BAB I PENDAHULUAH 1.1. Latar Belakang Masalah Pasca revolusi Industri, banyak barang-barang yang diproduksi menggunakan mesin. Pada saat itu mesin dianggap lebih akurat dan mampu mengurangi kinerja manusia serta dapat memangkas waktu produksi. Hal tersebut masih berlangsung hingga saat ini, termasuk di Indonesia. Banyak perlengkapan sehari-hari yang diproduksi menggunakan mesin. Di tengah kondisi tersebut, produsen besar cuma mengadirkan bahan yang murah dengan produksi masal. Indonesia kaya akan sumber daya alam. Salah satu sumber yang mudah dijumpai adalah kayu. Pemanfaatan kayu di Indonesia cukup tinggi. Kayu dapat diolah menjadi perlengkapan sehari-hari seperti almari, meja, kursi, pintu dll. Sering kali dalam pembuatan perlengkapan tersebut menyisakan potongan kayu yang sudah tidak dibutuhkan. Oleh beberapa orang, sisa bahan tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sebuah barang yang memiliki nilai guna dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan pengolahan pemanfaatan kerajinan yang menonjolkan nilai seni dari sebuah kayu dengan unsur natural kayu tersebut. Masyarakat sekarang membutuhkan sebuah produk yang bernuansa modern, simple dan natural dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini didasari oleh kesibukan dan kegiatan sehari-hari yang bersinggungan langsung dengan barangbarang industri dalam kehidupannya. Produk industri mempunyai beberapa dampak yang kurang baik terhadap lingkungan sehingga mendorong banyak masyarakat yang sadar dan mulai hidup menggunakan produk dari bahan natural. Lumberjack hadir dengan menawarkan inovasi handcraft berbahan kayu dengan mengolah limbah kayu berbagai macam bentuk dan fungsi seperti frame, pot kaktus, jam dinding, rak dinding, tempat pensil dll. Dengan pengolahan 1 2 profesional dan bernilai seni akan menciptakan hasil yang menampilkan sisi natural dari sebuah kayu, walaupun menggunakan barang limbah meubel. Lumberjack merupakan perusahaan yang baru berdiri pada 5 Mei 2016 dimana Lumberjack tersebut masih baru dan belum dikenal oleh khalayak umum. Maka dari itu perlu adanya iklan dalam mengenalkan Lumberjack tersebut. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di Lumberjack, omset penjualan bulan Mei sampai Oktober. Bulan pertama sebesar Dua juta tiga ratus tujuh belas ribu rupiah. Bulan kedua menjadi tiga juta dua ratus dua puluh tujuh rupiah. Bulan ketiga mengalami penurunan menjadi satu juta tujuh ratus dua puluh delapan rupiah. Bulan keempat mengalami penurunan lagi Satu juta empat ratus dua puluh lima rupiah. Bulan kelima mengalami penurunan hingga satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah. Bulan keenam terakhir ini mengalami perubahan hingga delapan ratus empat puluh lima ribu rupiah. Berikut tabel dan grafik omset penjualan Lumberjack dari bulan Mei – Oktober. Tabel 1.2 : Daftar Omset Penjualan Lumberjack Sumber : Lumberjack No Bulan Omset Penjualan 1 Mei 2016 Rp. 2.317.000 2 Juni 2016 Rp. 3.227.000 3 Juli 2016 Rp. 1.728.000 4 Agustus 2016 Rp. 1.425.000 5 September 2016 Rp. 1.250.000 6 Oktober 2016 Rp. 845.000 3 Grafik Omset Penjualan Lumberjack 3.500.000 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 Grafik Omset Penjualan lumberjack 500.000 0 Gambar 1.1 : Grafik Omset Penjualan Lumberjack Sumber : Lumberjack Dari omset penjualan diatas dapat dilihat bahwa Lumberjack penurunan penjualan cukup tajam. Pemilik berkeinginan, Lumberjack miliknya bisa dikenal khalayak umum oleh masyarakat kota Semarang. Selama ini iklan yang telah dilakukan Lumberjack hanya dari informasi mulut ke mulut (wordof mouth). Selain itu iklan yang pernah dilakukan adalah melalui media sosial Instagram yang dilakukan pada saat pertama kali Lumberjack di buka dan melalui media sosial BBM pun, tidak setiap hari. Faktor persaingan kerajinan pembuatan pigura atau frame juga memiliki pengaruh dalam penurunan pendapatan Lumberjack hal ini diperketat dengan banyaknya kerajinan pigura atau frame di kota Semarang yang sudah lama berdiri maupun yang baru berdiri dengan menyediakan varian menu yang lebih beragam dan harga yang lebih terjangkau bagi mahasiswa. Banyaknya kompetitor di kota Semarang tersebut juga mempengaruhi penurunan pendapatan Lumberjack. Maka dari itu perlu diadakanya perancangan media visual iklan yang disampaikan melalui iklan Lumberjack untuk mengenalkan pada khalayak umum sehingga masyarakat dan perusahaan mengetahui jasa yang di jual Lumberjack 4 dengan demikian diharapkan hasil karya Lumberjack bisa dikenal oleh masyarakat kota Semarang. Adanya perancangan iklan Lumberjack dengan media-media dalam mewujudkan pengenalan Lumberjack kepada khalayak umum dan perusahaan di Semarang. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana merancang media visual iklan Lumberjack, agar dapat mengenalkan produk yang di jual kepada khalayak umum dan perusahaan di Semarang. 1.3. Batasan Masalah Batasan permasalahan dalam perancangan ini hanya sebatas membuat media iklan Lumberjack di kota Semarang, sebagai media penarik konsumen baru sehingga dapat menaikkan omset penjualan. Media iklan yang diciptakan harus bisa menarik minat konsumen untuk membeli produk Lumberjack. Target marketing dalam media iklan ini ditujukan kepada kalangan menengah dengan target audience usia 17-50 tahun dengan potensi pasar mengalihkan pilihan konsumen kepada Lumberjack dibandingkan dengan produk yang sudah ada sebelumnya. 1.4 Tujuan Perancangan Tujuan dari membuat perancangan ini adalah merancang media iklan Lumberjack yang bisa digunakan untuk mengenalkan kepada khalayak umum membeli produk Lumberjack sebagai salah satu produk terbaik di kota Semarang agar dapat meningkatkan omset penjualan. 1.5 Manfaat Perancangan Perancangan media iklan Lumberjack ini diharapkan mempunyai manfaat untuk beberapa pihak diantaranya : 5 1.5.1.Manfaat untuk Client : Bagi Lumberjack hasil dari perancangan media iklan ini dapat digunakan sebagai masukan pihak manajemen Lumberjack dalam kebijakan bagaimana merancang media iklan Lumberjack guna meningkatkan omset penjualan. 1.5.2.Manfaat untuk Penulis : Dari perancangan ini, penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajari tentang perancangan media iklan melalui desain komunikasi visual. 1.5.3.Manfaat untuk Universitas : Dari perancangan ini, Universitas dapat mencetak mahasiswa dan mahasiswi yang unggul dibidangnya agar dapat diterima oleh masyarakat. 1.6 Metode Penelitian Dalam tugas akhir perancangan media iklan Lumberjack ini peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Penelitian menggunakan metode kualitatif, data diperolehdari sumber data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dan observasi lapangan. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui internet, kepustakaan dan dokumentasi. Adapun jenis – jenis data tersebut adalah : a. Data Primer 1. Wawancara Dilakukan dengan narasumber yang berkepentingan dengan subyek bahasan antara lain pemilik Lumberjack, manajer Lumberjack dan konsumen. Pertanyaan yang diajukan adalan tentang sejarah dari Lumberjack, produk Lumberjack, karakteristik target market dan kepuasan konsumen. 6 2. Observasi Observasi lapangan melibatkan peneliti secara langsung sehingga dapat mengamati proses pembuatan di galeri Lumberjack, serta mengetahui respon konsumen atas pelayanan dan kualitas produk Lumberjack. 3. Studi Pustika Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data sekunder yang berasal baik dari buku, jurnal, maupun internet dengan menggunakan cara mengutip, mencatat dan meringkas. 4. Dokumentasi Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang berupa gambar-gambar yaitu foto frame, pot kaktus, jam dinding, rak dinding dan tempat pensil. 1.6.2 Metode Analisis Data Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan analisis untuk mengolah data-data tersebut menjadi sebuah perancangan yang berdasarkan pada fakta yang terjadi. Dalam metode analisis data peneliti menggunakan metode analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threath ). Freddy Rangkuti ( 2009: 18 ) analisis SWOT merupakan identifikas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan stategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengt) dan peluang (opprtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (theats). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perancangan strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Demi menemukan Unique Selling Proposition (USP) dari produk tersebut sehingga dapat bersaing lebih baik di pasaran. 7 Dengan menggunakan metode analisis SWOT, maka peneliti akan mendapatkan ide-ide baru yang mengacu berkembangnya kreatifitas peneliti dalam merancang media iklan Lumberjack sehingga dapat menaikkan omset penjualan. 1.7 Tinjauan Teori Landasan teori berisi data yang relevan dengan perancangan ini. Dalam kajiannya akan dipaparkan beberapa fakta, konsep, prosedur, maupun teori-teori yang terkait dengan perancangan. 1.7.1 Teori Tentang Perancangan a. Perancangan Kata perancangan menurut Ejaan Bahasa Indonesia berasal dari kata kerja “merancang” yang mendapatkan awal per- dan akhiran -an dan terjadi peleburan kata sehingga membentuk kata perancangan. Kata meracang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya merencanakan, mengatur sesuatu terlebih dahulu. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan usaha untuk mengatur, merencanakan sesuatu yang baru setelah melakukan kegiatan penelitian agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapioleh perusahaan. b. Promosi Promosi (Irawan, 2016) merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta meningkatkan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasadari suatu perusahaan. Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan orangorang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga. Menurut Simamora (2001) ada beberapa alasan para pemasar melakukan promosi. 8 1. Menyediakan informasi Pembeli dan penjual mendapat manfaat dari fungsi informasi yang sanggup dilakukan oleh promosi. Para pembeli menemukan program baru yang dapat membantunya dan para penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang dan jasa. 2. Merangsang permintaan Para pemasar menginginkan konsumen konsumen membeli produknya dan mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen melakukan permintaan. 3. Membedakan produk Organisasi-organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui penggunaan promosi, khususnya produk yang tidak banyak berbeda dari pesaingnya. 4. Mengingatkan para pelanggan Mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari produk perusahaan bisa mencegah mereka berpaling kepada pesaing pada saat mereka memutuskan untuk mengganti atau memutakhirkan produknya. 5. Menghadang pesaing Promosi dapat digunakan untuk menghadapai upaya pemasaran dari pesaing untuk melawan kampanye periklanan. 6. Menjawab berita negatif Kadangkala kompetisi bukanlah penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya. Seringkali perusahaan menjadi korban publisitas dan pemalsuan. 9 7. Memuluskan fluktuasi permintaan Perusahaan bnayak mengalami tantangan-tantangan permintaan musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak selama beberapa bulan tertentu dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada diantara kepincangan-kepincangan permintaan musiman tersebut. c. Teori Iklan Gitosudarmo (2008 : 228) Periklanan adalah merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempattempat yang strategis.” Dari beberapa pendapatan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi massa; radio, surat kabar, majalan, dan sebagainya. Sehingga advertising mempunyai sifat non personal dan merupakan suatu alat untuk mempromosikan produk atau jasa tanpa mengadakan kontak langsung serta si pemasang iklan harus membayar dengan tarif tertentu yang berlaku. Relevansinya dengan permasalahan yang diangkat adalah perancang dapat menggunakan teori iklan ini sebagai acuan membuat media visual iklan produk Lumberjack yang menarik dan dapat menyampaikan informasi produk dengan tepat. 1.7.2. Tinjauan Tentang Perancangan a. Teori Fotografi Fotografi (Inggris : Photography) berasal dari bahasa Yunani yaitu "Photos" yang berarti Cahaya dan "Grafo"yang berarti Melukis atau Menulis. Jadi Fotografi adalah proses menggambar atau melukis dengan alat dan menggunakan media cahaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 10 fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari sebuah objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya adalah kamera. Tanpa cahaya tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan memasuki medium pembiasan (Kusrianto, 2007) Menurut (Graham, 1997) Fotografi menghasilkan tata bahasa baru berupa visual language, dan yang paling penting adalah kemampuan membentuk etika cara pandang baru terhadap suatu kenyataan. Kehadirannya ada dimana mana, telah diserap dan mengendap di dalam benak tiap manusia modern sebagai sebuah antalogi citra - citraan. Fotografi memiliki sifat objektif, menjadikan citraan fotografi sebagai pilar untuk menguak kebenaran pada berbagai disiplin ilmu misalnya sosial, politik, seni, sains, dan teknologi. Ranah dunia fotografi termasuk juga dalam pengembangan dunia film, video, dan televisi. Dapat disimpulkan bahwa fotografi adalah suatu proses melukis menggunakan cahaya dan alat penangkap cahaya yang dapat menghasilkan tata bahasa baru berupa visual language dan dapat menimbulkan etika pandang baru. Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah, dari materi diatas akan menggunakan teori dari Graham karena lebih menjelaskan manfaat dari fotografi itu sendiri, dan bisa membantu dalam pembuatan desain media promosi untuk produk Cash Pomade agar bisa menyampaikan pesan secara visual dengan cara pandang baru yang tepat. b. Teori Warna Warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman atau pendesain. Warna sangatlah mampu untuk mempengaruhi suatu emosi dan kepribadian seseorang, dan mampu menimbulkan efek - efek tertentu. (Hideaki, 1987) 11 membuat klasifikasi lain dari warna, dia mengambil dari karakteristiknya, yaitu : 1. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna terletak warna - warna yang berada dari lingkaran merah sampai kuning. 2. Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru. 3. Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih, hitam 4. Warna tua atau gelap : warna - warna tua yang mendekati warna hitam yaitu coklat tua, biru tua, dan sebagainya. 5. Warna muda : warna - warna yang mendekati warna putih. 6. Warna tenggelam : semua warna yang diberi campuran warna abu abu. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman atau pendesain. Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah Teori Warna akan membantu perancang dalam mendesain media iklan bagi produk Lumberjack agar warna yang tercipta bisa pas dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh perancang. c. Teori Tipografi Huruf adalah bentuk visual yang dipresentasikan dalam bentuk tulisan yang dapat digunakan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung (A, B, dan C). 12 Pada buku Tipografi yang ditulis oleh (Sihombing, 2001:13), tipografi merupakan salah satu pengetahuan disiplin seni mengenai huruf. Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun kata atau kalimat. Rangkaian huruf atau kalimat tidak hanya memberikan suatu makna yang mengacu pada sebuah objek maupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Komponen visual yang terdapat pada huruf antara lain : 1. Baseline : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah setiap huruf besar. 2. Capline : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas setiap huruf besar. 3. Meanline : Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas setiap huruf kecil. 4. X-Haight : Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. Xheight merupakan tinggi dari badan huruf kecil. 5. Ascender : Begian dari huruf kecil yang posisinya tepat diantara capline dan meanline. 6. Descender : Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam keguanaanya senantiasa diperhatikan keidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi terhadap ruang dan elemen-elemen visual sektarnya. Susunan huruf-huruf disebut juga teks, teks yang menjelaskan informasi pada suatu desain komunikasi visual terdiri dari headline, subheadline, body copy, signature, caption, callout, dan closing word. 13 Dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, yang merupakan salah satu disiplin seni mengenai huruf yang dapat memberikan suatu makna yang mengacu pada suatu gagasan dan mampu menyuarakan suatu citra atapun kesan visual. Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah perancang dapat membuat media iklan Lumberjack dengan menggunakan tipografi yang tepat yang dapat memberikan informasi yang mampu menyuarakan suatu citra maupun kesan visual. d. Teori Website Website (Riyadi, 2012:19) atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna. Menurut (Arief, 2011) Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser. Menurut (Hanson,2000) Web merupakan system hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal. Salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkontribusi pada web. Web merupakan system yang menyebabkan pertukaran data diinternet menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar : 14 1. Server Web : sebuah computer dan software yang menyimpan dan mendistribusikan data ke computer lainnya melalui internet. 2. Browser Web : software yang dijalankan pada computer pemakai atau client yang meminta informasi dari server web yang menampilkannya sesuai denagn file data itu sendiri. e. Teori Video Video merupakan media pembelajaran yang menyajikan gambar hidup dan suara sehingga nuansa dan sensasinya seperti keadaan nyata. Penggunaan video sebagai media pembelajaran sangat tepat apabila14 tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas) seperti mengelas dengan oxy-acetylene (Ronald H. Anderson, 1994 : 102). f. Teori Perancangan Teori perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang ada. Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode teknik. (Roebuck, 1995) menerangkan bahwa teknik perancangan teknik adalah suatu aktifitas dengan maksud tertentumenuju ke arah tujuan dari pemenuhan kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi peradaban kita. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perancangan yaitu : 1. Aktifitas dengan maksud tertentu. 2. Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia. 3. Berdasarkan pada pertimbangan teknologi. 15 Dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah suatu proses menganalisi, menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik yang optimum dengan memanfaatkan informasi yang ada. Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah perancang dapat membuat suatu perancangan media iklan Lumberjack dengan memperhatikan segmentasi pasar yang ingin dituju, sehingga akan tahu bagaimana desain yang cocok serta aplikasi yang pas. g. Media Periklanan dan Promosi Berdasarkan dokumentasi (Madjadikara, 2004 :11-13) di dalam periklanan ada dua jenis media iklan yaitu media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Iklan lini atas (above the line) adalah iklan yang mengharuskan pembayaran komisi pada biro iklan, misalnya tayangan iklan pada media cetak, televisi, radio, bioskop, billboard, dan sebagainya. Sedangkan iklan lini bawah (below the line) adalah jenis iklan yang tidak mengharuskan adanya pembayaran komisi seperti misalnya iklan pada pameran, brosur, lembar informasi, pamflet, dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa jenis media peiklanan dan promosi ada dua yaitu iklan lini atas (above the Line) yang mengharuskan pembayaran pada pengiklan dan iklan lini bawah (below the line) yang tidak mengharuskan adanya pembayaran atau komisi. Relevansinya dengan masalah yang diangkat adalah perancang dapat membuat dua jenis media iklan berdasarkan budget yang dimiliki dan disesuaikan dengan kebutuhan iklan Lumberjack.