Mr. XX yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan
Kabupaten Jombang identik dengan keluarga Fauzin Suyanto dan
merupakan anak biologis dari Ny. Suyati selaku ibu kandung Fauzin
Suyanto alias Antonius yang dilakukan dengan pembongkaran makan Mr.
XX yang sebelumnya diyakini sebagai mayat M. Asrori. Ny. Suyati
mengakui telah kehilangan anak laki-laki yang bernama Fauzin Suyanto
sejak tahun 2007.
Disimpulkan bahwa dalam kasus a quo telah terjadi error in
subjective kesalahan Terdakwanya dan kesalahan menangkap. Dengan
adanya novum tersebut, maka Terdakwa harus dinyatakan tidak terbukti
dan karenanya harus dibebaskan.
5. Putusan Hakim
a. Putusan Pengadilan Negeri Jombang No. 48/Pid.B/2008/-PN.JMB. tanggal
8 Mei 2008 menjatuhkan pidana penjara selama 17 (tujuh belas) tahun
kepada Terdakwa.
Universitas Sumatera Utara
b. Putusan Mahkamah Agung No.89 PK/PID/2008 membatalkan Putusan
Pengadilan Negeri Jombang No. 48/Pid.B/2008/- PN.JMB. tanggal 8 Mei
2008
dan mengadili kembali dengan menyatakan Terpidana IMAM
CHAMBALI als. KEMAT tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair
dan Subsidair dan membebaskan oleh karena itu kepada Terpidana dari
segala dakwaan.
6.Analisis Putusan
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung No.89 PK/PID/2008 penulis
dapat memberikan analisis ringkas bahwa :
a. Hal pertama yang mendasari kesalahan penangkapan dan penuntutan pada
kasus ini adalah karena tidak dilakukannya tes DNA terlebih dahulu
terhadap para korban. Sehingga menyebabkan ketidakpastian hukum di
Indonesia.
b. Pada kasus ini tes DNAmempunyai kaitan terhadap korban tindak
pidana,khususnya dalam pengungkapan identitas korban yang tidak bisa
diidentifikasi lagi secara visual.Hal ini dapat dibuktikan dengan
dilakukannya tes DNA yang dilakukan terhadap Mr.X yang dikubur
dibelakang rumah orang tua Very Idham Heryansyah alias Ryan ternyata
adalah Korban M.Asrori karena hasil Tes DNA membuktikan bahwa DNA
korban M.Asrori identik dengan Ayahnya M.Jalal dan Ibunya Dewi
Muntari dengan nilai kebenaran lebih dari 99,99% dan juga hasil tes DNA
Universitas Sumatera Utara
korban Mr. XX yang ditemukan di kebun tebu Desa Braan Kabupaten
Jombang identik dengan keluarga Fauzin Suyanto dan merupakan anak
biologis dari Ny. Suyati.
c. Tes DNA juga mempunyai peranan penting dalam pembuktian sebuah
kasus tindak pidana. Dalam kasus ini, tes DNA dapat membuktikan
identitas para korban yang sebenarnya secara ilmiah yaitu mayat Korban
M. Asrori ternyata dikuburkan di Dusun Maijo, Desa Jatiwates,
Kecamatan Tembeleng, Kabupaten Jombang dan ternyata tes DNA ini
langsung bertentangan dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang
menyatakan Terdakwa membunuh M. Asrori dan menguburkannya di
kebun tebu Desa Braan Kabupaten Jombang sehingga Terdakwa Imam
Chambali alias Kemat akhirnya dibebaskan oleh Mahkamah Agung.
d. Tes DNAyang jika dilakukan pada proses penyelidikan juga dapat
menciptakan kepastian hukum dan mencegahkasus salah tangkap terhadap
pelaku pembunuhan. Di dalam putusan tersebut dapat terlihat bahwa jika
tes DNA tidak dilakukan pada kasus-kasus seperti pembunuhan,maka
rentan terjadi kekeliruan hakim dalam putusan pengadilan.
e. Tes DNAtelah berperan penting untuk membuktikan bahwa Terdakwa
Imam Chambali alias Kemat tidak bersalah. Tanpa tes DNA, maka
Terdakwa tetap akan menjalani hukuman pidana penjara hingga saat
Universitas Sumatera Utara
Download