BAB I PENDAHULUAH 1.1. Latar Belakang Masalah Pasca revolusi

advertisement
 BAB I
PENDAHULUAH
1.1. Latar Belakang Masalah
Pasca
revolusi
Industri,
banyak
barang-barang
yang
diproduksi
menggunakan mesin. Pada saat itu mesin dianggap lebih akurat dan mampu
mengurangi kinerja manusia serta dapat memangkas waktu produksi. Hal tersebut
masih berlangsung hingga saat ini, termasuk di Indonesia. Banyak perlengkapan
sehari-hari yang diproduksi menggunakan mesin. Di tengah kondisi tersebut,
produsen besar cuma mengadirkan bahan yang murah dengan produksi masal.
Indonesia kaya akan sumber daya alam. Salah satu sumber yang mudah
dijumpai adalah kayu. Pemanfaatan kayu di Indonesia cukup tinggi. Kayu dapat
diolah menjadi perlengkapan sehari-hari seperti almari, meja, kursi, pintu dll.
Sering kali dalam pembuatan perlengkapan tersebut menyisakan potongan kayu
yang sudah tidak dibutuhkan. Oleh beberapa orang, sisa bahan tersebut dapat
dimanfaatkan menjadi sebuah barang yang memiliki nilai guna dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dengan pengolahan pemanfaatan kerajinan yang
menonjolkan nilai seni dari sebuah kayu dengan unsur natural kayu tersebut.
Masyarakat sekarang membutuhkan sebuah produk yang bernuansa modern,
simple dan natural dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini didasari oleh
kesibukan dan kegiatan sehari-hari yang bersinggungan langsung dengan barangbarang industri dalam kehidupannya. Produk industri mempunyai beberapa
dampak yang kurang baik terhadap lingkungan sehingga mendorong banyak
masyarakat yang sadar dan mulai hidup menggunakan produk dari bahan natural.
Lumberjack hadir dengan menawarkan inovasi handcraft berbahan kayu
dengan mengolah limbah kayu berbagai macam bentuk dan fungsi seperti frame,
pot kaktus, jam dinding, rak dinding, tempat pensil dll. Dengan pengolahan
1 2 profesional dan bernilai seni akan menciptakan hasil yang menampilkan sisi
natural dari sebuah kayu, walaupun menggunakan barang limbah meubel.
Lumberjack merupakan perusahaan yang baru berdiri pada 5 Mei 2016
dimana Lumberjack tersebut masih baru dan belum dikenal oleh khalayak umum.
Maka dari itu perlu adanya iklan dalam mengenalkan Lumberjack tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Lumberjack, omset
penjualan bulan Mei sampai Oktober. Bulan pertama sebesar Dua juta tiga ratus
tujuh belas ribu rupiah. Bulan kedua menjadi tiga juta dua ratus dua puluh tujuh
rupiah. Bulan ketiga mengalami penurunan menjadi satu juta tujuh ratus dua
puluh delapan rupiah. Bulan keempat mengalami penurunan lagi Satu juta empat
ratus dua puluh lima rupiah. Bulan kelima mengalami penurunan hingga satu juta
dua ratus lima puluh ribu rupiah. Bulan keenam terakhir ini mengalami perubahan
hingga delapan ratus empat puluh lima ribu rupiah. Berikut tabel dan grafik omset
penjualan Lumberjack dari bulan Mei – Oktober.
Tabel 1.2 : Daftar Omset Penjualan Lumberjack
Sumber : Lumberjack
No
Bulan
Omset Penjualan
1
Mei 2016
Rp. 2.317.000
2
Juni 2016
Rp. 3.227.000
3
Juli 2016
Rp. 1.728.000
4
Agustus 2016
Rp. 1.425.000
5
September 2016
Rp. 1.250.000
6
Oktober 2016
Rp. 845.000
3 Grafik Omset Penjualan Lumberjack
3.500.000
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
Grafik Omset Penjualan lumberjack
500.000
0
Gambar 1.1 : Grafik Omset Penjualan Lumberjack
Sumber : Lumberjack
Dari omset penjualan diatas dapat dilihat bahwa Lumberjack penurunan
penjualan cukup tajam. Pemilik berkeinginan, Lumberjack miliknya bisa dikenal
khalayak umum oleh masyarakat kota Semarang. Selama ini iklan yang telah
dilakukan Lumberjack hanya dari informasi mulut ke mulut (wordof mouth).
Selain itu iklan yang pernah dilakukan adalah melalui media sosial Instagram
yang dilakukan pada saat pertama kali Lumberjack di buka dan melalui media
sosial BBM pun, tidak setiap hari. Faktor persaingan kerajinan pembuatan pigura
atau frame juga memiliki pengaruh dalam penurunan pendapatan Lumberjack hal
ini diperketat dengan banyaknya kerajinan pigura atau frame di kota Semarang
yang sudah lama berdiri maupun yang baru berdiri dengan menyediakan varian
menu yang lebih beragam dan harga yang lebih terjangkau bagi mahasiswa.
Banyaknya kompetitor di kota Semarang tersebut juga mempengaruhi penurunan
pendapatan Lumberjack.
Maka dari itu perlu diadakanya
perancangan media visual iklan yang
disampaikan melalui iklan Lumberjack untuk mengenalkan pada khalayak umum
sehingga masyarakat dan perusahaan mengetahui jasa yang di jual Lumberjack
4 dengan demikian diharapkan hasil karya Lumberjack bisa dikenal oleh masyarakat
kota Semarang. Adanya perancangan iklan Lumberjack dengan media-media
dalam mewujudkan pengenalan Lumberjack kepada khalayak umum dan
perusahaan di Semarang.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang media visual iklan Lumberjack, agar dapat
mengenalkan produk yang di jual kepada khalayak umum dan perusahaan di
Semarang.
1.3. Batasan Masalah
Batasan permasalahan dalam perancangan ini hanya sebatas membuat media
iklan Lumberjack di kota Semarang, sebagai media penarik konsumen baru
sehingga dapat menaikkan omset penjualan. Media iklan yang diciptakan harus
bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk Lumberjack. Target
marketing dalam media iklan ini ditujukan kepada kalangan menengah dengan
target audience usia 17-50 tahun dengan potensi pasar mengalihkan pilihan
konsumen kepada Lumberjack dibandingkan dengan produk yang sudah ada
sebelumnya.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan dari membuat perancangan ini adalah merancang media iklan
Lumberjack yang bisa digunakan untuk mengenalkan kepada khalayak umum
membeli produk Lumberjack sebagai salah satu produk terbaik di kota Semarang
agar dapat meningkatkan omset penjualan.
1.5 Manfaat Perancangan
Perancangan media iklan Lumberjack ini diharapkan mempunyai manfaat
untuk beberapa pihak diantaranya :
5 1.5.1.Manfaat untuk Client :
Bagi Lumberjack hasil dari perancangan media iklan ini dapat digunakan
sebagai masukan pihak manajemen Lumberjack dalam kebijakan bagaimana
merancang media iklan Lumberjack guna meningkatkan omset penjualan.
1.5.2.Manfaat untuk Penulis :
Dari perancangan ini, penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang
telah dipelajari tentang perancangan media iklan melalui desain komunikasi
visual.
1.5.3.Manfaat untuk Universitas :
Dari perancangan ini, Universitas dapat mencetak mahasiswa dan
mahasiswi yang unggul dibidangnya agar dapat diterima oleh masyarakat.
1.6
Metode Penelitian
Dalam tugas akhir perancangan media iklan Lumberjack ini peneliti
menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Penelitian menggunakan metode kualitatif, data diperolehdari sumber data
primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dan
observasi lapangan. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui internet,
kepustakaan dan dokumentasi.
Adapun jenis – jenis data tersebut adalah :
a. Data Primer
1. Wawancara
Dilakukan dengan narasumber yang berkepentingan dengan subyek
bahasan antara lain pemilik Lumberjack, manajer Lumberjack dan
konsumen. Pertanyaan yang diajukan adalan tentang sejarah dari
Lumberjack, produk Lumberjack, karakteristik target market dan
kepuasan konsumen.
6 2. Observasi
Observasi lapangan melibatkan peneliti secara langsung sehingga
dapat mengamati proses pembuatan di galeri Lumberjack, serta
mengetahui respon konsumen atas pelayanan dan kualitas produk
Lumberjack.
3. Studi Pustika
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data sekunder yang
berasal baik dari buku, jurnal, maupun internet dengan menggunakan
cara mengutip, mencatat dan meringkas.
4. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dilakukan untuk
memperoleh data yang berupa gambar-gambar yaitu foto frame, pot
kaktus, jam dinding, rak dinding dan tempat pensil.
1.6.2 Metode Analisis Data
Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan analisis untuk mengolah
data-data tersebut menjadi sebuah perancangan yang berdasarkan pada fakta yang
terjadi. Dalam metode analisis data peneliti menggunakan metode analisis SWOT
( Strength, Weakness, Opportunity, Threath ). Freddy Rangkuti ( 2009: 18 )
analisis SWOT merupakan identifikas berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan stategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengt) dan peluang (opprtunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (theats).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perancangan
strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Demi menemukan
Unique Selling Proposition (USP) dari produk tersebut
sehingga dapat bersaing lebih baik di pasaran.
7 Dengan menggunakan metode analisis SWOT, maka peneliti akan
mendapatkan ide-ide baru yang mengacu berkembangnya kreatifitas peneliti
dalam merancang media iklan Lumberjack sehingga dapat menaikkan omset
penjualan.
1.7
Tinjauan Teori
Landasan teori berisi data yang relevan dengan perancangan ini. Dalam
kajiannya akan dipaparkan beberapa fakta, konsep, prosedur, maupun teori-teori
yang terkait dengan perancangan.
1.7.1 Teori Tentang Perancangan
a.
Perancangan
Kata perancangan menurut Ejaan Bahasa Indonesia berasal dari kata
kerja “merancang” yang mendapatkan awal per- dan akhiran -an dan terjadi
peleburan kata sehingga membentuk kata perancangan. Kata meracang
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya merencanakan,
mengatur sesuatu terlebih dahulu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa perancangan merupakan usaha untuk mengatur, merencanakan
sesuatu yang baru setelah melakukan kegiatan penelitian agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapioleh perusahaan.
b.
Promosi
Promosi (Irawan, 2016) merupakan salah satu kegiatan pemasaran
yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan
hidup
perusahaan
serta
meningkatkan
kualitas
penjualan
untuk
meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau
jasadari suatu perusahaan. Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang
digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan orangorang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah
tangga. Menurut Simamora (2001) ada beberapa alasan para pemasar
melakukan promosi.
8 1. Menyediakan informasi
Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari fungsi informasi yang
sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan
program baru yang dapat membantunya dan para penjual dapat
menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan
jasa.
2. Merangsang permintaan
Para pemasar menginginkan konsumen konsumen membeli
produknya dan mereka menggunakan promosi untuk membuat
konsumen melakukan permintaan.
3. Membedakan produk
Organisasi-organisasi
mencoba
membedakan
mereka
dan
produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang
tidak banyak berbeda dari pesaingnya.
4. Mengingatkan para pelanggan
Mengingatkan
para
pelanggan
akan
manfaat
dari
produk
perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada pesaing pada
saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan
produknya.
5. Menghadang pesaing
Promosi dapat digunakan untuk menghadapai upaya pemasaran
dari pesaing untuk melawan kampanye periklanan.
6. Menjawab berita negatif
Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan
perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban
publisitas dan pemalsuan.
9 7. Memuluskan fluktuasi permintaan
Perusahaan bnayak mengalami tantangan-tantangan permintaan
musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama
beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya.
Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara
kepincangan-kepincangan permintaan musiman tersebut.
c.
Teori Iklan
Gitosudarmo (2008 : 228) Periklanan adalah merupakan alat utama
bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat
dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, televisi ataupun
dalam bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempattempat yang strategis.”
Dari beberapa pendapatan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
iklan merupakan suatu bentuk komunikasi massa; radio, surat kabar,
majalan, dan sebagainya. Sehingga advertising mempunyai sifat non
personal dan merupakan suatu alat untuk mempromosikan produk atau jasa
tanpa mengadakan kontak langsung serta si pemasang iklan harus
membayar dengan tarif tertentu yang berlaku.
Relevansinya dengan permasalahan yang diangkat adalah perancang
dapat menggunakan teori iklan ini sebagai acuan membuat media visual
iklan produk Lumberjack yang menarik dan dapat menyampaikan informasi
produk dengan tepat.
1.7.2. Tinjauan Tentang Perancangan
a.
Teori Fotografi
Fotografi (Inggris : Photography) berasal dari bahasa Yunani yaitu
"Photos" yang berarti Cahaya dan "Grafo"yang berarti Melukis atau
Menulis. Jadi Fotografi adalah proses menggambar atau melukis dengan alat
dan menggunakan media cahaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
10 fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto
dari sebuah objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek
tersebut pada media peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap
cahaya adalah kamera. Tanpa cahaya tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan memasuki medium
pembiasan (Kusrianto, 2007)
Menurut (Graham, 1997) Fotografi menghasilkan tata bahasa baru
berupa visual language, dan yang paling penting adalah kemampuan
membentuk
etika
cara
pandang
baru
terhadap
suatu
kenyataan.
Kehadirannya ada dimana mana, telah diserap dan mengendap di dalam
benak tiap manusia modern sebagai sebuah antalogi citra - citraan. Fotografi
memiliki sifat objektif, menjadikan citraan fotografi sebagai pilar untuk
menguak kebenaran pada berbagai disiplin ilmu misalnya sosial, politik,
seni, sains, dan teknologi. Ranah dunia fotografi termasuk juga dalam
pengembangan dunia film, video, dan televisi.
Dapat disimpulkan bahwa fotografi adalah suatu proses melukis
menggunakan cahaya dan alat penangkap cahaya yang dapat menghasilkan
tata bahasa baru berupa visual language dan dapat menimbulkan etika
pandang baru. Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah, dari
materi diatas akan menggunakan teori dari Graham karena lebih
menjelaskan manfaat dari fotografi itu sendiri, dan bisa membantu dalam
pembuatan desain media promosi untuk produk Cash Pomade agar bisa
menyampaikan pesan secara visual dengan cara pandang baru yang tepat.
b.
Teori Warna
Warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar
mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman atau pendesain. Warna
sangatlah mampu untuk mempengaruhi suatu emosi dan kepribadian
seseorang, dan mampu menimbulkan efek - efek tertentu. (Hideaki, 1987)
11 membuat klasifikasi lain dari warna, dia mengambil dari karakteristiknya,
yaitu :
1. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran
warna terletak warna - warna yang berada dari lingkaran merah
sampai kuning.
2. Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu
melalui biru.
3. Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih, hitam
4. Warna tua atau gelap : warna - warna tua yang mendekati warna
hitam yaitu coklat tua, biru tua, dan sebagainya.
5. Warna muda : warna - warna yang mendekati warna putih.
6. Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran warna abu abu.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik warna perlu dijadikan
pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai tujuan yang diinginkan
oleh seniman atau pendesain.
Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah Teori Warna akan
membantu perancang dalam mendesain media iklan bagi produk
Lumberjack agar warna yang tercipta bisa pas dan dapat mencapai tujuan
yang diinginkan oleh perancang.
c.
Teori Tipografi
Huruf adalah bentuk visual yang dipresentasikan dalam bentuk tulisan
yang dapat digunakan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk
visual langsung (A, B, dan C).
12 Pada buku Tipografi yang ditulis oleh (Sihombing, 2001:13), tipografi
merupakan salah satu pengetahuan disiplin seni mengenai huruf. Huruf
merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen
dasar untuk membangun kata atau kalimat. Rangkaian huruf atau kalimat
tidak hanya memberikan suatu makna yang mengacu pada sebuah objek
maupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan menyuarakan suatu citra
ataupun kesan secara visual. Komponen visual yang terdapat pada huruf
antara lain :
1. Baseline : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas
dari bagian terbawah setiap huruf besar.
2. Capline : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas
dari bagian teratas setiap huruf besar.
3. Meanline : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas
dari bagian teratas setiap huruf kecil.
4. X-Haight : Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. Xheight merupakan tinggi dari badan huruf kecil.
5. Ascender : Begian dari huruf kecil yang posisinya tepat diantara
capline dan meanline.
6. Descender : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada
dibawah baseline.
Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak
mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam
keguanaanya senantiasa diperhatikan keidah-kaidah estetika, kenyamanan
keterbacaannya, serta interaksi terhadap ruang dan elemen-elemen visual
sektarnya. Susunan huruf-huruf disebut juga teks, teks yang menjelaskan
informasi pada suatu desain komunikasi visual terdiri dari headline,
subheadline, body copy, signature, caption, callout, dan closing word.
13 Dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sebagai wakil dari bahasa
verbal dengan bentuk visual langsung, yang merupakan salah satu disiplin
seni mengenai huruf yang dapat memberikan suatu makna yang mengacu
pada suatu gagasan dan mampu menyuarakan suatu citra atapun kesan
visual.
Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah perancang dapat
membuat media iklan Lumberjack dengan menggunakan tipografi yang
tepat yang dapat memberikan informasi yang mampu menyuarakan suatu
citra maupun kesan visual.
d.
Teori Website
Website (Riyadi, 2012:19) atau situs dapat diartikan sebagai
kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar
diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian
bangunan
yang
saling
terkait
dimana
masing-masing
dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis
apabila isi informasi website tetap, jarang berubah dan isi informasinya
searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi
website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah
berasal dari pemilik serta pengguna. Menurut (Arief, 2011) Web adalah
salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks,
gambar, suara, animasi, video) yang menggunakan protokol HTTP
(hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan
perangkat lunak yang disebut browser. Menurut (Hanson,2000) Web
merupakan system hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk
akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat
seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkontribusi
pada web. Web merupakan system yang menyebabkan pertukaran data
diinternet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar :
14 1. Server Web : sebuah computer dan software yang menyimpan dan
mendistribusikan data ke computer lainnya melalui internet.
2. Browser Web : software yang dijalankan pada computer pemakai
atau client yang meminta informasi dari server web yang
menampilkannya sesuai denagn file data itu sendiri.
e.
Teori Video
Video merupakan media pembelajaran yang menyajikan gambar
hidup dan suara sehingga nuansa dan sensasinya seperti keadaan nyata.
Penggunaan video sebagai media pembelajaran sangat tepat apabila14
tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas) seperti mengelas
dengan oxy-acetylene (Ronald H. Anderson, 1994 : 102).
f.
Teori Perancangan
Teori perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk
menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik
sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang
dengan memanfaatkan informasi yang ada. Perancangan suatu alat termasuk
dalam metode teknik, dengan demikian langkah-langkah pembuatan
perancangan akan mengikuti metode teknik. (Roebuck, 1995) menerangkan
bahwa teknik perancangan teknik adalah suatu aktifitas dengan maksud
tertentumenuju ke arah tujuan dari pemenuhan kebutuhan manusia, terutama
yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban kita. Dari definisi
tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan yaitu :
1. Aktifitas dengan maksud tertentu.
2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia.
3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi.
15 Dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses
menganalisi, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik
sistem fisik maupun non fisik yang optimum dengan memanfaatkan
informasi yang ada.
Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah perancang
dapat membuat suatu perancangan media iklan Lumberjack dengan
memperhatikan segmentasi pasar yang ingin dituju, sehingga akan
tahu bagaimana desain yang cocok serta aplikasi yang pas.
g.
Media Periklanan dan Promosi
Berdasarkan dokumentasi (Madjadikara, 2004 :11-13) di
dalam
periklanan ada dua jenis media iklan yaitu media lini atas (above the
line) dan media lini bawah (below the line). Iklan lini atas (above the
line) adalah
iklan yang mengharuskan pembayaran komisi pada biro
iklan, misalnya tayangan iklan pada media cetak, televisi, radio, bioskop,
billboard, dan sebagainya. Sedangkan iklan lini bawah (below the line)
adalah jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya pembayaran komisi
seperti misalnya iklan pada pameran, brosur, lembar informasi, pamflet, dan
sebagainya.
Dapat disimpulkan bahwa jenis media peiklanan dan promosi ada dua
yaitu iklan lini atas (above the Line) yang mengharuskan pembayaran pada
pengiklan dan iklan lini bawah (below the line) yang tidak mengharuskan
adanya pembayaran atau komisi.
Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah perancang dapat
membuat dua jenis media iklan berdasarkan budget yang dimiliki dan
disesuaikan dengan kebutuhan iklan Lumberjack.
Download